Anda di halaman 1dari 8

Nama : Rusnawati Nur Aminah

NRP : 214020045

RESUME LAPORAN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

A. Pengertian Laporan Keuangan Sektor Publik

Laporan Keuangan Sektor Publik adalah laporan yang menyajikan informasi


keuangan tentang posisi, kinerja, dan arus kas entitas sektor public, seperti
pemerintah, badan usaha milik negara atau organisasi non-pemerintah. Laporan
keuangan sektor public disusun berdasarkan standar akuntansi pemerintahan yang
mengacu pada standar akuntansi internaisonal untuk sektor public.

Entitas sektor public adalah entitas ekonomi yang menyediakan layanan pemerintah
kepada Masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Contoh entitas
sektor public adalah:

a. Lembaga Pemerintah : entitas sektor public yang berwenang untuk membuat dan
melaksanakan kebijakan public, mengatur dan mengawasi kegiatan public serta
memberika pelayanan public kepada Masyarakat. Contoh Lembaga pemerintah
adalah kementrian, badan, Lembaga
b. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah entitas sektor public yang berbentuk
badan hukum yang seluruh atau Sebagian modalnya dimiliki oleh negara. Contoh
BUMN adalah PT Pertamina, PT PLN, PT Telkom.
c. Organisasi Non-Pemerintah adalah entitas sektor public yang berbentuk organisasi
sosial independent dari pemerintah tetapi mendapatkan dana dari pemeritah untuk
melaksanakan kegiatan yang sejalan dengan tujuan pemerintah. Contoh, Yayasan,
Lembaga Pendidikan, Organisasi Agama dan Organisasi Kesehatan.

B. Tujuan Laporan Keuangan Sektor Publik

1. Entitas Pemerintah

1
a. Laporan Keuangan organisasi nonbisnis hendaknya dapat memberikan
informasi yang bermanfaat untuk pembuatan keputusan yang rasional
mengenai alokasi sumber daya organisasi
b. Memberikan informasi untuk membantu dalam menilai pelayanan yang
diberikan oleh organisasi nonbisnis serta kemampuannya untuk
melanjutkan memeberi pelayanan tersebut.
c. Memberikan informasi yang bermanfaat dalam menilai kinerja manajer
organisasi nonbisnis atas pelaksanaan tanggung jawab pengelolaan serta
aspek kinerja lainnya.
d. Memberikan informasi mengenai sumber daya ekonomi, kewajiban,
kekayaan bersih, pengaruh dari transaksi, peristiwa dan kejadian ekonomi
yang mengubah sumber daya dan kepentingan sumber daya.
e. Memberikan informasi mengenai kinerja organisasi selama 1 periode.
f. Memberikan informasi mengenai bagaimana organisasi memperoleh dan
membelanjakan sumber daya kas, mengenai utang dan pembayaran kembali
utang, dan mengenai faktor-faktor yang dapat memengaruhi likuiditas
organisasi
g. Memberikan penjelasan dan interpretasi untuk membantu pengguna dalam
memahami informasi keuangan yang diberikan.

2. Entitas Nirlaba

Tujuan utama laporan keuangan entitas nirlaba menurut PSAK No. 45 (IAI:2011)
adalah menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan para
penyumbang, anggota organisasi. Kreditur, dan pihak lain yang menyediakan
sumber daya bagi organisasi nirlaba. Pihak pengguna laporan keuangan organisasi
nirlaba memiliki kepentingan bersama dalam rangka menilai :

a. Jasa yang diberikan oleh organisasi nirlaba dan kemampuannya untuk terus
memberikan jasa tersebut.
b. Cara manajer melaksanakan tanggungjawabnya dan aspek lain dari kinerja
mereka

C. Karakteristik Laporan Keuangan Sektor Publik

2
1. Entitas Pemerintah

Karakteristik laporan keuangan sektor public pemerintah adalah sebagai berikut:

a. Berorientasi pada akuntabilitas. Laporan keuangan sektor publik entitas


pemerintah bertujuan untuk mempertanggungjawabkan penggunaan sumber
daya publik yang diberikan oleh masyarakat, pembayar pajak, pemberi dana,
dan pihak lain kepada parlemen, badan pengawas, dan masyarakat luas.
Laporan keuangan sektor publik entitas pemerintah harus mencerminkan
prinsip-prinsip transparansi, keterbukaan, dan pertanggungjawaban dalam
pengelolaan keuangan negara
b. Berfokus pada anggaran. Laporan keuangan sektor publik entitas pemerintah
harus menunjukkan keterkaitan antara anggaran yang direncanakan dan yang
terealisasi selama periode tertentu
c. Menggunakan basis akrual. Laporan keuangan sektor publik entitas
pemerintah harus menggunakan basis akrual dalam mengakui pendapatan,
beban, aset, kewajiban, dan ekuitas
d. Menggunakan standar akuntansi pemerintahan. Laporan keuangan sektor
publik entitas pemerintah harus disusun berdasarkan standar akuntansi
pemerintahan, yang merupakan standar akuntansi yang diterapkan khusus
untuk entitas sektor publik.

2. Entitas Nirlaba

Di dalam PSAK No. 45 (Revisi 2011) (IAI,2011: 45.2-45.3) terdapat penjelasan


mengenai karakteristik entitas nirlaba yaitu sebagai berikut:

a. Sumber daya entitas. Sumber daya entitas berasal dari para penyumbang yang
tidak mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomi yang
sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
b. Menghasilkan barang/jasa tanpa bertujuan menumpuk laba. Kalau suatu
entitas menghasilkan laba, maka jumlahnya tidak pernah dibagikan kepada
para pemilik entitas tersebut.
c. Tidak ada kepemilikan seperti lazimnya pada organisasi bisnis. Dalam arti
bahwa kepemilikan dalam organisasi nirlaba tidak dapat dijua, dialihkan atau

3
ditebus kembali atau kepemilikan tersebut tidak mencerminkan proporsi
pembagian sumber daya entitas pada suatu likuidasi atau pembubaran entitas.

D. Pedoman Laporan Keuangan Sektor Publik

1. Entitas Pemerintah

a. PMK Nomor 232PMK.05/2022 Tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Instansi. PMK ini mengatur mengenai sistem akuntansi dan
pelaporan keuangan instansi pemerintah pusat dan daerah, termasuk klasifikasi
akun, kode rekening, struktur organisasi, proses transaksi, pencatatan,
penyimpanan, pengamanan, dan pelaporan data keuangan
b. PMK Nomor 62 Tahun 2023 tentang Perencanaan Anggaran, Pelaksanaan
Anggaran, serta Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
c. Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). SAP disusun oleh Komite Standar
Akuntansi Pemerintahan (KSAP), yang merupakan lembaga independen
yang dibentuk oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). SAP mengacu
pada International Public Sector Accounting Standards (IPSAS), yang
merupakan standar akuntansi internasional untuk sektor publik yang
dikeluarkan oleh International Federation of Accountants (IFAC).

2. Entitas Nirlaba

Pedoman penyusunan laporan keuangan entitas nirlaba di Indonesia mengacu


pada ISAK 35 yaitu Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan No. 35 yang
diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia pada tahun 2019. Berlaku efektif sejak
tanggal 1 Januari 2020 dan menggantikan PSAK 45: Pelaporan Keuangan Entitas
Nirlaba yng telah dicabut.

E. Perbandingan Laporan Keuangan Sektor Publik dengan Laporan Keuangan Komersial

Berikut adalah beberapa perbedaan antara laporan keuangan sektor publik dan laporan
keuangan komersial:

1. Tujuan: Laporan keuangan sektor publik bertujuan untuk memberikan informasi


yang berguna untuk pengambilan keputusan, akuntabilitas, dan transparansi

4
publik. Laporan keuangan komersial bertujuan untuk memberikan informasi yang
berguna untuk pemegang saham, kreditur, investor, dan pihak lain yang
berkepentingan dengan kinerja bisnis

2. Pengguna: Laporan keuangan sektor publik memiliki pengguna yang lebih


beragam dan luas, seperti pembayar pajak, pemberi dana bantuan, pengguna jasa,
karyawan, pemasok, dewan legislatif, manajemen, pemilih, dan badan pengawas.
Laporan keuangan komersial memiliki pengguna yang lebih spesifik dan terbatas,
seperti pemegang saham, kreditur, investor, dan manajemen
3. Standar: Laporan keuangan sektor publik mengikuti standar akuntansi
pemerintahan (SAP) yang disusun oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan (KSAP). Laporan keuangan komersial
mengikuti standar akuntansi keuangan (SAK) yang disusun oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan (DSAK) dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
4. Komponen: Laporan keuangan sektor publik terdiri dari laporan realisasi
anggaran, neraca, laporan operasional, laporan arus kas, laporan perubahan
ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan komersial terdiri
dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas,
laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
5. Pengukuran: Laporan keuangan sektor publik menggunakan basis akrual
modifikasi, yaitu pendapatan diakui pada saat diterima kas, sedangkan beban
diakui pada saat terjadinya transaksi. Laporan keuangan komersial menggunakan
basis akrual penuh, yaitu pendapatan dan beban diakui pada saat terjadinya
transaksi, tidak tergantung pada penerimaan atau pembayaran kas.

F. Komponen Laporan Keuangan Sektor Publik

1. Entitas pemerintah
a. Laporan Realisasi Anggaran: Perbandingan antara anggaran yang
direncanakan dengan anggaran yang terealisasi selama periode tertentu.
b. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih: menyajikan informasi
kenaikan atau penurunan SAL tahun pelaporan dibandingkan dengan
tahun sebelumnya dan hanya disajikan oleh Bendahara Umum Negara dan
entitas pelaporan yang menyusun laporan keuangan konsolidasi.

5
c. Laporan Posisi Keuangan
d. Laporan Operasional: menunjukkan pendapatan dan beban pemerintah
selama periode tertentu, serta surplus atau defisit operasional.
e. Laporan Arus Kas: arus kas masuk dan keluar pemerintah selama periode
tertentu, yang diklasifikasikan menjadi arus kas dari aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan.
f. Laporan Perubahan Ekuitas: perubahan ekuitas pemerintah selama periode
tertentu, yang terdiri dari saldo awal, surplus atau defisit operasional, dan
penyesuaian lainnya.
g. Catatan Atas Laporan Keuangan: berisi informasi tambahan yang relevan
dan penting untuk memahami laporan keuangan sektor publik, seperti
kebijakan akuntansi, asumsi, estimasi, rincian, dan penjelasan.

2. Organisasi Non-Pemerintah/ Nirlaba

a. Laporan posisi keuangan: Laporan ini menunjukkan aset, kewajiban, dan


aset bersih entitas nirlaba pada akhir periode tertentu.
b. Laporan aktivitas: Laporan ini menunjukkan perubahan aset bersih entitas
nirlaba selama periode tertentu, yang terdiri dari pendapatan, beban,
keuntungan, dan kerugian.
c. Laporan perubahan aset bersih: Laporan ini menunjukkan perubahan aset
bersih terikat dan aset bersih tidak terikat entitas nirlaba selama periode
tertentu, yang terdiri dari saldo awal, perubahan karena laporan aktivitas,
dan perubahan lainnya, seperti penyesuaian akuntansi, restrukturisasi, atau
penggabungan.
d. Laporan arus kas: Laporan ini menunjukkan arus kas masuk dan keluar
entitas nirlaba selama periode tertentu, yang diklasifikasikan menjadi arus
kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
e. Catatan atas laporan keuangan: Laporan ini berisi informasi tambahan
yang relevan dan penting untuk memahami laporan keuangan entitas
nirlaba, seperti kebijakan akuntansi, asumsi, estimasi, rincian, dan
penjelasan.

G. Format Laporan Keuangan Sektor Publik

6
1. Entitas pemerintah
2. Entitas Nirlaba

7
8

Anda mungkin juga menyukai