Anda di halaman 1dari 28

PARADIGMA KEUANGAN INTERNASIONAL

DI ERA GLOBALISASI
Disusun untuk Melengkapi Tugas Kapita Selekta

NAMA : AMANDA D M S

NPM : 1213210330

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PANCASILA

Tahun Akademik 2016/2017

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................................1

1. Paradigma Keuangan Internasional.........................................................................................3

2. Manajemen Keuangan Internasional.......................................................................................6

a. Pengertian Manajemen Keuangan Internasional..................................................................6

b. Teori-teori Keberadaan Bisnis Internasional......................................................................10

c. Keuntungan Perdagangan Internasional.............................................................................13

d. Risiko Perdagangan Internasional......................................................................................13

e. Arti Pentingnya Manajemen Keuangan Internasional........................................................14

f. Pengaruh / Peranan Manajemen Keuangan Internasional ( MacroEconomic)..................14

g. Lembaga Keuangan Internasional......................................................................................15

h. Persamaan dan Perbedaan Manajemen Keuangan dan Manajemen Keuangan Internasional


16

3. Pasar internasional.................................................................................................................17

a. Pasar Valuta Asing (Valas)..................................................................................................17

(1) Pengertian Pasar Valuta Asing.....................................................................................17

(2) Fungsi Pasar Valas.......................................................................................................17

(3) Partisipan Dalam Pasar Valas......................................................................................17

(4) Tipe-Tipe Transaksi Yang Dilakukan Dalam Pasar Valas...........................................18

(5) Jenis kuotasi................................................................................................................18

(6) Paritas Daya Beli (Purchasing Power Parity).............................................................18

b. Pasar Keuangan Internasional.............................................................................................18

(1) Pengertian pasar Keuangan Internasional...................................................................18

(2) Globalisasi Pasar Keuangan........................................................................................19

1
(3) Pengelompokkan Pasar Modal Dunia.........................................................................19

(4) Jenis-jenis pasar Keuangan Internasional....................................................................20

(5) Motif melakukan investasi internasional.....................................................................23

(6) Motif berburu dana di pasar di pasar internasional.....................................................25

2
PARADIGMA KEUANGAN INTERNASIONAL DI ERA GLOBALISASI

1. Paradigma Keuangan Internasional


Keuangan Internasional (juga disebut ekonomi moneter internasional atau
ekonomi makro internasional) adalah cabang ekonomi keuangan yang mempelajari
keterkaitan dua negara atau lebih dari sisi moneter dan ekonomi makro. Keuangan
Internasional mempelajari dinamika sistem keuangan global, sistem moneter
internasional, neraca pembayaran, nilai tukar, investasi asing langsung, dan hubungannya
dengan perdagangan internasional.

Keuangan Internasional, kadang disebut keuangan multinasional, menangani


manajemen keuangan internasional. Investor dan perusahaan multinasional harus menilai
dan mengelola risiko internasional seperti risiko politik dan risiko valuta asing, termasuk
keterpaparan transaksi, keterpaparan ekonomi, dan keterpaparan penerjemahan.

Contoh konsep utama dalam Keuangan Internasional adalah model Mundell


Fleming, teori wilayah mata uang optimum, paritas daya beli, paritas suku bunga, dan
efek Fisher internasional. Kajian perdagangan internasional menggunakan konsep-konsep
ekonomi mikro, sedangkan penelitian Keuangan Internasional menggunakan konsep-
konsep ekonomi makro.

Keuangan Internasional merupakan instrumen yang digunakan untuk membahas


arus uang dengan skala yang besar dalam Hubungan Internasional. Terjadi banyak
problem-problem yang menyangkut permasalahan keuangan global yang dipengaruhi
ekonomi politik sehingga memerlukan perhatian lebih khusus terhadap permasalahan
tersebut. Problem-problem yang terjadi menyangkut Keuangan Internasional sudah
terjadi beberapa abad terakhir ini, masalah tersebut timbul dikarenakan terdapat
kepentingan-kepentingan dari tiap-tiap negara di dunia sehingga menyebabkan
permasalahan yang bersifat global. Pemerintah terus berusaha mencari cara yang efisien
untuk mengatur dan menentukan kelancaran dari arus Keuangan Internasional.

3
Cara atau sistem yang bersifat efisien dan stabil dalam Keuangan Internasional
harus dapat menyelesaikan tiga permasalahan teknis antara lain sebagai berikut:

a. Likuiditas : sistem keuangan ini memberikan suplai terhadap mata uang yang
memadai dan tidak menimbulkan dampak inflasi, membuat penyesuaian, membuat
metode untuk menyelesaikan permasalahan terhadap ketidak seimbangan neraca
pembayaran sehingga dapat menjamin likuiditas keuangan

b. Peraturan : Setiap permasalahan harus dapat diselesaikan dengan sistem Keuangan


Internasional yang beroperasi secara efisien dan terintegrasi terhadap perekonomian
dunia. Setiap rezim dan system Keuangan Internasional suatu Negara bergantung
pada peraturan dan tatanan politik yang berlaku dalam Negara tersebut. Karena sistem
moneter internasional berpengaruh terhadap kepentingan suatu negara dan terdapat
timbal balik berupa usaha dari Negara-negara yang mencoba untuk mempengaruhi
sistem yang berlaku.

c. Kepercayaan : Dalam hal ini negara harus bertanggung jawab dan dapat dipercaya
dalam menciptakan arus keuangan global yang stabil, mengatur laju peredaran mata
uang dan menghindarkan dari dampak buruk inflasi.

