Anda di halaman 1dari 17

ANALISA SENSITIVITAS

KELOMPOK 3
FAUZIAH (170130015)
RIZKI MUNANDAR (170130016)
IDISTI IRAWAN HASIBUAN (170130019)
AZWAR MULIADI HARAHAP (170130020)
FARRAZ FIRZA (170130023)
Analisis kepekaan ( sensitivity analysis)

Untuk menghindari berkurangnya kemampuan suatu


proyek bisnis dalam beroperasi untuk menghasilkan laba
bagi perusahaan.
MANFAAT DAN KELEMAHAN ANALISIS KEPEKAAN

Manfaat: Pemaksaan kepada manajer proyek untuk


mengindentifikasikan sebanyak mungkin variabel-variabel
yang belum diketahui dan mengungkapkan taksiran-taksiran
yang menyesatkan atau yang tidak tepat.

Kelemahan: Sangat relatifnya nilai-nilai dari optimistis dan pesimistis itu


sendiri.

Mengenai variabel-variabel yang mendasarinya bisa jadi


saling berhubungan (dalam statistika disebut
multikolonieritas)
PENILAIAN DAN PEMILIHAN INVESTASI

Cara melakukan penilaian investasi serta melakukan analisis


urutan prioritas:
1. Metode penilaian investasi
2. Pilihan leasing atau beli
3. Urutan prioritas
1. Metode Penilaian Investasi
Empat metode yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai
dalam penilaian aliran kas dari suatu investasi:

Titik Pulang
Pokok
Metode (Break Even
Profitability Point)
Metode Net Index (PI)
Present
Metode Value (NPV)
Internal
Metode Rate of
Payback Return (IRR)
Period (PP)
Metode Payback Period:

 
Suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali
pengeluaran investasi (initial cash investment) dengan
menggunakan aliran kas. / Rasio antara initial cash
investment dengan cash inflow-nya yang hasilnya
merupakan satuan waktu. Nilai rasio dibandingkan
dengan maximum payback period yang dapat diterima,
Rumus:
Payback Period = x 1 Tahun
Metode Internal Rate of Return (IRR)

 
Digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan
nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa datang
atau penerimaan kas dengan mengeluarkan investasi awal.
Rumus:

t = tahun ke depan
n = jumlah ke tahun
CF = arus kas bersih
IRR = tingkat bunga yang dicari harganya
I0 = nilai investasi awal
Metode Net Present Value (NPV)

 
Selisih antara present value dari investasi dengan nilai sekarang dari
penerimaan-penerimaan kas bersih (aliran kas operasional maupun
aliran kas terminal) di masa yang akan datang.
Rumus:
NPV
CFt = aliran kas per tahun pada periode t
= investasi awal pada tahun 0
K = suku bunga (discount rate)
Jika, NPV > 0, diterima
NPV < 0, ditolak
NPV = 0, tetap
Metode Profitability Index (PI)

 
Menghitung melalui perbandingan antara nilai sekarang
(present value) dari rencana penerimaan-penerimaan kas
bersih di masa akan datang dengan nilai sekarang
(present value) dari investasi yang telah dilaksanakan.
Rumus:
PI =
Metode Titik Pulang Pokok (Break Even Point)

Suatu alat analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan


antar beberapa variabel di dalam kegiatan perusahaan, seperti
luas produksi atau tingkat produksi yang dilaksanakan, biaya
yang dikeluarkan, dan pendapatan yang dihasilkan dari kegiatan
perusahaan. Biaya operasi ini terbagi atas tiga bagian:
 Biaya tetap: biaya yang jumlahnya tidak tergantung kepada perubahan
tingkat kegiatan dalam menghasilkan keluaran atau produk dalam interval
tertentu.
 Biaya Variabel: biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan
perubahan tingkat produksi.
 Biaya Semi-Variabel: biaya yang di dalamnya terkandung biaya tetap dan
biaya variabel sekaligus.
Metode Titik Pulang Pokok (Break Even Point) Lanjutan

Metode pemisahan biaya semi-variabel ini ada beberapa macam


diantaranya menggunakan metode kuadrat terkecil (least
square)
Rumus regresi linier Y= a + b X, dimana:
Y= jumlah biaya semi variabel
a= jumlah biaya tetap
b= biaya variabel per unit
X= luas produksi.
Persamaan ini dimanfaatkan untuk melakukan analisis pulang
pokok dengan terlebih dahulu menentukan peran dari tiap-tiap
variabel dan konstantanya.
Metode Titik Pulang Pokok (Break Even Point) Lanjutan

a. Rumus Pulang Pokok


Keadaan pulang pokok: keadaan dimana penerimaan
pendapatan perusahaan (total revenue / TR) sama
dengan biaya yang ditanggungnya (total cost/ TC)
TR = TC atau Q . P = a + b . X
Q = tingkat produksi (unit)
P = harga jual per unit
a = biaya tetap
B = biaya variabel
Metode Titik Pulang Pokok (Break Even Point) Lanjutan

b. Gambaran Pulang Pokok: lebih jelas apabila disertai dengan grafik


c. Margin of Safety: suatu nilai yang memberikan informasi sampai berapa
jauh tingkat produksi penjualan yang direncanakan boleh turun agar
perusahaan tidak merugi.
d. Titik Tutup Usaha: sejauh perusahaan masih berada diatas titik tutup usaha,
perusahaan masih bisa mencari keuntungan daripada tutup. Rumus:

TTU (u) = Biaya Tetap Tunai (Marginal Income)


TTU (r) = Biaya Tetap Tunai (Marginal Income Ratio)
Dimana
TTU (u) = titik tutup usaha dalam unit
TTU (r) = titip tutup usaha dalam rupiah
2. Pilihan Leasing atau Beli

 
Suatu kondisi untuk menjawab apakah untuk pengadaan sesuatu,
misalnya mesin produksi akan dilakukan melalui leasing atau beli,
bagaimana menentukan nya? Dari kepentingan penyewa ( lessee ).
Rumus penghitungan biaya leasing:
NAL = - Σ
Dimana : NAL = Net Advantage of Leasing
= Harga Mesing ( Aktiva Tetap )
= Pembayaran sewa secara periodik
= Jumlah beban penyusutan dlm periode t
T = Tarif Pajak
n = Umur penyusutan dan umur ekonomis
Urutan Prioritas

Apabila dijumpai beberapa usulan proyek yang


feasible atau layak untuk dilaksanakan, padahal
hanya akan melaksanakan satu atau sebagian saja
dari usulanusulan itu karena keterbatasan sumber
daya, seperti dana, maka dapat dilakukan pungutan
prioritas (ranking) atau (capital rationing) untuk
menentukan usulan proyek yang paling layak.
Urutan Prioritas

Proses pengurutan prioritas ini memiliki beberapa skenario. Lima di antaranya


dipaparkan berikut:
1. Skenario Mutually Exclusive (saling meniadakan). Skenario ini dipakai jika suatu
proyek A dipilih, maka proyek lain harus tidak dipilih.
2. Skenario Contigency (saling terkait). Skenario ini dipakai jika suatu proyek A yang
dipilih, maka proyek B (atau mungkin ada proyek lain) harus diikutsertakan pula.
3. Skenario independence (Saling Bebas). Skenario ini, walaupun jarang dijumpai,
digunakan jika suatu proyek A dianggap yang paling layak direalisasikan, tidak
ada hubungan dengan proyek B (atau proyek lainnya) yang juga layak juga
direalisasikan.
4. Skenario capital budget constrain (Keterbatasan Finansial). Jika, ada beberapa
proyek yang layak untuk dibangun dana tidak mencukupi untuk membangun
seluruh proyek.
5. Skenario Cost Effectiveness (Biaya Efektif). Pengurutan proyek-proyek dengan
cara ini didasarkan pada sumber daya yang mendesak untuk segera
dimanfaatkan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai