NIM : F0321225
Kelas : F
ASP sangat berkaitan dengan anggaran maka, dapat dipahami bahwa laporan keuangan
utama dalam ASP adalah Laporan Realisasi Anggaran (definisi laporan)
a. Audit eksternal : BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) audit keuangan dan audit
nonkeuangan/ kinerja
b. Audit internal : Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan dan Inspektorat (Jenderal,
Provinsi Kabupaten, dan Kota)
Sebagaimana dalam sektor bisnis, terdapat juga standar pemeriksaan untuk pemeriksaan
organisasi pemerintah di Indonesia, yaitu SPKN (Standar Pemeriksaan Keuangan Negara).
Operasional organisasi
a. Landasan
Landasan operasional organisasi public adalah anggaran. Dalam pelaksanaan
kegiatan, organisasi public patuh pada anggaran yang telah disahkan sifat mandatory
b. Konsep
Dalam mencapai kinerja organisasi, sektor publik menerapkan konsep value for
money dan New Public Management :
value for money
Efisiensi : memperoleh output yang maksimal dengan input tertentu (perbandingan input
dengan output)
Ekonomi : memperoleh input dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada harga
terendah (perbandingan input dengan input)
Efektif : tingkat pencapaian hasil dengan target yang telah ditentukan (perbandingan
antara output dengan outcome)
Entitas pemerintahan merupakan entitas dalam sektor publik yang memiliki domain paling
luas sehingga pembahasan dalam akuntansi sektor publik didominasi oleh pembahasan akuntansi
pemerintahan.
Entitas pemerintahan
a. Pemerintah pusat : lembaga kepresidenan, kementrian, dan lembaga negara
b. Pemerintah daerah : pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dan pemerintah kota
Entitas dalam akuntansi pemerintahan
a. Entitas pelaporan : unit dalam struktur pemerintahan yang terdiri atas satu atau lebih
entitas akuntansi yang menurut kententuan perundang-undangan wajib menyampaikan
laporan keuangan.
Pada pemerintah pusat
Setelah berlakunya PP Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan dan memuat SAP berbasis akrual, masing-masing kementrian negara
atau lembaga di lingkungan pemerintah pusat berubah menjadi entitas pelaporan.
Berlakunya PP Nomor 71 ini tidak mengubah struktur organisasi pengelolaan
keuangan negara. Presiden tetap memegang kekuasaan tertinggi atas
pengelolaan keuangan negara dan menteri /pimpinan lembaga tetap sebagai
pengguna anggaran.
Menurut PSAP Nomor 01 paragraf 14 SAP Berbasis Akrual menyatakan bahwa dalam
satu set laporan keuangan terdiri dari Laporan pelaksanaan anggaran dan Laporan
finansial.
Laporan Pelaksanaan Anggaran :
1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (SAL) disajikan oleh BUN dan
entitas pelaporan yang menyusun Laporan Keuangan Konsolidasian.
Laporan Finansial
1. Neraca
2. Laporan Operasional (LO)
3. Laporan Arus Kas (LAK) disajikan oleh fungsi perbendaharaan umum
4. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
5. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
Menurut PSAP Nomor 11 Paragraf 7 SAP Berbasis Akrual Laporan Keuangan
Konsolidasian terdiri atas LRA, Laporan Perubahan SAL, Neraca, LO, LAK, LPE, dan
CaLK.
Menurut PSAP Nomor 11 Paragraf 8 SAP Berbasis Akrual Laporan Keuangan
Konsolidasian disajikan oleh entitas pelaporan kecuali Lapkeu Konsolidasian Arus
Kas yang hanya disajikan oleh entitas yang memiliki fungsi pembendaharaan
umum dan Lapkeu Konsolidasian Perubahan SAL hanya disusun pemerintah
pusat.
Menurut PERPU, kementerian negara dan lembaga pemerintah pusat dapat
membentuk Kuasa Bendaharawan Umum Negara sebagai fungsi
perbendaharaan umum.
Entitas pelaporan pada pemerintah daerah adalah pemerintah daerah itu sendiri yang
diwakili oleh kepala daerah sebagai pemegang kekuasaan atas pengelolaan keuangan daerah
kepala daerah berwenang menetapkan kebijakan akuntansi.
Pelaku akuntansi yang menjadi pelaksana entitas pelaporan adalah Pejabat Pengelola
Keuangan Daerah (PPKD).
b. Entitas akuntansi
Entitas akuntansi unit Pemerintah Pengguna Anggaran berkewajiban menyelenggarakan
akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada Entitas Keuangan.