Anda di halaman 1dari 8

RINGKASAN ASPEK KEUANGAN DALAM

STUDI KELAYAKAN BISNIS

DOSEN PENGAJAR:

Dr.Sri Murni SE,M.Si

KELOMPOK 4:

1. Andre Gideon Soleman Moningka 20061102067


2. Anggreini Tri Putri Naomi Rapar 20061102068
3. Anastha Cerrol Sukarame 20061102087
4. Kayla Amanda Golioth 20061102097
5. Cut Mutia Syarwani 20061102112
6. Risma Shakilla Robot 20061102103
7. Dimas Aryo Risky Saputra 20061102072

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Sam Ratulangi
2023
A. PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN
Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan
secara keseluruhan dan merupakan aspek yang penting ntuk ditelitikelayakannya. Hal ini
berhubungan dengan modal dan investasi yang digunakan dalam pembiayaan suatu
usaha/bisnis.

1. Sumber-Sumber Dana
Unntuk mendanai suatu kegiatan investasi, maka biasanya diperlukan dana yang cukup besar.
Perolehan dana dapat dicari dari berbagai sumber dana, modal dibagi menjadi 2 modal antara
lain:

a. Modal asing (pinjaman)


Modal asing merupakan modal yang diperoleh dari pihak luar perusahaan dan biasanya
diperoleh melalui pinjaman. Pinjaman ini mengakibatkan bertambahnya beban usaha yaitu
beban bunga pinjaman yang besarnya relative dalam jangka waktu tertentu.

b. Modal sendiri
Modal sendiri merupakan modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan cara
mengeluarkan saham baik terbuka maupun tertutup.

2. Biaya Kebutuhan Investasi


Investasi merupakan komitmen atau persetujuan atas sejumlah dana atau sumber dana
lainnya yang dilakukan pada saat atau sebelum usaha dilakukan dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan dimasa mendatang. Investasi ini dilakukan dalam berbagai bentuk,
misalnya saja pembelian asset-aset yang dibutuhkan usaha /proyek tersebut.
Secara umum komponen biaya kebutuhan investasi, antara lain:
a. Biaya prai nvestasi
b. Biaya pembelian aktiva tetap
c. Aktiva tetap berwujud
d. Aktiva tetap tidak berwujud
e. Biaya operasional

3. Estimasi Pendapatan
Estimasi pendapatan adalah perkiraan pendapatan yang akan diperoleh dengan cara membagi
perkiraan hasil penjualan dikurangi perkiraan biaya yang dikeluarkan. Mengenai perkiraan
pendapatan ini harus benar-benar dilakukan dengan benar, sehingga keputusan yang diambil
benar-benar tepat dan dapat dipertanggungjawabkan.

4. Estimasi Biaya Operasi Dan Pemeliharaan


Biaya operasi dan pemeliharaan terdiri dari biaya tetap (FC) dan biaya tidak tetap (VC).
Perhitungan biaya ini harus dihitung sedemikian rupa sehingga tidak ada biaya yang
terlewatkan. Hal ini diperlukan karena keadaan ini akan mempengaruhi perhitungan analisis
investasi yang digunakan sebagai indicator dalam menentukan kemungkinan rencana dapat
dikembangkan.

5. Break Even Point (BEP) Dan Pay Back Period


BEP adalah suatu tingkat produksi dimana total revenue sama dengan total cost (TR=TC)
atau biasa disebut dengan titik impas.
Tingkat BEP dapat dilihat dari 3 segi, antara lain:
a. Jumlah produksi
b. Waktu
c. Jumlah biaya

6. Arus Kas (Cash Flow)


Cash low merupakan arus kas atau aliran kas yang ada diperusahaan dalam satu periode
tertentu. Cash flow menggambarkan berapa uang yang masuk dan uang yang keluar. Dalam
cash flow semua data penda- patan yang diterima dan biaya yang dikeluarkan baik jenis
maupun jumlahnya diestimasi sedemikian rupa, sehingga menggambarkan kondisi
pemasukan dan pengeluaran dimasa yang akan dating.

B. KRITERIA PENILAIAN INVESTASI


Kriteria-kriteria yang biasa diigunakan untuk menilai investasi adalah sebagai berikut:

1. Pay back period


Pay back period adalah suatu jangka waktu untuk mengembalikan jumlah investasi yg
direncanakan.
Ada 2 macam model perhitungan:

a. Apabila kas bersih setiap tahun sama(PP)


PP = Investasi x 12 bulan
Kas Bersih / th

b. Apabila kas bersih tiap tahun berbeda


Untuk menilai apakah usaha layak diterima atau tidak dari segi pay back, maka hasil
perhitungan sebagai berikut:
1) PP sekarang lebih kecil dari umur investasi
2) Dengan membandingkan rata-rata industry unit usaha sejenis
3) Sesuai dengan target perusahaan

2. Average Rate of Return


Merupakan cara untuk mengukur rata-rata pengembalian bunga dengan cara membandingkan
antara rata-rata laba sebelum pajak (EAT) dengan rata-rata investasi.

ARR (%) = Rata - rata EAT


Rata - rata investasi

Rata - rata EAT = Total EAT


Umur ekonomis

Rata - rata Investasi = Investasi


2
3. NPV (net present value) laba bersih sekarang
Merupakan perbandingan antara PV kas bersih dengan PV investasi selama umur investasi.

Setelah memperoleh hasil yang dengan :


NPV positif, maka investasi diterima
NPV negatif, sebaiknya investasi ditolak

4. Internal rate of return (IRR)


Merupakan alat untuk mengukur tingkat pengembalian hasil intern .

IRR = P1 - C1 x P2 - P2
C2 - C1
Keterangan
P1 = tingkat bunga 1
P2 = tingkat bunga 2
C1 = NPV 1
C2 = NPV 2

5. Provitability indeks (PI)


Merupakan rasio aktifitas dari jumlah nilai sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang
pengeluaran investasi selama umur investasi.
Kesimpulan :
Jika PI lebih besar (>) dari 1 maka diterima
Jika PI lebih kecil (<) dari 1 maka ditolak

C. RASIO – RASIO LAPORAN KEUANGAN


Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi keuangan perusahaan kepada
pemilik, manajemen, maupun pihak luar yang berkepentingan dengan laporan keuangan
tersebut.
Pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan, antara lain:
1. Kreditur
2. Pemegang saham
3. Pemerintah
4. Manajemen
5. Investor
6. Pekerja

Jenis –jenis laporan keuangan


1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Laporan arus kas
4. Laporan perubahan modal

D. PROYEKSI NERACA DAN LAPORAN LABA RUGI


Proyeksi neraca menggambarkan seberapa harta perusahaan serta kewajiban (hutang dan
modal) perusahaan, sedangkan proyeksi laba rugi menggambarkan besarnya pendapatan yang
diperoleh pada suatu periode ke periode berikutnya.
1. NERACA
2. Penyertaan
3. Aktiva tetap
4. Aktiva lainnya

Komponen kewajiban
1. Hutang lancar
2. Hutang jangka panjang
3. Ekuitas

E. PENGUKURAN DENGAN RASIO KEUANGAN BENTUK – BENTUK RASIO


KEUANGAN

1. Liquidity ratio
Sering disebut rasio modal kerja merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa
liquidnya suatu perusahaan yaitu dengan membandingkan seluruh komponen yang ada
diaktiva lancar dengan komponen di pasiva lancar.
Rasio ini juga melihat seberapa kemampuan perusahaan untuk membayar hutang-hutangnya.
Untuk mengukur rasio likuiditas dapat digunakan beberapa rasio, antara lain:

a. Current ratio(CR)
Merupakan rasio untk mengukur kemampuan perusahaan membeyar kewajibannya jangka
pendek atau hutang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih.

Current ratio (CR) = Aktiva Lancar


Hutang Lancar

b. Quick ratio ( acid test ratio )


Merupakan rasio uji cepat yang menunjukkan kemampuan perusahaan membayar kewajiban
jangka pendek dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan persediaan.

Quick ratio = Kas+Bank+ Efek+Piutang


Current Liabilities
Atau
Quick ratio = Current Ratio+Inventory
Current Liabilities

c. Inventory to Net Working Capital


Merupakan rasio yang mengukur atau membandingkan antara sejumlah persediaan yang ada
dengan modal kerja perusahaan.
Inventory to NWC = Inventory
Current Asset + Current Liabilities

d. Cash ratio
Merupakan alat untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar
hutang.

Cash ratio = Cash or Cash Equivalent


Current Liabilities
Atau
Cash ratio = Kas + Bank
Current Liabilities

2. Laverage ratio
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai
dengan hutang .
Keuntungan dengan mengetahui laverage ratio adalah
Adapun rasio – rasio yang ada dalam laverage ratio adalah:

a. Debt Asset Ratio


Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total hutang dengan
total aktiva.
Debt to Asset Ratio ( Debt Ratio ) = Total Debt x 100%
Total Asset

b. Debt to Equity Ratio


Adalah ratio yang digunakan untuk mengetahui perbandingan antara total hutang dengan
modal sendiri.
Debt to equity ratio = Total Debt x 100%
Equity
c. Long Term Debt to Equity Ratio
Merupakan rasio antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya untuk
mengukur berapa bagian dari setiap modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang.

LTDER = Long Term Debt x 100


Equity

d. Tangiable Asset debt Coverage


Merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui rasio antara aktiva tetap berwujud
dengan hutang jangka panjang.
TADC = Fixed Asset x 100%
Hutang Jangka Panjang

e. Current liabilities to net worth


Merupakan rasio antara hutag lancar dengan modal sendiri. Raio ini menunjukan bahwa dana
pinjaman yang segera akan ditagih.
Current liabilities to net worth = Current Liabilities x 100%
Equity

3. Rasio aktivitas ( activity ratio )


Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan sumber daya
perusaahaan 9 penjualan , persediaan, penagihan piutang dll.
Adapun aktivitas sebagai berikut:

a. Perputaran piutang
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama
satu periode. Semakin tinggi rasio menunjukkan bahwa modal kerja yang ditanamkan dalam
piutang semakin rendah.
Turnover receivable = Penjualan Kredit
Rata-rata Piutang

b. Perputaran persediaan
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam
persediaan ini berputar dalam stu periode.
Cara pencariannya adalah dengan membandingkan antara harga pokok barang yang dijual
dengan rata-rata persediaan.

Inventory turnover = Harga Pokok Barang Yang Dijual


Rata-rata Persediaan

c. Working capital turnover


Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditananmkan dalam
modal kerja berputar dalam satu periode atau berapa penjualan yang dapat diperoleh atas
setiap modal kerja yang digunakan.

NWC Turnover = Net Sales


Working Capital

d. Fixed asset turnover


Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur semua pengguanaan aktiva perusahaan.
Asset turnover = Sales
Total Asset

4. Rasio provitabilitas
Merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.
Rasio ini terdiri dari:

a. Profit margin
Rasio ini diukur antara profit margin degan penjualan.
Net profit margin = Net Profit After Tax x 100%
Net Sales

b. Return on investment(ROI)
Merupakan rasio yang menunjukkan hasil atas jumlah aktiva yang digunakan dalam
perusahaan atau suatu ukuran tentang efisiensi manajemen.
ROI = Net Profit After Tax x 100%
Total Asset

c. Return on equity (REO)


Merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.

ROE = Net Profit After Tax x 100%


Equity
REFERENSI:
Buku Studi Kelayakan Bisnis, Sunarji Harahap, M.M

Anda mungkin juga menyukai