Anda di halaman 1dari 15

KERANGKA KONSEPTUAL ASP

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Akuntansi keuangan sektor publik sangat erat kaitannya dengan
fungsi akuntansi sebagai penyedia informasi keuangan untuk pihak eksternal
organisasi. Disektor publik, kebutuhan akan informasi akuntansi semakin tinggi
seiring dengan semakin meningkatnya akuntabilitas publik dan transparansi
oleh lembaga lembaga publik. Laporan keuangan sektor publik
menjadi instrument utama untuk menciptakan akuntabilitas publik. Untuk
menghasilkan laporan keuangan sektor publik yang relevan dan handal, maka
diperlukan standar akuntansi keuangan sector publik dan system akuntansi sector
publik. Pengembangan standar akuntansi keuangan sector publik merupakan suatu
yang sangat krusial, karena kualitas standar akuntansi secara langsung akan
mempengaruhi kualitas laporan keuangan. Dengan demikian pada bahan ajar ini perlu
dikembangkan system akuntansi yang mampu menghasilkan sebuah laporan keuangan
yang dapat di pertanggung jawabkan.
Pemahaman sektor publik sering diartikan sebagai aturan pelengkap
pemerintah yang mengakumulasi "utang sektor publik" dan "permintaan
pinjaman sektor publik" untuk suatu tahun tertentu. Artikulasi ini dampak dari
sudut pandang ekonomi dan politik yang selama ini mendominasi perdebatan
sektor publik.
B. TUJUAN PENULISAN
Setelah mempelajari pokok bahasan ini, diharapkan mahasiswa dapat
memahami dan menjelaskan secara detail tentang Akuntansi Sektor Publik dan laporanlaporan yang di butuhkan.
C. RUMUSAN MASALAH
A. Tujuan laporan keuangan Akuntansi Sektor Publik.
B. Elemen laporan keuangan Akuntansi Sektor Publik.
C. Asumsi dasar & prinsip laporan keuangan Akuntansi Sektor Publik.
D. Karakteristik kualitatif

D. SISTEMATIKA PENULISAN

TUGAS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

KERANGKA KONSEPTUAL ASP

Sistematika penulisan makalah ini yaitu :


1. BAB I PENDAHULUAN didalamnya berisi mengenai latar belakang
penulisan makalah, tujuan penulisan makalah, Rumusan Masalah, Dan
Juga Sistematika penulisan makalah sendiri.
2. BAB II LANDASAN TEORI yang berisi teori pengertian dari
pembahasan.
3. BAB III PEMBASAN yang merupakan isi dari pokok pembahasan
makalah.
4. BAB IV PENUTUP didalamnya berisi mengenai kesimpulan dari
pembahsan makalah.

BAB II
LANDASAN TEORI

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

TUGAS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

KERANGKA KONSEPTUAL ASP

Akuntansi merupakan suatu aktivitas yang diarahkan untuk mencapai hasil


tertentu yang memiliki manfaat baik bagi pihak internal maupun eksternal
perusahaan/organisasi.

Dalam

perkembanganya

akuntansi

mengalami

kemajuan baik pada sektor swasta maupun sektor publik. Seiring dengan
meningkatnya kebutuhan akan informasi dalam suatu perusahaan/organisasi
baik yang berorientasi pada profit maupun non-profit. Sektor publik memiliki
peran yang sangat penting dalam kemajuan suatu bangsa. Kegagalan pada
sektor publik dapat berdampak pada terganggunya sektor bisnis dan sosial yang
dapat memicu kondisi krisis suatu bangsa. Oleh karena itu, pembangunan
sektor publik harus dilakukan secara berkelanjutan dan tidak boleh diabaikan.
Akuntansi sektor publik merupakan salah satu bidang akuntansi yang termasuk
baru di Indonesia, namun telah mengalami perkembangan yang sangat pesat
sejak kemunculanya, dan berbagai organisasi publik lainya memandang
akuntansi sektor publik sebagai sesuatu yang vital dalam aktivitasnya.

PENGERTIAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


Akuntansi sektor publik menurut Renyowijoyo (2008) adalah sebagai
berikut : Sistem akuntansi yang dipakai oleh lembaga-lembaga publik sebagai
salah satu alat pertanggungjawaban kepada publik Kemudian Bastian (2006)
menjelaskan tentang pengertian akuntansi sektor publik adalah sebagai
berikut : Mekanisme teknik analisis akuntansi yang diterapkan pada
pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi Negara dan
departemen- departemen di bawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD,
LSM dan yayasan sosial, maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor publik
dan swasta. Dari definisi-definisi yang telah dikemukakan diatas dapat
disimpulkan bahwa akuntansi sektor publik merupakan sistem akuntansi yang
diterapkan dan digunakan pada lembaga-lembaga publik sebagai alat
pertanggungjawaban kepada publik. 2.1.1.2 Perbedaan Sektor Publik dan
Sektor Swasta Untuk memahami perbedaan antara sektor publik dengan sektor
swasta, penulis telah menyertakan tabel-tabel perbandingan antara perbedaan
kedua sektor tersebut menurut para ahli.
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

TUGAS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

KERANGKA KONSEPTUAL ASP

A. KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


Kerangka konsepsual (conceptual framework): suatu sistem logis dari
tujuan-tujuan dan dasar-dasar yang saling terkait yang dapat mengarah pada
standar-standar konsisten dan yang menentukan sifat, fungsi, dan batasan dari
akuntansi keuangan dan laporan-laporan keuangan.
Kerangka kerja konseptual (conceptual framework) adalah suatu sistem
koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling
berhubungan, yang menjadi landasan bagi penetapan standar yang konsisten
dan penentuan sifat, fungsi, serta batas- batas dari akuntansi keuangan dan
laporan keuangan.
B. TUJUAN DAN PERANAN KERANGKA KONSEPTUAL ASP
Kerangka dasar merupakan konsep yang mendasari penyusunan dan
penyajian laporan keuangan dalam sektor publik untuk kepentingan eksternal.
Tujuan kerangka dasar:
1) Tim penyusun standar akuntansi keuangan sektor publik dalam
pelaksanaan tugasnya,
2) Penyusunan laporan keuangan,
3) Auditor (BPK),
4) Para pemakai laporan keuangan sektor publik
Penggunaan kerangka dasar sebagai acuan oleh komite penyusun standar
akuntansi keuangan sektor publik dalam pengembangan standar akuntansi
keuangan sektor publik di masa depan dan dalam peninjauan kembali terhadap
standar akuntansi keuangan sektor publik yang berlaku.
Ruang Lingkup Kerangka Konseptual Akuntansi Sektor Publik
1. Kerangka dasar membahas:
Tujuan laporan keuangan sektor publik
Karakteristik kualitatif
Definisi, pengakuan, dan pengukuran unsur-unsur yang membentuk
laporan keuangan
Konsep ekuitas serta pemeliharaan ekuitas
2. Laporan keuangan sektor publik dihasilkan dari proses pelaporan keuangan
dalam organisasi sektor publik.
3. Menurut IPSAS, laporan keuangan minimum organisasi sektor publik yang
harus dihasilkan meliputi laporan posisi keuangan, laporan kinerja keuangan,
laporan aktiva/ekuitas neto, laporan arus kas, perhitungan anggaran dan
catatan atas laporan keuangan.

TUGAS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

KERANGKA KONSEPTUAL ASP

C. TUJUAN, ELEMEN DAN ASUMSI DASAR LAPORAN KEUANGAN


SEKTOR PUBLIK
1) Tujuan umum pelaporan keuangan sektor publik:
a) Menyediakan
informasi untuk
pengambilan

keputusan

dan

mendemostrasikan akuntabilitas entitas,


b) Info mengenai sumber-sumber, alokasi, dan penggunaan sumber daya
finansial,
c) Info mengenai bagaimana entitas mendanai aktivitasnya dan memenuhi
persyaratan kasnya,
d) Info yang berguna dalam mengevaluasi kemampuan entitas untuk
mendanai aktivitasnya dan kewajiban,
e) Info tentang kondisi keuangan dan perubahan didalamnya,
f) Info yang berguna dalam mengevaluasi kinerja entitas atas hal biaya jasa,
efisiensi, dan pencapaian tujuan.
2) Elemen-elemen dalam laporan keuangan sektor publik:
a) Aktiva,
b) Kewajiban,
c) Aktiva/ekuitas neto,
d) Pendapatan,
e) Biaya-biaya,
f) Arus kas
3) Asumsi Dasar
1. Dasar Akrual
Laporan keuangan sektor publik meliputi berbagai transaksi masa lalu dan
peristiwa terkait yang mempengaruhi pengambilan keputusan secara
ekonomi.
2. Kelangsungan Usaha
Laporan keuangan sektor publik disusun atas dasar kelangsungan usaha
entitas saat sekarang dan masa depan.
D. KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN SEKTOR
PUBLIK
Empat karakteristik kualitatif pokok:
1. Dapat dipahami
Pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas
ekonomi, bisnis, dan akuntansi, serta mempunyai kemauan untuk belajar
tetnang informasi yang disampaikan.

TUGAS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

KERANGKA KONSEPTUAL ASP

2.

Relevan
Dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai laporan.

3. Keandalan
Bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat
diandalkan pemakainya.
4. Dapat dibandingkan
Pemakai harus dapat membandingkan laporan keuangan entitas antar periode
untuk mengidentifikasi tren posisi dan kinerja keuangan.
Karakteristik lainnya:
1. Materialitas
Dapat diinterprestasikan sebagai ambang batas hasil penerapan informasi
sesuai dengan salah satu karakteristik kualitatif pokok.
2.

Penyajian jujur
Informasi harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa
lainnya yang seharusnya disajikan atau yang wajar dapat diharapkan untuk
disajikan.

3.

Subtansi mengungguli bentuk


Substansi transaksi atau peristiwa lain tidak selalu konsisten dengan apa yang
tampak dari bentuk hukum.

4.

Netralitas
Informasi harus dapat diarahkan pada kebutuhan umum pemakai.

5.

Pertimbangan sehat
Penyusun laporan keuangan adakalanya menghadapi ketidakpastian peristiwa
dan keadaan tertentu.

6.

Kelengkapan
Informasi dalam laporan keuangan harus lengkap dalam batasan materialitas
dan biaya.

E. ELEMEN LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK


Definisi pos-pos dalam pengukuran posisi keuangan:
a) Aktiva

TUGAS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

KERANGKA KONSEPTUAL ASP

Sumber yang dikendalikan oleh suatu entitas sebagai hasil dari peristiwa
masa lalu. Dari sumber-sumber tersebut, manfaat ekonomi masa depan atau
jasa potensial yang mengalir masuk ke entitas, diharapkan ada.
b) Kewajiban
Hutang masa kini daru suatu entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu.
Dengan demikian, penyelesaian hutang itu merupakan arus keluar sumbersumber yang dimiliki suatu entitas dengan manfaat masa depan atau jasa
potensial.
c) Ekuitas
Hak residual aktiva pemerintah pusat/daerah setelah dikurangi semua
kewajiban.
Pengukuran kinerja
Pendapatan bersih (surplus) seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja.
Definisi unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja:
a) Pendapatan (income)
Arus kas masuk selama periode pelaporan dengan tujuan peningkatan
aktiva/ekuitas neto, dan ini berarti peningkatan kontribusi dari pemilik.
b) Biaya (expense)
Pengurangan manfaat ekonomis masa depan selama periode pelaporan dalam
bentuk arus kas keluar atau konsumsi aktiva atau kewajiban yang mengurangi
distribusi ke pemilik.
c) Penyesuaian pemeliharaan modal
Revaluasi (restatement) aktiva dan kewajiban menimbulkan kenaikan atau
penurunan ekuitas.

Pengakuan dan Pengukuran Laporan Keuangan Organisasi Sektor

Publik
1. Pengukuran unsur laporan keuangan
Pengakuan ini dapat dilakukan dengan menyatakan pos tersebut baik dalam
laporan kata- kata maupun dalam jumlah uang dan mencantumkan ke dalam
laporan posisi keuangan atau kinerja keuangan. Persyaratan pengakuan pos
yang memenuhi definisi suatu unsur kalau :

TUGAS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

KERANGKA KONSEPTUAL ASP

a. Ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dgn pos


tersebut akan mengalir dari ke dalam perusahaan
b. Pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dgn andal
2. Probabilitas manfaat ekonomi masa depan
Konsep probabilitas digunakan dalam pengertian derajat ketidakpastian bahwa
manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dgn pos tersebut akan mengalir
dari atau kedalam entitas.
3. Kendala pengukuran
Kriteria pengakuan suatu pos yang kedua adalah ada tidaknya biaya atau nilai
yang dapat diukur dgn tingkat keandalan tertentu. Suatu pos dapat memenuhi
syarat untuk di akui di masa depan sebagai akibat dari peristiwa atau keadaan
yang terjadi kemudian.
4. Pengakuan aktiva
Aktiva diakui dalam laporan posisi keuangan jika kemungkinan besar
msanfaat ekonominya di masa depan atau jasa potensialnya akan diperoleh
entitas dan aktiva tersebut mempunyai nilai dan dapat diukur dgn andal.
Aktiva tidak diakui, bila pengeluaran terjadi dan manfaat ekonominya tidak
mungkin mengalir ke dalam entitasnya setelah periode akuntasi berjalan.
5. Pengakuan kewajiban
Kewajiban diakui dalam laporan posisi keuangan jika kemungkinan besar
pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan
untuk menyelesaikan kewajiban sekarang dan jumlah yang harus diselesaikan
dapat diukur dgn andal.
6. Pengakuan pendapatan
Pendapatan diakui kalau kenaikan manfaat ekonomi di masa depan yang
terkait dgn peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban telah terjadi dan
dapat diukur dengan andal
7. Pengakuan biaya
Biaya diakui kalau penurunan manfaat ekonomi masa depan telah terjadi dapat
diukur dgn andal. Biaya diakui atas dasar hubungan langsung antara biaya
yang timbul dan pos pendapatan tertentu yang diperoleh.
Manfaat ekonomi diharapkan timbul selama periode akuntansi dan hubungan
dgn pendapatan hanya dapat ditentukan secara luas atau tak langsung. Biaya
diakui dalam laporan kinerja keuangan atas prosedur alokasi yang rasional dan
sistematis.
8. Pengukuran unsur laporan keuangan
Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang untuk mengakui dan
memasukan setiap unsur laporan keuangan sektor publik dalam posisi

