Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA

KEUANGAN PADA PT WIJAYA KARYA (PERSERO) TBK

Erwin Pratama
NIM 043591345
Progam Studi S1 Akuntansi
Fakultas Ekonomi, Universitas Terbuka, Jakarta
e-mail: erwinpratama123@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian dalam karya ilmiah ini dimaksudkan guna memperoleh informasi tekait kinerja
keuangan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (PT WIKA) untuk periode tahun 2019 sampai
dengan tahun 2021. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan menerapkan
pendekatan kuantitatif, menggunakan data laporan keuangan perusahaan selama periode 2019-
2021. Atas data tersebut kemudian dilakukan analisis untuk mengetahui nilai rasio keuangan
berupa rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas. Berdasarkan analisis atas data
tersebut, didapati bahwa rasio likuiditas dan rasio profitabilitas berada di bawah standar rasio
keuangan industri, sedangkan rasio solvabilitas melebihi standar rasio keuangan industri.
Secara umum kinerja keuangan PT WIKA menunjukkan untuk rasio likuiditas mengalami
penurunan, rasio solvabilitas untuk debt to asset ratio dan debt to equity ratio mengalami
kenaikan (liabilitas meningkat setiap tahunnya) dan untuk pendapatan cenderung mengalami
penurunan yang signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2019.

Kata Kunci: Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas, Kinerja Keuangan
PENDAHULUAN
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau biasa disebut dengan PT WIKA adalah salah satu
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berbentuk perusahaan terbuka (go public), dengan
bidang usaha di sektor infrastruktur, khususnya konstruksi bangunan. Saham PT Wijaya
Karya (Persero) Tbk sebagian besar dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan
persentase kepemilikan sebesar 65,049% dan sisanya merupakan saham milik publik
(berdasarkan data per bulan Oktober 2022 melalui laman https://www.idx.co.id/ ).
Dari data laporan keuangan PT WIKA periode tahun 2019 sampai dengan 2022
diperoleh informasi bahwa nilai liabilitas naik setiap tahunnya antara periode tahun 2019
hingga tahun 2021, sedangkan pendapatan yang diperoleh turun cukup drastis selama periode
tahun tersebut. Terkait hal tersebut bisa jadi disebabkan adanya periode pandemi Covid-19
yang mulai muncul tahun 2020 dan puncaknya pada tahun 2021, sehingga menyebabkan
adanya penurun pendapatan yang dihasilkan oleh PT WIKA.
Adanya kenaikan liabilitas dan penurunan pendapatan yang cukup signifikan antara
periode 2019-2021, membuat penulis tertarik untuk menganalisis laporan keuangan guna
memperoleh informasi mengenai kinerja keuangan PT WIKA antara periode tahun 2019
sampai dengan 2021 dengan mengangkat judul berupa ”Analisis Laporan Keuangan untuk
Menilai Kinerja Keuangan pada PT Wijaya Karya (Persero) Tbk”.

TUJUAN PENELITIAN
Melalui penelitian ini, penulis bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai kinerja
keuangan dari PT WIKA melalui analisis rasio likuiditas, rasio solvabilitas serta rasio profitabilitas.

METODE PENELITIAN
Sumber Data
Data yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan PT WIKA adalah data berupa laporan
keuangan selama periode 2019 sampai dengan 2021, yang bersumber dari laman resmi milik Bursa Efek
Indonesia (BEI) (https://www.idx.co.id/).
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian kuantitatif, yaitu
penelitian melalui analisis atas angka-angka (data laporan keuangan) untuk mengetahui rasio
keuangan pada PT WIKA.

2
Variabel Penelitian
Pada penelitian ini, penulis meneliti variabel berupa rasio likuiditas, rasio solvabilitas
dan rasio profitabilitas.

KAJIAN TEORI
Analisis Laporan Keuangan.
Menurut Amilin, analisis atas rasio keuangan adalah suatu bentuk aktivitas untuk
membandingkan informasi berupa angka-angka yang tertera pada laporan keuangan, yaitu
melalui perbandingan antara satu angka dengan angka lain. Perbandingan angka tersebut dapat
berupa perbandingan antara komponen yang satu dengan komponen yang lainnya di dalam satu
laporan keuangan, maupun perbandingan antar komponen dalam laporan keuangan yang
berbeda. Melalui analisis rasio keuangan, dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur kinerja
keuangan perusahaan, diantaranya berupa rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio
profitabilitias, yang masing-masing rasio tersebut menggambarkan hal tertentu dari kondisi
keuangan suatu perusahaan.
Rasio Likuiditas.
Rasio likuiditas merupakan rasio keuangan di mana menunjukan seberapa likuid sebuah
perusahaan, yaitu menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk menyelesaikan liabilitas
(utang) jangka pendeknya. Di samping itu, rasio ini juga menggambarkan kemampuan suatu
perusahaa untuk melunasi liabilitas yang akan jatuh tempo. Rasio likuiditas disebut juga sebagai
rasio modal kerja. Berikut merupakan jenis rasio likuiditas.
1. Rasio Lancar (Current Ratio)
Merupakan salah satu bagian rasio likuiditas yang menunjukkan kemampuan suatu
perusahaan untuk membayar liabilitas jangka pendek maupun liabilitas yang jatuh tempo
saat ditagih.
Aset Lancar
Current Ratio =
Liabilitas Lancar
2. Rasio Cepat (Quick Ratio)
Merupakan salah satu bagian dari rasio likuiditas yang menggambarkan kemampuan suatu
perusahaan untuk membayar liabilitas jangka pendek menggunakan aset lancar dengan
tanpa memperhitungkan komponen persediaan.
Aset Lancar - Persediaan
Quick Ratio =
Liabilitas Lancar

3
Rasio Solvabilitas.
Rasio solvabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan suatu
perusahaan untuk membayar atau melunasi liabilitasnya, baik liabilitas lancar/liabilitas jangka
pendek maupun liabilitas tidak lancar/liabilitas jangka panjang dengan aset yang dimiliki atau
kekayaan yang dimiliki perusahaan tersebut sebagai jaminan. Berikut ini merupakan jenis dari
rasio solvabilitas.
1. Debt to Asset Ratio
Merupakan perbandingan antara total liabilitas yang dimiliki oleh suatu perusahaan dengan
total aset yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.
Total Liabilitas
Debt to Asset Ratio =
Total Aset

2. Debt to Equity Ratio


Merupakan perbandingan antara total liabilitas yang dimiliki oleh suatu perusahaan (baik
liabilitas jangka pendek maupun liabilitas jangka panjang) suatu perusahaan dengan total
ekuitas.
Total Liabilitas
Debt to Equity Ratio =
Total Ekuitas
Rasio Profitabilitas.
Rasio profitabilitas merupan rasio yang digunakan untuk menggambarkan kemampuan
suatu perusahaan untuk mendapatkan laba atau keuntungan. Berikut merupakan jenis-jenis dari
rasio profitabilitas.
1. Margin Laba Kotor
Merupakan rasio yang menunjukkan perbandingan antara laba kotor suatu perusahaan
dengan total pendapatan.
Laba Kotor
Margin Laba Kotor =
Total Pendapatan
2. Margin Laba Bersih
Merupakan perbandingan antara laba bersih suatu perusahaan dengan total pendapatan.
Laba Bersih
Margin Laba Kotor =
Total Pendapatan
3. Rasio Pengembalian Aset
Merupakan rasio yang menunjukkan seberapa efisien suatu perusahaan menggunakan
sumber daya atau total aset untuk menghasilkan laba atau keuntungan.
4
Laba Bersih
ROA =
Total Aset
4. Rasio Pengembalian Ekuitas
Merupakan rasio yang menunjukkan seberapa efisien suatu perusahaan menggunakan
modal sendiri untuk menghasilkan laba atau keuntungan.

