Dosen Pengampu :
Fajri Hidayat, S.S.T., M.Si
Disusun Oleh
Kelompok 3 :
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Laporan
Keuangan Sektor Publik”. Serta Shalawat dan Salam untuk nabi Muhammad SAW yang telah
membawa kita ke alam yang berilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan pada saat sekarang
ini.
Adapun tujuan penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi
Sektor Publik untuk dijadikan sebagai materi diskusi. Selain itu, penyusunan makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai materi Laporan Keuangan
Sektor Publik” bagi para pembaca khususnya bagi penulis.
Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Fajri Hidayat, S.S.T., M.Si selaku
dosen pengampu mata kuliah Akuntansi Sektor Publik ini dan pihak-pihak yang membantu
dalam menyelesaikan makalah ini. Kritik yang membangun informasi dan gagasan yang
inovatif sangat penulis harapkan, agar penyusunan makalah kedepannya bisa menjadi lebih
baik lagi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sektor publik merupakan organisasi yang kompleks dan heterogen.
Kompleksitas sektor publik tersebut menyebabkan kebutuhan informasi untuk
perencanaan dan pengendalian manajemen lebih bervariasi. Demikian juga bagi
stakeholder sektor publik, mereka membutuhkan informasi yang lebih bervariasi,
andal, dan relevan untuk pengambilan keputusan. Tugas dan tanggung jawab akuntan
sektor publik adalah menyediakan informasi baik untuk memenuhi kebutuhan internal
organisasi maupun kebutuhan pihak eksternal.
Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan
keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. Akuntansi dan
laporan keuangan mengandung pengertian sebagai suatu proses pengumpulan,
pengolahan, dan pengomunikasian informasi yang bermanfaat untuk pembuatan
keputusan dan untuk menilai kinerja organisasi. Karena kebutuhan informasi di sektor
publik lebih bervariasi, maka informasi tidak terbatas pada informasi keuangan yang
dihasilkan dari sistem akuntasi organisasi. Informasi nonmoneter seperti ukuran output
pelayanan harus juga dipertimbangkan dalam pembuatan keputusan.
Organisasi sektor publik dituntut untuk dapat membuat laporan keuangan
eksternal yang meliputi laporan keuangan formal, seperti Laporan Surplus/Defisit,
laporan Realisasi Anggaran, Laporan Rugi/Laba, Laporan Aliran Kas, Neraca, serta
Laporan Kinerja yang dinyatakan dalam ukuran finansial dan nonfinansial. Bentuk
laporan keuangan sektor publik pada dasarnya dapat diadaptasikan dari laporan
keuangan pada sektor swasta yang disesuaikan dengan sifat dan karakteristik sektor
publik serta mengakomodasi kebutuhan pemakai laporan keuangan sektor publik.
Namun demikian, laporan keuangan sektor publik tidak dapat begitu saja dipersamakan
dengan laporan keuangan di sektor swasta baik format maupun elemennya. Hal ini
disebabkan organisasi sektor publik memiliki batasan-batasan berupa pertimbangan
nonmoneter, seperti pertimbangan sosial dan politik.
Dilihat dari sisi manajemen perusahaan, laporan keuangan merupakan alat
pengendalian dan evaluasi kinerja manajerial dan organisasi. Sedangkan dari sisi
pemakai eksternal, laporan keuangan merupakan salah satu bentuk mekanisme
pertanggungjawaban dan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Beberapa
1
otoritas keuangan di sektor swasta, seperti pasar modal dan lembaga pengawas pasar
modal, mensyaratkan dibuatnya laporan keuangan yang telah diaudit untuk
memberikan jaminan keandalan dan dapat dipercayainya laporan keuangan. Selain itu,
laporan keuangan perlu dilampiri pengungkapan (disclosure) mengenai informasi-
informasi yang dapat memengaruhi keputusan. Demikian juga pada sektor publik,
organisasi sektor publik diwajibkan untuk membuat laporan keuangan dan laporan
tersebut perlu diaudit untuk menjamin telah dilakukannya true and fair presentation.
B. Rumusan Masalah
1. Apa tujuan dan fungsi dari laporan keuangan sektor publik?
2. Apa tujuan laporan keuangan menurut SFAC No. 4?
3. Siapa saja pemakai laporan keuangan sektor publik dan kepentingannya?
4. Apa saja hak dan kebutuhan pemakai laporan keuangan sektor publik?
5. Bagaimana perbedaan laporan keuangan sektor publik dan sektor swasta/bisnis?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi dari laporan keuangan sektor publik
2. Untuk mengetahui tujuan laporan keuangan menurut SFAC No. 4
3. Untuk mengetahui pemakai laporan keuangan sektor publik dan kepentingannya
4. Untuk mengetahui hak dan kebutuhan pemakai laporan keuangan sektor publik
5. Untuk mengetahui perbedaan laporan keuangan sektor publik dan sektor
swasta/bisnis
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Urip Santoso, Yohanes Joni Pambelum. 2008. Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor Publik Terhadap
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dalam Mencegah Fraud. Jurnal Administrasi Bisnis Vol.4 No. 1 :
FISIP-Unpar.
3
2. Akuntabilitas dan Pelaporan Retrospektif (Accountability and Retrospective
Reporting):
Laporan keuangan digunakan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik.
Laporan keuangan digunakan untuk memonitor kinerja dan mengevaluasi
manajemen, memberikan dasar untuk mengamati trend antar kurun waktu,
pencapaian atas tujuan yang telah ditetapkan, dan membandingkannya dengan
kinerja organisasi lain sejenis jika ada. Laporan keuangan juga memungkinkan
pihak luar untuk memperoleh informasi biaya atas barang dan jasa yang diterima,
serta memungkinkan bagi mereka untuk menilai efisiensi dan efektivitas
penggunaan sumber daya organisasi.
3. Perencanaan dan Informasi Otorisasi (Planning and Authorization Information):
Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan dasar perencanaan kebijakan dan
aktivitas di masa yang akan datang. Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan
informasi pendukung mengenai otoritas penggunaan dana.
4. Kelangsungan Organisasi (Viability):
Laporan keuangan berfungsi untuk membantu pembaca dalam menentukan apakah
suatu organisasi atau unit kerja dapat meneruskan menyediakan barang dan jasa
(pelayanan) di masa yang akan datang.
5. Hubungan Masyarakat (Public Relation):
Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan kesempatan kepada organisasi
untuk mengemukakan pernyataan atas prestasi yang telah dicapai kepada pemakai
yang dipengaruhi, karyawan dan masyarakat. Laporan keuangan berfungsi sebagai
alat komunikasi dengan publik dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
6. Sumber Fakta dan Gambaran (Source of Facts and Figures):
Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi kepada berbagai
kelompok kepentingan yang ingin mengetahui organisasi secara lebih dalam.
Bagi organisasi pemerintah, tujuan umum akuntansi dan laporan keuangan adalah:
4
Laporan keuangan untuk mendukung pembuatan keputusan ekonomi, sosial,
dan politik tersebut meliputi informasi yang digunakan untuk (a) membandingkan
kinerja keuangan aktual dengan yang dianggarkan, (b) menilai kondisi keuangan dan
hasil-hasil operasi, (c) membantu menentukan tingkat kepatuhan terhadap peraturan
perundangan yang terkait dengan masalah keuangan dan ketentuan lainnya, serta (d)
membantu dalam mengevaluasi efisiensi dan efektivitas.
Dalam konteks akuntansi sektor publik, jenis informasi yang diberikan untuk
pengambilan keputusan adalah terbatas pada informasi yang bersifat finansial saja.
Informasi finansial yang dimaksud adalah informasi yang dapat diukur dengan satuan
moneter. Secara rinci tujuan akuntansi dan laporan keuangan organisasi pemerintah
adalah:
5
Kondisi Ekonomi
Kondisi ekonomi suatu entitas mengacu pada seberapa bagus nilai ekonomi
suatu entitas pada waktu tertentu. Nilai ekonomi merupakan selisih antara sumber daya
total yang dimiliki oleh suatu entitas dengan total uang yang menjadi kewajibannya.
Nilai ekonomi merupakan nilai bersih entitas (total aset – total utang).
Konsep nilai bersih lebih relevan untuk memandang pemerintah sebagai entitas
usaha yang memiliki kekayaan dan utang. Interpretasi atas konsep kekayaan bersih
tersebut penting untuk mengukur kondisi ekonomi pemerintah. Informasi akuntansi
dibutuhka untuk memprediksi nilai bersih unit pemerintah dan mengukur kondisi
ekonomi pemerintah. Informasi mengenai kondisi ekonomi pemerintah tersebut
penting sebagai dasar untuk pengambilan keputusan ekonomi, sosial dan politik baik
oleh pemerintah maupun konstituen pemerintah.
6
akuntansi dibutuhkan terutama untuk mengestimasi biaya program dan memprediksi
kondisi ekonomi pemerintah dan perubahan-perubahan yang akan terjadi. Informasi
akuntansi sangat membantu dalam pemilihan program yang efektif sesuai dengan
kemampuan ekonomi pemerintah
7
B. Tujuan Laporan Keuangan Menurut SFAC No. 4
Sebagai bagian dari usaha untuk membuat kerangka konseptual. Financial
Accounting Standards Board (FASB, 1980) mengeluarkan Statement of Financial
Accounting Concepts No. 4 (SFAC 4) mengenai tujuan laporan keuangan untuk
organisasi nonbisnis/nirlaba (objectives of financial reporting by nonbusiness
organizations). Tujuan laporan keuangan organisasi nirlaba dalam SFAC 4 tersebut
adalah:
1. Laporan keuangan organisasi nonbisnis hendaknya dapat memberikan informasi
yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumber daya, serta pemakai dan
calon pemakai lainnya dalam pembuatan keputusan yang rasional mengenai alokasi
sumber daya organisasi.
2. Memberikan informasi untuk membantu para penyedia dan calon penyedia sumber
daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam menilai pelayanan yang
diberikan oleh organisasi nonbisnis serta kemampuannya untuk melanjutkan
memberi pelayanan tersebut.
3. Memberikan informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumber
daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam menilai kinerja manajer
organisasi nonbisnis atas pelaksanaan tanggung jawab pengelolaan serta aspek
kinerja lainnya.
4. Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban, dan kekayaan
beruh organisasi, serta pengaruh dari transaksi peristiwa dan kejadian ekonomi
yang mengubah sumber daya dan kepentingan sumber daya tersebut.
5. Memberikan informasi mengenai kinerja organisasi selama satu periode
Pengukuran secara periodik atas perubahan jumlah dan keadaan/kondisi sumber
kekayaan bersih organisasi nonbisnis serta informasi mengenai usaha dan hasi
pelayanan organisasi secara bersama-sama yang dapat menunjukkan informasi
yang berguna untuk menilai kinerja.
6. Memberikan informasi mengenai bagaimana organisasi memeroleh dan
membelanjakan kas atau sumber daya kas, mengenai utang dan pembayaran
kembali ulang, dan mengenai faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi likuiditas
organisasi.
8
7. Memberikan penjelasan dan interpretasi untuk membantu pemakai dalam
memahami informasi keuangan yang diberikan.2
2
Prof. Dr. Mardiasmo, MBA., Ak., CA. 2018. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : Penerbit
Andi.
3
https://journal.uii.ac.id/JAAI/article/view/11296/8636
9
1. Pembayar pajak (taxpayers)
2. Pemberi dana bantuan (grantors)
3. Investor
4. Pengguna jasa (fee-poying service recipients)
5. Karyawan/pegawai
6. Pemasok (vendor)
7. Dewan legislatif
8. Manajemen
9. Pemilih (voters)
10. Badan pengawas (oversight bodies)
10
Sementara itu, Hanley et al. (1992) mengklasifikasikan pengguna laporan
keuangan sektor publik menjadi dua belas kelompok, yaitu:
1. Anggota terpilih (elected members)
2. Masyarakat sebagai pemilih dan/atau pembayar pajak
3. Pelanggan atau klien
4. Karyawan/pegawai.
5. Pelanggan dan pemasok
6. Pemerintah
7. Pesaing (competitors)
8. Regulator
9. Pemberi pinjaman (lenders)
10. Donor dan sponsor
11. Investor atau patner bisnis
12. Kelompok penekan lainnya
11
3. Investor dan kreditur yang memben pinjaman dan/atau berpartisipasi dalam proses
pemberian pinjaman.
4
Retno Yuliati, Jaka Winarna, Doddy Setiawan. 2007. Expectation GAP Antara Pemakai Laporan Keuangan
Pemerintah dan Auditor Pemerintah. Unhas Makassar: ASPP-14
12
pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada
peraturan perundang-undangan.
