Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS KOMPARATIF RASIO PROFITABILITAS PERUSAHAAN

PERUSAHAAN PERATA LABA DENGAN NON PERATA LABA PADA SEKTOR


MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
TAHUN 2012-2015

PENELITI:
AMANDA DWI MARATUS SHOLIKHAH
NPM 1213210330

JAKARTA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PANCASILA
2016
A Latar Belakang Masalah
Terkait dengan kinerja perusahaan, laporan yang selalu dijadikan acuan yaitu laba
rugi. Laporan ini menyajikan unsur-unsur aktivitas operasi dan keuangan seperti pendapatan
dan beban hingga terlihatlah keuntungan atau kerugian. Informasi laba merupakan salah satu
informasi potensial yang terkandung di dalam laporan keuangan dan yang sangat penting
bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan. Informasi ini dapat digunakan untuk
membantu mengestimasi kemampuan laba yang representatif dalam jangka panjang dan
menaksir risiko investasi atau meminjamkan dana. Informasi laba secara umum menjadi
perhatian utama dalam penaksiran kinerja atau pertanggungjawaban manajemen.

Rasio profitabilitas atau rasio rentabilitas mengukur seberapa besar kemampuan


perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan nilai penjualan, aset, dan modal
sendiri. Rasio profitabilitas merupakan rasio yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dan juga memberikan
gambaran tentang tingkat efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasinya.
Oleh karena itu, informasi dalam laporan laba rugi merupakan informasi yang sangat penting.
Pentingnya informasi laba ini disadari oleh manajemen, sehingga manajemen cenderung
melakukan perilaku tidak semestinya dengan melakukan perataan laba untuk mengatasi
berbagai konflik yang timbul antara manajemen dengan berbagai pihak yang berkepentingan
dengan perusahaan. Praktik perataan laba sudah menjadi hal umum yang dilakukan
perusahaan-perusahaan dalam menyusun laporan keuangan, khususnya perusahaan yang
telah go public dengan laba yang besar. Salah satunya adalah perusahaan manufaktur yang
telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan jumlah 143 perusahaan pada tahun
2016. Perusahaan pengolahan/manufaktur adalah perusahaan yang mengolah bahan mentah
(bahan baku) menjadi barang jadi.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis mencoba untuk
meneliti Analisis Komparatif Rasio Profitabilitas Perusahaan Perata Laba dengan
Perusahaan Non Perata Laba pada Sektor Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2012-2015.
B Identifikasi, Pembatasan, dan Rumusan Masalah
Identifikasi masalah pada penelitian ini adalah bahwa pada sektor manufaktur, banyak
perusahaan-perusahaan yang melakukan manajemen laba dengan meratakan laba. Perataan
laba dipengaruhi oleh besar atau kecilnya perolehan laba yang yang dapat dilihat dalam
laporan laba rugi. Sementara, Laporan laba rugi menjadi landasan dalam mengukur kinerja
keuangan menggunakan analisis rasio keuangan, khususnya rasio profitabilitas.

Masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah perbandingan kinerja
perusahaan diukur berdasarkan rasio profitabilitas antara perusahaan yang melakukan dan
perusahaan yang tidak melakukan praktik perataan laba pada sektor manufaktur yang
terdaftar di Bursa Eek Indonesia (BEI) serta pembahasan mengenai pengaruh rasio
profitabilitas perusahaan terhadap praktik perataan laba. Rasio profitabilitas yang dimaksud
adalah rentabilitas ekonomi/Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), dan Net
Profit Margin (NPM).

Rumusan masalah yang dapat diambil adalah: 1) Apakah terdapat perbedaan yang
signifikan antara Return on Assets, Return on Equity, dan Net Profit Margin perusahaan
perata laba dengan perusahaan non perata laba pada sektor manufaktur yang terdaftar di BEI?
Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara Return on Assets,
Return on Equity, dan Net Profit Margin pada perusahaan manufaktur perata laba dan non
perata laba yang terdaftar di BEI.

C Kajian Pustaka
1 Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi atau income statement adalah bagian dari laporan keuangan
suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi tertentu yang menjabarkan unsur-unsur
pendapatan dan beban perusahaan diaman selisih antara pendapatan dan beban
merupakan laba yang diperoleh atau rugi yang diderita oleh perusahaan. Laporan laba
rugi menunjukkan kemajuan keuangan perusahaan. Laporan laba rugi penting sebagai
alat untuk mengetahui kemajuan yang dicapai perusahaan dan juga mengetahui
berapakah hasil bersih atau laba yang didapat dalam suatu periode.
1. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
suatu perusahaan dalam mendapatkan laba. Perhatian ditekankan pada rasio ini karena hal
ini berkaitan erat dengan kelangsungan hidup perusahaan. Ada beberapa ukuran rasio
profitabilitas yang dipakai, antara lain: Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return
on Assets, Return on Equity, dan Earning Per Share.
2. Perataan Laba
Perataan laba (income smoothing) adalah suatu tindakan manipulasi yang sengaja,
yang dilakukan oleh manajemen terhadap fluktuasi laba yang dilaporkan agar laba
perusahaan berada di tingkat yang dianggap normal oleh perusahaan atau dengan kata
lain agar laba yang dilaporkan perusahaan terlihat stabil sepanjang diizinkan oleh prinsip
akuntansi dan manajemen yang sehat. Perataan laba tidak tergantung pada kecurangan
dan distorsi atau perubahan, melainkan pada peluang yang muncul dalam alternatif
prinsip-prinsip akuntansi transaksi yang diterima dan penyebarannya.
D Kerangka Pemikiran
Penelitian ini mengambil informasi dari laporan laba rugi perusahaan sektor
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2015. Berdasarkan laporan
tersebut akan dihitung nilai indeks perataan laba. Indeks perataan laba dapat
mengidentifikasikan perusahaan-perusahaan yang melakukan dan yang tidak melakukan
perataan laba. Kemudian peneliti akan menghitung rasio profitabilitas, yaitu Return on
Assets, Return on Equity, dan Net Profit Margin dari perusahaan perata laba dan perusahaan
non perata laba sebagai tolok ukur kinerja keuangan perusahaan. Rasio profitabilitas tersebut
digunakan sebagai variabel pembanding antara kedua kelompok perusahaan tersebut. Peneliti
membandingkan perusahaan perata laba dan perusahaan non perata laba menggunakan uji t
dan uji Mann-Whitney (U Test). Hasil penelitian berupa perbandingan kinerja keuangan
antara perusahaan perata laba dengan perusahaan non perata laba.

E Perumusan Hipotesis
Merujuk pada penjelasan yang terdapat di latar belakang penelitian, identifikasi,
pembatasan, dan rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka, dan
kerangka pemikiran, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara Return on Assets, Return on Equity,
atau Net Profit Margin perusahaan perata laba dengan non perata laba.
F Kategori Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian
deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang bertujuan menjelaskan fenomena yang ada
dengan menggunakan angka-angka untuk menggambarkan karakteristik individu atau
kelompok. Penelitian deskriptif kuantitatif dalam penelitian ini digunakan untuk
menginterpretasikan rasio-rasio profitabilitas dan indeks perataan laba. Selain itu, penelitian
ini juga menggunakan pendekatan komparatif, yaitu penelitian yang membandingkan
persamaan atau perbedaan dari suatu objek berdasarkan kerangka pemikiran tertentu.

G Operasionalisasi Variabel

1 Return on Assets ( X1 )

Return on Assets menilai sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan


laba bersih berdasarkan aktiva yang dimilikinya. Semakin tinggi nilai Return on Assets,
maka semakin bagus kinerja keuangan perusahaan. Return on Assets membandingkan
antara laba bersih setelah pajak dengan total aset.

3. Return on Equity ( X2 )

Return on Equity menilai sejauh mana kemampuan perusahaan dalam


menghasilkan laba bersih dengan menggunakan modal sendiri dan menghasilkan laba
bersih yang tersedia bagi pemilik atau investor. Semakin tinggi nilai Return on Equity,
maka semakin bagus kinerja keuangan perusahaan. Return on Equity membandingkan
antara laba setelah pajak dengan total modal sendiri (Equity).

