Anda di halaman 1dari 5

Inggit Pramesiwi S F1318035

Khaira Intan M F1318037


Yudistira Bagus P F1318067

Suatu entitas dapat melakukan aktivitas luar negeri dalam dua cara yaitu memiliki transaksi
dalam mata uang asing atau memiliki kegiatan usaha luar negeri. Di samping itu suatu entitas juga
dapat menyajikan laporan keuangannya dalam mata uang asing.
Materi kuliah ini menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi dalam mata uang asing dan
kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan bagaimana menjabarkan
laporan keuangan dalam mata uang asing ke dalam mata uang penyajian.
Yang menjadi masalah dalam mata uang asing adalah kurs mana yang akan digunakan dan
bagaimana melaporkan pengaruh dari perubahan kurs dalam laporan keuangan.

A. Transaksi dalam mata uang asing (Foreign currency transaction)


1. Konsep dan definisi

Untuk memahami transaksi dan pelaporan dalam mata uang asing, perlu diketahui beberapa
definisi menurut PSAK 10 par 08:

a. Yang dimaksud dengan kegiatan usaha luar negeri adalah entitas yang merupakan entitas
anak, entitas asosiasi, ventura bersama atau cabang dari entitas pelapor yang aktivitasnya
dilaksanakan di suatu negara selain negara entitas pelapor atau menggunakan mata uang
selain mata uang entitas pelapor.
b. Kurs adalah rasio pertukaran untuk dua mata uang
c. Kurs penutup adalah kurs spot pada akhir periode pelaporan
d. Kurs spot adalah kurs untuk realisasi segera
e. Mata uang asing adalah mata uang selain mata uang fungsional entitas
f. Mata uang fungsional adalah mata uang pada lingkungan utama dimana entitas beroperasi,
yaitu lingkungan dimana entitas tersebut utamanya menghasilkan dan mengeluarkan kas
g. Mata uang penyajian adalah mata uang yang digunakan dalam penyajian laporan keuangan
h. Pos moneter adalah unit mata uang yang dimiliki serta aset dan liabilitas yang akan diterima
atau dibayarkan dalam jumlah unit yang tetap atau dapat ditetapkan
i. Selisih kurs adalah selisih yang dihasilkan dari penjabaran sejumlah tertentu satu mata uang
ke dalam mata uang yang lain pada kurs yang berbeda

Faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan mata uang fungsional:

- Mata uang yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa (mata uang yang harga jual
barang dan jasa didenominasikan dan diselesaikan)
- Mata uang dari Negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian besar
menentukan harga jual barang dan jasa suatu entitas
- Mata uang yang paling mempengaruhi biaya tenaga kerja, bahan baku, dan biaya lain dari
pengadaan barang atau jasa

Faktor lain yang harus dipertimbangkan dalam menentukan mata uang fungsional bisa dilihat di par
10 dan 11 PSAK 10

2. Pelaporan transaksi mata uang asing ke dalam mata uang fungsional

Yang dimaksud dengan transaksi mata uang asing adalah transaksi yang didenominasikan atau
memerlukan penyelesaian dalam mata uang asing, termasuk transaksi yang timbul ketika entitas:

- membeli atau menjual barang atau jasa yang harganya didenominasikan dalam mata uang
asing;
- meminjam atau meminjamkan dana ketika jumlah yang merupakan utang atau
tagihandidenominasikan dalam mata uang asing; atau
- memperoleh atau melepas asset, atau mengadakan atau menyelesaikan liabilitas yang
didenominasikan dalam mata uang asing.
Pada pengakuan awal, transaksi mata uang asing dicatat dalam mata uang fungsional dengan
menggunakan kurs spot antara mata uang fungsional dengan mata uang asing pada tanggal transaksi.
Sedangkan pelaporan pada akhir periode pelaporan berikutnya adalah sbb:

a. Pos moneter mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs penutup.


b. Pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis dalam mata uang asing dijabarkan
menggunakan kurs pada tanggal transaksi;
c. Pos nonmoneter yang diukur pada nilai wajar dalam mata uang asing dijabarkan
menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Biasanya tanggal yang
dipergunakan adalah tanggal neraca, sehingga kurs yang digunakan adalah kurs penutup

Untuk alasan praktis, kurs yang mendekati kurs aktual pada tanggal transaksi sering
digunakan, misalnya kurs rata-rata untuk seminggu atau sebulan dapat digunakan untuk semua
transaksi dalam mata uang asing yang terjadi selama periode tersebut, kecuali jika kursnya
berfluktuasi secara signifikan.

B. Laporan keuangan dengan mata uang asing (Foreign currency financial statement)

Bagian ini membahas bagaimana perusahaan induk mengkonsolidasikan laporan keuangan


anak perusahaannya yang menggunakan mata uang yang berbeda dengan mata uang pelaporan
induknya. Dalam hal ini konsep pembedaan mata uang pelaporan dengan mata uang fungsional
menjadi penting.
Di dalam literatur akuntansi terdapat dua pendekatan untuk menjabarkan laporan keuangan dalam
mata uang yang berbeda dengan induknya, yaitu closing atau current rate method dan temporal
method. Sedangkan IFRS dan PSAK hanya menyebut satu saja yaitu penjabaran dengan metode
current rate dengan asumsi mata uang yang digunakan untuk penyajian laporan keuangan anak
perusahaan adalah mata uang fungsionalnya.

1. Closing/current rate method (biasa disebut translation method)


Closing/current rate method adalah metode yang
menjabarkan laporan keuangan dari mata uang fungsional ke mata uang penyajian. Metode
ini digunakan untuk:
a. suatu perusahaan yang berdiri sendiri, a stand-alone entity, yang mencatat buku-bukunya
dalam mata uang fungsional, tetapi menyajikan laporan keuangannya dalam mata uang selain
mata uang fungsionalnya
b. anak perusahaan, cabang, atau asosiasi yang mencatat buku-bukunya dalam mata uang
fungsionalnya kemudian menjabarkan laporan keuangannya ke dalam mata uang pelaporan
induknya untuk kepentingan penyusunan laporan konsolidasi.

2. Temporal method (biasa disebut remeasurement method)


Temporal method adalah metode penjabaran dari mata uang asing ke mata
uang fungsional. Metode ini digunakan untuk:
a. suatu perusahaan yang berdiri sendiri, a stand-alone entity, yang mencatat buku-bukunya
dalam mata uang selain mata uang fungsional, tetapi menyajikan laporan keuangannya dalam
mata uang fungsionalnya
b. kegiatan usaha luar negeri , a foreign operation, yang mencatat buku-bukunya dalam mata
uang lokal tetapi mata uang fungsionalnya sama dengan mata uang induk perusahaannya.

Bila X perusahaan USA, punya anak perusahaan di UK, maka terdapat 3 kemungkinan
penjabaran:

Mata uang fungsional Mata uang penyajian Prosedur konsolidasi


Kasus 1 British pounds British pounds closing/current rate
method
Kasus 2 US$ British pounds temporal method
Kasus 3 Euro British pounds Temporal dan current
rate method

Kurs yang dipakai untuk menjabarkan laporan keuangan dengan current rate dan temporal method
adalah sbb:

Kurs untuk menjabarkan pos-pos neraca


Balance sheet closing/current rate method temporal method
Share capital & preacquisition Historical rate Historical rate
R/E
Post acquisition R/E Tidak dijabarkan karena Tidak dijabarkan karena
merupakan hasil akumulasi merupakan hasil akumulasi
perhitungan dari tahun ke tahun perhitungan dari tahun ke tahun
Monetary assets & liabilities closing/current rate current rate
(cash, receivable, payable)
Nonmonetary items at historical closing/current rate Historical rate
cost (fixed assets, investment at
cost, prepaid items, inventories,
intangible asset)
Nonmonetary items at fair value closing/current rate Rate pada waktu revaluasi atau
(trading securities, revalued fair value ditentukan
fixed assets)fexed assets,
investment at cost, prepaid
items, inventories, intangible
asset)
Laba rugi selisih kurs dari Ke neraca (ekuitas), sebagai Ke laporan laba rugi
penjabaran other comprehensive income

Kurs untuk menjabarkan pos-pos laba rugi

Laba rugi closing/current rate method temporal method


Sales, purchases, expenses and Actual rate, hanya untuk Actual rate, hanya untuk
income items that result in kepraktisan, digunakan kurs kepraktisan, digunakan kurs
inflow/outflow of monetary rata-rata dengan asumsi unsur- rata-rata dengan asumsi unsur-
items unsur pembentuk laba rugi unsur pembentuk laba rugi
tersebut terjadi secara merata tersebut terjadi secara merata
Cost of sales Actual rate, hanya untuk Historical rate of original
kepraktisan, digunakan kurs purchase
rata-rata dengan asumsi unsur-
unsur pembentuk laba rugi
tersebut terjadi secara merata
Depreciation, amortization and Actual rate pada saat expense Historical rate of original
any other allocation of terjadi,atau kurs rata-rata bila acquisition (either at the date of
nonmonetary items expense terjadi merata purchase for historical items or
sepanjang tahun the date of valuation for items
carried at fair value)
Dividends and other Actual rate Actual rate
appropriation of profits

Dalam kombinasi bisnis, aset dan liabilitas entitas asing dijabarkan ke dalam mata uang
penyajian induk menggunakan kurs pada saat terjadinya kombinasi bisnis.

Aset dan liabilitas entitas asing tersebut dinilai berdasarkan fair value dari mata uang entitas
tersebut kemudian dijabarkan ke dalam mata uang penyajian induknya menggunakan kurs pada saat
terjadinya kombinasi bisnis. Selisih antara nilai wajar investasi dengan hasil penjabaran aset neto,
diperlakukan sebagai goodwill.
Bila terdapat selisih antara nilai buku dan nilai wajar dan anak perusahaan (foreign entity)
membukukan transaksinya dalam mata uang fungsionalnya, maka selisih tersebut diatribusikan ke
aset, liabilitas, dan goodwill menggunakan mata uang lokal, kemudian dijabarkan menggunakan
closing/current rate method.
Transaksi mata uang asing adalah transaksi yang didenominasikan atau memerlukan penyelesaian
dalam mata uang asing.

2. Pada pengakuan awal, transaksi mata uang asing dicatat dalam mata uang fungsional dengan
menggunakan kurs spot antara mata uang fungsional dengan mata uang asing pada tanggal transaksi.

3. Pelaporan pada akhir periode pelaporan berikutnya adalah sbb:


a. Pos moneter mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs penutup.
b. Pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis dalam mata uang asing dijabarkan
menggunakan kurs pada tanggal transaksi;
c. Pos nonmoneter yang diukur pada nilai wajar dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs
pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. Biasanya tanggal yang dipergunakan adalah tanggal
neraca, sehingga kurs yang digunakan adalah kurs penutup

4. Terdapat dua pendekatan untuk menjabarkan laporan keuangan dalam mata uang yang berbeda
dengan induknya, yaitu closing atau current rate method dan temporal method.

5. Closing/current rate method adalah metode yangmenjabarkan laporan keuangan dari mata uang
fungsional ke mata uang penyajian. Metode ini digunakan untuk:

a. suatu perusahaan yang berdiri sendiri, yang mencatat buku-bukunya dalam mata uang fungsional,
tetapi menyajikan laporan keuangannya dalam mata uang selain mata uang fungsionalnya
b. anak perusahaan, cabang, atau asosiasi yang mencatat buku-bukunya dalam mata uang
fungsionalnya kemudian menjabarkan laporan keuangannya ke dalam mata uang pelaporan
induknya untuk kepentingan penyusunan laporan konsolidasi.

6. Temporal method/remeasurement method adalah metode penjabaran dari mata uang asing ke mata
uang fungsional. Metode ini digunakan untuk:

a. suatu perusahaan yang berdiri sendiri, yang mencatat buku-bukunya dalam mata uang selain mata
uang fungsional, tetapi menyajikan laporan keuangannya dalam mata uang fungsionalnya

mata uang lokal tetapi mata uang fungsionalnya sama dengan mata uang induk perusahaannya.

Anda mungkin juga menyukai