Laba Bersih
ROA =
Total Ekuitas
Standar Rasio Keuangan Industri.
Standar rasio keuangan industri menurut Herispon, merupakan suatu kebiasaan (rule of
thumb) yang menjadi landasan untuk melakukan penilaian atas hasil analisis rasio keuangan
pada sebuah perusahaan. Berikut ini merupakan standar rasio keuangan industri, sebagaimana
terdapat pada tabel I.

Jenis Rasio Standar Industri

Current Ratio (Rasio Lancar) 250%

Quick Ratio (Rasio Cepat) 150%

Debt to Total Asset Ratio 50%

Debt to Equity Ratio 200%

Gross Profit Margin 36%

Net Profit Margin 6%

Return On Inverstment/ROI 15%

Return On Equity/ ROE 40%


Tabel I: Standar Rasio Keuangan Industri

5
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Likuiditas.
Berikut ini merupakan merupakan nilai rasio likuiditas PT WIKA berdasarkan hasil
analisis berdasarkan data laporan keuangan periode tahun 2019 sampai dengan tahun 2021
sebagaimana pada tabel II (dalam miliar rupiah).

Standar
2019 2020 2021
Industri
Aset Lancar 42.335,47 47.980,95 37.186,63 -

Persediaan 6.854,73 9.813,05 10.934,22 -

Liabilitas Lancar 30.349,46 44.168,47 36.969,57 -

Rasio Likuiditas
Rasio Lancar
139,49% 108,63% 100,59% 250%
(Current Ratio)
Rasio Cepat
116,91% 86,41% 71,01% 150%
(Quick Ratio)
Tabel II: Data Rasio Likuiditas PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
(Sumber: LK Tahunan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dari https://www.idx.co.id/)

Menurut hasil analisis berdasarkan data laporan keuangan PT WIKA periode tahun
2019 sampai dengan 2021, dapat diketahui bahwa rasio lancar (current ratio) pada tahun 2020
adalah sebesar 108,63% (turun sebesar 30,86% jika dibandingkan rasio lancar tahun 2019
sebesar 139,49%). Dalam kurun waktu tahun 2019 sampai dengan 2020, aset lancar milik PT
WIKA mengalami kenaikan sebesar 13,34%, yaitu dari sebesar Rp42.335.471.858.000,00
menjadi sebesar Rp47.980.945.725,00. Namun kenaikan nilai aset lancar tersebut juga diikuti
kenaikan liabilitas lancar tahun 2020 sebesar 45,53% dibandingkan tahun 2019, yaitu dari
Rp30.349.456.945.000,00 menjadi sebesar Rp44.168.467.736.000,00.
Sedangkan dalam periode tahun 2020 sampai dengan 2021, nilai aset lancar PT WIKA
mengalami penurunan sebesar 22,50%, yaitu yang awalnya sebesar Rp47.980.945.725.000,00
pada tahun 2020 menjadi sebesar Rp37.186.634.112.000,00 pada tahun 2021. Untuk nilai
liabilitas lancar terdapat penurunan yang signifikan yaitu sebesar 16,30%, di mana pada tahun
2020 liabilitas lancar sebesar Rp44.168.467.736.000,00 menjadi sebesar
Rp36.969.569.903.000,00. Namun penurunan nilai liabilitas lancar tersebut juga diikuti dengan

