Untuk memenuhi tugas makalah mandiri mata kuliah Aspek Ekonomi Kebijakan Pendidikan
Disusun oleh :
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Analisis biaya manfaat (Cost Benefit Analysis) adalah pendekatan untuk rekomendasi
kebijakan yang memungkinkan analisis membandingkan dan menganjurkan suatu
kebijakandengan cara menghitung total biaya dalam bentuk uang dan total keuntungan
dalam bentuk uang (Dunn, 2003). Awal perkembangan analisis biaya manfaat (CBA)
mulai familiar ketika menjadi klausul dalam Undang - Undang Pengendalian Banjir AS
(US Flood Control Act) tahun 1936. CBA berkembang sebagai landasan teoritis ilmu
ekonomi kesejahteraan, terutama konsep ilmukesejahteraan yang mengutamakan efisiensi
(Pearce, 2008: 181). CBA saat ini merupakan teknik mapan yang banyak digunakan
dalam pemerintahan maupun organisasi internasional. Meskipun tertentu yang mendasari
konsep teknik berasal dari Eropa pada 1840-an, penggunaan CBA dilingkungan ekonomi
merupakan model implementasi yang tergolong baru. 1mplementasi CBA mulai berjalan
ketika peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah AS yang membuat penggunaan CBA
wajib di keadaan tertentu di tahun 1930. Dua konsep dasar yang berasal dari Eropa
adalah konsep surplus konsumen dan konsep eksternalitas. konsep surplus konsumen
diperdebatkan oleh Jules Dupuitin 1844, ketika ia menunjukkan bahwa pengguna jalan
dan jembatan di Perancis menikmati keuntungan melebihi jumlah korban yang mereka
bayar untuk penggunaan. Pigou mengembangkan secara efektif konsep eksternalitas
dengan menyatakan bahwa ada perbedaan antara swasta ekonomi produksi dan produk
ekonomi masyarakat (mishan and Quah :243). Analisis Biaya Manfaat (Benefit Cost)
sering digunakan untuk menganalisis kelayakan proyek-proyek pemerintah. Pelaksanaan
proyek pemerintah umumnya mempunyai tujuan yang berbeda dengan investasi swasta.
Pada proyek swasta, biasanya diukur berdasarkan kepada keuntungan yang didapatkan.
Pada proyek pemerintah, keuntungan seringkali tidak dapat diukur dengan jelas karena
tidak berorientasi kepada keuntungan. Dengan kata lain, keuntungan didasarkan kepada
manfaat umum yang diperoleh oleh masyarakat. Sebagai contoh proyek pemerintah
antara lain : proyek pembangunan jalan, pembangunan jembatan, pengendalian banjir,
pengendalian polusi, dan lain-lain. Sehubungan dengan hal tersebut, analisis NPV dan
IRR yang umumnya digunakan untuk proyek investasi swasta tidak digunakan untuk
menilai kelayakan investasi dari proyek pemerintah.
A. Biaya (Cost)
Biaya dalam proyek digolongkan menjadi empat macam, yaitu :
1. Biaya Persiapan
Biaya persiapan adalah biaya yang dikeluarkan sebelum proyek yang bersangkutan
benar benar dilaksanakan, misalnya biaya studi kelayakan pada lahan yang akan
digunakan untuk proyek termasuk di dalamnya studi kelayakan pada daerah dan
masyarakat sekitarnya dan biaya untuk mempersiapakan lahan yang akan digunakan.
3. Biaya Operasional
Biaya operasional masih dapat dibagi lagi menjadi biaya gaji untuk karyawan, biaya
listrik, air dan telekomunikasi, biaya habis pakai, biaya kebersihan, dan sebagainya.
B. Manfaat (Benefit)
Manfaat yang akan terjadi pada suatu proyek dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Manfaat Langsung
manfaat langsung dapat berupa peningkatan output secara kualitatif dan kuantitatif akibat
penggunaan alat-alat produksi yang lebih canggih, keterampilan yang lebih baik dan
sebagainya.
Ada beberapa metode untuk menganalisis manfaat dan biaya suatu proyek adalah sebagai
berikut :
1. Metode Payback Period (PP)
metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali. karena itu
satuan hasilnya bukan persentase. tetapi satuan waktu (bulan, tahun, dan sebagainya).
karena model ini mengukur seberapa cepat suatu investasi bisa kembali, maka dasar
yang dipergunakan adalah aliran kas (cash flow). Payback period merupakan teknik
analisis investasi yang relatif mudah dan sederhana. Sehingga banyak digunakan.
namun demikian, Payback period mengandung kelemahan, yaitu:
a. metode ini mengabaikan penerimaan-penerimaan investasi atau proceeds yang
diperoleh setelah payback period tercapai
b. metode payback period mengabaikan nilai waktu uang
c. metode payback period tidak dapat digunakan untuk pengambilan keputusan
investasi yang bersifat mutually exclusive
2. Pemerintah
Proyek-proyek pemerintah pada umumnya mengukur manfaat penggunaan sumber
sumber ekonomi yang diukur dengan harga pasar oleh karena harga pasar pada pasar
persaingan sempurna mencerminkan nilai sesungguhnya dari sumber-sumber
ekonomi yang digunakan. Pada keadaan dimana tidak terdapat persaingan sempurna
maka harga-harga pasar tidak menunjukkan nilai sumber-sumber ekonomi yang
sesungguhnya. Dalam hal ini yang harus dilakukan adalah menyesuaikan harga
sumber ekonomi dengan menggunakan harga bayangan (shadow prices). misalnya
pemerintah membangun suatu dam di daerah Cilacap. Apabila tenaga kerja yang
dipakai untuk membangun dam tersebut adalah tenaga kerja yang menganggur, maka
harga buruh atau upah yang dihitung bukanlah upah yang diberikan kepada para
buruh, akan tetapi upah bayangan yang besarnya adalah nol. jadi dalam menghitung
manfaat dan biaya kitahanya menghitung manfaat dan biaya yang mencerminkan nilai
oportunitas hasil proyek atau biaya proyek. Beberapa faktor yang menyebabkan tidak
terdapatnya harga-harga sebagaimanayang terjadi pada pasar persaingan sempurna
adalah adanya unsur monopoli, adanya pajak, adanya pengangguran, dan adanya
surplus konsumen. Secara umum dapat dikatakan bahwa pada proyek-proyek
pemerintah, semua input yang digunakan haruslah diukur dari biaya marginal
produksinya (atau harga yang terjadi pada pasar persaingan sempurna).
Analisis manfaat dan biaya dalam kenyataannya lebih sudah dari pada teori yang sudah dibahas,
karena baik manfaat maupun biaya bisa berubah sepanjang waktu. Hal ini dapat terjadi pada
proyek investasi yang nilai ekonomisnya berlangsung lama dan kebanyakan mempunyai aspek
resiko. Disamping itu meskipun biaya modal hanya terjadi pada permulaan investasi tetapi biaya
operasi yang jumlahnya cukup besar kemungkinan harus dikeluarkan dalam tahun-tahun
mendatang. 1mplikasi ini adalah perlunya ketelitian dalam menentukan faktor diskonto dan
memperkirakan resiko yang tidak dikehendaki yang mungkin terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
(http://medinaayesha.blogspot.com/2013/teknik-analisis-biaya-manfaat-atau-cba.html)
(https://sidikpunya.wordpress.com/analisa-biaya-dan-manfaat)
Mishan, and Easton Quah. 2007. Cost Benefit Analysis, 5 th edition. Newyork :
Routledge
Pearce, David. 2008. wCost Benefit Analysisw dalam Kuper, Adam, Jessica Kuper. 2008.
Ensiklopedi 1lmu 1lmu Sosial. Jakarta : Rajawali.
Sjafrizal. 2008. Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi. Jakarta : Niaga Swadaya.
Sugiyono, Agus. 2001. Makalah Ekonomi Publik Analisis Manfaat dan Biaya Sosial.
Dalam situs http://sugiyono.webs.com/paper/p00.pdf diakses tanggal 11 Mei 2003
pukul 11.05.