Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

“LAPORAN KEUANGAN”

Disusun Oleh:

Umi Hanik 112111078


Lala Kamelia Kamillah 112111156
Niken Paramitha Nur Aini 112111173
Azzah Muaribah Nabhan 112111177
Desiana Indah Nuraini 112111237
Filda Mutiara Safitri 112111272
Wilmar Simatupang 112111498

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PELITA BANGSA

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan karunia-nya sehingga makalah dengan
judul “MANAJEMEN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK LAPORAN KEUANGAN” sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan. Selanjutnya sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada
junjungan kita yakni Baginda Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaat-nya di yaumul
qiyamah.

Tujuan penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Ibu Erin Soleha
S.E, M.M,. CFP selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen Keuangan Sektor Publik. Kami
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para
pembacanya.

Cikarang, 10 Desember 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………….... ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………... iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………... 1

A. Latar Belakang………………………………………………….. 1
B. Tujuan Masalah……………………..…………………………... 1
BAB II PEMBAHASAN…………………………………….. 2

A. Pembahasan pelaporan Sektor Publik …………………………….. 2


B. Teori Pelaporan Dalam Sektor Publik…………………………… 4
C. Jenis-Jenis Laporan Keuangan Sektor Publik……………………… 4
D. Laporan Keuangan Sektor Publik……………………………….. . 4-5
E. Sistem Pelaporan Keuangan Sektor Publik……………………… 5-6
F. Teknik Pelaporan kuangan Sektor Publik ……………………...... 6-7
G. Langkah Yang Dapat Meningkatkan Kualitas Laporan Keuangan..7-8
H. Dampak Positif Pada Masyarakat…………………………………... 8
BAB III PENUTUP……………………………………………... 9

A. Kesimpulan…………………………………………………….. 9
B. Saran………………………………………………………….... 9
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….. 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

1.Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi keuangan sebuah organisasi.
Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan hasil proses akuntansi yang
dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak
eksternal.

Akuntansi sektor publik memiliki peran penting untuk menyiapkan laporan keuangan
sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. Akuntansi dan laporan keuangan
mengandung pengertian sebagai suatu proses pengumpulan, pengolahan, dan pengkomunikasian
informasi yang bermanfaat untuk pembuatan keputusan dan untuk menilai kinerja organisasi.
Informasi keuangan bukan merupakan tujuan akhir akuntansi sektor publik. Informasi keuangan
berfungsi memberikan dasar pertimbangan untuk pengambilan keputusan. Informasi akuntansi
merupakan alat untuk melaksanakan akuntabilitas sektor publik secara efektif, bukan tujuan akhir
sektor publik itu sendiri. Karena kebutuhan informasi di sektor publik lebih bervariasi, maka
informasi tidak terbatas pada informasi keuangan yang dihasilkan dari sistem akuntansi organisasi.
Informasi non-moneter seperti ukuran output pelayanan harus juga dipertimbangkan dalam
pembuatan keputusan.

Untuk itulah kelompok kami yang mana mendapatkan kesempatan untuk menyajikan
pembahasan mengenai pelaporan keuangan sektor publik berusaha untuk menyampaikan
Pelaporan Keuangan Sektor Publik secara singkat, padat dan jelas.

Laporan keuangan organisasi sektor publik merupakan komponen penting untuk


menciptakan akuntabilitas sektor publik. Laporan Keuangan Sektor publik merupakan representasi
informasi keuangan dari transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas sector publik.

1.2 Tujuan Makalah

Tujuan dari pembuatan makalah ini selain sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Akuntansi
Sektor Publik, juga bertujuan untuk memberikan pengetahuan tambahan bagi para mahasiswa/I
mengenai pelaporan Keuangan Sektor Publik yang berbeda dengan Pelaporan Keuangan
Perusahaan swasta.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pembahasan pelaporan sektor publik

Laporan keuangan organisasi sektor publik merupakan komponen penting untuk


menciptakan akuntabilitas sektor publik. Laporan Keuangan Sektor publik merupakan representasi
informasi keuangan dari transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas sector publik.
Informasi keuangan yang terdapat dalam laporan ini yang nantinya akan digunakan oleh pihak-
pihak yang berkepentingan, baik itu internal maupun eksternal. Dilihat dari sisi pengguna
eksternal, laporan keuangan sebagai alat pengendalian dan evaluasi kinerja manajerial organisasi
Sektor Publik. Adanya tuntutan yang semakin besar terhadap pelaksanaan akuntabiltas publik
menimbulkan implikasi bagi manajemen sektor publik untuk memberikan informasi kepada
publik, salah satunya adalah informasi akuntansi yang berupa laporan keuangan.

Perbedaan Laporan Keuangan Sektor Publik Dengan Sektor Swasta

Sebagian besar perbedaan dan persamaan laporan keuangan sector public dan swasta
adalah sebagai berikut:

Perbedaan

Laporan Departemen Pemerintah Laporan KeuanganSektor Swasta


Focus finansial dan politik Focus financial
Kinerja diukur secara financial dan non- Sebagian besar kinerja diukur secara
finasial financial
Pertanggungjawaban kepada perlemen dan Pertanggungjawaban kepada pemegang
masyarakat luas saham dan kreditur
Berfokus pada bagian organisasi Berfokus kepada organisasi secara
keseluruhan
Melihat kemasa depan secara detail Tidak dapat melihat masa depan secara detail
Aturan pelaporan ditentukan oleh Aturan pelaporan ditentukan oleh undang-
departemen keuangan undang, standar akuntansi, pasar modal, dan
praktik akuntansi
Laporan diperiksa oleh treasury Laporan diperikssa oleh auditor independen
Cash accounting Accrual accounting
Persamaan
Dokumen-dokumen sumber
Berperan sebagai hubungan masyarakat (public relations)

2
A. Tujuan Umum dari Laporan Keuangan Sektor Publik

1. Kepatuhan dan Pengelolaan (compliance and stewardship)

Laporan keuangan digunakan untuk memberikan jaminan kepada pengguna laporan


keuangan dan pihak otoritas penguasa bahwa pengelolaan sumber daya telah dilakukan
sesuai dengan ketentuan hokum dan peraturan lain yang telah ditetapkan.

2. Akuntabilitas dan Pelaporan Retrospektif (accountability and retrospective reporting).

Laporan keuangan digunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik,


untuk memonitor kinerja dan mengevaluasi manajemen, memberikan dasar untuk
mengamati trend antar kurun waktu, pencapaian atas tujuan yang telah ditetapkan, dan
membandingkannya dengan kinerja organisasi lain yang sejenis jika ada, serta
memungkinkan pihak luar untuk memperoleh informasi biaya atas barang dan jasa yang
diterima dan untuk menilai efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya organisasi.

3. Perencanaan dan Informasi Otorisasi (planning and authorization information)

Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan daar perencanaan kebijakan dan


aktivitas di masa yang akan datang dan untuk memberikan informasi pendukung mengenai
otorisasi penggunaan dana.

4. Kelangsungan Organisasi (viability)

Laporan keuangan berfungsi untuk membantu pembaca dalam menentukan apakah


suatu organisasi atau unit kerja dapat meneruskan menyediakan barang dan jasa
(pelayanan) di masa yang akan datang.

5. Hubungan Masyarakat (public relation)

Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan kesempatan kepada organisasi, untuk


mengemukakan pernyataan atas prestasi yang telah dicapai kepada pemilik yang
dipengaruhi karyawan dan masyarakat serta sebagai alat komunikasi dengan public dan
pihak-pihak lain yang berkepentingan.

6. Sumber Fakta dan Gambaran (source of facts and figures)

Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi kepada kelompok


kepentingan yang ingin mengetahui organisasi secara lebih mendalam.

3
2.2 Teori Pelaporan dalam Sektor Publik
Ada 2 jenis pelaporan yang dikenal dalam Sektor Publik, yaitu Pelaporan Kinerja dan
Pelaporan.

a. Pelaporan Kinerja, merupakan refleksi kewajiban untuk mempresentasikandan


melaporkan kinerja keseluruhan aktivitas serta sumber daya yang harus
dipertanggungjawabkan. Pelaporan ini juga merupakan wujud dari proses
akuntanbilitas. Entitas yang berkewajiban (sebaiknya) untuk membuat laporan ini
antara lain adalah pemerintah pusat, pemerintah daerah, unit kerja pemerintahan, unit
pelaksana teknis, LSM, partai politik (ParPol), Yayasan dan organisasi
kemasyarakatan lainnya.

b. Pelaporan Keuangan, merupakan refleksi dari posisi keuangan serta transaksi yang
telah dilakukan suatu organisasisektor public dalam kurun waktu tertentuJenis

2.3 Jenis-Jenis Laporan Keuangan Sektor Publik


Adapun Jenis laporan keuangan sektor publik dapat dibagi menjadi beberapa
kategori, yaitu :
1. Pelaporan Keuangan Pemerintah, Ini berkaitan dengan akuntansi pemerintah pusat,
yang melibatkan anggaran dan pelaporan keuangan entitas pemerintah nasional.
2. Pelaporan Keuangan Daerah, lebih berfokus pada akuntansi entitas pemerintah
daerah, seperti pemerintah kabupaten, kota, dan desa.
3. Pelaporan Keuangan Lembaga Publik, Terkait dengan akuntansi lembaga-lembaga
publik, seperti universitas, rumah sakit, dan lembaga-lembaga penelitian yang
dibiayai oleh pemerintah.
4. Pelaporan Keuangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Melibatkan entitas bisnis
yang dimiliki oleh pemerintah, yang memiliki tujuan ekonomi tetapi tetap dalam
lingkup sektor publik.
2.4 Laporan Keuangan Sektor Publik
Penyajian Laporan Keuangan Terdiri dari :

1) Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

Atau biasa dikenal juga dengan Neraca, adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi
aktiva, utang, dan modal pemilik selama suatu periode tertentu

4
2) Laporan Kinerja keuangan (Lapoan Surplus-Defisit)

Disebut juga Laporan Pendapatan dan Biaya, Laporan Surplus-Rugi, Laporan Operasi atau
yang lebih biasa digunakan, Laporan laba-Rugi, adalah laporan keuangan yang menyajikan
pendapatan dan biaya selama satu periode tertentu.

3) Laporan Perubahan Aktiva atau Ekuitas Neto


Menggambarkan kenaikan ataupun penurunan kekayaan berdasarkan prinsip pengukuran
tertentu yang diadopsi dan harus diungkapkan pada laporan keuangan. Perubahan aktiva atau
ekuitas neto secara keseluruhan menyajikan total surplus/defisit neto selama periode tertentu.
Pendapatan dan juga biaya lainnya diakui secara langsung sebagai perubahan aktiva’ekuitas
netodari tiap kontribusi dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik.

4) Laporan Arus Kas

Menyajikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas selama satu periode tertentu.
Penerimaan dan pengeluaran kas diklasifikasikan menurut kegiatan operasi, kegiatan pembiayaan,
dan kegiatan investigasi. Informasi arus kas sangat bermanfaatbagi pemakai laporan keuangan
karena menyediakan dasar estimasi kemampuan entitas untuk menghasilkan kas dan setara kas,
serta kebutuhan entitas untuk menggunakan arus kas tersebut.

5) Catatan Atas Laporan Keuangan Sektor Publik

Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) merupakan bagian penting dan tak terpisahkan dari
setiap laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang penjelasan akun-akun laporan
keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai. CALK bertujuan menginformasikan
pengungkapan yang diperlukan atas laporan keuangan.

2.5 Sistem Pelaporan Keuangan Sektor Publik


1. Dasar kas (cash base)
Sistem akuntansi dasar kas hanya mengakui arus kas masuk dan arus kas keluar. Akun
keuangan akhirnya akan dirangkum dalam buku kas. Laporan keuangan tidak bisa dihasilkan
apabila tidak ada data tentang aktiva dan kewajiban. Data yang ada hanyalah perimbangan kas.
Penjualan hanya dicatat saat kas diterima, sehingga tidak ada pos piutang. Pembelian dicatat
saat kas dibayarkan sehingga tidak ada utang. Penyesuaian saham tidak dilakukan, karena akun
tidak memerhatikan pencatatan, dimana yang diperhatikan hanya kenyataan bahwa kas dibayar

5
untuk pembelian (sehingga tidak ada gambaran tentang penutupan saham/closing stock figure.
2. Dasar akrual (accrual base)

Definisi konsep akuntansi akrual sebagaimana tercantum pada SSAP 2 adalah sebagai
berikut: Penerimaan dan biaya bertambah (diakui karena diperoleh atau dimasukkan bukan
sebagai uang yang diterima atau dibayarkan) dalam jumlah yang sesuai satu sama lain, dapat
dipertahankan atau dianggap benar, dan berkaitan dengan rekening laba dan rugi selama
periode bersangkutan.

Penerapan dasar akrual akan sangat memengaruhi sistem akuntansi yang digunakan
seperti penambahan pos-pos akrual dan berbagai formulir pembukuan. Penerapan dasar akrual
lebih mengutamakan laporan yang dihasilkan untuk kepentingan kreditor dan debitor.
Pengetahuan yang lengkap tentang “siapa yang meminjami uang dan berapa banyak”, serta
pada saat yang sama, “siapa yang dipinjami dan berapa banyak”. Oleh karena itu, organisasi
sektor publik akan membuat catatan yang sangat teliti dari para debitor dan kreditor. Jadi,
sistem akuntansi yang dibangun dapat dipilah mana yang berorientasi utang dan mana yang
berorientasi piutang.

3. Accounting fond ( akuntansi dana )

Akuntansi dana merupakan salah satu alternative system akuntansi di sektor public
yang dikembangkan dari dasar kas dan prosedur pengendalian anggaran. Di sector swasta,
akuntansi dana tidak begitu popular karena kecilnya dana kas yang disimpan. Namun, bagi
sector public dana kas sector publik cukup penting dan berpengaruh terhadap pengambilan
keputusan.besarnya dana kas sangat mempengaruhi anggaran organisasi sector public,
sehingga sistem akuntansi lebih memprioritaskan pengelolaan dana.

2.6 Teknik Pelaporan Keuangan Sektor Publik


1. Tahap Pencatatan Dan Penggolongan
Yaitu kegiatan pengidentifikasian dan pengukuran dalam bentuk bukti transaksi
dan bukti pencatatan yang dicatat dalam buku jurnal. Jurnal adalah media pencatatan
transaksi secara urut waktu (kronologis). Manfaat jurnal adalah menggambarkan pos-pos
yang terpengaruh oleh transaksi, dapat memberikan gambaran secara kronologis, jurnal
dapat dibagi menjadi beberapa jurnal khusus yang memungkinkan pengerjaan oleh
beberapa orang dalam waktu yang bersamaan, apabila terjadi kesalahan maka akan lebih

6
mudah menemukannya dalam jurnal dari pada mencari pada buku besar.
2. Tahap Pengikhtisaran
Transaksi-transaksi yang sudah dicatat dan digolongkan dalam jurnal, diringkas
dan dibukukan dalam rekening-rekening buku besar dalam jangka waktu tertentu. Buku
besar dibagi menjadi buku besar umum dan buku besar pembantu. Adapun fungsi dari buku
besar umum adalah mengumpulkan data transaksi kemudian mengklasifikasikannya untuk
divalidasi, mencatat penyesuaian terhadap akun untuk mempersiapkan laporan keuangan.
3. Tahap Pelaporan
Data akuntansi yang tercatat dalam rekening-rekening buku besar akan disajikan
dalam bentuk laporan keuangan. Penyederhanaan penyusunan laporan keuangan biasanya
dilakukan melalui neraca lajur atau kertas kerja.
Sistem pencatatan dalam akuntansi terbagi menjadi dua yaitu single book keeping
entry dan double book keeping entry. Single book keeping entry adalah sistem pencatatan
yang hanya melibatkan satu buku besar untuk pencatatan seluruh transaksi yang terjadi.
Sedangkan, double book keeping entry adalah sistem pencatat transaksi pada lebih dari
satu akun buku besar. Pemilihan sistem pencatatan ini tergantung pada karakteristik entitas,
pada entitas yang tidak begitu kompleks tidak terlalu memerlukan double
book keeping entry.
2.7 Langkah Langkah yang dapat Meningkatkan Kualitas Laporan Keuangan
1. Mengadopsi Standar Akutansi yang Tepat
Penting bagi pemerintah untuk mengadopsi standar akuntansi yang sesuai dengan
kebijakan dan regulasi yang berlaku. Standar-standar ini mencakup prinsip-prinsip
akuntansi yang akan memastikan laporan keuangan pemerintah sesuai dengan standar
internasional. Dengan menerapkan standar yang tepat, laporan keuangan dapat dibaca
dan dipahami oleh pihak yang berkepentingan.
2. Pelatihan & Pengembangan Staff
Staf yang terlibat dalam proses akuntansi sektor publik harus memiliki pengetahuan
dan keterampilan yang memadai. Ini termasuk pemahaman tentang aturan akuntansi
yang berlaku dan kemampuan untuk menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas.
Pelatihan dan pengembangan staf adalah langkah kunci dalam meningkatkan kualitas
laporan keuangan.

7
3. Penggunaan Sistem Informasi Akutansi yang Modern
Penggunaan sistem informasi akuntansi yang modern dapat mempermudah proses
pelaporan keuangan pemerintah. Sistem ini dapat mengotomatiskan banyak tugas yang
sebelumnya dilakukan secara manual, seperti pencatatan transaksi dan pembuatan
laporan. Hal ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga mengurangi risiko
kesalahan manusia.
4. Audit dan Pemeriksaan Berkala
Proses audit dan pemeriksaan berkala laporan keuangan oleh pihak eksternal
merupakan langkah penting dalam memastikan kualitas laporan. Auditor independen
akan memeriksa laporan keuangan untuk memastikan bahwa tidak ada kesalahan atau
kecurangan yang terjadi. Hasil dari audit ini memberikan keyakinan kepada masyarakat
dan pihak-pihak terkait bahwa laporan keuangan pemerintah dapat dipercaya.
2.8 Dampak Positif pada Masyarakat
Peningkatan kualitas laporan keuangan pemerintah memiliki dampak positif yang
signifikan pada masyarakat. Berikut adalah beberapa dampak positifnya:
1. Kepercayaan Masyarakat
Dengan adanya laporan keuangan yang akurat dan transparan, masyarakat akan
memiliki kepercayaan lebih terhadap pemerintah. Mereka akan merasa bahwa dana publik
digunakan dengan bijak dan sesuai dengan tujuan yang seharusnya.
2. Investasi yang Lebih Baik
Peningkatan kualitas laporan keuangan juga meningkatkan daya tarik bagi investor.
Investor akan lebih percaya untuk berinvestasi dalam proyek-proyek pemerintah yang
transparan dan berkinerja baik. Hal ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan
menciptakan lapangan kerja.
3. Pengawasan yang Efektif
Masyarakat dapat memantau pengelolaan dana publik dengan lebih efektif ketika
mereka memiliki akses ke laporan keuangan yang berkualitas. Mereka dapat
mengidentifikasi potensi penyimpangan atau penyalahgunaan dana publik, yang kemudian
dapat dilaporkan dan diatasi.

8
BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan
Akuntansi Sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan
keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. Dilihat dari sisi
internal organisasi laporan keuangan sektor publik merupakan alat pengendalian dan
evaluasi kinerja manajerial dan organisasi. Sedangkan dari sisi eksternal, laporan keuangan
merupakan alat pertanggung jawaban terhadap publik dan sebagai dasar untuk mengambil
keputusan. penerapan akuntansi sektor publik sangat berpengaruh terhadap akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah daerah.

b. Saran
Dalam memahami Pelaporan Keuangan Sektor Publik, disarankan kepada
Mahasiswa/I untuk tidak melupakan dasar-dasar pada pelaporan Perusahaan swasta, karena
pada dasarnya keduanya memiliki beberapa persamaan sehingga jika telah memahami
pelaporan pada perusahaan swasta, tidak akan mengalami kesulitan dalam
memahami pembahasan ini.

9
DAFTAR PUSTAKA

Sugijanto, Robert Gunadi H, dan Sonny Loho, 1995. Akuntansi Pemerintahan dan Organisasi
Nirlaba. Malang: PPA-FE Unibraw

Komite Standar Akuntansi Pemerintahan. Standar Akuntansi Pemerintahan. Published at


http://www.ksap.org/

Pengertian Akuntansi Sektor Publik. Akutansi Sektor Publik. Published at


www.hestiku.blogspot.com

Teori dan Standar Akuntansi Sektor. Publik Published at www.kumpulanilmu.blogspot.com

Akuntansi Sektor Publik. Translasi Mata Uang Asing. www.mustikaaksara.blogspot.com

Teknik Pelaporan Keuangan Akuntansi Sektor Publik. Published at


www.digitalnotes.blogspot.com

Komite Standar Akuntansi Pemerintah. Organisasi Nirlaba. Artikel pada www.ksap.org

10

Anda mungkin juga menyukai