TUGAS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

KERANGKA KONSEPTUAL ASP

keuangan dan laporan kinerja keuangan. Proses ini menyangkut pemilihan


dasar pengukuran tertentu.
F. PERBEDAAN AKUNTANSI BERBASIS KAS DAN AKUNTANSI
BERBASIS AKRUAL
1. Berbasis Kas
Sistem akuntansi ini hanya mengakui arus kas masuk dan kas
keluar.Rekening keuangan akhir akan dirangkum dalam buku kas.Dalam kasus
ini,laporan keuangan tisak bisa dihasilkan karena ketiadaan data tentang aktiva
dan kewajiban.Data yang ada hanyalah perimbangan kas.Penjualan hanya
dicatat saat kas diterima,sehingga tidak ada pos piutang.Pembelian dicatat saat
kas dibayarkan,sehingga tidak ada hutang.
Laporan arus kas banyak dipakai dalam akuntansi bisnis,namun hanya
sebagai tambahan laporan pendapatan dan laporan posisi keuangan.Laporan
ini lama kelamaan digantikan oleh laporan aliran cadangan, yang sebaliknya
justru tidak pernah nampak. Akuntansi arus kas bukanlah pengganti akuntansi
akrual.Akuntansi arus kas dipraktikkan diberbagai sector public dan organisasi
nonprofif, misalnya rekening penerimaan dan pembayaran yang sederhana
dari suatu kegiatan derma kecil,dan yang terpenting terutama dalam jumlah
uang yang digunakan adalah rekening kas pemerintah yang opaling berdaulat.
Keuntungan utama basis kas yaitu mudah dipahami dan juga
ditafsirkan,Akibat kesederhanaannya tidak membutuhkan biaya yabg banyak
dan keahlian akuntansi yang tinggi.Banyak manajer meragukan hasil basis
akrual yang lebih luas.Kepemilikan tidak bisa dipisahkan dari kemampuan
pengendalian,sehingga kesempatan manajer untuk memanipulasi laporan
akuntansi menjadi berkurang.Demikian juga laporan kinerja eksekutif yang
diberikan ke legislative.
Jenis informasi yang tidak diberikan dalam laporan arus kas adalah modal
dan pendapatan.Tidak terdapatnya aktiva dan kewajiban didalam catatan
perusahaan itumengakbatkan tidak adanya catatan modal.Apabila pendapatan
adalah

peningkatan

modal,

maka

pendapatan

tidak

dapat

diperhitungkan.Kelebihan penerimaan atas pembayaran tak dapat disebut


pendapatan,karena penerimaaaan modal termasuk penerimaan.Kelebihan

TUGAS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

KERANGKA KONSEPTUAL ASP

pembayaran atas penerimaan juga tak dapat dinyatakan sebagai rugi,karena


terpisah dari pembayaran yang mungkin memasukan akuisisi aktiva.
Pemisahan pendapatn dan aktiva tak hanya menunjukan gambaran
pendapatan yang dapat dipakai sebagai ukuran kinerja.Salah satu contoh
adalah penyusutan modal melalui penjualan aktiva modal.Penjualan tanah dan
bangunan perusahaan sector public Nampak sangat menguntungkan dalam
jangka pendek.Jumlah penerimaaan dalam rekening tahun pembayaran akan
Nampak lebih baik.Namun yang terjadi adalah nilai awal modal yang telah
menyusut dan berkurang nilai aktiva perusahaan secara keseluruhan yang
mampu mendatangkan pendapatan.Jadi laporan arus kas diperlukan untuk
memberikan gambaran yang lengkap tentang apa yang terjaadi dan akan
terjadi.Kesimpulannya,akuntansi berbasis kas mampu menyediakan informasi
pentin dan objektif.Di sisi lain.informasi pendapatn dan modal serta biaya
operasional perusahaan selama periode tertentu tidak dapat dimunculkan.
2. Basis Akrual
Definisi konsep akuntansi akrual sebagaimana tercantum pada SSAP 2
adalah sebagai berikut:
Penerimaan dan biaya bertambah(diakui karena diperoleh atau dimasukan
tidak sebagai uang yang diterima atau dibayarkan) sesuai satu sama lain dapat
dipertahankan atau dianggap benar, dan berkaitan dengan rekening laba dan
rugi selama periode bersangkutan.
Kepastian penerimaan secara hokum sangat ditentukan dengan faktur yang
telah deterbitkan, demikian juga kepastian munculnya biaya ditentukan
dengan penerimaan jasa/barang.Menurut metode biaya historis, modal
diperhitungkan sebagai modal awal investasi.Oleh sebab itu, tanah tidak
terdepresiasi akan diungkapkan sebesar nilai asset dikurangi biaya depresiasi.
Penerapan basis akrual akan mempengaruhi system akuntansi yang
digunakn, seperti penambahan pos-pos akrual dan berbagai formulir
pembukuan.Terkait dengan itu,penerapan basis akrual mengutamakan laporan
yang dihasilkan untuk kepentingan kreditor dan debitor.Sehingga system
akuntansi yang bangun dapat dipilah yang berorientasi hutang atau
yangberorientasi piutang.

TUGAS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

KERANGKA KONSEPTUAL ASP

Ragam laporan dalam konsep akrual tidak dibuat seragam.Tiap organisasi


sector public mempunyai daftar laporab yang memungkinkan jumlahnua
berbeda satu dengan yang lain.Perbedaan yang terjadi lebih disebabkan karena
perbedaan proses kerja antar organisasi.Namun,persamaan juga terjadi dalam
proses pelaporan posisi keuangan dan pelaporan operasional diberbagai
organisasi.Hail ini disebabkan alur penerimaan dan pembyaran yang konsisten
antar organisasi.
Penerapan basis akrual dalam manajemen pemerintah daerah bisa
dilakukan secara berbeda dinandingkan lembaga public lainnya.Diberbagai
negara pemerintah daerah sudah menerapkan akuntansi berbasis akrual secara
penuh,karena penerapannya dianggap mudah dan sederhana.Namun di
Indonesia tarik menarik perundangan dan kepentingan telah menyebabkan
pergeseran akuntansi anggaran dan akuntansi cadangan ke akuntansi berbasis

akrual menjadi lamban.


Keuntungan dan kelemahan basis akrual

KEUNTUNGAN

KELEMAHAN

1. Penerimaan dan pengeluaran dalam 1. Penentuan pos dan besaran transaksi


laporan operasional berhubungan dengan yang dicatat dilakukan oleh individu
penerimaan dan pemasukannya.
yang mencatat.
2. Basis akrual menunjukan gambaran 2. Relevansi akuntansi akrual menjadi
pendapatan.

terbatas ketika dikaitkan dengan nilai

historis dan inflasi.


3. Basis akrual dapat dijadikan alat ukur 3. Penyesuaian akrual membutuhkan
modal.

prosedur

administrasi

yang

lebih

rumit,sehingga biaya lebih mahal.


4. Peluang memanipulasi keuangan
yang sulit dikendalikan.
3. Konsep Akuntansi Dana
Akuntansi dana adalah salah satu alternatif sistem akuntansi sektor publik
yang dikembangkan dari basis kas dan prosedur pengendalian anggaran.
Sistem akuntasi dana ini mengakui transaksi perubahan saat komitmen

disepakati.
Fungsi dan permasalahan akuntansi komitmen

TUGAS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

KERANGKA KONSEPTUAL ASP

Fungsi pertama akuntansi komitmen adalah pengendalian anggaran dasar


pemikirannya adalah manajer tak bisa mengendalikan laporan bulanan dan
juga proses menghasilkan transaksi terjadi peran manajer akan menentukan
berapa besar pencairan dari anggaran yang disepakati manajer dapat
menentukan pesanan dgn faktur yang akan dan tidak diterima. Permasalahan
akuntansi akural muncul dalam akuntansi komitmen manajer mempunyai
masalah pengeluran anggaran di bawah target dalam bulan tertentu, dimana
penebusan kekurangan tersebut dibebankan pada anggran periode berikutnya.
G. CONTOH KASUS
Suara merdeka, 14 Desember 2004Semarang-per januari 2008 pemerintah
daerah diwajibkan
masyarakat.

mempublikasikan setiap

Lima

laporan

laporankeuangan

keuangan yang

wajib

kepada

dipublikasikan

kepadamasyarakkat adalah laporan setiap semesteran, perhitungan APBD,


neraca, laporan arus kas,dan catatan atas lapora keuangan yang dilampiri
catatan keuangan BUMD (badan usaha ,mlikdaerah).Meskipun seharusnya
dimulai tahun depan,tetapi karna butuh sosialisasi paling lambat awaltahun
2008 hal itu sudah harus dilaksanakan pemerintah daerah. Ini karana laporan
keuanagan adalah dokumen publik dan menjadi hak masyarakat untuk
mengetahuinya kata Rey Donnyzar Moenek, Kasubdid Bina Administrasi
Keuanagn Daerah Departemen Dalam Negeri, didampingi Kepala Biro
Keuangan Setda Jateng Drs Hadi Prabowo MM, Kemarin.Ia mengatakan hal
itu disela-sela acara Pemantapan Sistem Perencanaan Program dan
Anggaran serta Penatausahaan Pengelolaan Keuangan Daerah Berdasarkan
Ketentuan Baru, di Hotel Grasia kemarin. Donny mengunkapkan,kewajiban
yang dilandasi undang-undang No 17/2003 tentangkeuangan Negara itu
merupak upaya menciptakan pengelolaan keunagn Negara yangtreansparan.
Dengan

demikian

masyarakat dapat

membantu

penggunaan

keuangan pemerintah daerah yang diperoleh melalui pajak.


Upaya untuk menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan keunangan yang
selama inilebih banyak digunakan didunia usaha dalam pengeloaan keuangan
pemerintah, tidaklahdimaksudkan untuk menyamakan pengelolaaan keuangan
sektor pemerintah dengan pengeloaan sektor swasta, tetapi lebih kepada
penerapan good cororate governance. jelasnya. Pada bagian lain, ia

TUGAS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

KERANGKA KONSEPTUAL ASP

mengatakan pemerintah pusat nantinya akan mengontrol pengeluaran


anggaran yang dilakukan daerah, persentase

penggunaan

keuangan

daerahdiatur, sedangkan nominalnya diserahkan kepada masing-masing


daerah.
Mekanisme tersebut, jelas dia, diharapkan dapat mewujudkan keseimbang
an belanja publik dan belanja rutin yang dikeluarkan daerah. Kontrol atas
pengeluaran yang dilakukandaerah sedang dibahas dalam undang-undang no
25 tahun 1999 tentang perimbangankeuangan pusat dan daerah.Dia
mengungkapkan, pengawasan terhadap penggunaan pengawasan daerah akan
dilakukan jendral pembinaan administrasi keuangan daerah. Pemerintah
melihat adanya pengunaan keuangan daerah yang tidak proposional, tandas
dia.
Sementara itu, Hadi Prabowo menambahkan, dengan dikeluarkannya
tiga paketundang-undang dibidang keuangan yakni UU Nomor 17/2003, UU
Nomor 1/2004, dan UU Nomor15/2004, serta diterbitkanya UU No 33/2004
berpengaruh terhadap seluruh sistem pengelolaan keuangan daerah karna itu,
aturan baru tersebut harus segera dipahami oleh pejabat diprovinsi dn
kabupaten/kota.

TUGAS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

KERANGKA KONSEPTUAL ASP

BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Akuntansi Sektor Publik yang kuat merupakan salah satu instrumen
penting dalam penegakan Good Governance di Sektor Publik. Akuntansi
Sektor Publik berkaitan dengan sistem pemrosesan informasi keuangan dan
pengkomunikasian informasi keuangan tersebut kepada para pemangku
kepentingan (stakeholders) Organisasi Sektor Publik.

Tuntutan akan

transparansi pengelolaan keuangan pada Organisasi Sektor Publik semakin


meningkat akhir-akhir ini. Transparansi informasi keuangan Organisasi
Sektor

Publik

sebagai

bagian

penting

dalam

penegakan Good

Governance Organisasi Sektor Publik diharapkan dapat mengurangi potensi


terjadinya korupsi pada Organisasi Sektor Publik.

Penerapan sistem

akuntansi yang sehat pada Organisasi Sektor Publik merupakan suatu


kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi.

TUGAS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

KERANGKA KONSEPTUAL ASP

DAFTAR PUSTAKA
Ihyaul Ulum, MD. 2004. Akuntansi Sektor Publik: Sebuah Pengantar. Malang:
Universitas Muhammadyah Malang

Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogya: Andi.


Rosjidi. 2001. Akuntansi Sektor Publik Pemerintah: Kerangka, Standar
dan Metode. Surabaya: Aksara Satu.

http://www.Seknasfitra.Org.
http://www.media.diknas.go.id.
http://www.Depdiknas.go.id.
http://aderustan.blogspot.com/2012/03/makalah-akuntansi-sektorpublik.html

TUGAS AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Anda mungkin juga menyukai