keterangan:
AIC: Annual Investment Cost
IIC: Initial Investment Cost
n: inflasi
k: masa pakai
l: masa hidup
Perhitungan biaya non investasi hanya dengan menjumlahkan seluruh biaya
pertahun. Hasil akhir penjumlahan seluruh biaya adalah Present Value Cost (PV cost)
atau total biaya.
g. Melakukan Analisis Untuk Menentukan Pilihan dari Alternatif atau Intervensi yang
Paling Menguntungkan
Setelah data tentang total biaya dan manfaat sudah tersedia maka dilakukan
perhitungan NPV (Nett Present Value) = PV Benefit - PV Cost. Kemudian dihitung Rasio
Biaya Manfaat (Cost Benefit Ratio) untuk setiap intervensi. Bila intervensi yang dianalisa
lebih dari 2 maka dapat dibuat tabel untuk memudahkan dilakukannya analisis setiap
intervensi.
Kelebihan dan Kelemahan Cost Benefit Analysis
a. Kelebihan
1. Dapat dibandingkan.
2. Transparan.
3. Dapat mengukur efisiensi ekonomi (ketika satu pilihan dapat meningkatkan efisiensi,
pilihan tersebut harus diambil).
4. Memasukkan keuntungan dan biaya sosial
5. Sebagai dasar yang kuat guna mempengaruhi keputusan dalam hal ini legislatif atau
sumber dana dan meyakinkan mereka untuk mengivestasikan dana dalam berbagai
proyek.
b. Kelemahan
1. Penghitungan ekonomi untuk public good dengan mengunakan Cost Benefit Analysis
sulit untuk dilakukan.
2. Tidak dapat mengukur aspek multi dimensional seperti keberlangsungan, etika,
partisipasi publik dalam pembuatan keputusan dan nilai-nilai sosial yang lain.
3. Cost Benefit Analysis juga lebih berfungsi memberikan informasi kepada pengambil
keputusan, tetapi tidak dengan sendirinya membuat keputusan.
4. Fokus pada efisiensi sehingga sering melupakan equity. Keduanya adalah dua kriteria
yang berdiri sendiri dalam ekonomi kesejahteraan.
5. Efisiensi tergantung oleh beberapa pandangan, seperti pemerintah, masyarakat,
generasi muda, tua, muda, pria, atau bahkan wanita.
6. Terdapat kesulitan dalam menghitung biaya dan manfaat sosial secara kuantitatif.
7. Manfaat dan biaya yang berwujud (tangible) lebih mudah untuk dihitung, akan tetapi
yang bersifat tidak berwujud (intangible) relatif lebih sulit dihitung.
8. Membutuhkan sumber daya manusia dengan kemampuan dan pengetahuan yang baik
untuk melakukan perhitungan CBA.
9. Tidak ada standar dalam kuantifikasi manfaat.
Perbedaan Teknik CBA dan CEA
Persamaan dan Perbedaan CBA dan CEA
Cost Benefit Analysis Cost Effectiveness Analysis
Kegunaan Mencari alternatif yang Mencari alternatif yang
paling menguntungkan murah
Tujuan a. Memilih diantara beberapa Memilih diantara beberapa
alternatif yang tujuannya alternatif yang tujuannya
berbeda. sama.
b. Memutuskan apakah suatu
rencana dilaksanakan atau
tidak
Perhitungan effectiveness Tidak ada a. Dalam satuan output.
b. Membandingkan biaya
satuan.
Perhitungan benefit a. Dalam nilai uang. Tidak ada
b. Membandingkan B/C ratio.
Perhitungan cost Dalam nilai uang Dalam nilai uang
Contoh Penghitungan Cost Benefit Analysis
Rumah Sakit “HARU BIRU” mempunyai keinginan untuk berinvestasi di bidang
pelayanan spesialis jantung atau pengembangan ruang rawat inap VIP. Data yang ada untuk
kedua program tersebut adalah sebagai berikut : (Asumsi tingkat inflasi = 13% ; jangka
waktu analisis 6 tahun)
1. Pendirian Poli Spesialis Jantung
a. Bangunan, tanah dan seluruh fasilitasnya Rp. 1.000.000.000
b. Biaya operasional tetapnya adalah Rp. 10.000.000 per tahun.
c. Biaya operasional variabelnya adalah Rp. 5.000 per pasien
d. Tarif per pasien Rp. 20.000 dan selalu meningkat sebesar Rp. 5.000 setiap tahunnya.
e. Jumlah pasien rata-rata per hari 20 pasien untuk tahun ke-dua dan terus meningkat 5
pasien setiap tahunnya.
a. (Pada tahun I belum ada pasien karena belum beroperasi).
f. Pendapatan lain-lain adalah 30% dari pendapatan langsung.
Tabel 1. Jumlah Pasien Poli Spesialis Jantung Rumah Sakit Haru Biru
Tahun
No. Uraian
1 2 3 4 5 6
1 2 3 4 5 6
b. Biaya Variabel
Tabel 3. Biaya Variabel Poli Spesialis Jantung Rumah Sakit Haru Biru
No. Uraian Tahun
1 2 3 4 5 6
Uraian 1 2 3 4 5 6
P B P B P B P B P B P B
*tarif per pasien Rp 20.000 dengan setiap tahunnya selalu meningkat Rp 5.000
Benefit pada tahun pertama = 4800 pasien x 20.000 = 96.000.000
Benefit tahun kedua = 6000 pasien x 25.000 = 150.000.000
E. Df x total benefit
= 0,885 x
124.800.000
Berdasarkan penghitungan analisis CBA di atas, didapatkan nilai rasio antara benefit dan cost dari pelayanan poli spesialis
jantung adalah 0,83. Hal ini membuktikan bahwa poli spesialis jantung bersifat merugikan karena nilai rasionya lebih kecil dari
1. Hal ini juga dibuktikan dengan nilai NPV yang negatif menunjukkan bahwa nilai present value benefit lebih kecil daripada
present value biaya.
Tabel 1. Jumlah Hari Perawatan Pasien Ruang VIP Rumah Sakit Haru Biru
Tahun
No. Uraian
1 2 3 4 5 6
2. Jumlah TT 4 4 4 4 4 4
1 2 3 4 5 6
Keterangan:
Tahun ke 0 selesai 60% jadi total bangunan, tanah dan fasilitas untuk 4 kamar adalah 4x 500.000.000 = 2.000.000.000 sehingga 60% x
2.000.000.000 adalah 1.200.000.000 sisanya pada tahun kedua yaitu 800.000.000
b. Biaya Variabel
Tabel 3. Biaya Variabel Pengembangan Ruang VIP Rumah Sakit Haru Biru
No. Uraian Tahun
1 2 3 4 5 6
*Biaya operasional variabel adalah Rp. 25.000 per pasien per hari
Dst.
Uraian 1 2 3 4 5 6
P B P B P B P B P B P B
Dst,….
Fee institusi dari dokter spesialis adalah 20% dari tarif visite (Rp. 100.000) per pasien per hari.
Benefit dari fee institusi dari dokter pada tahun pertama = 20% x 730x 100.000 = 14.600.000
Benefit dari fee institusi dari dokter pada tahun pertama = 20% x 876 x 100.000 = 17.520.000
Dst…
(df x total
benefit = 0,885
x 472.600.000)
B/C 1,033
Tahun ke 0 = 1
(1+0,13)1
Dst..
Berdasarkan penghitungan analisis CBA di atas, didapatkan nilai rasio antara benefit dan cost dari pengembangan ruang
VIP adalah 1,033. Hal ini membuktikan bahwa pengembangan ruang VIP bersifat menguntungkan karena nilai rasionya
lebih besar dari 1. Hal ini juga dibuktikan dengan nilai NPV yang positif menunjukkan bahwa nilai present value benefit lebih
besar daripada present value biaya.