Anda di halaman 1dari 6

Nama : Andini

Nim : 191811081
Kelas / Semester : Akuntansi C / 6
Mata Kuliah : Metode Penelitian
Dosen pengampu : Prof. Dr. La Ode Turi, M.Pd

“Alat-Alat Analisis Yang Digunakan Dalam Pengolahan Data


Bidang Akuntansi Sesuai Dengan Kebutuhan Peneliti”

A. Rasio Keuangan

1. Pengertian Rasio Keuangan

Rasio keuangan adalah salah satu metode analisa keuangan


yang digunakan sebagai indikator penilaian perkembangan
perusahaan dengan mengambil data dari laporan keuangan selama
periode akuntansi.
2. Jenis-Jenis Rasio Keuangan

a. Rasio Profitabilitas, yaitu rasio yang digunakan untuk


mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan
laba.
1) Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)

laba kotor
Gross p riot margin =
penjualan

2) Margin Laba Operasi (Operating Profit Margin)

laba sebelum bunga dan pajak


Operating profit margin=
penjualan

3) Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)


ℎ ℎ
=

4) Return On Assets (ROA)

5) Return On Investment (ROI)


=

b. Rasio Likuiditas, digunakan untuk mengukur kemampuan


perusahaan dalam melunasi kewajiban/utang jangka
pendeknya.

1) Rasio Lancar (Current Ratio)

= × 100%

2) Rasio Cepat (Quick Ratio)


= × 100%

3) Rasio Kas (Cash Ratio)

+
ℎ = × 100%

c. Rasio Solvabilitas, digunakan untuk mengukur kemampuan


perusahaan dalam melunasi semua kewajibannya, baik
jangka panjang maupun jangka pendeknya, utamanya apabila
disaat perusahaan yang bersangkutan harus dilikuidasi.

= × 100%
1. Rasio Utang Terhadap Aktiva (Total Debt to Assets Ratio)
2. Rasio Utang Terhadap Ekuitas (Total Debt to Equity Ratio)

× 100%

d. Rasioaktivitas, digunakan untuk mengukur keefektifan


dan efisiensi perusahaan dalam menggunakan aktiva
yang dimiliki.
1. Rasio Perputaran Piutang

=

2. Rasio Perputaran Persediaan

3. Rasio Perputaran Aktiva Tetap

4. Rasio Perputaran Total Aktiva

B. Penilaian Investasi

Investasi adalah penanaman (pengeluaran) modal (uang) waktu


sekarang yang hasilnya baru diketahui diwaktu kemudian. Faktor
pertimbangan investasi :

a. Modal

b. Tujuan

c. Periode

d. Risiko
Kebanyakan penilaian investasi didasarkan pada arus kas, tetapi ada
faktor-faktor lain yang perlu dimasukkan, seperti :
1. Pertimbangan hukum.

2. Dampak lingkungan.

3. Dampak sosial.

4. Manfaat operasional.

5. Risiko.

C. Petunjuk Cara
Metode Investasi

a. Average Rate of Return


(ARR)

ARR adalah metode penilaian investasi yang menunjukkan


perbandingan antara keuntungan netto tahunan dengan nilai
investasi.
b. Payback Period (PP)

PP adalah metode untuk mengukur kecepatan dari suatu


investasi yang dapat ditutup kembali dengan net cash flow
darihasil investasi tersebut.
c. Net Present Value (NPV)

NPV adalah rasio perbedaan antara nilai sekarang dari arus kas
masuk dan nilai sekarang dari arus kas keluar selama periode
waktu tertentu.
d. Internal Rate of Return (IRR)

IRR adalah metode yang digunakan untuk memperkirakan


profitabilitas dari investasi bersangkutan.
e. Profitability Index (PI)

Index profitability merupakan metode pengukuran rasio nilai


sekarang dari arus investasi dimasa depan terhadap jumlah
investasi awal.

D. Model Linear Programming

Menurut Sofjan Assauri(1999, p9) linear programing adalah


suatu teknik perencanaan yang dengan menggunakan model
matematika, dengan tujuan untuk menemukan kombinasi-
kombinasi produk yang terbaik didalam menyusun suatu

alokasi sumberdaya yang terbatas, guna untuk mencapai tujuan


yang digunakan secara opitmal.
Ciri khas model linear programming ialah bahwa linear
programming tersebut didukung oleh macam-macam asumsi yang
menjadikan sebagai tulang punggung model tersebut. Asumsi
tersebut antara lain:
1) Proportionality

Pada asumsi ini ialah bahwa naik turunnya nilai Z dan juga
penggunaan faktor-faktor produksi yang tersedia akan dapat
berubah secara sebanding atau sejajar (proporsional) pada
perubahan tingkat kegiatan.
2) Additivity

Pada asumsi ini ialah bahwa nilai tujuan pada tiap kegiatan
tidak saling mempengaruhi satu sama lain, atau dalam linear
programming tersebut dianggap bahwa suatu kenaikan nilai
tujuan yang diakibatkan oleh kenaikan suatu kegiatan (proses)
dapat ditumbuhkan dengan tidak harus mempengaruhi nilai Z
yang diperoleh dari kegiatan lain.
3) Divisibility

Pada asumsi ini menyatakan bahwa suatu keluaran (output)


yang dihasilkan oleh suatu kegiatan (proses) dapat berupa suatu
bilangan pecahan, demikian juga dengan nilai Z yang dihasilkan.
4) Deterministic (certainty)

Pada asumsi ini menyatakan bahwa semua parameter yang


terdapat didalam model linear programming tersebut dapat
diperkirakan dengan pasti walaupun jarangdigunakan.

Langkah-langkah perumusan masalah pemrograman linear probel


(LPP):

1. Mengidentifikasi variable keputusan masalah

2. Membangun fungsi tujuan sebagai kombinasi linear dari


variable keputusan

3. Mengidentifikasikan kendala dari masalah seperti sumber


daya, limitions, antar hubungan antara variable, dan lain-
lain.

Anda mungkin juga menyukai