4. Net Profit Margin ( X 3 )

Net Profit Margin menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba


bersih berdasarkan penjualan yang dicapai. Semakin tinggi Net Profit Margin berarti
semakin baik operasi perusahaan. Net Profit Margin membandingkan antara laba bersih
setelah pajak dengan penjualan bersih.
H Sumber dan Cara Penentuan Data/Informasi
Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder yang bersifat kuantitatif berupa
laporan keuangan perusahaan pada tahun 2012, 2013, 2014, dan 2015. Sumber data yang
digunakan adalah dokumen/arsip laporan keuangan yang terdapat di website resmi Indonesia
Stock Exchange (IDX). Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik kuota (quota sampling). Teknik kuota adalah teknik untuk menentukan sampel
dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan
terpenuhi. Penelitian ini mengambil sampel sebanyak 50 (lima puluh) perusahaan.

Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI. Data yang digunakan berupa laporan keuangan tahunan tahun 2012 sampai tahun 2015
dari 50 (lima puluh) sampel perusahaan. Total data sebanyak 200 (dua ratus) laporan
keuangan tahunan yang telah diaudit. Penelitian disajikan secara matematis, statistik
deskriptif, dan statistik analitis. Penyajian secara matematis dilakukan untuk menghitung
rasio Return on Assets, Return on Equity, Net Profit Margin, dan Indeks Perataan Laba.
Penyajian statistik deskriptif dilakukan untuk menghitung mean dari rasio Return on Assets,
Return on Equity, Net Profit Margin. Sedangkan penyajian secara statistik analitis dilakukan
untuk menganalisis perbedaan-perbedaan ketiga rasio tersebut perusahaan perata laba dan
non perata laba. Dalam penelitian ini, statistik analitis yang digunakan berupa analisis
inferensial.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian dapat dilakukan dengan angket/keusioner,


tes, wawancara, studi dokumentasi, observasi, atau kombinasinya. Penelitian ini
menggunakan teknik studi dokumentasi. Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan
data yang tidak langsung ditujukan pada subyek penelitian, namun melalui dokumen.
Dokumen yang digunakan adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur. Data diperoleh
dengan mengunduh laporan keuangan yang dipublikasikan di internet.

I Rancangan Analisis dan Uji Hipotesis


Metode penelitian kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan penelitian
komparatif. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model komparasi dua sampel
independen, yaitu kelompok perusahaan perata laba dan perusahaan non perata laba. Model
komparasi dua sampel independen berarti menguji signifikansi perbedaan nilai dua sampel
yang tidak berpasangan. Variabel pembanding yaitu mean dari ROA, ROE, dan NPM. Teknik
Pengujian Hipotesis dengan:

1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk menghitung nilai standar
deviasi dan rata-rata (mean) perubahan laba dan penjualan. Berdasarkan perhitungan
tersebut akan dibandingkan standar deviasi terhadap rata-rata untuk menghitung koefisien
variasi perubahan laba dan penjualan. Kemudian koefisien variasi perubahan laba akan
dibandingkan dengan koefisien variasi perubahan penjualan untuk mendapatkan nilai
Indeks Peratan Laba. Selain itu statistik deskriptif juga digunakan untuk menghitung
mean dari rasio profitabilitas yang terdiri dari Return on Assets, Return on Equity, dan
Net Profit Margin.
2 Statistik Inferensial
a. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan dengan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji
normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Dalam
penelitian ini, normalitas data diuji menggunakan uji Shapiro-Wilk. Uji Shapiro-Wilk
digunakan untuk menguji jika setiap nilai bersifat unik atau independen. Sedangkan
pengujian homogenitas dilakukan dalam rangka menguji kesamaan varians setiap
kelompok data. Uji homogenitas jika data berdistribusi normal menggunakan uji F
(Fisher), jika data tidak berdistribusi normal maka uji homogenitas dilakukan dengan
uji Levene.
b. Uji Hipotesis Komparasi
1) Uji t (t Test)
Pengujian hipotesis dihitung dengan membandingkan nilai t hitung dengan
nilai dari ttabel. Kriteria pengujian hipotesis yaitu H0 ditolak jika thitung > ttabel dan H0
diterima jika thitung < ttabel.
2) Uji Mann-Whitney (U Test)
Uji Mann-Whitney menguji ada tidaknya perbedaan yang signifikan
antara dua kelompok data yang diambil dari dua sampel yang saling tidak terkait.
Pengujian ini dilakukan dengan menentukan tingkat signifikansi () terlebih
dahulu.

Anda mungkin juga menyukai