Anda di halaman 1dari 12

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

BAB 1

GAMBARAN UMUM
AKUNTANSI
KEUANGAN DAERAH
DISUSUN OLEH :
NAMA : TARISSA YUSRIANI
NIM : 01010582024065
PRODI : D3 AKUNTANSI (4A2)
DOSEN PENGAMPU : AGIL NOVRIANSA,SE,M.SC,AK
Cakupan Bahasan
Sekilas tentang hal-hal yang akan dibahas pada
presentansi ini
1. Pengertian Akuntansi

2. Kedudukan Akuntansi Keuangan daerah

3. Sistem Pencatatan

4. Siklus Akuntansi

5. Asumsi Dasar

6. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

7. Basis Akuntansi

8. Prinsip Akuntansi dan Pelaporan Keuangan


Menurut American Accounting Association (1966),
Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan

PENGERTIAN
dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari entitas pemerintah
daerah yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka pengambilan
keputusan ekonomi yang diperlukan pihak-pihak yang memerlukan.

AKUNTANSI Menurut Accounting Principles Board (1970),


Akuntansi merupakan suatu kegiatan jasa yang fungsinya menyediakan
informasi kuantitatif,terutama yang bersifat keuangan tentang entitas
ekonomi yang dimaksudkan agar berguna dalam pengambilan
keputusan ekonomis-dalam membuat pilihan-pilihan yang nalar
diantara berbagai alternatif arah tindakan.

Standar Akuntansi Pemerintahan


mendefinisikan akuntansi sebagaiproses identifikasi, pencatatan,
pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisarantransaksi dan kejadian
keuangan, serta penginterpretasian atas hasilnya.

Dari ketiga definisi akuntansi tersebut, maka definisi akuntansi dapat


dilihatdari 2 (dua) sudut pandang, yaitu:
1. Fungsi Kegunaan
2. Proses Kegiatan
Kedudukan Akuntansi Keuangan
Daerah
Secara umum akuntansi dibedakan atas akuntansi sektor swasta
dan akuntansi
sektor publik. Menurut Sugijanto, dkk. (1995) seperti yang
dikutip Abdul Halimdan Muhammad Syam Kusuf dalam Akuntansi
Sektor Publik, akuntansi terdiriatas 3 (tiga) bidang utama, yaitu:
1. Akuntansi Komersil/Perusahaan (Commercial Accounting)
Akuntansi komersial adalah akuntansi yang digunakan untuk
mencatat peristiwackonomi pada entitas bisnis perusahaan) yang Ta m p i l a n k e d u d u k a n
mencari keuntungan atau laba.
2. Akuntansi Sektor Publik
akunta nsi ke uangan dae ra h
Akuntansi sektor publik adalah akuntansi yang digunakan untuk
mencatatperistiwa ckonomi pada organisasi nonprofit atau
nirlaba.
Akuntansi sektor publik dibedakan atas:
(a) Akuntansi Pemerintahan
Akuntansi pemerintahan dibedakan atas akuntansi
pemerintahpusat dan akuntansi pemerintah daerah.Akuntansi
pemerintah daerah terdiri dari akuntansi pemerintah provinsi
dan akuntansi pemerintah kabupaten/kota.
(b) Akuntansi Sosial.
SISTEM PENCATATAN
1.Single Entry 2.Double 3.Triple
Entry Entry
Single entry disebut juga dengan Double entry disebut juga sistem Pelaksanaan pencatatan dengan
sistem tata buku tunggal. tata buku berpasangan. Merupakan menggunakan sistem pencatatan
Merupakan pencatatan transaksi pencatatan transaksi ekonomi yang double entry ditambah dengan
ekonomi dengan satu kali dilakukan dua kali pencatatan. pencatatan pada buku anggaran.
pencatatan. Transaksi yang Pencatatan nya disebut dengan
mengakibatkan bertambahnya kas menjurnal. Dalam pencatatan
dicatat pada sisi penerimaan dan terdapat sisi Debit di sebelah kiri
sebaliknya transaksi yang berakibat sedangkan disebelah kanan sisi
berkurangnya kas akan dicatat pada Kredit. Dan setiap pencatatan harus
sisi pengeluaran. menjaga keseimbangan persamaan
dasar akuntansi.
SIKLUS AKUNTANSI
Menurut Abdul Halim dan Muhammad Syam Kusufi dalam Akuntansi Keuangan Daerah (2014), akuntansi adalah suatu
sistem. Suatu sistem mengolah (masukan) dan menjadi output (keluaran). Input sistem akuntansi bukti-bukti transaksi
dalam bentuk dokumen atau formulir. Output-nya adalah laporan keuangan.
SIKLUS AKUNTANSI
Tahapan Siklus Akuntansi ditampilkan sebagai berikut:
ASUMSI KARAKTERISTIK KUALITATIF
DASAR LAPORAN KEUANGAN
• Relevan
Berdasarkan PP No. 71 Tahun 2010 Informasi yang relevan:
tentang Kerangka Konseptual 1. Memiliki manfaat umpan balik (feedback value)
AkuntansiPemerintahan, Paragraf 31- 2. Memiliki manfaat prediktif (predictive value)
34, asumsi dasar dalam pelaporan 3. Tepat Waktu
keuangan dilingkungan pemerintah 4. Lengkap .
adalah anggapan yang diterima • Andal
sebagai suatu kebenaran tanpa perlu Informasi yang andal memenuhi karakteristik:
dibuktikan agar standar akuntansi 1. Penyajian.
dapat diterapkan, yang terdiri dari: 2. Dapat diverifikasi(verifiability)
1. Asumsi kemandirian entitas. 3. Netralitas
2. Asumsi kesinambungan entitas Tiga hal yang menimbulkan kendala dalam informasi akuntansi
3. Asumsi keterukuran dalam satuan danlaporan keuangan pemerintah, yaitu:
uang (monetary measurement). 1. Materialitas
2. Pertimbangan Biaya dan
3. Keseimbangan Antarkarakteristik Kualitatif
• Dapat Dibandingkan
• Dapat Dipahami
BASIS AKUNTANSI
1. Akuntansi Berbasis Kas
Akuntansi berbasis kas adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruhtransaksi dan peristiwa lainnya pada saat
kas atau setara kas diterima ataudibayarkan (PSAP No. 1 Paragraf 8).
2. Akuntansi Berbasis Kas menuju Akrual (Cash Toward Accrual BasedAccounting)
Akuntansi berbasis kas menuju akrual merupakan proses transisi. Dengan basis ini, pendapatan, belanja, dan
pembiayaan dicatal berdasarkan basis kas,sedangkan aset, utang, dan ekuitas dana dicatat berdasarkan basis
akrual (PPNo. 24 'Tahun 2005).
3. Akuntansi Berbasis Akrual (Accrual Based Accounting)
Akuntansi berbasis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan persitiwa lainnya pada
saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau
dibayar(PSAP No. 1 Paragraf 8). Fokus sistem akuntansi ini ada pada pengukuran sumber daya ekonomis dan
perubahan daya pada suatu entitas.
Berikut ilustrasi untuk menjelaskan perbedaan di antara akuntansi kas dengan akuntansi berbasis akrual :
Sebuah pemerintahan memiliki saldo kas awal sebesar Rp10.000 tanpaemiliki kekayaan lainnya. Neraca awal, baik
berbasis kas maupun beakrual, akan terlihat sama dalam contoh berikut.
Neraca
Kas Rp10.000
Ekuitas Rp10.000
Misalnya, terjadi transaksi pembelian kendaraan senilai Rp3.000, neracas etelah transaksi tersebut akan ditampilkan secara
berbeda di masing-masing basis.
Pada basis kas, pembelian kendaraan tersebut dianggap sebagai belanja (biaya). Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut
adalah:
Dr. Belanja Kendaraan Rp3.000
Cr. Kas Rp3.000
Pada akhir periode, semua akun belanja (biaya) akan ditutup dan mengurangi nilai ekuitas dana, sehingga yang akan muncul di
neraca padabasis kas tetap akun KAS saja di sisi aset, karena fokus pengukuran basis kas hanya pada KAS.
Neraca berbasis kas
Kas Rp7.000
Ekuitas Dana Rp7.000
Karena fokus pengukuran pada basis akrual adalah semua sumber dayayang dimiliki, maka transaksi pembelian kendaraan
tersebut akan dicatatdengan jurnal sebagai berikut
Dr. Kendaraan Rp3.000
Cr. Kas Rp3.000

Dengan demikian, neraca pada basis akrual akan menampilkan akunkendaraan (aset tetap) selain KAS di sisi aset, sedangkan
ekuitas dana di sisipasiva tetap Rp10.000. Hal tersebut menunjukkan fokus pengukuran basisakrual yang melaporkan semua
perubahan kekayaan, sehingga transaksi tersebut dianggap sebagai penambahan aset tetap.
Neraca berbasis akrual
Kas Rp7.000
Kendaraan Rp3.000
Ekuitas Dana Rp10.000
Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan sctara

Prinsip Prinsip
Nilai
kas yang dibayar atau scbcsarnilai wajar dari
imbalan (consideration) untuk memperoleh aset
tersebut pada saatperolehan. Kewajiban dicatat

Akuntansi dan
sebesar jumlah kas dan setara kas yang
Historis diharapkanakan dibayarkan untuk memenuhi
kewajiban di masa yang akan datang
dalampelaksanaan keeiatan pemerintah.

Pelaporan Bagi pemerintah, pendapatan yang tersedia yang

Keuangan
Prinsip Realisasi telah diotorisasikan melaluianggaran pemerintah
selama suatu tahun fiskal akan digunakan untuk
membayarutang dan belanja dalam periode
tersebut.

Prinsip
Informasi dimaksudkan untuk menyajikan
Subtansi
dengan wajar transaksi serta peristiwalain yang
Mengungguli seharusnya disajikan, maka transaksi atau
bentuk peristiwa lain tersebut perludicatat dan
formal disajikan sesuai dengan substansi dan realitas
(substance ekonomi dan bukan hanya aspek formalitasnya.
over form)
Prinsip Kegiatan akuntansi dan pelaporan keuangan entitas pelaporan perlu dibagi menjadi periode -periode
pelaporan, sehingga kinerja entitas dapat diukurdan posisi sumber daya yang dimilikinya dapat
Periodisitas ditentukan.

Perlakuan akuntansi yang sama diterapkan pada kejadian yang serupa dari periode ke periode
Prinsip
oleh suatu entitas pelaporan (prinsip konsistensi internal).Hal ini tidak berarti bahwa tidak
Konsistensi
boleh terjadi perubahan dari satu metodeakuntansi ke metode akuntansi yang lain.

Prinsip
Pengungkapan Laporan keuangan menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan oleh pengguna.
Lengkap

Laporan keuangan menyajikan dengan wajar laporan realisasi


Prinsip anggaran,neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.
Penyajian Dalam rangkapenyajian secara wajar, maka faktor pertimbangan sehat bagi
Wa j ar penyusun laporan keuangan diperlukan ketika menghadapi ketidakpastian
peristiwa dan ktertentu.

Anda mungkin juga menyukai