Anda di halaman 1dari 143

PENYUSUNAN RENCANA BISNIS

BIMBINGAN TEKNIS

TIM PENYUSUN
PENYUSUNAN
RENCANA BISNIS BUMD
PENDAHULUAN

TIM PENYUSUN
Badan Usaha Milik Daerah
PP 54 Tahun 2017 tentang BUMD
• Badan Usaha Milik Daerah adalah badan usaha yang seluruh atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh Daerah.
• Pendirian BUMD ditetapkan dengan Perda.
• BUMD terdiri atas:
• perusahaan umum Daerah (PERUMDA); dan
• perusahaan perseroan Daerah (PERSERODA).
• Pendirian BUMD bertujuan untuk:
• memberikan manfaat bagi perkembangan perekonomian Daerah;
• menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang
dan/atau jasa yang bermutu bagi pemenuhan hajat hidup masyarakat
sesuai kondisi, karakteristik dan potensi Daerah yang bersangkutan
berdasarkan tata kelola perusahaan yang baik; dan
• memperoleh laba dan/atau keuntungan.
Apa itu Rencana Bisnis ?
• Business Plan  DOKUMEN TERTULIS yang
merinci seluk-beluk usaha/bisnis
• Mencakup informasi STATUS SAAT INI,
KEBUTUHAN MENDATANG, dan HASIL YANG
DIHARAPKAN dari usaha/bisnis baru tersebut

MASA
DEPAN
SAAT
INI
?
Definisi Rencana Bisnis (1)
 Rencana bisnis adalah rincian kegiatan dengan
jangka waktu paling singkat 3 (tiga) tahun atau
yang disebut business plan (penjelasan pasal 23
ayat (2) pada Peraturan Pemerintah Nomor 54
Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah).
 Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
118 Tahun 2018 Mengenai Rencana Bisnis,
Rencana Kerja dan Anggaran, Kerja Sama,
Pelaporan dan Evaluasi Badan Usaha Milik
Daerah, rencana bisnis adalah rincian kegiatan
dengan jangka waktu 5 (lima) tahun.
Definisi Rencana Bisnis (2)
 Rencana Jangka Panjang adalah rencana strategis yang
mencakup rumusan mengenai tujuan dan sasaran yang
hendak dicapai oleh BUMN dalam jangka waktu 5 (lima)
tahun (Pasal 1 nomor 3 pada Keputusan Menteri BUMN
Nomor: Kep-102/MBU/2002 Tentang Penyusunan Rencana
Jangka Panjang Badan Usaha Milik Negara)
RENBIS
 Rencana Jangka Panjang, yang selanjutnya disingkat RJP
adalah rencana strategis yang memuat sasaran dan tujuan
=
Persero yang hendak dicapai dalam jangka waktu 5 (lima)
tahun (Pasal 1 nomor 3 pada Peraturan Menteri Keuangan RJPP
Nomor 28/PMK.06/2013 tentang Penyusunan, Penyampaian
Dan Pengubahan Rencana Jangka Panjang Dan Rencana Kerja
Dan Anggaran Perusahaan Perseroan (Persero) di Bawah
Pembinaan dan Pengawasan Menteri Keuangan)
Rencana Bisnis Yang Baik
→ Singkat dan padat
→ Terorganisir rapi dengan penampilan menarik
→ Rencana yang menjanjikan
→ Hindari melebih-lebihkan proyeksi
→ Kemukakan risiko-risiko bisnis yang signifikan
→ Tim terpercaya dan efektif
→ Fokus
→ Target pasar
→ Realistis
→ Spesifik
Manfaat Rencana Bisnis
PETA JALAN. Perencanaan bisnis adalah juga peta jalan bagi
perusahaan. Seperti kapan kita harus mulai kerja dan kapan kita
harus mulai berhenti untuk melakukan manuver selanjutnya.
Dalam hal ini perencanaan bisnis dibutuhkan untuk pencapaian
target yang telah kita tetapkan di awal tahun.
MONITOR PELAKSANAAN. Dengan adanya perencanaan bisnis,
kita bisa memonitor pekerjaan kita. Sejauh mana keberhasilan
yang telah kita raih dan kegagalan yang harus dibenahi.
ALAT KOORDINASI. Dengan perencanaan bisnis sebagai alat
koordinasi (semua karyawan dan unit kerja) maka akan terjadi
suatu sinkronisasi menuju keberhasilan bersama.
ALAT EVALUASI. Sebagai feedback untuk menyusun perencanaan
berikutnya. Dapat digunakan dalam melaksanakan kebijakan
reward dan punishment.
Faktor Kegagalan dalam Rencana Bisnis
Tidak sedikit Rencana Bisnis yang gagal diwujudkan. Mullins
(2010) dan Forbes (2011) menyatakan bahwa
penyebabnya, di samping faktor eksternal yang memang
berubah cepat dan makin sulit diprediksi, juga terletak
pada kelemahan rencana bisnis itu sendiri, seperti:
a. Konsep rencana bisnis yang belum matang;
b. Rencana bisnis menggunakan asumsi-asumsi yang
belum teruji kebenarannya (tidak valid);
c. Model bisnis yang kurang cocok untuk diterapkan di
dalam industri entitas bersangkutan;
d. Pihak manajemen gagal merumuskan strategi yang
tepat dalam rencana bisnis.
PENYUSUNAN
RENCANA BISNIS BUMD
ISI RENCANA BISNIS

TIM PENYUSUN
Kerangka (Outline) Rencana Bisnis

Pasal 88 ayat 2 pada Peraturan Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 118 Tahun
Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 2018 Mengenai Rencana Bisnis, Rencana Kerja dan Anggaran,
tentang BUMD Kerja Sama, Pelaporan dan Evaluasi Badan Usaha Milik
Daerah
1. Evaluasi hasil rencana bisnis Ringkasan eksekutif
sebelumnya; 1. Pendahuluan
2. Kondisi BUMD saat ini; 2. Evaluasi hasil Rencana Bisnis sebelumnya bagi BUMD yang
3. Asumsi yang dipakai dalam sudah berjalan
penyusunan rencana bisnis; 3. Kondisi BUMD saat ini
dan 4. Arah, sasaran, strategi, dan kebijakan
4. Penetapan visi, misi, sasaran, 5. Program BUMD
strategi, kebijakan, dan 6. Penerapan manajemen risiko
program kerja. 7. Asumsi yang dipakai dalam penyusunan Rencana Bisnis
8. Proyeksi keuangan, investasi dan penyertaan modal
Berdasarkan Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 118 Tahun 2018

RENBIS BUMD – Outline : BAB 1. Pendahuluan


Pendahuluan memuat penjelasan secara umum mengenai:
a. Latar belakang dan sejarah BUMD
b. Arah kebijakan, strategi, program kerja, dan pendanaan dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah terkait dengan
BUMD
c. Analisis kebutuhan daerah dan kelayakan bidang usaha bagi BUMD
yang baru berdiri
d. Analisis investasi bagi BUMD yang sudah berdiri
e. Maksud dan tujuan pendirian BUMD
f. Arah pengembangan secara umum, termasuk visi, misi maksud,
tujuan, dan jangka waktu Rencana Bisnis BUMD
g. Struktur Rencana Bisnis yang akan dibuat
PENJARINGAN ASPIRASI - JARING ASMARA

Jaring Asmara adalah sebuah Pemerintah


istilah yang mulai popular pada
tahun 2012. Hal ini terjadi sebagai Perguruan
aplikasi metode pendekatan Masyarakat
Tinggi
komunikasi antara pemerintah
dengan masyarakat. Jaring
BUMD
Asmara sendiri merupakan
singkatan dari Penjaringan
Aspirasi Masyarakat. Apabila mau
Perbankan Pemasok
lebih komprehensif maka seluruh
wakil stakeholders dilakukan
penjaringan aspirasi… Pelanggan
PENYUSUNAN
RENCANA BISNIS BUMD
EVALUASI HASIL RENCANA BISNIS

TIM PENYUSUN
Berdasarkan Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 118 Tahun 2018

RENBIS BUMD – Outline : BAB 2. Evaluasi hasil Rencana


Bisnis sebelumnya bagi BUMD yang sudah berjalan

Bagian ini memuat penjelasan secara umum mengenai:


a. Evaluasi pelaksanaan Rencana Bisnis yang masih
berjalan, dengan membandingkan antara Rencana Bisnis
dengan RKA BUMD dan realisasi setiap tahun yang
meliputi:
1. Asumsi yang digunakan
2. Pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dan
penyimpangan (deviasi) yang terjadi
3. Realisasi sumber dana
4. Pelaksanaan strategi dan kebijakan yang telah
ditetapkan;
b. Masalah yang dihadapi BUMD dan upaya-upaya
pemecahan masalah yang telah dan akan dilakukan.
Evaluasi hasil Rencana Bisnis sebelumnya bagi
BUMD yang sudah berjalan
1. Ringkasan eksekutif
2. Pendahuluan
3. Evaluasi hasil Rencana Bisnis sebelumnya bagi
BUMD yang sudah berjalan
4. Kondisi BUMD saat ini
5. Arah, sasaran, strategi, dan kebijakan Evaluasi hasil
6. Program BUMD
7. Penerapan manajemen risiko Rencana Bisnis
8. Asumsi yang dipakai dalam penyusunan sebelumnya bagi
Rencana Bisnis BUMD yang
9. Proyeksi keuangan, investasi dan penyertaan
modal sudah berjalan

Bagian ini memuat penjelasan secara umum mengenai:


a. Evaluasi pelaksanaan Rencana Bisnis yang masih berjalan, dengan membandingkan
antara Rencana Bisnis dengan RKA BUMD dan realisasi setiap tahun yang meliputi:
1. Asumsi yang digunakan
2. Pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dan penyimpangan (deviasi) yang terjadi
3. Realisasi sumber dana
4. Pelaksanaan strategi dan kebijakan yang telah ditetapkan
b. Masalah yang dihadapi BUMD dan upaya-upaya pemecahan masalah yang telah dan
akan dilakukan.
Tahun 0 Tahun Evaluasi Rencana Bisnis
1 2 3 4 5

Rencana
Implementasi (Pelaksanaan)
Bisnis
Rencana Bisnis
Tahun 1-5
Tahun
6 7 8 9 10
Rencana
Bisnis Implementasi (Pelaksanaan)
Tahun 6-10 Rencana Bisnis

Evaluasi Renbis 1 - 5 Rencana Bisnis 6 - 10

Tahun
11 12 13 14 15
Rencana
Bisnis Implementasi (Pelaksanaan)
Tahun 11-15 Rencana Bisnis

Evaluasi Renbis 6 - 10 Rencana Bisnis 11 - 15


Asumsi Yang Digunakan
Asumsi yang dipakai dalam penyusunan rencana bisnis
antara lain terdiri dari:
1) Asumsi eksternal, antara lain: Bandingkan
a. Pertumbuhan ekonomi
b. Tingkat inflasi asumsi di
c. Tingkat suku bunga Rencana Bisnis
d. Nilai tukar
dengan RKAP
e. Perubahan eksternal yang signifikan
2) Asumsi internal, antara lain: dan Realisasi
a. Rencana ekspansi bisnis
b. Pertumbuhan karyawan
c. Pertumbuhan pendapatan operasi dan beban
operasi
Pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dan
penyimpangan (deviasi) yang terjadi
Buat analisis rasio keuangan
(vertical dan horizontal) ataupun
Analisis Dupont lalu bandingkan
proyeksi sasaran di Rencana Bisnis
dengan RKAP dan Realisasi
Realisasi sumber dana
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 54 TAHUN 2OI7
TENTANG
BADAN USAHA MILIK DAERAH
Bandingkan proyeksi
BAB IV sumber dana di
MODAL BUMD
Bagian Kesatu Rencana Bisnis
Sumber Modal BUMD
Pasal 19 dengan RKAP dan
Sumber modal BUMD terdiri atas: Realisasi
a. penyertaan modal Daerah;
b. pinjaman;
c. hibah; dan
d. sumber modal lainnya.
EVALUASI HASIL
RENCANA BISNIS
CONTOH

TIM PENYUSUN
Contoh Evaluasi hasil Rencana Bisnis - Evaluasi
pelaksanaan Rencana Bisnis 201X-205X
Di dalam bab ini, dijelaskan evaluasi pelaksanaan rencana bisnis periode sebelumnya, yaitu periode 201X-
205X dimana rencana bisnis tersebut disusun menggunakan asumsi makroekonomi. Asumsi yang dipakai
untuk rencana bisnis tahun 201X-205X adalah asumsi makro ekonomi yang digunakan pada penyusunan
rencana bisnis pada umumnya, yaitu inflasi, nilai tukar, Produk Domestik Bruto, dan suku bunga. Berikut
adalah gambaran asumsi makro yang digunakan dalam pelaksanaan Rencana Bisnis 201X-205X:

Berikut ini adalah evaluasi pelaksanaan Rencana Bisnis PERUSAHAAN ASURANSI XYZ Periode 201X-205X
1) Evaluasi Kinerja Operasi 201X-205X
Berikut ini adalah pencapaian kinerja pelayanan PERUSAHAAN ASURANSI XYZ periode 201X-205X:
Contoh Evaluasi hasil Rencana Bisnis - Pelaksanaan
strategi dan kebijakan yang telah ditetapkan:
Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa pada tahun 201X-205X, indeks kepuasan masyarakat dilakukan
mulai tahun 203X realisasi indeks kepuasan masyarakat setiap tahunnya mengalami peningkatan dan
melampaui dengan target yang ditentukan pada Rencana Bisnis 201X-205X.
Indeks kepuasan masyarakat diukur melalui survei kepuasan. Survei kepuasan masyarakat ini dilakukan
dengan mengedarkan kuesioner kepada setiap penerima klain. Survei ini digunakan untuk mengevaluasi
kualitas pelayanan yang dilakukan pada saat penyerahan masyarakat mengajukan klaim.
Selain survei, PERUSAHAAN ASURANSI XYZ juga berusaha responsif dan membangun komunikasi dengan
masyarakat dalam rangka terus meningkatkan kualitas pelayanan. Untuk itu PERUSAHAAN ASURANSI XYZ
membuka layanan pengaduan klaim melalui media komunikasi, yaitu telepon, surat, dan email. Semua
keluhan masyarakat yang masuk diterima dengan baik, dicatat dan segera direspon melalui media komunikasi
yang ada dan tingkat keluhan diukur dari keluhan yang disampaikan secara tertulis yang tidak dapat
diselesaikan.
Contoh Evaluasi hasil Rencana Bisnis - Masalah yang dihadapi dan upaya-
upaya pemecahan masalah yang telah dan akan dilakukan.

1. Masalah terkait Operasi


Masalah :
Realisasi rasio kerugian dan rasio klaim dan biaya penanggulangan kecelakaan lalu lintas dibagi
penerima penjaminan (underwriting) PERUSAHAAN ASURANSI XYZ selama tahun 201X – 205X
masih belum sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Solusi :
Melakukan sejumlah kegiatan dengan mitra kerja dalam hal keselamatan dan pencegahan
kecelakaan lalu lintas, seperti dialog publik dan kegiatan sosialisasi di berbagai elemen masyarakat.
2. Masalah terkait SDM
Masalah :
Belum tuntasnya pemetaan kebutuhan kader pimpinan dibandingkan dengan seluruh jumlah
karyawan di perusahaan sehingga belum terekam data pencapaian tahun ke tahun.
Solusi :
Menyediakan kader hasil asesmen dan tes kelayakan yang tersimpan pada kumpulan kandidat yang
berbakat (talent pool).
PENYUSUNAN
RENCANA BISNIS BUMD
KONDISI BUMD SAAT INI

TIM PENYUSUN
Berdasarkan Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 118 Tahun 2018

RENBIS BUMD – Outline : BAB 3. Kondisi BUMD saat ini

Kondisi BUMD saat ini memuat penjelasan


mengenai:
a. Analisis kekuatan, kelemahan, kesempatan,
ancaman, atau yang sering disebut analisis
SWOT, termasuk penentuan bobot serta
peringkat masing-masing;
b. Analisis posisi BUMD dalam menghadapi
persaingan usaha; dan
c. Analisis daya tarik pasar dan daya saing
BUMD

Alat atau Konsep yang digunakan, diantaranya :


PESTLE, Value Chain, SWOT, 5 Forces Porter, dan Strategi Generik
Lingkungan Bisnis

Lingkungan Makro/Jauh:

Lingkungan Industri: • Politik


• Ekonomi
•Daya tawar pemasok •Daya tawar pembeli
•Hambatan Masuk

Lingkungan Internal:
• Sosial Aspek Keuangan
Aspek SDM • Teknologi
Aspek Pemasaran
Aspek Operasional
Aspek Informasi
• Budaya Aspek Manajemen

• Hukum
•Persaingan dalam industri
•Ketersediaan barang substitusi
PESTLE

1. Politik: Stabilitas politik

2. Ekonomi: pertumbuhan ekonomi, tingkat bunga,


nilai tukar, dan inflasi

3. Sosial: Demografi

4. Teknologi: Inovasi teknologi

5. Legal (Hukum): Regulasi/Peraturan perundang-


undangan

6. Environment (Lingkungan Alam): Aspek


lingkungan hidup
• Rantai nilai  bisnis dilihat sbg
rantai aktifitas pengubahan input
Analisis Rantai Nilai
menjadi output yg bernilai bg
pelanggan.
• Analisis Rantai Nilai  analisis
kontribusi nilai suatu bisnis pd
pelanggan dlm hal aktifitas-
aktifitasnya.
• Aktifitas:
• Aktifitas Primer (Primary Activity)
 aktifitas yg terlibat dlm
penciptaan fisik produk,
pemasaran, pengiriman dan
layanan purna jual
• Aktifitas Pendukung (Support
Activity)  aktifitas yg terlibat
dlm penyediaan infrastruktur dan
mendukung aktifitas primer
1. Melakukan analisis SWOT (strength, Analisis SWOT
weakness, opportunity, dan threats)

2. Menentukan beberapa alternatif


strategi (EFAS & IFAS) Analisis SWOT adalah alat yang benar-benar
berguna untuk melakukan analisis strategis
dan untuk memahami posisi terkini suatu
3. Membuat SWOT Matrix
organisasi (PS) dalam lingkungannya
(internal dan eksternal).
S (Strength) W (Weakness)
4. Perumusan strategi Tentukan faktor2 Tentukan faktor2
kekuatan internal kelemahan
internal
O (Opportunity) Strategi SO: Strategi WO:
Tentukan faktor2 Ciptakan strategi Ciptakan strategi
peluang eksternal yang yang
menggunakan meminimalkan
kekuatan untuk kelemahan untuk
memanfaatkan memanfaatkan
peluang peluang
T (Threat) Strategi ST: Strategi WT:
Tentukan faktor2 Ciptakan strategi Ciptakan strategi
ancaman yang yang
eksternal menggunakan meminimalkan
kekuatan untuk kelamahan dan
mengatasi menghindari
ancaman ancaman
Analisis SWOT - Identifikasi Analisis

Strength Weakness Opportunity Threat


(Kekuatan) (Kelemahan) (Peluang) (Ancaman)
1. Apa kelebihan (nilai 1. Hal apa yang perlu 1. Celah/ kesempatan/ 1. Hambatan apa yang
lebih) perusahaan ditingkatkan pada peluang apa saja yang saat ini sedang
anda? perusahaan anda? perusahaan anda dapat dihadapi?
2. Apa yang membuat 2. Hal apa yang harus di lihat? 2. Hal apa yang telah
perusahaan anda lebih hindari oleh 2. Trend apa saja yang dilakukan oleh pesaing
baik dari perusahaan perusahaan anda? saat ini sedang anda?
lainnya? 3. Faktor apa saja yang berlangsung & sesuai 3. Perkembangan apa
3. Apa keunikan dapat menyebabkan dengan core business yang dapat menjadi
perusahaan anda? perusahaan anda perusahaan anda? ancaman untuk
4. Hal apa yang dapat kehilangan penjualan? perusahaan anda?
menyebabkan 4. Apa kelemahan yang 4. Apakah ada perubahan
perusahaan Anda dilihat & dirasakan oleh dari pesaing yang dapat
mendapatkan konsumen dari mengancam
penjualan (nilai jual)? perusahaan anda? perkembangan bisnis
5. Apa kelebihan (nilai 5. Apa yang telah perusahaan anda?
lebih) yang dilihat & dilakukan oleh para
dirasakan oleh pesaing sehingga
konsumen dari mereka lebih baik dari
perusahaan anda? perusahaan anda?
Analisis SWOT - Matriks SWOT

a. S-O (Optimis) =
Mengoptimalkan potensi
untuk menangkap peluang
b. W-O (Oportunis) =
Menggunakan peluang untuk
mengatasi masalah
c. S-T (Kreatif) =
Mengoptimalkan potensi
untuk mengatasi ancaman
d. W-T (Survival) = Menjaga
masalah agar tidak
bertambah & ancaman tidak
memperburuk kondisi
Portes’s Five Forces Analysis adalah suatu alat yang
sederhana namun sangat berguna untuk memahami
dimana letak kekuatan perusahaan kita dalam
5 Forces Porter
menghadapi situasi persaingan di dunia bisnis.
URGENSI DAYA SAING BAGI BUMD :
• Mendorong produktivitas & meningkatkan kemandirian

DAYA SAING • Meningkatkan kapasitas & kontribusi terhadap perekonomian daerah.


• Efisiensi

Menggambarkan
kemampuan bersaing di
masa lalu, masa kini, &
dapat diproyeksikan ke
masa depan.
• PRODUKTIVITAS
• EFISIENSI
• PROFITABILITAS

Bersifat dinamis & INDIKATOR DAYA


berfluktuasi dari waktu ke SAING
waktu bergantung pada: • Keunikan
(1) Tingkat produk/jasa
persaingan/kompetisi, (2) • Kualitas
perubahan perilaku produk/jasa
permintaan, & (3) • Harga bersaing
kemampuan dasar industri
Strategi Generik

Keunggulan Posisi Biaya Rendah Kekhasan yang


Target dirasakan konsumen
Seluruh Industri Keunggulan Biaya Diferensiasi
Menyeluruh
Segmen Tertentu Fokus

a. Strategi Keunggulan Biaya Menyeluruh (Cost Leadership)


Strategi ini, perusahaan berusaha untuk mencapai kemampuan biaya produksi dan distribusi
yang paling rendah, sehingga dapat memberikan harga produk yang lebih rendah dari pesaing
dan memenangkan persaingan dalam pangsa pasar yang besar.

b. Strategi Diferensiasi (Differentiation)


Strategi ini, perusahaan lebih memusatkan pada usahanya dalam menciptakan ciri produk yang
khas serta dalam program pemasaran, sehingga datat memenangkan persaingan dengan
membuat citra yang khas pada konsumen.

c. Strategi fokus (Focus)


Strategi ini, perusahaan memusatkan usahanya untuk melayani sebagian kecil segmen pasar
dan tidak melayani pasar secara luas.
KONDISI BUMD SAAT
INI
CONTOH

TIM PENYUSUN
PESTLE (Political, Economy, Social, Technology,
Legal, and Environmental) - 1
Contoh :
Analisis PESTLE Bank XYZ adalah sebagai berikut :
Gejolak politik akan memengaruhi para investor dan pelaku bisnis untuk berinvestasi di dalam negeri
saat ini. Para investor pun hanya bisa memprediksi tanpa mengetahui bagaimana keadaan Indonesia
sebenarnya. Keadaan ini dibuktikan dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika
POLITIK Serikat dan menurunnya pergerakan saham Indonesia dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Disamping itu, dengan masih labilnya politik, maka ini juga akan memengaruhi tingkat likuiditas
perbankan, sehingga kondisi ini membuat ketidakpastian para investor yang bakal berinvestasi di
Indonesia. Perbankan pun juga masih menunggu atas kebijakan yang akan dicanangkan pemerintah.
Kondisi persaingan perbankan yang semakin ketat untuk memperebutkan pelanggan akan membuat
Bank XYZ selalu memikirkan berbagai strategi untuk menghadapi para pesaingnya.
EKONOMI Adanya pandemi virus berdampak besar bagi perekonomian nasional menyebabkan pemerintah
harus merelokasikan anggaran fokus untuk Kesehatan dan ekonomi nasional sedangkan di satu sisi
penerimaan pemerintah menurun akibat terganggunya sektor ekonomi.
Bank XYZ telah melakukan transformasi budaya dengan menanamkan nilai-nilai budaya yang
diterapkan pada pedoman kerja pegawai. Hal tersebut tercermin dari prestasi Bank XYZ menjadi
SOSIAL
service leader perbankan nasional dengan menempati urutan pertama pelayanan prima..
Prestasi lain, Bank XYZ juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak dalam penerapan Good
Corporate Governance, dan dari dua pencapaian tersebut memiliki dengan korelasi dengan respon
positif para investor tercermin dari peningkatan harga sahamnya.
PESTLE (Political, Economy, Social, Technology,
Legal, and Environmental) - 2
Pemanfaatan teknologi bank XYZ telah mengunakan layanan khusus yaitu layanan internet banking
(e-Banking) yaitu layanan informasi dan tranksasi mobile yang fleksibel selama 24 jam sehari dimana
nasabah mampu melakukan tranksasi melalui fasilitas internet.
TEKNOLGI
Perkembangan teknologi juga berdampak pada persaingan antar bank. Selain itu berkembang
pesatnya teknologi juga membuat kriminalitas cyber terjadi pada perbankan.
Di internet banking XYZ aman dari bahaya key logger karena Bank XYZ saat ini sudah mengunakan
token pin. Token PIN Mandiri ini berfungsi untuk menghasilkan PIN yang selalu berganti (PIN Dinamis)
setiap kali nasabah melakukan transaksi finansial.
Secara geografis, Indonesia diuntungkan dengan letaknya yang berada diantara 2 benua dan
LINGKUNGAN
samudra. Hal ini akan menguntungkan Indonesia dalam perdagangan dalam skala nasional dan
internasional. Namun potensi bencana yang ada Indonesia cukup besar seperti Gempa bumi, gunung
meletus, Tsunami dan lain sebagainya.
Dengan adanya kerjasama yang baik antara BI dengan Pemerintah, serta sekarang adanya kerjasama
dengan OJK diharapkan perkembangan perbankan akan lebih baik.
Adanya peraturan baru tentang Perlindungan ​Konsumen Jasa Sistem Pembayaran dimaksudkan untuk
mencerminkan prinsip-prinsip perlindungan konsumen. Dengan adanya peraturan tersebut
HUKUM diharapkan dapat membantu setiap konsumen pengguna jasa sistem pembayaran (contoh yang
paling sederhana adalah pemegang kartu kredit atau ATM/debet) untuk memahami hak dan
kewajibannya sebagai konsumen jasa sistem pembayaran.
Saat ini juga banyak dikeluarkan regulasi untuk memperlancar roda ekonomi agar perekonomian
Indonesia bergerak kembali
Porter’s 5 Forces - 1
Contoh :
Analisis 5 Forces Porter Indomaret adalah sebagai berikut :
INDOMARET