6
penurunan nilai aset lancar yang lebih besar persentasenya. Sehingga nilai rasio lancar pada
tahun 2021 turun sebesar 8,04% jika dibandingkan dengan tahun 2020, yaitu turun dari sebesar
108,63% pada tahun 2020 menjadi sebesar 100,59% pada tahun 2021.
Untuk rasio cepat (quick ratio) PT WIKA periode tahun 2019 sampai dengan 2021
mengalami penurunan setiap tahunnya, besarnya rasio cepat secara berurutan mulai tahun 2019
sampai dengan 2021 adalah sebesar 116,91%; 86,41% dan 71,01%. Nilai persediaan selama
kurun waktu tersebut mengalami peningkatan setiap tahunnya, yaitu pada tahun 2019 sebesar
Rp6.854.729.608.000,00 menjadi sebesar Rp9.813.054.227.000,00 pada tahun 2020 (naik
43,16% dibanding tahun 2019), kemudian pada tahun 2021 nilai persediaan naik 11,43%
dibanding tahun 2020 menjadi sebesar Rp10.934.220.807.000,00
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai rasio lancar pada periode tahun 2019
sampai dengan 2021 secara berurutan adalah sebesar 139,49%; 108,63% dan 100,59%. Rasio
lancar pada ketiga tahun tersebut berada di bawah standar industri untuk rasio lancar, yaitu
sebesar 250%. Sedangkan untuk nilai rasio cepat pada periode tahun 2019 sampai dengan 2021
secara berurutan adalah sebesar 116,91%; 86,41% dan 71,01%. Rasio cepat pada ketiga tahun
tersebut berada di bawah standar industri yaitu sebesar 150%. Dari hal tersebut dapat diketahui
bahwa kemampuan PT WIKA untuk membayar liabilitas lancarnya dapat dikatakan rendah.

Grafik Rasio Lancar dan Rasio Cepat


2019 s.d. 2021
150,00% 139,49%

108,63% 100,59%
100,00% 116,91%

86,41%
50,00% 71,01%

0,00%
2019 2020 2021

Rasio Lancar Rasio Cepat

Grafik I: Grafik Rasio Likuiditas PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 2019 s.d. 2021

7
Analisis Solvabilitas
Berikut ini merupakan merupakan nilai rasio solvabilitas PT WIKA berdasarkan hasil
analisis berdasarkan data laporan keuangan periode tahun 2019 sampai dengan tahun 2021
sebagaimana pada tabel II (dalam miliar rupiah).

Standar
2019 2020 2021 Industri

Total Aset 62.110,84 68.109,19 69.385,79 -

Total Liabilitas 42.895,11 51.451,76 51.950,72 -

Total Ekuitas 19.215,73 16.657,43 17.435,07 -

Rasio Solvabilitas
Debt to Asset
69,06% 75,54% 74,87% 50%
Ratio
Debt to Equity
223,23% 308,88% 297,97% 200%
Ratio
Tabel III: Data Rasio Solvabilitas PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
(Sumber: LK Tahunan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dari https://www.idx.co.id/)

Menurut hasil analisis atas laporan keuangan PT WIKA periode tahun 2019 sampai
dengan 2021, diketahui bahwa nilai debt to asset ratio pada tahun 2020 adalah sebesar 75,54%
(naik 6,48% jika dibandingkan debt to asset ratio tahun 2019 sebesar 69,06%). Dalam kurun
waktu tahun 2019 sampai dengan 2020, nilai total aset milik PT WIKA mengalami kenaikan
sebesar 9,66%, yaitu dari sebesar Rp62.110.847.154.000,00 menjadi sebesar
Rp68.109.185.213.000,00. Namun kenaikan nilai total aset tersebut juga diikuti kenaikan total
liabilitas tahun 2020 sebesar 19,95% dibandingkan tahun 2019, yaitu dari
Rp42.895.114.167.000,00 menjadi sebesar Rp51.451.760.142.000,00.
Sedangkan dalam periode tahun 2020 sampai dengan 2021, nilai total aset PT WIKA
mengalami kenaikan sebesar 1,87%, yaitu yang awalnya sebesar Rp68.109.185.213.000,00
pada tahun 2020 menjadi sebesar Rp69.385.794.346.000,00 pada tahun 2021. Untuk nilai total
liabilitas mengalami kenaikan sebesar 0,97%, di mana pada tahun 2020 liabilitas lancar sebesar
Rp51.451.760.142.000,00 menjadi sebesar Rp51.950.716.634.000,00. Namun, karena
kenaikan nilai total aset yang lebih besar dari kenaikan total liabilitas menyebabkan adanya
penurunan nilai debt to asset ratio pada tahun 2021 sebesar 0,67% jika dibandingkan dengan
tahun 2020, yaitu sebesar 75,54% pada tahun 2020 menjadi sebesar 74,87% pada tahun 2021.

