Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS BIAYA DAN

MANFAAT
Nazma Al Kaaf 20.05.1.0067
Annisa Nur Fadillah 20.05.1.
Pendahuluan
Menurut Kadariah (1999) tentang biaya (cost) dan manfaat
(benefit)

1. Biaya (Cost)
a. Biaya Persiapan
b. Biaya Investasi atau Modal
c. Biaya Operasional
d. Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan

2. Manfaat (Benefit)
a. Manfaat Langsung
b. Manfaat Tidak Langsung
c. Manfaat Terkait
Analisis Biaya dan Manfaat (Benefit Cost) adalah
salah satu teknik yang digunakan untuk
mengevaluasi penggunaan sumber-sumber
ekonomi agar dapat digunakan dengan baik atau
secara efesien. Analisis biaya dan manfaat juga
merupakan teknik yang digunakan untuk
memutuskan kemungkinan perubahan atas
alternatif pilihan yang telah dipertimbangkan.
Metode Analisis
Biaya Dan Manfaat
1. Metode Payback Period (PP)
Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat
investasi bisa kembali. Payback period
merupakan teknik analisis investasi yang
relatif mudah dan sederhana. Se­hingga
banyak digunakan.
Contoh
SUATU PROYEK INVESTASI BERNILAI RP 15 JUTA.
PROCEEDS SETIAP TAHUN ADALAH RP 4 JUTA.

MAKA PAYBACK PERIOD PROYEK TERSEBUT:


RP 15 JUTA= 3 ¾ TAHUN
RP 4JUTA
Kelemahan Payback Period
a. Metode ini mengabaikan penerimaan-penerimaan
investasi atau proceeds yang diperoleh setelah
payback period tercapai.
b. Metode payback period mengabaikan nilai waktu
uang.
c. Metode payback period tidak dapat digunakan
untuk pengambilan keputusan investasi yang bersifat
mutually exclusive
2. Metode Net Present Value
(NPV)
Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang
inventasi dengan nilai sekarang penerimaan-
penerimaan kas bersih di massa yang akan datang.
A Corporation tengah merencanakan sebuah proyek dengan investasi awal
sebesar Rp500.000.000. Investasi ini diprediksi akan menghasilkan arus
kas sebanyak Rp600.000 di tahun depan. Maka, perhitungan NPV dengan
asumsi tingkat pengembalian yang diminta adalah 10% dan tidak terdapat
nilai sisa di akhir proyek adalah sebagai berikut.
 
NPV = [600.000.000/ (1+0.1) ^1] – 500.000.000
NPV = Rp45.454.545
 
Hasil NPV tersebut menunjukkan bahwa proyek investasi ini akan
menguntungkan, sehingga manajer bisa menerimanya.
Metode Tingkat Pengembalian Internal /
Internal Rate of Return (IRR)
Metode ini mencari tingkat bunga yang menjadikan
jumlah sekarang dari tiap-tiap proceed yang di
diskontokan dengan tingkat bunga tersebut sama
besarnya dengan nilai sekarang dari nilai proyek.
Sebuah pabrik menginginkan nilai investasi sebesar Rp120.000.000. Cash
flow yang dihasilkan pabrik tersebut Rp20.000.000 selama 6
tahun.Estimasi pengembalian 13%. Dalam penghitungan diskonto, NPV
yang dihasilkan Rp6.649.000 dengan diskonto 12%, serta NPV Rp659.000
dengan diskonto 5%.Jika dihitung menggunakan rumus IRR, diperoleh
selisih diskonto 12-10%, yakni 2%. Dapat dihitung Rp6.649.000 +
Rp659.000 = Rp7.308.000. Nilai IRR-nya adalah sebagai berikut.
IRR = 10% + (Rp659.000/Rp7.308.000) x 2% = 10,18%.Dari perhitungan di
atas, dapat diketahui nilai IRR 10,18% yang artinya di bawah ekspektasi
pengembalian sebanyak 13%. Kesimpulannya, investasi ini kurang
menguntungkan dan tidak disarankan karena kurang dari biaya modal.
Penerapan Analisis
Biaya Dan Manfaat
Perusahaan Swasta
manfaat umumnya diukur dengan cara
mengalikan jumlah barang yang dihasilkan
dengan perkiraan harga barang. Biaya yang
diperhitungkan adalah semua biaya yang
langsung digunakan dalam proyek tersebut
berdasarkan harga pembeliannya.

Pemerintah
Pada keadaan dimana tidak terdapat persaingan
sempurna maka harga-harga pasar tidak menunjukkan
nilai sumber-sumber ekonomi yang sesungguhnya.
Dalam hal ini yang harus dilakukan adalah
menyesuaikan harga sumber ekonomi dengan
menggunakan harga bayangan (shadow prices).
Pengukuran Kebijakan Analisis Biaya dan Manfaat

Pengukuran secara tepat dari keuntungan seringkali tidaklah


mungkin.Kesukaran-kesukaran dasar akan muncul dengan
barang-barang umum yang tak dapat dijual pada masyarakat,
dan tiap penilaian harus didasarkan atas taksiran mengenai
kesukaan orang-orang dalam masyarakat sebagai satu
keseluruhan untuk barang-barang tersebut
Tingkat Diskont atau Bunga

Penentuan tingkat diskonto atau tingkat bunga


merupakan hal yang sangat penting oleh karena hasil
suatu proyek dapat berbeda-beda tergantung dari tingkat
bunga yang dipilih. Misalnya pemerintah harus memilih
salah satu dari 2 proyek, yaitu proyek I yang memberi
hasil bersih sebesar Rp90 juta yang diterima seketika,
atau proyek II yang memberi hasil bersih sebesar Rp
100 juta dua tahun setelah proyek tersebut selesai.
Keuntungan dan Kelemahan Cost Benefit Analysis
(CBA)
Analisis biaya manfaat (CBA) memiliki keuntungan dalam penentuan program pemerintah, antara lain
sebagai berikut :
a. Penggunaan sumber – sumber ekonomi secara efisien.(Mangkoesoebroto,2001: 165-166).
b. Analisis biaya manfaat dalam pengitungan biaya maupun manfaat diukur dengan mata uang sebagai unit
nilai.(Dunn, 2003:448).
c. Sangat kompatibel dengan penghitungan biaya manfaat kebijakan / proyek dalam skala besar atau makro
khususnya yang mempengaruhi kinerja pembangunan daerah secara keseluruhan (Sjafrizal, 2008 :170).
 
Sedangkan kelemahan CBA antara lain sebagai berikut :
a. Sangat kompatibel dengan penghitungan biaya manfaat kebijakan / proyek dalam skala besar atau makro
khususnya yang mempengaruhi kinerja pembangunan daerah secara keseluruhan (Sjafrizal, 2008 :170).
b. Pemilihan kebijakan / proyek yang kurang menguntungkan bagi masyarakat. Hal tersebut disebabkan
oleh proses penghitungan manfaat secara kuantitatif, sedangkan beberapa proyek atau kebijakan tidak dapat
diukur manfaatnya secara kuantitatif (Mangkoesobroto, 2001: 166).
c. Analaisis ini tidak memiliki fleksibilitas tinggi, karena semua penghitungan dilakukan secara kuantitatif.
(Mangkoesoebroto, 2001: 167).
Thank You

Anda mungkin juga menyukai