Uang memiliki nilai dan faktor yang sangat penting dalam dunia perpolitikan.
Dengan uang suatu Negara dapat memperkuat fasilitas dari kekuatan militernya, untuk
aliansi, dan dapat digunakan untuk penyuapan terhadap musuh-musuh Negara. Hal ini
dapat secara nyata dilihat pada masa lalu dimana kebangkitan dan keruntuhan tiap-tiap
kerajaan pada masa itu didasari oleh politik uang yang terjadi. Tapi pada era yang modern
seperti saat ini, uang memiliki beragam kepentingan dalam perkembangan sistem
moneter internasional dan kaitannya dengan konstitusi suatu negara yang merupakan
sebuah revolusi virtual dalam dunia perpolitika.

Keuangan Internasional memiliki pengaruh dalam ekonomi dan politik pada saat
era pra modern. Ketersediaan Keuangan Internasional ditentukan oleh arus perdagangan
global, yang relative bebas dari campur tangan pemerintah. Sehingga pemerintah sangat
terbatas dalam melakukan manipulasi terhadap keuangan.

4
Berlanjut hingga awal periode era modern yang dipengaruhi meningkatnya
integrasi lokal, Keuangan Internasional menyediakan kesempatan untuk kontribusi utama
pada ilmu pengetahuan ekonomi dan basis berdirinya paham ekonomi liberal. Dalam
teori yang dikemukakan oleh David Humc mengatakan bahwa respon terhadap negara
merkantalis yang terobsesi dengan adanya surplus perdagangan dan ketakutanya pada
kerugian perdagangan yang disebabkan oleh banyaknya persaingan. Dia menggambarkan
bahwa jika suatu negara mendapatkan keuntungan ekspor impor, akan ada konsekuensi
bertambahnya persediaan uang yang disebabkan oleh faktor berupa arus uang domestik
dan biaya-biaya ekspor barang.

Revolusi financial terjadi selama abad 18 dan 19. Ditandai dengan diresmikannya
peredaran uang kertas oleh pemerintah, adanya perbankan, serta badan perkreditan.
Revolusi financial ini mampu memecahkan problem utama ekonomi yang berdampak
sistemik. Misalnya mampu meredam masalah sejarah persediaan uang hingga
diterimanya peredaran uang kertas dan mudahnya perkreditan yang awalnya aktifitas
ekonomi berfokus pada tekanan deflasi karena ketidak stabilannya harga emas dan perak.
Namun revolusi ini lama kelamaan juga menciptakan sebuah bias inflasi dan
menyebabkan ketidakstabilan moneter internasional.

Perkembangan Keuangan Internasional hingga dekade terakhir tidak lepas dari


hegemoni Negara Amerika serta kuatnya pengaruh dolar dalam sirkulasi Keuangan
Internasional. Eksploitasi Amerika sebagai banker dunia telah memberikan dampak
antara lain :

a. Merusak sistem Bretton wood

b. Tranformasi PBB dari kreditur menjadi debitur

c. Tumbuhnya perekonomian Negara jepang secara pesat

Teori ekonomi dan hubungannya dengan ekonomi dunia telah berlangsung selama
dua dekade terakhir ini. Teori-teori ini antara lain Ekonomi keynesian dan teori kebijakan
ekonomi. Kedua teori ini dipahami sebagai kontrol terhadap ekonomi dunia dan solusi
untuk arus Keuangan Internasional. Perkembangan ekonomi yang telah membawa
masalah terhadap perekonomian global yang berdampak pada ketidaksignifikannya laju

5
Keuangan Internasional terjadi pada tahun 60an. Masalah ini dibutuhkan suatu
kebijaksanaan yang mampu memberikan solusi masalah tersebut.

Richard Cooper berpendapat bahwa masalah yang paling fundamental


menurutnya adalah eksistensi dari meningkatnya intertendensi ekonomi dan meluasnya
hubungan ekonomi antar bangsa tanpa adanya pemusatan kontrol politik atas sistem
tersebut. Disisi lain kaum liberal berharap mekanisme moneter seharusnya dikerjakan
bersama dan menghindari pencitraan ekonomi yang tidak berguna. Mereka berharap
dapat meningkatkan perekonomian melalui pasar. Keikutsertaan group dan negara-negara
akan selalu mengintervensi perkembangan system ekonomi sehingga menjadi lebih
menguntungkan pihak mereka. Harapan ini menjadi modal untuk mewujudkan
perekonomian yang terjamin.

2. Manajemen Keuangan Internasional


a. Pengertian Manajemen Keuangan Internasional
Manajemen Keuangan Internasional ialah perencanaan,
pengorganisasian, dan pengendalian Keuangan Perusahaan
Multinasional (Multinational Corporation yang lazim disebut MNC).
Perusahaan multinasional ialah perusahaan yang beroperasi di
seluruh dunia. Mereka adalah perusahaan-perusahaan besar yang
dimiliki oleh kaum kapitalis global yang pusatnya di Kanada,
Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Italia, Perancis, dan Inggris.
Perusahaan-perusahaan itu lazim disebut konglomerat global atau
kapitalis global. Mereka tidak mengenal negara, bangsa, tanah air,
dalam mengembangkan kapitalnya. Dewasa ini perusahaan-
perusahaan tersebut menguasai ekonomi dunia, dan menguasai
ekonomi negara-negara sedang berkembang di Afrika, Asia, dan
Amerika Latin. Tujuan mereka yang utama adalah mencari
keuntungan. Keuangan Internasional penting bagi:

(1) Ekspansi perusahaan multinasional (multinational Corporation


atau MNC) ke Negara-negara sedang berkembang (NSB),

6
(2) Ekspansi ideology globalisasi, dan

(3) Perdagangan internasiolan (Ekspor-impor). Para pemikir ekonomi


liberal menyatakan bahwa ekspansi MNC ke negara-negara
sedang berkembang merupakan lokomotif pembangunan di NSB,
oleh sebab itu kehadirannya sangat diharapkan.

Untuk menyakinkan rakyat di negara-negara yang sedang


berkembang bahwa MNC itu penting, dipromosikan ideoloi
globalisme, tanpa MNC tidak akan ada pembangunan di negara-
negara sedang berkembang karena mereka kukurangan modal,
ilmu, teknologi, dan tenaga ahli.

Secara rasional, ekspansi MNC ke NSB disebabkan karena:

(1) Investasi jenuh di negara-negara MNC,

(2) Di NSB sumber daya alam melimpah,

(3) Di NSB tenaga kerja murah,

(4) Di NSB kapitalis-birokrat tumbuh subur,

(5) Di NSB kapitalis komprador sangat loyal kepada MNC,

(6) Di NSB pasar potensial bagi kapitalis global,

(7) Di NSB system perpajakan fleksibel,

(8) Di NSB kebijakan bea-cukai (pelabuhan) fleksibel,

(9) Di NSB Undang-undang Perburuhan memihak kapitalis,

(10) Di NSB pemerintahnya memberi jaminan keamanan


investasi,

(11) Di NSB memberi kebebasan transfer modal dan laba bagi


kapitalis global,

(12) Di NSB system perbankan fleksibel.

7
Manajemen Keuangan Internasional meliputi aktivitas:

(1) Aliran financial, yaitu arus masuk modal dan pinjaman,

(2) Aliran riil, yaitu arus masuk barang dagangan barang (bahan
baku, barang setengah jadi, dan barang jadi,

(3) Aliran budaya, yaitu arus masuk ilmu pengetahuan, teknologi,


dan pola pikir dan perilaku. Hakikatnya manajemen Keuangan
Internasional adalah eksport capital, budaya, dan barang
dagangan dari negara-negara kapitalis maju ke negara-negara
sedang berkembang.

Ekonomi Keuangan Internasional, meliputi:

(1) Internasional Commercial Transaksi : Ekport. Import

(2) Internasional Financial Transaksi : Internas. Investment &


Financing

(3) Internasional Financial Risk Manajemen : Insurance, Asset-


Liabilities, Headging

(4) Financial Report : Macro Finc.( BOP& APBN/D) & Micro ( Lap.
Keu.)

(5) Financial Performance : Likuiditas, Solvabilitas, Profitabilitas


Ratio.

Bagi Negara sedang berkembang (NSB) hadirnya MNC adalah


merupakan bentuk kolonisasi modern yang dibawa oleh proses
globalisasi. Banyak cendekiawan berinisiatif melawannya. Mereka
mengatakan bahwa globalisasi adalah rekayasa manusia MNC untuk
menguasai ekonomi, sosial, politik, dan budaya (pendidikan)
negara-negara sedang berkembang. Namun, dibalik itu semua ada
setitik keuntungan yaitu:

8
(1) Dapat memanfaatkan keunggulan komparatif,

(2) Transfer ilmu pengetahuan dan teknologi.

Risiko yang dihadapi NSB adalah:

(1) Ketidakpastian nilai tukar valuta asing, karena nilai mata uang
dapat dipermainkan oleh kapitalis global,

(2) Risiko negara (country risk) yang tinggi, MNC dapat menguasai
politik nsb karena ekonominya telah dihegemoni dan di
dominasi.

Bagaimanapun juga, manajemen Keuangan Internasional itu


penting dipelajari karena dapat:

(1) Membantu manajer keuangan dalam memprediksi kejadian-


kejadian internasional dan dampak kejadian-kejadian
internasional terhadap keputusan keuangan perusahaan,

(2) Mengetahui siklus ekonomi dunia (tumbuh, krisi, recovery),

(3) Mengetahui kelebihan MNC dalam memberdayakan NSB


sehingga nsb tergantung kepadanya,

(4) Mengetahui moral bangsa (patriot, kapitalis birokrat, kapitalis


komprador),

(5) Memahami karakter MNC yang hanya berorientasi mencari


keuntungan tanpa peduli nasib banyak rakyat yang dikuasainya,

(6) Mengetahui aliran dana dari negara maju ke NSB dan dari NSB
ke negara maju.

9
b. Teori-teori Keberadaan Bisnis Internasional
(1) Teori Keunggulan Komparatif

Teori keunggulan komparatif menekankan bahwa setiap


negara mempunyai kekhasan dalam corak dan ragam, serta
kualitas dan kuantitas sumber dayanya, baik kekayaan alam,
sumber daya manusia, penguasaan teknologi dan sebagainya.
Perbedaan sumber daya antar negara mendorong mereka untuk
melakukan spesialisasi. Kegiatan produksi barang dan kreasi jasa
diarahkan untuk mengekploitasi kelebihan yang dimiliki,
sehingga dapat dihasilkan barang dan jasa yang lebih efisien dan
bermutu. Barang dan jasa ini akan dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri dan sebagian akan diekspor
ke negara lain. Sebagai gantinya, akan diimpor barang dan jasa
dari negara lain yang memiliki keunggulan dalam memproduksi
dan mencipta barang dan jasa tersebut.

Setiap negara akan memfokuskan aktivitasnya pada objek, di


maan ia memiliki keunggulan komparatif dibanding negara lain
dalam menghasilkan objek tersebut. Spesialisasi kegiatan ini
akhirnya akan memunculkan kebutuhan untuk melakukan
perdagangan internasional yang menikmati manfaat berupa:
peningkatan kualitas, kuantitas dan bermacam-macam alat
pemuas yang ada di negara itu.

(2) Teori Ketidaksempurnaan Pasar

Perdagangan internasional mungkin tidak akan terwujud


seandainya seluruh sumber daya produksi dapat berpindah atau
dipindahkan dari satu negara ke negara lain tanpa batas.
Mobilitas faktor-faktor produksi yang sangat tinggi dan fleksibel
akan menyetarakan biaya dan tingkat keuntungan serta
menghilangkan keunggulan komparatif setiap negara. Akibatnya

10
perdagangan internasional kurang memberi manfaat.
Sayangnya, kondisi pasar yang sempurna ini sulit terwujud.

Teori ketidaksempurnaan pasar menyatakan bahwa terdapat


satu kondisi ketidaksempurnaan pasar, di mana faktor-faktor
produksi sulit berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang
lain (immobile) karena terdapat pembatasan-pembatasan dan
biaya-biaya. Immobilitas faktor-faktor produksi ini menjadikan
perdagangan internasional tetap menarik, karena terdapat
perbedaan biaya dan tingkat keuntungan antar negara (Yuliati
dan Prasetyo, 2002:8).

11
(3) Teori Siklus Produk

Teori siklus produk (product cycle theory) mengatakan bahwa


perkembangan hidup suatu produk mengikuti siklus yang terdiri
dari empat tahap, yaitu: masa awal dimana perusahaan baru
mulai memperkenalkan produknya, diikuti masa pertumbuhan,
masa kematangan dan masa proses penurunan. Pesan dari teori
ini pada dasarmnya adalahbahwa bila suatu perusahaan telah
mencapai masa kematangan maka barangkali sudah saatnya
mempertimbangkan tambahan peluang di luar negara asalnya.
Apakah bisnis di luar negeri menjadi menurun atau malah
meningkat akan tergantung dari seberapa jauh perusahaan itu
mempertahankan keunggulan kompetitifnya dibanding para
saingannya. Keunggulan kompetitif bisa berdasarkan atas
keunggulan dalam produksi maupun pembiayaan sehingga dapat
menekan biaya. Keunggulan kompetitif juga dapat berdasarkan
pendekatan pemasaran di mana perusahaan menjaga dan
menimbulkan permintaan yang kuat atas produk-produknya
(Kuncoro, 2001:54).

Uraian diatas merupakan penjelasan konseptual, mengapa


terjadi perdagangan atau bisnis internasional. Secara lebih
kongkret, sesungguhnya terdapat sangat banyak alasan yang
menjadi motif bagi pelaku bisnis internasional. Alasan-alasan yang
sering dikemukakan antara lain (Yuliati dan Prasetyo, 2002:9)
adalah:

(1) Memperluas pasar untuk mencari sumber-sumber permintaan


baru.

(2) Bisnis internasional memberikan keuntungan yang lebih besar


dari pasar domestik.

12
(3) Mengoptimalkan skala ekonomis operasi untuk meningkatkan
efisiensi usaha.

(4) Memanfaatkan faktor-faktor produksi yang lebih murah,


misalnya: tenaga kerja, bahan baku, lahan dan lain sebagainya.

(5) Meraih keuntungan monopolistik.

(6) Bereaksi terhadap pembatasan-pembatasan perdagangan oleh


pemerintah negara tuan rumah (host country).

(7) Mendiversifikasikan risiko usaha.

(8) Bereaksi terhadap perubahan kurs mata uang.

(9) Mencari kestabilan iklim politik.

c. Keuntungan Perdagangan Internasional


Kuntungan utama yang dapat diraih dari perdagangan
internasional adalah peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran
masyarakat. Suatu negara dapat menikmati keuntungan tersebut
dengan menspesialisasikan diri untuk memproduksi barang dan jasa
yang memiliki keunggulan komparatif. Artinya, barang dan jasa
tersebut dapat diproduksi dengan lebih efisien, ceteris paribus.
Apabila semua negara menyadari manfaat potensial yang bisa
diraih dari perdagangan internasional dan mampu mengidentifikasi
keunggulan komparatifnya, maka pilihan macam produk dan
kuantitasnya serta kapasitas produksi nasional akan dapat
ditingkatkan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.

d. Risiko Perdagangan Internasional


Keuntungan perdagangan internasional tidak diraih dengan
tanpa menanggung risiko. Risiko yang paling jelas akan ditanggung
adalah ketidakpastian kurs valuta asing. Perubahan kurs valuta

13
asing yang tidak diantisipasi sebelumnya akan mempengaruhi
harga, penjualan dan laba eksportir dan importir.

Risiko lain yang sering dijumpai dalam perdagangan


internasional adalah risiko negara (country risk). Risiko ini antara
lain disebabkan oleh perang, revolusi, kerusuhan sosial dan
ketegangan politik yang mengancam kestabilan keamanan. Country
risk dapat dialami oleh investasi langsung asing, kreditur
internasional dan pihak-pihak yang terlibat dalam perdagangan dan
investasi internasional. Coutry risk umumnya akan semakin besar
jika tidak terdapat perjanjian atau kesepakatan perdagangan antar
negara. Hal ini karena masing-masing negara menggunakan
pedoman juridiksi yang berbeda.

Risiko-risiko tambahan lain yang sering ada dalam


perdagangan internasional adalah ketidakpastian pada arah
kebijakan perdagangan internasional suatu negara, seperti
perubahan tarif impor dan kuota, proteksi berupa pemberian subsidi
yang besar pada produsen domestik dan hambatan-hambatan
nontarif lainnya. Semua hambatan di atas timbul karena orientasi
pemerintah lokal untuk melindungi produsen domestik. Hambatan-
hambatan tersebut dapat diperkecil atau diperingan melalui
perundingan perdagangan yang saling menguntungkan.

e. Arti Pentingnya Manajemen Keuangan Internasional


Pengetahuan manajemen Keuangan Internasional membantu
dalam dua hal penting, yaitu:

(1) Manajemen Keuangan Internasional membantu manajer


keuangan memutuskan bagaimana pengaruh berbagai kejadian-
kejadian internasional terhadap perusahaan dan langkah-langkah
apa yang dapat diambil untuk memanfaatkan perkembangan
positif dan menghindarkan perusahaan dari dampak negatif.

