Dosen Pengampu :
Izmi Dwira Eriani, S.A., M.A.
Dibuat oleh :
Kelompok 3
D-III AKUNTANSI
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2023
i
DAFTAR ISI
COVER………………….…………………………………………………...………………………….….i
DAFTAR ISI.………………………………………………………………...……………………….…....ii
LAPORAN PEMBAGIAN TUGAS…………….……………….………………………………….…...iii
BAB 1………………………………………………………………..………………………….….…….....1
1.1 Pendahuluan…………………………………………………………………………………..…….1
1.2 Tujuan……………………………………………………………….…………………...…………1
BAB 2 PEMBAHASAN…………………………………………………………………………..………. 2
2.1 Definisi Kerangka Konseptual…………………………………...……………………………..… 2
2.2 Tujuan Kerangka Konseptual………………………………………………...……………….…… 2
2.3 Lingkup Kerangka Konseptual……………………………...……………………………………... 3
2.4 Asumsi Akuntansi Sektor Publik…………………………………..……………………………… 3
2.4.1 Kebutuhan Masyarakat……………………………………………………………………….3
2.4.2 Alokasi Sumber Daya………………………………………………………………………...3
2.4.3 Ketaatan Hukum / Peraturan………………………………………………………………….4
2.4.4 Dasar Akrual………………………………………………………………………………….4
2.4.5 Kelangsungan Usaha / Organisasi……………………………………………………………4
2.4.6 Akuntabilitas Kinerja…………………………………………………………………………4
2.5 Implementasi Karakteristik Kualitatif……………………………………………………………...5
2.5.1 Kualitas Perencanaan Publik………………………………………………………..…….6
2.5.2 Kualitas Penganggaran Publik…………………………………………………...…………...6
2.5.3 Kualitas Realisasi Anggaran Publik………………………………………………………….7
2.5.4 Kualitas Pengadaan Barang dan Jasa………………………………………………………...7
2.5.5 Kualitas Pelaporan Sektor Publik………………………………………………………….…8
2.5.6 Kualitas Audit Sektor Publik…………………………………………………………………8
2.5.7 Kualitas Pertanggungjawaban Publik……………………………………………………...…9
2.6 Pengakuan dan Pengukuran Transaksi Publik……………………………………………………...9
2.6.1 Definisi Pengakuan dan Pengukuran…………………………….……………...…..…….9
2.6.2 Faktor yang Berpengaruh………………………………………………...…………….…...10
2.6.3 Aktiva……………………………………………………………………………………….10
2.6.4 Liabilitas……………………………………………………………………………..……...10
2.6.5 Ekuitas……………………………………………………………………………...…….…10
2.6.6 Pendapatan……………………………………………………………………..……………10
2.6.7 Biaya……………………………………………………………………………………...…11
ii
LAPORAN PEMBAGIAN TUGAS
KELOMPOK 3
iii
BAB I
1.1 PENDAHULUAN
Mata kuliah akuntansi sektor publik dapat dikatakan sebagai bidang studi
akuntansi mandiri. Bidang studi ini tentunya tidak dapat dilepaskan begitu saja dari
bidang akuntansi lainnya. Tanpa disadari oleh kita, sebetulnya setiap orang pernah
mengaplikasikan ilmu akuntansi didalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam dunia
usaha. Oleh karena itu akuntansi sering disebut sebagai “bahasanya dunia usaha” karena
akuntansi akan menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang
menyelenggarakannya dan pihak luar yang mengambil keputusan.
Akuntansi sektor publik terkait dengan tiga hal pokok, yaitu pennyedia informasi,
pengendalian manajemen, dan akuntabilitas. Akuntansi sektor publik merupakan alat
informasi baik bagi pemerintah sebagai manajemen maupun alat informasi bagi publik.
1.2 TUJUAN
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah :
a. Memahami konsep publik, isu sentral, peran dan praktik akuntansi sektor publik
di Indonesia dalam membantu terciptanya proses pertanggungjawaban publik.
b. Memahami konsep organisai sektor publik dan peran akuntansi dalam membantu
manajemen organisasi sektor publik
c. Memunculkan sikap kritis dan minatt mahasiswa dalam berbagai isu akuntansi
sektor publik
d. Menambah pengetahuan mahasiswa terhadap hal yang berhubungan dengan
akuntansi sektor publik serta aplikasi dalam praktik
e. Mahasiswa memperoleh pemahaman tentang karakteristik akuntansi sektor
publik.
1
BAB II
PEMBAHASAN
KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
2
5. Pelaporan keuangan sektor publik, elemen ini memiliki keluaran/hasil berupa
laporan keuangan yang berperan untuk menggambarkan pencapaian kinerja
program dan kegiatan
6. Audit sektor publik, secara umum elemen ini merupakan proses investigasi
independen terhadap beberapa aktivitas khusus.
7. Pertanggungjawaban publik, elemen ini berperan memberi
pertanggungjawaban tindakan dan keputusan dari para pemimpin atau pengelola
organisasi sektor publik
Penggunaan sumber daya alam ini dapat dilakukan secara maksimal oleh organisasi
pemerintah. Sementara itu organisasi sektor publik lainnya hanya terbatas pada sumber
daya alam yang menjadi milik organisasinya saja.
3
2.4.3 Ketaatan Hukum/Peraturan
Sumber daya memerlukan sebuah mekanisme pengelolaan agar apa yang
ada didalam perencanaan dan penganggaran dapat berjalan. Mekanisme pengelolaan
yang dimaksud adalah perangkat aturan yang menjadi pedoman dan mengarahkan
pengelolaan sumber daya pada tujuan serta sasarannya.
Perangkat atau dasar hukum ini ditetapkan dalam rangka mengukur kebutuhan publik
dan alokasi sumber daya yang hendak dilakukan. Dengan kata lain, proses pengukuran
kebutuhan dan alokasi sumber daya ini akan berjalan lancar serta efektif jika didukung
oleh regulasi yang memadai sehingga mendorong berlakunya praktek yang baik, tertib,
dan akuntabel. Dengan demikian proses perencanaan, penganggaran, pengadaan, barang
dan jasa, realisasi anggaran, pelaporan keuangan, audit, serta pertanggung jawaban
publik yang baik akan didukung dengan dasar hukum yang baik pula.
4
2.5 IMPLEMENTASI KARAKTERISTIK KUALITATIF AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK
Karakteristik kualitatif adalah ciri-ciri khusus dari sebuah mutu. Jika
diimplementasikan pada akuntansi sektor publik, karakteristik kualitatif akuntansi sektor
publik adalah ciri khas informasi akuntansi dalam organisasi sektor publik yang
berkontribusi pada penentuan kualitas produk setiap unsur akuntansi sektor publik.
a. Relevan
Relevan mengacu pada kemampuan informasi untuk mempengaruhi keputusan
pengelola organisasi, dengan mengubah atau menginformasi harapan mereka
tentang hasil, atau konsekuensi tindakan atau kejadian. Dalam konsep kerangka
konseptual akuntansi, informasi yang relevan dapat membantu investor,
kreditor, dan pengguna lainya untuk mengevaluasi kondoisi masa lalu, saat ini
dan masa depan atau untuk menginformasikan dan mengoreksi nilai umpan
balik/feedback agar relevan.
b. Keandalan dan Reabilitas
Keandalan mengacu pada kualitas informasi yang sesuai dengan kebutuhan
para peggunanya. Keandalan akan membedakan pengguna stu dengan
pengguana yang lainyatergantug pada keluasan pengetahuan tentang aturan
yang digunakan untuk mempersiapkan informasi. Dengan kata lain, di antara
pengguna yang berbeda, informasi dengan derajat keandalan yang berbeda
akan ditemukan. Dalam konteks kerangka konseptual, agar menjadi andal
informasi harus dapat diuji, netral, dan disajikan dengan jujur.
c. Pertimbangan Biaya dan Manfaat
Pertimbangan biaya dan memanfaat dikenal dengan keterbatasan parpasif.
Informasi akuntansi keuangan akan dicari jika manfaat yang diperoleh dari
informasi tersebut melebihi biayanya. Oleh karnanya, sebelum mempersiapkan
dan mendeseminasikan informasi keuangan, manfaat serta biaya penyiapan
informasi itu harus dibandingkan.
d. Materialitas
Materialitas dianggap sebagai ambang pengakuan. Pada dasarnnya materialitas
adalah pertimbangan yang harus diberikan atau tidak tentang informasi yang
signifikan dan berdampak besar terhadap keputusan yang diambil.
Karakteristik kualitatif akuntansi sektor publik. Pada posisi paling bawah, hal
itu disebut dengan ”perwujudan” yang terdiri dari regulasi dan pelaporan.
Regulasi merupakan pedoman bagi seluruh proses pengelolaan suatu organisasi
yang merupakan batas-batas pekerjaan organisasi. Sedangkan pelaporan
merupakan instrumen akuntabilitas dari kegiatan organisasi. Setelah itu
”operasional” yang merupakan sebuah thapan dimana transaksi-transaksi
publik dilakukan. Transaksi dilakukan dengan regulasi yang ada dan
5
dilaporkan sesuai standar pelaporan organisasi. Diatasnya lagi ada
”pokok-pokok” yang berisi unsur akuntansi sektor publik dan karakteristik
kualitatif. Setealah unsur-unsur akuntansi sektor publik beserta transaksinya
dapat memenuhi karakteristik kualitatif yang ada, tujuan organisasi dan tujuan
kesejahteraan publik berada diatas segala-galanya.
6
● Berdasrkan pust pertanggungjawaban, pusat biaya, pusat laba, dan
pusat investasi.
● Sebagai alat perencanaan dn pengendalian.
● Sebagai alat motivasi kinerja karyawan.
Outcome penganggaran publik:
1. Rencana kerja anggaran
2. Raperda RAPBD
3. Nota RAPBD
4. Pera APBD
5. Surat Keputusan Kepala Daerah Tentang penjabaran APBD
Karakteristik kualitatif kualitas output penganggaran public yaitu dapat
dibandingkan.
7
5. Pemenuhan
6. Konsumsi, pemeliharaan, dan penyelesain
7. Pembaharuan
8
Karakteristik Kualitatif Kualitas Output Audit Sektor Publik
1. Dapat Dipahami
2. Relevan
3. Keandalan
4. Dapat Dibandingkan
9
2.6.2 FAKTOR YANG BERPENGARUH
● Kendala Pengukuran
Kriteria pengakuan pos kedua adalah ada tidaknya biaya atau nilai yang dapat diukur
dengan tingkat keandalan tertentu (reliable). Pada banyak kasus, biaya atau nilai yang
harusdiestimasi merupakan bagian yang essential dalam penyusunan lapora keuanmgan
sektor publik tanpa mengurangi tingkat keandalannya.
2.6.3 AKTIVA
aktiva diakui dalam laporan posisi keuangan jika manfaat ekonomisnya di masa
depan atau jasa potensialnya kemungkinan besar akan diperoleh organisasi, dan
aktiva tersebut memiliki nilai yang dapat diukur dengan andal. aktiva tidak akan
diakui dalam laporan posisi keuangan jika pengeluaran telah terjadi, dan manfaat
ekonomisnya dipandang tidak mungkin mengalir kedalam organisasi setelah
periode akuntansi berjalan.
2.6.4 LIABILITAS
liabilitas diakui dalam laporan posisi keuangan jika pengeluaran sumber daya
yang memberikan manfaat ekonomi kemungkinan besar akan dilakukan untuk
menyelesaikan kewajiban sekarang, dan jumlah yang harus diselesaikan dapat
diukur dengan andal. dalam prakteknya, kewajiban (obligation) menurut kontrak
yang belum dilaksanakan oleh kedua belah pihak pada umumnya tidak diakui
sebagai kewajiban dalam laporan keuangan sektor piblik.
2.6.5 EKUITAS
ekuitas dapat disubklasifikasikan dalam laporan posisi keuangan, dimana
relevansi pengklasifikasiannya terjadi apabila pos tersebut mengindikasikan
pembatasan hukum atau pembatasan lainnya atas kemepuan organisasi untuk
menggunakan ekuitas. pengklasifikasian juga dapat merefleksikan bahwa
pihak-pihak dengan kepemilikannya masing masing dalam entitas memiliki hak
yang berbeda dalam penerimaan dividen atau pembayaran kembali modal.
2.6.6 PENDAPATAN
pendapatan diakui dalam laporan kinerja keuangan jika kenaikan manfaat
ekonomi di masa depan, yang berkaitan dengan peningkatan aktiva atau
penurunan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. hal ini berarti
10
bahwa penghakuan pendapatan telah terjadi bersamaan denmgan pengakuan
kenaikan aktiva atau penurunan kewajiban.
2.6.7 BIAYA
biaya diakui dalam laporan kinerja keuangan bila penurunan manfaat ekonomi di
masa depan yang berkaitan dengan penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban
telah terjadi bersamaan dengan pengakuan kenaikan kewajiban atau penurunan
aktiva (misalnya, akrual hak karyawan atau penyusutan aktiva tetap). biaya diakui
dalam laporan kinerja keuangan berdasarkan hubungan langsung antara biaya
yang timbul dan pos pendapatan tertentu diperoleh.
11