Anda di halaman 1dari 33

NAMA : KOMANG YUDA ARIGESTAWAN

NIM : 1917051141
KELAS : 6A
01
TRANSAKSI MATA UANG ASING
Transaksi mata uang asing yaitu aktivitas
ekonomi yang dinyatakan dalam mata uang
selai dari mata uang pencatatan suatu
entitas. Pada transaksi tersebut meliputi:
1. Pembelian atau penjualan barang jasa
(impor/ekspor), yang dimana harganya
dinyatakan dalam mata uang asing
2. Utang atau piutang pinjaman dalam mata
uang asing
3. Pembelian atau penjualan kontrak kurs
masa depan
4. Pembelian atau penjualan unit mata uang
asing
TRANSAKSI MATA UANG ASING

Catatan akuntansi yang diperlukan untuk transaksi ekspor dan impor dalam
mata uang asing secara kredit yaitu:

1. Tanggal transaksi yaitu menggunakan kurs langsung tunai pada tanggal


tersebut untuk mencatat transaksi pembelian atau penjualan pada
tanggal tersebut

2. Tanggal Neraca yaitu menyesuaikan utang atau piutang menjadi nilai


setara rupiah pada akhir periode menggunakan kurs langsung sekarang.
Dan mengakui keuntungan atau kerugian sebagai akibat perubahan kurs
antara tanggal transaksi dan tanggal neraca

3. Tanggal Pelunasan. Menyesuaikan utang atau piutang untuk setiap


perubahan mata uang asing antara tanggal neraca (atau tanggal
transaksi jika transaksi tersebut terjadi setelah tanggal neraca) dengan
tanggal pelunasan, mencatat keuntungan atau kerugian yang terjadi,
kemudian mencatat pelunasan utang atau piutang dalam mata uang
asing tersebut
Contoh Kasus Transaksi Ekspor dan Impor
Pada tanggal 1 oktober 2013, PT Art Line sebuah perusahaan Indonesia memperoleh barang
secara kredit dari German Industries, perusahaan Jerman sebesar Rp 210.0000.000 atau
£ 3.000.000. PT Induk menyusun laporan keuangan pada akhir tahun per 31 Desember
2013 Pelunasan akan dilaksanakan pada tanggal 1 April 2014. Kurs tunai langsung untuk
nilai setara dolar AS dari 1£ adalah sebagai berikut :
1 Oktober 2013 Kurs langsung Rp 70
31 Desember 2013 Kurs langsung Rp 100
1 April 2013 Kurs langsung Rp 90
Jawab
Beberapa pendekatan alternative, ayat jurnal dibuat pada tanggal 1 April 2014, menggantikan
Ayat jurnal yang dibuat pada tanggal yang sama berikut:
Jika kontrak pembelian dinyatakan dalam dolar, maka entitas asing (German Industries) akan
menanggung risiko kurs mata uang asing. Jika transaksi dinyatakan dalam euro, maka
perusahaan Art Line (Indonesia) akan terbuka terhadap kemungkinan keuntungan dan
kerugian kurs. Pada tanggal 1 Oktober 2013, pembelian dicatat di pembukaan Art Line.
Nilai setara rupiah dari 3.000.000 euro pada tanggal tersebut adalah Rp.210.000.0000
(£3.000.000 x Rp.70).
Pada tanggal neraca 31 Desember 2013, utang dalam mata uang asing harus disesuaikan
menjadi nilai setara rupiah. Kurs langsung yang meningkat sejak tanggal pembelian
menunjukkan bahwa rupiah melemah relative terhadap euro. Oleh karena itu pada tanggal
31 Desember 2013, diperlukan Rp.300.000.000 untuk memperoleh £3.000.000
(£3.000.000 x Rp.100), sedangkan pada tanggal 1 Oktober 2013 hanya memerlukan
Rp.210.000.000 untuk memperoleh £3.000.000. Peningkatan kurs ini menyebabkan
pengakuan kerugian transaksi mata uang asing sebesar Rp. 90.000.000 jika transaksi
tersebut dinyatakan dalam rupiah, sebab PT Art Line mempunyai kewajiban sebesar
Rp.210.000.000, apabila tidak tergantung perubahan kurs.
Utang dibayarkan pada tanggal 1 April 2014, jika utang tersebut dinyatakan dalam rupiah,
maka tidak diperlukan penyesuaian, sementara kewajiban dilunasi dengan melakukan
pembayaran sebesar Rp.210.000.000. Namun aset dan kewajiban yang dinyatakan dalam
unit mata uang asing harus disesuaikan lagi pada nilai rupiah yang berlaku. Rupiah
menguat antara tanggal 31 Desember 2013 dan 1 April 2014, ditunjukkan dengan adanya
penurunan kurs langsung. Dengan kata lain, lebih sedikit dolar yang diperlukan untuk
memperoleh 3.000.000 euro pada tanggal 1 April 2014 dibandingkan pada tanggal 31
Desember 2013. Utang usaha disesuaikan menjadi nilai dolar sekarang, dan keuntungan
transaksi mata uang asing sebesar Rp.30.000.000 diakui untuk perubahan kurs sejak
tanggal neraca. PT Art Line membeli 3.000.000 euro dengan membayar pedagang mata
uang asing pada kurs sebesar Rp.270.00.000. pada akhirnya, PT Art Line melunasi
kewajibannya (dalam euro) dengan membayar German Industries sebesar 3.000.000 euro.
Pendekatan Rupiah Pendekatan Euro

1 Oktober 2013 Persediaan 210.000.000 Persediaan 210.000.000


Utang usaha 210.000.000 Utang usaha (£) 210.000.000

31 Desember 2013 Tidak ada jurnal Rugi transaksi mata uang asing 30.000.000
Utang usaha (£) 30.000.000

1 April 2013 Utang usaha 210.000.000 Utang usaha (£) 30.000.000


Kas 210.000.000 Keuntungan transaksi mata uang asing 30.000.000
Unit Mata uang Asing (£)270.000.000
Kas 270.000.000
Utang Usaha (£) 270.000.000
Unit Mata Uang Asing (£) 270.000.000

Dapat disimpulkan bahwa jika transaksi dilakukan dalam rupiah, maka PT Art line tidak mengalami risiko kurs mata uanag asing;
Sedangkan German Industries menanggung risiko mata uang asing. Jika transaksi dilakukan dengan euro, maka PT Art line
Mengalami risiko kurs mata uang asing. Aset dan kewajiban yang dinyatakan dalam unit mata uang asing harus dinilai kembali
Pada nilai setara rupiah, dan keuntungan atau kerugian transaksi mata uang asing yang timbul harus diakui pada laporan laba rugi
Periode berjalan.
02
INSTRUMEN KEUANGAN
Instrumen keuangan adalah kontrak yang akan meningkatkan
nilai aset dari suatu entitas dan instrumen utang atau ekuitas
pada entitas lain. Entitas multinasional mengelola risiko mata
uang asing dengan menggunakan beberapa jenis instrument
keuangan yaitu:
1. Kontrak masa depan dalam mata uang asing
2. Opsi mata uang asing
3. Mata uang asing berjangka
Derivatif (derivative) adalah kontrak pertukaran mata uang
asing masa depan yang nilainya diturunkan dari perubahan kurs
mata uang asing sepanjang masa kontrak. Karakteristik
derivative terdiri dari:
1. Memiliki satu atau lebih variabel pokok yang mendasarinya
dan satu atau lebih jumlah nosional. Dimana nilainya
mengalami perubahan karena ada perubahan dalam variabel
yang mendasarinya, seperti tingkat bunga, harga
komoditas, atau surat berharga, serta indek
2. Tidak memerlukan investasi awal bersih atau kalaupun
memerlukan investasi maka nilainya lebih kecil
dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan oleh jenis
perjanjian lainnya yang diperkirakan akan menghasilkan
efek yang sama terhadap perubahan dalam faktor-faktor
pasar
3. Persyaratan perjanjian mengharuskan adanya settlement
(pelunasan) pada tanggal tertentu dimasa yang akan datang
Derivatif dapat digunakan untuk melindungi nilai atau
mengurangi risiko. Akuntansi lindung nilai menghapuskan
keuntungan (kerugian) atas pos yang dilindungi dengan
kerugian (keuntungan) dari instrument lindung nilai.
Lindung nilai dapat difungsikan sebagai:
1. Risiko kurs mata uang asing dimana kurs mata uang
berubah setiap saat
2. Risiko tingkat bunga khususnya untuk perusahaan yang
mempunyai instrumen utang yang bersifat variabel
3. Risiko komoditas dimana harga masa depan komoditas
dapat berbeda dari harga tunai
Kontrak Pertukaran Mata Uang Asing di Masa Depan

1. Diperoleh dari pedagang mata uang asing


2. Dapat misalnya berupa perolehan mata uang asing atau penyerahan
mata uang asing pada tanggal tertentu di masa depan
3. Pada Entitas Multinasional seringkali menggunakan derivatif kontrak
masa depan mata uang asing
4. Pada kontrak ini bisa dirancang sebagai instrumen lindung nilai atau
bisa juga tidak memenuhi persyaratan lindung nilai.
Mengelola Posisi Aset Atau Kewajiban Bersih Yang Terkena Eksposur Mata Uang Asing: Bukan Instrumen Lindung
Nilai

1. Perusahaan yang mempunyai piutang usaha atau aset lain yang


didenominasi dalam mata uang asing lebih besar dari kewajibannya
mempunyai risiko mata uang asing dari posisi aset bersih yang terkena
eksposur tersebut.

2. Perusahaan yang mempunyai posisi kewajiban bersih yang terkena


eksposur jika kewajiban yang didenominasi dalam mata uang asing
melebihi piutang yang didenominasi dalam mata uang yang sama
Ilustrasi

Pada tanggal 1 Oktober 2013, PT Art line membeli barang secara kredit dari
German Industries dengan nilai 3.000.000 Euro. Transaksi tersebut
didenominasi dalam euro, dan PT Art Line menghapuskan risiko dalam
kewajiban mata uang asingnya dengan kontrak pertukaran untuk menerima
3.000.000 euro dari pedagang mata uang asing Jangka waktu kontrak
pertukaran mata uang asing sama dengan periode kredit 6 bulan yang
diberikan oleh German Industries. Tanggal akhir tahun PT Art line adalah 31
Desember, sementara pelunasan pada tanggal 1 April 2014
Kurs langsung yang relevan adalah sebagai berikut:
Tanggal Kurs Tunai Kurs Masa Depan
-----------------------------------------------------------------------------
1 Oktober 2013 Rp.70 Rp.95 (180 hari)
31 Desember 2013 Rp 100 Rp.98 (90 hari)
1 April 2014 Rp 86 Rp.86
-------------------------------------------------------------------------------
* Bagaimana dalam mengukur setiap transaksi tersebut serta bagaimana dalam
mengakui dalam ayat-ayat jurnal setiap tanggal transaksi?
1 Oktober 2013
(1) Persediaan 210.000.000
Utang Usaha (£) 210.000.000
Membeli persediaan secara kredit menggunakan kurs tunai
£3.000.000 X Rp.70 kurs tunai 1 okt

(2) Piutang Mata Uang Asing dari Broker (£) 285.000.000


Utang Rupiah Ke Broker(£) 285.000.000
Membeli kontrak pertukaran masa depan untuk menerima Rp.95 X £3.000.000
31 Desember 2013
(3) Kerugian Mata Uang asing dari Broker (£) 90.000.000
Utang Usaha (£) 90.000.000
Menyesuaikan utang yang didenominasi dalam euro menjadi nilai dolar AS
sekarang menggunakan kurs tunai sesuai PSAK 10 (Rp100-Rp70) X
£3.000.000
(4) Piutang Mata Uang Asing Dari Broker (£) 9.000.000
Utang Usaha (£) 9.000.000
Menyesuaikan utang yang didenominasi didenominasi dalam euro menjadi nilai
dolar AS sekarang menggunakan kurs tunai sesuai PSAK 10
(Rp.98-Rp.95)X £3.000.000
1 April 2014
(5) Utang Usaha 42.000.000
Keuntungan Transaksi Mata Uang Asing (£)42.000.000
Menyesuaikan utang yang didenominasi dalam euro sesuai kurs tunai
pada tanggal pelunasan (86-100)
(6) Kerugian Transaksi Mata Uang Asing 36.000.000
Piutang Mata Uang Asing Dari Broker (£) 36.000.000
Menyesuaikan piutang yang menggunakan kurs tunai pada tanggal
pelunasan (86-98)
(7) Utang Rupiah ke Broker 285.000.000
Kas 285.000.000
Menyerahkan rupiah ke broker sebagaimana ditentukan dalam
kontrak masa depan
(8) Unit Mata Uang Asing (£) 258.000.000
Piutang Mata Uang Asng dari Broker (£) 258.000.000
(9) Utang Usaha (£) 258.000.000
Unit Mata Uang Asing (£) 258.000.000
Membayar £3.000.000 ke German Industries, untuk pelunasan
kewajiban yang didenominasi dalam euro
Lindung Nilai Komitmen Mata Uang Asing Belum Diakui : Lindung Nilai atas Nilai Wajar Mata Uang Asing