4. Keseimbangan Antargenerasi (intergenerational equity)
Membantu para pengguna dalam mengetahui kecukupan penerimaan pemerintah
pada periode pelaporan urituk membiayai seluruh pengeluaran yang diaokasikan
dan apakah generasi yang akan datang diasumsikan akan ikut menanggung beban
pengeluaran tersebut.5
Laporan keuangan pemerintah merupakan hak publik yang harus diberikan oleh
pemerintah, baik pusat maupun daerah. Hak publik atas informasi keuangan muncul
sebagai konsekuensi konsep pertanggungjawaban publik Pertanggungjawaban publik
mensyaratkan organisasi publik untuk memberikan laporan keuangan sebagai bukti
pertanggungjawaban dan pengelolaan (accountability & stewardship).
Setiap pemakai laporan memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda-
beda terhadap informasi keuangan yang diberikan oleh pemerintah. Bahkan di antara
kelompok pemakai laporan keuangan tersebut dapat timbul konflik kepentingan.
Laporan keuangan pemerintah disediakan untuk member informasi kepada berbagai
kelompok pemakai (general purposive), meskipun setiap kelompok pemakai memiliki
kebutuhan informasi yang berbeda-beda.
5
https://journal.unpar.ac.id/index.php/JurnalAdministrasiBisnis/article/view/363/347
13
Kebutuhan informasi pemakai laporan keuangan pemerintah tersebut dapat
diringkas sebagai berikut:
1. Masyarakat pengguna pelayanan publik membutuhkan informasi atas biaya, harga,
dan kualitas pelayanan yang diberikan.
2. Masyarakat pembayar pajak dan pemberi bantuan ingin mengetahui keberadaan dan
penggunaan dana yang telah diberikan Publik. ingin mengetahui apakah pemerintah
telah melakukan ketaatan fiskal dan ketaatan pada peraturan perundangan atas
pengeluaran pengeluaran yang dilakukan.
3. Kreditur dan investor membutuhkan informasi untuk menghitung tingkat risiko,
likuiditas, dan solvabilitas.
4. Parlemen dan kelompok politik memerlukan informasi keuangan untuk melakukan
fungsi pengawasan, mencegah terjadinya laporan yang bias atas kondisi keuangan
pemerintah, dan penyelewangan keuangan negara.
5. Manajer publik membutuhkan informasi akuntansi sebagai komponen sistem
informasi manajemen untuk membantu perencanaan dan pengendalian organisasi
pengukuran kinerja, dan membandingkan kinerja organisasi antar kurun waktu dan
dengan organisasi lain yang sejenis.
6. Pegawai membutuhkan informasi atas gaji dan manajemen kompensasi.
14
d. Cost ofservice provided
Yaitu untuk membandingkan antara tujuan organisasi dengan kebutuhan yang
sekarang dan yang akan datang.
6
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/wra/article/view/6159/4783
15
Tabel 10.1
Perbedaan
Laporan Keuangan Pemerintah Laporan Keuangan Sektor Swasta
Fokus Finansial dan Politik Fokus Finansial
Kinerja diukur secara finansial dan Sebagaimana besar kinerja diukur
nonfinansial secara finansial
Pertanggungjawaban kepada parlemen Pertanggungjawaban kepada pemegang
dan masyarakat luas. saham dan kreditur
Berfokus pada bagian organisasi Berfokus pada organisasi secara
keseluruhan
Melihat ke masa depan secara detail Tidak dapat melihat masa depan secara
detail
Aturan pelaporan ditentukan oleh Aturan pelaporan ditentukan oleh
departemen keuangan undang-undang standar akuntansi, pasar
modal, dan praktik akuntansi.
Persamaan
Dokumen-dokumen sumber
Berperan sebagai hubungan masyarakat (public relations)
Sumber: A. Likierman and A. Taylor, Government's New Departmental Reports,
CACA (1990) dalam Henley, D. et al. (1992), disesuaikan.
Pada sektor swasta, laporan keuangan perlu diaudit oleh auditor independen
untuk memberikan jaminan kualitas (quality assurance) bahwa laporan keuangan yang
dibuat manajemen tersebut terbebas dari salah saji yang material dan telah disajikan
sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum. Laporan keuangan sektor publik
16
juga perlu diaudit, namun pengauditan untuk sektor publik tersebut lebih luas, tidak
sekadar audit keuangan dan kepatuhan saja, akan tetapi harus dilakukan juga audit value
for money. Dewan legislatif dapat menunjuk auditor independen, seperti Badan
Pemeriksa Keuangan atau kantor akuntan publik untuk mengaudit pemerintah.
Penggunaan akuntansi berbasis akrual pada sektor swasta telah berjalan lama
sementara pada sektor publik hingga saat ini banyak yang masih menggunakan
akuntansi berbasis kas. Akan tetapi, dengan adanya reformasi sektor publik pada awal
tahun 1980-an telah mendorong dilakukannya reformasi akuntansi sektor publik, salah
satunya adalah penggantian akuntansi berbasis kas menjadi akuntansi berbasis akrual.
Laporan Keuangan pemerintah yang buruk dapat menimbulkan implikasi negati antara
lain:
7
Bambang Pamungkas dan Ina Wardani Latifah. 2013. Penyusunan Laporan Keuangan Menggunakan
Sistem Akuntansi Instansi. Jurnal Ilmiah Akuntansi Kesatuan : Vol. 1 No. 2, 2013
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akuntansi sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan laporan
keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas publik. Dilihat dari sisi
internal organisasi, laporan keuangan sektor publik merupakan alat pengendalian dan
evaluasi kinerja manajerial dan organisasi. Sedangkan dan sisi eksternal, laporan
keuangan merupakan alat pertanggungjawaban kepada publik dan sebagai dasar untuk
mengambil keputusan. Akuntasi sektor publik bertujuan untuk memberi informasi yang
bertujuan untuk pengambilan keputusan ekonomi, sosial, politik. dan sebagai bukti
pertanggungjawaban dan pengelolaan, serta untuk memberi informasi yang digunakan
untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional. Laporan keuangan
pemerintahan dan laporan keuangan komersial memiliki beberapa perbedaan
Perbedaan tersebut meliputi jenis laporan yang dihasilkan, elemen laporan tujuan
laporan keuangan, dan teknik akuntansi yang digunakan.
B. Saran
Saran dari kami sebagai pemakalah kepada pembaca, ada baiknya kita lebih
banyak lagi membaca tentang akuntansi sektor publik ini. Karena mata kuliah ini
berkaitan dengan profesi kita di masa depan nanti. Tidak hanya itu, materi laporan
keuangan sektor publik ini juga penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana sistem
laporan keuangan sektor publik serta tujuannya dan bagaimana perbedaannya dengan
laporan keuangan sektor swasta. Kami dari pemakalah juga sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun penulisan makalah kedepannya.
18
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. Mardiasmo, MBA., Ak., CA. 2018. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : Penerbit
Andi.
Urip Santoso, Yohanes Joni Pambelum. 2008. Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor Publik
Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dalam Mencegah Fraud. Jurnal
Administrasi Bisnis Vol.4 No. 1. FISIP-Unpar. :
https://journal.unpar.ac.id/index.php/JurnalAdministrasiBisnis/article/view/363/347
https://journal.uii.ac.id/JAAI/article/view/11296
http://eprints.undip.ac.id/35878
Retno Yuliati, Jaka Winarna, Doddy Setiawan. 2007. Expectation GAP Antara Pemakai
Laporan Keuangan Pemerintah dan Auditor Pemerintah. Unhas Makassar: ASPP-14 :
http://jagoakuntansi.com/wp-content/uploads/2014/01/EXPECTATION-GAP-ANTARA-
PEMAKAI-LAPORAN-KEUANGAN-PEMERINTAH-DAN-AUDITOR-
PEMERINTAH.pdf
Siswita Novia, Fefri Indra Arza, Henri Agustin. 2015. Studi Kebutuhan Informasi Pengguna
Laporan Keuangan Pemerintah Kota Padang. Jurnal WRA, Vol 3, No 1, April 2015 :
http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/akt/article/view/4748/2660
Bambang Pamungkas dan Ina Wardani Latifah. 2013. Penyusunan Laporan Keuangan
Menggunakan Sistem Akuntansi Instansi. Jurnal Ilmiah Akuntansi Kesatuan Vol. 1 No. 2, 2013
: http://download.garuda.kemdikbud.go.id
19