Anda di halaman 1dari 50

Financial Statements and

Ratio Analysis
(Laporan Keuangan dan Analisis Rasio)
“ Kelompok 1 :
1. Yulita Elizabet Girsang 2010111048

2. Ferbina Vebiyola Br Ginting 2010111049

3. Muhammad Rafy Bremara Adhi 2010111050

4. Muhammad Hafizh Ghozahdi 2010111052

5. Fina Nikmatun Khoeriah 2010111053

2
Analisis Laporan Keuangan (ALK)

Apasih ALK itu???


❏ Proses evaluasi posisi keuangan dan kinerja
perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu
❏ Tujuannya untuk menentukan estimasi dan prediksi
mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa
yang akan datang.
❏ Membandingkan data keuangan dua periode atau lebih,
sehingga dapat memperoleh data/informasi yang dapat
mendukung keputusan yang akan diambil oleh pihak- 3
pihak yang berkepentingan.
Tujuan ALK
❖ Membantu menilai posisi dan kinerja keuangan
perusahaan.
❖ Membandingkan posisi dan kinerja keuangan
perusahaan pada masa sekarang dengan posisi dan
kinerja keuangan perusahaan yang bersangkutan di
masa lalu, dengan perusahaan lain dan industri.
❖ Membantu pemakai laporan keuangan dalam
mengambil keputusan.
4
5
Lainnya :
➢ Arus Kas Bersih(Net Cash Flow) adalah kas bersih aktual,
laba bersih ditambah dengan penyusutan dan amortisasi.

➢ Statement Of Stockholders Equity : Pernyataan pemegang


saham ekuitas adalah ringkasan dari perubahan pemegang
saham ekuitas untuk periode akuntansi.

6
Modifikasi Data Akuntansi utuk Pengambilan Keputusan
Manajerial

1) Membagi aset total menjadi dua kategori:


➔ Aset operasi (atau modal operasi) mencakup kas dan
setara kas, piutang, persediaan dan aset tetap yang
diperlukan untuk menjalankan usaha.
➔ Aset non operasi mencakup kas dan setara kas yang
dimiliki melebihi jumlah yang diperlukan untuk
mengoperasikan perusahaan dalam kondisi normal,
investasi di anak perusahan, tanah untuk penggunaan di
masa depan dan lain-lain.
Modal kerja operasi bersih (Net operating working
capital / NOWC) = (Kas dan setara kas+ Piutang
usaha+ Persediaan) –(Utang usaha + Akrual) 7
2) Menghitung Laba Operasi Bersih Sesudah Pajak (Net
Operating Profit After Tax/ NOPAT)
-> Apabila dua perusahaan memiliki jumlah utang yang
berbeda sehingga membayar beban bunga berbeda, mereka
dapat memiliki kinerja operasional yang sama tetapi laba
bersih yang berbeda. Perusahaan yang menggunakan utang
lebih banyak maka laba bersihnya lebih rendah.
-> Ukuran yang lebih baik untuk membandingkan kinerja
manajer adalah laba operasi bersih sesudah pajak (NOPAT).
-> NOPAT adalah laba yang dihasilkan suatu perusahaan jika
perusahaan tidak memiliki utang dan hanya memiliki aset
operasi.

NOPAT = EBIT (1-Tingkat pajak) 8


3.) Menghitung Arus Kas Bebas (Free Cash Flow/ FCF)
Arus kas bebas adalah arus kas yang benar-benar tersedia untuk
dibayarkan kepada investor (pemegang saham dan pemilik
utang) setelah perusahaan melakukan seluruh investasi dalam
aset tetap, produk baru, dan modal kerja yang dibutuhkan untuk
mempertahankan operasi sehari-hari.

