Disusun Oleh:
Fakultas Ekonomi
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Akuntansi Sektor Publik tentang Regulasi Sektor Publik.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang ingin member saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat
memperbaiki makalah akuntansi sektor publik ini tentang regulasi keuangan
sektor publik.
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat
kami harapkan dari para pembaca guna untuk
meningkatkan dan memperbaiki pembuatan
makalah pada tugas yang lain dan pada waktu
mendatang. Pekanbaru, Oktober 2022
DAFTAR ISI
Penulis
BAB I..................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
ii
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan.....................................................................................................2
BAB II.................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...................................................................................................................3
1.1 Teori Pelaporan Dalam Sektor Publik................................................................3
2.3 Sistem Pelaporan Keuangan Sektor Publik............................................................10
2.4 Siklus Akuntansi Keuangan Sektor Publik.............................................................11
2.5 Teknik Laporan Keuangan Sektor Publik...............................................................12
2.6 Pemakai Laporan Keuangan Sektor Publik............................................................13
BAB III..............................................................................................................................16
PENUTUP.........................................................................................................................16
Kesimpulan..................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................17
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Teori Pelaporan Dalam Sektor Publik
Dalam organisani sektor publik, ada dua jenis pelaporan yang dikenal yakni
pelaporan kinerja dan pelaporan keuangan. Pelaporan kinerja merupakan refleksi
kewajiban untuk mempresintasikan dan melaporkan kinerja semua aktivitas serta
sumber daya yang harus dipertanggungjawabkan. Pelaporan ini merupakan wujud
dari proses akuntabilitas. Sedangkan pelaporan keuangan adalah cerminan dari
posisi keuangan serta transaksi yang telah dilakukan suatu organisasi sektor
publik dalam kurun waktu tertentu.
Secara rinci tujuan akuntansi dan laporan keuangan organisasi pemerintah adalah :
1. Memberikan informasi keuangan untuk menemukan dan memprediksi
aliran kas, saldo neraca, dan kebutuhan sumber daya financial jangka
pendek unit pemerintah.
2. Memberikan informasi keuangan untuk menentukan dan memprediksi
kondisi ekonomi suatu unit pemerintahan dan perubahan-perubahan yang
terjadi di dalamnya.
3. Memberikan informasi keuangan untuk memonitor kinerja, kesesuiannya
dengan peraturan perundang-undangan, kontrak yang telah di sepakati,
dan ketentuan lain yang di syaratkan.
4. Memberikan informasi untuk perencanaan dan penganggaran, serta untuk
memprediksi pengaruh akuisisi dan alokasi sumber daya terhadap
pencapaian tujuan operasional.
5. Memberikan informasi untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan
operasional.
Jenis Laporan Keuangan
a. Laporan posisi keuangan (Neraca)
b. Laporan kinerja keuangan
c. Laporan perubahan aktiva/ekuitas neto
d. Laaporan arus kas
e. Kebijakan akuntansi, dan catatan atas laporan keuangan
Laporan posisi keuangan, atau disebut juga dengan neraca ataupun laporan
aktiva dan kewajiban adalah laporan keuangan yang menyajikan posisi aktiva,
hutang dan modal pemilik pada satu saat tertentu. Sevara minimum, laporan posisi
keuangan harus memasukkan pos-pos yang menyajikan jumlah berikut :
1. Properti, pabrik dan peralatan
2. Aktiva-aktiva tak berwujud
5
3. Aktiva-aktiva financial
4. Investasi yang diperlukan dengan metode ekuitas
5. Persediaan
6. Pemulihan transaksi non pertukaran, termasuk pajak dan transfer
7. Piutang dari transaksi pertukaran
8. Kas dan setara kas
9. Hutrang pajak dan transfer
10. Hutang karana transaksi pertukaran
11. Cadangan (provision)
12. Kewajiban tidak lancer
13. Pertisipasi minoritas, dan
14. Aktiva/ekuitas neto
B. Laporan Kinerja Keuangan (Laporan Surplus/Devisit)
Laporan kinerja keuangan atau disebut dengan laporan pendapatan dan
biaya, laporan rugi laba, laporan operasi, adalah laporan keuangan yang
menyajikan pendapatan dan biaya selama satu periode tertentu. Laporan kinerja
keuangan minimal harus mencakup pos-pos lini berikut :
1. Pendapatan dari aktivitas operasi
2. Surplus atau devisit dari aktivitas operasi
3. Biaya keuangan (biaya pinjaman)
4. Surplus atau devisit neto saham asosiasi dan joint venture yang
menggunakan metode ekuitas
5. Surplus atau devisit dari aktivitas biasa
6. Pos-pos luar biasa
7. Saham partisipasi minoritas dari surplus atau devisit neto, dan
8. Surplus atau devisit neto untuk suatu periode.
Komposisi kewajiban
Ravaluasi cadangan
Komposisi hutang pension
Laporan kinerja keuangan (surplus/devisit)
Efektifitas penarikan pajak
Tingkat pelanggaran peraturan keuangan
Komposisi pendapatan
Komposisi pengeluaran
Beban bunga pinjaman
Rugi surplus translasi keuangan
Laporan arus kas
Komposisi arus kas
Tingkat panarikan pajak baik indivisual, organisasi maupun produk
Komposisi pajak tidak langsung
Komposisi likuiditas pendapatan lain-lain
Komposisi pengeluaran kas
Komposisi pengeluaran investasi
Komposisi pencairan investasi
Komposisi likuiditas pertukaran mata uang
Selain menganalisis laporan keuangan, pengukuran kinerja perekonomian dapat
dilakukan melalui beberapa indicator, yaitu:
I. Indikator pertumbuhan ekonomi
1. Pendapatan nasional bruto per kapita
2. Tingkat konsumsi per kapita
3. Volume ekspor
4. Harga-harga (tingkat inflasi
II. Indikator Structural
1. Persentase tabungan domestic bruto terhadap pendapatan nasional bruto
2. Persentase domestic bruto terhadap PNB
3. Persentase barang-barang primer terhadap total ekspor.
9
Sistem akuntansi dasar kas hanya mengakui arus kas masuk dan arus kas
keluar. Akun keuangan akhirnya akan dirangkum dalam buku kas. Laporan
keuangan tidak bisa dihasilkan apabila tidak ada data tentang aktiva dan
kewajiban.. data yang ada hanyalah perimbangan kas. Penjualan hanya dicatat saat
kas diterima, sehingga tidak ada pos piutang. Laporan arus kas banyak dipakai
dalam akuntansi bisnis, namun sebagai tambahan atas laporan pendapatan dan
laporan posisi keuangan.
“Penerimaan dan biaya bertambah (diakui karena diperoleh atau dirumuskan atau
dimasukan bukan sebagai uang yang diterima atau dibayarkan) dalam jumlah
11
yang sesuai satu sma lain, dapat di pertahankan atau dianggap benar dan berkaitan
dengan rekening laba dan rugi selama periode bersangkutan.
6. Penerbitan
3. Mencatat data
laporan dan
transaksi (jurnal)
catatannya
Dalam setiap transaksi selalu disertai dengan bukti pendukung yang berisi
informasi tentang kegiatan transaksi tersebut.
Seperti telah dijelaskan diatas, dari analisis bukti transaksi tersebut akan
dilakukan pencatatan atas transaksi yang telah terjai. Pencatatan transaksi
dilakukan oleh bendahara dalam jurnal.
Dalam buku besar terdapat daftar nama kelompok akun yang ada pada
suatu organisasi. Berdasarkan nama akun yang ada, catatan akan transaksi
tersebut dikelompokan sesuai dengan namanya masing masing. Hal ini
disebut dengan posting
1) Tahap Pencatatan
Kegiatan pengidentifikasian dan pengukuran dalam bentuk bukti
transaksi dan bukti pencatatan.
Kegiatan pencatatan bukti transaksi dalam buku harian atau jurnal.
Memindahbukukan (posting) dari jurnal berdasarkan kelompok atau
jenisnya ke dalam akun buku besar.
2) Tahap Pengikhtisaran
13
penyedia tenaga kerja dan sumber daya material, dewan legislative, dan
manajemen membuat keputusan alokasi sumber daya, dan aktivitas mereka semua
diawasi oleh pemilih dan badan pengawas, termasuk level pemerintahan yang
lebih tinggi.
Anthony mengklasifikasikan pemakai laporan keuangan sektor publik
menjadi lima kelompok, yaitu:
a. Lembaga pemerintah (governing bodies)
b. Investor dan kreditor
c. Pemberi sumber daya (resourceproviders)
d. Badan pengawas (oversight bodies)
e. Konstituen
Pengklasfikasian pemakai laporan keuangan yang dilakukan Anthony
adalah dengan mempertimbangkan semut organisasi nonbisnis, bukan untuk
organisasi pemerintahan saja, sedangkan Drebin et al mengklasifikasikan pemakai
laporan keuangan untuk sektor pemerintahan saja.
Jika dibandingkan dengan analisis Drebin et al., Anthony memasukkan
pembayar pajak, pemilih, dan karyawan dalam satu kelompok yang ia sebut
konstituen. Ia mengelompokkan pemberi dana bantuan dan pembayar jasa sebagai
pemberi sumber daya, investor dan kreditor dikelompokkan menjadi satu.
Sementara itu, Hanley el d. (1992) mengklasifikasikan pengguna laporan
keuangan sektor publik menjadi dua belas kelompok, yaitu:
a. Anggota terpilih (electedmembers)
b. Masyarakat sebagai pemilih dan/atau pembayar pajak
c. Pelanggan atau klien
d. Karyawan/pegawai
e. Pelanggan dan pemasok
f. Pemerintah
g. Pesaing (competitors)
h. Regulator
i. Pemberi pinjaman (leaders)
j. Donor dan sponsor
15
BAB III
PENUTUP
16
Kesimpulan
Akuntansi Sektor publik memiliki peran utama untuk menyiapkan
laporan keuangan sebagai salah satu bentuk pelaksanaan akuntabilitas
publik. Dilihat dari sisi internal organisasi laporan keuangan sektor publik
merupakan alat pengendalian dan evaluasi kinerja manajerial dan organisasi.
Sedangkan dari sisi eksternal, laporan keuangan merupakan alat
pertanggungjawaban terhadap publik dan sebagai dasar untuk mengambil
keputusan. Akuntansi sektor publik bertujuan untuk memberi informasi yang
bertujuan untuk pengambilan keputusan ekonomi, sosial, politik, dan sebagai
bukti pertanggungjawaban dan pengelolaan, serta untuk memberi informasi
yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional.
Laporan keuangan pemerintahan dan laporan keuangan komersial memiliki
perbedaan. Pernedaan tersebut meliputi jenis laporan yang dihasilkan,
elemen laporan keuangan, tujuan laporan keuangan, dan teknik akuntansi
yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA