Transfer aset tetap yang tidak dapat disusutkan di antara perusahaan-perusahaan
afiliasi pada harga, selain nilai buku, akan menghasilkan laba/rugi yang belum terealisasi bagi entitas konsolidasi. Transfer asset tetap kemungkinan baru akan terjadi apabila proses merger telah selesai dan sebagai bagian dari organisasi perusahaan gabungan. Setiap laba/rugi atas penjualan Downstream (hilir) dari perusahaan induk kepada perusahaan anak pada awalnya dimasukkan dalam laba perusahaan induk dan harus dieliminasi. Jumlah eliminasinya adalah 100%, tanpa memperhatikan persentase hak minoritas. Sedangkan dalam penjualan Upstream (hulu) laba/rugi dari perusahaan anak ke perusahaan induk dicatat dalam akun perusahaan anak. Perusahaan induk hanya mengakui bagiannya atas laba perusahaan anak sehingga hanya sebagian perusahaan induk atas laba yang belum terealisasi yang harus dieliminasi. Pengaruhnya terhadap laba bersih konsolidasi adalah sama dengan perusahaan induk.
A. LABA ANTARPERUSAHAAN ATAS ASET TETAP YANG DAPAT
DISUSUTKAN
Penjualan aset tetap antarperusahaan yang terkena penyusutan, deplesi, atau
amortisasi yang menghasilkan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi disajikan dalam akun perusahaan afiliasi. Perusahaan harus mengeliminasi pengaruh keuntungan dan kerugian tersebut dari laporan keuangan perusahaan induk dan konsolidasi sampai entitas konsolidasi merealisasikannya melalui penjualan kepada entitas lain atau melalui penggunaaan dalam entitas konsolidasi. Pembatasan tentang penjualan aset tetap antarperusahaan dalam bagian ini dibatasi pada aset tetap yang dapat disusutkan. 1. Penjualan Hilir Aset Tetap Yang Dapat Disusutkan, laba/rugi terdapat dalam akun perusahaan induk pada tahun penjualan dan harus dieliminasi oleh perusahaan induk untuk menentukan laba investasinya menurut metode ekuitas. Demikian juga laba/rugi tersebut dieliminasi dari laporan konsolidasi dengan menghapus setiap laba/rugi dan mengurangi aset tetap ke biayanya yang dapat disusutkan bagi entitas konsolidasi. 2. Penjualan Hulu Aset Tetap Yang Dapat Disusutkan, dari perusahaan anak kepada perusahaan induk menghasilkan laba/rugi yang belum terealisasi pada akun perusahaan anak pada tahun terjadinya penjualan (kecuali aset dijual pada nilai bukunya). Dalam menghitung laba investasinya pada tahun penjualan, perusahaan induk menyesuaikan bagiannya atas laba yang dilaporkan perusahaan anak sebesar (1) bagiannya dari setiap keuntungan atas penjualan yang belum terealisasi dan (2) bagiannya dari setiap pengakuan bagian per bagian atas keuntungan yang belum terealisasi melalui proses penyusutan. KEGIATAN BELAJAR 2 MENJUAL ASET TETAP SELAIN NILAI WAJARNYA
Penjualan aset tetap perusahaan yang menderita kerugian memerlukan evaluasi
khusus untuk meyakinkan bahwa kerugian tersebut tidak perlu diakui oleh perusahaan afiliasi penjual pada pembukuan terpisahnya sebelum penjualan antarperusahaan (atau dalam situasi tidak ada penjualan antarperusahaan).
A. KONSOLIDASI DENGAN KERUGIAN ATAS PENJUALAN
ANTARPERUSAHAAN Prosedur konsolidasi untuk mengakui kerugian antarperusahaan sama dengan prosedur untuk mengeliminasi keuntungan yang belum terealisasi. Penjualan hulu aset tetap dengan menderita kerugian akan dicatat dengan cara yang serupa, kecuali jika kerugian antarperusahaan tersebut dan pengakuan bagian per bagiannya akan dialokasikan secara proporsional ke pemegang saham mayoritas (laba investasi dan laba bersih konsolidasi) serta hak minoritas.
B. ITEM-ITEM PERUSAHAAN YANG DIBELI UNTUK DIGUNAKAN
SEBAGAI ASET OPERASI Transaksi aset antarperusahaan tidak selalu dimasukkan dalam kategori item- item, persediaan, atau aset tetap. Contoh, item perusahaan mungkin dibeli untuk digunakan dalam operasi suatu perusahaan afiliasi. Dalam kasus ini, setiap laba kotor atas penjualan tersebut akan terealisasi untuk tujuan laporan konsolidasi sebagai properti yang disusutkan perusahaan oleh perusahaan afiliasi pembeli tersebut.