1. Perusahaan dapat mengalami risiko mata uang asing sebelum terjadinya


transaksi pembelian atau penjualan
2. Dengan menyetujui harga beli saat ini untuk pembelian dimasa depan,
perusahaan telah terikat dalam komitmen mata uang asing yang dapat
diidentifikasi walaupun pembelian belum terjadi
3. Perusahaan belum mempunyai kewajiban hingga barang diserahkan, tetapi
perusahaan sudah mempunyai risiko terhadap perubahan kurs sebelum tanggal
penyerahan barang
Ilustrasi

• Pada Tanggal 1 Agustus 2011, PT Gramedia membuat kontrak dengan


Yokomoto Industries untuk membeli barang yang dipesan khusus. Pembuatan
dan pengiriman barang tersebut akan memerlukan waktu 60 hari (tanggal 1
Oktober 2011). Harga kontrak adalah 4.000.000 Yen, yang akan dibayar pada
tanggal 1 April 2012, yaitu 180 hari setelah pengiriman barang
• Pada tanggal 1 Agustus 2011, PT Gramedia melakukan lindung nilai atas
komitmen utang mata uang asing dengan kontrak masa depan untuk menerima
2.000.000 yen dalam 240 hari (60 hari sampai pengiriman ditambah 180 hari
periode kredit). Kurs masa depan untuk kontrak masa depan 240 hari adalah
Rp.83 untuk 1 Yen. Tujuan kontrak masa depan 240 hari ini ada 2, yaitu
pertama untuk 60 hari dari tanggal 1 Agustus 2011 sampai 1 Oktober 2011,
kontrak masa depan adalah untuk lindung nilai komitmen mata uang asing
yang dapat diidentifikasi. Untuk periode 180 hari dari tanggal 1 Oktober 2011
sampai 1 April 2012, kontrak masa depan adalah untuk lindung nilai atas
posisi kewajiban bersih yang terkena eksposur dalam mata uang asing. Kurs
yang relevan untuk transaksi tersebut adalah:
Tanggal Kurs Tunai Kurs masa depan
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
1 Agustus 2011 RP.75 Rp.83 (240 hari)
1 Oktober 2011 RP.80 RP.85 (180 hari)
1 April 2012 RP86 RP.86 (60 hari)
---------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagaimana dalam mengakui transaksi tersebut dalam ayat-ayat jurnal
akuntansi dalam setiap masing-masing transaksi apabila anda
perlakukan sebagai Lindung Nilai dari Transaksi Mata uang Asing yang
Diperkirakan?
Kontrak Masa Depan Lindung Nilai Komitmen Belum Diakui (Menggunakan Kurs Masa
(Menggunakan Kurs Masa Depan) Depan)

1 Agustus 2011. Mengakui kontrak masa depan


(1) Piutang Mata Uang Asing (Ɏ) 166.000.000
Utang Rupiah Ke Broker 166.000.000

1 Oktober 2011 Menilai kembali piutang mata uang asing dan lindung nilai komitmen menggunakan kurs masa depan
(2) Piutang Mata Uang Asing ( Ɏ) 4.000.000 Kerugian Transaksi Mata Uang Asing 4.000.000
Keuntungan Transaksi Mata Uang Asing ( Ɏ) 4.000.000 Komitmen 4.000.000

Pengelolaan Ekonomis dari Utang Mata uang Asing yang


Terkena Eksposur (Menggunakan Kurs Tunai)

1 Oktober 2011 Menerima Persediaan, menutup komitmen, dan mengakui utang usaha mata uang asing
(3) Persediaan 156.000.000
Komitmen 4.000.000
Utang Usaha (Ɏ) 160.000.000

