Disusun Oleh :
KANZA SALSABIL AULIA
A011221079
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
dimasukkan ke dalam perhitungan manfaat dari proyek yang akan
dibangun pemerintah.
Manfaat biaya riil dibedakan juga menjadi manfaat dan biaya yang
“tangible” (yang dapat diraba), dan yang “intangible” (yang tak dapat
diraba). Istilah dapat diraba diterapkan bagi manfaat dan biaya yang dapat
dinilai dipasar, sedangkan manfaat dan biaya yang tidak dapat dipasarkan
adalah tidak dapat diraba.
a) Menentukan dampak dari proyek, yaitu barang dan jasa apa yang a
kan diperoleh dari proyek tersebut,
b) Menyatakan dampat dari proyek tersebut secara kuantitatif.
(mengukur manfaat melalui pendekatan sebesar nilai rupiah yang
secara maksimum orang bersedia membayarnya karena
memanfaatkan jasa proyek itu)
Dengan adanya masalah penunggang bebas (free rider), maka kita dapat
secara tepat meneliti siapa yang akan memanfaatkan proyek. Kesulitan ya
ng lain adalah untuk membedakan manfaat langsung (direct benefit) dan
3
manfaat tidak langsung (indirect benefit). Sering terjadi pula adanya penyi
mpangan-penyimpangan (error). Sehingga timbul perhitungan ganda dala
m menghitung manfaat suatu proyek.
4
Tingkat Diskonto
Ko = Ke.(E/V) + Dd.(1-T).(D/V)
Dimana :
5
Kd = biaya utang (tingkat pengembalian yang disyaratkan atas investasi
utang)
T = tingkat pajak
AMB lebih banyak melihat suatu proyek dari segi efisiensi sedangkan para
politisi atau pengembilan keputusan sering memutuskan pelaksanaan
proyek tanpa menaati kriteria efisiensi, tetapi lebih kepada pertimbangan
politis, sosial, dll.
STUDI KASUS
6
Penerapan Metode Analisa Manfaat-Biaya Pada Proyek Pembangunan
Jaringan Irigasi Daerah Irigasi (DI) Teko Kabupaten Sinjai.
Dari hasil perhitungan diatas diperoleh nilai BCR sebesar 1,41 yang mana
nilai tersebut lebih besar dari 1, yang artinya proyek pembangunan
jaringan daerah irigasi (DI) Teko kabuparten Sinjai dikategorikan layak
untuk dilaksankaan.
BAB III
KESIMPULAN
7
Analisis biaya manfaat atau CBA (Cost Benefit Analysis) adalah
pendekatan untuk rekomendasi kebijakan yang memungkinkan analis
membandingkan dan menganjurkan suatu kebijakan dengan cara
menghitung total biaya dalam bentuk uang dan total keuntungan dalam
bentuk uang. Suatu prinsip yang ideal dalam kebijaksanaan pembuatan
budget adalah jelas yaitu : membuat pengeluaran-pengeluaran
pemerintah bagi setiap tujuan sedemikian rupa sehingga manfaat (benefit)
dari pengeluaran satuan rupiah yang terakhir lebih besar daripada atau
paling tidak sama dengan hilangnya manfaat dan kegiatan-kegiatan lain
karena timbulnya pengeluaran pemerintah itu. Manfaat dan biaya satu
proyek dapat dibedakan antara “manfaat dan biaya riil” (pecuniary benefits
and costs) dan “manfaat dan biaya semu” (pecuniary benefits and cots)
8
DAFTAR PUSTAKA