Dosen Pengampu :
Dewi Salmita, S.Ak., M.Ak
Disusun oleh :
Kelompok 5
Riska (225240001)
Irna Fitriani (225240075)
Intan Fadhila AlRasyid (225240092)
Rahmad S. Laihi (225240094)
Asyitha (225240097)
AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI DATOKARAMA PALU
2023
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Akuntansi Sektor Publik dengan judul
“Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik”.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
BAB III............................................................................................................................13
PENUTUP.......................................................................................................................13
A. Kesimpulan..........................................................................................................13
B. Saran....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mata kuliah akuntansi sektor publik dapat dikatakan sebagai bidang
studi akuntansi mandiri. Bidang studi ini tentunya tidak dapat dilepaskan
begitu saja dari bidang akuntansi lainnya. Tanpa disadari oleh kita, sebetulnya
setiap orang pernah mengaplikasikan ilmu akuntansi didalam kehidupan
sehari-hari khususnya dalam dunia usaha. Oleh karena itu, akuntansi sering
disebut sebagai “bahasanya dunia usaha” karena akuntansi akan
menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang
menyelenggarakannya dan pihak luar yang mengambil keputusan.
Akuntansi sektor publik terkait dengan tiga hal pokok, yaitu penyedia
informasi, pengendalian manajemen, dan akuntabilitas. Akuntansi sektor
publik merupakan alat informasi baik bagi pemerintah sebagai manajemen
maupun alat informasi bagi publik.
B. Rumusan Masalah
1. Definisi Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik
2. Tujuan dan Peranan Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik
3. Lingkup Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik
4. Asumsi Akuntansi Sektor Publik
5. Implementasi Karakteristik Kualitatif Akuntansi Sektor Publik.
6. Pengakuan dan Pengukuran transaksi publik
C. Tujuan
1. Memahami Definisi Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik.
2. Memahami Tujuan dan Peranan Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor
Publik
3. Memahami Lingkup Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik.
4. Memahami Asumsi Akuntansi Sektor Publik.
1
5. Memahami Implementasi Karakteristik Kualitatif Akuntansi Sektor
Publik.
6. Memahami Pengakuan dan Pengukuran transaksi publik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
d) Para pemakai laporan keuangan sektor publik untuk menafsirkan
informasi yang disajikan yang disusun sesuai standar akuntansi keuangan
yang berlaku disektor publik.
4
provinsi, musrenbang kabupaten,musrenbang kecamatan, usrenbang
Desa.
• Penganggaran publik : penyusunan anggaran, pembahasan anggaran,
penetaan anggaran.
• Realisaasi anggaran publik : pelaksanaan anggran.
• Pengadaan barang dan jasa publik : proses pengadaan barang dan jasa.
• Pelporan keuangan sektor publik : proses pelaporan keuangan
• Audit sektor publik : mekanisme audit.
• Pertangung jawaban publik : penyampaina LPJ dan
pertanggungjawabanya.
3. Partai Politik
• Perencanaan Publik : musyawaro kerja tingkat pusat, musyawarah kerja
wilayah, musyawarah kerja derah, musyawarah kerja cabang,
musyawarah kerja ranting.
• Penganggaran Publik : penyusunan anggaran, pembahasan anggaran,
penetaan anggaran.
• Pengadaan barang dan jasa publik : proses pengadaan barang dan jasa.
• Penganggaran publik : penyusunan anggaran, pembahasan anggaran,
penetapan anggaran.
• Realisaasi anggaran publik : pelaksanaan anggran.
• Pelporan keuangan sektor publik : proses pelaporan keuangan.
• Audit sektor publik : mekanisme audit.
• Pertangung jawaban publik : penyampaian LPJ dan
pertanggungjawabanya.
4. LSM
• Perencanaan Publik : rapat kerja untuk menyusun perencanaan LSM.
• Penganggaran Publik : penyusunan anggaran, pembahasan anggaran,
penetapan anggaran.
• Realisaasi anggaran publik : pelaksanaan anggaran.
• Pengadaan barang dan jasa publik : proses pengadaan barang dan jasa.
5
• Pelporan keuangan sektor publik : proses pelaporan keuangan.
• Audit sektor publik : mekanisme audit.
• Pertangung jawaban publik : penyampaian LPJ dan
pertanggungjawabanya.
5. Yayasan/tempat peribadatan
• Perencanaan Publik : rapat kerja untuk menyusun perencanaan
yayasan/organisasi tempat peribadatan.
• Penganggaran Publik : penyusunan anggaran, pembahasan anggaran,
penetapan anggaran.
• Realisaasi anggaran publik : pelaksanaan anggaran.
• Pengadaan barang dan jasa publik : proses pengadaan barang dan jasa.
• Pelaporan keuangan sektor publik : proses pelaporan keuangan.
• Audit sektor publik : mekanisme audit.
• Pertangung jawaban publik : penyampaian LPJ dan
pertanggungjawabanya.
6
dialokasikan akan menjadi “bahan baku” bagi berjalannya perencanaan
yang telah disusun. Pengalokasian sumber daya dapat berupa sumber dana,
sumber daya manusia, dan sumber daya alam.
Penggunaan sumber daya alam dapat dilakukan secara maksimal
oleh pemerintah. Sementara itu organisasi sektor publik lainnya hanya
terbatas pada sumber daya alam yang menjadi milik organisasinya saja.
c. Ketaatan Hukum/Peraturan
Perangkat atau dasar hukum ini ditetapkan dalam rangka mengukur
kbutuhan publik dan alokasi sumber daya yang hendak dilakukan. Dengan
kata lain proses pengukuran kebutuhan dan alokasi sumber daya ini akan
berjalan lancar serta efektif jika didukung oleh regulasi yang memadai
sehingga mendorong berlakunya praktek yang baik, tertib, dan akuntabel.
Dengan demikian proses perencanaan, penganggaran, pengadaan, barang
dan jasa, realisasi anggaran, pelaporan keuangan, audit, serta pertanggung
jawaban publik yang baik akan didukung dengan dasar hukum yang baik
pula.
d. Dasar Akrual
Untuk mencapai tujuannya, basis pelaporan keuangan sektor publik
adalah dasar akrual, dimana pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui
pada saat kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau
dibayar) dan dicatat dalam catatan akunatansi serta dilaporkan dalam
laporan keuangan pada periode yang bersangkutan.
Dasar akrual telah menjadi aturan yang harus dilaksanakan. Hal ini
dilakukan dengan mengaplikasikannya dalam proses organisasi publik,
sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.
e. Kelangsungan Usaha atau Organisasi
Demi kelangsungan hidupnya, organisasi menetapkan dasar-dasar
hukum atau aturan organisasi sebagai pedoman dalam menjalankan
organisasi tersebut. Organisasi juga harus memenuhi tuntutan-tuntutan di
dalam dasar hukum agar proses berjalan seperti yang dikehendaki. Dengan
7
dilaksanakannya dasar hukum, organisasi dapat mempertahankan
kelangsungan hidupnya sesuai visi dan misi organisasi publik.
f. Akuntabilitas Kinerja
Akuntabilitas kinerja merupakan suatu proses yang menentukan
penilaian keberhasilan sebuah organisasi publik dalam mencapai tujuanya.
Organisasi diwajibkan secara hukum untuk memenuhi akuntabilitas
organisasinya dengan kinerja yang diperolehnya. Kinerja organisasi dapat
diraih dengan mengefektifkan dan mengefesienkan hasil dari proses
organsasi yakni perencanaan, penganggaran, realisasi anggaran, pengadaan
barang dan jasa, pelaporan keuangan, audit serta pertanggungjawaban
publik.
8
yang berbeda akan ditemukan. Dalam konteks kerangka konseptual, agar
menjadi andal informasi harus dapat diuji, netral, dan disajikan dengan jujur.
Pertimbangan biaya dan manfaat dikenal dengan keterbatasan
parpasif. Informasi akuntansi keuangan akan dicari jika manfaat yang
diperoleh dari informasi tersebut melebihi biayanya. Oleh karnanya, sebelum
mempersiapkan dan mendeseminasikan informasi keuangan, manfaat serta
biaya penyiapan informasi itu harus dibandingkan.
Mateialitas dianggap sebagai ambang pengakuan. Pada dasarnnya
materialitas adalah pertimbangan yang harus diberikan atau tidak tentang
informasi yang signifikan dan berdampak besar terhadap keputusan yang
diambil.
1. Kualitas Perencanaan Publik
Pada tahap perencanaan, biasanya akan tercipta dokumen
perencanaan yag sangat penting dan menentukan dalam menghasilkan
outcome. Jadi, melalui sistem kualitas perencanaan diharapkan dapat
dihasilkan outcome yang berkualitas. Yang dimaksud dengan kualitas
perencanaan adalah sebuah prosedur yang mendefinisikan kualitas terkait
dengan tugas ketika proyek baru mulai digarap untuk memenuhi kualitas
yang disyaratkan.
2. Kualitas Penganggaran Publik
Salah satu permasalahan utama dalam penyusunan kualitas
anggaran adalah pemikiran manajemen yang tidak mempunyai nilai
tambah bagi kualitas organisasi. Manajemen tidak mempertimbangkan
permasalahan organisasi yang ada jika tidak ada kualitas anggaran.
Penyelenggaraan kegiatan organisasi yang menjadi kewenangan organisasi
didanai dari dan atas beban anggaran pendapatan dan belanja organisasi.
3. Kualitas Pelaporan Sektor Publik
Outcome pelaporan akuntansi sektor publik
1) Laporan posisi keunagan(neraca)
2) Laporan kinerja keuangan
3) Laporan perubahan aktiva
9
4) Laporan arus kas
5) Kebijakan akuntansi dan catatan atas laporan keuangan
10
3) Merumuskan indikator kinerja organisasi publik dengan berpedoman
pada kegiatan yang dominan, menjadi isu global dan kritis bagi
pencapaian visi dan misiorganisasi sektor publik
4) Memantau dan mengamati pelaksanaan tugas pokokdsn fungsi dengan
seksama
5) Mengukur pencapian kerja
Karakteristik kualitatif kualitas output pertanggungjawaban publik
1) Dapat dipahami
2) Relevan
11
Faktor yang berpengaruh dalam Pengakuan dan Pengukuran
Transaksi Publik
1. Probabilitas Manfaat Ekonomi Masa Depan
Dalam kriteria pengakuan pendapatan, konsep probabilitas
digunakan dalam pengertian derajat ketidakpastian. Manfaat ekonomi
masa depan yang berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir dari atau
kedalam organisasi. Konsep tersebut dimaksudkan untuk menghadapi
ketidakpastian lingkungan operasi organisasi. Pengkajian terhadap
derajat ketidakpastian yang melekat dalam arus manfaat ekonomi masa
depan dilakukan berdasarkan bukti yang tersedia pada saat penyusunan
laporan keuangan sektor publik. Oleh karena itu, biaya yang
merepresentasikan pengurangan manfaat ekonomi yang diharapkan harus
diakui.
2. Kendala Pengukuran
Kriteria pengakuan pos kedua adalah ada tidaknya biaya atau nilai
yang dapat diukur dengan tingkat keandalan tertentu (reliable). Pada
banyak kasus, biaya atau nilai yang harus diestimasi merupakan bagian
yang esensial dalam penyusunan laporan keuangan sektor publik tanpa
mengurangi tingkat keandalannya. Namun, jika estimasi yang layak tidak
mungkin dilakukan, pos tersebut tidak diakui dalam laporan posisi
keuangan atau laporan kinerja keuangan.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka kami menyimpulkan bahwa
kerangka konseptual pada akuntansi sangatlah penting. Dikarenakan
akuntansi sektor publik memiliki banyak lingkup maka sebelumnya perlu
untuk di rencanakan dengan sebaik-baiknya. Dengan adanya kerangka
konseptual akuntansi sektor publik maka kita dapat merumuskan konsep yang
mendasari penyusunan dan pelaksanaan siklus akuntansi sektor publik.
B. Saran
Kami menyadari jika dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran
sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.
13
DAFTAR PUSTAKA
http/www. jbptunikompp-gdl-inawardati.c
https://feriyanto16.wordpress.com/2013/10/30/kerangka-konseptual-
akuntansi-sektor-publik/
14