Anda di halaman 1dari 4

Rasio Keuangan dalam Perusahaan

Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan, maka pimpinan harus


menjaga unsur-unsur berikut :
1. Rasio Likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban yang telah jatuh tempo. Likuiditas dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu :
1. Likuiditas extern, dimana perusahaan mempunyai kemampuan
untuk memenuhi kewajibannya dengan pihak luar.
2. Likuiditas intern, dimana perusahaan mempunyai kemampuan
untuk menjamin proses produksinya.

Ada beberapa jenis rasio likuiditas antara lain :


1. Current Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan mengunakan
aktiva lancar.
Rumus menghitung Current Ratio:
Aktiva Lancar
Current Ratio =
Hutang Lancar
x 100 %

2. Cash Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam


membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan mengunakan kas
yang tersedia dan berikut surat berharga atau efek jangka pendek.
Rumus menghitung Cash Ratio:
Kas+Surat Berharga
Cash Ratio =
Hutang Lancar
x 100%

3. Quick Ratio atau Acid Test Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban finansial jangka pendek dengan
mengunakan aktiva lancar yang lebih likuid (Liquid Assets).
Rumus menghitung Quick Ratio:
Kas+Surat Berharga + Piutang
Quick Ratio = x 100%
Hutang Lancar
Suatu perusahaan dapat dikatakan likuid (mampu membayar utangnya) jika ratio
likuiditasnya minimal 200%.

2. Rasio Solvabilitas, ialah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua


kewajibannya apabila perusahaan dilikuidasi. Kewajiban tersebut baik
berupa hutang jangka panjang maupun hutang jangka pendek.

Ada beberapa jenis rasio Solvabilitas antara lain :


1. Total Debt to Assets Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menjamin hutang-hutangnya dengan sejumlah aktiva
yang dimilikinya.
Rumus menghitung Total Debt to Assets Ratio:
Total hutang
Total Debt to Assets Ratio = x 100%
Total aktiva

2. Total Debt to Equity Ratio, rasio untuk mengukur seberapa besar


perusahaan dibiayai oleh pihak kreditur dibandingkan dengan equity.
Rumus menghitung Total Debt to Equity Ratio:
Total hutang
Total Debt to Assets Ratio = x 100%
Modal sendiri

Jika rationya lebih besar dari 100% maka perusahaan dianggap solvabel,
artinya dapat membayar semua utangnya jika pada saat itu perusahaan
dilikuidasi.

3. Rasio Rentabilitas, kemampuan perusahaan dalam menghasilkan


keuntungan atau profit dengan sejumlah modal yang ada di dalam
perusahaan. Rentabilitas dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Gross Profit Margin, rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam mendapatkan laba kotor dari penjualan.
Rumus menghitung Gross Profit Margin:
Penjualan bersih − HPP
Gross Profit Margin = x100%
Penjualanbersih
2. Operating Income Ratio, rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam mendapatkan laba operasi sebelum bunga dan pajak
dari penjualan.
Rumus menghitung Operating Income Ratio:
HPP+Total biayaoperasi
Operating Income Ratio = x 100%
Penjualan bersih

3. Net Profit Margin, rasio untuk mengukur emampuan perusahaan


dalam mendapatkan laba bersih dari penjualan.
Rumus menghitung Net Profit Margin:
Lababersih setelah pajak
Net Profit Margin = x100%
Penjualan bersih

4. Earning Power of Total Investment, rasio untuk mengukur


kemampuan perusahaan dalam mengelola modal yang dimiliki yang
diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan
keuntungan bagi investor dan pemegang saham.
Rumus menghitung Earning Power of Total Investment:
Laba sebelum bungan dan pajak
Earning Power of Total Investment =
Total aktiva
x 100%

5. Rate of Return Investment (ROI) atau Net Earning Power Ratio, rasio
untuk mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan dalam
keseluruhan aktiva untuk menghasilkan pendapatan bersih.
Rumus menghitung Rate of Return Investment (ROI):
Lababersih sesudah pajak
Rate of Return Investment (ROI) = x 100%
Total aktiva

6. Return on Equity (ROE), rasio untuk mengukur kemampuan equity


untuk menghasilkan pendapatan bersih.
Rumus menghitung Return on Equity (ROE):
Lababersih sesudah pajak
Return on Equity (ROE) = x 100%
Total equity
7. Rate of Return on Net Worth atau Rate of Return for the Owners, rasio
untuk mengukur kemampuan modal sendiri diinvestasikan dalam
menghasilkan pendapatan bagi pemegang saham.
Rumus menghitung Rate of Return on Net Worth:

Lababersih sesudah pajak


Rate of Return on Net Worth = x 100%
Modal sendiri

4. Rasio Aktivitas
Rasio untuk mengukur seberapa efektif perusahaan dalam memanfaatkan
sumber daya yang dimilikinya.
Ada beberapa jenis rasio aktivitas antara lain :
1. Total Assets Turn Over, rasio untuk mengukur tingkat perputaran total
aktiva terhadap penjualan.
Rumus menghitung Total Assets Turn Over Ratio:
Penjualan bersih
Total Assets Turn Over Ratio = x 100%
Total aktiva

2. Working Capital Turn Over, rasio untuk mengukur tingkat perputaran


modal kerja bersih (Aktiva Lancar-Hutang Lancar) terhadap penjualan
selama suatu periode siklus kas dari perusahaan.
Rumus menghitung Working Capital Turn Over Ratio:
Penjualan bersih
Working Capital Turn Over Ratio = x 100%
Modal kerja bersih

3. Inventory Turn Over, rasio untuk mengukur tingkat efisiensi


pengelolaan perputaran persediaan yang dimiliki terhadap penjualan.
Semakin tinggi rasio ini akan semakin baik dan menunjukkan
pengelolaan persediaan yang efisien.
Rumus menghitung Inventory Turn Over Ratio:
Harga pokok penjualan
Inventory Turn Over Ratio = x 100%
persediaan barang

Anda mungkin juga menyukai