31 Deember 2011. Menilai kembali kontrak masa depan dengan menggunakan kurs masa depan dan utang usaha dalam yen
menggunakan kurs tunai
(4) Piutang Mata uang Asing (Ɏ) 4.000.000 (5) Kerugian Transaksi Mata Uang Asing 20.000.000
Keuntungan Transaksi Mata Uang Asing 4.000.000 Utang Usaha (Ɏ)20.000.000
1 April 2012 Menilai kembali kontrak masa depan pada tanggal jatuh tempo menggunakan kurs tunai dan utang usaha dalam yen
(6) Kerugian Transaksi Mata Uang Asing 2.000.000 (7) Utang Usaha (Ɏ) 8.000.000
Piutang Mata Uang Asing (Ɏ) 2.000.000 Keuntungan Transaksi Mata Uang Asing 8.000.000

1 April 2012 Menyerahkan Rp.166.000.000 dari broker dan menerima yen . Menggunakan yen untuk melunasi utang usaha
(8) Utang Rupiah Ke Broker 166.000.000
Kas 166.000.000
(9) Unit Mata uang Asing (Ɏ) 172.000.000 (10) Utang Usaha (Ɏ) 172.000.000
Piutang Mata uang Asing (Ɏ) 172.000.000 Unit Mata Uang Asing (Ɏ) 172.000.000
Lindung Nilai Transaksi Mata Uang Asing Diperkirakan : Lindung Nilai Arus Kas Mata Uang Asing

• Transaksi yang diperkirakan adalah transaksi yang diantisipasi namun tidak


dijamin
• Transaksi yang diperkirakan dapat terjadi sesuai dengan yang diperkirakan,
tetapi lindung nilai atas transaksi yang diperkirakan diperlakukan sebagai
lindung nilai arus kas dengan bagian efektif dari perubahan nilai wajarnya dan
diakui dalam pendapatan komprehensif
Bahwa perbedaan utama dalam akuntansi kontrak masa depan sebagai lindung
nilai arus kas dibandingkan lindung nilai atas nilai wajar di kasus 2 adalah :
1. Bagian efektif dari penilaian kembali kontrak masa depan dicatat dalam
Pendapatan Komprehensif Lainnya
2. Tidak ada akun komitmen dalam transaksi diperkirakan
3. Tidak diharuskan ada penilaian kembali piutang kontrak masa depan pada
tanggal 1 Oktober dan persediaan dicatat pada nilai setara rupiah yang dihitung
menggunakan kurs tunai
4. Terdapat penghapusan terhadap pendapatan komprehensif lainnya untuk
menandingi secara penuh keuntungan atau kerugian transaksi mata uang asing
yang diakui dari utang usaha dalam mata uang asing
5. Sisa saldo Pendapatan Komprehensif Lainnya sebesar Rp.6.000.000 setelah
utang dibayar pada tanggal 1 April 2012, pada akhirnya direklasifikasi ke
harga pokok penjualan pada saat persediaan di jual, yang merupakan akhir
proses laba yang terkait dengan lindung nilai arus kas
Kontrak Masa Depan Ayat Jurnal Utang Usaha Mata Uang Asing (Menggunakan kurs
(Menggunakan Kurs Masa Depan) masa tunai)

1 Agustus 2011 Mengakui kontrak masa depan pada kurs masa depan
(1) Piutang mata Uang Asing (Ɏ) 166.000.000
Utang Rupiah Ke Broker 166.000.000

1 Oktober 2011 Menerima persediaan yang merupakan transaksi diperkirakan dan mengakui utang usaha mata uang asing menggunakan kurs
tunai
(2) Piutang Mata uang Asing (Ɏ) 4.000.000 (3) Persediaan 160.000.000
Pendapatan Komprehensf lainnya 4.000.000 Utang usaha (Ɏ) 160.000.000

31 Desember 2011 Menilai kembali kontrak masa depan menjadi nilai wajar akhir tahun menggunakan kurs masa depan sejak tanggal 1 Oktober
dan mengakui laba dan rugi dalam pendapatan bersih. Menilai utang dalam yen dengan menggunakan kurs tunai

(4) Piutang Mata Uang Asing (Ɏ) 4.000.000 (5) Kerugian transaksi mata uang asing 20.000.000
Keuntungan transaksi mata uang asing 4.000.000 Utang Usaha (Ɏ) 20.000.000

