Daftar Isi
BAB 4: FASILITAS 22
PERENCANAAN PROSES 22
P ENDA HULU AN
A. MANAJEMEN OPERASI
B. STRATEGI OPERASI
2. Kualitas
Manajer operasi bertanggung jawab untuk dapat menjamin kualitas
produk atau jasa yang dihasilkan dapat memenuhi persyaratan. Untuk itu
Manajer Operasi dapat menjamin bahwa tahapan operasi yang dibangun
sudah mempertimbangkan jaminan kualitas sesuai standar yang telah
ditetapkan.
4. Pemilihan Lokasi
Keputusan lokasi organisasi manufaktur dan jasa menentukan
kesuksesan perusahaan. Kesalahan yang dibuat pada saat ini akan
berdampak pada efisiensi perusahaan.
8. Persediaan
Keputusan persediaan bisa dioptimalkan hanya bila kepuasan pelanggan,
pemasok perencanaan produksi dan sumber daya manusia menjadi
pertimbangan
9. Penjadwalan
Jadwal produksi yang dapat dikerjakan dan efisien harus dikembangkan
dengan mempertimbangkan sumber daya manusia dan fasilitas.
10. Pemeliharaan
Keputusan harus dibuat pada tingkat keandalan dan kestabilan yang
diinginkan. Sistem harus dibuat untuk menjaga keandalan dan kestabilan
tersebut.
Competitive Advantage dari integrasi ke seluruh komponen yang ada
akan berdampak jangka panjang jika dibandingkan dengan penekanan pada
produk dan jasa yang dihasilkan. Di samping itu, seluruh bagian dari
perusahaan diharapkan dapat menerjemahkan strategi korporasi menjadi
strategi operasi pada setiap bagian. Perumusan strategi korporasi menjadi
strategi operasi disebut dengan Policy Deployment. Di samping itu, dikenal
pula istilah balance scorecard yang merupakan alat untuk mengukur
performa dari suatu perusahaan. Mengingat strategi bersifat jangka panjang
dan dipengaruhi lingkungan luar pengetahuan akan isu-isu terbaru sangat
diperlukan bagi seorang manajer operasi.
Dalam lingkungan global sekarang ini ada empat jenis strategi operasi
yang dapat digunakan dalam menggapai peluang dalam lingkungan yang
semakin tanpa batas (global). Empat macam strategi tersebut adalah:
a. Strategi Internasional. Menggunakan ekspor dan lisensi untuk memasuki
pasar global.
b. Strategi Multidomestik. Membagi wewenang dengan memberi otonomi
yang cukup berarti pada setiap bisnis. Keputusan operasi tersebar di
setiap Negara untuk meningkatkan penanggapan lokal.
c. Strategi Global dimana keputusan operasi tersentralisasi pada kantor
pusat dengan melaksanakan koordinasi standarisasi dan pembelajaran
antara fasilitas sehingga dapat tercapai skala ekonomi produksi.
d. Strategi Tranasional memanfaatkan skala ekonomi dan pengetahuan juga
penekanan akan respons, dengan mengetahui bahwa kemampuan dasar
tidak hanya ada di negara asal tetapi juga dapat berada dimana saja.
B AB 2
P ENDA HULU AN
A. DESIGN PROCESS
Desain merupakan sebuah seni dan suatu proses desain harus dikelola
secara efektif. Perlu saudara ketahui, proses desain sangat bermanfaat dan
efektif untuk beberapa hal, antara lain:
1. menyelaraskan antara persyaratan-persyaratan yang diinginkan
pelanggan dengan karakteristik barang dan jasa yang akan
dikembangkan;
2. menjamin bahwa persyaratan-persyaratan yang diinginkan pelanggan
dibuat dengan biaya efisien;
3. mengurangi penggunaan waktu yang telah ditetapkan untuk desain
barang/jasa baru;
4. memperkecil perbaikan dalam membuat desain.
3. Idea Generation
Proses desain mulai dari mengartikan pelanggan dan
mengidentifikasikan secara aktif kebutuhan pelanggan. Pada tahap ini, ide-
ide barang baru atau perbaikan keberadaan barang dapat digali dari beberapa
sumber, mencakup pemilik perusahaan, departemen R&D, komplain-
komplain dan saran-saran pelanggan, riset pemasaran, supplier, sales person,
karyawan pabrik, dan pengembangan teknologi baru. Selain itu, pesaing juga
sebagai sumber ide untuk barang dan jasa (lihat Gambar 1).
Pemasaran membawa ide-ide dan kebutuhan pelanggan yang
diidentifikasikan dari tahap pertama proses desain dan diformulasikan
sebagai alternatif konsep barang. Studi kelayakan dinilai dengan analisis
pasar melalui survei pelanggan, wawancara, dan tes pasar. Selanjutnya, dari
teknik dan analisis strategik menjawab pertanyaan-pertanyaan, seperti berikut
ini.
a. Apakah risiko atau investasi modal tinggi?
b. Apakah perusahaan mempunyai tenaga kerja dan management skill
untuk mendukung kebutuhan teknologi?
c. Apakah barang baru akan memberikan keunggulan bersaing bagi
perusahaan tersebut?
Product
Service Concept
Feasibility
study
Performance
Specification
Preliminary
Design Production
design
Revising & Testing
Prototypes
Functional Functional
design design
Design
Manufacturing or
Specification Delivery Spec.
Pilot run
And final test
New product or
Service launch
P ENDA HULU AN
1. Proyek (Projects)
Proyek merupakan salah satu tipe produksi yang dibuat untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan secara individual. Suatu proyek akan melibatkan uang
dalam jumlah yang besar dan dilaksanakan dalam jangka waktu yang
panjang. Oleh karena itu, hanya ada sedikit pelanggan dan keterlibatan
pelanggan sangat tinggi. Para pelanggan akan sangat terlibat dalam desain
produk dan juga identifikasi bagaimana proyek akan dilaksanakan.
6. Analisis Proses
Analisis proses adalah pengujian yang sistematis dari semua aspek suatu
proses dengan tujuan untuk meningkatkan operasinya artinya, membuat suatu
operasi lebih cepat, lebih efisien, lebih murah atau lebih peka terhadap
pelanggan. Alat-alat analisis proses terdiri dari 3 jenis, yaitu diagram alur
proses, diagram proses, dan peta proses.
Diagram alur proses pembuatan suatu produk atau jasa dapat dilihat dari
perspektif yang luas. Diagram ini menggunakan lima lambang standar untuk
menguraikan suatu proses, yaitu O (operasi), □ (inspeksi), ⇒ (transportasi),
D (keterlambatan) dan s (penyimpanan). Perincian dari tiap proses bukanlah
hal penting bagi diagram ini walaupun waktu dan jarak antarproses telah
termasuk di dalamnya. Baik aktivitas nonproduktif (inspeksi, transportasi,
keterlambatan, penyimpanan) maupun aktivitas produktif (operasi), diagram
alur proses mungkin juga digunakan untuk meneliti efisiensi satu rangkaian
proses dan menyarankan peningkatan suatu proses. Diagram alur proses juga
menyediakan suatu standarisasi metode langkah-langkah suatu proses dan
yang dapat digunakan sebagai suatu alat pelatihan.
Diagram alur proses hanyalah sebuah grafik yang menggambarkan
jalannya suatu proses secara nyata. Perincian setiap langkah diagram proses
ditampilkan dalam sebuah grafik sederhana. Titik-titik keputusan dapat
ditambahkan di dalamnya, secara paralel dengan alur proses. Diagram proses
yang lebih rumit dan kompleks biasa disebut peta proses.
7. Reengineering Process
Proses direncanakan sebagai jawaban atas fasilitas, produk, teknologi,
pasar atau harapan pelanggan baru. Proses harus dianalisis untuk peningkatan
secara berkesinambungan. Ketika usaha peningkatan berkesinambungan telah
dilakukan dan harapan tidak tercapai dengan proses yang ada maka telah
saatnya untuk mendesain ulang atau reengineer kembali proses itu. Jadi,
reengineering proses adalah desain ulang suatu proses secara total.
Proyek reengineering merupakan jawaban atas terobosan pencapaian
tujuan secara cepat dan dramatis. Biasanya 50% - 100% peningkatan
pencapaian tujuan diperoleh dalam jangka waktu 12 bulan. Dalam rangka
mencapai hasil menarik seperti itu, regu reengineering mulai dari selembar
kertas kosong dan memikirkan kembali semua aspek proses, dari mulai
tujuan sampai keluaran, struktur, teknologi, dan tugas. Hubungan antara
kemajuan berkelanjutan, peningkatan terobosan, dan reengineering.
Fasilitas
P ENDA HULU AN
PERENCANAAN PROSES
Tujuan dari strategi tata letak adalah untuk mengembangkan tata letak
yang ekonomis yang dapat membantu pencapaian ke empat hal di atas,
sehingga dapat memenuhi kebutuhan perusahaan untuk bersaing.
Bagaimana perusahaan yang berbeda-beda secara luas menggunakan tata
letak untuk mendukung strategi mereka. Dalam buku dicontohkan, Bandara
Internasional Pittsburgh, merupakan terminal bandara yang baru, berbentuk
huruf X dan jalur pendaratan pesawatnya ada dua. Kedua hal ini
menyebabkan berkurangnya keterlambatan penerbangan, penumpang
pesawat lebih merasa nyaman, biaya bahan bakar menurun, menambah
kecepatan pada saat tinggal landas, dan kota menjadi pusat dan lokasi
bisnis/konferensi yang lebih menarik. Kriteria tata letak dalam mendesain
bandara mencakup berkurangnya macet, jarak, dan keterlambatan.
Macam pendekatan dalam penyusunan tata letak adalah sebagai berikut.
Manajemen Proyek
P ENDA HULU AN
A B
1 2 3
Bulan
Aktivitas
Membuat Fondasi
Pengadaan Material
Membangun rumah
Memilih karpet
Penyelesaian pekerjaan
1 3 5 7 9
Waktu
PERT dan CPM, dua teknik jaringan yang banyak dipergunakan dan
perlu dibicarakan secara singkat, memiliki kemampuan untuk
memperkirakan hubungan utama dan kegiatan yang saling terkait dalam
proyek yang rumit. PERT dan CPM memiliki batasan dalam diagram Gantt
yang lebih mudah. Bahkan dalam proyek besar, diagram Gantt dapat
dipergunakan sebagai ringkasan status proyek dan dapat melengkapi
pendekatan jaringan lain. PERT dan CPM dibuat untuk membantu para
manajer proyek dalam melakukan penjadwalan, melakukan pengawasan dan
mengendalikan proyek yang besar dan kompleks.
Apa pun pendekatan yang dipergunakan oleh manajer proyek,
penjadwalan menyediakan beberapa manfaat sebagai berikut.
1. Menunjukkan hubungan tiap aktivitas kepada yang lainnya dan kepada
seluruh proyek.
2. Menunjukkan hubungan utama di antara kegiatan-kegiatan.
3. Mendorong penentuan waktu yang diperlukan dan perkiraan biaya untuk
setiap kegiatan.
4. Membantu meningkatkan kegunaan sumber daya manusia, uang, dan
material dengan identifikasi hambatan kritis dalam proyek.
1 2 3
Aktivitas
Finish
Build Work
1 2 4 House 6 7
Design house Order and
And obtain financing Receive material
Select Select
paint Carpet
Untuk lebih jelasnya dapat kami sampaikan dalam ilustrasi berikut ini
(Gambar 5).
(ES=5, EF=5)
(ES=3, EF=5)
(ES=8, EF=9)
1 2 4 6 7
a + 4m+ b
Rata-rata (mean) t =
6
2
æb - a ö÷
Varian 2 = ççç ÷
è 6 ø÷
(harap pelajari Contoh 6.1 halaman 234 buku Russell)
Sering kali oleh karena satu dan lain hal adakalanya skedul pelaksanaan
proyek dilakukan pengurangan dalam upaya mencapai batas waktu
penyelesaian proyek. Dengan kata lain proyek harus dapat diselesaikan lebih
cepat dari yang tercantum pada analisis jaringan kerja CPM/PERT. Untuk
dapat mengurangi skedul tersebut dilakukan dengan mempekerjakan lebih
banyak tenaga kerja ataupun menambah waktu kerja yang berdampak
terhadap penambahan sumber daya (material, mesin dan lain-lain). Dengan
ini biaya pelaksanaan proyek akan meningkat. Oleh karena itu, perlu
dilakukan analisis yang berkaitan dengan waktu dan biaya. Pengurangan
waktu pelaksanaan proyek ini yang disebut Project Crashing. Project
Crashing dilakukan dengan mengurangi waktu pengerjaan dari satu kegiatan
yang kritis menjadi lebih cepat dari waktu pengerjaan yang normal.
Pengkajian crashing dilakukan terhadap seluruh aktivitas dengan
pertimbangan waktu yang tercepat dan biaya yang termurah, dengan
perhitungan sebagai berikut.
P ENDA HULU AN
Strategi Biaya
Strategi Respons Strategi Diferensiasi
Rendah
Tujuan Penuhi permintaan Menanggapi Penelitian pangsa
Pemasok dengan biaya perubahan kebutuhan pasar bersama-
serendah mungkin dengan cepat untuk sama dengan
meminimkan habisnya pengembangan
persediaan produk
Kriteria Pilih pemasok Pilih karena kapasitas, Pilih karena
Pemilihan terutama karena kecepatan dan keterampilan
Dasar biaya fleksibilitas pengembangan
produk
Karakteristik Mempertahankan Menanam modal Proses modular
Proses utilitas rata-rata yang dalam kapasitas yang menuju mass
tinggi berlebih dan proses production
yang fleksibel
Karakteristik Meminimalkan Kembali ke sistem Meminimalkan
Persediaan persediaan di cepat tanggap, dengan persediaan dalam
seluruh rantai untuk menyediakan rantai untuk
menekan biaya persediaan cadangan menghindari produk
usang
Karakteristik Memendekkan lead Menanamkan investasi Menanamkan
Lead Time time sepanjang tidak secara agresif untuk investasi secara
meningkatkan biaya mengurangi lead time agresif untuk
produksi mengurangi lead
time pengembangan
Karakteristik Memaksimalkan Menggunakan desai Menggunakan desai
Desain Produk kinerja dan produk dengan waktu modular untuk
meminimalkan biaya set up yg rendah menunda
diferensiasi selama
mungkin
1. Electronic Business
Electronic Business sering disebut sebagai e-commerce menunjuk pada
penggantian proses fisik pada elektronik, merupakan aplikasi interaksi antara
perusahaan yang berbeda, seperti interaksi antara individu dan perusahaan.
3. Supplier
Pembeli perlu membentuk hubungan jangka panjang dengan supplier
yang komitmen. Supplier jangka panjang cenderung akan memahami
sasaran-sasaran luas dari perusahaan dan konsumen akhir. Penggunaan hanya
beberapa pemasok dapat menciptakan nilai dengan memungkinkan pemasok
mempunyai skala ekonomis yang menghasilkan biaya transaksi dan biaya
produksi lebih rendah.
Supplier yang sedikit dengan komitmen yang besar terhadap pembeli,
menyediakan sesuai permintaan, merespons langsung dengan cepat dan tepat.
Hal yang mendukung sistem ini, yaitu sistem JIT karena memberikan
keahlian inovasi dan teknologi. Faktor yang terpenting dalam sistem JIT
adalah kepercayaan yang ditimbulkan dari budaya perusahaan yang serasi
antara supplier dan pembeli sehingga hubungan lebih kuat.
4. Distribusi
Kegiatan distribusi mencakup seluruh saluran distribusi, proses dan
fungsi-fungsi, meliputi tempat penyimpanan dan transportasi suatu produk
sampai pada konsumen akhir (pengguna).
Manajemen distribusi melibatkan pengelolaan pemeliharaan bahan baku
dan produk, tempat penerimaan, tempat penyimpanan produk dan bahan
baku, pengepakan dan pengiriman pesanan. Distribusi dan transportasi juga
sering mengarah pada logistik. Faktor yang paling penting dalam transportasi
dan distribusi adalah kecepatan.
6. Transportasi
Sistem transportasi dapat dilakukan, antara lain dengan:
a. kereta api;
b. angkutan udara;
c. truk;
d. angkutan air;
e. pipa;
f. alat pengangkut paket.
A. PERAMALAN
Namun, tidak ada teknik yang secara total akurat, tetapi metode ini dapat
dijadikan panduan dalam pembuatan keputusan strategik perusahaan.
Dalam lingkungan bisnis global saat ini, perencanaan strategik telah
memfokuskan pada manajemen rantai suplai dan total quality management
(TQM).
1. Prediksi suatu produk menentukan berapa banyak persediaan
dibutuhkan, berapa banyak produk harus dibuat, berapa banyak bahan
baku harus dibeli dari supplier untuk memenuhi prediksi kebutuhan
pelanggan. Selanjutnya terkait dengan masalah-masalah transportasi,
pergudangan, penyimpanan, distribusi, dan pengiriman.
2. Dalam jangka panjang prediksi terhadap peningkatan teknologi, produk
baru, dan perubahan pasar merupakan suatu hal yang kritis bagi desain
strategik dari rantai suplai perusahaan di masa mendatang.
Dalam pasar global saat ini jika perusahaan tidak dapat secara efektif
meramalkan produk apa yang diminati pada masa yang akan datang dan tidak
dapat memprediksi produk apa yang akan diproduksi oleh pesaing maka
mereka tidak akan mempunyai kemampuan untuk mengembangkan sistem
produksi dan pelayanan untuk bersaing. Apabila perusahaan tidak dapat
memprediksi pasar yang akan dimasuki dan tidak mempunyai sistem
produksi dan distribusi untuk memasuki pasar maka mereka akan tertinggal
dari pesaing-pesaingnya yang mempunyai kemampuan memprediksi secara
akurat.
B. METODE PERAMALAN
P ENDA HULU AN
Persaingan dalam suatu usaha pada saat ini sangat ditentukan oleh
kemampuan dalam merespons permintaan konsumen dalam waktu yang
cepat. Oleh karena itu, perusahaan dituntut agar dapat merencanakan dan
mengelola tingkat sumber daya yang dimiliki agar dapat memenuhi
permintaan konsumen. Salah satu sumber daya yang harus dikelola oleh
perusahaan adalah kapasitas yang tersedia dari perusahaan tersebut.
Perencanaan Kapasitas termasuk dalam strategi jangka panjang
mengingat di dalam perencanaannya akan mempertimbangkan seluruh
sumber daya dari perusahaan. Keputusan yang diambil selanjutnya akan
mempengaruhi biaya operasi, waktu tunggu, tingkat respons perusahaan,
yang selanjutnya mempengaruhi daya saing perusahaan (Russell halaman
393). Berikut ini, tiga macam strategi yang berkaitan dengan kapasitas.
1. Capacity lead strategy yang berarti kapasitas tersedia telah
mengantisipasi pertumbuhan permintaan. Peningkatan kapasitas
diharapkan akan menarik konsumen yang tidak terpenuhi permintaannya
dari pesaing.
2. Capacity lag strategy, di mana kapasitas baru akan ditingkatkan setelah
diketahui adanya peningkatan permintaan. Strategi ini biasanya
digunakan pada industri dengan produk yang standar tingkat persaingan
yang rendah sehingga kehilangan konsumen akibat tidak terpenuhinya
permintaan akan segera teratasi setelah kapasitas meningkat.
3. Average capacity strategy, di mana peningkatan kapasitas bersamaan
dengan harapan peningkatan permintaan.
Pemilihan satu dari kriteria di atas disebut pure strategy, sedangkan lebih
dari satu disebut mixed strategy. Pemilihan antara pure strategy dan mixed
strategy tidak dapat secara pasti ditentukan, tetapi berdasarkan evaluasi
terhadap biaya yang dikeluarkan.
