Anda di halaman 1dari 2

Yudistira Bagus Prasetya

F1318067
S1 Akuntansi Transfer
Kaidah Kaidah Hukum Islam Tentang Ekonomi Dan Keuangan Islam

1. Pengertian Qawaid Fiqhiyyah

Pengertian Qawaid fiqhiyyah adalah kaidah atau dasar fikih yang bersifat umum yang substansi
materinya meliputi bagian yang ‘banyak sekali berkaitan dengan hukum- hukum syara’ dan hukum-
hukum syara yang banyak tersebut dapat dipahami dari kaidah- kaidah tadi.

2. Sejarah Kemunculan Qawaid Fiqhiyyah

Para ulama mengakui bahwa generasi pertama dalam mengkaji qawaid fiqhiyyah ini adalah kalangan
fukuha Hanafiah. Pengumpulan qawaid fhiqiyyah dalam mazhab Hanafi ini dilakukan pertama kali
oleh Abu Thahir al- Dabbas al- Hanafi, seorang ulama yang hidup pada abad III dan IV H, yang
kemudian oleh para ahli dianggap sebagai penyusun pemula kitab qawaid fhiqiyyah. Dia
mengumpulkan sebanyak 17 buah kaidah yang terpenting dari mazhab Hanafi, Abu Thahir selalu
mengulang- ulang kaidah tersebut di masjid, setelah para jamaah pulang ke rumahnya masing-
masing. Munculnya qawaid fiqhiyyah ini terjadi secara berangsur-angsur dan bertahap. Pada
awalnya hanya berupa pemikiran tentang suatu persoalan, kemudian setelah pemikiran tersebut
mantap baru terbentuk menjadi sebuah kaidah.

3. Proses dan kegunaan kaidah fikih

Kegunaan kaidah fikih :


a. Untuk mengetahui asas- asas umum fikih.
b. Lebih mudah menetapkan masalah- masalah yang dihadapi.
c. Lebih arif dalam menerapkan fikih sesuai dengan waktu dan tempat yang berbeda untuk
keadaan dan adat kebiasaan yang berlainan.
d. Dapat memberikan jalan keluar dari berbagai perbedaan pendapat di kalangan ulama atau
setidak- tidaknya menguatkan pendapat yang lebih mendekati kepada kaidah- kaidah fikih.
e. Akan mengetahui rahasia- rahasia dan semangat hukum- hukum Islam yang akan tersimpul
dalam kaidah- kaidah fikih.
f. Akan memiliki keleluasaan ilmu dan ijtihadnya mendekati kepada kebenaran, kebaikan, dan
keindahan.

4. Kaidah Hukum Ekonomi islam

Asas Filsafat ekonomi islam :


a. Semua yang di alam semesta; langit, bumi serta sumber-sumber alam yang ada padanya,
bahkan harta kekayaan yang dikuasai oleh manusia adalah milik Allah karena Dialah yang
menciptakannya. Semua ciptaan Allah itu tunduk pada kehendak dan ketentuan-Nya (QS
20:6 dan 5:120);
b. Allah itu Maha Esa yang menciptakan manusia sehingga manusia yang berasal dari substansi
yang sama, wajib saling bantu-membantu dan bekerja sama terutama dalam kegiatan
ekonomi untuk memenuhi keperluannya berdasarkan persamaan dan persaudaraan (QS
31:20, 16:10- 16, 35:27-28, dan 39-21)
c. Beriman kepada hari kiamat dan kepada hari pengadilan akan mengendalikan perilaku
ekonomi manusia karena akan dimintai pertanggungjawabannya kelak oleh Allah
Ketiga asas filsafat ekonomi Islam ini melahirkan nilai-nilai dasar sistem ekonomi Islam, yaitu: (1)
pemilikan; (2) keseimbangan; dan (3) keadilan.
Sifat ekonomi Syariah :
a. kesatuan (unity)
b. keseimbangan (equilibrium)
c. ebebasan (free will)
d. tanggung jawab (responsibility)

Prinsip Dasar Ekonomi Islam


a. erbagai sumber daya dipandang sebagai pemberian atau anugerah dari Allah SWT
kepadamanusia
b. Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu
c. kekuatanpenggerak utama ekonomi Islam adalah kerja sama
d. ekonomi Islam menolak terjadinyaakumulasi kekayaan yang dikuasai oleh segelintir orang
saja
e. ekonomi Islam menjaminpemilikan masyarakat dan penggunaannya direncanakan untuk
kepentingan banyak orang
f. eorang muslim harus takut kepada Allah SWT dan hari penentuan di akhirat nanti
g. zakatharus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas (nisab)
h. Islam melarangriba dalam segala bentuk.

Anda mungkin juga menyukai