Anda di halaman 1dari 6

RESUME MATERI

TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK


MATA KULIAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
UNIVERSITAS KRISTEN IMMANUEL YOGYAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021

Oleh :
NAMA : STEFANI NAWANGSIH
NIM : 1922600180
PRODI : AKUNTANSI
A. Teori Akuntansi Sektor Publik
Teori akuntansi memiliki kaitan yang erat dengan akuntansi keuangan
terutama dalam tahap pelaporan keuangan kepada pihak eksternal. Teori ini
digunakan karena memiliki kemampuan untuk menjelaskan, memprediksi, dan
mengendalikan suatu fenomena yang ada. Dengan mempelajari teori tersebut kita
dapat memahami praktik akuntansi yang ada serta mempelajari kelemahan dari
praktik akuntansi tersebut dan memperbaiki praktik akuntansi di masa yang akan
datang.
Pengembangan teori akuntansi sektor publik sangat bergantung pada
perkembangan ilmu akuntansi yang ada saat ini. Pengembangan ini dilakukan untuk
memperbaiki praktik akuntansi yang saat ini tengah dilakukan. Hal ini terkait dengan
upaya meningkatkan kualitas laporan keuangan sehingga mampu menyajikan
informasi keuangan yang relevan dan dapat diandalkan.
Dalam penerapannya, terdapat kendala yang dihadapi oleh akuntansi sektor
publik, antara lain :
 Objektivitas → ada benturan kepentingan manajemen dengan kepentingan
stakeholder.
 Konsistensi → organisasi memiliki orientasi jangka panjang sedangkan laporan
keuangan hanya melaporkan kinerja selama satu periode.
 Daya Banding → semakin objektif laporan keuangan maka semakin tinggi
daya bangdingnya.
 Tepat Waktu → lama waktu yang diperlukan organisasi untuk menghasilkan
laporan keuangan.
 Ekonomis dalam Penyajian Laporan → manfaat yang diperoleh harus lebih
besar dari biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan laporan keuangan.
 Materialitas → laporan keuangan dianggap dapat mempengaruhi keputusan.

B. Perlunya Sistem Akuntansi Sektor Publik


Ruang lingkup akuntansi keuangan pemerintah meliputi semua kegiatan yang
mencakup pengumpulan data, penganalisaan, pengklasifikasian, pencatatan dan
pelaporan transaksi keuangan pemerintah sebagai entitas, serta penafsiran terhadap
hasil-hasilnya.
Aturan dasar sistem akuntansi keuangan adalah sebagai berikut :
- Identifikasi kegiatan operasi yang relevan → mencatat transaksi yang
relevan ke dalam sistem akuntansi.
- Klasifikasikan kegiatan operasi secara tepat → penentuan waktu
pengakuan setiap jenis operasi.
- Adanya sistem pengendalian untuk menjamin reliabilitas
o Komponen Formal → pembukuan berpasangan
o Komponen Substansial → konflik kepentingan
- Menghitung pengaruh masing-masing operasi → standar akuntansi
keuangan sebagai pedoman pencatatan.

C. Standar Akuntansi Sektor Publik


Standar akuntansi merupakan pedoman yang mengatur perlakuan akuntansi
dalam penyusunan laporan keuangan. Standar akuntansi sangat diperlukan untuk
menjamin konsistensi dalam pelaporan keuangan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menetapkan standar akuntansi :
1. Standar memberikan pedoman terkait informasi yang harus disajikan
dalam laporan posisi keuangan, laporan kinerja, dan aktivitas sebuah
organisasi bagi seluruh pengguna informasi.
2. Standar memberikan petunjuk dan aturan tindakan bagi auditor yang
memungkinkan pengujian secara hati-hati dan independen.
3. Standar memberikan petunjuk tentang kumpulan data uang perlu disajikan.
4. Standar menghasilkan prinsip dan teori yang penting bagi seluruh pihak
yang berkepentingan.
Dalam menyusun dan menetapkan standar, sedapat mungkin menghindari
terjadinya standar overload. Standar overload terjadi ketika :
a. Standar terlalu rumit.
b. Standar terlalu banyak.
c. Tidak ada standar yang tegas.
d. Mempunyai tujuan yang sifatnya umum.
e. Kurang spesifik.
f. Pengungkapan yang berlebihan, pengukuran yang terlalu kompleks atau
keduanya.
D. Teknik-Teknik Akuntansi Keuangan Sektor Publik
1. Akuntansi Anggaran
Merupakan teknik akuntansi yang menyajikan jumlah yang dianggarkan
dengan jumlah aktual dan dicatat secara berpasangan (double entry) atas
pendapatan, anggaran belanja, dan beban.
Anggaran dan realisasi harus dibandingkan sehingga dapat melakukan koreksi
apabila terjadi selisih. Hal ini bertujuan untuk menekankan peran anggaran dalam
perencanaan, pengendalian dan pertanggungjawaban. Akuntansi anggaran juga
memiliki kelemahan yaitu sangat kompleks.

2. Akuntansi Komitmen
Merupakan sistem akuntansi yang mengakui transaksi dan mencatatnya pada
saat order dikeluarkan. Teknik ini bertujuan untuk mengendalikan anggaran.
Akuntansi komitmen berfokus pada order yang dikeluarkan. Artinya, transaksi
tidak diakui pada saat pengeluaran kas atau saat faktur dikirimkan tetapi transaksi
akan diakui pada saat pesanan dibuat.
Pos yang telah didukung oleh order akan dicatat sebagai beban pada suatu
periode. Namun secara hukum order tersebut bisa dibatalkan pada periode
berikutnya. Dengan demikian, pengakuan beban pada periode sebelumnya sulit
diterima. Hal ini bisa dipergunakan oleh manajer untuk menghabiskan anggaran
tersebut ketika telah mendekati akhir tahun anggaran.

3. Akuntansi Dana
Akuntansi dana merupakan salah satu alternatif sistem akuntansi di sektor
publik yang dikembangkan dari basis kas dan prosedur pengendalian anggaran.
Besarnya dana kas akan mempengaruhi anggaran organisasi sektor publik
sehingga sistem akuntansi yang ada harus memprioritaskan pengelolaan dana kas.
Pada organisasi sektor publik masalah utama yang dihadapi adalah pencarian
dana alokasi dana. Dana dimaknai sebagai entitas anggaran dan entitas akuntansi
yang terpisah, termasuk sumber daya non kas dan utang diperhitungkan di
dalamnya. Teori ini awalnya dikembangkan oleh Vatter (1947) untuk organisasi
bisnis. Pada waktu itu ia melihat bahwa antara perusahaan pribadi dengan
perusahaan badan memiliki kelemahan, yaitu :
- Perusahaan perorangan kurang menguntungkan dibandingkan perusahaan
publik.
- Ada kesalahan dalam memahami makna entitas.
Dari kelemahan tersebut, Vatter berpendapat bahwa reporting unit harus
diperlakukan sebagai dana dan organisasi harus dilihat sebagai suatu rangkaian
dana, sehingga laporan keuangan organisasi tersebut merupakan penggabungan
dari laporan keuangan dana yang menjadi bagian organisasi. Jika digambarkan
maka akuntansi dana sektor publik akan terlihat sebagai berikut :

Dana 1 Dana 2

Aktiva = Utang + Saldo Dana Aktiva = Utang + Saldo Dana

Dana 3 Dana 4

Aktiva = Utang + Saldo Dana Aktiva = Utang + Saldo Dana

Perbedaan akuntansi dana antara bisnis dengan organsasi sektor publik :


Akuntansi Bisnis Akuntansi Sektor Publik
ASSETS (aktiva) = ASSETS (aktiva) =
LIABILITIES + OWNER’S EQUITY LIABILITIES + FUND BALANCE
Keterangan : Keterangan :
Owner’s Equitiy pada persamaan tersebut Fund Balance (saldo dana) pada
dapat diartikan sebagai modal pemilik, persamaan tersebut didapatkan dari
sehingga ekuitas yang tersebut jumlah aset bersih, dan tidak
menunjukkan kepemilikan perusahaan oleh menunjukkan kepemilikan siapapun.
pemegang sahamnya.
Terdapat dua jenis dana yang digunakan dalam organisasi sektor publik,
yaitu :
a. Dana yang dapat dibelanjakan (expendable fund)
 Mencatat nilai aktiva, utang, perubahan aktiva bersih, dan saldo
dana yang dapat dibelanjakan
 Untuk aktivitas yang bertujuan tidak mencari laba.
 Biasanya berasal dari pajak, bea, dan sumber lain.
 Dana yang dikeluarkan tidak memiliki kepastian akan dibayar
oleh pengguna output.
 Digunakan oleh organisasi pemerintah.
b. Dana yang tidak dapat dibelanjakan (nonexpendable fund)
 Mencatat pendapatan, biaya, aktiva, utang, dan modal.
 Untuk aktivitas yang sifatnya mencari laba.
 Pemerintah hanya berperan pada kontribusi dana awal, kemudian
dana tersebut diharapkan berputar melalui pembayaran.
 Digunakan pada organisasi bisnis. Misalnya BUMN, BUMD,
BRI, Mandiri, BNI, PLN, PERTAMINA

4. Akuntansi Kas
Sistem ini hanya mengakui arus kas masuk dan kas keluar, sehingga
pendapatan akan dicatat pada saat kas diterima dan pengeluaran dicatat pada saat
kas dikeluarkan. Kelebihan dari sistem ini adalah mencerminkan pengeluaran
yang aktual, riil dan objektif. Namun, sistem akuntansi ini tidak mampu
mencerminkan kinerja yang sesungguhnya serta tidak dapat mengukur tingkat
efisiensi dan efektivitas suatu kegiatan. Sistem ini juga berisiko menimbulkan
overstated dimana saldo yang tercatat lebih sehingga menyebabkan pemborosan
anggaran.
Contohnya penerimaan kas yang didapat dari pinjaman akan dicatat sebagai
pendapatan bukan sebagai utang. Untuk mengoreksi hal tersebut maka diperlukan
basis kas modifikasian dimana organisasi tidak hanya mengakui kas tetapi juga
aset dan utang yang timbul.
Basis kas modifikasian ini merupakan sistem kombinasi dari basis kas dan
akrual dimana transaksi penerimaan dan pengeluaran kas akan dicatat pada saat
uang diterima dan akan dilakukan penyesuaian pada akhir periode untuk
mengakui transaksi tersebut. Basis kas modifikasian ini menuntut bendahara
untuk melakukan penyesuaian pada akhir periode dengan basis akrual.

5. Akuntansi Akrual
Pengaplikasian akuntansi akrual di dalam akuntansi sektor publik pada
dasarnya adalah untuk menentukan besarnya biaya yang dibutuhkan untuk
menghasilkan pelayanan publik dan harga pelayanan yang dibebankan kepada
publik. Sehingga akuntansi akrual diyakini mampu menghasilkan laporan
keuangan yang dapat dipercaya, akurat, komprehensif dan relevan untuk
mengambil sebuah keputusan.
Basis akrual mengakui transaksi dan peristiwa lainnya saat transaksi
tersebut terjadi. Oleh karena itu peristiwa dan transaksi yang terjadi tersebut
dicatat dalam catatan akuntansi dan diakui dalam laporan keuangan pada periode
yang bersangkutan.
Perbedaan akuntansi berbasis kas dan akuntansi akrual :
Akuntansi Kas
Perubahan Kas
= Penerimaan kas – Pengeluaran kas

Akuntansi Akrual
Rugi/Laba
= Pendapatan – biaya

- Pendapatan
= Penerimaan kas selama satu periode akuntansi – saldo awal piutang
+ saldo akhir piutang

- Biaya
= Kas yang dibayarkan selama satu periode akuntansi – saldo awal
utang + saldo akhir utang

Single Entry dan Double Entry


Single Entry merupakan metode pencatatan transaksi yang hanya dilakukan
satu kali. Yang dicatat dalam metode ini adalah transaksi yang mempengaruhi akun
kas. Awalnya metode ini digunakan sebagai dasar pembukuan dengan alasan
mudahan dan praktis. Seiring berjalannya waktu, tuntutan akan barang publik
semakin tinggi sehingga tuntutan untuk menerapkan metode double entry sangat
mendesak untuk diterapkan karena metode single entry sudah dianggap tidak mampu
memberikan informasi yang komprehensif.
Penerapan sistem double entry ini ditujukan untuk menghasilkan laporan yang
dapat dipertanggungjawabkan (auditable) dan dapat dilacak (traceable) sehingga
dapat menghasilkan informasi keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan kepada
publik. Dengan metode ini maka pengukuran kinerja secara lebih tepat dapat
dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai