Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Pemerintah

Dosen pembimbing
ZULKIFLI, S.E.,M.M

Disusun oleh :

Nama : Zahwa Alia Wati


Kelas : 5 APA
NPM : 062040512404
Mata Kuliah : Analisis Laporan Keuangan Sektor Publik

Laporan Keuangan Pemerintah i


DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I
Latar Belakang ...................................................................................... 1
Rumusan Masalah ................................................................................ 2
Tujuan ................................................................................................... 2
BAB II
Pengertian Laporan Keuangan.............................................................. 3
Entitas Pelaporan .................................................................................. 3
Tujuan Laporan Keuangan ................................................................... 4
Pemakai Laporan Keuangan ................................................................. 5
Komponen Laporan Keuangan ............................................................. 6
BAB III
3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 28

Laporan Keuangan Pemerintah ii


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam kurun waktu 12 tahun di era reformasi, Indonesia sedang melakukan


pembenahan di segala bidang. Termasuk pembenahan dalam pengelolaan keuangan
negara. Saat ini pemerintah dituntut untuk lebih transparan memberikan informasi
terkait pengelolaan keuangan negara kepada masyarakat. Terlebih adanya UU Nomor
14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, dimana pada undang-undang
ini badan publik memiliki kewajiban untuk menyediakan, memberikan dan/ atau
menerbitkan informasi publik yang berada dibawah kewenangannya. Laporan
keuangan yang diterbitkan oleh lembaga publik merupakan barang publik yang
berhak diperoleh oleh masyarakat.

Dalam melakukan pengelolaan keuangan negara tentunya perlu diketahui


ruang lingkup dari keuangan negara tersebut. Menurut Halim, ruang lingkup
keuangan negara dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :

1. Dikelola langsung oleh pemerintah dimana komponen keuangan negara


mencangkup seluruh penerimaan dan pengeluarannya.
2. Keuangan negara yang dipisahkan kepengurusannya yaitu komponen
keuangan negara yang pengurusannya dipisahkan dan cara pengelolaannya
berdasarkan hukum publik dan hukum perdata.

Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan
kinerja keuangan suatu entitas. Catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada
suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja
perusahaan tersebut. Begitu juga dalam lingkup keuangan pemerintahan yang wajib

Laporan Keuangan Pemerintah 1


menyajikan laporan keuangan atas dana yang didapatnya dan pengeluaran dana
pemerintah.

Tujuan pernyataan dalam PSAK No. 1 adalah menetapkan dasar-dasar bagi


penyajian laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial
statements) yang selanjutnya disebut “Laporan Keuangan” agar dapatdibandingkan,
baik dengan laporan keuangan perusahaan periode sebelumnya maupun dengan
laporan keuangan perusahaan lain. Laporan keuangan dalam lingkup pemerintahan
diatur jelas berdasarkan aturan atau ketentuan hukum. Prinsip penyajian laporan
keuangan pemerintahan sama dengan prinsip akuntansi dan pelaporan keuangan
akuntansi, yang membedakan adalah komponen dan struktur laporan keuangannya.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penulisan makalah “Laporan Keuangan Pemerintah”


adalah bagaimana menyusun laporan keuangan dalam lingkup pemerintahan di
Indonesia agar informasi keuangan tersebut berguna bagi para penggunanya.

Tujuan

Rumusan masalah dalam penulisan makalah “Laporan Keuangan Pemerintah”


adalah bagaimana menyusun penyajian laporan keuangan dalam lingkup
pemerintahan sesuai dengan standar atau dasar hukum yang mengatur pelaporan
keuangan di Indonesia agar informasi keuangan tersebut berguna bagi para
penggunanya.

Laporan Keuangan Pemerintah 2


BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada


suatu periodeakuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja
perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan
keuangan.

Kegiatan keuangan pemerintah dibatasi dengan anggaran dalam bentuk


apropriasi atau otorisasi anggaran. Laporan keuangan menyediakan informasi
mengenai apakah sumber daya ekonomi telah diperoleh dan digunakan sesuai dengan
anggaran yang telah ditetapkan. Laporan Realisasi Anggaran memuat anggaran dan
realisasi.

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 71 tahun 2010 tentang standar akuntansi


pemerintahan (SAP) menjelaskan bahwa laporan keuangan merupakan laporan yang
terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh
suatu entitas pelaporan.

Entitas Pelaporan

Menurut Muindro, entiras pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri


dari satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan perundang-undangan
wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan, yang
terdiri dari :

1. Pemerintah Pusat
2. Pemerintah Daerah

Laporan Keuangan Pemerintah 3


3. Satuan organisasi di lingkungan pemerintah pusat/ daerah atau organisasi
lainnya, jika menurut peraturan perundang-undangan satuan organisasi
dimaksud wajib menyajikan laporan keuangan.

Tujuan Laporan Keuangan

Sebagai bagian dari usaha untuk membuat rerangka konseptual, Financial


Accounting Standards Board (FASB,1980) mengeluarkan Statement of Financial
Accounting Concepts No. 4 (SFAC 4) mengenai tujuan laporan keuangan untuk
organisasi nonbisnis/nirlaba (objectives of financial reporting by nonbusiness
organizations). Tujuan laporan keuangan organisasi nirlaba dalam SFAC 4 tersebut
adalah :

1. Laporan keuangan organisasi nonbisnis hendaknya dapat memberikan


informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia sumber daya,
serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam pembuatan keputusan yang
rasional mengenai alokasi sumber daya organisasi.
2. Memberikan informasi untuk membantu para penyedia dan calon penyedia
sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam menilai
pelayanan yang diberikan oleh organisasi nonbisnis serta kemampuannya
untuk melanjutkan pelayanan tersebut.
3. Memberikan informasi yang bermanfaat bagi penyedia dan calon penyedia
sumber daya, serta pemakai dan calon pemakai lainnya dalam menilai kinerja
manajer organisasi nonbisnis atas pelaksanaan tanggung jawab pengelolaan
serta aspek kinerja lainnya.
4. Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban, dan
kekayaan bersih organisasi, serta pengaruh dari transaksi, peristiwa dan
kejadian ekonomi yang mengubah sumber daya dan kepentingan sumber daya
tersebut.
5. Memberikan informasi mengenai kinerja organisasi selama satu periode.
Pengukuran secara periodik atas perubahan jumlah dan keadaan/kondisi

Laporan Keuangan Pemerintah 4


sumber kekayaan bersih organisasi nonbisnis serta informasi mengenai usaha
dan hasil pelayanan organisasi secara bersama-sama yang dapat menunjukkan
informasi yang berguna untuk menilai kinerja.
6. Memberikan informasi mengenai bagaimana organisasi memperoleh dan
membelanjakkan kas atau sumber daya kas, mengenai utang dan pembayaran
kembali utang, dan mengenai faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi
likuiditas organisasi.
7. Memberikan penjelasan dan interprestasi untuk membantu pemakai dalam
memahami informasi keuangan yang diberikan.

Menurut PSAP no 1, tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan


informasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas, dan kinerja
keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam
membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi sumber daya. Secara
spesifik, tujuan pelaporan kauangan pemerintah adalah untuk menyajikan
informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkan
akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dikelolanya.

Pemakai Laporan Keuangan

Kebutuhan informasi pemakai laporan keuangan pemerintah tersebut dapat


dijabarkan sebagai berikut :

1. Masyarakat pengguna pelayanan publik membutuhkan informasi atas biaya,


harga dan kualitas pelayanan yang diberikan.
2. Masyarakat pembayar pajak dan pemberi bantuan ingin mengetahui
keberadaan dan penggunaan dana yang telah diberikan. Pubik ingin
mengetahui apakah pemerintah melakukan ketaatan fiscal dan ketaatan pada
peraturan perundang-undangan atas pengeluaran yang dilakukan.
3. Kreditor dan investor membutuhkan informasi untuk menghitung tingkat
resiko likuiditas (rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan memenuhi

Laporan Keuangan Pemerintah 5


kewajiban jangka pendek), dan solvabilitas (rasio yang digunakan untuk
menilai kemampuan memenuhi kewajiban jangka panjang).
4. Parlemen dan kelompok politik memerlukan informasi keuangan untuk
melakukan fungsi pengawasan, pencegahan terjadinya laporan yang bias atas
kondisi keuangan pemerintah, dan penyelewengan keuangan negara.
5. Manajer publik membutuhkan informasi akuntansi sebagai komponen sistem
informasi manajemen untuk membantu perencanaan dan pengendalian
organisasi pengukuran kinerja, dan membandingkan kinerja organisasi antar
kurun waktu dan dengan organisasi lain yang sejenis.
6. Pegawai membutuhkan informasi atas gaji dan manajemen kompensasi.

Komponen Laporan Keuangan

1. Laporan Realisasi Anggaran


Laporan Realisasi Anggaran mengungkapkan kegiatan keuangan
pemerintah pusat/daerah yang menunjukkan ketaatan terhadap APBN/APBD.
LRA disusun dan disajikan dengan menggunakan basis akuntansi kas.
Laporan Realisasi Anggaran menyajikan sekurang-kurangnya unsur
Pendapatan LRA, Belanja, Transfer, Surplus/Defisit LRA, Pembiayaan, Sisa
lebih/kurang pembiayaan anggaran.
a. Pendapatan LRA
Pendapatan LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas
Umum Negara/Daerah yang menambah ekuitas dana lancar dalam
periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak
pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.
Akuntansi dan pembukuan pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas
bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto dan tidak
mencatat jumlah netonya. Contoh pendapatan yaitu: pendapatan asli
daerah, pendapatan pajak, pendapatan retribusi, pendapatan dari
transfer masuk dari entitas pemerintah, dan lain lain pendapatan yang
sah. Pendapatan diukur dengan mata uang rupiah pada saat kas

Laporan Keuangan Pemerintah 6


diterima apabila pendapatan diukur dengan mata uang asing, maka
harus dikonversi ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs tengah
BI pada saat terjadinya pendapatan.
b. Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum
Negara/Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode
tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah. Belanja dibagi kedalam tiga
golongan yaitu belanja operasi, belanja modal, dan belanja lain-lain.
Belanja operasi adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-
hari pemerintah pusat/daerah yang memberi manfaat jangka pendek.
Belanja operasi antara lain meliputi belanja pegawai, belanja barang,
bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial. Belanja modal adalah
pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan aset lainnya yang
memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi. Belanja modal
meliputi antara lain belanja modal untuk perolehan tanah, gedung dan
bangunan, peralatan, aset tak berwujud. Belanja lain-lain/tak terduga
adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa
dan tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam,
bencana sosial, dan pengeluaran tidak terduga lainnya yang sangat
diperlukan dalam rangka penyelenggaraan kewenangan pemerintah
pusat/daerah.
c. Transfer
Transfer dibedakan menjadi dua jenis. Transfer masuk adalah
penerimaan uang dari entitas pelaporan lain, misalnya penerimaan
dana perimbangan dari pemerintah pusat dan dana bagi hasil dari
pemerintah provinsi.Transfer keluar adalah pengeluaran uang dari
entitas pelaporan ke entitas pelaporan lain seperti pengeluaran dana
perimbangan oleh pemerintah pusat dan dana bagi hasil oleh
pemerintah daerah.

Laporan Keuangan Pemerintah 7


d. Surplus/Defisit LRA
Surplus/Defisit LRA adalah selisih lebih/kurang antara
pendapatan-LRA dan belanja selama satu periode pelaporan.
e. Pembiayaan
Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar
kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada
tahun anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran
berikutnya, yang dalam penganggaran pemerintah terutama
dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus
anggaran.Penerimaan pembiayaan antara lain dapat berasal dari
pinjaman, dan hasil divestasi. Sementara, pengeluaran pembiayaan
antara lain digunakan untuk pembayaran kembali pokok pinjaman,
pemberian pinjaman kepada entitas lain, dan penyertaan modal oleh
pemerintah. Penerimaan pembiayaan dikurangi pengeluaran
pembiayaan adalah pembiayaan neto.
f. Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran
Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran (SiLPA/SiKPA)
adalah selisih lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan
pengeluaran APBN/APBD selama satu periode pelaporan.
Unsur-unsur dari LRA dapat digambar dalam tabel di bawah ini:
a. Pendapatan Rp. xxx
b. Belanja Rp. xxx
c. Surplus (Defisit) = (a-b) Rp. xxx
d. Pembiayaan (Neto) Rp. xxx
e. Sisa lebih/kurang pembiayaan Rp. xxx
anggaran = c+d

Laporan Keuangan Pemerintah 8


Laporan Keuangan Pemerintah 9

Anda mungkin juga menyukai