8
Untuk debt to equity ratio PT WIKA pada tahun 2020 mengalami kenaikan yang
signifikan yaitu sebesar 85,65% jika dibanding tahun 2019, yaitu sebesar 223,23% pada tahun
2019 menjadi sebesar 308,88% pada tahun 2020. Hal ini terjadi karena selama periode 2019
sampai dengan 2020 terdapat kenaikan total liabilitas sebesar 19,95% yang diikuti dengan
adanya penurunan total ekuitas sebesar 13,31%, di mana total ekuitas sebesar
Rp19.215.732.987.000,00 pada tahun 2019 turun menjadi sebesar Rp16.657.425.071.000,00
pada tahun 2020. Sedangkan untuk tahun 2021, debt to equity ratio mengalami penurunan
10,91%, yaitu sebesar 308,88% pada tahun 2021 turun menjadi sebesar 297,97% pada tahun
2021. Penurunan tersebut karena adanya kenaikan nilai total ekuitas sebesar 4,67% yang lebih
besar nilainya daripada kenaikan total liabilitas sebesar 0,97% pada periode tahun 2020 sampai
dengan tahun 2021.
Berdasarkan hasil analisis data tersebut di atas, diketahui bahwa nilai debt to asset ratio
pada periode tahun 2019 sampai dengan 2021 secara berurutan adalah sebesar 69,06%; 75,54%
dan 74,87%. Debt to asset ratio pada ketiga tahun tersebut masih di atas standar industri untuk
debt to asset ratio, yaitu sebesar 50%. Sedangkan untuk nilai debt to equity ratio pada periode
tahun 2019 sampai dengan 2021 secara berurutan adalah sebesar 223,23%; 308,88% dan
297,97%. Debt to equity ratio pada ketiga tahun tersebut masih di atas standar industri yaitu
sebesar 200%. Dari hal tersebut, dapat dimengerti bahwa PT WIKA lebih banyak dibiayai
melalui instrument liabilitas (utang) yang mengakibatkan perusahaan memiliki beban lebih
besar (pembayaran utang dan bunga atas utang), sehingga dapat dikatakan bahwa kinerja
keuangan PT WIKA kurang baik.

Debt to Asset Ratio dan Debt to Equity Ratio


2019 s.d. 2021
330,00%
300,00% 308,88%
270,00% 297,97%
240,00%
223,23%
210,00%
180,00%
150,00%
120,00%
90,00%
69,06% 75,54%
60,00%
74,87%
30,00%
0,00%
2019 2020 2021

Debt to Asset Ratio Debt to Equity Ratio

Grafik II: Grafik Rasio Solvabilitas PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 2019 s.d. 2021

9
Analisis Profitabilitas
Berikut ini merupakan merupakan nilai rasio profitabilitas PT WIKA berdasarkan hasil
analisis berdasarkan data laporan keuangan antara periode tahun 2019 sampai dengan tahun
2021 sebagaimana pada tabel II (dalam miliar rupiah).
2019 2020 2021 Standar
Industri
Pendapatan 27.212,91 16.536,38 17.809,72 -

Laba Bersih 2.621,02 322,34 214,42 -

Total Aset 62.110,84 68.109,19 69.385,79 -

Total Ekuitas 19.215,73 16.657,43 17.435,07 -

Rasio
Profitabilitas
Margin Laba 9,63% 1,95% 1,20% 6%
Bersih
Return on Asset 4,22% 0,47% 0,31% 15%

Return on Equity 13,64% 1,94% 1,23% 40%

Tabel III: Data Rasio Profitabilitas PT Wijaya Karya (Persero) Tbk


(Sumber: LK Tahunan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dari https://www.idx.co.id/)

Berdasarkan hasil analisis atas data laporan keuangan PT WIKA periode tahun 2019
sampai dengan 2021, dapat diketahui bahwa margin laba bersih pada tahun 2020 adalah sebesar
1,95% (turun 7,68% jika dibandingkan margin laba bersih tahun 2019 sebesar 9,63%). Dalam
kurun waktu tahun 2019 sampai dengan 2020, laba bersih PT WIKA mengalami penurunan
yang signifikan yaitu sebesar 87,70%, yaitu dari sebesar Rp2.621.015.140.000,00 menjadi
sebesar Rp322.342.513.000,00. Hal tersebut sejalan dengan adanya penurunan pendapatan
pada tahun 2020 secara signifikan sebesar 39,23%, yaitu dari sebesar Rp27.212.914.210.000,00
pada tahun 2019 menjadi sebesar Rp16.536.381.639.000,00. Penurunan pendapatan dan laba
bersih tersebut sangat dimungkinkan karena adanya pandemic Covid-19 yang mulai muncul
pada tahun 2020, adanya covid membuat turunnya daya beli, turunnya belanja pemerintah
khususnya belanja modal berupa konstruksi sehingga pendapatan PT WIKA mengalami
penurunan yang secara signifikan. Untuk tahun 2021, margin laba bersih mengalami penurunan
sebesar 0,75% yaitu dari sebesar 1,95% pada tahun 2020 menjadi sebesar 1,20 pada tahun 2021.
Pendapatan pada tahun 2021 mengalami penurunan sebesar 7,70%, hal ini masih dimungkinkan
karena pada tahun 2021 pandemi Covid-19 sedang mencapai puncaknya.

10
Return on asset (ROA) PT WIKA selama periode tahun 2019 sampai dengan 2020
mengalami penurunan setiap tahunnya, yaitu sebesar 4,22% pada tahun 2019, kemudian turun
sebesar 3,75% pada tahun 2020 menjadi sebesar 0,47% dan sebesar 0,31% pada tahun 2021
(turun 0,16% dibandingkan tahun 2020). Hal tersebut dikarenakan pendapatan selama kurun
waktu tahun 2019 sampai dengan 2020 mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Return on equity (ROE) PT WIKA selama periode tahun 2019 sampai dengan 2020
mengalami penurunan setiap tahunnya, yaitu sebesar 13,64% di tahun 2019, kemudian turun
sebesar 11,70% pada tahun 2020 menjadi sebesar 1,94% dan sebesar 1,23% di tahun 2021
(turun 0,71% dibandingkan tahun 2020). Hal tersebut dikarenakan pendapatan selama kurun
waktu tahun 2019 s.d. 2020 mengalami penurunan pendapatan yang cukup signifikan.
Sedangkan untuk nilai total ekuitas mengalami penurunan sebesar 13,31% di tahun 2020 jika
dibandingkan dengan tahun 2019 dan mengalami kenaikan sebesar 4,67 di tahun 2021.
Berdasarkan hasil analisis data tersebut di atas, diketahui bahwa nilai margin laba bersih
pada periode tahun 2019 sampai dengan 2021 secara berurutan adalah sebesar 9,63%; 1,95%
dan 1,20%. Margin laba bersih pada ketiga tahun tersebut masih di atas standar industri yaitu
sebesar 6%. Sedangkan untuk nilai ROA pada periode tahun 2019 sampai dengan 2021 secara
berurutan adalah sebesar 4,22%; 0,47% dan 0,31%. ROA pada ketiga tahun tersebut masih di
atas standar industri yaitu sebesar 15%. Untuk ROE PT WIKA selama periode tahun 2019
sampai dengan 2022 secara berurutan sebesar 13,64%; 1,94% dan 1,23%. Dari hal tersebut
dapat diketahui bahwa PT WIKA memiliki kinerja keuangan yang kurang baik karena di bawah
standar industri, namun khusus untuk margin laba bersih pada tahun 2019 lebih tinggi
dibandingkan standar industri, namun periode 2020 dan 2021 mengalami penurunan signifkan
yang dimungkinkan karena adanya pandemic Covid-19.