Perhitungan biaya minimum dalam menentukan strategi dapat dilakukan
dengan metode linear programming atau transportation methods (Pelajari
modul kuantitatif supplement transportasi, Operation Management Jay
Heizer dan Barry Render). Untuk permasalahan yang lebih kompleks dapat
menggunakan Linear Decision Rule (LDR) atau Search Decision Rule
(SDR).
Setelah menentukan strategi yang dipilih untuk memenuhi permintaan,
selanjutnya yang perlu dilakukan adalah disaggregation, yaitu penjabaran
perencanaan agregat ke dalam level yang produksi. Disaggregation perlu
dilakukan mengingat perhitungan perencanaan agregat dilakukan dalam satu
lini produksi bukan berdasarkan item dan periode waktu perhitungan adalah
6 sampai 12 bulan sehingga perlu dipersingkat dalam hitungan bulan atau
minggu. Hasil dari disaggregation berupa jadwal induk produksi atau master
production schedule.
Untuk perusahaan jasa perencanaan agregat sampai dilakukannya
disaggregation sehingga dihasilkan jadwal induk produksi sangat sulit
dilakukan hal ini disebabkan hal-hal berikut ini.
1. Pada umumnya jasa tidak dapat disimpan, apabila dapat hanya dalam
waktu yang singkat 1 hari sampai 1 minggu.
2. Permintaan sangat sulit diramalkan mengingat terlalu beragam, di mana
permintaan tertinggi dalam kurun waktu yang pendek dan sebaliknya.
3. Kapasitas sulit direncanakan mengingat jenis pelayan jasa yang berbeda
atau tidak beragam sehingga sulit menetapkan waktu penyelesaiannya.
4. Waktu dan tempat pelayanan yang sangat spesifik.
5. Tenaga kerja. Tenaga kerja merupakan sumber daya yang sangat
fleksibel. Permintaan yang berfluktuasi dapat diatasi dengan
mempekerjakan tenaga kerja paro waktu atau lembur.
B. MANAJEMEN PERSEDIAAN
2Co D
Qopt =
Cc
Di mana Co = biaya pengadaan
Cc = biaya simpan
D = permintaan
(Harap pelajari Contoh 10.2 halaman 466 buku Operation Management
Russell).
2C 0 D
Qopt = æ ö÷
Cc ççççèç1- d÷ ÷
÷
p ø÷
C. JUST-IN-TIME
1. Pembebanan
Proses pembagian kerja pada sumber daya yang tersedia disebut
pembebanan. Pada dasarnya pekerjaan dapat dijalankan oleh setiap orang dan
berbagai macam mesin tetapi dengan konsekuensi tingkat efisiensi yang
berbeda. Apabila kapasitas yang tersedia mencukupi maka para pekerja
seharusnya ditempatkan pada sesuai keterampilan yang dimiliki dengan
menggunakan mesin yang dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut sangat
efisiensi. Untuk selanjutnya hal utama dalam proses pembagian kerja adalah
penentuan tugas mesin dengan pertimbangan tingkat efisiensi mesin dalam
menyelesaikan pekerjaan. Selanjutnya, apabila tidak terjadi kelebihan beban
kerja maka pekerjaan dapat dilanjutkan pada proses selanjutnya sesuai
dengan stasiun kerja, apabila terjadi beban kerja yang berlebihan perlu
diputuskan pekerjaan mana yang lebih diutamakan dan pekerjaan mana yang
akan ditunda pengerjaannya. Di dalam penyelesaian masalah pembebanan
dapat digunakan linear programming (pelajari contoh latihan suplemen b
Operation Management Jay Heizer dan Barry Render).
