Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Dosen Pengampu :
Izmi Dwira Eriani, S.A., M.A.

Dibuat oleh :
Kelompok 3

Yolanda Regina A. D. 152110613032

Aprillia Dwi Arina P. 152110613035

Hernan Sananta N. 152110613038

Regita Ayu Paramitha 152110613072

D-III AKUNTANSI
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2023

i
DAFTAR ISI
COVER………………….…………………………………………………...………………………….….i
DAFTAR ISI.………………………………………………………………...……………………….…....ii
LAPORAN PEMBAGIAN TUGAS…………….……………….………………………………….…...iii
BAB 1………………………………………………………………..………………………….….…….....1
1.1 Pendahuluan…………………………………………………………………………………..…….1
1.2 Tujuan……………………………………………………………….…………………...…………1

BAB 2 PEMBAHASAN…………………………………………………………………………..………. 2
2.1 Definisi Kerangka Konseptual…………………………………...……………………………..… 2
2.2 Tujuan Kerangka Konseptual………………………………………………...……………….…… 2
2.3 Lingkup Kerangka Konseptual……………………………...……………………………………... 3
2.4 Asumsi Akuntansi Sektor Publik…………………………………..……………………………… 3
2.4.1 Kebutuhan Masyarakat……………………………………………………………………….3
2.4.2 Alokasi Sumber Daya………………………………………………………………………...3
2.4.3 Ketaatan Hukum / Peraturan………………………………………………………………….4
2.4.4 Dasar Akrual………………………………………………………………………………….4
2.4.5 Kelangsungan Usaha / Organisasi……………………………………………………………4
2.4.6 Akuntabilitas Kinerja…………………………………………………………………………4
2.5 Implementasi Karakteristik Kualitatif……………………………………………………………...5
2.5.1 Kualitas Perencanaan Publik………………………………………………………..…….6
2.5.2 Kualitas Penganggaran Publik…………………………………………………...…………...6
2.5.3 Kualitas Realisasi Anggaran Publik………………………………………………………….7
2.5.4 Kualitas Pengadaan Barang dan Jasa………………………………………………………...7
2.5.5 Kualitas Pelaporan Sektor Publik………………………………………………………….…8
2.5.6 Kualitas Audit Sektor Publik…………………………………………………………………8
2.5.7 Kualitas Pertanggungjawaban Publik……………………………………………………...…9
2.6 Pengakuan dan Pengukuran Transaksi Publik……………………………………………………...9
2.6.1 Definisi Pengakuan dan Pengukuran…………………………….……………...…..…….9
2.6.2 Faktor yang Berpengaruh………………………………………………...…………….…...10
2.6.3 Aktiva……………………………………………………………………………………….10
2.6.4 Liabilitas……………………………………………………………………………..……...10
2.6.5 Ekuitas……………………………………………………………………………...…….…10
2.6.6 Pendapatan……………………………………………………………………..……………10
2.6.7 Biaya……………………………………………………………………………………...…11

