Anda di halaman 1dari 18

Akuntansi Sektor Publik

Laporan Keuangan Sektor Publik

Oleh :
Kelompok 08
1. Ni Made Yuni Puspitasari (1933121207)
2. I Komang Gede Pramana Putra (1933121211)
3. Ayu Sevi Putri Meilita (1933121237)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Warmadewa
Tahun 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kekuatan kepada kelompok kami sehingga kami dapat menyelesaikan paper yang sederhana ini.
Paper dengan judul “Laporan Keuangan Sektor Publik” ini disusun dengan tujuan untuk
melengkapi tugas pada mata kuliah akuntansi sektor publik.
Terima Kasih kelompok kami sampaikan kepada Ibu Ni Putu Riasning, S.E, Ak, M.MA
selaku dosen pengajar, teman-teman dan semua pihak yang telah banyak membantu dan
memberikan masukan-masukan yang sangat berarti bagi penyelesaian paper ini. Kami menyadari
paper ini masih perlu disempurnakan lagi. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan dari pembaca.

Denpasar, 18 September
2021

Kelompok 8

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................1
BAB II ISI.................................................................................................................................2
2.1. Tujuan dan Fungsi Laporan Keuangan Sektor Publik…………………………...3
2.2. Tujuan Laporan Keuangan Menurut SFAC No. 4………………………………..7
2.3. Pemakai Laporan Keuangan Sektor Publik dan Kepentingannya………………8
2.4. Hak dan Kebutuhan Pemakai Laporan Keuangan ……………………………....9
2.5. Perbedaan Laporan Keuangan Sektor Publik dengan Sektor Swasta..................11
2.6. Luas Pengungkapan (Disclosure) yang Diperlukan……………………………..13
2.7. Ikhtisar……………………………………………………………………………..13
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………….14
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………….14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sektor publik merupakanorganisasi yang kompleks dan heterogen. Kompleksitas sektor
publik tersebut menyebabkan kebutuhan informasi untuk perencanaan dan pengendalian
manajemen lebih bervariasi. Demikian juga bagi stakeholder sektor publik, mereka
membutuhkan informasi yang lebih bervariasi, andal, dan relevan untuk pengambilan
keputusan. Tugas dan tanggung jawab akuntan sektor publik adalah menyediakan informasi
baik untuk memenuhi kebutuhan internal organisasi maupun kebutuhan pihak ekternal.

Akuntansi sektor public memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan keuangan
sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas public. Akuntansi dan laporan keuangan
mengundang pengertian sebgai suatu proses pengumpulan, pengolahan, dan
pengomunikasian informasi yang bermnfaat untuk pembuatan keputusan dan untuk menilai
kinerja organisasi. Karena kebutuhan informasi di sektor public lebih bervariasi, maka
informasi tidak terbatas pada informasi keuangan yang dihasilkan dari system akuntansi
organisasi.

Langenderfer (1973) dalam Glynn, J.J (1993) menyatakan bahwa akuntansi secara
normative memiliki tiga aspek, yaitu:

1. Sifat informasi yang diberikan


2. Kepada siapa informasi tersebut diberikan
3. Tujuan informasi tersebut diberikan

Lebih lanjut, Langenderfer menyatakan bahwa, Akuntansi merupakan suatu system


pengukuran dan system komunikasi untuk memberikan informasi ekonomi dan sosial atas
suatu entitas yang dapat didentifikasi sehingga memungkinkan pemakai untuk membuat
pertimbangan dan keputusan mengenai alokasi sumber daya yang optimal dan tingkat
pencapaian tujuan organisasi (Langenderfer,1973,p.50).

iv
Terdapat beberapa alasanmengapa perlu dibuat laporan keuangan. Dilihat dari sisi
manajemen perusahaan, laporan keuangan merupakan alat pengendalian dan evaluasi kinerja
manajerial dan organisasi. Sedangkan dari sisi pemakai eksternal, laporan keuangan
merupakan salah satu bentuk mekanisme pertanggungjawan dan sebagai dasar untuk
pengembilan keputusan. Beberapa otoritas keuangan disektor swasta, seperti pasar modaldan
lembaga pengawas pasar modal, mensyarakat dibuatnya laporan keuangan yang telah diaudit
untuk memberikan jaminan keandalan dan dapat dipercainya laporan keuangan. Selain itu,
laporan keuangan perlu dilampiri pengungkapan (disclosure) mengenai informasi-informasi
yang dapat memengaruhi keputusan. Demikian juga pada sektor public, organisasi sektor
public diwajibkan untuk membuat laporan keuangan dan laporan tersebut perlu diaudit untuk
menjamin telah dilakukannya true and fair presentation.

1.2 Rumusan Masalah


a. Apa saja tujuan dan fungsi Laporan Keuangan Sektor Publik ?
b. Bagaimana Tujuan Laporan Keuangan Menurut SFAC No. 4 ?
c. Bagaimana cara pemakai Laporan Keuangan Sektor Publik dan Kepentingannya ?
d. Apa saja Hak dan Kebutuhan Pemakai Laporan Keuangan ?
e. Bagaimanaa Perbedaan Laporan Keuangan Sektor Publik dengan Sektor swasta?
f. Bagaimana Luas Pengungkapan ( Disclosure ) yang diperlukan ?
g. Bagaimana Ikhtisar Laporan Keuangan Sektor Publik ?
1.3 Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui dan memahami tentang bagaimana Laporan Keuangan Sektor publik.
b. Untuk mengetahui dan memahami Fungsi dari Laporan Keuangan Sektor Publik.
c. Untuk mengetahui dan memahami cara Pemakai Lapoan Keuangan Sektor Publik dan
Kepentingannya.
d. Untuk mengetahui dan memahami apa saja Hak dan Kebutuhan Pemakai Laporan
Keuangan.
e. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana Perbedaan Laporan Keuangan Sektor
Publik dengan Sektor Swasta.
f. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana Luas Pengungkapan yang di perlukan oleh
Laporan Keuangan Sektor Publik.

v
BAB II
ISI

2.1 Tujuan dan Fungsi Laporan Keuangan Sektor Publik


Secara umum, tujuan dan fungsi laporan keuangan sektor public adalah:
1. Kepatuhan dan pengelolaan (Compliance and stewardship):
Laporan keuangan digunakan untuk memberikan jaminan kepada pengguna laporan
keuangan dari pihak otoritas penguasa bahwa pengelolaan sumber daya telah dilakukan
sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan lain yang telah ditetapkan.
2. Akuntabilitas dan Pelaporan Retrospektif (Accountability and Retrospective Reporting):
Laporan keuangan digunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada public.
Perencanaan Laporan keuangan digunakan untuk memonitor kinerja dan mengavaluasi
manajemen, memberikan dasar untuk mengamati trend antar kurun waktu, pencapaian
atas tujuan yang telah ditetapkan, dan membandingkannya dengan kinerja organisasi lain
yang sejenis jika ada. Laporan keuangan juga memungkinkan pihak luar untuk
memeroleh informasi biaya atas barang dan jasa yang diterima, serta memungkinkan bagi
mereka untuk menilai efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya organisasi.
3. Perencanaan dan Informasi Otorisasi (Planning and Authorization Information):
Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan dasar perencanaan kebijakan dan
aktivitas dimasa yang akan datang. Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan
informasi pendukung mengenai otoritas penggunaan dana.
4. Kelangsungan Organisasi ( Viability )
Laporan keuangan berfungsi untu membantu pembaca dalam menentukan apakah suatu
organisasi atau unit kerja dapat meneruskan menyediakan barang dan jasa (pelayanan) di
masa yang akan datang.
5. Sumber Fakta dan Gambaran (Source of Facts and Figures):
Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi kepada berbagai kelompok
kepentingan yang ingin mengetahui organsisasi secara lebih dalam.

vi
Bagi organisasi pemerintahan, tujuan umum akuntansi dan laporan keuangan adalah:
1. Untuk memberikan informasi yang digunakan dalam pembuatan keputusan ekonomi,
sosial, dan politik serta sebagai buku pertanggungjawaban dan pengelolaan.
2. Untuk memberikan informasi yang digunakan untuk mengavaluasi kinerja manajerial dan
organisasional.

Pemerintah berkewajiban untuk memberikan keuangan yang akan digunakan untuk


pengambilan keputusan ekonomi, sosial, dan politk oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
Laporan keuangan untuk mendukung pembuatan keputusan ekonomi, sosial, dan politik
tersebut meliputi informasi yang digunakan untuk (a) membandingkan kinerja keuangan
aktual dengan yang dianggarkan, (b) menilai kondisi keuangan dan hasil-hasil operasi, (c)
membantu menentukan tingkat kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang terkait
dengan masalah keuangan dan ketentuan lainnya, (d) membantu dalam mengevaluasi
efisiensi dan efektivitas.

Governmental Accounting Standards Board dalam Consepts Statement No I tentang


Objectives of Financial Reporting menyatakan bahwa akuntabilitas merupakan dasar dari
pelaporan keuangan pemerintah. Akuntabilitas merupakan tujuan tertinggi pelaporan
keuangan pemerintah.

Dalam konteks akuntansi sektor public, jenis informasi yang diberikan untuk
pengambilan keputusan adalah terbatas pada informasi yang bersifat finansial saja. Informasi
finansial yang dimaksud adalah informasi yang dapat diukur dengan satuan moneter. Dengan
demikian, informasi mengenai jumlah penduduk, iklim, atau letak geografis yang mungkin
bermanfaat untuk pembuatan keputusan ekonomi, sosial, nonfinansial tersebut tidak
dimasikkan dalam laporan keuangan sektor publik.

Secara rinci tujuan akuntansi laporan keuangan organisasi pemerintah adalah:

1. Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan memprediksi aliran kas, saldo
neraca, dan kebutuhan sember daya finansial jangka pendek unit pemerintah.

vii
2. Memberikan informasi keuangan untuk memonitor kinerja, kesusaiannya dengan
peraturan perundang-undangan, kontrak yang telah disepakati, dan ketentuan lain yang
disyaratkan.
3. Memberikan informasi keuangan untuk memprediksi kondisi ekonomi suatu unit
pemerintahan dan perubahan-perubahan yang terjadi di dalamnya.

Sumber Daya Finansial Jangka Pendek.

Sumber daya finansial jangka pendek sangat penting bagi pemerintah untuk melakukan
transaksi rutin. Sumber keuangan jangka pendek tidak selalu dapat disediakan dengan segera.
Oleh karena itu, penggunaan dana tersebut sering dibatasi. Kas merupakan contoh sumber
finansial jangka pendek yang siap digunakan. Bagian keuangan perlu mengetahui jumlah
uang yang ada di tengah dan yang berada dibank. Jika sumber finansial tidak mencukupi
untuk membiayai transaksi jangka pendek, maka perlu dicari cara untuk menutup kebutuhan
finansial jangka pendek tersebut, mungkin dengan menggunakan pinjaman. Informasi
akuntansi diperlukan untuk mengukur likuiditas dan solvabilitas unit pemerintah. Informasi
akuntansi juga diperlukan untuk memprediksi kemampuan pemerintah untuk melanjutkan
memberi pelayanan.

Kondisi Ekonomi

Kondisi ekonomi suatu entitas mengacu pada seberapa bagus nilai ekonomi suatu entitas
pada waktu tertentu. Nilai ekonomi merupakan selisih antara sumber daya total yang dimiliki
oleh suatu entitas dengan total utang yang menjadi kewajibannya. Nilai ekonomi merupakan
nilai bersih entitas (total aset – total utang). Unit pemerintah dapat dipandang sebagai
lembaga politik dan juga sebagai lembaga usaha. Pemerintah juga dapat dipandang sebagai
lembaga usaha yang dapat dibenarkan secara hukum untuk memiliki kekayaan, melakukan
kontrak, dan transaksi ekonomi sebagaimana perusahaan swasta.

Informasi akuntansi dibutuhkan untuk memprediksi nilai bersih unit pemerintah dan
mengukur kondisi ekonomi pemerintah, informasi mengenai kondisi ekonomi pemerintah
tersebut penting sebagai dasar untuk pengambilan keputusan ekonomi, sosial, dan politik
baik oleh pemerintah maupun konsituen pemerintah.

viii
Ketentuan Hukum, Kontraktual, dan Ketentuan Lainnya.

Unit pemerintah memiliki kendala khusus dalam melakukan aktivitasnya, yaitu dibatasi
oleh peraturan hukum dan perundang-undangan serta ketentuan lain yang ditetapkan.
Pemerintah harus selalu mengacu pada peraturan-peraturan hukum yang mengikat, misalnya,
undang-undang, peraturan pemerintah, Letter of Intent, Memorandum of Understanding, dan
sebagainya. Masyarakat pemilih, legislatif, lembaga pengawasan, dan pemberi bantuan
sangat berkepentingan untuk memastikan bahwa sumber dana digunakan sesuai dengan
ketentuan hukum dan perundang-undangan serta kontrak yang disepakati.

Perencanaan dan Penganggaran

Anggaran merupakan alat perencanaan sekaligus alat pengendalian pemerintah.


Anggaran sebagai alat perencanaan mengindikasikan target yang harus dicapai oleh
pemerintah, sedangkan anggaran sebagai alat pengendalian mengindikasikan alokasi sumber
dana yang disetujui legislatif untuk dibelanjakan. Membuat anggaran membutuhkan
pertimbangan-pertimbangan teknis akuntansi yang matang. Dalam membuat anggaran,
akuntansi dibutuhkan terutama untuk mengestimasi biaya program dan memprediksi kondisi
ekonomi pemerintah dan perubahan-perubahan yang akan terjadi.

Kinerja Manajerial dan Organisasional

Kinerja pemerintah tidak dapat dinilai berdasarkan laba yang diperoleh, karena organisasi
pemerintah bukan entitas bisnis yang mencari laba. Surplus yang diperoleh tersebut tidak
berarti menunjukkan kinerja unit pemerintah yang bagus sebab harus dilihat juga apakah
surplus tersebut karena tarif yang terlalu tinggi yang dibebankan kepada publik, termasuk
tingkat kualitas pelayanan yang diberikan apakah sudah memadai.

Laba bukan merupakan kinerja yang relevan bagi unit pemerintah. Oleh karena itu,
diperlukan alat ukur kinerja yang lain yang lebih tepat. Akuntansi sektor publik berfungsi
untuk memfasilitasi terciptanya alat ukur kinerja sektor publik yang memadai. Ukuran
kinerja sektor publik dapat berupa biaya program, efisiensi, dan efektivitas program akuntan.
Pengukuran efisiensi memerlukan informasi biaya, sehingga biaya pelayanan dapat dijadikan
sebagai salah satu ukuran kinerja. Selain informasi biaya, pengukuran efisiensi memerlukan
perhitungan output atau hasil. Akan tetapi, output pada sektor publik lebih banyak berupa

ix
intangible output, sehingga pengukuran efisiensi sering mengalami kesulitan. Ukuran kinerja
yang kemudian dikembangkan adalah pengukuran efektivitas. Karena sulitnya mengukur
secara tepat kinerja di sektor publik, maka analisis terakhir adalah dengan
mempertimbangkan seberapa jauh suatu program dan pelayanan memenuhi kebutuhan
masyarakat relative terhadap biaya yang dikeluarkan

Berbeda dengan sektor swasta pemerintah bertanggungjawab tidak sebatas pada produksi
barang dan jasa publik, akan tetapi juga bertanggungjawab terhadap distribusi secara adil dan
merata. Laporan keuangan pemerintah dapat digunakan oleh kelompok yang berkepentingan
untuk mengavaluasi apakah pemerintah telah melakukan distribusi beban biaya secara adil.

2.2 Tujuan Laporan Keuangan Menurut SFAC No. 4

Sebagai bagian dari usaha untuk membuat kerangka konseptual. Finansial Accounting
Standards Board mengeluarkan Statement of Financial Accounting Consepts No. 4 (SFAC 4)
mengenai tujuan laporan keuangan untuk organisasi nonbisnis/nirlaba. Tujuan laporan
keuangan organisasi nirlaba dalam SFAC 4 tersebut adalah:

1. Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban, dan kekayaan bersih
organisasi, serta pengaruh dari transaksi, peristiwa dan kejadian ekonomi yang mengubah
sumber daya dan kepentingan sumber daya tersebut.
2. Memberikan informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumber daya,
serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam menilai kinerja manajer organisasi
nonbisnis atas pelaksanaan tanggung jawab pengelolaan untuk melanjutkan memberi
pelayanan tersebut.
3. Laporan keuangan organisasi nonbisnis hendaknya dapat memberikan informasi yang
bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumber daya, serta pemakai dan calon
pemakai lainnya dalam perbuatan keputusan yang rasional mengenai alokasi sumber daya
organisasi.
4. Memberikan informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumber daya,
serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam menilai kinerja manajer organisasi
mombisnis atas pelaksanaan tanggung jawab pengelolaan serta aspek kinerja lainnya.
5. Memberikan penjelasan dan interpretasi untuk membantu pemakai dalam memahami
informasi keuangan yang diberikan.

x
6. Memberikan informasi mengenai bagaimana organisasi memeroleh dan membelanjakan
kas atau sumber daya kas, mengenai utang dan pembayaran kembali utang, dan mengenai
faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi likuiditas organisasi.

2.3 Pemakai Laporan Keuangan Sektor Publik dan Kepentingannya

Pemakai laporan keuangan sektor publik dapat didentifikasikan dengan menelusuri siapa
yang menjadi stakeholder organisasi. Stakeholder organisasi sektor publik akan dilakukan
pengklafikasian pengguna laporan keuangan dan kebutuhan masing-masing kelompok
pengguna laporan keuangan sektor publik tersebut.

Drebin et al (1981) mengidentifikasikan terdapat sepuluh kelompok pemakai laporan


keuangan. Lebih lanjut Drebin menjelaskan keterkaitkan antar kelompok pemakai laporan
keuangan tersebut an menjelaskan kebutuhannya. Kesepuluh kelompok pemakai laporan
keuangan tersebut adalah:

1. Pembayar pajak
2. Pemberi dana bantuan
3. Investor
4. Pengguna jasa
5. Karyawan/pegawai
6. Pemasok
7. Dewan legislatif
8. Manajemen
9. Pemilih
10. Badan pengawas

Anthony et al (1999) mengklafikasian pemakai laporan keuangan sektor public menjadi


lima kelompok yaitu :

1. Lembaga pemerintah
2. Investor dan kreditur
3. Pemberi sumber daya

xi
4. Badan pengawas
5. Konstituen

Pengklafikasian pemakai laporan keuangan yang dilakukan Anthony adalah dengan


mempertimbangkan semua organisasi nonbisnis, bukan untuk organisasi pemerintahan saja.
Sedangkan Drebin et al mengklafikasikan pemakai laporan keuangan untuk sektor
pemerintahan saaja.

Hanley et al (1992) mengklafikasikan pengguna laporan keuangan sektor public menjadi


dua belas kelompok yaitu:

1. Anggota terpilih
2. Masyarakat sebagai pemilih dan atau pembayar pajak
3. Pelanggan atau klien
4. Karyawan atau pegawai
5. Pelanggan dan pemasok
6. Pemerintah
7. Pesaing
8. Regulator
9. Pemberi pinjaman
10. Donor dan sponsor
11. Investor atau partner bisnis
12. Kelompok penekan lainnya

Serikat dagang sektor public GASB (1999, p, B 184) mengidentifikasikan pemakai


laporan keuangan pemerintah menjadi tiga kelompok besar, yaitu:

1. Masyarakat yang kepadanya pemerintah bertanggungjawab


2. Legislatif dan badan pengawasan yang secara langsung mewakili rakyat, dan
3. Investor dan kreditur yang memberi pinjaman dan atau berpatisipasi dalam proses
pemberian pinjaman.
2.4 Hak dan Kebutuhan Pemakai Laporan Keuangan

Pada dasarnya masyarakat (publik) memiliki hak dasar terhadap pemerintah, yaitu:

xii
a. Hak untuk mengetahui, yaitu:
- Mengetahui kebijakan pemerintah
- Mengetahui keputusan yang diambil pemerintah
- Mengetahui alasan dilakukannya suatu kebijakan dan keputusan tertentu
b. Hak untuk diberi informasi yang meliputi hak untuk diberi penjelasan secara terbuka atas
permaslahan-permasalahan tertentu yang menjadi perdebatan publik.
c. Hak untuk didengar aspirasinya.

Laporan keuangan pemerintah merupakan hak public yang harus diberikan oleh
pemerintah, baik pusat maupun daerah. Hak public atas informasi keuangan muncul sebagai
konsekuensinya konsep pertanggungjawaban publik. Pertanggungjawaban publik masyarakat
organisasi publik untuk memberikan laporan keuangan sebagai bukti pertanggungjawaban
dan pengelolaan.

Setiap pemakai laporan memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda-beda


terhadap informasi keuangan yang diberikan oleh pemerintah. Bahkan diantara kelompok
pemakai laporan keuangan tersebut dapat timbul konflik kepentingan.

Kebutuhan informasi pemakai laporan keuangan pemerintah tersebut dapat diringkas


sebagai berikut :

1. Masyarakat pengguna pelayanan publik membutuhkan informasi atas biaya, harga, dan
kualitas pelayanan yang diberikan.
2. Kreditur dan investor membutuhkan informasi untuk menghitung tingkat risiko,
likuiditas, dan solvabilitas.
3. Perlemen dan kelompok politik memerlukan informasi keuangan untuk melakukan fungsi
pengawasan, mencegah terjadinya laporan yang bias atas kondisi keuangan pemerintah,
dan penyelewangan keuangan negara.
4. Manajer publik membutuhkan informasi akuntansi sebagai komponen system informasi
manajemen untuk membantu peencanaan dan pengendalian organisasi, pengukuran
kinerja, dan membandingkan kinerja organisasi antar kurun waktu dan dengan organisasi
lain yang sejenis.
5. Masyarakat pembayar pajak dan pemberi bantuan inginmengetahui beradaan dan
penggunaan dana yang telah diberikan. Publik ingin mengetahui apakah pemerintah telah

xiii
melakukan ketaatan fiskal dan ketaatan pada peraturan perundangan atas pengeluaran-
pengeluaran yang di lakukan.
6. Pegawai membutuhkan informasi atas gaji dan manajemen kompensasi.

2.5 Perbedaan Laporan Keuangan Sektor Publik dengan Sektor Swasta


Beberapa perbedaan laporan keuangan pemerintahan dengan laporan keuangan sektor
swasta dapat dilihat pada tabel 10.1. Laporan Keuangan pemerintah dalam beberapa hal
berbeda dengan laporan keuangan pada sektor swasta. Perbedaan tersebut meliputi perbedaan
jenis – jenis laporan keuangan, elemen laporan keuangan, tujuan pelaporan keuangan, dan
Teknik akuntansi yang digunakan. Di samping memiliki beberapa karakteristik yang berbeda,
kedua sektor juga memiliki persamaan yaitu kedua-duanya membutuhkan standar akuntansi
keuangan sebagai pedoman untuk membuat laporan keuangan. Siklus akuntansi pada kedua
sektor tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
Tabel 10.1

Perbandingan Laporan Keuangan Pemerintah dengan Sektor Swasta

Perbedaan
Laporan Keuangan Pemerintah Laporan Keuangan Sektor Swasta
Fokus Finansial dan Politik Fokus Finansial
Kinerja diukur secara finansial dan Sebagaimana besar kinerja diukur secara
nonfinasial finansial
Pertanggungjawaban kepada parlemen dan Pertanggungjawaban kepada pemegang
masyarakat luas saham dan kreditur
Berfokus pada bagian organisasi Berfokus pada organisasi secara
keseluruhan
Melihat ke masa depan secara detail Tidak dapat melihat masa depan secara
detail
Aturan pelaporan ditentukan oleh Aturan pelaporan ditentukan oleh undang-
departemen keuangan undang standar akuntansi, pasar modal, dan
praktik akuntansi
Persamaan

xiv
 Dokumen – dokumen sumber
 Berperan sebagai hubungan masyarakat (public relations)
Sumber : A. Likerman and A. Taylor, Government’s New Departmental Reports, CACA (1990)
dalam Henley, D. et al. (1992), disesuaikan.

Sebagaimana dijelaskan pada tabel 10.1 bahwa laporan keuangan lembaga pemerintah
tidak berfokus pada organisasi secara keseluruhan, akan tetapi berfokus pada unit kerja
pemerintah sebagai suatu bagian organisasi. Unit-unit kerja pemerintah tersebut merupakan
entitas akuntansi (accounting entity) dan entitas anggaran (budgetary entity) yang otonom.
Laporan keuangan pemerintah lebih berorientasi pada jangka panjang (forward-looking) karena
terkait dengan konsep politik dan kenegaraan. Pada sektor swasta fokus jangka panjang secara
detail tidak dapat dilakukan karena dibatasi oleh adanya ketidakpastian pasar.

Pada sektor swasta, laporan keuangan perlu diaudit oleh auditor independen untuk
memberikan jaminan kualitas (quality assurance) bahwa laporan keuangan yang dibuat
manajemen tersebut terbebas dari salah saji yang material dan telah disajikan sesuai dengan
prinsip akuntanis yang diterima umum. Laporan keuangan sektor publik juga perlu diaudit,
namun pengauditan untuk sektor publik tersebut lebih luas, tidak sekadar audit keuangan dan
kepatuhan saja, akan tetapi harus dilakukan juga audit value for money. Dewan legislatif dapat
menunjuk auditor independent, seperti Badan Pemeriksa Keuangan atau kantor akuntan publik
untuk mengaudit pemerintah.

Penggunaan akuntansi berbasis akrual pada sektor swasta telah berjalan lama, sementara
pada sektor publik hingga saat ini banyak yang masih menggunakan akuntansi berbasis kas.
Akan tetapi, dengan adanya reformasi sektor publik pada awal tahun 1980-an telah mendorong
dilakukannya reformasi akuntansi sektor publik, salah satunya adalah penggantian akuntansi
berbasis kas menjadi akuntansi berbasis akrual.

Laporan Keuangan pemerintah yang buruk dapat menimbulkan implikasi negative, antara lain:

a. Menurunkan kepercayaan masyarakat kepada pengelola dana publik (pemerintah).


b. Investor akan takut menanamkan modalnya karena laporan keuangan tidak dapat
diprediksi yang berakibat meningkatnya risiko investasi.
c. Pemberi donor akan mengurangi atau menghentikan bantuannya.

xv
d. Kualitas keputusan menjadi buruk.
e. Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan kinerja actual.
Pemberian informasi keuangan yang tidak dapat diandalkan akan memengaruhi kualitas
keputusan baik bagi pemakai internal maupun pemakai eksternal.

2.6 Luas Pengungkapan (Disclosure) yang Diperlukan


Pemerintah harus menentukan kebijakan yang menjelaskan komponen apa saja yang
dapat dikategorikan sebagai pendapatan atau biaya operasi yang tepat untuk suatu unit kerja
yang dilaporkan, luas pengungkapan (disclosure), dan kebijakan-kebijakan akuntansi yang
dipraktikkan secara konsisten. Pemerintah diharapkan dapat memberikan informasi tambahan
untuk hal-hal sebagai berikut :
1. Fokus pengukuran dan dasar akuntansi yang digunakan untuk pembuatan laporan.
2. Kebijakan menghapus/menghentikan aktivitas internal unit kerja pada Laporan Aktivitas.
3. Kebijakan kapitalisasi aktiva dan menaksir umur ekonomi aktiva-aktiva tersebut untuk
menentukan biaya depresiasinya.
4. Deskripsi mengenai jenis-jenis transaksi yang masuk dalam penerimaan program dan
kebijakan untuk mengalokasikan biaya-biaya tidak langsung kepada suatu fungsi atau
unit kerja dalam Laporan Aktivitas.
5. Kebijakan pemerintah dalam menentukan pendapatan operasi dan nonoperasi.
6. Pemerintah harus mengungkapkan secara detail/lengkap dalam catatan (notes) laporan
keuangan mengenai asset modal dan utang jangka panjang. Aset modal yang tidak
didepresiasi harus diungkapkan secara terpisah dari asset modal yang didepresiasi.
Informasi mengenai kewajiban jangka panjang meliputi obligasi, utang wesel, pinjaman,
utang leasing, tuntutan, dan sebagainya.

2.7 Ikhtisar
Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan keuangan
sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. Dilihat dari sisi internal
organisasi, laporan keuangan sektor publik merupakan alat pengendalian dan evaluasi kinerja
manajerial dan organisasi. Sedangkan dan sisi eksternal, laporan keuangan merupakan alat
pertanggungjawaban kepada publik dan sebagai dasar untuk mengambil keputusan.
Akuntansi sektor publik bertujuan untuk memberi informasi yang bertujuan untuk
pengambilan keputusan ekonomi, social, politik, dan sebagai bukti pertanggungjawaban dan

xvi
pengelolaan, serta untuk memberi informasi yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja
manajerial dan organisasional. Laporan keuangan pemerintahan dan laporan keuangan
komersial memiliki beberapa perbedaan. Perbedaan tersebut meliputi jenis laporan yang
dihasilkan, elemen laporan keuangan, tujuan laporan keuangan, dan Teknik akuntansi yang
digunakan.

BAB III
KESIMPULAN
Sektor publik merupakanorganisasi yang kompleks dan heterogen. Akuntansi sektor
public memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan keuangan sebagai salah satu bentuk
pelaksanaan akuntabilitas public. Akuntansi dan laporan keuangan mengundang pengertian
sebagai suatu proses pengumpulan, pengolahan, dan pengomunikasian informasi yang
bermanfaat untuk pembuatan keputusan dan untuk menilai kinerja organisasi. Laporan
keuangan digunakan untuk memberikan jaminan kepada pengguna laporan keuangan dari
pihak otoritas penguasa bahwa pengelolaan sumber daya telah dilakukan sesuai dengan
ketentuan hukum dan peraturan lain yang telah ditetapkan. Perencanaan Laporan keuangan
digunakan untuk memonitor kinerja dan mengavaluasi manajemen, memberikan dasar untuk
mengamati trend antar kurun waktu, pencapaian atas tujuan yang telah ditetapkan, dan
membandingkannya dengan kinerja organisasi lain yang sejenis jika ada. Laporan keuangan
juga memungkinkan pihak luar untuk memeroleh informasi biaya atas barang dan jasa yang
diterima, serta memungkinkan bagi mereka untuk menilai efisiensi dan efektivitas
penggunaan sumber daya organisasi. Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan dasar
perencanaan kebijakan dan aktivitas dimasa yang akan datang. Laporan keuangan bertujuan
untuk memberikan informasi kepada berbagai kelompok kepentingan yang ingin mengetahui
organsisasi secara lebih dalam. 2. Untuk memberikan informasi yang digunakan untuk
mengavaluasi kinerja manajerial dan organisasional. Dalam membuat anggaran, akuntansi
dibutuhkan terutama untuk mengestimasi biaya program dan memprediksi kondisi ekonomi
pemerintah dan perubahan-perubahan yang akan terjadi. Kinerja pemerintah tidak dapat
dinilai berdasarkan laba yang diperoleh, karena organisasi pemerintah bukan entitas bisnis
yang mencari laba. Laba bukan merupakan kinerja yang relevan bagi unit pemerintah.
Akuntansi sektor publik berfungsi untuk memfasilitasi terciptanya alat ukur kinerja sektor
publik yang memadai. Berbeda dengan sektor swasta pemerintah bertanggungjawab tidak
sebatas pada produksi barang dan jasa publik, akan tetapi juga bertanggungjawab terhadap
distribusi secara adil dan merata. Laporan keuangan pemerintah dapat digunakan oleh
kelompok yang berkepentingan untuk mengavaluasi apakah pemerintah telah melakukan
distribusi beban biaya secara adil.

xvii
DAFTAR PUSTAKA
Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

xviii

Anda mungkin juga menyukai