14
(2) Manajemen Keuangan Internasional membantu manajer
mengantisipasi kejadian dan membuatnya mampu mengambil
keputusan yang menguntungkan, sebelum kejadian-kejadian
tersebut terjadi. Kejadian-kejadian yang harus diantisipasi
tersebut dapat berupa perubahan kurs valuta asing, tingkat
bunga, laju inflasi, pendapatan nasional dan kemungkinan
adanya perubahan aspek politik.

f. Pengaruh / Peranan Manajemen Keuangan Internasional ( MacroEconomic)


Pengaruh / Peranan Manajemen Keuangan Internasional
( macroeconomic) Dari aspek Supply (S) dan Demand (D) Dapat
dilihat dari Perhitungan Pendapatan Nasional / Nasional Income
yaitu:

(1) Menghitung GDP dengan prinsip Teritorial: menghitung seluruh


barang/jasa yang dihasilkan oleh seluruh factor produksi di
dalam wilayah /negara baik milik nasional /asing.

(2) Menghitung GNP dengan prinsip Nationality. Kebangsaan:


menghitung seluruh barang/jas yang dihasilkan dari seluruh
factor produksi milik nasional baik berada didalam / luar
territorial suatu Negara.

Untuk menghitung GDP dan GNP dengan 3 pendekatan yaitu :

(1) Production Approach: yaitu berdasar Nilai Tambah ( Value


Added) factor produksi ( primer, sekunder dan tersier)

(2) Income approach : yaitu balas jasa dalam bentuk pendapatan


dari factor produksi ( p,s & t)

(3) Expenditure Approach: Pengeluaran produksi seperti: konsumsi


RT (C ), Investasi /konsumsi Perusahaan ( I ),
konsumsi/pengeluaran pemerintah /government exp. (G ) dan
pengeluran LN net. ( X M). dirumuskan sebagai berikut:

15
GDP / GNP = Y = C + I + G + (X M)

Dimana : X: Ekspor

M: Impor

Dari rumus diatas dapat dilihat pengaruh ekonomi dan


Keuangan Internasional terhadap keseimbangan pendapatan
Nasioanal sebagai berikut:

(1) Bila X M > 0, maka X > M dan Piu. > Utang maka X +( X
naik ) shg. Ynaik dan GDP / GNPnaik

(2) Bila X M < 0, maka X < M dan Piu. < Utang maka X -( X
turun ) shg. Yturun dan GDP / GNP turun

Dari mekanisme diatas dapat dilihat :

(1) Pengaruh X & M ( dalam Valas) terhapaP GDP/GNP

(2) Keseimbangan ekonomi nasional suatu Negara merupakan


keseimbangan antara barang /jasa yang ditawarkan (Supply
total/St) dengan jasa yang diminta (Demand Total /Dt).

g. Lembaga Keuangan Internasional


(1) IMF, dibentuk di Bretton Woods, New Hampshire, Juli 1944
oleh kaum kapitalis internasional. Tujuannya: kerjasama
moneter internasional, stabilitas kurs, menyediakan dana
pinjaman untuk memperbaiki neraca pembayaran,
meningkatkan mobilitas dana antar negara, mewujudkan
perdagangan bebas.

(2) Bank dunia (international bank for reconstruction and


development), 1944, tujuan: memberi pinjaman untuk
pembangunan ekonomi.

(3) IFC (International Finance Corporation), membantu swasta

16
(4) IDA (International Development association) pembangunan
ekonomi

(5) BIS (Bank for International Settlement), krisis keuangan

(6) RDA (Regional Development Agencies), pembangunan


ekonomi regional (Asia, Afrika, Amerika Latin).

h. Persamaan dan Perbedaan Manajemen Keuangan dan Manajemen Keuangan


Internasional
(1)Persamaan : Membahas keputusan investasi, keputusan
pendanaan dan kebijaksanaan deviden serta bertujuan
memaksimalkan nilai perusahaan dengan memaksimalkan harga
saham perusahaan.

(2)Perbedaan : Manajemen Keuangan untuk perusahaan domestik


walaupun punya banyak anak perusahaan tetapi masih dalam
satu negara (satu mata uang) sehingga tidak terjadi masalah
risiko perubahan nilai tukar (foreign exchange rate), perpajakan
dan akuntansi khususnya pembuatan laporan keuangan
rekonsiliasi.

(3)Manajemen Keuangan Internasional membahas tentang:

a) Lingkungan manajemen Keuangan Internasional, faktor-faktor


yang mempengaruhi nilai tukar dan neraca pembayaran serta
implikasinya pada suatu Negara

b) Pasar valuta asing (foreign exchange market) dan bagaimana


pasar valas ini berfungsi dalam perekonomian dunia.

c) Mengukur dan manajemen ekposur mata uang asing,

d) Analisis investasi langsung,

e) Manajemen operasi multinasional

f) Perbankan internsional
17
(4) Aliran barang dan jasa internasional dapat dijelaskan sebagai
berikut:

a) Produk nasional = konsumsi + tabungan

b) Pengeluaran nasional = konsumsi + investasi

c) Pendapatan nasional pengeluaran nasional = tabungan


investasi

d) Pendapatan nasional > pengeluaran nasional = Surplus


capital investasi ke luar negeri, lahir perusahaan global atau
multinational corporation (MNC) yang kemudian melahirkan
kolonialisme modern

e) Tabungan = investasi domestic + investasi asing. Negara-


negara kapitalis pada umumnya memiliki tabungan,
sedangkan Negara-negara sedang berkembang pada
umumnya tidak memiliki tabungan, hal itu dapat dibuktikan
investasi dalam negeri pelakunya adalah modal asing.

3. Pasar internasional
a. Pasar Valuta Asing (Valas)
(1) Pengertian Pasar Valuta Asing
Pasar valuta asing ialah jual beli valuta asing yang pada umumnya dilakukan
melalui informasi elektronik Komputer, terdapat di semua negara, berfluktuasi
setiap jam pada setiap hari kerja. Pasar tersebut pada umumnya digunakan untuk
spekulasi atau judi kaum kapitalis. Dalam pasar valas harus dibedakan
antara kurs, kuotasi, pasar sport, pasar forward, pasar future,
dan pasar opsi. Kurs ialah nilai tukar valas, harga mata uang
yang dinyatakan dalam mata uang lain. Kuotasi ialah kesediaan
untuk membeli atau menjual valas pada tingkat harga yang
berlaku.

18
(2) Fungsi Pasar Valas
a) Transfer daya beli,

b) Penyediaan kredit: l/c dan bankers acceptance,

c) Minimisasi risiko: hedging (pengamanan), forward.

(3) Partisipan Dalam Pasar Valas


a) Bank dan non-bank yang bertindak sebagai dealer,

b) Individu dan perusahaan yang melakukan transaksi


perdagangan dan investasi,

c) Spekulan dan arbiter,

d) Bank sentral,

e) Pialang valas.

(4) Tipe-Tipe Transaksi Yang Dilakukan Dalam Pasar Valas


a) Transaksi spot: nilai tukar saat transaksi terjadi,

b) Transaksi forward: valas diserahkan masa yang akan datang

c) Transaksi swap: terjadi di pasar antar bank yaitu pembelian


dan penjualan valas secara bersamaan, beli dan jual pada
tanggal yang berbeda, maka disebut spot against forward
type.

(5) Jenis kuotasi


a) Kuotasi langsung dan tidak langsung.

b) Cara eropa dan amerika

c) Kuotasi beli dan jual (bid and offer quotations)

d) Menyatakan kuotasi forward dengan basis poin

e) Kuotasi forward dalam presentase

f) Kurs silang

19
(6) Paritas Daya Beli (Purchasing Power Parity)
Paritas daya beli lazim disebut hokum satu harga yaitu:

a) Law of one price, menjelaskan hubungan antara nilai tukar


dan harga komoditas,

b) Komoditas yang sama akan memiliki harga yang sama pula


walaupun dijual di tempat yang berbeda, (3) contoh: harga
gula di Indonesia Rp. 5.000 kg, di AS US$ 0.5, maka paritas
daya beli = Rp. 5.000.

b. Pasar Keuangan Internasional


(1) Pengertian pasar Keuangan Internasional
Pasar Keuangan Internasional merupakan Pertemuan antara pembeli dan penjual
yang subjeknya adalah antarnegara yang bersangkutan, untuk memperdagangkan
produk keuangan dalam berbagai cara termasuk penggunaan bursa efek, secara
langsung antara penjual dan pembeli (over-the-counter).

(2) Globalisasi Pasar Keuangan


Globalisasi berarti perpaduan (integrasi) dari pasar keuangan di seluruh dunia ke
dalam suatu pasar Keuangan Internasional. Karena globalisasi pasar keuangan,
calon investor dan penerbit (issuer) tidak hanya melakukan transaksi dalam ruang
lingkup domestic yang terbatas. Faktor-faktor yang mendorong terciptanya
integrasi pasar keuangan adalah;

a) Deregulasi atau liberalisasi pasar dan aktivitas peserta pasar pada pusat
keuangan utama,

b) Kemajuan teknologi yang meungkinkan pengawasan pasar dunia, pelaksanaan


pesanan dan analisis peluang keuangan,

c) Peningkatan instutisionalisasi pasar keuangan.

(3) Pengelompokkan Pasar Modal Dunia


Dari sudut pandang suatu negara, pasar keuangan dapat dikelompokkan sebagai
berikut:

20
a) Pasar internal

Pasar internal disebut juga pasar nasional. Pasar ini dibedakan menjadi:
pasar domestik dan pasar asing. Pasar domestic merupakan pasar dimana
perusahaan perusahaan penerbit sekuritas berdomisili di negara tersebut.
Pasar asing adalah pasar dimana dilakukan jual beli sekuritas dari perusahaan
yang tidak berdomisili di negara tersebut. Sekuritas asing diatur oleh pihak
berwenang di Negara dimana sekuritas tersebut beredar. Misalnya, sekuritas
yang diterbitkan di AS oleh perusahaan non AS harus mengikuti hukum
sekuritas AS. Perusahaan non-Jepang yang ingin menerbitkan saham di
Jepang harus tunduk kepada peraturan yang dikeluarkan oleh departemen
keuangan Jepang. Nama-nama panggilan telah diberikan terhadap berbagai
pasar asing. Antara lain, pasar asing di AS disebut Yankee market, di Jepang
disebut Samurai Market, di Inggris disebut Bulldog Market, di Belanda
disebut Rembrandt Market dan di Spanyol dikenal dengan sebutan Matador
Market.

b) Pasar eksternal

Pasar Eksternal disebut juga pasar internasional, meliputi sekuritas dengan


karakteristik sebagai beriut:

i. Pada saat ini diterbitkan, sekuritas ini ditawarkan secara terus-menerus


kepada investor di berbagai Negara, dan

ii. Sekuritas tersebut dikeluarkan di luar yuridikasi satu negara. Pasar


eksternal umumnya disebut offshore market, atau lebih popular dengan
sebutan Euromarket (walaupun pasar ini tidak terbatas hanya di Eropa,
hanya dimulai di Eropa).

(4) Jenis-jenis pasar Keuangan Internasional


a) Pasar Eurocurrency

Pasar Eurocurrency memudahkan transfer dana internasional khususnya


yang berjangka waktu pendek. Dalam pasar ini bank-bank komersial memakai

21
perantara: menerima deposito berjangka pendek dalam berbagai mata uang
kemudian memanfaatkan dana ini untuk disalurkan dalam kredit yang
berjangka pendek juga. Biasanya transaksi dilakukan dalam kategori
perdagangan besar, dengan nilai transaksi yang besar. Deposan dan
peminjam utama dalam pasar ini adalah perusahaan besar dan lembaga
pemerintah. Volume transaksi Eurocurrency dalam suatu area tertentu
biasanya tergantung pada besar kecilnya tingkat bisnis internasional dalam
area tersebut.

Sejarah perkembangan pasar Eurocurrency tidak dapat dilepaskan dengan


munculnya pasar Eurodollar. Pasar Eurodollar diciptakan karena banyak
perusahaan AS mendepositokan dollar AS di bank-bank Eropa. Bank yang
berada di dataran Eropa tentu saja mau menerima deposito dalam dollar
karena mereka kemudian dapat meminjamkan dollar tersebut kepada para
nasabahnya di eropa karena dollar AS secara luas digunakan sebagai alat tukar
dalam perdagangan internasional, berarti selalu ada kebutuhan akan dollar di
Eropa. Deposito dalam dolar AS yang disimpan di bank-bank di Eropa
tersebut terkenal dengan sebutan Eurodollars.

Pasar Eurocurrency secara luas termasuk bank-bank di Asia yang


menerima deposito dan menyalurkan pinjaman dalam mata uang asing
(terutama dollar). Pasar Eurocurrency di Asia (sering disebut Asian market)
terkonsentrasi khususnya di Hongkong dan Singapura. Perbedaan antara Pasar
Eurocurrency di asia dan Eropa hanya masalah lokasi. Pasar dolar Asia
tumbuh untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang menggunakan dolar AS (dan
mata uang kertas lainnya) sebagai alat tukar dalam perdagangan
internasional. Para pengusaha yang melakukan bisnis di Asia tidak dapat
hanya mengandalkan bank-bank di Eropa karena jarak dan perbedaan zona
waktu. Apalagi pemerintah Singapura memberikan kemudahan- kemudahan
pajak dalam wujud penghapusan 40% withholding tax atas bunga yang
dibayar kepada orang asing pada tahun 1968 dan mengurangi pajak atas laba
mereka khususnya Asian dollar offshore loan dari 40% menjadi 10% pada

22
tahun 1973. keringanan dan penghapusan pajak seperti ini jelas amat
berpengaruh terhadap pertumbuhan pasar dollar Asia.

b) Pasar Eurocredit

Pasar Eurocredit melayani unit ekonomi yang kekurangan dana, terutana


dalam kredit jangka menengah. Syarat pinjaman jangka menengah biasanya
lebih dari satu tahun dan masa jatuh tempo umumnya lima tahun. Perbedaan
utama antara kredit di pasar Eurocredit dan Eurocurrency adalah pada jangka
waktu kreditnya. Bank-bank komersial yang berperan aktif dalam pasar
Eurocurrency sebagai lembaga perantara juga dapat bermain di pasar
Eurocredit. Perusahaan dan pemerintah pada umumnya meraup dana
sebanyak-banyaknya dari pasar ini.

Eurobank menerima deposito jangka pendek dan terkadang memberikan


pinjaman dalam jangka waktu yang lebih panjang, akibatnya sering sering
terjadi mismatch antara kekayaan dan kewajibannya. Ini dapat memperburuk
kinerja bank tersebut dalam periode suku bunga yang meningkat karena
mereka mungkin telah meminjam Eurocredit paadahal suku bunga deposito
yang harus dibayar cenderung meningkat. Untuk menghindari hal ini banyak
Eurobank sekarang menggunakan suku bunga mengambang bila meminjam
Eurocredit (floating-rate Eurocredit loan). Suku bunga mengambang ini
sejalan dengan pergerakan suku bunga di beberapa pasar uang, seperti LIBOR
(London inter bank offer rate), yaitu suku bunga yang umumnya dikenakan
bagi keamanan antar bank di Eropa. Sebagai contoh, suatu pinjaman
Eurocredit bias saja memiliki suku bunga yang disesuaikan setiap enam bulan
sekali adan dipatok pada harga LIBOR ditambah 1%. Satu persen dalam
contoh ini merupakan premi yang harus dibayar diatas LIBOR dan besar
kecilnya tergantung dari risiko kredit si peminjam.

c) Pasar Eurobond

Pasar Eurobond memudahkan transfer dana jangka panjang dari pihak


yang kelebihan dana kepada yang kekurangan dana. Dengan kata lain, Pasar

23
Eurobondmengisi kekosongan penyediaan dana jangka panjang yang tidak
dapat diberikan oleh pasar Eurocurrency dan Eurocredit. Beberapa bank
komersial berpartisipasi dalam pasar ini dengan membeli Eurobond (obligasi)
sebagai investasi. Tugas utama bank ini adalah melayani perusahaan besar dan
pemerintah dalam memasarkan obligasi. Biasanya bank-bank ini
menempatkan Eurobond bersama lembaga investor seperti perusahaan
asuransi, dana pensiun, dan bond mutual funds.

Munculnya pasar Eurobond salah satunya diakibatkan oleh pajak


persamaan bunga (interest Equalizer tax) yang ditetapkan oleh pemerintah AS
pada tahun 1963 untuk mencegah investor AS membeli surat berharga luar
negeri. Akibatnya peminjam-peminjam dari luar AS yang tadinya menjual
surat berharga kepada investor AS mulai menoleh ke pasar selain AS. Inilah
awal menjamurnya pasar Eurobond.

24
d) Pasar modal internasional

Pasar modal internasional melayani transfer dana jangka panjang dalam


wujud investasi ekuiti (equity investement). Pertumbuhan yang mengesankan
dalam transaksi saham internasional sebagian besar diakibatkan oleh adanya
international mutual funds. Yang terakhir ini, selain memiliki lebih banyak
informasi mengenai perusahaan-perusahaan asing, juga mempunyai akses
yang lebih mudah ke pasar internasional dibandingkan investor individu.
Dengan demikian, mereka dapat mengumpulkan dana dari investor individu
untuk menciptakan suatu portofolio saham internasional.

e) Pasar currency swap, futures, options, dan forward

Transfer dana internasional dalam pasar Keuangan Internasional seringkali


menempatkan para pelaku ekonomi dalam kondisi mudah menderita risiko
valas, risiko suku bunga, ataupun risiko suku bunga. Risiko ini, dalam praktik,
dapat diminalisasi melalui pasar currency swap, futures, options, dan forward.
Para pelaku ekonomi menggunakan pasar-pasar ini untuk melakukan
spekulasi dan berjaga-jaga (hedge). Bank-bank komersial dan perusahaan
sekuritas merupakan perantara utama dalam pasar swap. Perusahaan sekuritas
menangani transaksi future dan option.

(5) Motif melakukan investasi internasional


Beberapa motif umum bagi investor dan kreditor untuk memasuki pasar
Keuangan Internasional. Motif ini terbukti telah mendorong internasionalisasi
pasar keuangan.

a) Motif investor melakukan investasi di pasar internasional:

Kondisi perekonomian: perusahaan-perusahaan di Negara tertentu


biasanya mengharapkan kinerja lebih menguntungkan dengan beroprasi di
negara lain.

Harapan terhadap kurs valas: kebanyakan investor membeli surat-surat


berharga dalam mata uang yang nilainya diharapkan mengalami apresiasi

25
terhadap mata uang Negara si investor. Dari perspektif investor asing,
kinerja investasi semacam ini amat tergantung dari pergerakan nilai mata
uang.

Diversifikasi internasional: investor besar kemungkinan memperoleh


manfaat dari diversifikasi kekayaan portofolionya secara internasional.
Bukti empiris menunjukkan bahwa pengurangan risiko dalam jumlah yang
substansial dapat terjadi akibat diversivikasi internasional. Manfaat berupa
pengurangan risiko dapat dijelaskan dengan perbedaan kondisi ekonomi
antar Negara, sehingga seluruh portofolio seoran investor tidak hanya
semata-mata tergantung pada kondisi perekonomian suatu Negara. Selain
itu akses terhadap pasar luar negeri juga memungkinkan investor untuk
menanam modal pada lebih banyak kelompok industri yang mungkin tidak
tersedia banyak di dalam negeri.

b) Motif kreditor menyediakan kredit di pasar internasional

Tingginya tingkat suku bunga internasional: banyak Negara mengalani


kekurangan dana yang dapat dipinjamkan, yang pada gilirannya
menyebabkan suku bunga domestic relative tinggi. Kondisi semacam ini
akan mendorong kreditor asing untuk berupaya memanfaatkannya dengan
menawarkan modal ke pasar Negara tersebut. Suku bunga domestic yang
tinggi mencerminkan tingginya harapan inflasi dinegara tersebut. Karena
inflasi dapat menyebabkan depresiasi mata uang lokal terhadap mata uang
asing. Tingginya suku bunga di Negara tersebut mungkin saja ditutup
dengan melemahnya mata uang lokal selama periode tertentu.

Harapan terhadap kurs valas: kreditor biasanya mempertimbangkan untuk


mensuplai modal kepada Negara-negara yang mata uangnya diharapkan
mengalami appresiasi terhadap mata uang Negara si kreditor. Apapun
bentuk transaksi yang dilakukan berupa obligasi atau pinjaman
internasional, kreditorakan untung bila nilai mata uang yang mendominasi
transaksinya menguat disbanding mata uang Negara si kreditor.

26
Diversifikasi internasional: para kreditor dapat memperoleh keuntungan
dari diversifikasi internasional, yang mengurangi kemungkinan
bangkrutnya peminjam pada saat yang bersamaan. Efektifitas dari strategi
semacam ini tergantung dari korelasi kegiatan ekonomi antar Negara.
Diversifikasi antar Negara akan kurang efektif bila Negara yang
bersangkutan cenderung mengalami siklus bisnis yang kurang lebih sama.

(6) Motif berburu dana di pasar di pasar internasional


Suku bunga rendah: rendahnya suku bunga di pasar internasional akan
menarik para peminjam untuk berupaya meminjam dana dari para kreditor di
Negara tersebut, namun suatu Negara dengan suku bunga relative rendah
sering mengalami laju inflasi yang rendah pula. Karena perbedaan inflasi
semacam ini dapat menimbulkan dorongan keatas terhadap nilai uang asing,
setiap manfaat bagi peminjam dalam bentuk suku bunga yang rendah dapat
dihilangkan dengan menguatnya suatu mata uang.

Harapan kurs valas : peminjam yang mengharapkan suatu kurs mata uang
asing akan mengalami depresiasi, kebanyakan mempertimbangkan untuk
meminjam valas tersebut dan menkonversinya ke dalam mata uang lokal.
Tentunya para peminjam itu juga mengharapkan kurs valas ketika dikonversi
ke dalam mata uang lokal melebihi kurs ketika membeli kembali valas
tersebut untuk membayar pinjaman.

27

Anda mungkin juga menyukai