Anda di halaman 1dari 8

63

BAB IX
TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

 Sistem akuntansi yang dirancang dan dijalankan secara baik menjamin


dilakukannya prinsip stewardship & accountability dengan baik pula.
 Teknik akuntansi sektor publik terdiri atas
1 budgetary accounting 4 cash accounting
2 commitment.accounting 5 accrual accounting
3 fund accounting

TEORI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK (TASP)


 Teori perlu didukung oleh berbagai riset yang hipotesanya diuji
kebenarannya.
 Karakteristik dasar teori, yaitu
1. the ability to explain
2. the ability to predict
3. the ability to control given phenomena
 Tujuan mempelajari teori akuntansi:
1. untuk memahami praktik akuntansi yang saat ini ada,
2. mempelajari kelemahan dan kekurangan dari praktik saat ini, dan
3. memperbaiki praktik akuntansi di masa datang.
 Pengembangan TASP sangat tergantung pada perkembangan ilmu
akuntansi.
 Pengembangan TASP dilakukan untuk memperbaiki praktik saat ini
dalam upaya meningkatkan kualitas laporan keuangan sektor publik
(LKSP) yaitu Laporan Keuangan (LK) yang mampu menyajikan informasi
keuangan yang relevan dan reliable.
 Constraints ASP untuk menghasilkan Laporan Keuangan yang
relevan dan reliable:
1 Objektivitas 4 Tepat waktu
2 Konsistensi 5 Ekonomis dlm penyajian laporan
3 Daya banding 6 Materialitas
64

Objektivitas
 LK disajikan manajemen untuk melaporkan kinerja yang telah dicapai
manajemen selama periode waktu tertentu kepada pihak eksternal yang
menjadi stakeholder organisasi.
 Objektivitas diperlukan karena adanya benturan kepentingan antara
manajemen dengan stakeholder.
 objektivitas juga dapat dijelaskan melalui contracting theory yang
menghasilkan agency relationship. Agency problem muncul karena
adanya opportunistic behaviour agen, yaitu perilaku manajemen/agen
untuk memaksimumkan kesejahteraannya sendiri yang mungkin
berlawanan dengan kepentingan prinsipal.
 Teknik akuntansi yang digunakan manajemen harus memiliki derajat
objektivitas yang dapat diterima semua pihak yang menjadi stakeholder.

Konsistensi
 Konsistensi adalah penggunaan metoda/teknik akuntansi yang sama
untuk menghasilkan LK organisasi selama beberapa periode waktu
secara berturut-turut.
 Tujuannya adalah agar LK dapat diperbandingkan kinerjanya dari tahun
ke tahun, karena prinsip going concern

Daya Banding
 Laporan keuangan sektor publik hendaknya dapat diperbandingkan antar
periode waktu dan dg instansi lain yang sejenis.
 Daya banding berarti LK dapat digunakan untuk membandingkan kinerja
organisasi dengan organisasi lain yang sejenis.
 Kendala daya banding terkait dengan:
1. objektivitas karena semakin objektif LK akan semakin tinggi daya
bandingnya
2. konsistensi karena adanya alternatif penggunaan metoda akuntansi
juga dapat menyulitkan tercapainya daya banding.
65

Tepat Waktu
 LK harus disajikan tepat waktu agar dapat digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan ekonomi, sosial dan politik serta untuk
menghindari tertunda pengambilan keputusan tersebut.
 Kendala: semakin banyak kebutuhan informasi, semakin banyak waktu
yang dibutuhkan sehingga dapat membuat informasi tersebut tak relevan

Ekonomis dalam Penyajian Laporan


 Penyajian LK membutuhkan biaya, semakin banyak informasi dibutuhkan
semakin besar pula biayanya.
 Kendala: berarti bahwa manfaat yang diperoleh harus lebih besar dari
biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan laporan tersebut.

Materialitas
 Informasi dianggap material bila mempengaruhi keputusan, atau jika
informasi tersebut dihilangkan akan menghasilkan keputusan yang
berbeda.
 Penentuan materialitas bersifat subjective judgement, merupakan
professional judgement yang mendasarkan pada teknik tertentu.

PERLUNYA SISTEM AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


 Ruang lingkup akuntansi keuangan pemerintah meliputi pengumpulan
data, penganalisaan, pengkiasifikasian, pencatatan, dan pelaporan atas
transaksi keuangan pemerintah sebagai satu entitas, serta penafsiran
terhadap hasil-hasilnya.
 Aturan dasar sistem akuntansi keuangan menurut Masisi (1978) dlm
Glynn (1993):
1. Identifikasi kegiatan operasi yang relevan.
2. Pengklasifikasian kegiatan operasi secara tepat;
3. Adanya sistem pengendalian untuk menjamin reliabilitas.
4. Menghitung pengaruh masing-masing operasi.
66

STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


 Standar akuntansi diperlukan untuk menjamin konsistensi dalam
pelaporan keuangan.
 Hal yang dipertimbangkan dalam penetapan standar akuntansi,
antara lain:
1. Standar memberikan pedoman tentang informasi yang harus disajikan
dalam laporan posisi keuangan, kinerja dan aktivitas organisasi bagi
pengguna informasi.
2. Standar memberikan petunjuk dan aturan tindakan bagi auditor yang
memungkinkan pengujian secara hati-hati dan independen saat
menggunakan keahlian dan integritasnya dalam mengaudit laporan
organisasi serta saat membuktikan kewajarannya.
3. Standar memberikan petunjuk tentang kumpulan data yang perlu
disajikan berkaitan dengan berbagai variabel yang patut
dipertimbangkan dalam bidang perpajakan, regulasi, perencanaan,
regulasi ekonomi dan peningkatan efisiensi ekonomi serta tujuan
sosial lainnya.
4. Standar menghasilkan prinsip dan teori yang penting bagi pihak yang
berkepentingan dalam disiplin ilmu akuntansi.

 Standar overload terjadi ketika:


1. terlalu banyak
2. terlalu rumit
3. tak tegas (rigid) sehingga sulit membuat pilihan penerapannya
4. general-purposes standards sehingga gagal dalam menyajikan
perbedaan kebutuhan diantara para penyaji dan pengguna
5. kurang spesifik sehingga gagal dalam mengidentifikasi perbedaan
antara
• Entitas publik dan entitas non-publik
• Laporan keuangan tahunan dan interim
• Organisasi besar dan kecil
• Laporan keuangan auditan dan non-auditan
67

6. Pengungkapan yang berlebihan dan/atau pengukuran yang terlalu


kompleks

TEKNIK-TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK


 Teknik akuntansi keuangan yang dapat diadopsi oleh sektor publik:
1 Akuntansi Anggaran 4 Akuntansi Kas
2 Akuntansi Komitmen 5 Akuntansi Akrual
3 Akuntansi Dana

 Teknik akuntansi tersebut tak bersifat mutually, artinya penggunaan satu


teknik tak berarti menolak penggunaan teknik lain.

Akuntansi Anggaran
 Merupakan teknik akuntansi yang menyajikan jumlah yang dianggarkan
dengan jumlah aktual dan dicatat secara berpasangan (double entry).
Lebih menekankan pada bentuk dari akun-akun keuangan bukan pada isi
akun tersebut
 Dapat membandingkan secara sistematik dan kontinyu jumlah anggaran
dengan realisasi anggaran, sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi
bila terdapat varians.
 Tujuan: untuk menekankan peran anggaran dalam siklus perencanaan,
pengendalian, dan akuntabilitas.
 Kelemahan: teknik ini sangat kompleks.

Akuntansi Komitmen
 Akuntansi komitmen adalah sistem akuntansi yang mengakui transaksi
dan mencatatnya pada saat order dikeluarkan.
 Tujuan: untuk pengendalian anggaran, agar tak over-commit the budget
 Masalah: akun yang dicatat hanya didukung oleh order yang dikeluarkan,
tak ada legal-liability untuk patuh pada order dan order dengan mudah
dibatalkan. Sehingga sulit untuk mengakui biaya untuk periode yang
bersangkutan yang didasarkan pada order yang dikeluarkan
68

Akuntansi Dana
 Masalah utama organisasi publik adalah pencarian sumber dan alokasi
dana
 Teori akuntansi dana dikembangkan oleh Vatter (1947) untuk tujuan
organsisasi bisnis dengan melihat beberapa kelemahan perush pribadi
dengan perusahaan badan, yaitu:
1. perusahaan perorangan (milik pribadi) kurang menguntungkan
daripada perusahaan milik publik/PT
2. adanya kesalahan dalam memhami makna entitas

OKI, organisasi sebagai series of fund sehingga LK merupakan konsolidasi


dari LK dana yang menjadi bagian organisasi

Pengertian "dana" berdasarkan GASB (1999 par. 208) adl:


"A fiscal and accounting entity with a self-balancing set of accounts
recording cash and other financial resources, together with all related
liabilities and residual equities or balances, and changes therein, which
are segregated for the purpose of carrying on specific activities or
attaining certain objectives in accordance with special regulations,
restrictions, and limitations"

Perbandingan akuntansi dana pada organisasi bisnis dengan sektor publik


sebagai berikut:
Organisasi Bisnis Organisasi Sektor Publik
Dana 1 Dana 2
A=U+SD A=U+SD

A=U+KB Dana 3 Dana n


A=U+SD A=U+SD

Aktiva Tetap Utang jk panjang


Ket: A = Aktiva SD = Saldo Dana
KB = Kekayaan U = Utang
Bersih
69

 Sistem akuntansi pemerintah yang dilakukan dengan konsep dana,


memperlakukan unit kerja sebagai accounting entity and budget entity
yang berdiri sendiri.
 Sistem ini dibuat untuk memastikan bahwa uang publik dibelanjakan
untuk tujuan yang telah ditetapkan. Dana dapat dikeluarkan bila terdapat
otorisasi dari dewan legislatif, pihak eksekutif, atau karena tuntutan
peraturan perundangan.
 Sistem akuntansi dana adalah metoda akuntansi yang menekankan pada
pelaporan pemanfaatan dana, bukan pelaporan organisasi itu sendiri.
 Dua jenis dana pada organisasi sektor publik, yaitu:
1. expendable fund: digunakan untuk mencatat nilai aktiva, utang,
perubahan aktiva bersih dan saldo dana yang dapat dibelanjakan
untuk kegiatan yang tak bertujuan mencari laba. Digunakan pada
governmental funds
2. Nonexpendable fund: untuk mencatat pendapatan, biaya, aktiva,
utang, dan modal untuk kegiatan yang sifatnya mencari laba.
Digunakan pada organisasi bisnis (proprietary funds).

Akuntansi Kas
 Penerapan akuntansi kas: pendapatan dicatat pada saat kas diterima dan
pengeluaran dicatat ketika kas dikeluarkan.
 Kelebihan: menceriminkan pengeluaran yang aktual, riil dan obyektif.
 Namun GAAP tak menganjurkan pencatatan dengan dasar kas karena
tak dapat mencerminkan kinerja sesungguhnya.

Akuntansi Akrual
 Akuntansi akrual dianggap lebih baik daripada akuntansi kas. Akuntansi
akrual diyakini dapat menghasilkan LK yang lebih dapat dipercaya,
akurat, komprehensif, dan relevan untuk pengambilan keputusan
ekonomi, sosial, dan politik.
 Pengaplikasian accrual basis dalam ASP adalah untuk menentukan cost
ofservices and chargingfor services, yaitu untuk mengetahui besarnya
70

biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan pelayanan publik serta


penentuan harga pelayanan yang dibebankan kepada publik.
 Aplikasi accrual basis sektor swasta digunakan untuk proper matching
cost againts revenue. Perbedaan ini disebabkan karena pada sektor
swasta lebih profit oriented, sedangkan sektor publik pada public service
oriented.

 Perbedaan antara akuntansi berbasis kas dengan berbasis akrual:


1 Basis Kas Penerimaan kas - Pengeluaran kas = Perubahan
kas.
2 Basis Akrual Pendapatan/income - Biaya-biaya = Rugi/laba
(surplus/defisit)
3 Pendapatan/income Penerimaan kas selama satu periode akuntansi
- saido awal piutang + saido akhir piutang.
4 Biaya Kas yang dibayarkan selama satu periode
akuntansi - saldo awal utang + saldo akhir
utang.

Single Entry dan Double Entry


 Single entry digunakan sebagai dasar pembukuan dengan alasan
kemudahan dan kepraktisan. Namun tak dapat memberikan informasi
yang komprehensif dan mencerminkan kinerja sesungguhnya.
 Tuntutan good governance (transparaiisi dan akuntabilitas pengelolaan
keuangan organisasi sektor publik) menjadikan perubahan dari sistem
single entry menjadi double entry sebagai solusi mendesak diterapkan.
 Aplikasi pencatatan transaksi dengan sistem double entry ditujukan untuk
1. menghasilkan LK yang auditable and traceable yang merupakan
faktor utama menghasilkan informasi keuangan yang dapat
dipertanggungjawabkan kepada publik.
2. Dapat dilakukan pengukuran kinerja secara lebih tepat.

Anda mungkin juga menyukai