Kelas : 5B AKS
PT Adaro Energy Indonesia Tbk adalah sebuah perusahaan pertambangan batu bara yang
berkantor pusat di Jakarta. Sepanjang tahun 2020, perusahaan ini berhasil memproduksi batu
bara sebanyak 54 juta ton. Adaro Energy bertanggung jawab atas 0,13% dari total emisi rumah
kaca industri global dari tahun 1988 sampai dengan tahun 2015 dan karenanya menjadi salah
satu kontributor utama perubahan iklim, yang secara substansial bermakna risiko terhadap
kesehatan, mata pencaharian, keamanan pangan, persediaan air, keamanan dan pertumbuhan
ekonomi.
ANALISIS RASIO KEUANGAN
TUJUAN
Membantu mengidentifikasi beberapa kekuatan dan kelemahan keuangan pada suatu perusahaan.
Adapun 5 tipe Rasio Keuangan :
1. Likuiditas
2. Profitabilitas
3. Aktivitas
4. Solvabilitas
5. Pasar
1. RASIO LIKUIDITAS
Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan suatu perusahaan
untuk memenuhi kewajiban terhadap utang jangka pendeknya.
Adapun bagian dari rasio likuiditas yaitu :
1, 731 ,619
CR = = 1,51
1,144,923
Dari data di atas, dapat disimpulkan PT. Adaro Energy Tbk memiliki rasio likuiditas
sebesar 1,51 yang artinya kondisi keuangannya sangat baik.
Konsep sederhana dari rasio lancar adalah bahwa perusahaan harus memiliki kas
yang cukup untuk menutupi kewajiban lancarnya. Jika rasio di atas 1, dalam analisis
rasio likuiditas, itu berarti perusahaan aman untuk membayar kewajiban lancarnya
dengan menggunakan aset lancarnya. Dan jika rasionya kurang dari satu itu berarti
perusahaan bisa kesulitan membayar utangnya tepat waktu kepada kreditor.
Namun, rasio ini termasuk Piutang dan Persediaan dalam perhitungan yang
mungkin tidak dapat segera diubah menjadi uang tunai. Dalam contoh ini posisi
current ratio cukup baik yaitu diatas 1. Artinya perusahaan dapat menggunakan aset
lancarnya untuk membayar kewajiban lancarnya. Seperti disebutkan di atas, ada
banyak faktor yang perlu dipertimbangkan ketika menganalisis Rasio Lancar
perusahaan. Pertama, Rasio ini dihitung dengan memasukkan beberapa jenis Aset
Lancar yang mungkin tidak mudah mendapatkan uang tunai untuk membayar
Kewajiban Lancar. Aset Lancar tersebut termasuk, persediaan dan piutang.
Persediaan dianggap sebagai Aset Lancar tetapi mereka mungkin tidak dapat segera
dikonversi dalam bentuk tunai. Saat menilai rasio ini, penting untuk menilai
kemungkinan bahwa persediaan dapat diubah menjadi penjualan atau uang tunai.
Faktor utama termasuk jumlah, sifat dan periode rata-rata persediaan dapat diubah
menjadi penjualan atau uang tunai. Lebih penting lagi, persediaan mencakup bahan
mentah dan pekerjaan yang sedang berjalan yang mengambil langkah lain untuk
mengubahnya menjadi barang jadi. Oleh karena itu, untuk mengubah persediaan
menjadi penjualan, perusahaan mungkin membutuhkan waktu yang agak lama.
Jenis rasio likuiditas selanjutnya adalah rasio cepat atau quick ratio. Jenis ini
merupakan penjelasan lebih lanjut dari rasio lancar. Cara menghitung rasio likuiditas
jenis ini hanya menggunakan aktiva lancar dan membandingkannya dengan
kewajiban lancar.
2. RASIO PROFITABILITAS
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama
periode tertentu, perusahaan dengan kemampuan menghasilkan laba yang baik
menunjukkan kinerja perusahaan yang baik sebab profitabilitas sering dijadikan sebagai
ukuran untuk menilai kinerja perusahaan.
Adapun bagian dari rasio likuiditas yaitu :
a. Return on Asset Ratio (ROA)
ROA adalah alat yang digunakan untuk menilai persentase laba terhadap total aset
yang dimiliki perusahaan.
Rumus ROA adalah :
lababersih setelah pajak
Return on Asset Ratio (ROA) =
Total aset
99,002
ROA =
6,381,566
= 0,015
Jadi, ROA PT. Adaro Energy Indonesia Tbk adalah 0,015.
Laba kotor
GPM =
Penjualan bersih
576,729
GPM =
2,534,842
= 0,22
3. RASIO AKTIVITAS
Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas
perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Atau dapat pula dikatakan rasio
ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi (efektivitas) pemanfaatan sumber daya
perusahaan.
Adapun bagian dari Rasio Aktivitas yaitu :
b. Perputaran Piutang
Rasio perputaran piutang usaha adalah rasio yang mencerminkan kecepatan
piutang usaha berhasil ditagih oleh perusahaan.
Rumus Rasio Perputaran Piutang
Pendapatan
Perputaran Piutang =
Total Aset
3,457,154
=
6,381,566
= 0,54
Rumus DAR
Total Utang
DAR =
Total Aset
2,429,8527
DAR =
6,381,566
= 0,38
Rumus DER
Total Utang
DER =
Total Ekuitas
2,429,852
DER =
3,951,714
= 0,61
5. RASIO PASAR
Rasio pasar adalah rasio yang didalamnya memperhitungkan harga saham dengan
laba atau omset, nilai buku per saham, sampai arus kas perusahaan.
Adapun bagian dari Rasio Pasar yaitu :
a. Tobin’s Q
Tobin's Q merupakan alat ukur ratio yang mendefinisikan nilai perusahaan sebagai
bentuk nilai aset berwujud dan aset tidak berwujud.
Rumus Tobin’s Q
Kapasitas Pasar +Total Utang
Tobin’s Q =
Total Aset
112.017.688+ 2,429,852
Tobin’s Q =
6,381,566
= 112.072,06
Rumus PBV
Harga saham
PBV =
Nilai buku perusahaan
Total aset−total liabilitas
=
jumlah sahamberedar
6,381,566−2,429,852
= = 6. 380,047
1.600
0,00459
= = 7,19
6.380,047
Rumus PER
Harga saham pasar
PER =
laba per lembar saham
0,09
PER =
0.00459
= 19,60
Analisis Rasio PER
Semakin tinggi nilai PER, berarti harga saham perusahaan tersebut
semakin mahal. Dan sebaliknya, semakin rendah nilai PER, berarti harga saham
perusahaan tersebut semakin murah.