Anda di halaman 1dari 11

”TEKNIK DAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK”

DOSEN PENGAMPU: TRI SUCIANI SUPARJO, SE., M.SC., AK.

KELOMPOK 2
FUTRI AULIYA (2109308120002)
JUMADIL AWAL (2109308120003)
IIS IMELDA (2109308120007)
HUSNATUN NISA (210930812009)
A. PENDAHULUAN

Sistem akuntansi yang dirancang dan dijalankan secara baik akan menjamin
dilakukannya prinsip stewardship dan accountability dengan baik pula. Pemerintah atau
unit kerja pemerintah perlu memiliki sistem akuntansi yang tidak saja berfungsi sebagai
alat pengendalian transaksi keuangan, akan tetapi sistem akuntansi tersebut hendaknya
mendukung pencapaian tujuan organisasi.
B. TEORI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Teori memiliki tiga karakteristik dasar,
yaitu: Pada dasarnya terdapat tiga tujuan
mempelajari teori akuntansi, yaitu:
1) kemampuan untuk menerangkan atau 1) Untuk memahami praktik akuntansi
menjelaskan fenomena yang ada (the yang saat ini ada,
ability to explain), 2) Mempelajan kelemahan dan
2) kemampuan untuk memprediksi (the kekurangan dari praktik akuntansi yang
ability to predict), dan saat ini dilakukan, dan
3) kemampuan mengendalikan fenomena 3) Memperbaiki praktik akuntansi di masa
(the ability to control given datang.
phenomena).
 Untuk menghasilkan laporan keuangan sektor publik yang relevan dan dapat
diandalkan, terdapat beberapa kendala (constraints) yang dihadapi akuntansi sector
publik. Hambatan tersebut adalah:
1. Objektivitas
2. Konsistensi
3. Daya banding
4. Tepat waktu
5. Ekonomis dalam penyajian laporan
6. Materialitas
C. PERLUNYA SISTEM AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK

 Ruang lingkup akuntansi keuangan pemerintah meliputi semua kegiatan yang mencakup
pengumpulan data, penganalisaan, pengklasifikasian, pencatatan, dan pelaporan atas
transaksi keuangan pemerintah sebagai suatu entitas, serta penafsiran hasil-hasilnya.
 Masisi (1978) dalam Glynn (1993) menjelaskan aturan dasar sistem akuntansi
keuangan sebagai berikut:
1. Identifikasi kegiatan operasi yang relevan.
2. Pengklasifikasian kegiatan operasi secara tepat:
3. Adanya sistem pengendalian untuk menjamin reliabilitas.
4. Menghitung pengaruh masing-masing operasi.
D. STANDAR AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

 Standar akuntansi sangat diperlukan untuk menjamin konsistensi dalam pelaporan keuangan.
 Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam penetapan standar akuntansi, antara lain:

a) Standar memberikan pedoman tentang informasi yang harus disajikan dalam laporan posisi keuangan, kinerja, dan
aktivitas sebuah organisai bagi seluruh pengguna informasi.
b) Standar memberikan petunjuk dan aturan tindakan bagi audior yang memungkinkan pengujian secara hati-hati dan
independen saat menggunakan keahlian dan integritasnya dalam mengaudit laporan suatu organisasi serta saat
membuktikan kewajarannya.
c) Standar memberikan petunjuk tentang kumpulan data yang perlu disajikan yang berkaitan dengan berbagai variabel
yang patut dipertimbangkan dalam bidang perpajakan, regulasi, perencanaan serta regulasi ekonomi dan peningkatan
efisiensi ekonomi serta tujuan sosial lainnya.
d) Standar menghasilkan prinsip dan teori yang penting bagi seluruh pihak yang berkepentingan dalam disiplin ilmu
akuntansi.
E. TEKNIK-TEKNIK AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Terdapat beberapa teknik akuntansi keuangan yang dapat diadopsi oleh sektor publik, yaitu:

Akuntansi
Anggaran Akuntansi Komitmen

Akuntansi Dana
F. BASIS DAN SISTEM PENCATATAN
AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK

2. Basis Akrual (Accrual


1. Basis Kas (Cash Basis)
Basis)

3. Basis Kas Menuju Akrual atau Transisi Kas ke Akrual


(Cash Toward Accrual/Cash Transitioning to Accrual)
SINGLE ENTRY DAN DOUBLE ENTRY

 Pencatatan transaksi keuangan dalam praktik akuntansi menggunakan dua sistem


yaitu, Single Entry dan Double Entry.
1. Sistem pencatatan transaksi keuangan Single Entry merupakan sistem catatan
tunggal, artinya setiap transaksi keuangan hanya dicatat (dijurnal) sekali. Single
Entry pada awalnya digunakan sebagai dasar pembukuan dengan alasan utama demi
kemudahan dan kepraktisan.
2. Sementara itu, pengaplikasian pencatatan transaksi dengan sistem double entry
ditujukan untuk menghasilkan laporan keuangan yang auditable dan traceable. Kedua
hal ini merupakan faktor utama untuk menghasilkan informasi keuangan yang dapat
dipertanggungjawabkan kepada publik. Dengan sistem Double Entry, maka dapat
dilakukan pengukuran kinerja secara lebih akurat.
G. IKHTISAR

 Fokus akuntansi keuangan sektor publik adalah pemberian laporan keuangan kepada pihak eksternal organisasi.
Dimensi kualitas laporan keuangan sektor publik menjadi sangat penting bagi pihak-pihak yang menjadikan laporan
keuangan sebagai dasar untuk pembuatan keputusan ekonomi, sosial, dan politik. Namun demikian, untuk
menghasilkan laporan keuangan sektor publik yang relevan dan andal terdapat beberapa kendala (constraint), yaitu:
objektivitas, konsistensi, daya banding, tepat waktu, ekonomis dalam penyajian laporan, dan materialitas.
 Pada dasarnya terdapat beberapa teknik akuntansi keuangan yang dapat diadopsi oleh organisasi sektor publik untuk
memfasilitasi dihasilkannya laporan keuangan. Teknik akuntansi keuangan tersebut adalah: akuntansi anggaran,
akuntansi komitmen, dan akuntansi dana. Masing-masing teknik akuntansi tersebut memiliki kelebihan dan
kekurangan, dan sebenarnya di antara ketiga teknik tersebut tidak bersifat mutually esclusive. Selain itu perlu
diketahui juga diketahui beberapa basis akuntansi yang digunakan pada sektor publik meliputi basis kas (cash basis),
basis akrual (accrual basis), dan basis kas menuju akrual atau transisi kas ke akrual (cash toward accrual/ cash
transitioning to acrrual). Penerapan basis modifikasi yang sering disebut basis kas menuju akrual atau transisi kas ke
akrual (cash toward accrual/cash transitioning to acrrual) biasanya digunakan pada masa transisi yang sering kali
membutuhkan waktu yang tidak singkat.
THANK YOU FOR
YOUR ATTENTION!!!

Anda mungkin juga menyukai