Persaingan Tingkat persaingan antara competitor sendiri semakin hari semakin ketat. Jika kembali ke sekitar 10 tahun yang lalu, pesaing-
antara pesaing yang memiliki scope dan segmentasi pasar yang sama dengan Indomaret masih cenderung sedikit. Masyarakat pun
competitor dahulu lebih cenderung memilih pergi ke warung atau pasar untuk membeli kebutuhan rumah sehari-hari, seperti : sabun,
yang sudah odol, sampo dan lain-lain. Namun setelah adanya tren mini-market yang menjamur di Indonesia beberapa tahun belakangan,
ada Indomaret mulai memiliki rival-rival yang memiliki target pasar yang sama, baik secara segmentasi maupun secara lokasi.
Dapat kita ambil contoh yaitu Alfa mart. Persaingan yang sangat jelas terjadi antara kedua franchise mini-market tersebut.
Bayangkan saja, tidak hanya barang yang dijual kedua mini-market ini sekitar 80% sama namun juga hampir di setiap cabang
mini-market tersebut berletak berdekatan atau bahkan berdampingan. Mungkin ini menjadi tanda tanya yang besar juga di
kepala masyarakat, mengenai apa yang membuat mereka saling sikut menyikut untuk mendapatkan pangsa. Dan bukankah,
dengan mereka membuka cabang yang berdekatan akan semakin menurunkan peluang mereka untuk mendapat pelanggan
yang lebih banyak? Pertanyaan itu mungkin akan terus menjadi pertanyaan, namun yang bisa kita pelajari adalah kehadiran
competitor dalam dunia bisnis (terutama bagi Indomaret) mungkin merupakan ancaman yang paling besar. Selain karena
competitor tersebut berhubungan langsung dengan pelanggan yang merupakan sumber kehidupan sebuah bisnis, competitor
juga dapat dijadikan bahan perbandingan bagi para masyarakat sebelum menentukan keputusan untuk membeli. Untuk itu,
dalam hal mempertahankan bisnis tentunya Indomaret harus terus melakukan improvements dan terus kreatif dalam
menemukan pembeda yang menjadikannya pemenang hati pelanggan.
Ancaman dari Indomaret sebagai pebisnis lama dalam bidang mini-market tentu tidak menanggap pendatang-pendatang barunya sebagai
pendatang hal yang sepele. Kita tahu, sekitar 2-3 tahun yang lalu, “demam Seven Eleven” melanda Indonesia khususnya Jakarta. Seven
baru Eleven yang merupakan pendatang baru begitu menyedot perhatian masyarakat terutama kalangan muda. Selain itu, tren
mini-market yang dikembangkan menjadi tempat ngopi dan nongkrong ini tentunya diikuti dengan beberapa pendatang lain
yaitu Lawson, Family Mart, Alfa Express, Circle K (mengembangkan konsepnya). Ancaman-ancaman ini tentunya merupakan
serangan besar bagi Indomaret saat ini. Namun Indomaret sendiri pun sangat fleksibel dan gesit dalam menanggapi selera
pasar, Indomaret pun memunculkan tipe baru dari bisnis franchise nya yaitu Indomaret Point. Hal ini tentunya sangat baik
dilakukan untuk menjaga ke-eksisan Indomaret di mata pelanggan agar tidak dianggap kuno dan ditinggalkan.
Porter’s 5 Forces - 2
INDOMARET

Ancaman dari Indomaret, Alfa Mart, Lawson, Family Mart memiliki paling tidak 50% barang yang sama untuk dijual. Ini membuat
produk atau masyarakat dapat memilih dengan leluasa toko mana yang akan didatanginya untuk menjawab kebutuhannya. Namun
jasa pengganti tentu untuk pebisnis terutama Indomaret itu merupakan hal yang kurang menguntungkan. Setiap bisnis tentunya
mendambakan untuk memiliki konsumen tetap atau konsumen yang terikat untuk selalu membeli hanya pada toko
tersebut saja. Disini tentunya ancaman ini haruslah diatasi Indomaret dengan melihat peluang akan produk-produk yang
diminati masyarakat yang belum terdapat di pesaingnya. Indomaret sendiri sebelumnya sudah cukup baik mengatasi
masalah ini. Indomaret memproduksi sendiri berbagai produk sehari-hari seperti gula, air mineral,minyak sayur dan masih
banyak lainnya. Produk tersebut cenderung menguntungkan karena pesaing lain belum memilikinya. Pesaing hanya
menjual barang-barang dari pemasok yang tentunya menjadikan barang-barang tersebut lebih mahal dibandingkan
produk dari Indomaret. Ini langkah pengatasan yang baik mengenai ancaman produk pengganti, yaitu bersaing dalam hal
harga.
Daya tawar Pemasok yang merupakan sumber dari barang dagang yang dijual Indomaret tentunya tahu bagaimana barangnya
menawar diminati oleh masyarakat, selain itu pemasok juga tentunya menginginkan untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi.
pemasok Disitulah letak kesulitan Indomaret dalam menangani daya tawar menawar dengan pemasok. Disatu sisi Indomaret harus
menanggapi permintaan akan harga tawaran pemasok, namun juga mempertimbangkan akan harga yang akan dilempar
ke pasar. Kedua harga tersebut haruslah seimbang dan juga harus menguntungkan bagi pihak Indomaret sendiri selaku
perantara.
Daya tawar Seperti yang sudah dijelaskan diatas, pelanggan tentunya sangat jeli dalam memilih barang. Tidak hanya berdasarkan
menawar kualitas, namun juga dalam hal harga. Pembeli akan selalu mencari tempat yang menyediakan barang dengan harga-harga
pembeli termurah. Hal inilah yang menjadikan adanya pengaruh akan daya tawar menawar pembeli akan Indomaret untuk terus
menjual barang dengan harga bersaing. Disinilah Indomaret harus menemukan harga yang tepat untuk menarik minat beli
pembeli ditengah tuntutan untuk harga yang lebih murah.
Analisis SWOT - 1
Contoh :
Analisis SWOT PD PASAR ABC adalah sebagai berikut :
KEKUATAN KELEMAHAN
1. Ketersediaan aset dalam jumlah besar berbentuk 1. Sebagian fisik bangunan pasar yang dimiliki sudah
tanah dan bangunan pasar, yang tersebar di seluruh berusia tua..
wilayah sebanyak 151 lokasi, meliputi alat usaha: kios, 2. Kualitas SDM yang kurang memadai.
MCK, space reklame, parkir dan kaki lima. 3. Akses menuju lokasi pasar pada umumnya sangat
2. Ketersediaan SDM pengelola dalam jumlah memadai padat dan semrawut.
sebanyak + 2.000 personil. 4. Sebagai salah satu BUMD yang berbentuk perusahaan
3. Pasar-pasar yang dikelola, pada umumnya berada di daerah terikat dengan seperangkat aturan yang
lokasi strategis, tumbuh sebagai area perdagangan bersifat birokratis.
pada titik-titik keramaian di pinggiran jalan raya 5. Pola peremajaan/pembangunan pasar yang kurang
maupun dekat dengan areal pemukiman. tepat, sebagian besar peremajaan pasar tidak
4. Pasar Tradisional yang dikelola menyediakan produk mengacu pada jumlah pedagang lama sehingga
yang beragam dengan harga murah. menyediakan jumlah tempat usaha jauh lebih besar,
5. Dukungan Pemerintah Daerah hal ini menyebabkan tempat perdagangan banyak
kosong.
6. Keberadaan para pedagang sebagai stake holder
utama, merupakan tantangan tersendiri bagi para
pengelola pasar, para pedagang sering kali tidak
kooperatif dalam menyikapi setiap perubahan, baik
perubahan yang datang dari internal organisasi
maupun yang datangnya dari masyarakat sebagai
konsumen.
Analisis SWOT - 2
PELUANG TANTANGAN / ANCAMAN
1. Faktor Demografi. Jakarta dan sekitarnya merupakan 1. Pertumbuhan pusat-pusat perbelanjaan.
pangsa pasar potensial bagi bisnis eceran. 2. Perubahan gaya hidup masyarakat, terutama pola
2. Ketersediaan pihak ketiga atau sektor swasta dalam berbelanja bagi Sebagian masyarakat di kota-kota
rangka memanfaatkan aset pasar dalam pola besar khususnya kalangan menengah atas.
kerjasama pembangunan peremajaan pasar sudah 3. Semaraknya belanja online
dilakukan. 4. Aturan Jarak Pasar, pengaturan jarak antara pasar
3. Otonomi Daerah, merupakan sebuah era yang tradisional dan pasar modern berdasarkan Peraturan
memungkinkan setiap daerah menggali dan Daerah Nomor 2 Tahun 2002.
mengembangkan setiap potensi ekonomi yang 5. Keberadaan Pedagang kaki lima, merupakan kelompok
dimilikinya untuk mensejahterakan daerahnya pedagang yang juga memanfaatkan aset pasar, pada
masing-masing. umumnya memiliki keterampilan dan jumlah modal
4. Pertumbuhan ekonomi mengalami kecenderungan terbatas.
naik. Kondisi ini merupakan salah satu peluang 6. Perubahan tata ruang wilayah, perkembangan kota
tersendiri bagi kegiatan ekonomi yang erat kaitannya yang pesat seiring dengan urbanisasi menyisakan
dengan kegiatan perpasaran. sedikit ruang untuk diperebutkan. Kondisi ini juga
5. Iklim investasi yang kondusif. Ketersediaan jaminan ditandai dengan perubahan tata guna lahan dalam
keamanan, pertumbuhan ekonomi yang positif kota, Sebagian membawa dampak positif terhadap
merupakan salah satu indicator terciptanya peluang keberadaan pasar, tetapi tidak sedikit pula menjadi
investasi yang menguntungkan. faktor yang menurunkan fungsi pasar tradisonal.
Analisis SWOT - 2
PELUANG TANTANGAN / ANCAMAN
1. Faktor Demografi. Jakarta dan sekitarnya merupakan 1. Pertumbuhan pusat-pusat perbelanjaan.
pangsa pasar potensial bagi bisnis eceran. 2. Perubahan gaya hidup masyarakat, terutama pola
2. Ketersediaan pihak ketiga atau sektor swasta dalam berbelanja bagi Sebagian masyarakat di kota-kota
rangka memanfaatkan aset pasar dalam pola besar khususnya kalangan menengah atas.
kerjasama pembangunan peremajaan pasar sudah 3. Semaraknya belanja online
dilakukan. 4. Aturan Jarak Pasar, pengaturan jarak antara pasar
3. Otonomi Daerah, merupakan sebuah era yang tradisional dan pasar modern berdasarkan Peraturan
memungkinkan setiap daerah menggali dan Daerah Nomor 2 Tahun 2002.
mengembangkan setiap potensi ekonomi yang 5. Keberadaan Pedagang kaki lima, merupakan kelompok
dimilikinya untuk mensejahterakan daerahnya pedagang yang juga memanfaatkan aset pasar, pada
masing-masing. umumnya memiliki keterampilan dan jumlah modal
4. Pertumbuhan ekonomi mengalami kecenderungan terbatas.
naik. Kondisi ini merupakan salah satu peluang 6. Perubahan tata ruang wilayah, perkembangan kota
tersendiri bagi kegiatan ekonomi yang erat kaitannya yang pesat seiring dengan urbanisasi menyisakan
dengan kegiatan perpasaran. sedikit ruang untuk diperebutkan. Kondisi ini juga
5. Iklim investasi yang kondusif. Ketersediaan jaminan ditandai dengan perubahan tata guna lahan dalam
keamanan, pertumbuhan ekonomi yang positif kota, Sebagian membawa dampak positif terhadap
merupakan salah satu indicator terciptanya peluang keberadaan pasar, tetapi tidak sedikit pula menjadi
investasi yang menguntungkan. faktor yang menurunkan fungsi pasar tradisonal.
Strategi Bersaing Generik Porter
Keunggulan Fokus Biaya Produk Khan (Unik)
Target
Target Luas Keunggulan Biaya Menyeluruh Diferensiasi
Segmented Fokus

Contoh :
Berikut ini adalah contoh strategi bersaing generik :

Strategi Bersaing Generik Contoh


Keunggulan Biaya Menyeluruh 1. Tip-Top (pengecer)
2. Gulaku (agroindustri)
3. Air Asia (pesawat)
4. Toyota (Manufaktur Kendaraan)
Diferensiasi 1. Aqua (air mineral)
2. Garuda (pesawat)
3. Dubai – Abu Dhabi (kota turis)
4. Melilea (Organik Bintang Lima)
5. Starbuck (Kopi)
Fokus 1. Apple (Laptop dan HP)
PENYUSUNAN
RENCANA BISNIS BUMD
ARAH DAN SASARAN

TIM PENYUSUN
Berdasarkan Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 118 Tahun 2018

RENBIS BUMD – Outline : BAB 4. Arah, sasaran, strategi, dan kebijakan


Bagian ini memuat penjelasan mengenai:
a. Arah yang merupakan rumusan kerangka pikir atau kerangka kerja untuk
menyelesaikan permasalahan bisnis dan mengantisipasi isu strategis BUMD yang
dilaksanakan secara bertahap sebagai penjabaran strategi;
b.Sasaran BUMD yang meliputi tingkat pertumbuhan, tingkat kesehatan, sasaran,
dan target tiap-tiap bidang/unit kegiatan secara kuantitatif dan spesifik setiap
tahunnya
c. Strategi yang digunakan setiap tahunnya, meliputi strategi korporasi sesuai
posisi BUMD, strategi bisnis, dan strategi fungsional tiap-tiap bidang/unit kegiatan
d.Kebijakan umum dan fungsional yang memberikan batasan-batasan
fleksibilitas dan menjadi pegangan manajemen dalam melaksanakan
Strategi/Program Kerja
Alat atau Konsep yang digunakan, diantaranya :
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, STP, 4P, Lokasi, Kapasitas, Perencanaan Produksi/Operasi,
Struktur Organisasi, MSDM, Laporan Keuangan dan Rasio Keuangan
Contoh :
“Menjadi perusahaan terkemuka di bidang Asuransi dengan mengutamakan
penyelenggaraan program Asuransi Sosial dan Asuransi Wajib sejalan dengan Visi
kebutuhan masyarakat”

Penetapan Visi Perusahaan

Visi Perusahaan
 cara pandang
jauh ke depan Dilakukan
atau gambaran dengan membuat
 Tabel
kemana
Perumusan Visi
Perusahaan harus
dibawa  eksis,
antisipatif, dan
inovatif sesuai
PT. Bank Mandiri (Persero) Menjadi partner finansial pilihan utama Anda
yang diinginkan Tbk
Perusahaan. PT. Pertamina (Persero) Tbk Menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia

PT Semen Indonesia Menjadi Perusahaan Persemenan Internasional yang Terkemuka


(Persero) Tbk di Asia Tenggara
Unilever Untuk meraih rasa cinta dan penghargaan dari Indonesia dengan
menyentuh kehidupan setiap orang Indonesia setiap harinya.
Misi
Penetapan Misi Perusahaan
Misi Perusahaan 
Tujuan jangka
panjang Perusahaan Dilakukan dengan
yang mencakup: membuat 
Tabel
1. produk/jasa yang
Perumusan Misi
diusahakan;
2. sasaran pasar
Contoh :
yang dituju;
1. Pengabdian untuk mencapai satu tujuan perusahaan
3. kesanggupan 2. Kehendak untuk mencapai satu tujuan perusahaan yaitu menunjang
untuk pembangunan ekonomi daerah, khususnya pembangunan di bidang
meningkatkan asuransi.
3. Semangat dan kehendak untuk melakukan perbuatan baik demi terciptanya
kemanfaatan
masyarakat yang sejahtera.
kepada semua
pihak yang terkait.
Tujuan

Penetapan Tujuan Perusahaan

Tujuan
Perusahaan 
Penyediaan barang
dan jasa bagi Dilakukan dengan
pemenuhan membuat  Tabel
Penyusunan
kebutuhan hidup Tujuan
masyarakat sesuai
kondisi,
karakteristik, dan
potensi daerah
yang bersangkutan
berdasarkan tata
kelola yang baik.
Sasaran

Sasaran Usaha
Perusahaan 
1. Tingkat Dilakukan
pertumbuhan; dengan
2. Tingkat membuat 
Tabel
kesehatan, Penyusunan
sasaran; Sasaran
3. Target tiap
bidang/unit
secara kuantitatif
dan spesifik
setiap tahunnya.
Strategi Perusahaan

1. Manajemen

7. Satuan
2.
Pengawasan
Pemasaran
Intern

STRATEGI 3. Produksi/
6. Keuangan
Penjualan

5. Investasi 4. SDM
1. Strategi Manajemen
Untuk mencapai sasaran Perusahaan Tahun 2019, manajemen mendorong adanya
peningkatan kinerja seluruh Unit Kerja dengan strategi sebagai berikut:
a. Memperkuat struktur organisasi Perusahaan menjadi model matriks dengan
menambah Dewan Pakar dalam struktur organisasi.
b. Membentuk alternatif usaha baru sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan.
c. Menerapkan sistem & prosedur ISO 9001:2015, ISO 14001:2015 dan 18001:2017 secara
konsisten di seluruh Unit Kerja.
d. Meningkatkan pengedalian intern dengan melaksanakan peraturan secara konsisten di
seluruh Unit Kerja.
e. Meningkatkan penerapan manajemen risiko di seluruh Unit Kerja.
2. Strategi Pemasaran
Fokus pemasaran pada tahun 2019 adalah pada proyek-proyek
dengan sumber dana LOAN, APBN, APBD, BUMN & BUMD, dengan
strategi pemasaran adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan perolehan kontrak dari pasar lama.


b. Memperluas perolehan kontrak dari pasar baru.
c. Membentuk unit usaha baru.
3. Strategi Produksi & Penjualan
Strategi produksi & penjualan secara korporat yang ditetapkan
adalah sebagai berikut:
a. Mengoptimalkan produksi terhadap kontrak yang tersedia.
b. Mengoptimalkan kompetensi & jumlah tenaga ahli yang
dimiliki dalam menangani proyek.
4. Strategi SDM
Strategi yang dilakukan dalam hal mengoptimalkan SDM adalah
sebagai berikut:
a. Pemetaan & optimalisasi pegawai.
b. Meningkatkan kompetensi & jumlah tenaga ahli.
c. Meningkatkan value added dengan billing rate tinggi.
d. Melakukan penilaian SDM berbasis kinerja.
e. Meningkatkan jumlah Man Month yang terjual.
5. Strategi Investasi
Strategi yang dilakukan oleh Perusahaan terkait investasi adalah
sebagai berikut:
a. Mengembangkan & mengoptimalkan pengelolaan aset
Perusahaan.
b. Mengoptimalkan penggunaan peralatan Perusahaan.
6. Strategi Keuangan
Strategi yang dilakukan oleh Perusahaan terkait aspek keuangan
adalah sebagai berikut:
a. Mengoptimalkan penggunaan dana Perusahaan & tambahan
kredit modal kerja untuk kelancaran operasional proyek &
investasi.
b. Mengatur mekanisme pelaporan keuangan Kantor Pusat,
Kantor Wilayah, Kantor Cabang secara terintegrasi sesuai
Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
7. Strategi Satuan Pengawasan Internal
(SPI)
Strategi yang dilakukan oleh Perusahaan terkait aspek Satuan Pengawasan Intern
adalah sebagai berikut:
a. Melakukan audit yang mendorong optimalisasi Control self Assessment (CSA) di
seluruh Unit Kerja.
b. Melaksanakan audit yang berbasis manajemen risiko.
c. Melaksanakan audit kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan &
peraturan Perusahaan.
Dengan sasaran & strategi yang telah dibuat, Perusahaan berkeyakinan & dengan penuh
komitmen seluruh jajaran Perusahaan akan dapat meningkatkan nilai Perusahaan
secara konsisten kepada Pemegang Saham & para pemangku kepentingan lainnya.
ARAH, SASARAN, STRATEGI,
DAN KEBIJAKAN
CONTOH

TIM PENYUSUN
Contoh Visi Beberapa Perusahaan

PT. Bank Mandiri


Menjadi partner finansial pilihan utama Anda
(Persero) Tbk
PT. Pertamina Menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia
(Persero) Tbk
PT Semen Indonesia Menjadi Perusahaan Persemenan Internasional yang Terkemuka
(Persero) Tbk di Asia Tenggara
Unilever Untuk meraih rasa cinta dan penghargaan dari Indonesia dengan
menyentuh kehidupan setiap orang Indonesia setiap harinya.
Contoh
Visi Perusahaan

“Menjadi Perusahaan Konsultan


Enjinering yang Handal“

"Becoming a Reliable Engineering Consultant


Company"
Contoh Misi Beberapa Perusahaan
PT. Bank Mandiri Menyediakan solusi perbankan digital yang handal dan simple yang menjadi
(Persero) Tbk bagian hidup nasabah
PT. Pertamina (Persero) Menjalankan usaha minyak, gas, dan energi baru dan terbarukan secara
Tbk terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat
1. Mengembangkan usaha persemenan dan industri terkait yang berorientasikan
kepuasan konsumen
2. Mewujudkan perusahaan berstandar internasional dengan keunggulan daya
PT Semen Indonesia saing dan sinergi untuk meningkatkan nilai tambah secara berkesinambungan
(Persero) Tbk 3. Mewujudkan tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan
4. Memberikan nilai tambah terbaik untuk seluruh pemangku kepentingan
(stakeholders)
5. Membangun kompetensi melalui pengembangan sumber daya manusia
1. Kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari.
2. Kami membantu konsumen merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih
menikmati hidup melalui brand dan layanan yang baik bagi mereka dan orang
lain.
Unilever 3. Kami menginspirasi masyarakat untuk melakukan langkah kecil setiap harinya
yang bila digabungkan bisa mewujudkan perubahan besar bagi dunia.
4. Kami senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang
memungkinkan kami tumbuh dua kali lipat sambal mengurangi dampak
terhadap lingkungan, dan meningkatkan dampak sosial.
Contoh
Misi Perusahaan
Sebagai Perusahaan yang bergerak di bidang Jasa Konsultan Enjinering yang
mengedepankan profesionalisme & kepercayaan, maka Misi Perusahaan
(Persero) dirumuskan sebagai berikut :
• Menjadikan jasa konsultan Enjinering yang bermutu tinggi berbasis
teknologi dengan layanan terbaik bagi para pelanggan.
• Membangun citra & mengembangkan profesionalisme usaha berdasarkan
Good Coorporate Governance & Standar Sistem Manajemen Internasional
(ISO, OHSAS, SMK3, SNI, COSO, MBCfPE).
• Memberikan manfaat & nilai tambah kepada pemegang saham, karyawan
& masyarakat sekitar.
Contoh Pernyataan (1)
Sasaran Perusahaan
Penetapan sasaran Perusahaan dengan a. Tercapainya kinerja Perusahaan dengan
total skor 91,50 (Sehat “AA”).
mempertimbangkan berbagai faktor
b. Memantapkan posisi Perusahaan di
diantaranya mengidentifikasi faktor yang Kuadran I (Growth).
akan mempengaruhi usaha, penerapan
c. Tercapainya target kontrak sebesar Rp745
manajemen risiko serta memperhatikan Milyar.
masukan & arahan dari Dewan Komisaris dan d. Tercapainya target produksi sebesar Rp355
Pemegang Saham, maka sasaran Perusahaan Milyar.
berdasarkan RKAP 2018 secara garis besar e. Terciptanya kaderisasi di Perusahaan
dijelaskan sebagai berikut: secara berkesinambungan.
f. Tercapainya produktivitas Rp2.710
Juta/Tahun/ Pegawai, dengan jumlah
pegawai tetap 131 orang.
Contoh Pernyataan (2)
Sasaran Perusahaan
g. Terealisasi investasi sebesar Rp2.565.000,- j. Terlaksananya laporan keuangan secara
ribu dalam rangka mendukung sarana & akurat & tepat waktu dengan hasil audit
prasarana kerja untuk kelancaran (KAP) Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
operasional Perusahaan terdiri dari: k. Terlaksananya pemeriksaan intern baik
- Peralatan projek: Rp515.000.000,- aspek keuangan maupun aspek
- Kendaraan operasional: operasional sesuai kaidah audit SPI,
Rp2.050.000.000,- sehingga meningkatkan efektivitas, fungsi,
& sistem pengendalian intern Perusahaan
h. Terealisasinya pembangunan Gedung serta penerapan ISO 9001-2015 &
Kantor Pusat sebesar Rp160.799.893.266,- OHSAS/K3 ke seluruh unit kerja di
i. Terpenuhinya kebutuhan dana untuk Perusahaan.
menunjang kegiatan operasional & l. Terlaksananya sistem pengendalian intern
investasi Perusahaan. secara efektif & konsisten.
PENYUSUNAN
RENCANA BISNIS BUMD
STRATEGI, KEBIJAKAN, DAN
PROGRAM BUMD

TIM PENYUSUN
Berdasarkan Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 118 Tahun 2018

RENBIS BUMD – Outline : BAB 5. Program BUMD


Program kerja BUMD memuat penjelasan mengenai:
a. Program yang akan dilaksanakan beserta pagu anggaran setiap
tahunnya;
b.Keterkaitan antara Sasaran, Strategi, Kebijakan, dan Program
yang menggambarkan arah perkembangan BUMD secara rinci.
c. Rencana Pengembangan Usaha meliputi antara lain:
1. rencana yang menggambarkan kondisi sampai tercapainya tujuan yang
terukur
2. strategi pengembangan bisnis
3. strategi pengembangan sumber daya manusia dan remunerasi
4. strategi rencana pengembangan organisasi
5. rencana pengembangan produk/jasa dan/atau pelaksanaan aktivitas
baru
Alat atau Konsep yang digunakan, diantaranya :
Program dan Anggaran
Program dan Indikator

Program Kerja Indikator Kerja

 Pelaksanaan penugasan pemerintah  Alat ukur bagi pencapaian sasaran Perusahaan,


dan pelaksanaan pencapaian misi yang terbagi menjadi . indikator kinerja leading
dan target Perusahaan kualitatif dan indikator kinerja lagging.
dan kuantitatif.  Indikator leading  Katalisator indikator lagging.
 Program merupakan implementasi  Indikator lagging  berorientasi pada hasil dan
dari visi, misi dan tujuan. di luar kendali unit yang bersangkutan.
Tingkat Strategi

 Ditetapkan oleh tingkat manajemen tertinggi di dalam organisasi dan mengarah


kepada bisnis apa yang akan dilakukan serta bagaimana sumber daya dialokasikan
Corporate di antara bisnis tersebut.
Strategy  Strategi korporasi secara umum melibatkan tujuan jangka panjang yang
berhubungan dengan organisasi secara keseluruhan dan investasi keuangan secara
langsung

 Ditetapkan oleh masing-masing unit bisnis strategi (Strategy Business Unit=SBU).


Strategi bisnis biasanya diformulasikan oleh manajer tingkat bisnis melalui
Business negosiasi dengan manajer korporasi dan memusatkan kepada bagaimana cara
Strategy bersaing dalam dunia bisnis yang ada.
 Strategi bisnis harus melalui dan diperoleh serta didukung oleh strategi korporasi.

 Berhubungan dengan fungsi bisnis seperti fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi
SDM, fungsi keuangan, fungsi riset dan pengembangan (R&D).
Functional  Strategi fungsional harus mengarah kepada strategi bisnis dan konsep mereka yang
Strategy paling utama adalah tergantung kepada hasil jawaban bagaimana cara menerapkannya.
STP

 Segmentation, Targeting and Positioning (STP):


1. Mengelompokkan jenis konsumen ke dalam segmen-
segmen (segmentation);
2. Memilih segmen ke dalam target konsumen yang akan
dilayani (targeting);
3. mengimplementasikan segmentasi dengan cara
mengoptimalkan produk (positioning)

 Keberhasilan STP dipengaruhi oleh bauran pemasaran


(marketing mix)
Marketing Mix
SDM adalah aset yang harus dikelola secara cermat dan sejalan
dengan kebutuhan organisasi. (Schuler & Jackson 2006)
Pengelolaan SDM

KOMPETENSI adalah PENGETAHUAN,


KETRAMPILAN dan KUALITAS PRIBADI/ SIKAP/ Kompetensi Yang Mudah
PERILAKU yang dibutuhkan oleh setiap karyawan Dibentuk
• Perilaku (Hard Competency)
untuk dapat menyelesaikan sebuah atau beberapa
• Ketrampilan
aktivitas yang berkaitan dengan tujuan organisasi dengan
baik. • Pengetahuan

Rekrut & • Sikap


Seleksi
• Karakter
• Motivasi Kompetensi Yang
• Bakat Memerlukan Waktu Lebih
Terminasi Pelatihan Lama Untuk Dibentuk
(Soft Competency)

KOMPETENSI Competence-Based HRM


Karir/ Penilaian Focus : Attitude & Behavior
Promosi Kinerja
Orientasi : Memotret faktor-faktor sukses dari Role Model,
Imbal kemudian merekrut, men-develop, & meng-
Jasa encourage semua orang untuk memiliki karak-
teristik sesuai dengan faktor-faktor sukses tersebut.
Struktur Organisasi
Struktur organisasi Perusahaan terbagi ke dalam 2 (dua) tipe, yaitu:
1. Tipe fungsional:
struktur yang
Presiden
membagi pegawai Direktur
berdasarkan
spesialisasi pekerjaan Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
dan memiliki sifat Litbang Manufaktur Pemasaran SDM Keuangan Pengadaan
hirarkis.

2. Tipe matriks, struktur


organisasi yang memiliki
jalur komunikasi lebih
variatif, dimana pegawai
bisa jadi melapor kepada
2 (dua) atasan lebih.
Laporan Keuangan

OPERASI / SDM &


PEMASARAN KEUANGAN
PRODUKSI ORGANISASI
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi
yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah
bagian dari proses pelaporan keuangan.

Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi :


 Neraca
 Laporan laba rugi komprehensif
 Laporan perubahan ekuitas
 Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus
dana
 Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan
keuanganar

Proyeksi keuangan merupakan perencanaan keuangan perusahaan untuk dimasa mendatang


dengan berlandaskan pada laporan keuangan tahun yang lalu dan berbagai asumsi yang
ditetapkan
RASIO KEUANGAN -
PROFITABLITAS

Rasio Keuangan
PROFITABILITAS

1. ROA 2. ROE 3. ROI


Return on Asset Return on Equity Return on Investment
Rasio Keuangan
1. ROA 2. ROE 3. ROI
Rasio Total Modal Sendiri (TMS) Imbalan kepada Pemegang Imbalan Investasi atau ROI
terhadap Total Aset atau ROA Saham atau ROE (Return on (Return on Investment)
(Return on Asset) digunakan Equity) digunakan untuk digunakan untuk mengukur
untuk mengukur kinerja mengukur kemampuan efisiensi manajemen Perusahaan
pendapatan yang tersedia bagi Perusahaan dalam menghasilkan yaitu dengan menghitung rasio
Perusahaan atas setiap nilai aset laba bersih dengan yang menunjukkan hasil dari
yang ada pada Perusahaan. menggunakan modal sendiri & jumlah aktiva yang digunakan
menghasilkan laba bersih yang Perusahaan.
tersedia bagi Perusahaan.
STRATEGI, KEBIJAKAN,
DAN PROGRAM BUMD
CONTOH

TIM PENYUSUN
Segmentasi – Target – Positioning (1)
Contoh :
Segmentasi , Target, dan Positioning Susu ABC adalah sebagai berikut :
Analisis Segmenting, Targetting & Positioning (STP) Pada Produk Susu ABC

Segmentasi • Segmentasi demografis pada susu “ABC” untuk anak yang menginjak usia satu tahun yaitu varian produk ABC 1+,
ABC 3+, dan ABC 5+.
• Segmentasi Geografis pada susu “ABC” disesuaikan dengan negara pelanggan yaitu Indonesia yang menyebar
merata hampir di seluruh wilayah Indonesia.
• Segmentasi Psikologis pada susu “ABC” diposisikan sebagai pilihan susu pertumbuhan yang tepat dalam mendukung
pertumbuhan fisik dan otak yang sangat pesat sehingga menjadi kebutuhan penting bagi balita dan anak-anak.
• Segmentasi Perilaku pada susu “ABC” disesuaikan dengan perilaku yaitu pelanggan kelas menengah ke bawah agar
dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bagi anak-anaknya dengan produk susu yang berkualitas.
Target • Sasaran pemasaran susu ”ABC” yaitu anak-anak usia 1-3 tahun, 3-6 tahun, dan 6 tahun ke atas agar dapat memenuhi
kebutuhan nutrisi bagi anak-anaknya dengan produk susu yang berkualitas.
• Sasaran pendistribusiannya banyak dilakukan di pasar tradisional
• Strategi targeting pada susu “ABC” ini tidak hanya di salah satu segmentasi saja tetapi ABC memberikan produk ke
pasar sesuai consumer insight yang di dapatkan.
• Melakukan program komunikasi yaitu roadshow ke posyandu-posyandu yang diselenggarakan di wilayah Jawa dan
Sumatera, dan mencakup sekitar 330 posyandu serta melakukan banyak kegiatan sampling agar calon konsumen
dapat mencoba produk ABC
Positioning • Susu “ABC” merupakan susu balita
• Susu “ABC” sampai saat ini menjadi market leader dan memperoleh market share hampir 50%.
• Susu “ABC” mampu menjawab kebutuhan para ibu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi bagi anak-anaknya selama
periode emas pertumbuhan.
• ABC merupakan susu bubuk berkualitas dan bergizi yang mengandung growth plus formula serta diperkaya Vitamin
A, B1, B3, B6, B9, C, D, E, K, Calcium, Iron, Biotin dan Zinc yang mendukung 10 Tanda Umum Anak Bergizi Baik.
• Selain itu, “ABC” sudah menemani keluarga-keluarga Indonesia selama lebih dari 60 tahun lalu.
Segmentasi – Target – Positioning (2)
Contoh :
Segmentasi , Target, dan Positioning Bank ABC adalah sebagai berikut :
Analisis Segmenting, Targetting & Positioning (STP) Pada Bank ABC
Segmentasi • Institutional Banking
• Corporate Banking.
• Commercial & Business Banking
• Micro & Retail Banking
• Consumer Finance
Target • Bank ABC fokus dalam strategi pemasaran untuk memenangkan persaingan pasar segmen premium yang dinilai
lebih menguntungkan. Guna menjangkau para nasabah premium tersebut, Bank ABC membuka 42 Outlet Prioritas
dan 50 Priority Lounge yang tersebar di seluruhIndonesia.
• Pada kenyataannya, segmen pasar premium terus meningkat di Bank ABC, baik jumlah nasabah dan dana kelolaan.
• Nasabah yang termasuk dalam kategori nasabah premium adalah nasabah yang terdaftar sebagai nasabah
ABC Prioritas. Mereka wajib menempatkan dana minimum Rp. 500.000.000,- dalam berbagai produk ABC
dengan manfaat mendapatkan layanan eksklusif dalam bentuk pengelolaan, pengembangan dan
perlindungan aset.
Potioning Bank ABC berusaha menempatkan bisnis usahanya sebagai leader dunia perbankkan nasional. Menempatkan produk-
produknya pada derajatt ertinggi demi melayani kebutuhan nasabahnya serta mampu memahami kebutuhan-
kebutuhan baru yang berkembang dari nasabah yang harus segera dipenuhi Bank ABC. Untuk mendukung usaha
tersebut Bank ABC memiliki suatu konsep strategi yakni social connect! Yaitu membangun konsep hubungan secara
horizontal dengan nasabah. Menjalin interaksi sosial yang baik merupakan salah satu modal besar yang dilakukan Bank
ABC untuk bertahan di industri ini
Bauran Pemasaran - 1
Contoh :
Bauran Pemasaran Toko Online XYZ adalah sebagai berikut :
Price Harga merupakan komponen paling berpengaruh bagi sebuah toko online, karena kemudahan para konsumen dalam mengakses
berbagai toko online membuat konsumen begitu mudah melakukan perbandingan harga dalam satu waktu untuk berbagai toko
online dan XYZ sebenarnya telah unggul dalam segmen harga namun keunggualn terdepan untuk segmen harga XYZ hanya pada
produk Handphone dan Smatrphone, untuk produk lain semuanya memiliki rata-rata yang hampir sama. XYZ juga melakukan strategi
diskon terhadap semua harga produknya, strategi ini memang cukup membuat online shoppers khususnya perempuan tertarik
untuk berbelanja di XYZ, meskipun harga sebelum diskon terlihat sangat tinggi namun setelah diskon harga menjadi sangat bersaing
dengan rata-rata yang ditawarkan oleh toko online lainnya.
Product XYZ merupakan produk yang berupa jasa untuk memudahkan konsumen membeli barang secara online, tampilan website XYZ dalam
memberikan display produk yang ditawarkan sangatlah baik, XYZ merupakan situs paling nyaman dan tidak membingungkan
diantara toko online lainnya, fitur zoom preview yang hanya dengan menempatkan posisi pointer mouse pada display produk
sangatlah memudahkan dibanding situs toko online lainya yang mesti mengklik terlebih dahulu, selain itu XYZ telah terverifikasi
Norton Secured Seal dan PCI DSS (Payment Card Industry – Data Security Standard) jadi keamanan transaksi di situs XYZ terjamin
dengan baik. Metode pembayaran pada XYZ terbilang lengkap yaitu melalui kartu kredit, transfer antar bank, dan bayar ditempat
bahkan bisa kredit 0% namun XYZ masih harus mempermudah metode pembayaran selain yang tersedia sekarang, karena para
pesaing sudah semakin jauh bekerja sama dengan perusahaan lain dalam rangka melakukan kemudahan pembayaran, contoh saja
bukalapak.com telah mampu memberikan metode pembayaran melalui indomaret dan alfamart. Hal ini bukan hanya dalam rangka
memberikan kemudahan dalam pembayaran namun membangun kepercayaan konsumen dalam melakukan transaksi keuangan
online. Terobosan yang mendukung XYZ menjadi toko online terkemuka ialah juga dengan memberikan gratis pengiriman keseluruh
daerah di Indonesia meski syarat dan ketentuan berlaku namun hal inilah yang juga membuat XYZ menjadi terdepan dalam bisnis
online ini, XYZ juga menggandeng agen ekspedisi terkemuka dan terpercaya seperti JNE, TIKI, Pos Indonesia, ESL Express, dan lainnya
bahkan XYZ juga membangun XYZ Express (LEX) untuk mengatasi masalah logistiknya. Pada situs XYZ juga terdapat fitur Live Chatting
bagi para konsumen untuk bertanya secara langsung melalui fitur ini dengan para costumer service.
Bauran Pemasaran - 2
Promotion Promosi merupakan segmen yang sangat menarik karena perkembang teknologi sekarang maka internet marketing menjadi
sebuah saluran yang urgen bagi toko online maupun bisnis lainnya, kita mengenal youtube begitu banyak iklan video yang
mengawali setiap kita akan membuka sebuah video diyoutube, facebook sudah menjadi tempat pengiklanan yang efektif, iklan
internet lainnya, hal ini merupakan kehandalan dari sebuah toko online dalam melakukan penetrasi pasar, namun pelaku usaha
dibidang ini mesti sadar dalam promosi selain untuk mempromosikan toko online kita juga harus punya tujuan memperluas pasar
online, karena saat ini jumlah online shoppers di Indonesia baru 13% dari total pengguna internet, maka masih ada 87% pengguna
internet yang belum menjadi online shoppers, karena semakin banyak online shoppers akan membuat pasar toko online semakin
laris. Salah satu strategi yang relevan dalam penetrasi pasar toko online ialah dapat dilakukan dengan Hybrid Marketing yakni
dengan menggabungkan tradisional marketing dengan digital marketing. Yakni dengan menggunakan media mainstream mulai
dari TV Commercial dengan konten kreatif yang relevan antara audiens sekaligus para pelaku usaha e-commerce ini.
Place Tempat tidak menjadi permasalahan lagi bagi pelaku bisnis toko online ini, karena kemudahan jaringan internet sekarang
membuat semakin banyak toko online baru bermunculan dan bersaing memperebutkan kepercayaan para online shoppers, selain
itu XYZ juga memiliki kantor yang beralamat di Plaza Agro Lt. 8 dan 9, Jl. H.R. Rasuna Said Kav.X-2 No.1 Jakarta Selatan 12950, DKI
Jakarta. XYZ juga telah menyediakan fiturLive Chatting dalam situsnya jika para konsumen ingin bertanya jadi tidak perlu kekantor
secara langsung. Selain itu XYZ juga memiliki gudang raksasa yang memiliki luas sekitar 12.000 meter persegi, bagi perusahaan
seperti XYZ aktivitas web hanya 5% sisanya 95% aktivitas banyak dilakukan digudang penyimpinan mulai dari kedatangan barang
dari vendor, pengecekan kualitas barang, hingga packing barang pesanan konsumen. Dengan gudang sebesar ini tentu XYZ menjadi
yang terbaik dalam proses awal hingga barang sampai di tangan konsumen.
People XYZ yang merupakan salah satu startup dengan pendanaan terbesar di Asia Tenggara, tentu mempunyai fokus yang lebih terhadap
peningkatan kinerja pegawainya. XYZ di Indonesia pada awalnya hanya memiliki sekitar 100 karyawan, namun saat ini total
karyawan XYZ Indonesia telah mencapai lebih dari 1.000 orang dan 75% diantaranya adalah anak muda berusia dibawah 30 tahun.
Selain itu tenaga kerja XYZ juga masih mengandalkan pekerja asing dalam bidang teknologinya, karena untuk negara yang masih
dalam tahap awal pengembangan internet seperti Indonesia, sangat wajar kalau solusi teknologi masih menggunakan pekerja
asing, dokus dari XYZ adalah menyelesaikan masalah yang ada, dengan memanggil developer asing untuk melatih developer lokal
dan hal ini adalah solusi yang terbaik, sehingga dalam beberapa tahun kedepan developer indonesia akan mampu bersaing dengan
developer asing.
Bauran Pemasaran - 3
Process XYZ percaya kepercayaan konsumen merupakan utama karena indonesia adalah negara pemain baru dalam bisnis internet,
sehingga wajar jika ketakutan konsumen akan penipuan cukup signifikan mempengaruhi keputusan untuk melakukan pembelian di
toko online, maka XYZ merekrut Supplier Trusted dan memiliki kualitas produk yang tingg sehingga tidak mengecewakan pelanggan
bahkan meningkatkan kepercayaan pelanggan, XYZ pada awalnya hanya menggunakan e-commerce jenis B2C (Business to
Consumer) dimana produk yang dijual merupakan kerjasama dengan supplier ternama dan biasanya dalam jumlah besar,
kelemahan jenis ini dibutuhkannya modal yang besar dan gudang yang luas untuk menyimpan stock barang dari supllier, namun
seiring perkembangan potensi pasar XYZ juga menggunakan e-commerce jenis C2C (Customer to Customer) dimana XYZ hanya
sebagai penyedia tempat bagi Supplier untuk menjual produknya sekaligus tempat bagi konsumen untuk mencari produk yang ingin
dibeli.
Proses belanja di XYZ sangatlah mudah. Proses di XYZ ini merupakan proses standar dalam pembelian secara e-commerce.
Physical Perangkat-perangkat yang dibutuhkan untuk mendukung penampilan suatu produk dalam hal ini adalah website www.XYZ.co.id
Evidence sudah sangatlah baik ini menunjukan bahwa developer asing dari XYZ menjadikan Physical Evidence dari www.XYZ.co.id sangat
user friendly. Meski begitu XYZ masih harus banyak melakukan inovasi dalam hal bukti fisik karena kenyamanan para online
shoppers dalam berselancar dan mencari produk yang diinginkan sangatlah penting.
XYZ akan menggapai titik terbaiknya dalam bisnis e-commerce di Indonesia dengan melakukan beberapa inovasi yaitu mulai dengan
melakukan penetrasi pasar agar jumlah online shoppers di indonesia yang hanya 13% dari seluruh pengguna internet yaitu dengan
melakukan strategi promosi melalui hybrid marketing dimana kita semua tahu indonesia merupakan negara yang baru akan
berkembang dibidang internet sehingga promosi jalur hybrid marketing yaitu dengan mengkombinasikan jalur pemasaran
tradisional seperti saluran Televisi dan media cetak dengan digital marketing masa kini, agar belanja online mampu menjadi solusi
kemudahan untuk mendapatkan suatu produk hal ini juga menjadi solusi untuk membangun kepercayaan konsumen terhadap XYZ
karena semakin masif XYZ melakukan promosi melalui jalur hybrid marketing masyarakat luas akan semakin percaya bahwa
berbelanja di XYZ itu mudah dan aman.
Selain itu XYZ juga mesti membangun sistem pembayaran yang lebih mudah dan banyak pilihan seperti dengan bekerja sama
dengan berbagai platform e-money dan berbagai perusahaan dalam rangka mempermudah konsumen melakukan pembayaran.
Seperti memperbanyak kerjasama dengan bank yang memiliki jaringan ATM dan Internet Banking,Indomaret , Alfamart, juga
dengan berbagai provider telekomunikasi seperti telkomsel yang mempunyai produk virtual money t-cash, maupun provider lainnya
yang juga memiliki produk virtual money.
Contoh Pernyataan
Manajemen SDM
• Perusahaan menyadari bahwa Sumber Daya Manusia (SDM)
merupakan salah satu faktor yang sangat dominan dalam
menggerakkan roda bisnis Perusahaan serta menjalankan
keberlangsungan bisnis di tengah-tengah persaingan yang ketat.
• Perusahaan berkomitmen untuk senantiasa membentuk
personal yang berkualitas, terampil, handal, & profesional yang
akan membantu Perusahaan dalam peningkatan produktivitas,
kemampuan kerja sehingga setiap pekerjaan dapat diselesaikan
dengan efisien, serta loyalitas kerja yang berguna sebagai
motivasi bagi Pegawai dalam memajukan Perusahaan.
Contoh Pernyataan
Kebijakan Manajemen SDM
• Perusahaan memiliki komitmen yang besar untuk tumbuh sesuai
dengan visi Perusahaan, yaitu untuk menjadi Perusahaan
konsultan engineering yang handal, terpercaya & menjadi pilihan
utama pelanggan baik di pasar domestik maupun global.
• Perusahaan menerapkan kebijakan manajemen SDM dengan
mengatur berbagai aspek terkait manajemen SDM, diantaranya
dengan membuat strategi & program pengembangan
manajemen, pengembangan SDM, serta membuat roadmap
pengelolaan SDM yang bertujuan untuk mengoptimalkan
potensi SDM yang ada di Perusahaan.
Contoh Pernyataan (2)
Roadmap Kebijakan Manajemen SDM
Roadmap pengelolaan SDM di
Perusahaan terbagi atas 3 tahap,
yaitu:
1. Revitalisasi sistem & 1.
membangun pondasi yang Revitalitatio 2.
3. Excellent
n & build Performance
kokoh, strong driven
performance
foundation
2. Performance driven, &
3. Kinerja yang memuaskan.
Contoh pernyataan (1)
Strategi Pengembangan
SDM
• Perusahaan menyadari bahwa SDM merupakan salah satu faktor
yang sangat dominan dalam menggerakkan roda bisnis
Perusahaan serta menjalankan keberlangsungan bisnis di tengah
kompetisi yang ketat.
• Perusahaan berkomitmen untuk senantiasa membentuk
personal yang berkualitas, terampil, handal, & profesional yang
akan membantu Perusahaan dalam peningkatan produktivitas,
kemampuan kerja sehingga setiap pekerjaan dapat diselesaikan
dengan efisien, serta loyalitas kerja yang berguna sebagai
motivasi bagi Pegawai dalam memajukan Perusahaan.
Contoh pernyataan (2)
Strategi Pengembangan
SDM
• Perusahaan senantiasa memperbaiki & mengembangkan
strategi dalam memberikan serangkaian program
pengembangan SDM, yaitu melalui program pendidikan,
pelatihan, seminar, & workshop dalam rangka mengoptimalkan
kontribusi Pegawai untuk mencapai visi & misi Perusahaan.
• Perusahaan memberikan dorongan & kesempatan yang luas
bagi setiap Pegawai secara adil untuk mengembangkan diri dan
menunjukkan potensi terbaiknya.
Contoh Pernyataan
Struktur Organisasi Perusahaan
• Penyusunan struktur organisasi telah dikaji secara mendalam
dengan diselaraskan sesuai dengan visi & misi serta
mempertimbangkan perkembangan dan kebutuhan Perusahaan
saat ini.
• Penetapan struktur organisasi telah disetujui oleh Dewan Komisaris.
• Berdasarkan struktur tersebut, Perusahaan telah mengisi jabatan-
jabatan kunci pada jabatan yang tersedia dalam struktur organisasi
dengan proses pengangkatan yang kredibel sesuai ketentuan dalam
organisasi.
Contoh Pernyataan
Rasio Keuangan
Untuk mengukur tingkat kesehatan & kemampuan Perusahaan
dalam menghasilkan laba maka digunakan rasio-rasio
profitabilitas diantaranya:
1. Tingkat Pengembalian Ekuitas (Return On Equity/ROE), &
2. Tingkat Pengembalian Aset (Return On Asset/ROA).
3. Tingkat Pengembalian Investasi (Return on Investment/ROI).
Contoh Pernyataan
Rasio Keuangan
1. ROA 2. ROE 3. ROI
Rasio Total Modal Sendiri (TMS) Nilai Imbalan kepada Pemegang Imbalan Investasi atau ROI
terhadap Total Aset (ROA) Saham (ROE) Perusahaan pada (Return on Investment)
Perusahaan pada tahun 2019 tahun 2019 adalah sebesar digunakan untuk mengukur
adalah sebesar 20,19%, atau 121,78% atau mengalami efisiensi manajemen Perusahaan
mengalami kenaikan kenaikan dibandingkan yaitu dengan menghitung rasio
dibandingkan tahun 2018 yaitu perolehan pada tahun 2018 yang menunjukkan hasil dari
sebesar 16,50%. Hal ini yaitu sebesar 30,47%. Hal ini jumlah aktiva yang digunakan
menunjukkan adanya menunjukkan bahwa Perusahaan.
peningkatan kemampuan kemampuan Perusahaan untuk
Perusahaan dalam mengelola menghasilkan laba bersih
aset untuk menghasilkan laba dengan ekuitas yang dimilikinya
Perusahaan. pada tahun 2019 mengalami
peningkatan yang sangat
signifikan dibandingkan dengan
tahun 2018.
PENYUSUNAN
RENCANA BISNIS BUMD
PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO

TIM PENYUSUN
Berdasarkan Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 118 Tahun 2018

RENBIS BUMD – Outline : BAB 6. Penerapan manajemen risiko

Penerapan Manajemen Risiko terdiri


dari komponen:
a. Identifikasi risiko
b. Analisis dan penilaian profil risiko
c. Pemetaan risiko
d. Kebijakan manajemen risiko dan
kepatuhan
e. Program mitigasi risiko

Alat atau Konsep yang digunakan, diantaranya :


Manajemen Resiko
Manajemen Risiko

PENGERTIAN RISIKO :
 adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi
selama periode tertentu. (Arthur & Richard, M.H)
 ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa. (Soekarto)
 Suatu ancaman bahaya yang berpotensi hadir dan mendorong
perusahaan untuk menggunakannya sebagai peluang yang bersifat
signifikan dan inovatif bagi perusahaan.(Bekefi, et. al, 2008)
Manajemen Risiko

SIKLUS MANAJEMEN RISIKO


Adalah proses daur ulang atas operasionalisasi fungsi-fungsi
manajemen risiko untuk mengetahui sebab terjadinya risiko
agar dengan mudah dilakukan mitigasi risiko

Identifikasi risiko

Pengawasan dan Evaluasi Analisis / asesmen


pengendalian risiko risiko risiko

Penanganan risiko Pemetaan risiko


Manajemen Risiko

MANAJEMEN RISIKO TOTAL

kecelakaan,
Risiko pasti sakit, mati
dan penuaan

Risiko Iikuiditas, Asuransi


Risiko Mitigasi
gagal-bayar, atau
korporat finansial potensi rugi risiko
Retensi

Keselamatan dan
gangguan kesehatan kerja
Risiko
salah seting (K3); Prosedur
operasional operasi standar
gagal sistem
(POS)
Contoh Kasus Identifikasi Risiko
Identifikasi Risiko
Identifikasi risiko merupakan proses untuk mencari, mengetahui, mendefinisikan &
mencatat risiko–risiko yang mungkin terjadi & berdampak pada pencapaian sasaran/
tujuan Perusahaan. Tahap identifikasi risiko yang dapat dilakukan berdasarkan 4
perspektif dalam Balance Score Card (BSC) pada BUMD adalah sebagai berikut:

1. Perspektif Proses Bisnis Internal, risiko yang teridentifikasi adalah:


• Kehilangan bukti asli kepemilikan surat berharga terjadi
• Aset perusahaan rusak
• Kebakaran terhadap aset perusahaan terjadi
2. Perspektif Pelanggan, risiko yang teridentifikasi adalah:
Hubungan dengan pemangku kepentingan kurang baik
3. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan, risiko yang teridentifikasi adalah:
• Penempatan pegawai (kompetensi) tidak sesuai
• Struktur organisasi terhadap pencapaian tujuan perusahaan tidak sesuai
• Ketersediaan pegawai tidak terpenuhi
4. Perspektif Keuangan, risiko yang teridentifikasi adalah:
Penerbitan laporan ke internal dan penyampaian laporan ke eksternal terlambat
Contoh Kasus Analisis Risiko
Setelah diukur tingkat kemungkinan & tingkat dampak yang ditimbulkan dari risiko-risiko
tersebut, maka dapat ditentukan level risiko dari risiko-risiko tersebut. Level risiko dapat
dikelompokkan dalam 4 (empat) skala yaitu:

a. Skala risiko rendah adalah risiko yang dinilai tidak terlalu berpengaruh terhadap sasaran,
& tidak diperlukan tindakan penanganan (mitigasi) tertentu, karena pengendalian sudah
melekat dalam proses bisnis yang ada. Namun demikian tetap diperlukan pemantauan.
b. Skala risiko moderat adalah risiko yang dinilai mempunyai pengaruh terhadap sasaran,
namun mekanisme kontrol yang ada masih dapat mengendalikannya. Meskipun
demikian, apabila risiko tersebut berpotensi (cenderung) ke level risiko tinggi, maka
diperlukan langkah penanganan (mitigasi) tertentu.
c. Skala risiko tinggi adalah risiko yang dinilai menghambat pencapaian sasaran, dan
mekanisme kontrol yang ada belum cukup mengendalikan risiko tersebut sehingga
diperlukan langkah penanganan (mitigasi) untuk sekurang-kurangnya menurunkan level
ke moderat.
d. Skala risiko ekstrim adalah risiko yang dinilai berpotensi menggagalkan pencapaian
sasaran. Apabila risiko ini diambil, wajib dilakukan penanganan (mitigasi) dan perhatian
khusus serta detail, dikarenakan sudah berada di atas batas toleransi risiko perusahaan.
Contoh Kasus Analisis Risiko

Tahapan ini dimaksudkan untuk mengukur dan menentukan level risiko


berdasarkan tingkat kemungkinan dan dampak yang ditimbulkannya. Pada tahapan
ini, level risiko diukur secara kuantitatif dan kualitatif. Penetapan tingkat
kemungkinan risiko mengacu pada kriteria berikut:
Lanjutan...
Lanjutan...
Pemetaan Risiko

Setelah dilakukan analisa dan pengukuran level risiko, maka


setiap risiko yang telah terindentifikasi dipetakan atau
digambarkan dalam bentuk sebuah matriks risiko
berdasarkan Tingkat Dampak dan Tingkat Kemungkinan.
Contoh Kasus Pemetaan Risiko
Program Mitigasi Risiko
Tahap selanjutnya adalah melakukan evaluasi atas risiko dan peluang.
Rencana mitigasi risiko disusun untuk melakukan penanganan terhadap
risiko tersebut. Tahapan ini terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu:

a. Membagi risiko, dimana metode mitigasi risiko ini mendistribusikan


konsekuensi risiko yang mungkin ke pihak-pihak yang terlibat dalam
mitigasi risiko;
b. Transfer risiko, yaitu memindahkan beban kepada pihak yang
mampu menanggung risiko, seperti asuransi, untuk meminimalkan
kerugian dari risiko; dan
c. Mengurangi risiko, yaitu dilakukan dengan cara mengurangi
eksposur terhadap risiko dan mengevaluasi peluang untuk
menghadapi risiko dengan ukuran finansial, seperti menggunakan
ROI (return on investment).
Program Mitigasi Risiko

Penanganan Risiko
HIGH HIGH
RISIKO DIHINDARI/DITRANSFER
PROBABILITY IMPACT

LOW HIGH RISIKO DIHINDARI, MITIGASI RISIKO,


PROBABILITY IMPACT CONTINGENCY PLAN

HIGH LOW MITIGASI RISIKO & CONTINGENCY


PROBABILITY IMPACT PLAN

LOW LOW RISIKO DIKURANGI/MENERIMA


PROBABILITY IMPACT EFEK
Contoh Mitigasi Risiko
Contoh-Manajemen Resiko - 1
Pengelolaan Resiko Internal
Pengelolan Resiko Internal erat dengan lingkungan di dalam PT RNI, yaitu pengelolaan operasional terhadap
bisnis yang sudah berjalan, pengelolaan pembentukan usaha baru, pengelolaan kerja sama operasi,
pengelolaan pemanfaatan teknologi baru/investasi, pengelolaan kepatuhan terhadap peraturan dan undang-
undang serta pengelolaan SDM.
Resiko internal dapat memberikan beberapa dampak pada perusahaan antara lain adalah penurunan laba
perusahaan, penurunan kemampuan pendanaan perusahaan, pelanggaran hukum, penurunan produktifitas
SDM dan keterbatasan kesempatan manajemen untuk bertindak. Oleh karena itu PT.RNI mempersiapkan
strategi pengelolaan resiko agar dapat meminimalkan resiko yang mungkin terjadi dengan cara sebagai berikut :
1. Mendisiplinkan penggunaan anggaran yang ditetapkan sesuai RKAP serta kepatuhan terhadap peraturan dan
perundang-undangan.
2. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan bimbingan secara rutin terhadap bisnis yang sedang berjalan,
bisnis baru dan KSO, agar dapat mencapai target dan sasaran yang ditetapkan.
3. Melaksanakan GCG secara benar dengan mentaati kepatuhan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku untuk setiap aktifitas yang akan dijalankan.
4. Melakukan penempatan SDM yang sesuai dengan kemampuan dan keahliannya serta memberlakukan
sistem renumerasi dan perencanaan karir yang transparan.

Sumber : https://atyantahenggar.wordpress.com/2017/05/14/penerapan-manajemen-resiko-perusahaan/
Contoh-Manajemen Resiko - 2
Pengelolaan Resiko Eksternal
RNI membagi pengelolaan resiko menjadi dua bagian yaitu eksternal dan internal. Pengelolaan
resiko eksternal kembali dibagi menjadi 2 bagian yaitu resiko yang dapat diprediksi dan tidak
dapat diprediksi. Resiko yang dapat diprediksi antara lain : lingkungan makro pada
pertumbuhan ekonomi, lingkungan hukum, kondisi sosial-budaya, persaingan bisnis, fluktuasi
harga dan inflasi. Sedangkan Resiko eksternal yang tidak dapat diprediksi sejak awal, antara
lain : perubahan politik nasional, regulasi & perubahan kebijakan pemerintah, termasuk hal-
hal berupa perubahan iklim dan force majeure seperti bencana alam.
Resiko eksternal dapat menyebabkan kerugian finansial, penurunan reputasi perusahaan,
keterbatasan kesempatan manajemen untuk bertindak, sehingga PT. RNI menciptakan
beberapa strategi pengelolaan resiko yang paling sesuai, seperti :
1. Antisipasi sejak dini dengan melakukan transfer resiko, yaitu mengasuransikan portofolio
bisnis yang sedang berjalan.
2. emeriksa kembali target dan sasaran perusahaan secara realistis guna melakukan efisiensi
sumber dana perusahaan
3. Melakukan negosiasi ulang terhadap pihak kreditur untuk cicilan pembayaran hutang jangka
menengah dan jangka panjang.
PENYUSUNAN
RENCANA BISNIS BUMD
ASUMSI YANG DIGUNAKAN

TIM PENYUSUN
ASUMSI YANG
DIGUNAKAN
PENJELASAN

TIM PENYUSUN
Berdasarkan Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 118 Tahun 2018

RENBIS BUMD – Outline : BAB 7. Asumsi yang dipakai dalam


penyusunan Rencana Bisnis

Asumsi yang dipakai dalam penyusunan rencana bisnis terdiri dari:


a. Asumsi eksternal, antara lain:
1. Pertumbuhan ekonomi
2. Tingkat inflasi
3. Tingkat suku bunga
4. Nilai tukar
5. Perubahan eksternal yang signifikan
b. Asumsi internal, antara lain:
1. Rencana ekspansi bisnis
2. Pertumbuhan karyawan
3. Pertumbuhan pendapatan operasi dan beban operasi
Konsep Asumsi

o Asumsi : Menetapkan suatu kondisi


o Asumsi diperlukan dalam penyusunan proyeksi laporan keuangan karena
asumsi tersebut merupakan kondisi prasyarat suatu proyeksi dapat
dibuat.
o Tanpa sebuah asumsi maka suatu proyeksi sulit untuk dibuat, karena
terlalu banyak kemungkinan yang dapat muncul.
Kegunaan Asumsi

 Memudahkan penyusunan proyeksi atau anggaran


 Dapat dijadikan alasan mengapa suatu proyeksi atau anggaran tidak dapat
tercapai.
 Sinyal diperlukannya perubahan atas anggaran yang telah dibuat.
 Analisis sensitivitas  dengan melakukan perubahan dari asumsi
Bagaimana Menetapkan Asumsi

 Analisis Data historis


 Sumber informasi yang terpercaya: misal informasi dari pemerintah,
informasi market analyst.
 Mendasarkan pada perekonomian global.
 Meminta seorang ahli untuk menetapkan asumsi
Kriteria Penggunaan Asumsi

 Cukup rasional dan dikembangkan berdasarkan data dan informasi yang


akurat.
 Mempertimbangkan faktor-faktor eksternal dan internal perusahaan.
 Mencerminkan kondisi yang ada
Asumsi dalam penyusunan Rencana Bisnis

Asumsi yang dipakai dalam penyusunan rencana bisnis terdiri dari:


a. Asumsi eksternal, antara lain:
1. Pertumbuhan ekonomi
2. Tingkat inflasi
3. Tingkat suku bunga
4. Nilai tukar
5. Perubahan eksternal yang signifikan
b. Asumsi internal, antara lain:
1. Rencana ekspansi bisnis
2. Pertumbuhan karyawan
3. Pertumbuhan pendapatan operasi dan beban operasi
Asumsi dalam penyusunan Rencana Bisnis

Penyusunan rencana bisnis menggunakan Asumsi yang diperoleh dari sumber


sumber informasi terkait di tingkat pusat dan daerah, seperti data BPS, Bank
Indonesia, Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, dll.
Adapun penyusunan asumsi internal dilakukan dengan menggunakan sumber
sumber informasi dari dalam perusahaan/lembaga bersangkutan, data diperoleh
melalui proses pengumpulan data, pengolahan data serta penyajian sesuai dengan
pola atau ketentuan yang ada.
ASUMSI YANG
DIGUNAKAN
CONTOH

TIM PENYUSUN
Contoh Asumsi dalam penyusunan Rencana Bisnis

Penyusunan proyeksi keuangan perlu memperhatikan asumsi yang digunakan


sebagai pedoman atau patokan perhitungan. Asumsi tersebut terdiri dari
asumsi eksternal dan internal yang digunakan untuk penyusunan rencana
bisnis Perusahaan XYZ.
Asumsi eksternal menggunakan asumsi makroekonomi. Asumsi
makroekonomi yang digunakan Perusahaan XYZ antara lain: inflasi, nilai tukar,
pertumbuhan ekspor dan impor, serta suku bunga, seperti terlihat pada tabel
berikut ini:
Lanjutan...
Asumsi internal yang digunakan oleh Perusahaan XYZ untuk rencana bisnis periode 20X1 –
20X5 menggunakan asumsi mikroekonomi, antara lain:
1. Rencana ekspansi bisnis

Asumsi rencana ekspansi bisnis Perusahaan XYZ terdiri dari proyeksi alokasi dan jumlah
investasi adalah sebagai berikut:
Lanjutan...
Asumsi rencana ekspansi bisnis Perusahaan XYZ terdiri dari proyeksi penggunaan
laba bersih adalah sebagai berikut:

2. Pertumbuhan karyawan
Asumsi rencana pertumbuhan karyawan Perusahaan XYZ terdiri dari peningkatan jumlah
pegawai:
Lanjutan...
3. Pertumbuhan pendapatan operasi dan beban operasi
Asumsi rencana ekspansi bisnis Perusahaan XYZ terdiri dari proyeksi pertumbuhan
jumlah klaim seperti yang terlihat dalam tabel berikut:
PENYUSUNAN
RENCANA BISNIS BUMD
PROYEKSI KEUANGAN

TIM PENYUSUN
PROYEKSI KEUANGAN
PENJELASAN

TIM PENYUSUN
Berdasarkan Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 118 Tahun 2018

RENBIS BUMD – Outline : BAB 8. Proyeksi keuangan,


investasi dan penyertaan modal

Proyeksi keuangan, investasi, penyertaan modal BUMD


sekurang-kurangnya memuat:
a. Proyeksi sumber dana dan program investasi setiap tahun
selama 5 (lima) tahun, termasuk didalamnya proyeksi
Penyertaan Modal Daerah.
b. Proyeksi arus kas setiap tahun selama 5 (lima) tahun.
c. Proyeksi laporan posisi keuangan setiap tahun selama 5
(lima) tahun.
d. Proyeksi laba/rugi setiap tahun selama 5 (lima) tahun.
e. Proyeksi rasio keuangan setiap tahun selama 5 (lima)
tahun.
Alat atau Konsep yang digunakan, diantaranya :
Proyeksi Laporan Keuangan
Proyeksi Laporan Keuangan
 Proyeksi Laporan keuangan merupakan bentuk dari  Proyeksi laporan keuangan biasanya dibuat dalam beberapa
perencanaan keuangan. skenario
 Proyeksi akan memudahkan perusahaan melihat apa yang  Skenario sering juga disebut juga analisis sensitivitas.
terjadi beberapa tahun yang akan datang.  Skenario yang biasanya digunakan dalam penyusunan
 Jenis dimensi proyeksi: proyeksi :
 Waktu  Kondisi buruk / worst case
 Jangka pendek satu tahun atau kurang  Kondisi normal/ Normal case
 Jangka panjang  dua tahun atau lebih  Kondisi terbaik / best case
 Satuan proyeksi  Untuk masing-masing kondisi tersebut dibuat kriteria
 Proyeksi untuk tiap unit atau bagian organisasi keadaan yang dapat diamati dan terukur.
 Proyeksi untuk setiap spesifik poyek
 Proyeksi total perusahaan atau total proyek

Konsep Proyeksi
 Kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang yang dilakukan pada saat sekarang
 Harus mengetahui data masa lalu dan kondisi yang terjadi di masa lalu
 Dalam melakukan proyeksi berdasarkan data masa lalu harus diingat, bahwa di masa datang kondisi yang akan terjadi
belum tentu sama dengan kondisi yang ada di masa lalu
Bagaimana Proses Penyusunan Proyeksi Sumber Data

 Interaksi  Laporan keuangan


Proyeksi dibuat dengan mengkombinasikan antara  Neraca
proposal investasi dan pilihan pendanaan yang  Laporan laba rugi
digunakan
 Arus kas
 Pilihan alternatif / Options
 Catatan atas laporan keuangan
Proyeksi dibuat dengan memberikan kesempatan
perusahaan untuk menentukan beberapa alternatif  Kondisi konsumen dan pasar secara umum, kondisi
pilihan berdasarkan skenario yang telah ditentukan. budaya/tradisi - asumsi
 Kelayakan / Feasibility  Kondisi makroekonomi - asumsi
 Regulasi
Proyeksi harus dibuat dengan pertimbangan akal sehat
dan sesuai dengan kondisi dan kemampuan perusahaan  Target jangka pendek dan jangka panjang
 Hindarkan kejutan / Avoiding Surprises perusahaan secara spesifik

Nobody plans to fail, but many fail to plan.


a. Proyeksi Penjualan
Proyeksi Laporan Keuangan
 Semua perencanaan keuangan membutuhkan proyeksi
a. Proyeksi penjualan penjualan karena penjualan merupakan titik awal
aktivitas perusahaan.
b. Pro forma laporan keuangan
 Tidak ada pengetahuan yang sempurna untuk
c. Kebutuhan asset memastikan jumlah penjualan di masa mendatang
d. Kebutuhan pendanaan karena dipengaruhi oleh:
 ketidakpastian ekonomi
b. Pro Forma Laporan Keuangan  Pola konsumsi masyarakat yang terkadang berubah
Berisikan tentang proyeksi atas :  Perkembangan teknologi
1) Neraca  Perubahan regulasi
2) Laporan laba rugi  Setiap perusahaan memiliki sensifitas berbeda terhadap
3) Proyeksi penambahan asset yang diperlukan perubahan lingkungan yang terjadi
4) Proyeksi penambahan dana untuk memenuhi target
penjualan dan penambahan asset. d. Kebutuhan Pendanaan
 Proyeksi keuangan akan memasukkan jumlah kebutuhan dana yang
c. Kebutuhan Aset digunakan untuk mencapai pertumbuhan penjualan dan target laba
yang telah ditetapkan
1) Proyeksi keuangan menjelaskan tentang kebutuhan atas
 Kebijakan dividen dan struktur pendanaan perusahaan akan
tambahan aset untuk mendukung proyeksi yang telah dibuat.
mempengaruhi jumlah dana yang dibutuhkan.
2) Peningkatan penjualan juga harus didukung peningkatan
 Jika tidak ada dana baru yang diharapkan dapat diperoleh melalui
modal kerja.
utang, maka perusahaan harus mempertimbangkan untuk
menerbitkan tambahan saham atau jenis pendanaan lainnya.
Model Proyeksi
Proyeksi keuangan berdasarkan proyeksi penjualan merupakan contoh proyeksi
sederhana.
Perusahaan dapat membuat proyeksi dengan lebih detail dengan memperhatikan:
o Target rasio-rasio keuangan untuk menentukan item-item dalam laporan
Kelayakan Keuangan
keuangan  Proyeksi laporan keuangan biasanya
o Memperhatikan kapasitas sumber daya yang dimiliki seperti tenaga kerja, dibuat dalam beberapa skenario
mesin, ruang kantor, peralatan.  Skenario sering juga disebut juga
o Tidak semua item dalam laporan keuangan memiliki hubungan linear dengan analisis sensitivitas.
penjualan
 Skenario yang biasanya digunakan
o Target pertumbuhan dan efisiensi yang diinginkan oleh manajemen
dalam penyusunan proyeksi :
o Asumsi yang dibuat harus cukup realistis
 Kondisi buruk / worst case
 Kondisi normal/ Normal case
 Kondisi terbaik / best case
Proyeksi Dalam Rencana Bisnis
 Untuk masing-masing kondisi
Proyeksi dalam Rencana Bisnis sekurang-kurangnya memuat: tersebut dibuat kriteria keadaan
a. Proyeksi sumber dana dan program investasi setiap tahun selama 5 yang dapat diamati dan terukur.
(lima) tahun, termasuk didalamnya proyeksi Penyertaan Modal Daerah.  Analisis yang digunakan : NPV, IRR,
b. Proyeksi arus kas setiap tahun selama 5 (lima) tahun. Payback Period, dan lain-lain
c. Proyeksi laporan posisi keuangan setiap tahun selama 5 (lima) tahun.
d. Proyeksi laba/rugi setiap tahun selama 5 (lima) tahun.
e. Proyeksi rasio keuangan setiap tahun selama 5 (lima) tahun.
PROYEKSI KEUANGAN
CONTOH

TIM PENYUSUN
Contoh Proyeksi keuangan, investasi dan penyertaan modal

1. Proyeksi sumber dana dan program investasi


Proyeksi pertumbuhan pendapatan atas pengelolaan investasi yang dilakukan
PERUSAHAAN XYZ Tahun 20X1 – 20X5 untuk menghasilkan pendapatan diluar
pendapatan operasional dapat dilihat pada tabel berikut.

KETERANGAN 20x1 20x2 20x3 20x4 20x5

Pendapatan Investasi 17,10 20,75 20,35 17,75 17,80


Contoh Proyeksi keuangan, investasi dan penyertaan modal

Untuk tahun 20X1 – 20X5, PERUSAHAAN XYZ memproyeksikan dana yang berasal dari
pendapatan operasional dan pendapatan hasil investasi ke belanja modal (Capital
Expenditures) untuk penambahan aset-aset Aktiva Tetap, yaitu Tanah, Bangunan,
Kendaraan Bermotor, Mesin Kantor, Inventaris Kantor, dan Inventaris Rumah. Selain
belanja modal, PERUSAHAAN XYZ juga melakukan penghapusan aktiva-aktiva yang
sudah habis masa manfaatnya atau aktiva-aktiva yang sudah seluruhnya disusutkan.
Penghapusan aktiva ini dilakukan untuk aset-aset kendaraan bermotor, mesin kantor,
inventaris kantor, dan inventaris rumah. Proyeksi belanja modal tahun 20X1 – 20X5
dapat dilihat pada tabel berikut:
Contoh Proyeksi keuangan, investasi dan penyertaan modal
Contoh Proyeksi keuangan, investasi dan penyertaan modal

Sebagai perusahaan yang ditunjuk untuk menjalankan pelaksanaan asuransi sosial,


PERUSAHAAN XYZ tidak diamanatkan untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya
bagi pemegang saham tetapi perusahaan dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas
pelayanan, melalui peningkatan pengeluaran jumlah santunan dan penanggungan
bencana. Sesuai dengan cita-cita tersebut maka diasumsikan kebijakan Dividend Payout
Ratio (DPR) akan mengalami penurunan setiap tahunnya. Tabel di bawah ini
memperlihatkan kebijakan rasio pembayaran dividen perusahaan terhadap laba bersih.
Contoh Proyeksi keuangan, investasi dan penyertaan modal
2. Proyeksi arus kas
Berikut ini adalah proyeksi arus kas PERUSAHAAN XYZ selama 20X1 -20X5
(menggunakan tahun 20X0 sebagai acuan dasar):
Contoh Proyeksi keuangan, investasi dan penyertaan modal

3. Proyeksi laporan posisi keuangan PERUSAHAAN XYZ:


Berikut ini adalah proyeksi laporan posisi keuangan PERUSAHAAN XYZ selama 20X1 –
20X5 (menggunakan tahun 20X0 sebagai acuan dasar):
Contoh Proyeksi keuangan, investasi dan penyertaan modal

4. Proyeksi laporan laba rugi Perusahaan XYZ


Berikut ini adalah proyeksi laporan posisi keuangan PERUSAHAAN XYZ selama 20X1 -
20X5 (menggunakan tahun 20X5 sebagai acuan dasar):
Contoh Proyeksi keuangan, investasi dan penyertaan modal

5. Proyeksi rasio keuangan PERUSAHAAN XYZ


Berikut ini adalah proyeksi laporan posisi keuangan PERUSAHAAN XYZ selama 20X1 -
20X5 (menggunakan tahun 20X0 sebagai acuan dasar):
Pay Back Period (1)
Contoh :
Sebuah proyek sistem informasi bernilai Rp. 15.000.000,-, pendapatan tiap tahunnya adalah sama yaitu Rp.
4.000.000,-. Maka periode pengembalian investasi ini adalah :
Rp. 15.000.000,- / Rp. 4.000.000,- = 3 ¾ tahun.
Artinya investasi sistem tersebut akan tertutup dalam waktu 3 tahun 9 bulan.

Bila pemasukan tiap tahunnya tidak sama, maka harus dihitung satu per satu. Misalnya nilai proyek adalah Rp.
15.000.000,- umur ekonomis proyek adalah 4 tahun dan pemasukan tiap tahunnya adalah :
Tahun 1 sebesar Rp. 5.000.000,-
Tahun 2 sebesar Rp. 4.000.000,-
Tahun 3 sebesar Rp. 4.500.000,-
Tahun 4 sebesar Rp. 6.000.000,-
Maka Payback periode dapat dihitung sebagai berikut :
Nilai investasi = Rp. 15.000.000,-
Pemasukan tahun 1 = Rp. 5.000.000,- Sisa investasi tahun 2 = Rp. 10.000.000,-
Pemasukan tahun 2 = Rp. 4.000.000,- Sisa investasi tahun 3 = Rp. 6.000.000,-
Pemasukan tahun 3 = Rp. 4.500.000,- Sisa investasi tahun 4 = Rp. 1.500.000,-
Sisa investasi tahun ke 4 tertutup dengan pemasukan tahun ke 4, sebagian dari sebesar Rp. 6.000.000,-, yaitu Rp.
1.500.000,-/Rp. 6.000.000,- = 1/4 bagian. Jadi payback period investasi ini adalah 3 tahun 3 bulan.
Pay Back Period (2)

Biaya investasi adalah Rp. 173.000.000,-

Manfaat tahun ke 1 = Rp 68.000.000,-


Manfaat tahun ke 2 = Rp 88.000.000,-
Manfaat tahun ke 3 = Rp 113.000.000,-
Manfaat tahun ke 4 = Rp 125.500.000,-
+
Total manfaat = Rp 394.500.000,-

Sedang total biaya operasional yang dikeluarkan adalah :


Biaya tahun ke 0 = Rp 173.000.000,-
Biaya tahun ke 1 = Rp 12.200.000,-
Biaya tahun ke 2 = Rp 13.500.000,-
Biaya tahun ke 3 = Rp 15.800.000,-
Biaya tahun ke 4 = Rp 17.050.000,-
+
Total biaya = Rp 231.550.000,-

ROI untuk proyek tersebut adalah sebesar :

Rp 394.500.000,- – Rp 231.550.000,-
ROI = ---------------------------------------------------------- x 100% = 70,373%
Rp 231.550.000,-
Net Present Value (NPV)

Biaya investasi adalah Rp. 173.000.000,-

Tahun ke 1 : Manfaat = Rp 68.000.000,- (-) Biaya = Rp 12.200.000,- = Rp 55.800.000,-


Tahun ke 2 : Manfaat = Rp 88.000.000,- (-) Biaya = Rp 13.500.000,- = Rp 74.500.000,-
Tahun ke 3 : Manfaat = Rp 113.000.000,- (-) Biaya = Rp 15.800.000,- = Rp 97.200.000,-
Tahun ke 4 : Manfaat = Rp 125.500.000,- (-) Biaya = Rp 17.050.000,- = Rp 108.450.000,-

Tingkat bunga diskonto yang diperhitungkan adalah sebesar 18% pertahun. Berapakah NPV
Investasi tersebut ?
+
NPV = - 173.000.000 + + + + = Rp 42.889.098,6
Internal Rate of Return

Biaya investasi adalah Rp. 173.000.000,-

Tahun ke 1 : Manfaat = Rp 68.000.000,- (-) Biaya = Rp 12.200.000,- = Rp 55.800.000,-


Tahun ke 2 : Manfaat = Rp 88.000.000,- (-) Biaya = Rp 13.500.000,- = Rp 74.500.000,-
Tahun ke 3 : Manfaat = Rp 113.000.000,- (-) Biaya = Rp 15.800.000,- = Rp 97.200.000,-
Tahun ke 4 : Manfaat = Rp 125.500.000,- (-) Biaya = Rp 17.050.000,- = Rp 108.450.000,-

Berapa nilai IRR investasi tersebut ?


+
NPV = - 173.000.000 + + + + = Rp 0
IRR = 28,84%
Pembuktian :
NPV = - 173.000.000 + + + + = Rp 0

Anda mungkin juga menyukai