Anda di halaman 1dari 32

SYAIFUL ANAM MUHAMMAD ALDI

Dasar Hukum Rasio Likuiditas Analisis Studi Kasus Rasio sollvabilitas


152110613004 152110613043

YOLANDA REGINA A. AHMAD ZYDAN RAYHAN H.


Menjelaskan definisir dan jenis Rasio Analisis Studi Kasus Rasio Likuidtas
Solvabilitas 152110613032
152110613067

APRILIA DWI ARINA AURELLYA SUKMA DEWI


Analisis Studi Kasus Rasio Likuiditas Definisi Analisis Rasio dan jenis rasio
152110613035
152110613102

ARINDRI RANI P. VALUI PROBE H.S


Dasar Hukum Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio) dan Menjelaskan definisi dan jenis Rasio Likuiditas
Credit Ratings
152110613116
152110613042
Analisis rasio adalah analisis yang menunjukan hubungan matematik dab

sekaligus perbandingan antar elemen laporan keuangan pada suaatu periode

tertentu.

Analisis rasio dapat bermanfaat


1. Mengukur kondisi dan prestasi keuangan perusahaan pada saat ini dan di

masa lalu sebagai dasar untuk memprediksi kemampuan keuangan

perusahaan di masa yang akan datang


2. Menilai kebijakan atau keputusan yang telah diambil oleh manajemen

perusahaan dalam menjalankan operasinya


3. Menyusun laporan keuanganya.
Terdapat beberapa jenis-jenis rasio diantaranya sebagai berikut
1. Rasio liquiditas (Short Term Liqudity Ratio)
2. Rasio Solvabilitas (Long term Debt Paying Ability Ratio)
Merupakan rasio yang bermanfaat untuk mengukurkemampuan perusahaan

dalam memenuhi semua kewajiban finansial jangka pendek.

Kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansial jangka

pendek dipengaruhi oleh :


1. Jumlah aktiva lancar yang tersedia untuk membayar kewajiban lancar
2. Jumlah kewajiban lancar yang harus dibayar

Ketersediaan aktiva lancar untuk membayar kewajiban lancar dipengaruhi

oleh tingkat likuiditas kemudahan, ketepatan, dan kepastian untuk diubah

menjadi kas darisetiap jenis aktiva lancar


1.Inventory to Net Working Capital
Working Capital = Aktiva Lancar - Utang Lancar

2.Rasio Lancar (Current Ratio)


Current Ratio = Aktiva Lancar / Utang Lancar

3.Rasio Sangat Lancar (Quick Ratio)


Quick Ratio = (Kas + Surat Berharga + Piutang) / Utang Lancar

4.Rasio Kas (Cash Ratio)


Cash Ratio = (Kas + Surat Berharga) / Utang Lancar
PERPUTARAN PIUTANG
Untuk mengukur tingkat efisiensi piutang karena piutang diberikan kepada
para pelanggan tentunya harus bisa mendatangkan manfaat bagi perusahaan.
Perputaran Piutang = Penjualan bersih / Rata-rata Piutang Dagang Bruto

JUMLAH HARI PENGUMPULAN PIUTANG


Rata-rata hari yang diperlukan untuk mengubah piutang menjadi kas
Jumlah Hari Pengumpulan Piutang = 365 / Perputaran Piutang
PERPUTARAN PERSEDIAAN
rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam
persediaan ini berputar dalam satu periode.
Perputaran Persediaan = HPP / Rata-rata Persediaan

JUMLAH HARI PERPUTARAN PERSEDIAN


Jumlah Hari Perputaran Persedian = 365 / Perputaran Persediaan
SIKLUS OPERASI
Jumlah hari yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengubah
persediaannya menjadi uang tunai.
Siklus Operasi = Jumlah Hari Pengumpulan Piutang + Jumlah Hari Perputaran
Persediaan

PERPUTARAN UTANG
suatu ukuran kemampuan perusahaan dalam melunasi hutangnya.
Perputaran Utang = HPP / Rata-rata Utang Dagang
JUMLAH HARI PEMBAYARAN UTANG
Jumlah Hari Pembayaran Utang = 365 / Perputaran Utang

