Anda di halaman 1dari 12

Implementasi Work From Home: Kajian Tentang Dampak Positif,

Dampak Negatif dan Produktivitas Pegawai


(Diana Ma’rifah)

IMPLEMENTASI WORK FROM HOME:


KAJIAN TENTANG DAMPAK POSITIF, DAMPAK NEGATIF DAN
PRODUKTIVITAS PEGAWAI

WORK FROM HOME IMPLEMENTATION:


STUDY ON POSITIF IMPACT, NEGATIVE IMPACT AND EMPLOYEE
PRODUCTIVITY
Diana Ma’rifah
Badan Kepegawaian Negara
Jl. Mayjen Soetoyo 12 Cililitan Jakarta Timur
e-mail: diana.ma’rifah@bkn.go.id

Abstrak
Pandemi Covid-19 membawa perubahan yang signifikan di berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam tatanan
sistem kerja. Perubahan sistem kerja sebagai salah satu kebijakan pemerintah dalam upaya pencegahan Covid-19
adalah bekerja dari rumah atau yang dikenal dengan istilah work from home (WFH). Kebijakan yang diberlakukan
secara mendadak memberikan tantangan bagi ASN dalam pelaksanaannya. Budaya kerja baru ini dipastikan
memberikan dampak positif dan negatif baik untuk instansi maupun bagi pegawai yang kemudian berdampak
pula pada produktivitas. Dengan melihat pada dampak positif, negatif  dan produktivitas tersebut, maka akan
memberikan gambaran mengenai perlu atau tidaknya sistem kerja WFH ini dilanjutkan setelah pandemi berakhir.
Tulisan ini merupakan kajian literatur yang membutuhkan tindak lanjut penelitian selanjutnya untuk memperoleh
data yang dapat digunakan sebagai dasar perumusan rekomendasi untuk kebijakan sistem kerja bagi ASN
kedepannya.

Kata kunci: Work from Home, Dampak Positif, Dampak Negatif, Produktivitas Pegawai

Abstract
The Covid-19 pandemic has brought significant changes in various aspects of life, including the work system
structure. The work system alteration as one of the government’s policies in the attempt to prevent Covid-19 is
working from home or also known as WFH. This policy, which was implemented suddenly, presented challenges
for civil servants in its implementation. This new work culture is certain to have positive and negative impacts
both on institutions and for employees which in turn has an impact on productivity. By looking at the positive,
negative and productivity impacts, it will provide an idea of ​​whether or not the work from home system should be
continued after the pandemic is over. This paper is limited to a literature review that requires follow-up research
to obtain data that can be used as a basis for formulating recommendations for civil servants work system policies
in the future.

Keyword : Work from Home, Positif Impact, Negative Impact, Employee Productivity

PENDAHULUAN dari rumah dan bekerja dari rumah. Seluruh


lapisan masyarakat dipaksa untuk dapat
Latar Belakang Masalah adaptif merespon perubahan tersebut, agar
Pandemi Covid-19 membawa peru- aktivitas dapat tetap berjalan meskipun
bahan yang signifikan di berbagai aspek ancaman virus corona belum juga dapat
kehidupan. Segala aktivitas dan rutinitas teratasi. Alhasil, budaya baru yang
menjadi begitu terbatas demi pencegahan disebut dengan tatanan normal baru (new
penyebaran virus yang semakin meluas. normal) terbentuk, dimana manusia tetap
Pemerintah pun mengeluarkan kebijakan beraktivitas dengan menerapkan protokol
pembatasan aktivitas berkumpul, seperti kesehatan dan hidup berdampingan dengan
kebijakan beribadah dari rumah, belajar virus.

53
Civil Service VOL. 14, No.2, November 2020 : 1 - 10

Perubahan sistem kerja sebagai salah kerja pegawai ASN agar dapat beradaptasi
satu kebijakan pemerintah dalam upaya terhadap perubahan tatanan normal baru
pencegahan virus corona adalah bekerja produktif dan aman Covid-19. Penyesuaian
dari rumah atau yang dikenal dengan istilah sistem kerja dimaksud dilaksanakan
work from home (WFH). WFH merupakan melalui fleksibilitas dalam pengaturan
salah satu bentuk dari flexible working, lokasi bekerja bagi pegawai ASN yang
yaitu sebuah konsep sistem kerja jarak jauh. meliputi: 1) Pelaksanaan tugas kedinasan
Flexible working sebenarnya bukanlah hal di kantor (work from office/WFO) dan/atau
yang baru dalam dunia kerja di Indonesia. 2) Pelaksanaan tugas kedinasan di rumah/
Sejak merebaknya bisnis startup, sistem tempat tinggal (work from home/WFH).
kerja jarak jauh ini sudah menjadi sebuah Kebijakan yang diberlakukan
budaya baru dalam bekerja (Berliana, 2020). secara mendadak ini tentu saja menjadi
Beberapa perusahaan swasta seperti Bank tantangan bagi ASN dalam pelaksanaannya.
BTPN, HM Sampoerna, dan Surabaya Plaza Dibutuhkan kesiapan sumber daya dan
Hotel juga sudah menerapkan sistem kerja infrastruktur untuk mendukung efektivitas
tersebut dengan tujuan menarik pegawai pelaksanaan kebijakan ini. Bagaimanapun,
dan menekan tingkat turnover pegawai implementasi WFH pada ASN bukanlah
(Irawati, 2019). Berbeda halnya dengan disebabkan karena budaya kerja fleksibel
sektor pemerintahan, aktivitas bekerja bagi yang tertanam sejak awal di instansi
pegawai di instansi pemerintah adalah hadir pemerintah, namun lebih dikarenakan adanya
di kantor dengan memakai seragam, serta tuntutan pencegahan penyebaran Covid-19.
melakukan absensi dengan jam kerja yang Disamping itu, budaya kerja baru bagi ASN
sudah ditentukan. Oleh karena itu, penerapan ini dipastikan memberikan dampak positif
sistem kerja WFH tidak serta merta menjadi dan negatif baik untuk instansi maupun
hal yang mudah dilakukan oleh para aparatur bagi pegawai. Lalu, bagaimana jika pada
sipil negara (ASN). akhirnya pandemi Covid-19 ini berakhir?
Kebijakan WFH bagi ASN dimulai Akankah ASN terus menerapkan fleksibilitas
sejak bulan Maret 2020, setelah adanya kerja dengan sistem WFH-WFO? Ataukah
penetapan darurat kesehatan masyarakat oleh kembali kepada budaya kerja konvensional
Pemerintah yang diakibatkan oleh Covid-19. dimana bekerja berarti pegawai hadir secara
Hal tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh fisik dan melakukan pekerjaan di kantor?
Kementerian PANRB melalui Surat Edaran
(SE) Menteri PANRB No 19 Tahun 2020
tanggal 16 Maret 2020 tentang Penyesuaian TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Kerja ASN dalam Upaya Pencegahan
Penyebaran Covid-19 di Lingkungan Instansi Konsep Work from Home
Pemerintah. Masa pelaksanaan WFH bagi Bentuk yang paling mudah dikenali
ASN sesuai SE Menpan RB No 19 Tahun dari bekerja jarak jauh adalah bekerja
2020 berakhir pada 31 Maret 2020, kemudian dari rumah (home-based telecommuting)
dilakukan perubahan SE beberapa kali hingga dan bekerja dari kantor cabang (center-
pada tanggal 29 Mei 2020, dikeluarkan based telecommuting) (Asgari, 2015 dalam
SE MenpanRB No 58 Tahun 2020 tentang Mungkasa, 2020). Seperti namanya, bekerja
Sistem Kerja Pegawai ASN dalam Tatanan dari rumah menunjukkan lokasi kerja di
Normal Baru. SE tersebut dikeluarkan rumah dengan berkomunikasi ke kantor,
sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden sementara bekerja dari kantor cabang/satelit
Republik Indonesia untuk menyusun tatanan menunjukkan lokasi bekerja bukan di rumah
normal baru yang mendukung produktivitas tapi di kantor yang terdekat dari rumah.
kerja namun tetap memprioritaskan Menggunakan perspektif transportasi,
kesehatan dan keselamatan masyarakat, bekerja dari rumah mengurangi sepenuhnya
sehingga perlu dilakukan perubahan sistem perjalanan penglaju, sementara bekerja

54
Implementasi Work From Home: Kajian Tentang Dampak Positif,
Dampak Negatif dan Produktivitas Pegawai
(Diana Ma’rifah)

dari kantor cabang hanya mengurangi jarak Best of The Best BUMN dalam penghargaan
perjalanan. Revolusi Mental BUMN Award 2018.
Bekerja dari rumah merupakan Masih banyak yang tidak bisa mem-
salah satu konsep bekerja dengan sistem bedakan antara bekerja dari rumah dan
teleworking. Konsep kerja teleworking bekerja di rumah. Bekerja dari rumah
pertama kali diungkapkan pada tahun 1970 merupakan bagian dari pemenuhan
(Eraso & Garcés, 2020;Mungkasa, 2020). kewajiban sebagai seorang pegawai dalam
Mungkasa (2020) menjelaskan bahwa memenuhi target pekerjaan. Jadi rumah
sistem kerja jarak jauh memiliki berbagai hanya sebagai lokasi saja. Berbeda dengan
istilah seperti telecommuting, flexy work, dan bekerja di rumah yang dapat berarti tidak
telework. Namun, dari berbagai pengertian terkait dengan kewajiban melaksanakan
di beragam literatur, Mungkasa (2020) tugas kantor. (Mungkasa, 2020)
menganggap bahwa pengertian yang mudah Dengan demikian, Mungkasa (2020)
dipahami dari istilah bekerja jarak jauh menyatakan bahwa diperlukan sebuah
adalah versi dari Huuhtanen (1997), yaitu penyesuaian yang harus dilakukan oleh
pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang pegawai dalam menerapkan WFH. Dalam
(pegawai, pekerja mandiri, pekerja menjalankan bekerja dari rumah, protokol
rumahan) secara khusus, atau hanya waktu dan suasana kantor tetap harus terpelihara.
tertentu, pada lokasi jauh dari kantor, dan Sehingga beberapa hal tetap perlu dijaga
menggunakan media telekomunikasi sebagai seperti (i) jadwal kerja tetap diusahakan
alat kerja. Bekerja dengan sistem telework seperti jadwal kantor seperti biasanya; (ii)
mengijinkan pegawai bekerja dari rumah, lokasi bekerja sebaiknya dibuat terpisah dari
atau dari kantor cabang yang terdekat dari kegiatan domestik lainnya; (iii) pekerjaan
rumah, atau tempat tinggal yang lainnya, dan domestik dan pekerjaan kantor dilaksanakan
menggunakan teknologi (Eraso & Garcés, tidak dalam waktu yang bersamaan, tetapi
2020). Pengertian lain juga diambil dari dapat dibuat jadwal masing-masing; (iv)
Konradt, Schmook, dan Malecke (2000), pakaian yang dikenakan juga sebaiknya
bahwa bekerja jarak jauh dimaksudkan bukan pakaian santai seperti kaos, atau
sebagai cara bekerja dalam sebuah organisasi daster.
yang dilaksanakan sebagian atau seluruhnya
di luar kantor konvensional dengan bantuan Peraturan Work from Home bagi ASN
layanan telekomunikasi dan informasi. Perubahan pada tatanan kehidupan
Di Indonesia, flexible working bukanlah akibat Covid-19 menuntut ASN untuk
sebuah hal baru di dunia kerja. Dengan adanya lebih adaptif sehingga tetap produktif. ASN
kehadiran Gojek, Tokopedia, Traveloka, pada tetap harus dapat berkinerja memberikan
tahun 2010-2011, maka terlihat jelas bahwa pelayanan prima kepada masyarakat di
perkembangan dunia startup menggerakkan masa pandemi, dengan tetap memperhatikan
munculnya coworking space dan virtual protokol kesehatan demi kesehatan dan
office sebagai tempat bekerja (Berliana, keselamatan. Meskipun pada awalnya sistem
2020). Flexible working juga diterapkan oleh kerja WFH dilakukan sebagai respon pen-
salah satu perusahaan BUMN di Indonesia cegahan penyebaran Covid-19, namun pada
yaitu PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. akhirnya hal tersebut menjadi sebuah bagian
Dilansir dari telkom.co.id, Telkom telah dari tatanan kehidupan normal yang baru.
mengimplementasikan revolusi mental mulai Dasar awal mula WFH diberlakukan
dari proses rekrutmen hingga retirement, untuk ASN adalah SE Menteri PANRB No
dengan pengelolaan SDM yang efektif 19 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem
dan menciptakan lingkungan kerja yang Kerja ASN dalam Upaya Pencegahan
menyenangkan, seperti smart office dan Penyebaran Covid-19 di Lingkungan Instansi
flexible work arrangement. Dari penerapan Pemerintah (KemenpanRB, 2020). SE
budaya kerja tersebut, Telkom terpilih sebagai Menteri PANRB tersebut memuat pedoman

55
Civil Service VOL. 14, No.2, November 2020 : 1 - 10

pelaksanaan tugas kedinasan dengan bekerja dalam pengaturan lokasi bekerja bagi
di rumah/tempat tinggal (WFH) bagi ASN, pegawai ASN yang meliputi : 1) Pelaksanaan
diantaranya pengaturan pembagian kehadiran tugas kedinasan di kantor (work from office/
pegawai oleh Pejabat Pembina Kepegawaian WFO) dan/atau 2) Pelaksanaan tugas
(PPK) dengan mempertimbangkan: a. Jenis kedinasan di rumah/tempat tinggal (work
pekerjaan pegawai; b. Peta sebaran Covid from home/WFH).
yang dikeluarkan Pemerintah Pusat maupun Terkait fleksibilitas lokasi bekerja
Pemerintah Daerah; c. Domisili pegawai; tersebut, PPK pada K/L/Daerah yang
d. Kondisi kesehatan pegawai; e. Kondisi berlokasi di wilayah dengan penetapan Pem-
kesehatan keluarga pegawai; f. Riwayat batasan Sosial Berskala Besar (PSBB) agar
perjalanan luar negeri pegawai dalam menugaskan pegawai untuk menjalankan
14 (empat belas) hari kalender terakhir; WFH secara penuh dengan tetap memper-
g. Riwayat interaksi pegawai dengan hatikan sasaran kinerja dan target kerja
penderita terkonfirmasi Covid-19 dalam pegawai yang bersangkutan, kecuali pegawai
14 (empat belas) hari kalender terakhir; yang tugas dan fungsinya bersifat strategis,
dan h. Efektivitas pelaksanaan tugas dan maka perlu melaksanakan WFO (dengan
pelayanan unit organisasi. Namun demikian, jumlah minimum pegawai), dengan tetap
PPK harus memastikan terdapat minimal mengutamakan protokol kesehatan.
2 (dua) level Pejabat Struktural tertinggi Berdasarkan SE MenpanRB No 58
untuk tetap melaksanakan tugasnya di Tahun 2020 tersebut, untuk menjamin
kantor agar penyelenggaraan pemerintahan kelancaran penyelenggaraan pelayanan
dan pelayanan kepada masyarakat tidak publik, K/L/Daerah agar melakukan penye-
terhambat. Berdasarkan SE MenpanRB derhanaan proses bisnis dan SOP pelayanan
No 19 Tahun 2020 ini, pimpinan instansi dengan memanfaatkan teknologi informasi
melakukan evaluasi atas efektifitas pelak- dan komunikasi, menggunakan media
sanaan dan perlu dilaporkan kepada Menteri informasi untuk penyampaian standar
PANRB. pelayanan baru melalui media publikasi,
Masa pelaksanaan WFH bagi ASN membuka media komunikasi online sebagai
sesuai SE Menpan RB No 19 Tahun 2020 wadah konsultasi maupun pengaduan. Selain
berakhir pada 31 Maret 2020, kemudian itu, penyelenggaraan rapat dan/atau kegiatan
dilakukan perubahan beberapa kali, tatap muka agar memanfaatkan teknologi
terakhir dengan SE MenpanRB No 57 informasi dan komunikasi atau melalui
Tahun 2020 tanggal 28 Mei 2020, bahwa media elektronik lainnya yang tersedia.
masa pelaksanaan tugas kedinasan di Dalam hal penilaian kinerja pegawai, PPK
rumah/tempat tinggal (WFH) bagi ASN pada K/L/Daerah memastikan agar unit
diperpanjang sampai dengan tanggal 4 Juni kerja melakukan penyesuaian proses bisnis
2020. Namun kemudian, pada tanggal 29 dan standar operasional prosedur, dan mela-
Mei 2020, dikeluarkan SE MenpanRB No 58 kukan perhitungan kembali Analisis Beban
Tahun 2020 tentang Sistem Kerja Pegawai Kerja yang mengadaptasi tatanan normal
ASN dalam Tatanan Normal Baru, sebagai baru produktif dan aman Covid-19 tanpa
tindak lanjut dari arahan Presiden Republik mengurangi sasaran kerja dan target kinerja.
Indonesia untuk menyusun tatanan normal SE tersebut kemudian diubah dengan
baru yang mendukung produktivitas kerja SE No 67 Tahun 2020 tanggal 4 September
namun tetap memprioritaskan kesehatan dan 2020 dengan penambahan substansi dimana
keselamatan masyarakat, perlu dilakukan pembagian pelaksanaan WFH dan WFO
perubahan sistem kerja pegawai ASN agar pegawai didasarkan pada data zonasi
dapat beradaptasi terhadap perubahan risiko yang dikeluarkan oleh Satuan Tugas
tatanan normal baru produktif dan aman Penanganan Covid-19. Pengaturan jumlah
Covid-19. Penyesuaian sistem kerja di- pegawai sebagaimana dimaksud diatur
maksud dilaksanakan melalui fleksibilitas berdasarkan zona kabupaten/kota tempat

56
Implementasi Work From Home: Kajian Tentang Dampak Positif,
Dampak Negatif dan Produktivitas Pegawai
(Diana Ma’rifah)

instansi berada berdasarkan kategori : a) online/offline, dan kapan terakhir pegawai


Tidak terdampak/tidak ada kasus, maka online/login pada aplikasi tersebut, serta
jumlah pegawai yang melaksanakan WFO untuk melihat progress pekerjaan yang
paling banyak 100%, b) risiko rendah, maka dilakukan oleh bawahan setiap harinya.
jumlah pegawai yang melaksanakan WFO Dalam hal pembayaran tunjangan kinerja,
paling banyak 75%, c) risiko sedang, maka baik pegawai yang bekerja di rumah maupun
jumlah pegawai yang melaksanakan WFO di kantor berhak mendapatkan pembayaran
paling banyak 50%, d) risiko tinggi, maka tunjangan kinerja.
jumlah pegawai yang melaksanakan WFO Pada tanggal 5 Juni 2020, dikeluarkan
paling banyak 25%. SE Nomor 15/SE/VI/2020 tentang Sistem
Contoh implementasi WFH di instansi Kerja Pegawai dalam tatanan Normal Baru
pemerintah adalah di Badan Kepegawaian di lingkungan BKN (BKN, 2020), yang
Negara (BKN) dimana pada tanggal 21 Maret menyebutkan bahwa keterwakilan pekerja
2020 Kepala Badan Kepegawaian Negara yang hadir di kantor adalah minimal 10%
(BKN) mengeluarkan Surat Edaran (SE) dan maksimal 50% dari jumlah pegawai
Nomor 3/SE/III/2020 tentang perubahan pada unit kerja. penjadwalan tersebut di-
atas SE Kepala BKN Nomor 2/SE/III/2020 buat setiap bulan dan dilaporkan ke biro
tentang pencegahan penyebaran Covid-19 SDM. Namun bagi pegawai yang sedang
bagi pegawai di lingkungan BKN (BKN, bekerja di rumah, harus siap sewaktu-waktu
2020b) yang menyebutkan bahwa pegawai datang ke kantor jika dibutuhkan. Pelaporan
yang bertugas pada bidang pelayanan kinerjanya menggunakan e-kinerja, dan jam
protokol, kesehatan, persuratan, keamanan, kerja saat di kantor adalah 5 (lima) jam kerja,
teknisi, pengemudi dan petugas kebersihan sedangkan bekerja di rumah adalah 7,5 jam.
dan/atau sesuai kebutuhan tetap bekerja Surat edaran ini diperjelas dengan adanya
di kantor dengan komposisi pegawai yang Memo Dinas Biro SDM tanggal 10 Juni
bekerja di kantor 10% dari total jumlah 2020 nomor 339/MD/SDM/VI/2020 perihal
pegawai bidang yang disebutkan tersebut. petunjuk teknis pelaksanaan kehadiran
Bagi pegawai yang tidak terlibat pada pegawai sesuai dengan SE Kepala BKN
kegiatan perkantoran dengan bidang ter- Nomor 15/SE/VI/2020. Dalam memo dinas
sebut dapat sepenuhnya bekerja di rumah. tersebut, diatur waktu presensi pegawai
Dalam hal pelaporan kinerja, BKN memiliki yang bekerja di kantor dan di rumah melalui
aplikasi e-kinerja, yang mendukung pelak- aplikasi siPendekar dengan rincian seperti
sanaan WFH dengan menambahkan fitur pada tabel berikut:
baru yaitu fitur cek status online/offline
bawahan, dan fitur upload data pendukung. Tabel 1. Waktu Presensi Bagi Pegawai yang
Fitur tambahan tersebut bertujuan agar bekerja di Kantor
atasan dapat melihat apakah pegawai sedang

Waktu Presensi
Hari
Masuk Siang Pulang
Senin s.d Kamis 07.30 s.d. 10.00 11.00 s.d 12.30 13.00 s.d 18.00
Jumat 07.30 s.d. 10.00 11.00 s.d 12.30 13.30 s.d 18.00

Tabel 2. Waktu Presensi Bagi Pegawai yang bekerja di Rumah


Waktu Presensi
Hari
Masuk Siang Pulang
Senin s.d Kamis 06.00 s.d. 08.00 11.00 s.d 12.30 16.00 s.d 18.00
Jumat 06.00 s.d. 08.00 11.00 s.d 12.30 16.30 s.d 18.00

57
Civil Service VOL. 14, No.2, November 2020 : 1 - 10

Penggunaan aplikasi siPendekar kemacetan sehingga dapat mengurangi


ternyata tidak secara sempurna dapat di- waktu perjalanan dan mengurangi tingkat
gunakan sebagai alat kontrol disiplin stres. Selain itu, menghemat waktu dan
pegawai dalam hal kehadiran, karena tidak mengurangi biaya perjalanan. Beberapa
dapat menunjukkan lokasi keberadaan dampak positif lain dari sistem kerja WFH
pegawai secara akurat. Menjawab per- adalah:
masalahan tersebut, BKN meluncurkan 1. Fleksibilitas
aplikasi location based presence yang Berdasarkan hasil penelitian yang di-
penggunaannya melalui pendeteksian wajah lakukan oleh Mustajab et al. (2020),
yang secara otomatis dapat merekam lokasi para informan baik laki-laki maupun
keberadaan pegawai secara akurat. Dengan perempuan mengakui bahwa sistem
begitu, maka kedisiplinan kehadiran pegawai kerja WFH memberikan mereka ke-
untuk bekerja di kantor dan di rumah dapat bebasan dalam mengatur waktu kerja
terkontrol dengan baik. dan tempat kerja mereka. Mereka tidak
harus mengikuti aturan dimulai dan
berakhirnya jam kerja seperti yang
METODE KAJIAN biasanya diberlakukan di kantor. Hal
tersebut memberikan dampak yang
Metode yang digunakan dalam kajian positif terhadap hasil kerja mereka
ini adalah studi literatur, dengan sumber karena mereka dapat secara fleksibel
literatur berupa hasil-hasil penelitian dan menentukan jam mulai kerja sesuai
kajian, peraturan perundang-undangan, dengan yang dibutuhkan. Selain itu,
artikel di media massa online dan official pengaturan jam kerja tersebut tidak
website. berpengaruh terhadap gaji yang diterima.
Sama halnya dengan yang dikatakan oleh
Eraso & Garcés (2020), bahwa bekerja
PEMBAHASAN jarak jauh memfasilitasi fleksibilitas
dan mengurangi mobilitas, Mungkasa
Dampak Positif Work from Home (WFH) (2020) mengatakan bahwa manfaat dari
Sistem kerja WFH mampu memberi- bekerja jarak jauh adalah pegawai dapat
kan keuntungan baik bagi Instansi maupun mengendalikan jadwal kerja dan suasana
bagi pegawai. Bagi Instansi, WFH mem- kerja, sehingga menjadi lebih fleksibel.
berikan keuntungan dikarenakan berbagai 2. Menghemat Waktu
biaya dapat dipotong, seperti biaya sewa Sistem kerja WFH secara nyata dapat
gedung, asrama pegawai, dan fasilitas pen- menghemat waktu, dikarenakan pegawai
dukung kerja lainnya yang digunakan untuk tidak perlu menghabiskan waktu
pegawai yang bekerja (Mustajab et al., 2020). dalam perjalanan dari rumah menuju
Hal ini juga sejalan dengan pernyataan ke kantor dan juga sebaliknya. Selama
Wakil Menteri Keuangan, Suahazil Nazara menjalankan WFH, para pegawai dapat
dalam acara Public Expenditure Review menggunakan waktu yang awalnya
World Bank, bahwa dalam masa pandemi, dihabiskan dalam perjalanan menuju dan
pemerintah menghemat semua anggaran dari kantor, untuk melakukan pekerjaan
untuk perjalanan dinas luar kota dan luar kantor maupun pekerjaan rumah. Hal
negeri dikarenakan rapat dan pertemuan ini tentu saja memberikan keuntungan
dilakukan secara virtual. Selain itu, biaya bagi pegawai karena waktu mereka tidak
konsumsi rapat pun dapat dihemat (Bisnis, ada yang terbuang habis di perjalanan
2020). Dari sisi pegawai, Healthfield (2019) (Mustajab et al., 2020).
dalam Mungkasa (2020) menjelaskan 3. Waktu yang Berkualitas
bahwa Pegawai yang melakukan pekerjaan Pegawai yang bekerja dari rumah
dengan sistem jarak jauh dapat menghindari merasakan bahwa mereka memiliki

58
Implementasi Work From Home: Kajian Tentang Dampak Positif,
Dampak Negatif dan Produktivitas Pegawai
(Diana Ma’rifah)

lebih banyak waktu berkualitas bersama membuat para pegawai perempuan


keluarga. Pegawai dapat menikmati merasakan beban kerja yang berlebih
waktu kebersamaan dengan keluarga dan hal tersebut menimbulkan stress
tanpa harus meninggalkan pekerjaan kerja. Tetapi, hal ini tidak berlaku jika
mereka meskipun terkadang mereka ada peran pasangan yang juga ikut
tetap harus fokus pada penyelesaian terlibat di dalam penyelesaian pekerjaan
pekerjaan (Mustajab et al., 2020). di rumah. Sebaliknya, yang terjadi
4. Kenyamanan adalah meningkatnya kualitas hubungan
Dengan bekerja dari rumah, pegawai secara harmonis dikarenakan adanya
merasakan kebebasan dalam menye- kerja sama dan team work (Mustajab et
lesaikan pekerjaan dikarenakan tidak al., 2020).
ada pengawasan langsung dari atasan 2. Semangat Kerja Menurun
seperti saat mereka bekerja di kantor. Semangat kerja yang menurun dirasakan
Para pegawai dapat menyelesaikan oleh pegawai yang mengalami dilema
pekerjaan dengan menyesuaikan gaya dan dikarenakan pola pikir bahwa rumah
kebiasaan mereka dalam bekerja, tanpa adalah tempat untuk beristirahat, bukan
harus secara formal menjaga sikap dan tempat untuk bekerja. Hal tersebut
perilaku mereka (Mustajab et al., 2020). membuat pegawai menjadi kehilangan
fokus dalam menentukan apakah mereka
Dampak Negatif Work from Home harus bekerja atau bersantai bersama
Sistem WFH yang diterapkan keluarga untuk menghabiskan waktu
secara mendadak tidak serta merta dapat selama masa karantina pandemi Covid-19.
dilaksanakan dengan mudah oleh para Menurunnya semangat kerja juga dapat
pegawai. Hal tersebut disebabkan oleh dikarenakan banyak gangguan di rumah
berbagai faktor baik dari faktor pekerjaan seperti ajakan untuk berbincang dengan
maupun dari faktor individu pegawainya. keluarga, melakukan chat bersama
Contohnya, beberapa jenis pekerjaan teman atau memantau sosial media, serta
masih mengandalkan berkas fisik dan juga godaan untuk bersenang-senang seperti
peralatan kerja kantor, sehingga membuat menonton TV, bermain bersama anak,
pegawai tetap harus datang ke kantor untuk mengerjakan sesuatu yang sesuai hobi,
menyelesaikan pekerjaan. Jika pegawai sehingga berakibat pada penundaan
tersebut harus bekerja di rumah, maka bisa pekerjaan (Mustajab et al., 2020). Hal
jadi tidak ada pekerjaan yang dapat dia ini juga dapat disebabkan karena tidak
lakukan. Solusi berikutnya mungkin saja terlihat batasan jelas antara kantor dan
diberlakukan digitalisasi pekerjaan. Namun rumah, bahkan cenderung waktu kerja
hambatan lain yang muncul setelahnya menjadi tanpa batasan (Mungkasa, 2020).
bisa jadi adalah permasalahan adaptasi 3. Biaya yang Bertambah
pegawai dengan sistem kerja jarak jauh Hal yang pasti dirasakan oleh pegawai
yang sepenuhnya mengandalkan teknologi yang bekerja dari rumah adalah mening-
dan kurang mampunya pegawai dalam katnya biaya/pengeluaran seperti biaya
mengoperasikan teknologi. listrik, biaya pulsa untuk berkomunikasi
Beberapa dampak negatif yang timbul dan penyediaan jaringan internet
akibat penerapan WFH adalah: (Mustajab et al., 2020). Penambahan
1. Multitasking biaya ini terjadi dikarenakan intensitas
Multitasking lebih dirasakan oleh para penggunaannya juga meningkat di-
pegawai perempuan terutama yang sudah karenakan biaya yang tadinya tidak
berumah tangga dan memiliki anak dikeluarkan oleh pegawai karena mereka
dikarenakan peran ganda yang mereka menggunakan fasilitas kantor, saat
miliki. Tanggungjawab penyelesaian bekerja di rumah menjadi tanggungan
pekerjaan kantor dan pekerjaan rumah pribadi pegawai.

59
Civil Service VOL. 14, No.2, November 2020 : 1 - 10

4. Distraksi berupa ketidakpercayaan para pimpinan


Selama WFH, pegawai merasakan adanya terhadap pegawai. Prosedur yang di-
distraksi yang menghambat penyelesaian terapkan membuat pegawai tidak
pekerjaan mereka seperti distraksi teknis nyaman disebabkan permintaan untuk
dan distraksi sosial. Contoh distraksi melaporkan perkembangan pekerjaan
teknis adalah gangguan peralatan kerja setiap waktu berikut foto keberadaan
yang tidak mendukung serta gangguan pegawai.
jaringan komunikasi. Distraksi sosial
contohnya adalah distraksi yang berasal Produktivitas Pegawai
dari keluarga di rumah (Mustajab et al., Melihat dari dampak negatif yang
2020). dikemukakan sebelumnya, produktivitas
5. Keterbatasan Komunikasi dari kebanyakan pegawai yang menjalankan
Sistem kerja WFH membuat pegawai WFH dapat menurun dikarenakan minimnya
tidak bertemu langsung dengan atasan fasilitas pendukung kerja seperti komputer,
Mungkasa (2020)dan rekan kerja jaringan internet, dan beberapa gangguan
mereka, sehingga membuat komunikasi seperti kejenuhan karena berada di ling-
menjadi begitu terbatas. Keterbatasan kungan yang sama dalam jangka waktu yang
komunikasi ini dapat disebabkan oleh lama dengan larangan melakukan aktivitas
hal-hal seperti distraksi teknis yaitu sosial bersama-sama dikarenakan aturan
gangguan pada jaringan komunikasi dan social distancing. Selain itu, bagi pegawai
peralatan kerja yang kurang mendukung perempuan yang telah berkeluarga dan
sehingga membuat pekerjaan ter- memiliki anak, bekerja di rumah berdampak
lambat diselesaikan, terlambat dalam pada peran ganda perempuan yang membuat
pengiriman laporan hasil kerja dan pegawai perempuan menjadi kelebihan beban
pengiriman informasi penting lainnya. kerja dan merasakan stress kerja. Selain itu,
Selain itu, respon yang tidak secara disrupsi sosial dari keluarga pegawai dan
langsung didapat juga membuat pola pikir kerja yang masih konvensional
pekerjaan menjadi tidak optimal dalam membuat pegawai kehilangan fokus antara
penyelesaiannya (Sabitah & Susilo, harus bekerja dan menghabiskan waktu
2017). Pekerja yang terbiasa dengan bersama keluarga (Mustajab et al., 2020).
suasana kantor konvensional menjadi Selain itu, terdapat hal lain yang
kesulitan dalam berkoordinasi dengan menjadi perdebatan dalam implementasi
rekan kerja. Dibutuhkan penjadwalan WFH adalah mengenai ketercapaian
kerja yang lebih rapi bahkan mungkin work life balance dimana keseimbangan
perlu ditetapkan waktu tetap untuk antara kehidupan pribadi dan pekerjaan
berkumpul di kantor (Mungkasa, 2020). ini seharusnya dirasakan oleh pegawai
6. Ketidakpercayaan antar pihak yang bekerja dari rumah. Tetapi, pada
Risiko lain dari pelaksanaan WFH kenyataannya work life balance tidak secara
adalah adanya ketidakpercayaan yang merata dirasakan oleh semua pegawai. Ada
timbul antara pegawai dengan atasannya hal-hal tertentu seperti status perkawinan
atau bahkan instansinya dikarenakan dan gender yang menjadi penentu work
konsep WFH kurang dipahami oleh life balance ini dirasakan manfaatnya oleh
kedua belah pihak Mayer (1995) pegawai. Pegawai laki-laki dapat lebih
dalam (Mustajab et al., 2020). Masih dominan merasakan work life balance
ada yang beranggapan bahwa WFH dibanding pegawai perempuan terutama
sama dengan cuti, yang berarti tidak perempuan yang sudah berkeluarga dan
melakukan pekerjaan apapun. (Mustajab memiliki anak (Mustajab et al., 2020). Hal
et al., 2020) mengungkapkan hal serupa ini dapat dikarenakan budaya di Indonesia
bahwa kendala utamanya pelaksanaan bahwa perempuan di rumah harus melayani
WFH ternyata adalah geger budaya suami dan mengurus anak. Akibatnya,