2. Antrian (Sequencing)
Antrian terjadi apabila ada dua pekerjaan yang dibebankan pada satu
mesin. Proses penyelesaian dari urutan pekerjaan inilah yang dimaksud.
dengan antrian. Apabila tidak ada suatu instruksi khusus maka proses akan
berjalan berdasarkan order yang pertama diterima untuk khusus ini disebut
First Come First Served (FCFS). Apabila terjadi penumpukan lebih mudah
bagi pekerja untuk memproses pekerjaan berdasarkan order yang paling akhir
diterima yang biasa disebut Last Come First Served (LCFS). Apabila
diperlukan dapat diberlakukan kebijakan berdasarkan prioritas dari
pekerjaan yang akan diselesaikan. Dengan cara ini, dikenal earliest due date
(DDATE) dan highest customer priority, di mana prioritas pekerjaan
disesuaikan dengan set up yang telah terpasang. Bentuk lain dari DDATE
adalah minimum slack dan smallest critical ratio (CR), di mana prioritas
pekerjaan berdasarkan pekerjaan dengan slack atau CR terkecil. Adapun
bentuk-bentuk dari antrian adalah sebagai berikut.
a. Antrian dengan satu proses. Merupakan bentuk paling sederhana dari
antrian, di mana tidak ada pekerjaan atau proses baru pada saat sedang
dilakukan analisis pekerjaan dengan waktu penyelesaian pekerjaan dan
due date time tetap serta waktu setup diabaikan. Performance dari
masing-masing metode antrian diukur berdasarkan prioritas dan jumlah
pekerjaan yang dapat diselesaikan selama due date time serta lamanya
waktu keterlambatan (harap pelajari latihan suplemen buku Operation
Manajemen Jay Heizer dan Barry Render).
b. Antrian dengan dua proses. Untuk mengevaluasi metode terbaik dalam
menyelesaikan pekerjaan dengan dua proses digunakan Johnson’s rule
dengan tahapan sebagai berikut.
1) Buat daftar mengenai waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan bagi setiap proses. Buat dalam bentuk matriks yang
menggambarkan kebutuhan dari masing-masing pekerjaan.
2) Pilih waktu proses yang terkecil. Bila ada pada proses pertama,
tempatkan pada awal dari antrian.
3) Bila waktu proses terkecil ada pada proses kedua, letakkan pada
akhir antrian.
4) Hilangkan pekerjaan dalam daftar.
5) Ulangi langkah-langkah tersebut sehingga semua pekerjaan
diselesaikan.
(Harap pelajari suplemen D buku Operation Management Jay
Heizer dan Barry Render)
c. Antrian dengan banyak proses dan pekerjaan. Berdasarkan hasil
simulasi diperoleh informasi bahwa tidak ada solusi terbaik dalam
menyelesaikan proses antrian dengan banyak proyek dan pekerjaan.
Namun demikian, dari hasil simulasi didapatkan gambaran sebagai
berikut .
1) SPT (smallest processing time) sangat cocok pada saat beban kerja
yang besar. SPT bertujuan untuk mengurangi mean flow time dan
rata-rata jumlah pekerjaan dalam sistem serta persentase jumlah
keterlambatan.
2) SLACK pada saat kegiatan normal, di mana kapasitas tidak
menjadi pembatas maka penggunaan metode SLACK akan
memberikan hasil yang baik terhadap waktu proses dan due date.
3) DDATE apabila sistem diprioritaskan untuk mengurangi
keterlambatan dengan keterbatasan jumlah pekerjaan yang terlambat
lebih besar dari SPT.
4) LPT, apabila dimungkinkan dapat melaksanakan subkontrak, di
mana pekerjaan yang besar dikerjakan sendiri dan pekerjaan yang
kecil dilaksanakan oleh pihak lain.
5) FCFS coco pada saat operasi dalam kapasitas yang rendah.
6) Apabila di dalam memproduksi terdapat proses perakitan tidak
disarankan untuk menerapkan SPT, lebih baik menggunakan
DDATE.
A. JAMINAN KUALITAS
1. Definisi Kualitas
Menurut American National Standards Institute (ANSI) dan the
American Society for Quality Control (ASQC), definisi kualitas adalah
berikut ini.
The totally of features and characteristics of product or service
that bears on its ability to satisfy given needs. Artinya, kualitas
adalah karakteristik total produk atau jasa untuk memberi kepuasan
terhadap suatu kebutuhan.
b. Prinsip-prinsip TQM
TQM menghadirkan seperangkat prinsip-prinsip manajemen yang
terfokus pada peningkatan kualitas sebagai pendorong semua fungsi di
berbagai lini. Prinsip-prinsip itu adalah berikut ini.
1) Berorientasi pelanggan (customer oriented).
2) Kepemimpinan (leadership).
3) Perencanaan strategik (strategic planning).
4) Tanggung jawab pekerja (employee responsibility).
5) Peningkatan kualitas berkelanjutan (continuous improve-ment).
6) Kerja sama (cooperation).
7) Metode-metode statistik (statistical methods).
8) Pendidikan dan pelatihan (training and education).
1. -Chart
Dengan -chart sampel diambil secara dan diukur berdasarkan proporsi
dari produk yang gagal terhadap jumlah sampel. Selanjutnya dibandingkan
dengan batas bawah dan atas dari nilai -chart. Walaupun penggunaan -
chart bersifat pengukuran attribute discrete (contoh jumlah barang yang
rusak), tetapi diasumsikan jumlah sampel yang besar maka tetap dapat
menggunakan pendekatan sebaran normal. Untuk itu, persamaan yang
digunakan adalah berikut ini.
2. c-Chart
Apabila tidak memungkinkan untuk menggunakan proporsi sebagai alat
ukur sehubungan jumlah dari kemungkinan dari sampel tidak diketahui.
Untuk itu, digunakan jumlah dari produk yang rusak untuk sebagai ukuran
dengan menggunakan c-chart. Pengukuran c-chart adalah menggunakan
distribusi normal dengan asumsi jumlah populasi sangat besar sehingga
kemungkinan terjadinya kerusakan sangat kecil. Perhitungan batas bawah
dan atas dari c-chart adalah sebagai berikut.
Di mana:
Z = nilai standar deviasi dari nilai rata-rata
c = rata-rata dari sampel
= Standar deviasi
(Pelajari Latihan 15.2 halaman 682 buku Operation Management Russell)
4. R-chart
Pada R-chart, range merupakan perbedaan antara nilai terkecil dan
terbesar dari sampel. Perbedaan ini menggambarkan keragaman yang
dihasilkan dari suatu proses. Perhitungan dari range adalah sebagai berikut.
Batas atas (Upper Control Limit) = D4 R
Batas bawah (Under Control Limit) = D3 R
Sedangkan nilai R dihitung dengan rumus sebagai berikut.
R
R=
k
Di mana R = range dari masing-masing sampel
k = jumlah sampel
(Harap pelajari Contoh pada Statistical Process Control Operation
Management Jay Heizer dan Barry Render).
5. X-chart
Untuk x-chart rata-rata dari sampel dihitung dan diplotkan pada chart.
Untuk sampel dilakukan 4 atau 5 kali pengulangan dengan nilai rata-rata
sebagai berikut.
x1 + x 2 + x 3 ...x k
x=
k
sedangkan batas bawah dan atas dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Batas atas (Upper Control Limit) = x + A2 R
C. TEORI ANTRIAN
Source of
Costumers
Antrian Pelayanan
calling
population
Kedatangan
Pelayanan
konsumen
b. Waktu Pelayanan
Waktu pelayanan adalah waktu yang dibutuhkan untuk melayani seorang
pelanggan, biasanya digambarkan menggunakan distribusi eksponensial
negatif.
Antrian Pelayanan
2) Single-channel, multiple-phase
3) Multiple-channel, single-phase
4) Multiple-channel, multiple-phase
f. Karakteristik Operasi
Matematika yang digunakan dalam analisis antrian bukan suatu solusi
yang terbaik, namun secara umum dapat dipergunakan dalam mengukur
karakteristik operasi yang menggambarkan kinerja sistem antrian dan juga
dapat dipergunakan oleh manajemen dalam mengevaluasi sistem dan
pengambilan keputusan.
Karakteristik dasar operasi yang dipergunakan dalam analisis antrian,
meliputi hal-hal berikut ini.
Tabel 5. Karakteristik Analisis Antrian
Biaya Total
Biaya Pelayanan
Biaya
Perkiraan
Biaya Antrian