Peraturan pemerintah yang mengatur mengenai


penilaian kinerja keuangan perusahaan menggunakan
analisis rasio diatur dalam Peraturan Menteri
Keuangan/Nomor 99/PMK.10/2011 dengan tujuan
menumbuhkembangkan industri penjaminan yang
mampu memberikan jasa penjaminan bagi masyarakat
yang dinamis yang dinamis, diperlukan peraturan yang
lebih komprehensif dan memenuhi prinsip kehati-hatian.
Peraturan Menteri Keuangan/Nomor 99/PMK.10/2011
menyebutkan cukup jelas pada pasal 4 ayat 3 mengenai
penetapan rasio likuiditas dengan standar minimum 150%
yang mana peraturan dengan jelas berbunyi “Rasio
likuiditas Penjamin atau Penjamin Ulang ditetapkan
paling sedikit 150% (Seratus Lima Puluh Persen), dan
kemudian dilanjutkan dengan pasal 4 ayat 4 yang
menyebutkan cara penghitungan yang menggunakan
metode Current Ratio yang berbunyi “Rasio likuiditas
yang dimaksud pada ayat (3) dihitung menggunakan
Current Ratio yaitu perbandingan antara aset lancar
dengan utang lancar”
Data keuangan yang dipergunakan dalam
studi kasus ini berasal dari laporan Neraca Tahun 2018
Rasio Lancar PT.Indofood

Uraian 2018
Aktiva lancar 33.272.618

Kewajiban Lancar 31.204.102

Rasio Lancar 106,6%

Dari tabel diatas, diketahui bahwa Rasio Lancar PT. Indofood Sukses
Makmur Tbk mengalami kondisi yang meningkat dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2018 tingkat persentase Rasio Lancar perusahaan
mendapatkan nilai 106,6% .
Rasio Kas PT.Indofood

Uraian 2018

Kas dan Setara kas 8.809.253

investasi Jangka Pendek 4.118.936

Kewajiban Lancar 31.204.102

Rasio Kas 41%

Dari tabel diatas, diketahui bahwa rasio kas PT. Indofood Sukses Makmur
Tbk naik dari tahun ke tahun dalam tiga tahun terakhir. Pada tahun 2018
persentase rasio Kas perusahaan mendapatkan nilai 41%.
Kesimpulan dan Saran

Rasio likuiditas, rata-rata skor menurut SK Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002


current ratio menunjukan selama tahun 2018 sebesar 3 dapat disimpulkan bahwa
kinerja keuangan dari current ratio kurang sehat (BBB), sesuai dengan standar 100<= x <
110. Sedangkan rata-rata skor menurut SK Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002
cash ratio menunjukan selama tahun 2018 sebesar 3 dapat disimpulkan bahwa kinerja
keuangan dari cash ratio sehat , sesuai dengan standar x > = 35.Untuk menjaga tingkat
likuiditas, disarankan meningkatkan aktiva lancar dan menekan hutang lancar, namun
tetap berhati-hati agar tidak terjadi over liquid akibat dari terlalu banyak memiliki
aktiva lancar.Bagi perusahaan, di harapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan
perusahaan sehingga dapat menarik investor untuk berinvestasi pada perusahaan
mereka.

Time Interest Earned Ratio


Rasio bunga yang diperoleh saat menunjukkan kemampuan membayar utang jangka panjang
perusahaan dari tampilan laporan laba rugi.

Laba Bersih Sebelum Bunga & Pajak


=

Biaya Bunga

Recurring Earnings, Excluding Interest


Expense, Tax Expense, Equity Earnings,
and Noncontrolling Interest
=

Interest Expense, Including Capitalized Interest


Debt Ratio
Rasio utang menunjukkan kemampuan membayar utang jangka panjang
perusahaan. Rasio utang menunjukkan persentase aset yang dibiayai oleh
kreditor, dan itu membantu untuk menentukan seberapa baik kreditor
dilindungi jika terjadi kebangkrutan

Total Utang
=

Total Aktiva
Debt / Equity Ratio
Rasio utang/ekuitas adalah perhitungan lain yang menentukan
kemampuan membayar utang jangka panjang entitas. Perhitungan ini
membandingkan total utang dengan total ekuitas pemegang saham.
Dari perspektif kemampuan membayar utang jangka panjang,
semakin rendah rasio ini, semakin memperbaiki posisi hutang
perusahaan

Total Utang
=

Total Modal
Debt to Tangible Net Worth Ratio
Debt to Tangible net worth ratio merupakan rasio yang lebih konservatif daripada
rasio utang atau rasio utang/ekuitas. Ini menghilangkan aset tidak berwujud,
seperti niat baik, merek dagang, paten, dan hak cipta, karena mereka tidak
menyediakan sumber daya untuk membayar kreditorf.

Debt to Tangible Total Utang


Net Worth Ratio =

Total Modal - Aktiva Tidak Berwujud


FIx Charge Coverage Ratio
Fix Charge Coverage Ratio merupakan perpanjangan dari rasio bunga yang diperoleh, juga
menunjukkan kemampuan membayar utang jangka panjang perusahaan dari pandangan
laporan laba rugi. Fix Charge Coverage Ratio menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
menutupi biaya tetap.
Laba Bersih Sebelum Semua Beban Keuangan
=

Total Beban Keuangan


FIx Charge
Coverage Ratio Recurring Earnings, Excluding Interest Expense,

Tax Expense, Equity Earnings, and
Noncontrolling Interest þ Interest Portion of Rentals
=

Interest Expense, Including Capitalized Interest


þ Interest Portion of Rentals
Peraturan Pemerintah selain mengatur mengenai likuiditas pemerintah juga mengatur
peraturan mengenai rasio solvabilitas atau leverage ratio pada Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan /Nomor 31/POJK.03/2019
Pasal 2,3 dan 4
"Bank wajib memenuhi rasio pengungkit paling rendah sebesar 3%"
Pasal 5,6 dan 7
"Bank wajib menyampaikan laporan rasio pengungkit berdasarkan posisi akhir
triwulan laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan "
Pasal 8,9 dan 10
"Bank wajib mempublikasikan laporan rasio pengungkit berdasarkan posisi akhir
triwulan laporan"
Pasal 11
"Pelanggaran terhadap ketentuan akan dikenakan sanksi administratif dan sanksi
denda kewajiban membayar (untuk pelaporan)"
Pasal 12
"Pelanggaran publikasi rasio pengungkit akan dikenakan sanksi sesuai peraturan
Otoritas Jasa Keuangan mengenai transparansi dan Publikasi Laporan Bank"

Peraturan yang dibuat oleh pemerintah sendiri harus diikuti dengan baik yang apabila
tidak diikuti atau dilanggar akan mendapatkan sanksi
Tidak memenuhi Rasio Leverage
"Sanksi Administratif berupa teguran "
Tidak menyampaikan Laporan Rasio Leverage kepada OJK
"Pelaporan secara offline : sanksi berupa denda Rp 1.000.000 per hari keterlambatan
atau paling banyak Rp 30.000.000"
Tidak mempublikasikan Laporan Rasio Leverage
"Sanksi terkait pencantuman rasio leverage dalam laporan publikasi mengacu pada
POJK tentang transparansi dan Publikasi Laporan "
1. Terlambat dikenakan sanksi denda Rp 1.000.000 per hari
2. Tidak menyampaikan dikenakan sanksi denda Rp 50.000.000
3. Tidak mengumumkan pada situs web dikenakan sanksi berupa teguran tertulis
Rating terdiri dari 2 yaitu 3 huruf yang disertai dengan tanda atau angka tergantung
perusahaan pemeringkat.
Investment Grade (AAA, AA+, Aa1, A+, A , BBB+ , Baa1 dll)
Invesment grade adalah kategori bahwa suatu perusahaan dianggap memiliki
kemampuan yang cukup dalam melunasi hutangnya.
Non Investment grade (junk bond) dengan rating dibawah BBB atau Baa
Non investment grade adalah kategori bahwa suatu perusahaan dianggap memiliki
kemampuan yang meragukan dalam memenuhi kewajibannya . Perusahaan yang
masuk kategori ini biasanya cenderung sulit memperoleh pendanaan
Debt to Total Assets Ratio (DAR)

Total Utang

100%
Total Aktiva

46.620.996
100%

96.537.796
= 48,8%
49%
Debt to Equity Ratio (DER)
Total Utang

Total Modal

46.620.996

= 0,93
49.916.800
Rasio likuiditas, rata-rata skor menurut SK Menteri BUMN Nomor: KEP-
100/MBU/2002 current ratio menunjukan selama tahun 2018 sebesar 106% dapat
disimpulkan bahwa kinerja keuangan dari current ratio sehat (A) sesuai dengan
standar 100<= x < 110
Sedangkan rata-rata skor menurut SK Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002
cash ratio menunjukan selama tahun 2018 sebesar 41% dapat disimpulkan bahwa
kinerja keuangan dari cash ratio sehat , sesuai dengan standar x > = 35.%
Rasio solvabilitas, rata-rata skor menurut SK Menteri BUMN Nomor: KEP-
100/MBU/2002 total modal sendiri terhadap total asset menunjukan selama tahun
2018 sebesar 49% dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan dari total modal
sendiri terhadap total asset sehat , sesuai dengan standar 50 < = x < 60. Dari
keseluruhan rasio laporan keuangan PT.Indofood memiliki rating (A yang berarti
keuangan PT.Indofood tahun 2018 sehat
Bagi perusahaan, di harapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan
sehingga dapat menarik investor untuk berinvestasi pada perusahaan mereka.
Dan perusahaan juga perlu memperhatikan mengevaluasi Debt to Equity Ratio,
agar memiliki fleksibilitas keuangan dalam mencapai kinerja keuangan
perusahaan yang baik bagi pihak eksternal.

Anda mungkin juga menyukai