60
Implementasi Work From Home: Kajian Tentang Dampak Positif,
Dampak Negatif dan Produktivitas Pegawai
(Diana Ma’rifah)

pegawai perempuan menjalankan peran dan buat pegawai lalai sehingga mereka menjadi
tugas ganda yang berakibat pada tingginya kurang produktif. Di sisi lain, ada beberapa
workload yang dapat memicu kelelahan dan pegawai yang tidak dapat bekerja tanpa
stress kerja. pengawasan (Mungkasa, 2020).
Namun berbeda dengan Hendytio Selain itu, bagi pekerja yang lokasi
(2020) yang menyatakan bahwa bagi rumahnya jauh dari kantor, pelaksanaan
pekerja perempuan yang mempunyai WFH berarti penghematan waktu perjalanan
anak-anak masih kecil, bekerja dari rumah yang membuat mereka dapat menjadi lebih
menjadi kesempatan ideal. Madsen (2003) produktif. Namun, jika pelaksanaan WFH
dalam Hendytio (2020) menyebutkan tidak didukung oleh adanya dukungan
adanya kebutuhan pekerja perempuan peralatan kerja dan jaringan komunikasi serta
untuk menyeimbangkan antara keluarga internet yang memadai, maka penurunan
dan pekerjaan agar terhindar dari konflik produktivitas pegawai akan terjadi. Hal ini
keluarga atau konflik peran. Dampak sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh
konflik keluarga adalah munculnya Hendytio (2020) bahwa tantangan yang
tekanan psikologis, depresi, komplain serta harus dihadapi ASN dalam pelaksanaan
kelelahan. Gangguan psikologis lain yang WFH adalah:
muncul adalah ketidakpuasan bekerja dalam 1. Bekerja dari rumah memerlukan
kehidupan keluarga, menurunnya komitmen dukungan broadband yang kuat dan
pada organisasi dan akhirnya keluar dari stabil, sehingga komunikasi dan koneksi
pekerjaannya. antara pekerja dan kantor tidak terputus.
Diungkapkan oleh White (2020) Fasilitas ini harus dimiliki tidak hanya
dalam Hendytio (2020), kemanfaatan oleh perusahaan, tetapi juga dimiliki
WFH tergantung pada pilihan individu secara pribadi oleh pekerja di rumah.
itu sendiri sehingga akan menentukan 2. Pekerja perlu memahami kebijakan
apakah pegawai dapat produktif selama perusahaan terkait keamanan data
bekerja di rumah ataukah tidak. Pilihan dan informasi, seperti dalam hal
individu ditentukan oleh pola dan gaya pengiriman dokumen dan media yang
bekerja. Keharusan bekerja dari rumah yang digunakan. Ketika komunikasi dan
ditetapkan oleh pemerintah terkait Covid-19 interaksi dilakukan secara virtual,
bagi banyak orang menjadi hal yang tidak gangguan terhadap keamanan data,
menyenangkan, karena mereka tidak bisa dokumen maupun file-file penting
bekerja ketika TV di rumah menyala, atau yang dipertukarkan secara online dapat
mendengar anak menangis, sehingga pada terjadi, termasuk menghadapi virus atau
akhirnya tidak menghasilkan apa-apa. gangguan keamanan siber.
Bagi yang lain, bekerja dari rumah di rasa 3. Transformasi budaya bekerja di rumah
lebih menyenangkan karena terbebas dari memerlukan perubahan dalam instansi
gangguan-gangguan yang biasa muncul di terkait struktur pekerjaan, mekanisme
kantor. pengawasan dan pendampingan,
Dalam aspek pengawasan/kontrol serta kebijakan-kebijakan lain untuk
pekerjaan, Mustajab et al. (2020) menye- menjamin produktivitas. Dalam hal
butkan bahwa bekerja dari rumah dan tidak ini penentuan KPI (Key Performance
berhadapan langsung dengan pengawasan Index) atau indeks penilaian kunci perlu
dari atasan membuat pegawai menjadi lebih dilakukan dengan rigid, terukur disertai
nyaman dalam bekerja, sehingga timbul dengan monitoring dan evaluasi kinerja
kepuasan kerja pada mereka dan membuat secara efektif.
mereka menjadi lebih produktif. Namun hal 4. Dalam melaksanakan pekerjaan terutama
yang berbeda diungkapkan oleh Hendytio jika diperlukan kerja tim, semangat
(2020) bahwa minimnya pengawasan akibat kerja bersama, solidaritas dan empati
penyelesaian pekerjaan dari rumah mem- diperlukan untuk membangun tim yang

61
Civil Service VOL. 14, No.2, November 2020 : 1 - 10

kuat. pada individu yang tepat. Faktor-faktor


Bekerja jarak jauh dapat mening- seperti jenis pekerjaan, lokasi tempat tinggal,
katkan produktivitas dengan meningkatkan status perkawinan bahkan gender adalah
kepuasan kerja pegawai melalui work life hal yang menjadi pertimbangan penerapan
balance, penghematan waktu perjalanan, WFH dari sisi individu pegawainya.
dan sedikitnya distraksi yang membuat Artinya, penerapan sistem WFH ini tidak
mereka bisa fokus terhadap pekerjaan dan dapat dipukul rata untuk seluruh pegawai.
mengurangi tingkat absensi (OECD Teams, Terlebih lagi pada instansi pemerintah yang
2020). memang bergerak di bidang pelayanan
Berdasarkan penjelasan di atas, publik. Oleh karena itu, perlu adanya
keberhasilan implementasi WFH dan pro- kesepakatan mengenai pengaturan jadwal
duktifitas pegawai dapat ditentukan dari WFH dan WFO untuk menghindari adanya
seberapa kondusif situasi untuk dapat kecemburuan atau perasaan diperlakukan
melakukan pekerjaan dari rumah. Bekerja tidak adil dari pegawai. Di samping itu, untuk
dari rumah akan memberi kenyamanan dan jenis pekerjaan yang tidak dapat dilakukan di
produktivitas yang berbeda tergantung pada kantor, seperti bidang pekerjaan keamanan,
jenis pekerjaan, ketersediaan teknologi, kesehatan, pelayanan dan lainnya, perlu
kondisi psikologis dan preferensi individual. untuk dipikirkan kompensasi yang pantas
Artinya, bekerja dari rumah secara efektif bagi pegawai yang bekerja di bidang
tidak berlaku bagi semua pekerja atau semua tersebut. Dari sisi instansi, perlu adanya
jenis pekerjaan (Hendytio, 2020). Bekerja dukungan infrastruktur dan kebijakan
dari rumah bagi orang yang tepat akan yang mengatur secara jelas dan tegas
dapat meningkatkan produktivitas. Pegawai perihal penjadwalan kehadiran pegawai,
dengan bidang tertentu seperti teknologi kedisiplinan bekerja, pelaporan kinerja,
informasi, penelitian dan pengembangan, kompensasi bahkan sanksi yang diterima
dan profesi lain yang memerlukan detail dan pegawai dalam pelaksanaan WFH.
waktu panjang untuk berkonsentrasi akan Berbagai dampak positif dan dampak
cenderung cocok bekerja dari rumah, karena negatif pada kajian ini perlu dikonfirmasi
mereka dapat memanfaatkan waktu yang kembali di lapangan dengan cara melakukan
seharusnya digunakan untuk perjalanan ke observasi dan pengambilan data agar dapat
kantor menjadi waktu kerja yang produktif, memotret secara nyata fenomena yang ada dan
selain menghindari gangguan-gangguan tidak lagi menimbulkan perdebatan karena
lain yang muncul jika bekerja di kantor. adanya realita yang berbeda di lapangan.
Bagi organisasi, mengizinkan pegawainya Misalkan dalam hal ketidakpercayaan antar
bekerja dari rumah juga memberikan pihak, yang kemungkinan bisa saja memang
keuntungan dalam jangka pendek dan jangka sudah terjadi saat kondisi normal sebelum
panjang. Organisasi dapat menghemat biaya pelaksanaan WFH. Selain itu, terkait dengan
operasional, karena tidak perlu membayar adanya penambahan biaya sebagai dampak
uang transport, uang makan, biaya listrik, negatif bagi pegawai saat WFH, maka
dan AC dan biaya operasional yang lain disisi lain pelaksanaan WFH memberikan
(Hendytio, 2020). dampak positif bagi instansi karena adanya
pengurangan biaya operasional. Hal lain yang
Kesimpulan dan Saran mungkin masih menimbulkan pertanyaan
Bekerja dari rumah (WFH) sebagai adalah permasalahan gender, dimana
sebuah konsep flexible working tidak serta pegawai perempuan yang berstatus menikah
merta meningkatkan produktivitas pegawai dan memiliki anak kemungkinan memiliki
yang selanjutnya dapat berdampak pada perbedaan produktivitas dengan pegawai
produktivitas organisasi. Konsep kerja perempuan yang masih belum menikah.
ini akan memberikan dampak positif bagi Tulisan ini hanya sebatas mengum-
pegawai dan bagi organisasi jika diterapkan pulkan dan memberikan informasi mengenai

62
Implementasi Work From Home: Kajian Tentang Dampak Positif,
Dampak Negatif dan Produktivitas Pegawai
(Diana Ma’rifah)

implementasi WFH beserta dampak positif, Pencegahan Penyebaran Covid-19 di


dampak negatif, dan pengaruhnya terhadap Lingkungan Instansi Pemerintah.
produktivitas kerja. Penulis memandang KemenpanRB. (2020). SE MenpanRB No
perlu dilakukan penelitian dan pengkajian 57 Tahun 2020 tentang Perubahan
lanjutan untuk memperoleh data pendukung Keempat atas SE Menpan RB No 19
yang kuat mengenai efektivitas pelaksanaan Tahun 2020 tentang Penyesuaian
WFH selama pandemi Covid-19 yang Sistem Kerja ASN dalam Upaya
berfokus pada ASN, dan urgensi Pencegahan Penyebaran Covid-19 di
penerapannya pasca pandemi nanti, agar Lingkungan Instansi Pemerintah.
dapat menjadi rujukan/rekomendasi yang KemenpanRB. (2020). SE MenpanRB No
ilmiah dalam penerapan flexible working 58 Tahun 2020 tentang Sistem Kerja
bagi ASN. Pegawai ASN dalam Tatanan Normal
Baru.
KemenpanRB. (2020). SE Menpan RB No
DAFTAR PUSTAKA 67 Tahun 2020 tentang Perubahan
atas SE MenpanRB No 58 Tahun 2020
Angel Belzunegui-Eraso, & Erro-Garcés, tentang Sistem Kerja Pegawai ASN
A. (2020). Teleworking in the Context dalam Tatanan Normal Baru
of the Covid-19 Crisis. Sustainability, Mungkasa, O. (2020). Bekerja dari Rumah (
12(3662), 1–18. https://doi. Working From Home / WFH ): Menuju
org/10.3390/su12093662 Tatanan Baru Era Pandemi COVID
Berliana, R. (2020). Flexible Work 19 Bekerja dari Rumah ( Working
Arrangements: Pergeseran Budaya From Home / WFH ): Menuju Tatanan
Kerja yang Kini Semakin Menarik. Baru Era Pandemi COVID 19. The
Business Lounge Journal. Diambil Indonesian Journal of Development
dari https://www.blj.co.id/2020/04/02/ Planning, IV(2), 126–150.
flexible-work-arrangements- Mustajab, D., Bauw, A., Rasyid, A.,
pergeseran-budaya-kerja-yang-kini- Irawan, A., Akbar, M. A., & Hamid,
semakin-menarik/ M. A. (2020). Working from Home
Bisnis. (2020). Wamenkeu: Rapat Virtual Phenomenon as an Effort to Prevent
Efektif Tekan Anggaran Perjalanan COVID-19 Attacks and Its Impacts on
Dinas. tempo.co, Senin, 22 Juni 2020 Work Productivity. The International
11:16 WIB. Journal Of Applied Business, 4(1),
BKN. (2020a). SE Nomor 15/SE/VI/2020 13–21. https://doi.org/10.20473/tijab.
tentang Sistem Kerja Pegawai dalam V4.I1.2020.13-21
Tatanan Normal Baru di Lingkungan OECD Teams. (2020). Productivity gains
BKN. from teleworking in the post COVID-19
BKN. (2020b). Surat Edaran (SE) Nomor 3/ era : How can public policies make it
SE/III/2020 tentang perubahan atas happen ? (September), 1–24.
SE Kepala BKN Nomor 2/SE/III/2020 Sabitah, N. M., & Susilo, H. (2017).
tentang Pencegahan Penyebaran Implementasi Metode Penilaian
Covid-19 Bagi Pegawai di Lingkungan Kinerja 360 Degree Feedback
BKN. Untuk Mengukur Soft Competence
Hendytio, M. K. (2020). Bekerja dari Rumah: Karyawan (Studi pada PT Petrokimia
Menanam Kultur Kerja Fleksibel. Gresik). Jurnal Administrasi Bisnis,
CSIS Commentaries DMRU-020, 47(1), 56–62. Diambil dari http://
(March). administrasibisnis.studentjournal.
KemenpanRB. (2020). SE MenpanRB N0 ub.ac.id/index.php/jab/article/
19 Tahun 2020 tentang Penyesuaian view/1816/2198
Sistem Kerja ASN dalam Upaya
63
Civil Service VOL. 14, No.2, November 2020 : 1 - 10

64

Anda mungkin juga menyukai