Anda di halaman 1dari 9

Chapter 6

Teknik Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan adalah salah satu teknik analisis vertikal yang penting pada analisis
laporan keuangan.

Tujuan Analisis Rasio Keuangan

● Mengevaluasi kinerja masa lalu


● Menilai seberapa efektif dan efisien perusahaan menghasilkan laba
● Menilai kemampuan perusahaan dalam liabilitas jangka pendek dan jangka panjang
● Menilai fleksibilitas keuangan saat ini
● Memperkirakan arus kas masa depan dan seberapa cepat sebuah perusahaan dapat
mengubah penjualan menjadi uang tunai

Analisis Rasio
1. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam


menghasilkan laba.

Gross Profit Margin

Digunakan untuk mengukur laba yang dicapai dibandingkan dengan penjualan yang dicapai
perusahaan laba yang dicapai dibandingkan dengan penjualan yang dicapai perusahaan.

Rumus Gross Profit Margin (GPM):

Laba Kotor
X 100%
Penjualan

Operating Profit Margin

Analisis ini digunakan untuk mengukur laba sebelum beban bunga dan pajak yang
dihasilkan, dibandingkan dengan penjualan yang dicapai perusahaan.

Rumus Operating Profit Margin:

EBIT (Laba Operasi)


X 100%
Penjualan
Net Profit Margin

Analisis Net Profit Margin digunakan untuk mengukur seberapa besar laba bersih yang
dihasilkan, dibandingkan dengan penjualan.

Rumus Net Profit Margin (NPM):

Laba Bersih
X 100%
Penjualan

Return on Asset (ROA)


Return on Asset (ROA) merupakan indikator tentang seberapa andal perusahaan dalam
pemanfaatan aset untuk menghasilkan keuntungan (profit).

Rumus Return on Asset (ROA):

Laba Bersih
X 100%
Total Aset

Return on Equity (ROE)

Return on Equity (ROE) merupakan indikator pada investor untuk melihat kelayakan usaha
dari perusahaan yang ditanami modal.

Rumus Return on Equity (ROE):


2. Analisis Rasio Likuiditas

Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka


pendeknya seperti utang, usaha dan utang jangka pendek.

Current Ratio
Mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban yang jatuh tempo.

Rumus Current ratio:

Aktiva Lancar
X 100%
Hutang Lancar

Jika nilai current ratio = 1, maka aset lancar setara dengan liabilitas lancar. Jika kurang dari
1, berarti perusahan memiliki masalah likuiditas.

Quick Ratio

Mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari Quick
Assets.

Rumus Quick Ratio:


Aktiva Lancar - Persediaan
X 100%
Hutang Lancar

Cash Ratio
Mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar hutang.

Kas + Setara Kas


X 100%
Hutang Lancar
3. Rasio Solvabilitas/Leverage

Rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh modal
pinjaman, seberapa sehat keuangan perusahaan dan seberapa mampu perusahaan melunasi
kewajiban jangka panjang.

Debt to Equity Ratio (DER)

Mengetahui seberapa besar perusahaan menggunakan hutang dibandingkan modal yang


dimiliki.

Rumus Debt to Equity Ratio (DER) =

Jumlah Hutang
X 100%
Jumlah Ekuitas

4. Rasio Aktivitas

Digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan dana yang tertanam dalam perusahaan.
Jenis-jenis rasio aktivitas:

1. Inventory turnover
2. Days of inventory on hand
3. AR turnover
4. Average collection period
5. Working capital ratio
6. Fixed asset turnover
7. Total assets turnover
Inventory Turnover
Digunakan untuk mengukur seberapa baik perusahaan mengelola persediaanya.

Rumus Inventory Turnover (ITO):

Days of Inventory on Hand

Rasio ini menunjukan ke kita seberapa cepat perusahaan menjual persediaan dan tersedia
kembali untuk dijual dalam satu periode dan membandingkan dengan industri sejenis.

Rumus Days of Inventory on Hand:

365 hari
=....... hari
Inventory turnover

Account Receivable Turnover (AR Turnover)

Mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola penjualan kredit.

Rumus Account Receivable (AR Turnover):

Pendapatan bersih

Rata-rata piutang

Days Sales Outing atau Average Collection Period

Mengetahui jangka waktu berapa lama piutang tersebut dapat ditagih.

Rumus Average Collection Period:

365 hari

AR Turnover
Working Capital Turnover
Mengukur produktivitas dan efisiensi modal kerja dalam mencetak pendapatan/penjualan.

Rumus Working Capital Turn Over:

Pendapatan

Rata-rata modal kerja

Rumus Working Capital:

Current Asset - Current Liability

Fixed Asset Turnover


Mengukur produktivitas dan efisiensi tetap dalam mencetak pendapatan/penjualan.

Rumus Fixed Asset Turnover:

Penjualan

Aktiva tetap

Total Asset Turnover


Mengukur sejauh mana efektivitas perusahaan dalam mengelola asetnya dalam rangka
menghasilkan penjualan.

Rumus Total Assets Turn Over (TATO):

Pendapatan

Rata-rata total aset

5. Rasio Analisis Pasar


Untuk mengukur pengakuan pasar terhadap kondisi perusahaan.

Jenis-jenis rasio analisis pasar, di antarnaya:

1. Earning Per-Share (EPS)


2. Price Earning Ratio (PER)
3. Price to Book Value
4. Dividend Payout Ratio
Earning Per-Share (EPR)

Earning Per-Share (EPS)/Laba per-saham adalah nilai moneter dari pendapatan per saham
bisa untuk perusahaan.

Rumus Earning Per-Share (EPR):

Earning After Tax (EAT)


Jumlah lembar saham

Price Earning Ratio (PER)

Rasio ini digunakan untuk melihat seberapa tinggi harga saham bila dibandingkan dengan
laba yang dihasilkan per lembar saham.

Rumus Price Earning Ratio (PER):

Harga saham
=....... kali
Earning Per-Share

Price to Book Value

Digunakan untuk membandingkan nilai pasar perusahaan saat ini dengan book value/nilai
bukunya.

Rumus Price to Book Value (PBV):

Harga Perlembar Saham


Nilai Buku Perlembar Saham

Dividend Payout Ratio

Bagian laba bersih perusahaan yang dibayarkan perusahaan kepada pemegang saham

dalam bentuk dividen .


Rumus Dividend Payout Ratio:

Dividen
Earning After Tax (EAT)

Anda mungkin juga menyukai