ii
LAPORAN PEMBAGIAN TUGAS
KELOMPOK 3

NO NAMA ANGGOTA PEMBAGIAN TUGAS

1. Yolanda Regina A. D. 1. Membuat PPT slide 3-5 dan slide 11-12


2. Mengerjakan bagian pembahasan pada sub bab Definisi
kerangka konseptual, tujuan, dan ruang lingkup

2. Aprilia Dwi Arina P. 1. Membuat PPT dari slide 6-8


2. Mengerjakan bagian pembahasan pada sub bab Asumsi
Akuntansi Sektor Publik

3. Hernan Sananta N. 1. Membuat PPT dari slide 14-18


2. Mengerjakan bagian pembahasan pada sub bab Pengakuan
dan pengukuran transaksi publik

4. Regita Ayu Paramitha 1. Membuat PowerPoint dari slide 12-13


2. Mengerjakan bagian Pembahasan pada sub bab Implementasi
Karakteristik Kualitatif Akuntansi Sektor Publik

iii
BAB I

1.1 PENDAHULUAN
Mata kuliah akuntansi sektor publik dapat dikatakan sebagai bidang studi
akuntansi mandiri. Bidang studi ini tentunya tidak dapat dilepaskan begitu saja dari
bidang akuntansi lainnya. Tanpa disadari oleh kita, sebetulnya setiap orang pernah
mengaplikasikan ilmu akuntansi didalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam dunia
usaha. Oleh karena itu akuntansi sering disebut sebagai “bahasanya dunia usaha” karena
akuntansi akan menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang
menyelenggarakannya dan pihak luar yang mengambil keputusan.
Akuntansi sektor publik terkait dengan tiga hal pokok, yaitu pennyedia informasi,
pengendalian manajemen, dan akuntabilitas. Akuntansi sektor publik merupakan alat
informasi baik bagi pemerintah sebagai manajemen maupun alat informasi bagi publik.

1.2 TUJUAN
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah :
a. Memahami konsep publik, isu sentral, peran dan praktik akuntansi sektor publik
di Indonesia dalam membantu terciptanya proses pertanggungjawaban publik.
b. Memahami konsep organisai sektor publik dan peran akuntansi dalam membantu
manajemen organisasi sektor publik
c. Memunculkan sikap kritis dan minatt mahasiswa dalam berbagai isu akuntansi
sektor publik
d. Menambah pengetahuan mahasiswa terhadap hal yang berhubungan dengan
akuntansi sektor publik serta aplikasi dalam praktik
e. Mahasiswa memperoleh pemahaman tentang karakteristik akuntansi sektor
publik.

1
BAB II

PEMBAHASAN
KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

2.1 DEFINISI KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


Kerangka konseptual akuntansi sektor publik merumuskan konsep yang
mendasari penyusunan dan pelaksanaan siklus akuntansi sektor publik. Kerangka
Konseptual ini merupakan acuan dalam pengembangan standar akuntansi dan solusi
untuk berbagai hal yang belum diatur dalam standar tersebut. Konsep ini meliputi
perencanaan, penganggaran, realisasi anggaran, pengadaan barang dan jasa, pelaporan,
audit, serta pertanggungjawaban organisasi sektor publik seperti pemerintah daerah,
partai politik, yayasan, lembaga swadaya, masyarakat, dan lembaga peribadatan.

2.2 TUJUAN KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


Kerangka konseptual akuntansi sektor publik disusun dengan berbagai tujuan.
Tujuan kerangka konseptual adalah menjadi acuan bagi :
1. Tim penyusun standar akuntansi keuangan sektor publik untuk pelaksanaan
tugasnya termasuk tim penyusun standar akuntansi pemerintahan
2. Penyusun laporan keuangan untuk memahami praktek akuntansi menurut prinsip
akuntansi yang secara lazim dan standar akuntansi keuangan sektor publik
3. Auditor seperti BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) dan KAP (Kantor Akuntasi
Publik) untuk memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun
sesuai prinsip akuntunsi yang diterima umum
4. Para pemakai laporan keuangan sektor publik untuk menafsirkan informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai standar akuntansi yang
berlaku di sektor publik

2.3 LINGKUP KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


Pembahasan tentang kerangka konseptual akuntansi sektor publik ini akan
meliputi :
1. Perencanaan publik berperan untuk menentukan tindakan di masa depan yang
tepat, yaitu melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang
tersedia.
2. Penganggaran publik, proses ini berperan untuk memberikan rencana detail atas
pendapatan dan pengeluaran organisasi
3. Realisasi anggaran publik, fokus realisasi aggaran publik adalah operasional
program atau kegiatan yang telah direncanakan dan ditetapkan
4. Pengadaan barang jasa publik yang berperan sebagai sebuah proses, cara dan
tindakan dalam menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat atau publik.

2
5. Pelaporan keuangan sektor publik, elemen ini memiliki keluaran/hasil berupa
laporan keuangan yang berperan untuk menggambarkan pencapaian kinerja
program dan kegiatan
6. Audit sektor publik, secara umum elemen ini merupakan proses investigasi
independen terhadap beberapa aktivitas khusus.
7. Pertanggungjawaban publik, elemen ini berperan memberi
pertanggungjawaban tindakan dan keputusan dari para pemimpin atau pengelola
organisasi sektor publik

2.4 ASUMSI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


2.4.1 Kebutuhan Masyarakat
Berdasarkan kodratnya, manusia mempunyai keinginan yang kuat untuk
dapat memenuhi segala harapan dalam hidupnya. Karena manusia disebut juga sebagai
makhluk ekonomi dan membutuhkan orang lain dalam kehidupannya. Kenyataan inilah
yang mendorong manusia hidup berkelompok dan mendirikan sebuah Negara atau
organisasi public.Kondisi masyarakat yang semakin kritis dalam era reformasi ini
sekarang menuntut Pemerintah dan organisai sektor publik lainnya untuk mengelola
pelayanan publik secara lebih transparan serta partisipatif agar pelayanan menjadi lebih
efektif dan akuntabel.Kebutuhan masyarakat ini menjadi asumsi dasar bagi proses
perencanaan, yang merupakan “pintu” utama dari serangkaian proses dalam siklus
akuntansi sektor publik. Berdasarkan kebutuhan masyarakat ini, perencanaan disusun
oleh organisasi publik.

2.4.2 Alokasi Sumber Daya


Perencanaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hanya akan tercapai
jika ada sumber daya yang mendukungnya. Sumber daya yang dialokasikan akan
menjadi “bahan baku” bagi berjalannya perencanaan yang telah disusun.
Alokasi sumber daya dilakukan dengan mekanisme penganggaran. Pengalokasian
sumber daya dapat berupa sumber dana, sumber daya manusia, dan sumber daya alam.
Sumber dana organisasi sector public dapat diperoleh dari hasil pajak, retribusi, hibah
dari donor, sumbangan dari para donator, atau iuran warga (swadaya masyarakat).
Sedangkan sumber daya manusia adalah para pegawai, pengurus organisasi,
sukarelawan, atau pekerja sosial. Sedangkan yang termasuk sumber daya alam adalah
hasil tambang, sungai, hasil pertanian, serta apapun yang dihasilkan oleh bumi, dimana
organisasi sector public ini berada.

Penggunaan sumber daya alam ini dapat dilakukan secara maksimal oleh organisasi
pemerintah. Sementara itu organisasi sektor publik lainnya hanya terbatas pada sumber
daya alam yang menjadi milik organisasinya saja.

3
2.4.3 Ketaatan Hukum/Peraturan
Sumber daya memerlukan sebuah mekanisme pengelolaan agar apa yang
ada didalam perencanaan dan penganggaran dapat berjalan. Mekanisme pengelolaan
yang dimaksud adalah perangkat aturan yang menjadi pedoman dan mengarahkan
pengelolaan sumber daya pada tujuan serta sasarannya.
Perangkat atau dasar hukum ini ditetapkan dalam rangka mengukur kebutuhan publik
dan alokasi sumber daya yang hendak dilakukan. Dengan kata lain, proses pengukuran
kebutuhan dan alokasi sumber daya ini akan berjalan lancar serta efektif jika didukung
oleh regulasi yang memadai sehingga mendorong berlakunya praktek yang baik, tertib,
dan akuntabel. Dengan demikian proses perencanaan, penganggaran, pengadaan, barang
dan jasa, realisasi anggaran, pelaporan keuangan, audit, serta pertanggung jawaban
publik yang baik akan didukung dengan dasar hukum yang baik pula.

2.4.4 Dasar Akrual


Dasar akrual merupakan basis pelaporan keuangan sector public dimana
pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya diakui pada saat terjadinya (dan bukan pada
saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) serta dicatat dalam catatan akuntansi dan
dilaporkan dalam laporan keuangan periode bersangkutan. Dasar akrual telah menjadi
aturan yang harus dilaksanakan. Hal ini dilakukan dengan mengaplikasikannya dalam
proses organisasi publik, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.

2.4.5 Kelangsungan Usaha/Organisasi


Demi kelangsungan hidupnya, organisasi menetapkan dasar-dasar hukum
atau aturan organisasi sebagai pedoman dalam menjalankan organisasi tersebut.
Organisasi juga harus memenuhi tuntutan-tuntutan di dalam dasar hukum agar proses
berjalan seperti yang dikehendaki. Dengan dilaksanakannya dasar hukum, organisasi
dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya sesuai visi dan misi organisasi publik.
2.4.6 Akuntabilitas Kinerja
Akuntabilitas kinerja merupakan salah satu kunci bagi terwujudnya good
governance dalam pengelolaan organisasi public. Jadi, tidak salah jika siklus akuntansi
sector public diakhiri dengan proses pertanggungjawaban. Proses inilah yang
menentukan penilaian keberhasilan sebuah organisasi publik dalam mencapai
tujuannya. Organisasi diwajibkan secara hukum untuk memenuhi akuntabilitas
organisasinya dengna kinerja yang diperolehnya. Kinerja organisasi dapat diraih dengan
mengefektifkan dan mengefesienkan hasil dari proses organisasi yakni perencanaan,
penganggaran, realisasi anggaran, pengadaan barang dan jasa, pelaporan keuangan,
audit serta pertanggungjawaban publik.

4
2.5 IMPLEMENTASI KARAKTERISTIK KUALITATIF AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK
Karakteristik kualitatif adalah ciri-ciri khusus dari sebuah mutu. Jika
diimplementasikan pada akuntansi sektor publik, karakteristik kualitatif akuntansi sektor
publik adalah ciri khas informasi akuntansi dalam organisasi sektor publik yang
berkontribusi pada penentuan kualitas produk setiap unsur akuntansi sektor publik.

a. Relevan
Relevan mengacu pada kemampuan informasi untuk mempengaruhi keputusan
pengelola organisasi, dengan mengubah atau menginformasi harapan mereka
tentang hasil, atau konsekuensi tindakan atau kejadian. Dalam konsep kerangka
konseptual akuntansi, informasi yang relevan dapat membantu investor,
kreditor, dan pengguna lainya untuk mengevaluasi kondoisi masa lalu, saat ini
dan masa depan atau untuk menginformasikan dan mengoreksi nilai umpan
balik/feedback agar relevan.
b. Keandalan dan Reabilitas
Keandalan mengacu pada kualitas informasi yang sesuai dengan kebutuhan
para peggunanya. Keandalan akan membedakan pengguna stu dengan
pengguana yang lainyatergantug pada keluasan pengetahuan tentang aturan
yang digunakan untuk mempersiapkan informasi. Dengan kata lain, di antara
pengguna yang berbeda, informasi dengan derajat keandalan yang berbeda
akan ditemukan. Dalam konteks kerangka konseptual, agar menjadi andal
informasi harus dapat diuji, netral, dan disajikan dengan jujur.
c. Pertimbangan Biaya dan Manfaat
Pertimbangan biaya dan memanfaat dikenal dengan keterbatasan parpasif.
Informasi akuntansi keuangan akan dicari jika manfaat yang diperoleh dari
informasi tersebut melebihi biayanya. Oleh karnanya, sebelum mempersiapkan
dan mendeseminasikan informasi keuangan, manfaat serta biaya penyiapan
informasi itu harus dibandingkan.
d. Materialitas
Materialitas dianggap sebagai ambang pengakuan. Pada dasarnnya materialitas
adalah pertimbangan yang harus diberikan atau tidak tentang informasi yang
signifikan dan berdampak besar terhadap keputusan yang diambil.
Karakteristik kualitatif akuntansi sektor publik. Pada posisi paling bawah, hal
itu disebut dengan ”perwujudan” yang terdiri dari regulasi dan pelaporan.
Regulasi merupakan pedoman bagi seluruh proses pengelolaan suatu organisasi
yang merupakan batas-batas pekerjaan organisasi. Sedangkan pelaporan
merupakan instrumen akuntabilitas dari kegiatan organisasi. Setelah itu
”operasional” yang merupakan sebuah thapan dimana transaksi-transaksi
publik dilakukan. Transaksi dilakukan dengan regulasi yang ada dan

