Anda di halaman 1dari 18

Perlakuan PPh Atas Biaya Pemakaian

Telepon Seluler Dan


Kendaraan Perusahaan
a. Atas biaya perolehan atau pembelian telepon seluler yang dimiliki dan di
pergunakan perusahaan untuk pegawai tertentu karena jabatan atau
pekerjaannya,dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan sebesar 50% dari
jumlah biaya perolehan atau pembelian melalui penyusutan aktiva tetap
kelompok I.
b. Atas biaya berlangganan atau pengisian ulang pulsa dan perbaikan telepon
seluler yang dimiliki dan dipergunakan perusahaan untuk pegawai tertentu
karena jabatan atau pekerjaannya,dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan
sebesar 50% dari jumlah biaya berlangganan atau pengisian ulang pulsa dan
perbaikan dalam tahun pajak yang bersangkutan
c. Atas biaya perolehan atau pembelian atau perbaikan atau perbaikan besar
kendaraan bus,minibus,atau yang sejenis yang dimiliki dan dipergunakan
perusahaan untuk antar jemput para pegawai ,dapat dibebankan seluruhnya
sebagai biaya perusahaan melalui penyusutan aktiva tetap kelompok II .

KEP-220/PJ/2002 SE-09/PJ.42/2002
Perlakuan PPh Atas Biaya Pemakaian
Telepon Seluler Dan
Kendaraan Perusahaan
d. Atas biaya pemeliharaan atau perbaikan rutin kendaraan bus,
minibus, atau yang sejenis yang dimiliki dan dipergunakan
perusahaan untuk antar jemput para pegawai, dapat
dibebankan seluruhnya sebagai biaya perusahaan dalam tahun
pajak yang bersangkutan
e. Atas biaya perolehan atau pembelian atau perbaikan atau
perbaikan besar kendaraan sedan, atau yang sejenis yang
dimiliki dan dipergunakan perusahaan untuk pegawai tertentu
karena jabatan atau pekerjaannya, dapat dibebankan sebagai
biaya perusahaan sebesar 50% dari jumlah biaya perolehan
atau pembelian atau perbaikan besar melalui penyusutan
aktiva tetap kelompok II.

KEP-220/PJ/2002 SE-09/PJ.42/2002
Perlakuan PPh Atas Biaya Pemakaian Telepon
Seluler Dan Kendaraan Perusahaan
f. Atas biaya pemeliharaan atau perbaikan rutin kendaraan
sedan, atau yang sejenis yang dimiliki dan dipergunakan
perusahaan untuk pegawai tertentu karena jabatan atau
pekerjaannya,dapat dibebankan sebagai biaya perusahaan
sebesar 50% dari jumlah iaya pemeliharaan atau perbikan
rutin dalam tahun pajak yang bersangkutan
g. Apabila atas penghasilan Wajib Pajak yang dapat dibebani
biaya-biaya dikenakan PPh yang bersifat Final atau berdasekan
Norma Perhitungan Khusus,maka pembebanan biaya biaya
tersebut telah termasuk dalam penghitungan PPh Final atau
berdasarkan Norma Peghitungan khusus
h. Atas biaya biaya yang dapat dibebankan tersebut tidak
merupakan penghasilan bagi para pegawai perusahaan yang
bersangkutan

KEP-220/PJ/2002 SE-09/PJ.42/2002
REVALUASI AKTIVA TETAP (RAT)
PERUSAHAAN
Revaluasi Aktiva Tetap merupakan Penilaian Kembali Aktiva tetap yang ada di dalam laporan
keuangan perusahaan karena tidak mencerminkan nilai wajar.

Penyebab Revaluasi: Kenaikan nilai aktiva tetap di pasaran atau rendahnya nilai aktiva tetap
karena devaluasi. PMK PMK
Pasal 19 UU PPh
79/PMK.03/2008 191/PMK.10/2015 2015
&
2016

➢ Revaluasi aktiva tetap harus dilakukan berdasarkan nilai pasar atau nilai wajar aktiva tetap
yang berlaku saat penilaian aktiva tetap yang ditetapkan oleh jasa penilai atau ahli penilai
yang memperoleh izin dari pemerintah.
➢ Revaluasi dilakukan dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) tahun sejak tanggal laporan
perusahaan jasa penilai atau ahli penilai.
➢ Apabila nilai wajar ditetapkan jasa penilai tidak mencerminkan keadaan sebenarnya, maka DJP
menetapkan kembali nilai pasar atau nilai wajar aktiva ybs.
➢ Efek revaluasi:
5 October 2020 pembaharuan Nilai Aktiva pada Neraca sebagai dasar penyusutan.
REVALUASI AKTIVA TETAP (RAT)
PERUSAHAAN
Tarif: 10%
ATAS
Keuntungan RAT = Selisih lebih Nilai revaluasi (harga pasar) – Nilai buku fiskal – Kompensasi kerugian
Penyusutan Aktiva yang Direvaluasi

Tambahan PPh Final di atas tidak berlaku bagi:


1. Pengalihan aktiva tetap perusahaan yang bersifat force majeur berdasarkan keputusan atau kebijakan
pemerintah atau keputusan pengadilan
2. Pengalihan aktiva tetap perusahaan dalam rangka penggabungan, peleburan, atau pemekaran usaha
5 October 2020
3. Penarikan aktiva tetap perusahaan dari penggunaan karena mengalami kerusakan berat yang tidak
dapat diperbaiki.
REVALUASI AKTIVA TETAP (RAT)
PERUSAHAAN
WP yang mengajukan RAT
1. WP Badan
2. Bentuk Usaha Tetap
3. WP OP yang melakukan Pembukuan
4. WP yang memperoleh izin melakukan pembukuan dalam bahasa inggris dan Mata Uang Dollar US.
5. WP pada saat penetapan RAT oleh KJPP atau ahli penilai yang memperoleh izin dari Pemerintah
belum melewati jangka waktu 5(lima) tahun sejak RAT terakhir berdasarkan PMK 79/PMK.03/2008
Objek Pajak RAT

Prosedur Pengajuan Permohonan RAT

5 October 2020
REVALUASI AKTIVA TETAP (RAT)
PERUSAHAAN

Ketentuan Lain RAT


1. RAT tidak bisa dilakukan sebelum lewat jangka waktu 5 tahun sejak RAT terakhir.
2. WP yang melakukan RAT secara komersial tetapi tidak memperoleh persetujuan DJP, maka hasil RAT
tidak dapat digunakan untuk tujuan fiskal.
3. Penjualan aset RAT sebelum masa penyusutan berakhir (Kel 1 & 2), dikenakan tambahan PPh Final
sebesar selisih tarif terakhir -10% (25%-10% = 15%) * selisih lebih revaluasi
4. Penjualan aset RAT Kel 3 & 4), bangunan dan tanah sebelum lewat jangka waktu 10 tahun dikenakan
tambahan PPh Final sebesar selisih tarif terakhir -10% (25%-10% = 15%) * selisih lebih revaluasi
5 October 2020
5. Selisih Nilai Pengalihan aktiva tetap – Nilai sisa buku fiskal = Keuntungan/ Kerugian pengalihan AT.
REVALUASI AKTIVA TETAP (RAT)
PERUSAHAAN
PMK
Pengurangan tarif RAT
191/PMK.10/2015

Diluar periode = 10%

28-Ags-2021
REVALUASI AKTIVA TETAP (RAT)
PERUSAHAAN

5 October 2020
PENGHITUNGAN PPh BADAN

28-Ags-2021
TARIF PAJAK WP BADAN

Lapisan PenghasilanKenaPajak UU No. 36


UU No. 17/2000 Tahun 2008
< Rp. 50 juta 10% 28% tahun pajak
> Rp 50 juta – Rp 100 juta 15% 2009 & menjadi
25% sejak tahun
> Rp 100 juta 30% pajak 2010
Peraturan Pemerintah Pengganti UU (Perppu) No.1 Tahun 2020
Tahun 2020 & 2021 PPh Badan “22%”
5 October 2020
SP DJP No.18 Tahun 2020
Tahun 2022 Dst PPh Badan “20%” tanggal 26 April 2020
PENGHITUNGAN PPh BADAN
PENGHITUNGAN PPh BADAN

(d) Peredaran bruto = Penghasilan Kegiatan usaha + Diluar Kegiatan usaha –(Retur- Potongan)

(e) Penghasilan Kena Pajak bersifat “tidak final”


(f)
PENGHITUNGAN PPh BADAN
PENGHITUNGAN PPh BADAN

Jawaban C/ Sebelumnya

5 October 2020
REKONSILASI FISKAL
Jumlah Pajak Terutang menurut SPT yang disampaikan WP = Jumlah Pajak Terutang menurut UU Pajak
Alur Rekonsiliasi Fiskal

Koreksi Fiskal

28-Ags-2021
KREDIT PAJAK

Kredit Pajak merupakan Pengurang PPh terutang yang merupakan rincian kredit PPh yang dipotong/
dipungut pihak lain tidak termasuk PPh Final.
• Pembayaranpajak
Pasal 22 - melalui pemungutpajak, seperti pada waktu impor.
• Pembayaran pajak melalui Pemotong PPh 23 (sewa, royalti, jasa lainnya)
• Kredit
Pasal 23 Pajak- Luar Negeri – Pajak yang dibayar atau terutang di luar negeri

Pasal 24 -

28-Ags-2021
KREDIT PAJAK

• Pasal 25
- Pembayaran angsuran pajak dalam tahun pajak
berjalan untuk setiap bulan.
• Fiskal Luar Negeri
- Pajak yang dibayar pada saat seseorang pergi ke luar
negeri – terbatas hanya untuk perjalanan dinas

28-Ags-2021

Anda mungkin juga menyukai