FCF = Arus kas operasi –Perubahan investasi


dalam modal operasi
Arus kas operasi = NOPAT+ Penyusutan &
amortisasi
Perubahan investasi dalam modal operasi =
Investasi Bersih+ Penyusutan & amortisasi 9
Apabila kita mengurangkan penyusutan dan amortisasi
dari sisi arus kas operasi dan perubahan investasi dalam
modal operasi maka persamaan tersebut dapat ditulis
kembali:

FCF = NOPAT – Investasi bersih dalam modal operasi

10
Market Value Added (MVA)

❖ MVA adalah perbedaan antara nilai pasar ekuitas suatu


perusahaan dengan nilai buku yang disajikan dalam
neraca.
❖ MVA mengukur efektivitas manajerial perusahaan dari
awal perusahaan berdiri.

11
Economic Value Added (EVA)

❏ EVA berfokus pada efektivitas manajerial pada periode


tertentu.
❏ Untuk menghasilkan EVA positif, perusahaan harus
melakukan lebih dari sekedar menutup biaya operasi tetapi
juga harusa dapat memberikan tingkat pengembalian bagi
penyedia modal perusahaan.
❏ EVA memperhitungkan biaya modal perusahaan, termasuk di
❏ dalamnya biaya modal saham biasa.

12
Surat kepada Pemegang Saham 13
Rasio Keuangan

❏ Rasio keuangan merupakan ukuran statistik terkait dengan dua angka


dari laporan laba rugi, neraca, atau keduanya.
❏ Rasio keuangan memungkinkan dilakukannya pembandingan kinerja
perusahaan antar waktu, ataupun pembandingan kinerja antar
perusahaan.

14
Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio dapat dilakukan secara :


Cross Section (Cross-Sectional Analysis)
-> membandingkan rasio keuangan perusahaan berbeda untuk waktu yang
sama, misalnya membandingkan perusahaan dengan pesaing utama
ataupun dengan industri (cara ini disebut dengan benchmarking)
Time Series (Time-Series Analysis)
-> melakukan evaluasi atas perkembangan kinerja perusahaan melalui
rasio keuangan

15
RASIO KEUANGAN

Rasio keuangan terdiri dari:


❏ Rasio Likuiditas (liquidity ratio)
❏ Rasio Solvabilitas (leverage ratio)
❏ Rasio Profitabilitas(profitability ratio)
❏ Rasio Aktivitas (activity ratio)
❏ Rasio Pasar (market ratio)

16
1. Rasio Likuiditas

rasio likuiditas adalah rasio keuangan yang menunjukan kemampuan


finansial perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya
tepat waktu kepada kreditor.

a. Rasio lancar (current ratio)


Rasio lancar menggambarkan jumlah ketersediaan asset lancar yang
dimiliki dibandingkan dengan total kewajiban lancar.
Berikut adalah rumus yang digunakan untuk menghitung rasio
lancar:

17
b. Rasio sangat lancar (Quick Ratio atau Acid Test Ratio)

Skala likuiditas perusahaan yang lebih teliti terdapat pada ratio yang
disebut rasio sangat lancar, dimana persediaan dan persekot biaya
dikeluarkan dari total aktiva lancar, dan hanya menyisakan aktiva lancar
yang likuid saja yang kemudian dibagi dengan kewajiban lancar.

18
2. Debt Ratio / Rasio Solvabilitas

➔ Rasio hutang atau debt ratio adalah rasio solvabilitas yang


mengukur total kewajiban perusahaan sebagai persentase dari
total asetnya. Dalam arti tertentu, debt ratio menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajibannya dengan
asetnya.

19
➔ Rasio total utang terhadap total aktiva (debt to total asset ratio =
DAR )
◆ DAR menunjukkan besarnya total utang terhadap total
aktiva yang dimiliki oleh perusahaan.
◆ Rasio ini menunjukkan besarnya aset perusahaan yang
didanai oleh utang.

Rumusnya sebagai berikut:


Debt to Total Asset Ratio =Total Utang
Total Aset
Semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin besar pula
pendanaan dari utang, artinya semakin besar risiko bagi perusahaan
(kemungkinan tidak dapat membayar utangnya juga semakin besar).
Rasio yang tinggi juga menunjukkan bahwa rendahnya aset
perusahaan yang dibiayai oleh ekuitas (modal sendiri).
20
➔ Rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio) =DER)
◆ DER mengukur sampai seberapa besar jumlah modal sendiri yang
dijaminkan atas utang (termasuk utang jangka pendek). Semakin
besar rasio ini akan semakin menguntungkan perusahaan,
sedangkan bagi pihak bank akan mengakibatkan semakin besar
risiko yang ditanggungnya.

Rumusnya sebagai berikut:


Debt to equity Ratio = Total Utang
Ekuitas Pemegang Saham

Semakin rendah rasio ini, semakin tinggi tingkat pendanaan


perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham, dan semakin besar
perlindungan bagi kreditur jika terjadi kerugian besar.

21
➔· Rasio kelipatan pembayaran bunga (Time Interest Earned Ration/TIE):
·

Rasio ini mengukur seberapa besar laba operasi dapat menurun sampai
perusahaan tidak dapat memenuhi beban bunga tahunan. Kegagalan
perusahaan dalam kewajian ini dapat mengakibatkan adanya tindakan hukum
dari kreditur perusahana dan mungkin menimbukan kebangkrutan
Rasio Times Interest Earned = EBIT / Biaya bunga
Contoh Soal

Komponen laporan keungan 2010 2011


Penyelesaian :
Tahun 2011 :
EBIT 1800 1300
Times Interest Earned
= Rp1300 / Rp170 =
Biaya Bunga ( Interest) 180 170 22
7,6 kali

·
Rasio Cakupan Biaya Tetap (Fixed Charge Coverage Ratio)
Fixed-Payment
Rasio Coverage
Cakupan Biaya Ratio
Tetap adalah rasio keuangan yang mengukur
kemampuan perusahaan untuk membayar semua biaya atau beban tetapnya
dengan laba sebelum pajak dan bunga.

Cakupan biaya-tetap = (EBIT + Beban sewa) / (Beban bunga + Beban sewa)

Contoh Soal :

Perusahaan ABC mencatat laba sebelum bunga dan pajak Rp1.000 pada 2019
dalam laporan laba rugi. Pada periode yang sama, perusahaan melaporkan
beban bunga sebesar Rp100 dan biaya sewa sebesar Rp400.

Berdasarkan informasi tersebut kita dapat menghitung rasio cakupan sebagai


berikut: (1000 + 400) / (100 + 400) = 2,8 kali

23
3. Rasio Profitabilitas

Rasio Profitabilitas atau Profitability Ratio adalah rasio atau


perbandingan untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk
mendapatkan laba (profit) dari pendapatan (earning) terkait
penjualan, aset, dan ekuitas berdasarkan dasar pengukuran
tertentu.

24
25
26
27
28
5. Return on Equity
Return on Common Equity merupakan rasio
profitabilitas untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba dari investasi pemegang
saham perusahaan tersebut yang dinyatakan dalam
persentase.

Rumus return on equity :


 
R

29
30
4. Activity Ratio

❖ Rasio ini menunjukkan seberapa cepat


perusahaan menghasilkan kas (ditunjukkan
dengan seberapa cepat beberapa akun
dikonversikan menjadi kas).
❖ Rasio ini disebut juga rasio efisiensi, digunakan
untuk mengukur efisiensi perusahaan dalam
memanfaatkan sumber daya (aktiva) yang
dimiliki. 31
● Inventory Turnover

Inventory turnover mengukur seberapa efisien perusahaan dapat


mengelola persediaanya.

Perputaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan


Persediaan Rata-rata

Pentingnya Inventory Turnover


1. Membantu mengukur key performance indicator (KPI)

2. Membantumu menentukan keputusan bisnis

32
· Average Collection Period
Average Collection Period adalah
waktu yang dibutuhkan perusahaan
untuk mengumpulkan piutang dari
pelanggan dan mengubah piutang
dagang menjadi uang tunai.

ACP = (Piutang Rata-rata x 360)/


Penjualan Kredit atau

Rasio Perputaran Piutang =


Penjualan Kredit Bersih / Piutang
Rata-Rata 33
·

Average Payment Period

Periode pembayaran utang rata- rata (Average Payment


Period) adalah waktu rata-rata yang dibutuhkan perusahaan
untuk membayar utang usaha.

34
·

Total Asset Turnove

Assets Turn Over mengukur kemampuan aset atau aktiva dalam


menghasilkan penjualan.
Rumus :
Asset Turnover = Penjualan Kredit
Total Aset

35
5. Rasio Pasar (Market Ratio)

● Rasio Pasar merupakan sekumpulan rasio yang menghubungkan


harga saham dengan laba, nilai buku per saham dan dividen.
● Rasio ini memberikan petunjuk mengenai apa yang dipikirkan
investor atas kinerja perusahaan di masa lalu serta prospek di
masa mendatang (Moeljadi, 2006).
● Rasio ini memberikan informasi seberapa besar masyarakat
(investor) atau para pemegang saham menghargai perusahaan,
sehingga mereka mau membeli saham perusahaan dengan harga
yang lebih tinggi dibanding dengan nilai buku saham (Sutrisno, 36
2003).
A. PRICE EARNING RATIO (PER)

➢ Pendekatan Price Earning Ratio (PER) dalam penentuan nilai


suatu saham dilakukan dengan menghitung berapa rupiah
uang yang diinvestasikan ke dalam suatu saham untuk
memperoleh satu rupiah pendapatan (earning) dari saham
tersebut.
➢ Oleh para investor rasio ini digunakan untuk memprediksi
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba di masa
yang akan datang

37
➢ Price Earning Ratio (PER) merupakan perbandingan antara
harga pasar suatu saham dengan earning per share (EPS) dari
saham yang bersangkutan.
➢ Makin besar PER suatu saham berarti semakin mahal harga
saham tersebut.
Rumus Price Earning Ratio (PER) :
PER =Harga Pasar Per Lembar Saham
Pendapatan per lembar saham

38
B. DIVIDEND PAYOUT RATIO (DPR)

❖ Rasio ini melihat bagian pendapatan yang dibayarkan sebagai dividen


kepada investor sedangkan bagian lain yang tidak dibagikan akan
diinvestasikan kembali ke perusahaan.
❖ Perusahaan yang mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggi akan
mempunyai rasio pembayaran dividen yang rendah. Sebaliknya
perusahaan yang tingkat pertumbuhannya rendah akan mempunyai rasio
yang tinggi.
Rumus :
DPR=Deviden per lembar saham (DPS)
(Pendapatan per lembar saham (EPS)
39
PT. Jaya Selalu pada tahun 2012 membayar dividen kepada
pemegang saham biasa sebesar Rp 15,120 Milyar. Laba bersih yang
diperoleh PT. Jaya Selalu Rp 92,776442 Milyar. Sampai akhir tahun
tersebut, jumlah saham PT. Jaya Selalu yang beredar 378 juta lembar
saham biasa. Nilai buku saham adalah Rp 378 Milyar dan harga
saham PT. Jaya Selalu di pasar adalah Rp 1.450,00.
Hitung : EPS, PER dan DPR!

CONTOH SOAL 40
Diketahui : Pembayaran deviden = Rp 15.120.000.000,00
Laba bersih = Rp 92.776.442.000,0 Jumlah saham = 378 juta lembar saham
Nilai Buku saham = Rp 378.000.000.000,00
Harga per lembar saham = Rp 1.450,00
Diminta : EPS, PER dan DPR
Jawab :
# Earning Per Share = Laba bersih setelah pajak
jumlah saham
= 92.776.442.000
378.000.000
= Rp 245,44

PENYELESAIAN 41
# Price Earning Ratio = Harga pasar per lembar saham
(PER) Pendapatan per lembar saham
= Rp 1.450
Rp 245,44
= 5,9 x
Divident Per Share = Deviden yang dibayarkan
(DPS) Jumlah lembar saham
= Rp 15.120.000.000,00
378.000.000
= Rp 40 / lembar saham
# Divident Payout Ratio = Deviden Per Lembar Saham x 100%
(DPR) Pendapatan Per Lembar Saham
= Rp 40 x 100%
Rp 245,44
= 16,3%
PENYELESAIAN 42
Market to Book Ratio

Market to Book Ratio (juga disebut Price to Book Ratio),


adalah penilaian keuangan yang digunakan untuk
mengevaluasi nilai pasar perusahaan saat ini yang relatif
terhadap nilai bukunya. Nilai pasar adalah harga saham saat
ini dari semua saham yang beredar (yaitu harga yang
menurut pasar bernilai bagi perusahaan).
M/B=Market Capitalization/Total Book Value
43
A Complete Ratios Analysis

Tidak ada rasio tunggal yang memadai untuk menilai


semua aspek kondisi keuangan perusahaan. Dua
pendekatan populer untuk analisis rasio lengkap adalah:
sistem analisis DuPont dan analisis ringkasan sejumlah
besar rasio

44
Sistem Analisis Dupont

-> Dupont Analysis adalah rasio keuangan yang


digunakan untuk menganalisis kemampuan
perusahaan untuk meningkatkan pengembalian atas
ekuitas, atau Return on Equity (ROE). Sejatinya,
Dupont Analysis merupakan alat analisis yang
digunakan untuk menganalisis laba dari perusahaan
atau bisnis.

45
Rumus Sistem Analis Dupont

Analisis DuPont = Net Profit Margin x Asset Turnover x Equity


Multiplier

Dengan komponen rumus:

Net Profit Margin = Laba bersih / Pendapatan

Asset Turnover = Penjualan / Rata-rata Aset

Equity Multiplier = Rata-rata Aset / Rata-rata Ekuitas


46
Contoh tabel
Contoh F soal

Seperti yang Anda lihat di tabel, SuperCo meningkatkan margin


keuntungannya dengan meningkatkan laba bersih dan mengurangi total
asetnya. Perubahan SuperCo meningkatkan margin keuntungan dan
perputaran asetnya. Investor dapat menyimpulkan dari informasi bahwa
47
SuperCo juga mengurangi sebagian utangnya karena ekuitas rata-rata
tetap sama.
Mencermati Gear Inc., investor dapat melihat bahwa seluruh perubahan
ROE disebabkan oleh peningkatan leverage keuangan. Ini berarti Gear Inc.
meminjam lebih banyak uang, yang mengurangi ekuitas rata-rata. Investor
khawatir karena pinjaman tambahan tidak mengubah laba bersih,
pendapatan, atau margin keuntungan perusahaan, yang berarti leverage
mungkin tidak menambah nilai nyata bagi perusahaan.

Atau, sebagai contoh kehidupan nyata, pertimbangkan Wal-Mart Stores


(NYSE: WMT). Wal-Mart memiliki laba bersih selama dua belas bulan
terakhir sebesar $5,2 miliar, pendapatan $512 miliar, aset $227 miliar, dan
ekuitas pemegang saham $72 miliar.

48
# Margin keuntungan perusahaan :
Net Profit Margin = Laba bersih / Pendapatan

$5,2 miliar / $512 miliar = 0,01 atau 1%

# Perputaran asetnya

Asset Turnover = Penjualan / Rata-rata Aset

$512 miliar / $227 miliar = 2,3

# Leverage keuangan (atau pengganda ekuitas)

Equity Multiplier = Rata-rata Aset / Rata-rata Ekuitas

$227 miliar / $72 miliar = 3,2

Dengan demikian, return atau ekuitas (ROE)-nya adalah

ROE = Margin laba bersih x perputaran total aktiva x pengganda ekuitas 49

ROE = 1% x 2,3 x 3,2. = 7,4


Thank you.

Anda mungkin juga menyukai