5
dilaporkan sesuai standar pelaporan organisasi. Diatasnya lagi ada
”pokok-pokok” yang berisi unsur akuntansi sektor publik dan karakteristik
kualitatif. Setealah unsur-unsur akuntansi sektor publik beserta transaksinya
dapat memenuhi karakteristik kualitatif yang ada, tujuan organisasi dan tujuan
kesejahteraan publik berada diatas segala-galanya.

2.5.1 Kualitas Perencanaan Publik


Pada tahap perencanaan, biasanya akan tercipta dokumen perencanaan yag
sangat penting dan menentukan dalam menghasilkan outcome. Jadi, melalui
sistem kualitas perencanaan diharapkan dapat dihasilkan outcome yang
berkualitas. Yang dimaksud dengan kualitas perencanaan adalah sebuah prosedur
yang mendefenisikan kualitas terkait dengan tugas ketika proyek baru mulai
digarap untuk memenuhi kualitas yang disyaratkan.
Agar perencanaan efektif, ada banyak hal yang sering kali menjadi halangan
seperti:
● Kegagalan manajemen dalam memahami system yang tengah terjadi
di sekitar area organisasi.
● Kurangnya dukungan manajemen terhadap system perencanaan.
Pimpinan kurang mendukung dan berperan serta dalam segala
kegiatan.
● Kegagalan memahami peran penting perencanaan dalam proses
manajemen.
Outcomer dari proses perencanaan public adalah dokumen perencaan yang
mayoritas terbagi menjadi dokumen perencanaan jangka pendek (datu tahun),
dokumen perencanaan jangka menengah (lima tahun) , dan dokumen perencanaan
jangka panjang (dua puluh lima tahun).
Karakteristik kualitatif dari kualitas output perencanaan publik
1. Dapat dipahami
2. Relevan

2.5.2 Kualitas Penganggaran Publik


Salah satu permasalahan utama dalam penyusunan kualitas anggaran
adalah pemikiran manajemen yang tidak mempunyai nilai tambah bagi kualitas
organisasi.manajemen tidak mempertimbangkan permasalahan organisasi yang
ada jika tidak ada kualitas anggaran. Penyelenggaraan kegiatan organisasi yang
menjadi kewenangan organisasi didanai dari dan atas beban anggaran pendapatan
dan belanja organisasi.
Penyusunan anggaran dapat dikatakan baik apabila memenuhi persyaratan
berikut:
● Berdasarkan program.

6
● Berdasrkan pust pertanggungjawaban, pusat biaya, pusat laba, dan
pusat investasi.
● Sebagai alat perencanaan dn pengendalian.
● Sebagai alat motivasi kinerja karyawan.
Outcome penganggaran publik:
1. Rencana kerja anggaran
2. Raperda RAPBD
3. Nota RAPBD
4. Pera APBD
5. Surat Keputusan Kepala Daerah Tentang penjabaran APBD
Karakteristik kualitatif kualitas output penganggaran public yaitu dapat
dibandingkan.

2.5.3 Kualitas Realisasi Anggaran Publik


Tujuan proses realisasi anggaran adalah mengembangkan produk dan
layanan yang harus diberikan kepada publik. Kesimpulan hasil realisasi anggaran
diperoleh pada saat produk organisasi telah secara tuntas
dikembangkan/dibangun, diuji, diterima, dilaksanakan, dan dialihkan menjadi
kinerja organisasi. Pada saat itu, proses pencatatan dilaksanakan secara akurat.
Kualitas realisasi anggaran merupakan hasil pencapaian kinerja organisasi.
Unsur-unsur dalam pengelolaan berbasis kegiatan yang dapat menjadi penentu
kualitas pelaksanaan realisasi anggaran public adalah sebagai berikut:
● Pengembangan kasus usaha
● Menentukan prioritas
● Menyediakan pembenaran biaya
● Menemukan manfaat
● Mengukur kinerja untuk perbaikan yang sedang berlangsung
Dua karakteristik kualitatif dari kualitas output realisasi anggaran public, yaitu
dapat dipahami dan terandalkan.

2.5.4 Kualitas Pengadaan Barang dan Jasa


Pengadaan barang dan jasa merupakan penambahan barang dan/jasa
dengan total biaya kepemilikan yang paling masuk akal, dalam kuantitas dan
kualitas yang benar, pada waktu yang tepat , dan dari sumber yang tepat untuk
memperoleh manfaat secara langsung.
Tahapan pengadaan barang dan jasa :
1. Pengumpulan informasi
2. Hubungan penyedia
3. Review latar belakang
4. Negosiasi

7
5. Pemenuhan
6. Konsumsi, pemeliharaan, dan penyelesain
7. Pembaharuan

Karakteristik kualitatif kualitas output pengadaan barang dan jasa


1. Dapat Dipahami : Adalah kemudahan untuk dipahami publik atau
penyedia barang dan jasa.
2. Terandalkan : Informasi khususnya pembiayaan pengadaan barang dan
jasa harus menggambarkan dengan jujur transaksi yang menyangkut
jumlah dan ketentuannya.

2.5.5 Kualitas Pelaporan Sektor Publik


Outcome pelaporan akuntansi sektor publik
1. Laporan posisi keunagan(neraca)
2. Laporan kinerja keuangan
3. Laporan perubahan aktiva
4. Laporan arus kas
5. Kebijakan akuntansi dan catatan atas laporan keuangan

Karakteristik kualitatif pelaporan sektor publik


1. Dapat diperbandingkan
2. Tepat waktu
3. Keseimbangan antara biaya dan manfaat
4. Keseimbangan antara karakteristik dan kualitatif
5. Penyajian yang wajar

2.5.6 Kualiitas Audit Sektor Publik


Kualitas audit dapat diartikan sebagai sebuah sistematika dan pemeriksaan
independen untuk menentukan apakah kualitas kegiatan serta hasil terkait telah
sesuai dengan rumusan perencanaan, dan apakah perencanaan telah dilaksanakan
secara efektif serta sesuai untuk mencapai tujuannya.

Outcome Audit Sektor Publik :


Kualitas audit dipengaruhi oleh faktor eksternal :
1. Pendekatan yang diambil oleh manajemen,
2. Kontribusi yang dibuat oleh komite audit
3. Peran "shareholders" dan komentator
4. Kualitas audit dipengaruhi oleh faktor eksternal
5. Pendekatan yang diambil oleh manajemen,
6. Kontribusi yang dibuat oleh komite audit

8
Karakteristik Kualitatif Kualitas Output Audit Sektor Publik

1. Dapat Dipahami
2. Relevan
3. Keandalan
4. Dapat Dibandingkan

2.5.7 Kualitas Pertanggungjawaban Publik

Pertanggungjawaban publik tidak semata-mata dimaksudkan sebagai


upaya untuk menemukan kelemahan pelaksanaan pengelolaan organisasi,
melainkan juga untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, produktivitas, dan
akuntabilitas penyelenggara organisasi publik.

Faktor penentu kualitas pertanggungjawaban publik :

1. Kepemimpinan pengelola organisasi


2. Kapasitas personel organisasi
3. Kualitas perencanaan
4. Kualitas penganggaran

penyusunan laporan pertanggungjawaban publik meliputi

1. Mempersiapkan dan menyusun rencana strategik


2. Merumuskan visi, misi, faktor keberhasilan, dan tujuan
3. Merumuskan indikator kinerja organisasi publik
4. Memantau dan mengamati pelaksanaan dengan seksama
5. Mengukur pencapaian kinerja

2.6 PENGAKUAN DAN PENGUKURAN TRANSAKSI PUBLIK

2.6.1 DEFINISI PENGAKUAN DAN PENGUKURAN TRANSAKSI PUBLIK

● PENGAKUAN ADALAH PERLAKUAN YANG MENYATAKAN POS TERSEBUT,


BAIK DALAM KATA-KATA ATAUPUN JUMLAH UANG, DAN
MENCANTUMKANNYA DALAM LAPORAN POSISI KEUANGAN.
● PENGUKURAN ADALAH PROSES PENETAPAN JUMLAH UANG UNTUK
MENGAKUI DAN MEMASUKKAN SETIAP UNSUR LAPORAN KEUANGAN
SEKTOR PUBLIK KEDALAM LAPORAN POSISI KEUANGAN DAN LAPORAN
KINERJA.

9
2.6.2 FAKTOR YANG BERPENGARUH

● Probabilitas Manfaat Ekonomi Masa Depan

Dalam kriteria pengakuan pendapatan, konsep probabilitas digunakan dalam pengertian


derajat ketidakpastian. manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan pos tersebut
akan mengalir dari atau kedalam organisasi. konsep tersebut dimaksudkan untuk
menghadapi ketidak pastian lingkungan operasi organisasi.

● Kendala Pengukuran

Kriteria pengakuan pos kedua adalah ada tidaknya biaya atau nilai yang dapat diukur
dengan tingkat keandalan tertentu (reliable). Pada banyak kasus, biaya atau nilai yang
harusdiestimasi merupakan bagian yang essential dalam penyusunan lapora keuanmgan
sektor publik tanpa mengurangi tingkat keandalannya.

2.6.3 AKTIVA
aktiva diakui dalam laporan posisi keuangan jika manfaat ekonomisnya di masa
depan atau jasa potensialnya kemungkinan besar akan diperoleh organisasi, dan
aktiva tersebut memiliki nilai yang dapat diukur dengan andal. aktiva tidak akan
diakui dalam laporan posisi keuangan jika pengeluaran telah terjadi, dan manfaat
ekonomisnya dipandang tidak mungkin mengalir kedalam organisasi setelah
periode akuntansi berjalan.
2.6.4 LIABILITAS
liabilitas diakui dalam laporan posisi keuangan jika pengeluaran sumber daya
yang memberikan manfaat ekonomi kemungkinan besar akan dilakukan untuk
menyelesaikan kewajiban sekarang, dan jumlah yang harus diselesaikan dapat
diukur dengan andal. dalam prakteknya, kewajiban (obligation) menurut kontrak
yang belum dilaksanakan oleh kedua belah pihak pada umumnya tidak diakui
sebagai kewajiban dalam laporan keuangan sektor piblik.
2.6.5 EKUITAS
ekuitas dapat disubklasifikasikan dalam laporan posisi keuangan, dimana
relevansi pengklasifikasiannya terjadi apabila pos tersebut mengindikasikan
pembatasan hukum atau pembatasan lainnya atas kemepuan organisasi untuk
menggunakan ekuitas. pengklasifikasian juga dapat merefleksikan bahwa
pihak-pihak dengan kepemilikannya masing masing dalam entitas memiliki hak
yang berbeda dalam penerimaan dividen atau pembayaran kembali modal.
2.6.6 PENDAPATAN
pendapatan diakui dalam laporan kinerja keuangan jika kenaikan manfaat
ekonomi di masa depan, yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau
penurunan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. hal ini berarti

10
bahwa penghakuan pendapatan telah terjadi bersamaan denmgan pengakuan
kenaikan aktiva atau penurunan kewajiban.
2.6.7 BIAYA
biaya diakui dalam laporan kinerja keuangan bila penurunan manfaat ekonomi di
masa depan yang berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban
telah terjadi bersamaan dengan pengakuan kenaikan kewajiban atau penurunan
aktiva (misalnya, akrual hak karyawan atau penyusutan aktiva tetap). biaya diakui
dalam laporan kinerja keuangan berdasarkan hubungan langsung antara biaya
yang timbul dan pos pendapatan tertentu diperoleh.

11

Anda mungkin juga menyukai