Anda di halaman 1dari 18

PRAKTIKUM AKUNTANSI

LEMBAGA/INSTANSI PEMERINTAH

PRESENTED BY : SARI KURNIA WATI, S. E.


Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran

Kompetensi Dasar Tujuan Pembelajaran

1. Memahami Pembukuan Tunggal dan


pembukuan berpasangan untuk akuntansi Peserta didik diharapkan untuk dapat :
keuangan pemerintah daerah − Menjelaskan teknik dan sistem
2. Menerapkan persamaan akuntansi, pencatatan akuntansi keuangan
konsep debit kredit, penjurnalan, buku daerah
besar, saldo normal dan laporan keuangan
− Mengidentifikasi pembaharuan
untuk akuntansi keuangan pemerintah
daerah dalam sistem akuntansi keuangan
3. Mengidentifikasi pembukuan tunggal dan daerah
pembukuan berpasangan untuk akuntansi − Menjelaskan tentang persamaan
keuangan daerah akuntansi, analisis pengaruh
4. Melakukan pencatatan persamaan dasar transaksi ke persamaan akuntansi
akuntansi, konsep debit kredit,
− Menjelaskan tentang rekening buku
penjurnalan, buku besar, saldo normal
dan laporan keuangan untuk akuntansi besar
keuangan pemerintah daerah
Modul 1
Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah

A. Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

Akuntansi keuangan daerah merupakan bagian dari akuntansi sektor


publik.

Akuntansi sektor publik adalah aktivitas jasa yang terdiri dari


mencatat, mengkalsifikasikan dan melaporkan kejadian atau
transaksi ekonomi sebagai informasi ekonomi yang berguna bagi
pihak-pihak tertentu untuk mengambil keputusan.

Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam


rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai
dengan uang, termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang
berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut .
Infromasi ekonomi sektor publik berguna untuk pengambilan keputusan, yaitu :
• Alokasi sumber daya ekonomi
• Pelayanan publik
• Kinerja organisasi sektor publik
• Penilaian kemampuan likuiditas
• Distribusi pendapatan
• Stabilitas ekonomi

Anggaran Pendatapan dan Belanja Negara (APBN) ruang lingkup keuangan yang
dikelola oleh pemerintah pusat.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBN) ruang lingkup keuangan yang
dikelola oleh pemerintah daerah.
1. Teknik pencatatan akuntansi keuangan daerah

Pengelolaan keuangan daerah merupakan bagian integral dari manajemen anggaran


publik yang mencerminkan rangkaian perhitungan anggaran dan pendapatan (belanja)
pemerintah negara yang meliputi proses penyusunan, pengesahan, pelaksanaan dan
pengawasan ( evaluasi ) pendayagunaan keuangan.

Menurut Mardiasmo (2016:150) bahwa teknik-teknik akuntansi keuangan daerah


terdiri dari, sebagai berikut :
a. Akuntansi Anggaran
b. Akuntansi Komitmen
c. Akuntansi Dana
d. Akuntansi Kas
e. Akuntansi Akrual
a. Akuntansi Anggaran

Akuntansi anggaran yaitu teknik menyajikan jumlah yang dianggarkan


dengan jumlah aktual secara berpasangan (double entry).

Akuntansi anggaran banyak digunakan organisasi sektor publik,


khususnya mencatat dan menyajikan akun operasi dalam format yang
sama dan sejajar dengan anggarannya.

Sistem ini bertujuan untuk menekan anggaran dalam siklus


perencanaan, pengendalian dan akuntabilitas dengan cara
membandingkan anggaran dengan realisasi dan apabila terdapat selisih
dapat segera dilakukan koreksi.

Kelemahannya adalah sistem ini sangat kompleks.


b. Akuntansi Komitmen

Akuntansi komitmen adalah teknik pencatatan akuntansi yang


mengakui transaksi dan mencatatnya pada saat order dikeluarkan.

Sistem ini berfungsi sebagai pengendali anggaran dengan cara


mengetahui seberapa besar anggaran yang telah dilaksanakan atau
digunakan jika dihitung berdasarkan order yang dikeluarkan.

Sistem ini bisa digunakan bersama-sama dengan akuntansi kas atau


akrual dan biasanya hanya menjadi subsistem.
c. Akuntansi dana

Terdapat dua jenis dana yang digunakan dalam organisasi sektor publik, yaitu :
1) Dana yang dapat dibelanjakan (expendable fund)
2) Dana yang tidak dapat dibelanjakan (non expendable fund)

Adapun kegunaan dari dana yang tidak dapat dibelanjakan, antara lain :
a) Dana yang tidak dapat dibelanjakan yakni digunakanuntuk mencatat nilai
aktiva, utang, perubahan aktiva bersih dan saldo dana yang dapat
dibelanjakan untuk kegiatan yang tidak bertujuan mencari laba. Jenis
akuntansi ini digunakan pada organisasi pemerintahan (governmental
funds).

b) Dana yang tidak dapat dibelanjakan ini digunakan untuk


mencatat,pendapatan, biaya, aktiva, utang dan modal kegiatan yang sifatnya
mencari laba. Jenis dana ini digunakan pada organisasi bisnis ( proprietary
funds)
d. Akuntansi Kas

Penerapan akuntansi kas yaitu pendapatan dicatat pada saat kas diterima
dan pengeluaran dicatat ketika kas dikeluarkan.

Kelebihannya adalah sistem ini mencerminkan pengeluara yang aktual, riil dan
objektif.

Contoh : penerimaan kas dari pinjaman akan dicatat debagai pendapatan bukan
sebagai utang. Untuk mengoreksi hal ini biaya sistem akuntansi kas tidak mengakui
kas saja, tetapi juga aktiva dan utang yang timbul sebelum terjadi transaksi kas.

Akan tetapi, koreksi semacam ini tidak dapat mengubah kenyataan bahwa pada
setiap waktu, obligasi yang eredasr dalam bentuk kontrak atau order pembelian
yang dikeluarkan tidak memengaruhi catatan akuntasi. Akibatnya, saldo yang
tercatat akan dicatat lebih (overstead). Hal ini dapat menyebabkan pemborosan
anggaran ( unwise expenditure atau overspending)
e. Akuntansi Akrual

Sistem akuntansi akrual yang lebih baik dari akuntansi kas.


Karena sistem ini dapat menghasilkan laporan keuangan yang
lebih dapat dipercaya, lebih akurat, komprehensif da relevan
untuk pengambilan keputusan ekonomi, sosial dan politik.

Penerapan sistem ini adalah untuk menentukan cost of service


atau besarnya biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan
pelayana publik serta penentuan harga pelayanan yang
dibebankan kepada publik.

Pada sektor publik berorintasi pada optimalisasi pelayanan


publik (public service oriented) sedangkan pada sektor swasta
untuk memaksimumkan laba (profit oriented).
Perbedaan antara akuntansi kas dengan akrual menurut
Mardiasmo (2016:155), yaitu :

1) Cash basis
penerimaan kas - pengeluaran kas = perubahan kas
2) Accrual basis
pendapatan (income) - biaya = rugi/laba ( surplus/defisit)
3) Pendapatan (income)
Penerimaan kas selama satu periode akuntansi – saldo awal piutang + saldo akhir
piutang
4) Biaya
kas yang dibayarkan selama satu periode akuntansi- saldo awal utang + saldo akhir
utang

Akuntansi berbasik akrual membedakan antara penerimaan kas dan hak


untuk mendapatkan kas, serta pengeluaran kas dan kewajiban untuk
membayar kas.
2. Sistem pencatatan akuntansi keuangan daerah

Sistem pencatatn akuntansi keuangan daerah dibagi


menjadi 3 jenis yaitu :
a. Single entry
b. Double entry
c. Triple entry
a. Single entry

Sistem pencatatan single entry atau tata buku tunggal


dimana pencatatan transaksi ekonomi dilakukan dengan
mencatatnya satu kali.

Transaksi yang berakibat bertambahnya kas akan dicatat


pada sisi penerimaan dan transaksi yang berakibat
berkurangnya kas akan dicatat pada sisi pengeluaran.

Kelebihan: sederhana, dan mudah dipahami.

Kelemahan: kurang bagus untuk pelaporan (kurang


memudahkan penyusunan laporankeuangan ), sulit untuk
menemukan kesalahan pembukuan yang terjadi dan sulit
dikontrol.
b. Double entry

Sistem ini disebut juga sistem tata buku berpasangan. Yaitu pada
dasarnya transaksi ekonomi akan dicatat sebanyak dua kali
sehinggan membentuk perkiraan dalam dua sisi berlawanan yaitu
sisi debit dan kredit secara berpasangan.

Setiap pencatatn harus menjaga keseimbangan persamaan dasar


akuntansi. Adapun persamaan dasar akuntansi pemerintah adalah,
sebagai berikut :

AKTIVA + BELANJA = UTANG + EKUITAS DANA + PENDAPATAN

AKTIVA + BELANJA+ PENGELUARAN PEMBIAYAAN = UTANG + EKUITAS


DANA + PENDAPATAN + PENERIMAAN PEMBIAYAAN
Saldo normal akun

Nama akun Debit Kredit


Aset
+ -
Kewajiban
- +
Ekuitas dana
- +
Pendapatan
- +
Belanja
+ -
Penerimaan pembiayaan
- +
Pengeluaran pembiayaan
+ -
c. Triple entry

Sistem ini merupakan gabungan antara single entry dan double entry.
Quiz !

Sistem akuntansi yang mana paling ideal untuk


diterapkan sebagai sistem utama? jelaskan !

*5 siswa pertama yang menjawab pada tiap kelas akan mendapatkan 5 poin
Thankyou

Source by : LKS Praktikum akuntansi lembaga/ intansi pemerintah kelas XI

Anda mungkin juga menyukai