SEKTOR PUBLIK
DOSEN PENGAMPU:
Dr.Wirmie Eka Putra, S.E.,M.Si.,ClQnR.,CSRS
Di Susun Oleh :
NAMA: MARGARETHA FALENSIA BAGARIANG
NIM: C0E021021
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PRODI KEUANGAN DAERAH
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini berhasil penyusun
selesaikan. Penyusunan makalah ini merupakan tugas mata kuliah Akuntansi
Keuangan Publik , Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Jambi.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah
ini, sehingga kritik dan saran sangat diharapkan. Semoga makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan dapat memberi manfaat bagi semua pihak.
Penyusun
PEMBAHASAN
TEORI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
Suatu teori perlu didukung dari berbagai riset yang didalamnya terdapat
hipotesa -hipotesa yang di uji kebenaranya. Teori memiliki 3 karakteristik, yaitu:
a. Kemampuan untuk menerangkan atau menjelaskan fenomena yang ada (the
ability to explain).
b. Kemampuan untuk memprediksi (the ability to predict).
c. Kemampuan mengendalikan fenomena (the ability to control given
phenomena).
1. Obyektivitas
Obyektivitas merupakan kendala utama dalam menghasilkan laporan
keuangan yang relevan. Sering kali terjadi masalah obyektivitas laporan
kinerja disebabkan oleh adanya benturan kepentingan antara kepentingan
manajemen dengan kepentingan stakeholder. Masalah obyektifitas juga dapat
dijelaskan melalui teori kontrak, menajemen menggunakan variable artivisial
misalnya dengan pemilihan teknik akuntansi yang bisa menujukkan kinerja
yang lebih baik dan menggunakan variabel rill (transaksional) yang dilakukan
dengan cara melakukan manipulasi transaksi. Oleh karena itu, teknik
akuntansi yang di gunakan manajemen harus memiliki derajat obyektivitas
yang dapat diterima semua pihak yang menjadi stakeholder.
2. Konsistensi
Konsistensi mengacu pada penggunaaan metode atau teknik akuntansi
yang sama untuk menghasilkan laporan keuangan organisasi selama beberapa
periode waktu secara berturut – turut. Tujuannya adalah agar laporan
keuangan dapat di bandingakan kinerjanya dari tahun ketahun.
3. Daya banding
Kendala daya banding terkait dengan obyektivitas arena semakin obyektif
suatu laporan keuangan maka akan semakin tinggi daya bandingnya, karena
dengan dasar yang sama akan dapat dihasilkan laporan yang berbeda. Adanya
alternative penggunaan akuntansi juga dapat menyulitkan tercapainya daya
banding.
4. Tepat waktu
Laporan keuangan harus disajikan tepat waktu agar dapat digunakan
sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi, sosial, dan politik serta untuk
menghindari tertundanya keputusan tersebut. Permasalahnya adalah semakin
banyak kebutuhan informasi maka semakin banyak pula waktu yang
dibutuhkan untuk menghasilkan informasi tersebut.
5. Ekonomis dalam penyajian laporan
Kendala ekonomis dalam penyajian laporan keuangan bisa berarti bahwa
manfaat yang diperoleh harus lebih besar dari biaya yang dikeluarkan untuk
menghasilkan laporan tersebut.
6. Materialitas
Suatu informasi di anggap material apabila mempengaruhi keputusan atau jika
informasi tersebut dihilangkan akan menghasilkan keputusan yang berbeda.
Masis (1978) dalam Glynn (1993) menjelaskan aturan dasar sistem akuntansi
keuangan sebagai berikut :
1. Identifikasi kegiatan operasi yang relevan, hanya kejadian dan kegiatan
ekonomi yang relevan saja yang akan dicatat dalam system akutansi keuangan.
2. Pengklasifikasi kegiatan operasi secara tepat. Penentuan waktu pengakuan
untuk setiap jenis operasi (timing of recognition ). Pada prinsipnya, suatu
operasi dapat dicatat /diakui pada tahan tertentu dari proses transaksi.
3. Adanya sistem pengendalian untuk menjamin reliabilitas. Sistem
pengendalian ini memiliki dua komponen ,yaitu :
a. Komponen Formal
Komponen formal adalah pembukuan berpasangan (double entry
bookkeeping) : kesalahan akuntansi akan dapat diketahui dan dilacak
ketika jumlah sisi kredit tidak sama dengan sisi debit.
b. Komponen Sub Stansial
Merupakan mekanisme konflik kepentingan (conflict of interest) :
kesalahan akuntansi muncul ketika mempengaruhi secara negatif pihak
ketiga.
4. Menghitung pengaruh masing-masing operasi
Terdapat beberapa kesamaan akuntansi keuangan baik pada sektor publik
maupun swasta. Sebagai contoh, pada kedua sektor tersebut direkomendasikan
untuk menggunakan sistem pembukuan berpasangan dalam mencatat akun -
akun transaksi.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam penyusunan dan penetapan standar
adalah sedapat mungkin menghindari terjadinya standar yang overload. Standar
yang overload terjadi ketika :
a. Standar terlalu banyak
b. Standar terlalu rumit
c. Tidak ada standar yang tegas (rigid) sehingga sulit untuk membuat pilihan
dalam penerapannya.
d. Standar mempunyai tujuan yang sifatnya umum (general purpose
standards) sehingga gagal dalam menyajikan perbedaan kebutuhan
diantara para penyaji dan pengguna.
e. Standar kurang spesifik sehingga gagal dalam mengidentifikasi perbedaan
antara :
Entitas public dan entitas non-publik
Laporan keuangan tahunan dan interim
Organisasi besar dan kecil
Laporan keuangan auditan dan non-auditan
f. Pengungkapan yang berlebihan, pengukuran yang terlalu kompleks, atau
kedua -duanya.
1) Akuntansi Anggaran
Teknik akuntansi anggaran merupakan teknik akuntansi yang menyajikan
jumlah yang dianggarkan dengan jumlah akrual dan dicatat berpasangan (double
entry). Akuntansi anggaran merupakan praktik akuntansi yang banyak digunakan
organsasi sektor publik khususnya pemerintahan, yang mencatat dan menyajikan
akun operasi dalam format yang sama dan sejajar dengan anggarannya. Jumlah
akun belanja yang dianggarkan dikreditkan terhadap akun yang sesuai kemudian
apabila belanja tersebut direalisasikan, maka akun tersebut didebit kembali. Saldo
yang ada dengan demikian menunjukkan jumlah anggaran yang belum
dibelanjakan. Teknik akuntansi anggaran dapat membandingkan secara sistematik
dan kontiniu jumlah anggaran dengan realisasi anggaran. Tujuan utama teknik ini
adalah menekankan peran anggaran dalam siklus perencanaan, pengendalian, dan
akuntabilitas.
Alasan yang melatarbelakangi teknik akuntansi anggaran adalah anggaran
dan realisasi harus selalu dibandingkan sehingga dapat dilakukan koreksi apabila
terdapat varians (selisih). Namun akuntansi anggaran lebih menekankan kepada
bentuk dari akun – akun keuangan bukan isi (content) dari akun itu sendiri.
Salah satu kelemahan teknik akuntansi anggaran adalah teknik ini sangat
kompleks. Akan lebih mudah dan lebih komprehensif apabila akun – akun yang
ada menunjukkan pendapatan dan biaya actual, dan anggaran menunjukkan
pendapatan dan biaya dianggarkan.
2) Akuntansi Komitmen
Akuntansi komitmen adalah sistem akuntansi yang mengakui transaksi dan
mencatatnya pada saat order dikeluarkan. Sistem akuntansi akrual mengakui biaya
pada saat faktur diterima dan mengakui pendapatan ketika faktur dikeluarkan.
Akuntansi komitmen dapat digunakan bersama – sama dengan menggunakan
akuntansi kas dan akuntansi akrual. Akuntansi komitmen tersebut hanya menjadi
subsistem dari sistem akuntansi utama yang dipakai organisasi. Akuntansi
komitmen mengakui transaksi ketika organisasi melakukan transaksi tersebut. Hal
ini berarti bahwa transaksi tidak diakui ketika kas telah dibayarkan atau diterima,
tidak juga ketika faktur diterima atau dikeluarkan, akan tetapi pada waktu yang
lebih awal yaitu ketika order diterima atau dikeluarkan. Tujuan utama akuntansi
komitmen adalah untuk pengendalian anggaran. Agar manajer dapat
mengendalikan anggaran, ia perlu mengetahui berapa besar anggaran yang telah
dilaksanakan atau digunakan jika dihitung berdasarkan order yang telah
dikeluarkan. Dengan menerima akun atas faktur yan diterima dan dibayarkan ia
dapat dengan mudah menghabiskan anggaran (over commit). Tentu saja manajer
yang teliti akan tahun bahwa akun – akun tidak memasukkan order yang
dikeluarkan yang mana faktur belum diterima dan dengan itu membuat catatan
sendiri agar ia tidak melakukan pemborosan (over commit the budget).
Keterangan:
A = Aktiva KB = Kekayaan Bersih
SD = Saldo Dana U = Utang
--- = Organisasi secara keseluruhan yang mana laporan konsolidasi biasanya
tidak tersedia
Sistem akuntansi pemerintah yang dilakukan dengan menggunakan konsep
dana memerlukan suatu unit kerja sebagai entitas akuntansi (accounting entity)
dan entitas anggaran (budget entity) yang berdiri sendiri. Penggunaan akuntansi
dana merupakan salah satu perbedaan utama antara akuntansi pemerintahan
dengan akuntansi bisnis. Sistem akuntansi dana adalah metode yang menekankan
pada pelaporan pemanfaatan dana, bukan pelaporan itu sendiri.
4) Akuntansi Kas
Penerapan akuntansi kas, pendapatan dicatat pada saat kas diterima dan
pengeluaran dicatat pada saat kas dikeluarkan. Kelebihan cash basis adalah
mencerminkan pengeluaran yang riil, actual, dan objektif. Namun, GAAP tidak
membenarkan pencatatan dengan dasar kas karena tidak dapat mencerminkan
kinerja yang sesungguhnya. Dengan cash basis tingkat efisiensi dan efektifitas
suatu kegiatan, program, aktivitas tidak dapat diukut dengan baik.
IKHTISAR
Fokus akuntansi keuangan sektor publik adalah pemberian laporan
keuanga kepada pihak ekternal organisasi. Dimensi kualitas laporan keuangan
sektor public menjadi sangat penting bagi pihak – pihak yang menjadikan laporan
keuangan sebagai dasar untuk pembuatan keputusan ekonomi, social, dan politik.
Namun demikian untuk menghasilkan laporan keuangan sektor public yang
relevan dan handal terdapat beberapa kendala (contrainst) yaitu objektifitas,
konsistensi, daya banding, tepat waktu, ekonomis dalam penyajian laporan dan
materialitas.