Anda di halaman 1dari 27

PENGEMBANGAN TEORI

AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK

3.1 AKUNTANSI
Kelompok 3

BANIMASI DUHA NURUL AINY LATARA

2262201034 2262201030

MIRANDA OKTAVIA RAHEL SEPTIANI SIAGIAN

2262201032 2262201027
PENGERTIAN TEORI AKUNTANSI

Pengertian teori akuntansi sangat bergantung pada pengertian atau


pendefinisian akuntansi sebagai suatu bidang pengetahuan. Menurut
American Accounting Association (AAA) tahun 1966 dalam
publikasinya "A Statment Of Basic Accounting Theory" (ASOBAT)
mendefinisikan "teori" sebagai suatu serangkaian hipotesis,
konsepsual, dan prinsip-prinsip pragmatik yang membentuk suatu
kerangka acuan umum untuk suatu bidang studi.
Menurut Mardiasmo (2009)

Menyatakan bahwa suatu teori perlu didukung oleh berbagai riset yang
didalamnya terdapat hipotesis-hipotesis yang diuji kebenaranya. Suatu
teori memiliki validasi keilmuan jika memenuhi tiga karakteristik dasar,
yaitu:
1. Teori tersebut memiliki kemampuan untuk menjelaskan fenomena
yang terjadi
2. Teori tersebut memiliki kemampuan untuk memprediksi terjadinya
suatu fenomena.
3. Teori tersebut memiliki kemampuan untuk mengandalikan fenomena
Tujuan Penyajian laporan Keuangan
PELAPORAN KEUANGAN
ORGANISASI SEKTOR PUBLIK Secara garis besar tuuan penyajian laporan
keuangan sektor publik adalah:
Aspek-aspek pelaporan keuangan untuk
pihak eksternal antara lain meliputi: 1. Memberikan informasi kepada para
pengguna laporan keuangan yang
1. Tujuan penyajian laporan keuangan. digunakanuntuk mempertimbangkan
2. Bentuk laporan keuangan. pembuatan keputusan ekonomi, sosial,
3. Informasi atau elemen laporan dan politik
keuangan. 2. Menunjukan transparansi dan
4. Regulasi, standar, dan pedoman akuntabilitas publik
penyajian laporan keuangan 3. Memberikan informasi untuk evaluasi
5. Badan penyusun standar atau regulasi kinerja manajerial dan organisasi
akuntansi
Manfaat Laporan Keuangan Sektor Publik
Manfaat penyajian laporan keuangan adalah:
1. Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan memprediksi kondisi
keuangan terkait dengan likuiditas, solvabilitas, rentabiltas, dan aktivitasnya serta
kebutuhan sumber kuangan jangka pendek dari suatu unit organisasi pemerintah
2. Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan memprediksi
kondisiekonomi suatu unit organisasi pemerintah dan perubahan-perubahan yang telah
danakan terjadi.
3. Memberikan informasi keuangan untuk memonitor kinerja, kesesuainya dengan
peraturan perundang-undangan, kontrak yang telah disepakati, dan ketentuan lain
yang disyaratkan.
4. Memberikan informasi untuk perencanaan dan penganggaran serta untuk memprediksi
dampak perolehan dan alokasi sumber daya untuk mencapai tujuan.
5. Memberikan informasi untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional.
Bentuk Laporan Keuangan
PP No. 71 tahun 2010 tentang SAP mengidentifikasi komponen
laporan keuangan pokok yang perlu disajikan pemerintah meliputi:
a) Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
b) Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (Laporan Perubahan
SAL)
c) Neraca
d) Laporan Operasional
e) Laporan Arus Kas (LAK)
f) Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
g) Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintah

Kerangka konseptual merupakan fundasi rerangka pedoman PABU atau landasan


konseptual dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Adapun manfaat dan
tujuan dimasukkannya kerangka konseptual adalah sebagai acuan bagi:

a) Penyusun standar dalam melaksanakan tugasnya


b) Penyusun laporan keungan dalam menanggulangi masalah akuntansiyang belum
diatur dala standar
c) Pemeriksa dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan
disusunsesuai dengan standar
d) Para pengguna laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajkan
padalaporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar
Pengguna Laporan Sektor Publik

Pengguna laporan keuangan sektor publik antara lain:


1. Masyarakat pembayar pajak
2. Pemberi dana bantuan
3. Investor dan kreditor
4. Masyrakat pengguna jasa pelayanan publik yang disediakan pemerintah
5. Pegawai pemerintah
6. Penyedia barang dan jasa
7. Badan pengawas dan advokasi
8. Lembaga peranting
9. Lembaga-lembaga internasional
10. manajemen
Elemen laporan keuangan
laporan keuangan menyediakan informasi mengenai entitas pelaporan sebagai
berikut:
1. Aset
2. Kewajiban
3. Pendapatan
4. Belanja
5. Pembiyaan
6. Saldo anggaran lebih
7. Beban
8. Arus Kas
Standar Akutansi

Standar akuntansi merupakan bagian dari Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU).
Standar akuntansi memberikan manfaat antara lain:
1. Bagi manajemen: standar akuntansi menjadi pedoman dalam menyusun dan
menyajikan laporan keuangan
2. Bagi auditor: standar akuntansi menjadi kriteria audit sebagai dasar untuk menilai
apakah laporan keuangan sudah disusun sesuai dengan standar akuntansi yang
berlaku
3. Bagi pengguna laporan keuangan: standar akuntansi dapat digunakan sebagai
pedoman dalam memahami laporan keuangan sehingga tidak terjadi
kesalahpahaman dan salah interpretasi
4. Bagi organisasi: standar akuntansi dapat meningkatkan konsistensi, keterbandingan
laporan keuangan antar periode dan dengan organisasi lain yang sejenis, relevansi.
dan reliabilitas sehingga dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan
Standar akuntansi terkait dengan sektor publik yang berlaku di
indonesia
1. Standar Akuntansi Pemerintah (PP No. 71 Tahun 2010), terdiri atas :
a. PSAP Nomor 01 tentang penyajian laporan keuangan;
b. PSAP Nomor 02 tentang Laporan Realisasi Anggaran.
c. PSAP Nomor 03 tentang Laporan Arus Kas
d. PSAP Nomor 04 tentang Catatan atas Laporan Keuangan
e. PSAP Nomor 05 tentangAkuntansi Persediaan
f. PSAP Nomor 06 tentang Akuntansi Investasi
g. PSAP Nomor 07 tentang Akuntansi Aset Tetap
h. PSAP Nomor 08 tentang Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan
i. PSAP Nomor 09 tentang Akuntansi Kewajiban
j. PSAP Nomor 10 tentang Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan
Peristiwa Luar Biasa
k. PSAP Nomor 11 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian
l. PSAP Nomor 12 tentang Laporan Operasional
2. PSAK No. 45 tentang Organisasi Nirlaba
3. PSAK No. 109 tentang Akuntansi Zakat dan Infaq/Shadaqah
Asumsi dasar

Asumsi dasar (basic assumptions) dalam pelaporan keuangan di


lingkungan pemerintah adalah anggapan yang diterima sebagai suatu
kebenaran tanpa perlu dibuktikan agar standar akuntansi dapat diterapkan.
Asumsi dasar dalam pelaporan keuangan di lingkungan pemerintah terdiri
atas:
1. kemandirian entitas
2. kesinambungan entitas; dan
3. keterukuran dalam satuan uang (monetary measurement).
Karakteristik kualitatif laporan keuangan

karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang


perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi
tujuannya. Dalam Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan, karakteristik
kualitatif laporan keuangan pemerintah meliputi:
A. Relevan
Laporan keuangan bisa dikatakan relevan apabila informasi yang termuat
didalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu
mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini, dan memprediksi masa depan,serta
menegaskan/mengoreksi hasil evaluasi dimasa lalu.
Informasi yang relevan memiliki karakteristik:
(a) Memberikan manfaat umpan balik (feedback value)
(b) Memberikan manfaat prediktif (predictive value)
(c) Disajikan tepat waktu (timelines)
(d) Lengkap
B. Andal (Reliability)
Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan
kesalahan material,menyajikan fakta seacara jujur,serta dapat diverifikasi. Informasi
yang andal memenuhi karakteristik:
(a) Penyajian jujur (faithfulness of presentation)
(b) Dapat diverifikasi (Verifiability)
(c) Netralitas
C. Dapat Dibandingkan
Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat
dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan
entitas pelaporan lain pada umunya. Perbandingan dapat dilakukan secara internal dan
eksternal.
D. Dapat Dipahami
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan keuangan dapat dipahami oleh
pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas
pemahaman para pengguna. Pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang
memadai atas kegiatan dan lingkungan operasi entitas pelaporan.
Prinsip
PrinsipAkuntansi
AkuntansiDan
DanPelaporan
PelaporanKeuangan
Keuangan

Prinsip akuntansi dan pelaporan keuanngan dimaksudkan sebagai ketentuan


yang dipahami dan ditaati oleh pembuat standar dalam menyusun
standar,penyelenggara akuntansi dan pelaporan keuangan dalam melakukan
kegiatannya,serta pengguna laporan keuangan dalam memahami laporan keuangan
yang disajikan. Terdapat 8 prinsip yang digunakan dalam akuntansi dan pelaporan
keuangan pemerintah,yaitu:
A. Basis Akuntansi
Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah adalah
basis akrual,untuk pengakuan pendapatan-LO, biaya,aset,kewajiban dan ekuitas.
Dalam hal anggaran disusun danb dilaksanakan berdasar basis kas,maka Laporan
CREDITS:
Realisasi Anggaran This presentation
(LRA) template was created
disusun berdasarkan basisbykas,berarti
Slidesgo, andbahwa
includespendapatan
icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
dan penerimaan pembiayaan diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum
Negara/Daerah atau oleh entitas pelaporan.
B. Nilai Historis
Pencatatan didasarkan pada nilai historis, Aset dicatat sebesar
pengeluaran kas dan setara kas yang dibayar atau sebesra nilai wajar dari
imbalan untuk memperoleh aset tersebut pada saat perolehan.
C. Realisasi
Bagi pemerintah,pendapatan basis kas yang tersedia yang telah
diotorisasikan melalui anggaran pemerintah suatu periode akuntansi akan
digunakan untuk membayar utang dan belanja dalam periode tersebut.
Mengingat LRA masih merupakan laporan wajib disusun,maka pendapatan
atau belanja basis kas diakui setelah diotorisasikan melalui anggaran dan telah
menambah CREDITS: This presentation
atau mengurangi kas. template was created by Slidesgo, and includes
icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
D. Substansi Mengungguli Bentuk Formal
Akuntansi lebih mengutamakan substansi suatu transaksi bukan
sekedar aspek legal formalnya saja. Apabila substansi transaksi atau
peristiwa lain tidak konsisten atau berbeda dengan aspek
formalitasnya,maka hal tersebut harus diungkapkan dengan jelas dalam
Catatan atas Laporan Keuangan.
E. Periodisitas
Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas pelaporan perlu
dibagi menjadi periode pelaporan sehingga kinerja entitas dapat diukur
dan posisi sumber daya yang dimilikinya dapat ditentukan. Periode
utama yang digunakan adalah tahunan.
F. Konsistensi
Prinsip konsistensi
CREDITS: berarti template
This presentation adanyawasperlakuan akuntansi
created by Slidesgo, yang sama
and includes
diterapkan pada icons
kejadian yangand
by Flaticon, serupa dari periode
infographics keFreepik
& images by periode oleh suatu
entitas pelaporan .
G. Pengungkapan Lengkap
Laporan keuangan menyajikan secara lengkap informasi yang
dibutuhkan oleh pengguna. Informasi yang dibutuhkan oleh pengguna
laporan keuangan dapat ditempatkan pada lembar muka Lapooran
Keuangan atau Catatan atas Laporan Keuangan.
H. Penyajian Wajar
Laporan keuangan menyajikan dengan wajar Laporan Realisasi
Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan
Operasional , Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan
atas Laporan Keuangan. Dalam rangka penyajian wajar, faktor
pertimbangan sehat diperlukan bagi penyusun laporan keuangan ketika
menghadapi ketidakpastian
CREDITS: peristiwa
This presentation dan
template waskeadaan
created bytertentu.
Slidesgo, and includes
icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
KENDALA INFORMASI YANG RELEVAN DAN ANDAL
Kendala informasi akuntansi dan laporan keuangan adalah keadaan yang tidak
memungkinkan terwuhujudnya kondisi yang ideal dalam mewujudkan informasi akuntansi
dan laporan keuangan yang relevan dan andal.
Kendala dalam informasi akuntansi antara lain :
A. Materialitas
Informasi di pandang material apabila kelalaian untuk mencantumkan atau
kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan
ekonomi pengunaan yang diambil atau dasar laporan keunagan.
B. Pertimbangan biaya dan manfaat
Laporan keuangan pemertintah tidak semstinya menyajikan segala informasi yang
manfaatnya lebih kedil dari biayay penyusunannya,namum evaluasi biaya dan
manfaat merupakan proses pertimbanhan yang subtansial.
c. Keseimbangan anatara karakteristik kualitatif
ini di perlukan untuk mencapai suatu keseimbangan yang tepat di antara berbagai
tujuan normatif yang di harapkan dipenuhi oleh laporan pemerintah.
D. Obyektivitas
merupakakan kendala utama dalam menghasilkan laporan keuangan yang relevan
dan andal,laporan keuangan seharusnya di susun seobyektif mungkin.
TEORI PELAPORAN
Bentuk laporan keuangan bisa berbeda-beda antara organisasi sektor publik, sektor
bisnis dan sektor sosial. Perbedaan tersebut selain karena adanya perbedaan standar
akuntansi yang mengatur juga karena adanya teori unit pelaporan yang dianut. Terdapat
beberapa teori unit pelaporan yaitu :
1. Teori pemilik
Teori pemilik memandang pemegang saham sebagai pemilik organisasi secara
ekslusif. Dengan teori pemilik, akuntasi difokuskan kepada pemegang saham. Teori
pemilik banyak dianut pada perusahaan perseorangan dan perusahaan persekutuan yang
pemiliknya merangkap sebagai manajemen
Teori pemilik dinyatakan dalam persamaan akuntansi sebagai berikut:

ASET-LIABILITAS=EKUITAS PEMEGANG SAHAM


TEORI PELAPORAN
2. Teori Entitas
Teori entitas berpandangan bahwa suatu organisasi sebagai entitas yang berdiri terpisah
dari kelompok atau individu yang terkait dengan organisasi. Dengan teori entitas diperlukan
laporan pertambahan, nilai bukan laporan laba rugi.
Persamaan akuntansinya dirumuskan:
ASET = LIABILITAS
3. Teori Dana
Pada umumnya digunakan pada sektor publik dan lembaga non profit lainnya. Sistem
akuntansi dana dibuat untuk memastikan bahwa uang publik dialokasikan atau
didistribusikan untuk tujuan yang ditetapkan. Sistem akuntansi dana adalah metode
akuntansi yang menekankan pada pelaporan pemanfaatan dana, bukan pelaporan organisasi
itu sendiri.
4. Teori pengendali (commander theory)
Teori pengendali merupakan varian atau bentuk lain dari teori dana. Bedanya adalah teori
dana melihat organisasi sebagai dana atau rangkain dana, sedangkan teori pengendali melihat
organisasi sebagai suatu pusat atau rangkaian pertanggungjawaban.
PENGEMBANGAN TEORI AKUNTANSI
Pengembangan teori akuntansi secara deduktif adalah membangun teori
yang penalarannya berasal dari teori-teori yang sudah ada
prinsip,konsep,doktrin,norma dan nilai-nilai yang dianggap benar dan baik.
Pengembangan teori akuntansi dengan pendekatan deduktif ini disebut juga dengan
teori akuntansi normatif. Pendekatan deduktif dalam penelitian akuntansi sektor
publik bermanfaat untuk memberikan penjelasan, dukungan atau koreksi terhadap
kelayakan suatu pernyataan dan praktik akuntansi yang ada.
Pengembangan teori akuntansi sektor publik dengan pendekatan induktif
atau dikenal dengan teori akuntansi positif membangun teori dari praktik yang ada.
Pendekatan induktif dalam penelitian akuntansi sektor publik bermanfaat untuk
membangun teori baru.
RANGKUMAN

Teori akuntansi terkait dengan akuntansi keuangan, lebih spesifik lagi


berkaitan dengan penyusunan dan penyajian laporan keuangan untuk pihak
eksternal. Aspek utama pelaporan keuangan sektor publik meliputi tujuan
pelaporan keuangan, bentuk laporan keuangan, elemen laporan keuangan,
regulasi dan standar akuntansi,serta badan penyusutan standar.
Teori pelaporan berimplikasi pada bentuk laporan keuangan dan
persamaan akuntansi. Pengembangan teori akuntansi sektor publik perlu
dilakukan melalui riset akuntansi baik yang bersifat induktif, pragmatik dan
positif maupun riset deduktif, sintaktik,sematik dan normatif.
Terima Kasih
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes
icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai