Anda di halaman 1dari 32

STUDI ATAS TEKNIK DAN

PROSEDUR AKUNTANSI PADA


AKUNTANSI (UANG DAN BARANG)
DAN APLIKASINYA DI INDONESIA
KELOMPOK 3 AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Dosen Pengampu: Ibu Hastanti Agustin Rahayu, SE, M.Acc,
Ak, CA, BKP
OUR TEAM

AZZA FARADILA
WINA
RAHMATIKA AMALIYA
WIDIYARTI
NURJANATA MUSTICHA
(08040220141)
(08040220110) (08040220116)
TABLE OF CONTENTS
01 TEORI AKUNTANSI
DALAM AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIK
04
PROSEDUR
AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIK
DI INDONESIA

02
SISTEM AKUNTANSI
KEUANGAN SEKTOR
PUBLIK 05 AGENDA MASA
DEPAN

03
TEKNIK-TEKNIK AKUNTANSI
KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
DAN IMPLEMENTASINYA
01
TEORI AKUNTANSI
DALAM AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIK
Teori akuntansi memiliki kaitan yang erat
dengan akuntansi keuangan, terutama pelaporan
keuangan kepada pihak eksternal. Suatu teori
perlu didukung oleh berbagai riset yang
didalamnya terdapat hipotesa yang diuji Menurut Mardiasmo, tujuan mempelajari
kebenarannya. teori akuntansi:
1. Memahami praktik akuntansi yang saat
ini ada.
2. Mempelajari kelemahan dan
kekurangan dari praktik yang saat ini
dilakukan.
3. Memperbaiki praktik akuntansi di masa
mendatang.
Pengembangan akuntansi sektor publik dilakukan
untuk memperbaiki kualitas praktik yang saat ini
ada, terkait dengan upaya meningkatkan kualitas
laporan keuangan sektor publik -> laporan
keuangan yang mampu menyajikan informasi
keuangan yang relevan dan reliable.
Untuk menghasilkan laporan keuangan yang reliable kendala yang
dihadapi akuntansi sektor publik, antara lain:

Objektivitas Tepat Waktu

Ekonomis dalam
Konsistensi Penyajian Laporan
Keuangan

Daya Banding Materialitas


02
SISTEM AKUNTANSI
KEUANGAN SEKTOR
PUBLIK
Ruang lingkup akuntansi keuangan
pemerintah meliputi semua kegiatan yang
mencakup pengumpulan data,
penganalisisan, pengklasifikasian,
pencatatan, dan pelaporan atas transaksi
keuangan pemerintah sebagai suatu
entitas, serta penafsiran terhadap hasil-
hasilnya. Aturan dasar sistem akuntansi keuangan,
yakni:
1. Identifikasi kegiatan operasi yang
relevan.
2. Pengklasifikasian kegiatan operasi
secara tepat.
3. Adanya sistem pengendalian untuk
menjamin reliabilitas.
4. Menghitung pengaruh masig-masing
operasi
03
TEKNIK-TEKNIK
AKUNTANSI KEUANGAN
SEKTOR PUBLIK DAN
IMPLEMENTASINYA
Terdapat beberapa teknik akuntansi keuangan yang
dapat diadopsi oleh sektor publik. (Mardiasmo,
2009) menegaskan bahwa pada dasarnya kelima
teknik akuntansi tidak bersifat mutually exclusive
atau penggunaan salah satu teknik tidak berarti
menolak penggunaan teknik lainnya. Jadi, suatu
organisasi dapat menggunakan teknik akuntansi
yang berbeda-beda, bahkan dapat menggunakan
kelima teknik secaa bersama-sama.
Teknik-Teknik Akuntansi Keuangan yang dapat
diadopsi oleh sektor publik

Akuntansi Anggaran

Merupakan teknik akuntansi yang banyak digunakan di organisasi sektor publik.


Akuntansi anggaran mencatat dan menyajikan akun operasinya sejajar dengan
anggarannya. Teknik ini dapat membandingkan secara sistematis dan kontinu
jumlah anggaran dengan realisasinya. Tujuan utamanya adalah untuk menekankan
peran anggaran dalam siklus perencanaan, pengendalian, dan akuntabilitas.
Kelemahannya adalah teknik ini sangat kompleks, akan lebih komprehensif
apabila akun-akun yang ada menunjukkan pendapatan dan biaya aktual, anggaran
menunjukkan pendapatan dan biaya dianggarkan.
Anggaran Komitmen

Adalah sistem akuntansi yang mengakui transaksi dan mencatat


pada saat order dikeluarkan. Sistem ini mengakui biaya pada saat
faktur diterima dan mengakui pendapatan ketika faktur
dikeluarkan. Serta, dapat digunakan bersama-sama dengan
akuntansi kas atau akrual.
Saturn is a gas giant
with rings
Akuntansi Dana (Fund Accounting)

Akuntansi dana diadosi oleh organisasi nonprofit yang mempunyai arti dana
kas. Berikut pengertian dana mencakup (Sabeni dan Ghozali, 2008):

Kesatuan fiskal dan Terdapat sekumpulan Mempunyai tujuan Adanya ketentuan atau
kesatuan akuntansi rekening untuk penggunaan tertentu. peraturn perundang-
yang berdiri sendiri. mencatat mutasi kas undangan yang mengatur
dan sumber lainnya mengenai pembentukan
yang bersifat saling dana dan penggunaannya
berimbang. serta pembatas-
pembatasnya.
Terdapat dua macam dana yang bisa digunakan suatu
organisasi nonprofit (Mardiasmo, 2009):

1 2

Dana yang dapat Dana yang tidak dapat


dibelanjakan, digunakan dibelanjakan, untuk mencatat
untuk mencatat nilai aset, pendapatan, biaya, aset, utang,
utang, perubahan aset neto, dan modal untuk kegiatan yang
dan saldo dana yang dapat sifatnya mencari laba (digunakan
dibelanjakan untuk kegiatan organisasi bisnis).
yang tidak bertujuan mencari
laba (digunakan organisasi
pemerintahan).
Akuntansi Kas

Penerapan akuntansi kas, pendapatan dicatat pada saat kas diterima dan pengeluaran
dicatat ketika kas dikeluarkan. Kelebihannya adalah mencerminkan pengeluaran yang
akrual, riil, dan objektif. Namun, GAAP tidak menganjurkan pencatatan dengan dasar kas
karena tidak dapat mencerminkan kinerja yang sesungguhnya. Dengan basis kas, tingkat
efisiensi dan efektivitas suatu kegiatan, program, atau aktivitas tidak dapat diukur dengan
baik.
Akuntansi Akrual

Pengaplikasian basis akrual dalam akuntansi sektor publik pada dasarnya adalah untuk
menentukan cost of service dan charging of service, yaitu untuk mengetahui besarnya
biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan pelayanan publik serta menentukan harga
pelayanan yang dibebankan kepada publik (Mardiasmo, 2009 dan Mahmudi, 2006).
Akuntansi basis akrual membedakan antara penerimaan kas dan hak untuk mendapatkan
kas, serta pengeluaran kas dan kewajiban untuk membayarkan kas. Oleh karena itu,
dengan sistem ini pendapatan dan biaya diakui saat diperoleh atau terjadi, tanpa
memandang kas diterima atau dikeluarkan.
IMPLEMENTASI TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN
SEKTOR PUBLIK DI INDONESIA: SEBUAH TELAAH
KRITIS
Teknik Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem
Akuntansi Keuangan Pemerintah di Indonesia

Teknik-teknik diatas dapat digunakan secara bersama-sama. Begitu halnya dengan akuntansi
pemerintah di Indonesia yang menggunakan paling tidak empat teknik akuntansi, kecuali
akuntansi komitmen untuk tujuan yang berbeda-beda.
1. Akuntansi anggaran dilakukan masing-masing entitas akuntansi sebagaimana tertuang dalam PP No.
17 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan menyatakan bahwa akuntansi anggaran
merupakan teknik pertanggungjawaban dan pengendalian manajemen yang digunakan untuk
membantu pengelolaan pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan. Akuntansi anggaran
diselenggarakan setelah Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) disahkan oleh PPKD.
2. Penerapan akuntansi dana di Indonesia tidak lepas dari istilah “Keuangan Negara”. Pada dasarnya
penggunaan dana hanya diperbolehkan dalam batas yang telah diotorisasi untuk pengeluaran guna
tujuan tertentu (apropriasi). Seperti halnya di Indonesia, penerimaan dan pengeluaran yang dilakukan
oleh pemerintah (eksekutif) harus mendapat persetujuan dewan perwakilan (legislatif) melalui
penetapan APBN/APBD setiap tahunnya.
3. Penerapan akuntansi kas dan akuntansi akrual dilakukan untuk tujuan pelaporan yang berbeda.
Menurut PP No. 24 Tahun 2005, sistem akuntansi pemerintahan di Indonesia menggunakan basis kas
menuju akrual atau kombinasi antara keduanya. Diharapkan, di masa mendatang akuntansi
pemerintahan di Indonesia dapat menyelenggarakan akuntansi akrual secara penuh agar sesuai dengan
GAAP yang berlaku di akuntansi bisnis sehingga sejalan dengan teori dan praktik akuntansi yang
umumnya dikenal dan dipelajari semua pihak (Nugroho dkk, 2006).
Sistem Pencatatan Akuntansi Pemerintah di Indonesia
Halim dan Kusufi (2012) menyatakan bahwa ada beberapa macam sistem pencatatan akuntansi yang
dapat digunakan yaitu single entry, double entry, dan triple entry.
 Pada single entry (sistem tata buku tunggal), pencatatan transaksi ekonomi hanya dicatat sebanyak
satu kali saja. Sistem ini relatif mudah dan sederhana, akan tetapi alasan demi kemudahan dan
kepraktisan menjadi tidak relevan lagi (Mardiasmo, 2009). Dengan diterbitkannya PP No. 105
Tahun 2000 sistem akuntansi keuangan pemerintah di Indonesia berubah dari single entry ke
double entry.
 Pada pencatatan double entry (menjurnal) mengarah pada diberlakukannya sistem tata buku
berpasangan dengan melibatkan sisi debit sebelah kiri dan sisi kredit sebelah kanan. Konsekuensi
diterapkannya sistem ini adalah adanya persamaan dasar akuntansi dimana dalam konteks
akuntansi pemerintah, persamaan dasarnya untuk SAP Berbasis Kas Menuju Akrual adalah:
Aset + Belanja = Kewajiban + Ekuitas Dana + Pendapatan
Sedangkan, setelah diterapkannya SAP Berbasis Akrual persamaan dasar akuntansi pemerintahan
terbagi menjadi dua yaitu persamaan akuntansi untuk akuntansi finansial dan akuntansi
pelaksanaan anggaran. Berikut ini persamaannya:
Aset + Beban = Kewajiban + Ekuitas + Pendapatan-LO
Sedangkan persamaan dasar akuntansi pelaksanaan anggaran dapat dirumuskan:
Penerimaan – Pengeluaran = SiLPA
(Pendapatan-LRA + Penerimaan Pembiayaan) – (Belanja + Pengeluaran Pembiayaan) = SiLPA

 Pada sistem pencatatan triple entry merupakan pelaksanaan pencatatan dengan menggunakan
sistem pencatatan double entry, ditambah dengan pencatatan pada buku anggaran. Sementara
sistem double entry dijalankan, fungsi akuntansi pada unit kerja mencatat transaksi tersebut
pada buku anggaran, sehingga pencatatan tersebut akan berpengaruh pada sisa anggaran. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa sistem pencatatan akuntansi di Indonesia tetaplah
menggunakan double entry, karena pencatatan pada buku anggaran tidak dilakukan oleh
fungsi akuntansi di unit kerja, melainkan dilakukan oleh bendahara umum daerah di SKPKD
(untuk kasus keuangan daerah) dan bendahara penerimaan dan pengeluaran di unit kerja.
Dasar Akuntansi yang Digunakan

Besar kemungkinan
1 manfaat ekonomi yang
dihubungkan dengan
transaksi akan mengalir ke
Dasar atau basis akuntansi organisasi tersebut.
berkaitan dengan masalah
pengakuan. Kriteria
minimum yang perlu
dipenuhi oleh suatu
kejadian atau peristiwa
Biaya yang akan terjadi atau
untuk diakui adalah (Joni,
yang akan terjadi
2005):
sehubungan dengan
2 transaksi penjualan dapat
diestimasi dan diukur
dengan andal.
Pada dasarnya pengakuan adalah penentuan Akuntansi pemerintahan di Indonesia
kapan suatu transaksi dicatat. Halim dan Kusufi menggunakan strategi dengan menerapkan basis
(2012) menyatakan bahwa beberapa orang akuntansi modifikasian untuk masa transisi.
berpendapat bahwa secara konsepsional hanya Pada tahun 2010, Indonesia memiliki SAP basis
dikenal dua basis yaitu basis kas dan akrual. akrual yang ditetapkan dengan PP No. 72 Tahun
Diantara kedua basis hanya merupakan langkah 2010. Namun, diketahui bahwa basis akuntansi
transisi dari basis kas ke basis akrual, sehingga yang digunakan bukanlah akrual penuh,
dikenal juga basis kas modifikasian dan basis melainkan akrual modifikasian. Ketentuan
akrual modifikasian. mengenai penerapan SAP Berbasis Akrual
secara bertahap akan diatur melalui Permenkeu
(untuk pemerintah pusat) dan Permendagri
(untuk pemerintah daerah), dan apabila terdapat
perubahan makan akan diatur melalui
Permenkeu setelah mendapat pertimbangan BPK
dan melalui proses penyusunan.
04
PROSEDUR AKUNTANSI
SEKTOR PUBLIK DI
INDONESIA
SIKLUS AKUNTANSI KEUANGAN PEMERINTAH
Laporan keuangan yang disusun berdasarkan sistem tata
buku berpasagan merupakan hasil dari suatu proses atau
siklus akuntansi:
Proses pencatatan dalam aktivitas akuntansi:
 Dimulai dengan pencatatan atas bukti transaksi. Bukti-bukti transaksi dapat berupa
bukti eksternal (faktur pembelian) dan internal (daftar gaji).
 Setelah itu, secara kronologis (biasanya harian) setiap transaksi akan dicatat di
Buku Jurnal. Pencatatan tersebut mencatat pengaruh transaksi pada akun yang
terkait. Sehingga, dilakukan analisis transaksi terlebih dahulu.
Prosedur Akuntansi Pemerintahan

Kegiatan akuntansi pada unit kerja meliputi pencatatan atas pendapatan, belanja, aset, dan selain
kas. Menurut, Permendagri No. 13 Tahun 2006, empat kegiatan tersebut dijabarkan dalam empat
prosedur akuntansi yaitu (1) prosedur akuntansi penerimaan kas, (2) prosedur akuntansi
pengeluaran kas, (3) prosedur akuntansi selain kas, (4) prosedur akuntansi aset.
Istilah akuntansi barang telah menjadi istilah umum dalam
akuntansi pemerintah untuk membedakan pengelolaan
keuangan dengan pengelolaan barang. Dalam sistem dan
prosedur akuntansi, pengelolaan barang masuk dalam sistem
dan prosedur aset dan sebagian transaksi dalam sistem dan
prosedur akuntansi selain kas, seperti transaksi tukar-menukar
aset tetap.
05
AGENDA MASA DEPAN
Berdasarkan uraian diatas tentu masih diperlukan
pengembangan dan perbaikan teknik dan prosedur
akuntansi untuk memperbaiki kualitas praktik
akuntansi yang akan mempengaruhi perbaikan
kualitas pelaporan keuangan yang dihasilkan.

Segenap pihak yang berkaitan dengan pelaksanaan


praktik akuntansi perlu menghadapi tantangan di
masa mendatang yaitu (Bastian, 2006: 7-8):
1. Komitmen dari pimpinan.
2. Tersedianya SDM yang kompeten.
3. Resistensi terhadap perubahan.
4. Lingkungan atau masyarakat.
Untuk mendukung keberhasilan penerapan akuntansi pemerintah dan menghadapi
tantangan diatas, perlu strategi sebagai berikut (Bastian, 2006: 8-9):
1. Melakukan riset untuk mengidentifikasi kebutuhan pemakai.
2. Memperoleh penerapan akuntansi pemerintahan.
3. Mendorong keterlibatan perguruan tinggi dan lembaga diklat.
4. Meningkatkan keterlibatan profesi akuntansi.
5. Mengembangkan akuntansi berbasis akrual penuh.
THANKS FOR YOUR
ATTENTION!

DO YOU HAVE ANY


QUESTION?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai