Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PERBANDINGAN KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI


SEKTOR PUBLIK

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Sektor Publik

Dosen Pembimbing:

Ari Fahimatussyam Putra N, S.E., M.Ak.

Disusun Oleh:

1. Dyanisa Ayu Safira (E20193174)


2. Athfal Faris Habibullah (E20193170)
3. Alfan Kurniawan (E20193164)
4. Rofi’atul Fitriyah (E20193168)
5. Kholifatus Sadiyah (E20193175)
6. Ahsanul Kholiqiqn (E20193179)

AKUNTANSI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Perbandingan
Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik” ini tepat pada waktunya. Sholawat dan
salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad
SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama
islam yang sempurna dan menjadi anugerah terbesar bagi seluruh alam semesta.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen pada mata kuliah Akuntansi Sektor Publik. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Perbandingan Kerangka Konseptual
Akuntansi Sektor Publik bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ari Fahimassyam Putra N, S.E.,
M.Ak. selaku dosen mata kuliah Akuntansi Sektor Publik yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang Kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah
ini.

Kami menyadari, makalah yang Kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan Kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Jember, 29 Januari 2021

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................4
C. Tujuan.....................................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN................................................................................................................6
KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK.............................6
A. Definisi kerangka konseptual Akuntansi Sektor Publik.........................................6
B. Tujuan dan Peranan Konseptual Akuntansi Sektor Publik.....................................6
C. Lingkup Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik......................................7
D. Asumsi Akutansi Sektor Publik..............................................................................8
E. Implementasi Karakteristik Kualitatif Akutansi Sektor Publik............................10
F. Pengakuan Dan Pengukuran Transaksi Publik.....................................................16
BAB III............................................................................................................................18
PENUTUP.......................................................................................................................18
A. Kesimpulan...........................................................................................................18
B. Saran.....................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................19
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mata kuliah Akuntansi Sektor Publik dapat dikatakan sebagai bidang studi
akuntansi mandiri. Bidang studi ini tentunya tidak dapat dilepaskan begitu saja dari
bidang akuntansi lainnya. Tanpa disadari oleh kita, sebetulnya setiap orang pernah
mengaplikasikan ilmu akuntansi didalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam
dunia usaha. Oleh karena itu, akuntansi sering disebut sebagai “bahasanya dunia
usaha” karena akuntansi akan menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak
pihak yang menyelenggarakannya dan pihak luar yang mengambil keputusan.
Menurut definisi akuntansi sektor publik, berbagai buku Anglo amerika
mengartikan akuntansi sektor publik sebagai mekanisme akuntansi swasta yang
diberlakukan dalam praktik-praktik organisasi publik. Sedangkan dari berbagai buku
lama terbitan Eropa Barat, akuntansi sektor publik bersinonim dengan akuntansi
pemerintahan.
Akuntansi sektor publik terkait dengan tiga hal pokok, yaitu penyedia
informasi, pengendalian manajemen dan akuntabilitas. Akuntansi sektor publik
merupakan alat informasi baik bagi pemerintah sebagai manajemen maupun alat
informasi bagi publik.

B. Rumusan Masalah
a. Apa definisi dari kerangka konseptual akuntansi sektor publik?
b. Bagaimana tujuan dan peranan konseptual akuntansi sektor publik?
c. Apa saja lingkup kerangka konseptual akuntansi sektor publik?
d. Apa sajakah asumsi konsumsi sektor publik?
e. Bagaimana implementasi karakteristik kualitatif akuntansi sektor?
f. Apa saja pengakuan dan pengukuran transaksi publik?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
a. Memahami konsep publik, isu sentral, peran dan praktik akuntansi sektor publik
di Indonesia dalam membantu terciptanya proses pertanggung jawaban publik.
b. Memahami konsep organisasi sektor publik dan peran akuntansi dalam
membantu manajemen organisasi sektor publik.
c. Memahami penerapan proses perencanaan dan pengendalian akuntansi dalam
pertanggung jawaban publik dan eksesnya di unit organisasi sektor publik.
d. Menambah pengetahuan mahasiswa terhadap hal yang berhubungan dengan
akuntansi sektor publik serta aplikasi dalam praktik.
e. Sebagai salah satu pemenuhan tugas makalah mata kuliah “Akuntansi Sektor
Publik”.
BAB II

PEMBAHASAN
KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Kerangka konseptual merupakan acuan dalam pengembangan standar akuntansi
dan solusi atas berbagai hal yang belum diatur dalam standar tersebut. Kerangka
konseptual yang dibahas akan terkait dengan proses perencanaan, penganggaran,
pengadaan barang dan jasa , realisasi anggaran, pelaporan, audit serta, pertanggung
jawaban.

A. Definisi kerangka konseptual Akuntansi Sektor Publik


Kerangka konseptual akuntansi sektor publik merupakan konsep yang
mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan dalam sektor publik untuk
kepentingan eksternal. Kerangka konseptual akuntansi sektor publik merumuskan
konsep yang mendasari penyusunan dan pelaksanaan siklus akuntansi sektor publik.
Jika terjadi pertentangan antara konseptual dan standar akuntansi, ketentuan
standar akuntansi itu diuji menurut unsur kerangka konseptual yang terkait.

B. Tujuan dan Peranan Konseptual Akuntansi Sektor Publik


Kerangka konseptual akuntansi sektor publik disusun dengan berbagai tujuan,
yaitu acuan bagi:
a. Tim penyusun standar akuntansi keuangan sektor publik dalam tugasnya.
b. Penyusunan laporan keuangan untuk memahami praktek akuntansi menurut
prinsip akuntansi yang secara lazim dan standar akuntansi keuangan sektor
publik.
c. Auditor dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan
disusun sesuai dengan prinsip akunyansi yang berterima umum atau sesuai
dengan (SAK)
d. Para pemakai laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi
keuangan sektor piblik.
Kerangka konseptual ini bukan merupakan standar akuntansi keuangan sektor
publik. Revisi kerangka dasar bisa dilakukan dari waktu ke waktu, selaras dengan
pengalaman komite penyusunan standar akuntansi keuangan sektor publik dalam
penggunaan kerangka dasar tersebut.

C. Lingkup Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik


Pembahasan tentang kerangka konseptual akuntansi sektor publik ini meliputi:
1. Perencanaan Publik
2. Penganggaran Publik
3. Realisasi Anggaran Publik
4. Pengadaan Barang dan Jasa Publik
5. Pelaporan Sektor Publik
6. Audit Sektor Publik
7. Pertanggung Jawaban Publik

Kerangka konseptual ini membahasa bagaimana perencanaan publik disusun


dan dilaksanakan. Perencanaan merupakan proses pertama dan sangatlah
menentukan keberhasilan proses selanjutnya. Jadi, proses penganggaran yang baik
dan berkualitas sangat menentukan keberhasilan serta akuntabilitas program.

Sebagai tahap pelaksanaan dari hasil proses sebelumnya, dibutuhkan


mekanisme bagaimana agar proses realisasi anggaran dilaksanakan dengan baik
dan berkualitas. Laporan keuangan dan laporan kinerja organisasi sektor publik
disusun serta disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk memenuhi
kepentingan sejumlah besar pemakai.

Laporan keuangan sektor publik dihasilkan dari proses pelaporan keuangan


dalam organisasi-organisasi sektor publik. Kerangka konseptual juga akan
membahas jalannya proses dan pelaksanaan audit sektor publik yang berkualitas.
Audit yang berkualitas adalah proses pelaksanaan audit yang sesuai dengan
standar yang berkualitas. Pertanggung jawaban merupakan proses terakhir dalam
siklus akuntansi sektor publik dan juga tahap terakhir dari penentuan ketercapaian
atau ketidak tercapaian kualitas program secara keseluruhan.
Perlu diketahui bahwa lingkup akuntansi sektor publik dapat di pandang
sebagai turunan berbagai perkembangan pemikiran yang ada. Secara spesifik
dilingkup Indonesia, ruang lingkup organisasi sektor publik meliputi lembaga-
lembaga tinggi negara dan departemen-departemen dibawahnya, pemerintah
daerah, yayasan, partai politik, perguruan tinggi dan organisasi-organisasi publik
non profit. Otomatis, proses pelaporan dan pertanggung jawaban ke masyarakat
diatur dalam suaru kerangka standar akuntansi sektor publik. Lebih jelasnya lagi,
untuk konteks Indonesia, bidang utama akuntansi sektor publik adalah sebagai
berikut:

e. Akuntansi Pemerintah Pusat


f. Akuntansi Pemerintah Daerah
g. Akuntansi Partai Politik
h. Akuntansi LSM
i. Akuntansi Yayasan
j. Akuntansi Pendidikan: sekolah, perguruan tinggi
k. Akuntansi Kesehatan: puskesmas, rumah sakit
l. Akuntansi Tempat Peribadatan: masjid, gereja, pura.

D. Asumsi Akutansi Sektor Publik


a. Kebutuhan Masyarakat
Berdasarkan koadratnya, manusia mempunyai Keinginan yang kuat untuk
dapat memenuhi segala harapan dalam hidupnya. Dalam era reformasi ini
sekarang masyarakat menuntut pemerintah dan organisasi sektor publik lainnya
untuk mengelola pelayanan publik secara lebih transparan serta partisipatif agar
pelayanan menjadi efektif dan akuntabel.
Kebutuhan masyarakat ini menjadi asumsi dasar bagi proses perencanaan,
yang merupakan "pintu" utama dari serangkaian kebutuhan masyarakat ini,
perencanaan disusun oleh organisasi publik.
b. Alokasi Sumber Daya
Perencanaan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hanya akan tercapai
jika ada sumber daya yang mendukungnya. Sumber daya yang di alokasikan
akan menjadi " bahan baku" bagi Berjalanannya Perencanaan yang telah di
susun. Pengalokasian sumber daya dapat berupa sumber dana, sumber daya
manusia, sumber daya alam.
Penggunaan sumber daya alam dapat di lakukan secara maksimal oleh
pemerintah. Sementara itu organisasi sektor publik lainnya hanya terbatas pada
sumber daya alam yang menjadi milik organisasinya saja.
c. Ketaatan Hukum/peraturan
Perangkat atau dasar hukum ini di tetapkan dalam rangka mengukur
kebutuhan publik dan alokasi sumber daya yang hendak di lakukan. Dengan kata
lain proses pengukuran kebutuhan dan alokasi sumber daya ini akan berjalan
lancar serta efektif jika di dukung oleh regulasi yang memadai sehingga
mendorong berlakunya raktek yang baik,tertib, dan akuntebel. Dengan demikian
proses perencanaan, Pelanggaran, Pengadaan, barang dan jasa, realisasi
anggaran, pelaporan keuangan, audit, serta pertanggung jawaban publik yang
baik akan di dukung dengan dasar hukum yang baik pula.
d. Dasar Akrual
Untuk mencapai tujuannya, basis pelaporan keuangan sektor publik adalah
dasar akrual, dimana pengaruh transaksi dan Peristiwa lain di akui pada saat
kejadian ( dan bukan pada saat kas atau setara kas di terima atau di bayar) dan di
catat dalam catatan akutansi serta di laporkan dalam laporan keuangan pada
periode yang bersangkutan.
Dasar akrual telah menjadi aturan yang harus di laksanakan. Hal ini di
lakukan dengan mengaplikasikan dalam proses organisasi publik, sehingga
tujuan organisasi dapat tercapai.
e. Kelangsungan Usaha atau Organisasi
Demi kelangsungan hidupnya, organisasi menetapkan dasar-dasar hukum
atau aturan organisasi sebagai pedoman dalam menjalankan organisasi tersebut.
Organisasi juga harus memenuhi tuntutan-tuntutan di dalam dasar hukum agar
proses berjalan seperti yang di kehendaki. Dengan di laksanakannya
kelangsungan hidup sesuai visi dan misi organisasi publik.
f. Akutanbilitas Kinerja
Akutanbilitas kinerja merupakan suatu proses yang menentukan penilaian
keberhasilan sebuah organisasi publik dalam mencapai tujuannya. Organisasi di
wajibkan secara hukum untuk memenuhi akuntabilitas organisasinya dengan
kinerja yang di perolehnya. Kinerja organisasi dapat diraih Dengan
mengefektifkan dan mengefesienkan hasil dari proses organisasi yakni
perencanaan, penganggaran, realisasi anggaran, pengadaan barang dan jasa,
pelaporan keuangan, audit serta pertanggung jawaban publik.

E. Implementasi Karakteristik Kualitatif Akutansi Sektor Publik


Karakteristik kualitatif adalah ciri-ciri khusus dari sebuah mutu. Jika
diimplementasikan pada akutansi sertor publik, karakteristik kualitatif akutansi
sektor publik adalah ciri khas informasi akutansi dalam irganisasi sektor piblik yang
berkontribusi pada penentuan kualitas produk setiap unsur akutansi publik.
 Relevan
Relevan mengacu pada kemampuan informasi untuk mempengaruhi
keputusan pengelola organisasi, dengan mengubah atau menginformasi harapan
mereka tentang hasil, atau konsekuensi tindakan atau kejadian.
Dalam konsep kerangka konseptual akutansi, informasi yang reelevan dapat
membantu investor, kreditor, dan pengguna lainnya untuk mengevaluasi kondisi
masa lalu, saat ini dan masa depan atau untuk menginformasikan dan
mengoreksi nilai umpan baik / feedback agar relevan.
 Keandalan Dan Reabilitas
Keandalan mengacu pada kualitas informasi yang sesuai dengan kebutuhan
para penggunanya. Keandalan akan membedakan pengguna satu dengan
pengguna lain tergantung pada keluasan pengetahuan tentang aturan yang di
gunakan untuk mempersiapkan informasi. Dengan kata lain, di antara pengguna
yang berbeda, infirmasi dengan derajat keandalan yang berbeda akan di
temukan. Dalam konteks kerangka konspektual, agar menjadi andal informasi
harus adapat di uji, netral, dan di sajikan dengan jujur.
 Pertimbangan Biaya dan Manfaat
Pertimbangan biaya dan manfaat di krnal dengan keterbatasan parpasif.
Informasi akutansi keuangan akan di cari jika manfaat yang di peroleh dari
informasi tersebut melebihi biayanya. Oleh karena itu, sebelum mempersiapkan
dan mendeseminasikan informasi keuangan , manfaat serta biaya penyiapan
informasi harus di bandingkan.
 Materialitas
Materialitas di anggap sebagai lambang pengakuan. Pada dasarnya
materialitas adalah pertimbangan yang harus di berikan atau tidak tentang
informasi yang signifkan dan berdampak besar terhadap keputusan yang di
ambil.
Karakteristik kualitatif akutansi sektor publik. Pada posisi paling bawah, hal
itu di sebut dengan " perwujudan" yang terdiri dari regulasi dan pelaporan. Regulasi
merupakan pedoman bagi seluruh proses pengelolaan suatu organisasi yang
merupakan batas-batas pekerjaan organisasi. Sedangkan pelaporan merupakan
instrumen akutanbilitas dari kegiatan organisasi. Setelah itu "operasional" yang
merupakan sebuah tahapan dimana transaksi-transaksi publik di lakukan. Transaksi
di lakukan dengan regulasi yang ada dan di laporkan sesuai standar pelaporan
organisasi.
Di atasnya lagi ada pokok-pokok yang berisi unsur akutansi sektir publik dan
karakteristik kualitatif. Setelah unsur-unsur akutansi sektor publik beserta
transaksinya dapat memenuhi karakteristik kualitatif yang ada, tujuan organisasi
dan tujuan kesejahteraan publik berada di atas segala-galanya.
a) Kualitas Perencanaan Publik
Pada tahap perencanaan. Biasanya akan tercipta dokumen perencanaan
yang sangat penting dan menentukan dalam menghadilkan outcome. Jadi,
melalui sistem kualitas perencanaan di harapkan dapat dihasilkan outcome yang
berkualitas. Yang di maksud dengan kualitas perencanaan adalah sebuah
prosedur yang mendefinisikan kualitas terkait dengan tugas ketika proyek baru
mulai di gadap untuk memenuhi kualitas yang di syaratkan.
Agar perencanaan efektif, ada banyak hal yang sering kali menjadi
halangan seperti:
1) Kegagalan manajemen dalam memahami system yang tengah terjadi di
sekitar area organisasi.
2) Kurangnya dukungan manajemen terhadap system perencanaan. Pimpinan
kurang mendukung dan berperan serta dalam segala kegiatan.
3) Kegagalan memahami peran penting perencanaan dalam proses manajemen.

Outcomer dari proses perencanaan public adalah dokumen perencanaan


yang mayoritas terbagi menjadi dokumen perencanaan jangka pendek (data
tahun), dokumen perencanaan jangka menengah (lima tahun), dan dokumen
perencanaan jangka panjang (dua puluh lima tahun).

Karakteristik kualitatif dari kualitas output perencanaan publik

a. Dapat di pahami
b. Relevan

b) Kualitas Penganggaran Publik
Salah satu permasalahan utama dalam penyusunan kualitas anggaran
adalah pemikiran manajemen yang tidak mempunyai nilai tambah bagi kualitas
organisasi. manajemen tidak mempertimbangkan permasalahan organisasi yang
ada jika tidak ada kualitas anggaran. Penyelenggaraan kegiatan organisasi
yang menjadi kewenangan organisasi, didanai dari dan atas beban anggaran
pendapatan dan belanja organisasi. Penyusunan anggaran dapat dikatakan baik
apabila memenuhi persyaratan berikut:
1. Berdasarkan program.
2. Berdasarkan pusat pertanggung jawaban, pusat biaya, pusat laba, dan pusat
investasi.
3. Sebagai alat perencanaan dan pengendalian.
4. Sebagai alat motivasi kinerja karyawan.

Outcome penganggaran publik:

1) Rencana kerja anggaran


2) Raperda RAPBD
3) Nota RAPBD
4) Pera APBD
5) Surat keputusan kepala Daerah Tentang enjabaran APBD

Karakteristik kualitatif kualitas output penganggaran public yaitu dapat


dibandingkan.

c) Kualitas Realisasi Anggaran Publik
Tujuan proses realisasi anggaran adalah mengembangkan produk dan
layanan yang harus diberikan kepada publik. Kesimpulan hasil realisasi
anggaran diperoleh pada saat ptoduk organisasi telah secara tuntas
dikembangkan/dibangun, duji, diterima, dilaksanakan, dan dialihkan menjadi
kinerja organisasi. Pada saat itu, proses pencatatan dilaksanakan secara akurat.
Kualitas realissi anggaran merupakan hasil pencapaiankinerja organisasi.
Unsur-unsur dalam pengelolaan berbasis kegiatan yang dapat menjadi
penentu kualitas pelaksanaan realisasi anggaran public adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan kasus usaha
2. Menentukan prioritas
3. Menyediakan pembenaran biaya
4. Menemukan man(aat
5. Mengukur kinerja untuk perbaikan yang sedang berlangsung

Dua karakteristik kualitatif dari kualitas output realisasi anggaran public,


yaitu dapat dipahami dan terandalkan.

d) Kualitas Pengadaan Barang dan Jasa
Pengadaan barang dan jasa merupakan penambahan barang/jasa dengan
total biaya kepemilikan yang paling masuk akal, dalam kuantitasdan kualitas
yang benar, pada waktu yang tepat, dan dari sumber yang tepat untuk
memperoleh manfaat secara langsung.

Tahapan pengadaan barang dan jasa.

1. Pengumpulan informasi.
2. Hubungan penyedia.
3. Riview latar belakang.
4. Nogosiasi.
5. Pemenuhan.
6. Konsumsi, pemeliharaan, dan penyelesain.
7. Pembaharuan.

Karakteristik kualitatif kualitas output pengadaan barang dan jasa.

1. Dapat Dipahami
Adalah kemudahan untuk dipahami publik atau penyedia brang dan jasa.
2. Terandalkan
Informasi khususnya pembiayaan pengadaan barang dan jasa harus
mengambarkan dengan jujur transaksi yang menyangkut jumlah dan
ketentuanya.
e) Kualitas Pelaporan Sektor Publik
Outcome pelaporan akuntansi sektor publik.
1. Laporan posisi keunagan (neraca)
2. Laporan kinerja keuangan
3. Laporan perubahan aktiva
4. Laporan arus kas.
5. Kebijakan akuntansi dan catatan atas laporan keuangan. 

Karakteristik Kualitatif Pelaporan Sektor Publik

1. Dapat diperbandingkan
2. Tepat waktu
3. Keseimbangan antara biaya dan manfaat
4. Keseimbangan antara karakteristik dan kualitatif
5. Penyajian yang wajar 

f) Kualitas Audit Sektor Publik
Ditujukan untuk menguji efektivitas sistem pengelolaan kualitas
Outcome audit akuntansi sektor publik.
1. Pendekatan yang diambil oleh manajemn.
2. Kontribusi yang dibuat oleh komite audit.
3. Peran shareholder dan komentator.
4. Peran orang yang mengajukan perkara.
5. Pendekatan regulasi.
6. Tekanan yang disebabkan rezim akuntansi pelaporan.

Karakteristik kualitas output audit sektor publik.

1. Dapat dipahami.
2. Relevan.
3. Keandalan.
4. Dapat dibandingkan.

g) Kualitas pertanggung jawaban Publik
Laporan pertanggungjawaban tahunan mencerminkan misi utama
organisasi, inisiatif utama untuk membawa misi dan kinerja pelaksanaan yang
menjadi tanggung jawabnya.

Outcome Pertanggung Jawaban publik.

1. Mempersiapkan dan menyusun rencana strategik


2. Merumuskan visi, misi, faktor – faktor kunci keberhasilan, tujuan, sasaran,
strategi organisasi publik.
3. Merumuskan indikator kinerja organisasi publik dengan berpedoman
pada kegiatan yang dominan, menjadi isu global dan kritis bagi pencapaian
visi dan misi organisasi sektor publik.
4. Memantau dan mengamati pelaksanaan tugas pokok.
5. Mengukur pencapian kerja.

Karakteristik kualitatif, kualitas output pertanggung jawaban publik.

1. Dapat dipahami.
2. Relevan 

F. Pengakuan Dan Pengukuran Transaksi Publik 
Pengakuan dilakukan dengan menyatakan pos tersebut, baik dalam kata-kata
maupun jumlah uang. Pos yang memenuhi defisi suatu unsur harus diakui jika:
1. Ada kamungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos tersebut
akan mengalir dari atau ke dalam organisasi publik.
2. Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan handal.

Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan


memasukkan setiap unsur laporan keuangan sektor publik dalam laporan posisi
keuangan dan laporan kinerja keuangan. Sejumlah dasar pengukuran yang berbeda
digunakan untuk derajat kombinasi yang juga berbeda dalam laporan keuangan
sektor publik.

Suatu pos dapat dianggap memenuhi persyaratan pengakuan di masa depan


sebagai akibat dari peristiwa atau keadaan yang terjadi kemudian. Sejumlah dasar
pengukuran yang berbeda digunakan untuk derajat kombinasi yang juga berada
dalam laporan keuangan sektor publik.

Sebagai dasar pengakuan tersebut adalah:

a. Biaya Historis
b. Biaya Saat Ini
c. Nilai Realisasi/Penyelesaian
d. Nilai Sekarang

a) Faktor yang berpengaruh dalam Pengakuan dan Pengukuran Transaksi Publik


1. Probabilitas Manfaat Ekonomi Masa Depan
Dalam kriteria pengakuan pendapatan, konsep probabilitas digunakan dalam
pengertian derajat ketidak pastian. Manfaat ekonomi masa depan yang
berkaitan dengan pos tersebut akan mengalir dari atau kedalam organisasi.
Konsep tersebut dimaksudkan untuk menghadapi ketidakpastian ingkungan
operasi organisasi.
2. Kendala Pengukuran
Kriteria pos kedua adalah ada tidaknya biaya atau nilai yang dapat diukur
dengan tingkat kendala tertentu (reliabel) contohnya hasil yang diharapkan
dalam tuntutan hukum dapat memenuhi definisi baik pendapatan maupun
kriteria probabilitas agar dapat diakui. Namun jika tidak mungkin diukur
dengan tingkat kendala tertentu, tuntutan tersebut tidak dapat diakui sebagai
aktiva atau pendapatan titik eksistensi tuntutan harus diungkapkan dalam
catatan materi penjelasan atau schedule tambahan.
3. Aktiva
Aktiva akan diakui dalam posisi keuangan jika manfaat ekonominya di masa
depan atau jasa potensialnya kemungkinan besar akan diperoleh organisasi,
dan aktiva tersebut mempunyai nilai yang dapat diukur dengan andal.
4. Kewajiban
Kewajiban diskusi dalam laporan posisi keuangan jika pengeluaran sumber
daya yang memberikan manfaat ekonomi kemungkinan besar akan dilakukan
untuk menyelesaikan kewajiban (obligation) sekarang, dan jumlah yang
harus diselesaikan dapat diukur dengan andal.
5. Ekuitas
Ekuitas dapat di klasifikasikan dalam laporan posisi keuangan di mana
pengklasifikasiannya terjadi apabila pos tersebut mengidentifikasikan
pembatasan hukum atau pembatasan lainnya atas kemampuan organisasi.
6. Pendapatan
Pendapatan diakui dalam laporan kinerja keuangan jika kenaikan manfaat
ekonomi dimasa yang akan datang yang berkaitan dengan penigkatan aktiva
atau penurunan kewajiban, telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.
7. Biaya
Biaya diakui dalam laporan kinerja keuangan berdasarkan hubungan
langsung antara biaya yang timbul dan pos pendapatan tertentu yang
diperoleh.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa kerangka
konseptual pada akuntansi sangatlah penting dikarenakan akuntansi sektor publik
memiliki banyak lingkup maka sebelumnya perlu untuk direncanakan dengan
sebaik-baiknya. Dengan adanya kerangka konseptual akuntansi sektor publik maka
kita dapat merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan pelaksanaan siklus
akuntansi sektor publik.

B. Saran
Begitulah pemaparan tentang Akuntansi Sektor Publik. Kami penulis mohon maaf
jika ada penulisan maupun penjelasan yang kurang berkenan di hati pembaca, kami
sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, kami sangat
berharap kritikan dan saran dari pembaca dan rekan-rekan mahasiswa guna
menambah motivasi dan bisa memperbaiki pembuatan makalah di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Yogyakarta: Penerbit
Erlangga.

Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Penerbit
Erlangga.

https://www.academia.edu/29342459/Makalah_Kerangka_Konseptual_Akuntansi_Sekt
or_Publik , diakses pada 29 Agustus 2021.

Anda mungkin juga menyukai