Margin Laba Bersih, ROA dan ROE


2019 s.d. 2021
16,00%
14,00% 13,64%
12,00%
10,00% 9,63%
8,00%
6,00%
4,00% 4,22% 1,20%
1,95% 1,94%
2,00% 1,23%
0,00% 0,47% 0,31%
2019 2020 2021

Margin Laba Bersih ROA ROE

Grafik II: Grafik Rasio Profitabilitas PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 2019 s.d. 2021

11
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis data berupa rasio keuangan pada PT WIKA dan pembahasan di
atas, berikut merupakan kesimpulan yang dapat ditarik.
1. Rasio likuiditas yang diteliti berupa rasio lancar (current ratio) dan rasio cepat (quick
ratio) periode 2019 s.d. 2021 pada PT WIKA berada di bawah standar industri sehingga
tingkat likuiditas cukup rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa kinerja keuangan
keuangan kurang baik, karena kemampuan PT WIKA untuk membayar liabilitas
lancarnya rendah.
2. Rasio solvabilitas yang diteliti debt to asset ratio dan debt to equity ratio periode mulai
tahun 2019 sampai dengan 2021 pada PT WIKA lebih tinggi daripada standar industri,
yang menunjukan bahwa perusahaan lebih banyak dibiayai menggunakan instrument
liabilitas (utang). Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja keuangan kurang baik, sebab
perusahaan akan lebih terbebani dengan adanya pelunasan utang dan pembayaran bunga
utang.
3. Rasio profitabilitas berupa margin laba bersih, ROA dan ROE selama kurun waktu 2019
sampai dengan 2021 pada PT WIKA berada di bawah standar industri kecuali untuk
margin laba bersih tahun 2019. Dengan demikian, data tersebut mengindikasikan bahwa
kinerja keuangan yang kurang baik karena perusahaan kurang baik dalam menghasilkan
pendapatan, ini dimungkinkan karena adanya pandemi Covid-19 yang mulai muncul
tahun 2020 dan mencapai puncaknya pada tahun 2021.

DAFTAR PUSTAKA
Amilin. (2015). Analisis Informasi Keuangan. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka

Herispon. (2016). Analisis LaporanKeuangan. Pekanbaru: Akademi Keuangan dan Perbankan


Riau (AKBAR)

Munda, N.N., Illat, V., & Runtu, T. (2021). Analisis Kinerja Keuangan pada Perusahaan Bumn
Subsektor Semen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2019. Jurnal
EMBA. 9(2), 696-706.

Lumain, R., Mangantar, M., & Untu, V. (2021). Pengaruh Analisis Kinerja Keuangan Terhadap
Nilai Perusahaan Sub Sektor Farmasi yang Terdaftar di BEI Periode 2016-2020. Jurnal
EMBA. 9(2), 913-922.

Supit, T.S.F., Tampi, J.R.E., & Mangindaan, J. (2019). Analisis Perbandingan Kinerja
Keuangan Bank BUMN dan Bank Swasta Nasional yang Terdaftar pada Bursa Efek
Indonesia. Jurnal EMBA. 7(8), 3398-3407.

12
Lahonda, F.Y., Ilat, V., & Tirayoh, V.Z. (2014). Analisa Kinerja Keuangan pada PT PLN
(Persero) Wilayah Suluttenggo Area Manado. Jurnal EMBA. 2(1), 627-637.

Noor, S.R., & Sinambela, M.J.M. (2021). Analisis Laporan Keuangan unutk Mengukur Kinerja
Keuangan Perusahaan berdasarkan Rasio Profitabilitas pada PT Telkom Indonesia Tbk.
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2016-2022. Jurnal Akuntansi Politeknin
Pos Indonesia. 14(2), 34-41.

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.2020. Laporan Tahunan 2019, Jakarta: PT Wijaya Karya
(Persero) Tbk.

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.2020. Laporan Tahunan 2020, Jakarta: PT Wijaya Karya
(Persero) Tbk.

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.2020. Laporan Tahunan 2021, Jakarta: PT Wijaya Karya
(Persero) Tbk.

13

Anda mungkin juga menyukai