1 April 20X2 Menilai kembali kontrak masa depan pada tanggal jatuh tempo menggunakan kurs tunai dan utang usaha dalam yen menggunakan
kurs tunai. Menghapuskan keuntungan transaksi dari utang terhadap pendapatan komprehensif lainnya

(6) Pendapatan komprehensif lainnya 2.000.000 (7) Utang Usaha (Ɏ) 8.000.000
Piutang mata Uang Asing (Ɏ) 2.000.000 Keuntungan Transaksi mata Uang Asing 8.000.000
1April 2012 Menyerahkan Rp.166.000.000 dalam rupiah dari broker dan menerima yen. Menggunakan yen untuk melunasi utang usaha
(8) Utang Rupiah Ke Broker 166.000.000
Kas 166.000.000
(9) Unit Mata Uang Asing (Ɏ) 172.000.000 (10) Utang Usaha (Ɏ) 172.000.000
Piutang Mata uang Asing 172.000.000 Unit Mata Uang Asing (Ɏ)172.000.000
Asumsikan bahwa penjualan persediaan dan berakhirnya proses pengakuan pendapatan dari pendapatan komprehensif lainnya dari kontrak masa
depan
(11) Harga Pokok Penjualan 6.000.000 Harga Pokok Penjualan 160.000.000
Pendapatan komprehensf lainnya 6.000.000 Persediaan 160.000.000
Kontrak Masa Depan Ayat Jurnal Utang Usaha Mata Uang Asing (Menggunakan kurs
(Menggunakan Kurs Masa Depan) masa tunai)

1 Agustus 2011 Mengakui kontrak masa depan pada kurs masa depan
(1) Piutang mata Uang Asing (Ɏ) 166.000.000
Utang Rupiah Ke Broker 166.000.000

1 Oktober 2011 Menerima persediaan yang merupakan transaksi diperkirakan dan mengakui utang usaha mata uang asing menggunakan kurs
tunai
Tidak ada penilaian piutang usaha dalam mata uang asing pada tanggal ini (3) Persediaan 160.000.000
Utang usaha (Ɏ) 160.000.000

31 Desember 2011 Menilai kembali kontrak masa depan menjadi nilai wajar akhir tahun menggunakan kurs masa depan sejak tanggal 1 Agustus
dan mengakui bagian efektif dari perubahan nilai dalam pendapatan komperhensif lainnya.

(4) Piutang Mata Uang Asing (Ɏ) 8.000.000 (5) Kerugian transaksi mata uang asing 20.000.000
Keuntungan transaksi mata uang asing 8.000.000 Utang Usaha (Ɏ) 20.000.000
Pendapatan komperhensif lainnya 20.000.000
keuntungan transaksi mata uang asing 20.000.000
1 April 20X2 Menilai kembali kontrak masa depan pada tanggal jatuh tempo menggunakan kurs tunai dan utang usaha dalam yen menggunakan
kurs tunai. Menghapuskan keuntungan transaksi dari utang terhadap pendapatan komprehensif lainnya

(6) Pendapatan komprehensif lainnya 2.000.000 (7) Utang Usaha (Ɏ) 8.000.000
Piutang mata Uang Asing (Ɏ) 2.000.000 Keuntungan Transaksi mata Uang Asing 8.000.000

kerugian transaksi mata uang asing 8.000.000


pendapatan komperhensif lainnya 8.000.000
1April 2012 Menyerahkan Rp.166.000.000 dalam rupiah dari broker dan menerima yen. Menggunakan yen untuk melunasi utang usaha
(8) Utang Rupiah Ke Broker 166.000.000
Kas 166.000.000
(9) Unit Mata Uang Asing (Ɏ) 172.000.000 (10) Utang Usaha (Ɏ) 172.000.000
Piutang Mata uang Asing 172.000.000 Unit Mata Uang Asing (Ɏ)172.000.000
Asumsikan bahwa penjualan persediaan dan berakhirnya proses pengakuan pendapatan dari pendapatan komprehensif lainnya dari kontrak masa
depan
(11) Harga Pokok Penjualan 6.000.000 Harga Pokok Penjualan 160.000.000
Pendapatan komprehensf lainnya 6.000.000 Persediaan 160.000.000
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai