Anda di halaman 1dari 74

PENYUSUNAN RENCANA BISNIS

BIMBINGAN TEKNIS

TIM PENYUSUN
PENYUSUNAN RENCANA
BISNIS BUMD
PENDAHULUAN

TIM PENYUSUN
Badan Usaha Milik Daerah
PP 54 Tahun 2017 tentang BUMD
• Badan Usaha Milik Daerah adalah badan usaha yang seluruh atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh Daerah.
• Pendirian BUMD ditetapkan dengan Perda.
• BUMD terdiri atas:
• perusahaan umum Daerah (PERUMDA); dan
• perusahaan perseroan Daerah (PERSERODA).
• Pendirian BUMD bertujuan untuk:
• memberikan manfaat bagi perkembangan perekonomian Daerah;
• menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang
dan/atau jasa yang bermutu bagi pemenuhan hajat hidup masyarakat
sesuai kondisi, karakteristik dan potensi Daerah yang bersangkutan
berdasarkan tata kelola pemsahaan yang baik; dan
• memperoleh laba dan/atau keuntungan.
Apa itu Rencana Bisnis ?
• Business Plan  DOKUMEN TERTULIS yang
merinci seluk-beluk usaha/bisnis
• Mencakup informasi STATUS SAAT INI,
KEBUTUHAN MENDATANG, dan HASIL YANG
DIHARAPKAN dari usaha/bisnis baru tersebut

MASA DEPAN

SAAT INI ?
Definisi Rencana Bisnis (1)
 Rencana bisnis adalah rincian kegiatan dengan
jangka waktu paling singkat 3 (tiga) tahun atau
yang disebut business plan (penjelasan pasal 23
ayat (2) pada Peraturan Pemerintah Nomor 54
Tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Daerah).
 Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
118 Tahun 2018 Mengenai Rencana Bisnis,
Rencana Kerja dan Anggaran, Kerja Sama,
Pelaporan dan Evaluasi Badan Usaha Milik Daerah,
rencana bisnis adalah rincian kegiatan dengan
jangka waktu 5 (lima) tahun
Definisi Rencana Bisnis (2)
 Rencana Jangka Panjang adalah rencana strategis
yang mencakup rumusan mengenai tujuan dan sasaran
yang hendak dicapai oleh BUMN dalam jangka waktu 5
(lima) tahun (Pasal 1 nomor 3 pada Keputusan Menteri
BUMN Nomor: Kep-102/MBU/2002 Tentang
Penyusunan Rencana Jangka Panjang Badan Usaha
Milik Negara)
RENBIS
 Rencana Jangka Panjang, yang selanjutnya
disingkat RJP adalah rencana strategis yang memuat
=
sasaran dan tujuan Persero yang hendak dicapai dalam
jangka waktu 5 (lima) tahun (Pasal 1 nomor 3 pada
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 28/PMK.06/2013
RJPP
tentang Penyusunan, Penyampaian Dan Pengubahan
Rencana Jangka Panjang Dan Rencana Kerja Dan
Anggaran Perusahaan Perseroan (Persero) di Bawah
Pembinaan dan Pengawasan Menteri Keuangan)
Rencana Bisnis Yang Baik
→ Singkat dan padat
→ Terorganisir rapi dengan penampilan menarik
→ Rencana yang menjanjikan
→ Hindari melebih-lebihkan proyeksi
→ Kemukakan risiko-risiko bisnis yang signifikan
→ Tim terpercaya dan efektif
→ Fokus
→ Target pasar
→ Realistis
→ Spesifik
Manfaat Rencana Bisnis
PETA JALAN. Perencanaan bisnis adalah juga peta jalan bagi
perusahaan. Seperti kapan kita harus mulai kerja dan kapan kita
harus mulai berhenti untuk melakukan manuver selanjutnya.
Dalam hal ini perencanaan bisnis dibutuhkan untuk pencapaian
target yang telah kita tetapkan di awal tahun.
MONITOR PELAKSANAAN. Dengan adanya perencanaan bisnis,
kita bisa memonitor pekerjaan kita. Sejauh mana keberhasilan
yang telah kita raih dan kegagalan yang harus dibenahi.
ALAT KOORDINASI. Dengan perencanaan bisnis sebagai alat
koordinasi (semua karyawan dan unit kerja) maka akan terjadi
suatu sinkronisasi menuju keberhasilan bersama.
ALAT EVALUASI. Sebagai feedback untuk menyusun perencanaan
berikutnya. Dapat digunakan dalam melaksanakan kebijakan
reward dan punishment.
Faktor Kegagalan dalam Rencana Bisnis
Tidak sedikit Rencana Bisnis yang gagal diwujudkan.
Mullins (2010) dan Forbes (2011) menyatakan bahwa
penyebabnya, di samping faktor eksternal yang
memang berubah cepat dan makin sulit diprediksi,
juga terletak pada kelemahan rencana bisnis itu sendiri,
seperti:
a. Konsep rencana bisnis yang belum matang;
b. Rencana bisnis menggunakan asumsi-asumsi yang
belum teruji kebenarannya (tidak valid);
c. Model bisnis yang kurang cocok untuk diterapkan
di dalam industri entitas bersangkutan;
d. Pihak manajemen gagal merumuskan strategi yang
tepat dalam rencana bisnis.
PENYUSUNAN RENCANA
BISNIS BUMD
ISI RENCANA BISNIS

TIM PENYUSUN
Kerangka (Outline) Rencana Bisnis

Pasal 88 ayat 2 pada Peraturan Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 118 Tahun
Pemerintah Nomor 54 Tahun 2017 2018 Mengenai Rencana Bisnis, Rencana Kerja dan Anggaran,
tentang BUMD Kerja Sama, Pelaporan dan Evaluasi Badan Usaha Milik
Daerah
1. Evaluasi hasil rencana bisnis Ringkasan eksekutif
sebelumnya; 1. Pendahuluan
2. Kondisi BUMD saat ini; 2. Evaluasi hasil Rencana Bisnis sebelumnya bagi BUMD yang
3. Asumsi yang dipakai dalam sudah berjalan
penyusunan rencana bisnis; 3. Kondisi BUMD saat ini
dan 4. Arah, sasaran, strategi, dan kebijakan
4. Penetapan visi, misi, sasaran, 5. Program BUMD
strategi, kebijakan, dan 6. Penerapan manajemen risiko
program kerja. 7. Asumsi yang dipakai dalam penyusunan Rencana Bisnis
8. Proyeksi keuangan, investasi dan penyertaan modal
Berdasarkan Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 118 Tahun 2018

RENBIS BUMD – Outline : BAB 1. Pendahuluan


Pendahuluan memuat penjelasan secara umum mengenai:
a. Latar belakang dan sejarah BUMD
b. Arah kebijakan, strategi, program kerja, dan pendanaan dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah terkait dengan
BUMD
c. Analisis kebutuhan daerah dan kelayakan bidang usaha bagi BUMD
yang baru berdiri
d. Analisis investasi bagi BUMD yang sudah berdiri
e. Maksud dan tujuan pendirian BUMD
f. Arah pengembangan secara umum, termasuk visi, misi maksud,
tujuan, dan jangka waktu Rencana Bisnis BUMD
g. Struktur Rencana Bisnis yang akan dibuat
PENJARINGAN ASPIRASI - JARING ASMARA

Jaring Asmara adalah sebuah Pemerintah


istilah yang mulai popular pada
tahun 2012. Hal ini terjadi
Perguruan
sebagai aplikasi metode Masyarakat
Tinggi
pendekatan komunikasi antara
pemerintah dengan masyarakat.
Jaring Asmara sendiri BUMD
merupakan singkatan dari
Penjaringan Aspirasi
Masyarakat. Apabila mau lebih Perbankan Pemasok
komprehensif maka seluruh
wakil stakeholders dilakukan
penjaringan aspirasi… Pelanggan
PENYUSUNAN RENCANA
BISNIS BUMD
EVALUASI HASIL RENCANA BISNIS

TIM PENYUSUN
Berdasarkan Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 118 Tahun 2018

RENBIS BUMD – Outline : BAB 2. Evaluasi hasil Rencana


Bisnis sebelumnya bagi BUMD yang sudah berjalan

Bagian ini memuat penjelasan secara umum mengenai:


a. Evaluasi pelaksanaan Rencana Bisnis yang masih
berjalan, dengan membandingkan antara Rencana Bisnis
dengan RKA BUMD dan realisasi setiap tahun yang
meliputi:
1. Asumsi yang digunakan
2. Pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dan
penyimpangan (deviasi) yang terjadi
3. Realisasi sumber dana
4. Pelaksanaan strategi dan kebijakan yang telah
ditetapkan;
b. Masalah yang dihadapi BUMD dan upaya-upaya
pemecahan masalah yang telah dan akan dilakukan.
EVALUASI HASIL
RENCANA BISNIS
CONTOH

TIM PENYUSUN
Contoh Evaluasi hasil Rencana Bisnis - Evaluasi pelaksanaan
Rencana Bisnis 201X-205X
Di dalam bab ini, dijelaskan evaluasi pelaksanaan rencana bisnis periode sebelumnya, yaitu periode 201X-
205X dimana rencana bisnis tersebut disusun menggunakan asumsi makroekonomi. Asumsi yang dipakai
untuk rencana bisnis tahun 201X-205X adalah asumsi makro ekonomi yang digunakan pada penyusunan
rencana bisnis pada umumnya, yaitu inflasi, nilai tukar, Produk Domestik Bruto, dan suku bunga. Berikut
adalah gambaran asumsi makro yang digunakan dalam pelaksanaan Rencana Bisnis 201X-205X:

Berikut ini adalah evaluasi pelaksanaan Rencana Bisnis PERUSAHAAN ASURANSI XYZ Periode 201X-205X
1) Evaluasi Kinerja Operasi 201X-205X
Berikut ini adalah pencapaian kinerja pelayanan PERUSAHAAN ASURANSI XYZ periode 201X-205X:
Contoh Evaluasi hasil Rencana Bisnis - Pelaksanaan strategi
dan kebijakan yang telah ditetapkan:
Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa pada tahun 201X-205X, indeks kepuasan masyarakat dilakukan
mulai tahun 203X realisasi indeks kepuasan masyarakat setiap tahunnya mengalami peningkatan dan
melampaui dengan target yang ditentukan pada Rencana Bisnis 201X-205X.
Indeks kepuasan masyarakat diukur melalui survei kepuasan. Survei kepuasan masyarakat ini dilakukan
dengan mengedarkan kuesioner kepada setiap penerima klain. Survei ini digunakan untuk mengevaluasi
kualitas pelayanan yang dilakukan pada saat penyerahan masyarakat mengajukan klaim.
Selain survei, PERUSAHAAN ASURANSI XYZ juga berusaha responsif dan membangun komunikasi dengan
masyarakat dalam rangka terus meningkatkan kualitas pelayanan. Untuk itu PERUSAHAAN ASURANSI XYZ
membuka layanan pengaduan klaim melalui media komunikasi, yaitu telepon, surat, dan email. Semua
keluhan masyarakat yang masuk diterima dengan baik, dicatat dan segera direspon melalui media komunikasi
yang ada dan tingkat keluhan diukur dari keluhan yang disampaikan secara tertulis yang tidak dapat
diselesaikan.
Contoh Evaluasi hasil Rencana Bisnis - Masalah yang dihadapi dan
upaya-upaya pemecahan masalah yang telah dan akan dilakukan.

1. Masalah terkait Operasi


Masalah :
Realisasi rasio kerugian dan rasio klaim dan biaya penanggulangan kecelakaan lalu lintas dibagi
penerima penjaminan (underwriting) PERUSAHAAN ASURANSI XYZ selama tahun 201X – 205X
masih belum sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Solusi :
Melakukan sejumlah kegiatan dengan mitra kerja dalam hal keselamatan dan pencegahan
kecelakaan lalu lintas, seperti dialog publik dan kegiatan sosialisasi di berbagai elemen masyarakat.
2. Masalah terkait SDM
Masalah :
Belum tuntasnya pemetaan kebutuhan kader pimpinan dibandingkan dengan seluruh jumlah
karyawan di perusahaan sehingga belum terekam data pencapaian tahun ke tahun.
Solusi :
Menyediakan kader hasil asesmen dan tes kelayakan yang tersimpan pada kumpulan kandidat yang
berbakat (talent pool).
PENYUSUNAN RENCANA
BISNIS BUMD
KONDISI BUMD SAAT INI

TIM PENYUSUN
Berdasarkan Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 118 Tahun 2018

RENBIS BUMD – Outline : BAB 3. Kondisi BUMD saat ini

Kondisi BUMD saat ini memuat penjelasan


mengenai:
a. Analisis kekuatan, kelemahan, kesempatan,
ancaman, atau yang sering disebut analisis
SWOT, termasuk penentuan bobot serta
peringkat masing-masing;
b. Analisis posisi BUMD dalam menghadapi
persaingan usaha; dan
c. Analisis daya tarik pasar dan daya saing
BUMD

Alat atau Konsep yang digunakan, diantaranya :


PESTLE, Value Chain, SWOT, 5 Forces Porter, dan Strategi Generik
KONDISI BUMD SAAT INI
CONTOH

TIM PENYUSUN
Analisis SWOT - 1
Contoh :
Analisis SWOT PD PASAR ABC adalah sebagai berikut :
KEKUATAN KELEMAHAN
1. Ketersediaan aset dalam jumlah besar berbentuk 1. Sebagian fisik bangunan pasar yang dimiliki sudah
tanah dan bangunan pasar, yang tersebar di seluruh berusia tua..
wilayah sebanyak 151 lokasi, meliputi alat usaha: kios, 2. Kualitas SDM yang kurang memadai.
MCK, space reklame, parkir dan kaki lima. 3. Akses menuju lokasi pasar pada umumnya sangat
2. Ketersediaan SDM pengelola dalam jumlah memadai padat dan semrawut.
sebanyak + 2.000 personil. 4. Sebagai salah satu BUMD yang berbentuk perusahaan
3. Pasar-pasar yang dikelola, pada umumnya berada di daerah terikat dengan seperangkat aturan yang
lokasi strategis, tumbuh sebagai area perdagangan bersifat birokratis.
pada titik-titik keramaian di pinggiran jalan raya 5. Pola peremajaan/pembangunan pasar yang kurang
maupun dekat dengan areal pemukiman. tepat, sebagian besar peremajaan pasar tidak
4. Pasar Tradisional yang dikelola menyediakan produk mengacu pada jumlah pedagang lama sehingga
yang beragam dengan harga murah. menyediakan jumlah tempat usaha jauh lebih besar,
5. Dukungan Pemerintah Daerah hal ini menyebabkan tempat perdagangan banyak
kosong.
6. Keberadaan para pedagang sebagai stake holder
utama, merupakan tantangan tersendiri bagi para
pengelola pasar, para pedagang sering kali tidak
kooperatif dalam menyikapi setiap perubahan, baik
perubahan yang datang dari internal organisasi
maupun yang datangnya dari masyarakat sebagai
konsumen.
Analisis SWOT - 2
PELUANG TANTANGAN / ANCAMAN
1. Faktor Demografi. Jakarta dan sekitarnya merupakan 1. Pertumbuhan pusat-pusat perbelanjaan.
pangsa pasar potensial bagi bisnis eceran. 2. Perubahan gaya hidup masyarakat, terutama pola
2. Ketersediaan pihak ketiga atau sektor swasta dalam berbelanja bagi Sebagian masyarakat di kota-kota
rangka memanfaatkan aset pasar dalam pola besar khususnya kalangan menengah atas.
kerjasama pembangunan peremajaan pasar sudah 3. Semaraknya belanja online
dilakukan. 4. Aturan Jarak Pasar, pengaturan jarak antara pasar
3. Otonomi Daerah, merupakan sebuah era yang tradisional dan pasar modern berdasarkan Peraturan
memungkinkan setiap daerah menggali dan Daerah Nomor 2 Tahun 2002.
mengembangkan setiap potensi ekonomi yang 5. Keberadaan Pedagang kaki lima, merupakan kelompok
dimilikinya untuk mensejahterakan daerahnya masing- pedagang yang juga memanfaatkan aset pasar, pada
masing. umumnya memiliki keterampilan dan jumlah modal
4. Pertumbuhan ekonomi mengalami kecenderungan terbatas.
naik. Kondisi ini merupakan salah satu peluang 6. Perubahan tata ruang wilayah, perkembangan kota
tersendiri bagi kegiatan ekonomi yang erat kaitannya yang pesat seiring dengan urbanisasi menyisakan
dengan kegiatan perpasaran. sedikit ruang untuk diperebutkan. Kondisi ini juga
5. Iklim investasi yang kondusif. Ketersediaan jaminan ditandai dengan perubahan tata guna lahan dalam
keamanan, pertumbuhan ekonomi yang positif kota, Sebagian membawa dampak positif terhadap
merupakan salah satu indicator terciptanya peluang keberadaan pasar, tetapi tidak sedikit pula menjadi
investasi yang menguntungkan. faktor yang menurunkan fungsi pasar tradisonal.
Analisis SWOT - 2
PELUANG TANTANGAN / ANCAMAN
1. Faktor Demografi. Jakarta dan sekitarnya merupakan 1. Pertumbuhan pusat-pusat perbelanjaan.
pangsa pasar potensial bagi bisnis eceran. 2. Perubahan gaya hidup masyarakat, terutama pola
2. Ketersediaan pihak ketiga atau sektor swasta dalam berbelanja bagi Sebagian masyarakat di kota-kota
rangka memanfaatkan aset pasar dalam pola besar khususnya kalangan menengah atas.
kerjasama pembangunan peremajaan pasar sudah 3. Semaraknya belanja online
dilakukan. 4. Aturan Jarak Pasar, pengaturan jarak antara pasar
3. Otonomi Daerah, merupakan sebuah era yang tradisional dan pasar modern berdasarkan Peraturan
memungkinkan setiap daerah menggali dan Daerah Nomor 2 Tahun 2002.
mengembangkan setiap potensi ekonomi yang 5. Keberadaan Pedagang kaki lima, merupakan kelompok
dimilikinya untuk mensejahterakan daerahnya masing- pedagang yang juga memanfaatkan aset pasar, pada
masing. umumnya memiliki keterampilan dan jumlah modal
4. Pertumbuhan ekonomi mengalami kecenderungan terbatas.
naik. Kondisi ini merupakan salah satu peluang 6. Perubahan tata ruang wilayah, perkembangan kota
tersendiri bagi kegiatan ekonomi yang erat kaitannya yang pesat seiring dengan urbanisasi menyisakan
dengan kegiatan perpasaran. sedikit ruang untuk diperebutkan. Kondisi ini juga
5. Iklim investasi yang kondusif. Ketersediaan jaminan ditandai dengan perubahan tata guna lahan dalam
keamanan, pertumbuhan ekonomi yang positif kota, Sebagian membawa dampak positif terhadap
merupakan salah satu indicator terciptanya peluang keberadaan pasar, tetapi tidak sedikit pula menjadi
investasi yang menguntungkan. faktor yang menurunkan fungsi pasar tradisonal.
PENYUSUNAN RENCANA
BISNIS BUMD
ARAH DAN SASARAN

TIM PENYUSUN
Berdasarkan Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 118 Tahun 2018

RENBIS BUMD – Outline : BAB 4. Arah, sasaran, strategi, dan kebijakan


Bagian ini memuat penjelasan mengenai:
a. Arah yang merupakan rumusan kerangka pikir atau kerangka kerja untuk
menyelesaikan permasalahan bisnis dan mengantisipasi isu strategis BUMD yang
dilaksanakan secara bertahap sebagai penjabaran strategi;
b.Sasaran BUMD yang meliputi tingkat pertumbuhan, tingkat kesehatan, sasaran,
dan target tiap-tiap bidang/unit kegiatan secara kuantitatif dan spesifik setiap
tahunnya
c. Strategi yang digunakan setiap tahunnya, meliputi strategi korporasi sesuai
posisi BUMD, strategi bisnis, dan strategi fungsional tiap-tiap bidang/unit kegiatan
d.Kebijakan umum dan fungsional yang memberikan batasan-batasan
fleksibilitas dan menjadi pegangan manajemen dalam melaksanakan
Strategi/Program Kerja
Alat atau Konsep yang digunakan, diantaranya :
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, STP, 4P, Lokasi, Kapasitas, Perencanaan Produksi/Operasi,
Struktur Organisasi, MSDM, Laporan Keuangan dan Rasio Keuangan
ARAH, SASARAN,
STRATEGI, DAN
KEBIJAKAN
CONTOH

TIM PENYUSUN
Contoh Visi Beberapa Perusahaan

PT. Bank Mandiri


Menjadi partner finansial pilihan utama Anda
(Persero) Tbk
PT. Pertamina
Menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia
(Persero) Tbk
PT Semen Indonesia Menjadi Perusahaan Persemenan Internasional yang Terkemuka
(Persero) Tbk di Asia Tenggara
Untuk meraih rasa cinta dan penghargaan dari Indonesia dengan
Unilever
menyentuh kehidupan setiap orang Indonesia setiap harinya.
Contoh
Visi Perusahaan

“Menjadi Perusahaan Konsultan


Enjinering yang Handal“

"Becoming a Reliable Engineering Consultant


Company"
Contoh Misi Beberapa Perusahaan
PT. Bank Mandiri Menyediakan solusi perbankan digital yang handal dan simple yang menjadi
(Persero) Tbk bagian hidup nasabah

PT. Pertamina (Persero) Menjalankan usaha minyak, gas, dan energi baru dan terbarukan secara
Tbk terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat
1. Mengembangkan usaha persemenan dan industri terkait yang berorientasikan
kepuasan konsumen
2. Mewujudkan perusahaan berstandar internasional dengan keunggulan daya
PT Semen Indonesia saing dan sinergi untuk meningkatkan nilai tambah secara berkesinambungan
(Persero) Tbk 3. Mewujudkan tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan
4. Memberikan nilai tambah terbaik untuk seluruh pemangku kepentingan
(stakeholders)
5. Membangun kompetensi melalui pengembangan sumber daya manusia
1. Kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari.
2. Kami membantu konsumen merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih
menikmati hidup melalui brand dan layanan yang baik bagi mereka dan orang
lain.
Unilever 3. Kami menginspirasi masyarakat untuk melakukan langkah kecil setiap harinya
yang bila digabungkan bisa mewujudkan perubahan besar bagi dunia.
4. Kami senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang
memungkinkan kami tumbuh dua kali lipat sambal mengurangi dampak
terhadap lingkungan, dan meningkatkan dampak sosial.
Contoh
Misi Perusahaan
Sebagai Perusahaan yang bergerak di bidang Jasa Konsultan Enjinering yang
mengedepankan profesionalisme & kepercayaan, maka Misi Perusahaan
(Persero) dirumuskan sebagai berikut :
• Menjadikan jasa konsultan Enjinering yang bermutu tinggi berbasis
teknologi dengan layanan terbaik bagi para pelanggan.
• Membangun citra & mengembangkan profesionalisme usaha berdasarkan
Good Coorporate Governance & Standar Sistem Manajemen Internasional
(ISO, OHSAS, SMK3, SNI, COSO, MBCfPE).
• Memberikan manfaat & nilai tambah kepada pemegang saham, karyawan
& masyarakat sekitar.
Contoh Pernyataan (1)
Sasaran Perusahaan
Penetapan sasaran Perusahaan dengan a. Tercapainya kinerja Perusahaan dengan
total skor 91,50 (Sehat “AA”).
mempertimbangkan berbagai faktor
diantaranya mengidentifikasi faktor yang b. Memantapkan posisi Perusahaan di
Kuadran I (Growth).
akan mempengaruhi usaha, penerapan
c. Tercapainya target kontrak sebesar Rp745
manajemen risiko serta memperhatikan Milyar.
masukan & arahan dari Dewan Komisaris dan
d. Tercapainya target produksi sebesar Rp355
Pemegang Saham, maka sasaran Perusahaan Milyar.
berdasarkan RKAP 2018 secara garis besar e. Terciptanya kaderisasi di Perusahaan
dijelaskan sebagai berikut: secara berkesinambungan.
f. Tercapainya produktivitas Rp2.710
Juta/Tahun/ Pegawai, dengan jumlah
pegawai tetap 131 orang.
Contoh Pernyataan (2)
Sasaran Perusahaan
g. Terealisasi investasi sebesar Rp2.565.000,- j. Terlaksananya laporan keuangan secara
ribu dalam rangka mendukung sarana & akurat & tepat waktu dengan hasil audit
prasarana kerja untuk kelancaran (KAP) Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
operasional Perusahaan terdiri dari: k. Terlaksananya pemeriksaan intern baik
- Peralatan projek: Rp515.000.000,- aspek keuangan maupun aspek
operasional sesuai kaidah audit SPI,
- Kendaraan operasional:
sehingga meningkatkan efektivitas, fungsi,
Rp2.050.000.000,-
& sistem pengendalian intern Perusahaan
g. Terealisasinya pembangunan Gedung serta penerapan ISO 9001-2015 &
Kantor Pusat sebesar Rp160.799.893.266,- OHSAS/K3 ke seluruh unit kerja di
h. Terpenuhinya kebutuhan dana untuk Perusahaan.
menunjang kegiatan operasional & l. Terlaksananya sistem pengendalian intern
investasi Perusahaan. secara efektif & konsisten.
PENYUSUNAN RENCANA
BISNIS BUMD
STRATEGI, KEBIJAKAN, DAN
PROGRAM BUMD

TIM PENYUSUN
Berdasarkan Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 118 Tahun 2018

RENBIS BUMD – Outline : BAB 5. Program BUMD


Program kerja BUMD memuat penjelasan mengenai:
a. Program yang akan dilaksanakan beserta pagu anggaran setiap
tahunnya;
b.Keterkaitan antara Sasaran, Strategi, Kebijakan, dan Program
yang menggambarkan arah perkembangan BUMD secara rinci.
c. Rencana Pengembangan Usaha meliputi antara lain:
1. rencana yang menggambarkan kondisi sampai tercapainya tujuan yang
terukur
2. strategi pengembangan bisnis
3. strategi pengembangan sumber daya manusia dan remunerasi
4. strategi rencana pengembangan organisasi
5. rencana pengembangan produk/jasa dan/atau pelaksanaan aktivitas
baru
Alat atau Konsep yang digunakan, diantaranya :
Program dan Anggaran
STRATEGI, KEBIJAKAN,
DAN PROGRAM BUMD
CONTOH

TIM PENYUSUN
Contoh Pernyataan
Manajemen SDM
• Perusahaan menyadari bahwa Sumber Daya Manusia (SDM)
merupakan salah satu faktor yang sangat dominan dalam
menggerakkan roda bisnis Perusahaan serta menjalankan
keberlangsungan bisnis di tengah-tengah persaingan yang ketat.
• Perusahaan berkomitmen untuk senantiasa membentuk
personal yang berkualitas, terampil, handal, & profesional yang
akan membantu Perusahaan dalam peningkatan produktivitas,
kemampuan kerja sehingga setiap pekerjaan dapat diselesaikan
dengan efisien, serta loyalitas kerja yang berguna sebagai
motivasi bagi Pegawai dalam memajukan Perusahaan.
Contoh Pernyataan
Kebijakan Manajemen SDM
• Perusahaan memiliki komitmen yang besar untuk tumbuh
sesuai dengan visi Perusahaan, yaitu untuk menjadi Perusahaan
konsultan engineering yang handal, terpercaya & menjadi
pilihan utama pelanggan baik di pasar domestik maupun global.
• Perusahaan menerapkan kebijakan manajemen SDM dengan
mengatur berbagai aspek terkait manajemen SDM, diantaranya
dengan membuat strategi & program pengembangan
manajemen, pengembangan SDM, serta membuat roadmap
pengelolaan SDM yang bertujuan untuk mengoptimalkan
potensi SDM yang ada di Perusahaan.
Contoh Pernyataan (2)
Roadmap Kebijakan Manajemen SDM
Roadmap pengelolaan SDM di
Perusahaan terbagi atas 3 tahap,
yaitu:
1. Revitalisasi sistem & 1.
membangun pondasi yang Revitalitation 2.
3. Excellent
& build Performance
kokoh, strong driven
performance
foundation
2. Performance driven, &
3. Kinerja yang memuaskan.
Contoh pernyataan (1)
Strategi Pengembangan SDM
• Perusahaan menyadari bahwa SDM merupakan salah satu faktor
yang sangat dominan dalam menggerakkan roda bisnis
Perusahaan serta menjalankan keberlangsungan bisnis di tengah
kompetisi yang ketat.
• Perusahaan berkomitmen untuk senantiasa membentuk
personal yang berkualitas, terampil, handal, & profesional yang
akan membantu Perusahaan dalam peningkatan produktivitas,
kemampuan kerja sehingga setiap pekerjaan dapat diselesaikan
dengan efisien, serta loyalitas kerja yang berguna sebagai
motivasi bagi Pegawai dalam memajukan Perusahaan.
Contoh pernyataan (2)
Strategi Pengembangan SDM
• Perusahaan senantiasa memperbaiki & mengembangkan
strategi dalam memberikan serangkaian program
pengembangan SDM, yaitu melalui program pendidikan,
pelatihan, seminar, & workshop dalam rangka mengoptimalkan
kontribusi Pegawai untuk mencapai visi & misi Perusahaan.
• Perusahaan memberikan dorongan & kesempatan yang luas
bagi setiap Pegawai secara adil untuk mengembangkan diri dan
menunjukkan potensi terbaiknya.
Contoh Pernyataan
Struktur Organisasi Perusahaan
• Penyusunan struktur organisasi telah dikaji secara mendalam
dengan diselaraskan sesuai dengan visi & misi serta
mempertimbangkan perkembangan dan kebutuhan Perusahaan
saat ini.
• Penetapan struktur organisasi telah disetujui oleh Dewan
Komisaris.
• Berdasarkan struktur tersebut, Perusahaan telah mengisi
jabatan-jabatan kunci pada jabatan yang tersedia dalam struktur
organisasi dengan proses pengangkatan yang kredibel sesuai
ketentuan dalam organisasi.
Contoh Pernyataan
Rasio Keuangan
Untuk mengukur tingkat kesehatan & kemampuan Perusahaan
dalam menghasilkan laba maka digunakan rasio-rasio
profitabilitas diantaranya:
1. Tingkat Pengembalian Ekuitas (Return On Equity/ROE), &
2. Tingkat Pengembalian Aset (Return On Asset/ROA).
3. Tingkat Pengembalian Investasi (Return on Investment/ROI).
Contoh Pernyataan
Rasio Keuangan
1. ROA 2. ROE 3. ROI
Rasio Total Modal Sendiri (TMS) Nilai Imbalan kepada Pemegang Imbalan Investasi atau ROI
terhadap Total Aset (ROA) Saham (ROE) Perusahaan pada (Return on Investment)
Perusahaan pada tahun 2019 tahun 2019 adalah sebesar digunakan untuk mengukur
adalah sebesar 20,19%, atau 121,78% atau mengalami efisiensi manajemen Perusahaan
mengalami kenaikan kenaikan dibandingkan yaitu dengan menghitung rasio
dibandingkan tahun 2018 yaitu perolehan pada tahun 2018 yang menunjukkan hasil dari
sebesar 16,50%. Hal ini yaitu sebesar 30,47%. Hal ini jumlah aktiva yang digunakan
menunjukkan adanya menunjukkan bahwa Perusahaan.
peningkatan kemampuan kemampuan Perusahaan untuk
Perusahaan dalam mengelola menghasilkan laba bersih
aset untuk menghasilkan laba dengan ekuitas yang dimilikinya
Perusahaan. pada tahun 2019 mengalami
peningkatan yang sangat
signifikan dibandingkan dengan
tahun 2018.
PENYUSUNAN RENCANA
BISNIS BUMD
PENERAPAN MANAJEMEN RESIKO

TIM PENYUSUN
Berdasarkan Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 118 Tahun 2018

RENBIS BUMD – Outline : BAB 6. Penerapan manajemen risiko

Penerapan Manajemen Risiko terdiri


dari komponen:
a. Identifikasi risiko
b. Analisis dan penilaian profil risiko
c. Pemetaan risiko
d. Kebijakan manajemen risiko dan
kepatuhan
e. Program mitigasi risiko

Alat atau Konsep yang digunakan, diantaranya :


Manajemen Resiko
Contoh-Manajemen Resiko - 1
Pengelolaan Resiko Internal
Pengelolan Resiko Internal erat dengan lingkungan di dalam PT RNI, yaitu pengelolaan operasional terhadap bisnis
yang sudah berjalan, pengelolaan pembentukan usaha baru, pengelolaan kerja sama operasi, pengelolaan
pemanfaatan teknologi baru/investasi, pengelolaan kepatuhan terhadap peraturan dan undang-undang serta
pengelolaan SDM.
Resiko internal dapat memberikan beberapa dampak pada perusahaan antara lain adalah penurunan laba
perusahaan, penurunan kemampuan pendanaan perusahaan, pelanggaran hukum, penurunan produktifitas SDM
dan keterbatasan kesempatan manajemen untuk bertindak. Oleh karena itu PT.RNI mempersiapkan strategi
pengelolaan resiko agar dapat meminimalkan resiko yang mungkin terjadi dengan cara sebagai berikut :
1. Mendisiplinkan penggunaan anggaran yang ditetapkan sesuai RKAP serta kepatuhan terhadap peraturan dan
perundang-undangan.
2. Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan bimbingan secara rutin terhadap bisnis yang sedang berjalan, bisnis
baru dan KSO, agar dapat mencapai target dan sasaran yang ditetapkan.
3. Melaksanakan GCG secara benar dengan mentaati kepatuhan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku untuk setiap aktifitas yang akan dijalankan.
4. Melakukan penempatan SDM yang sesuai dengan kemampuan dan keahliannya serta memberlakukan sistem
renumerasi dan perencanaan karir yang transparan.

Sumber : https://atyantahenggar.wordpress.com/2017/05/14/penerapan-manajemen-resiko-perusahaan/
Contoh-Manajemen Resiko - 2
Pengelolaan Resiko Eksternal
RNI membagi pengelolaan resiko menjadi dua bagian yaitu eksternal dan internal. Pengelolaan
resiko eksternal kembali dibagi menjadi 2 bagian yaitu resiko yang dapat diprediksi dan tidak
dapat diprediksi. Resiko yang dapat diprediksi antara lain : lingkungan makro pada
pertumbuhan ekonomi, lingkungan hukum, kondisi sosial-budaya, persaingan bisnis, fluktuasi
harga dan inflasi. Sedangkan Resiko eksternal yang tidak dapat diprediksi sejak awal, antara lain
: perubahan politik nasional, regulasi & perubahan kebijakan pemerintah, termasuk hal-hal
berupa perubahan iklim dan force majeure seperti bencana alam.
Resiko eksternal dapat menyebabkan kerugian finansial, penurunan reputasi perusahaan,
keterbatasan kesempatan manajemen untuk bertindak, sehingga PT. RNI menciptakan
beberapa strategi pengelolaan resiko yang paling sesuai, seperti :
1. Antisipasi sejak dini dengan melakukan transfer resiko, yaitu mengasuransikan portofolio
bisnis yang sedang berjalan.
2. emeriksa kembali target dan sasaran perusahaan secara realistis guna melakukan efisiensi
sumber dana perusahaan
3. Melakukan negosiasi ulang terhadap pihak kreditur untuk cicilan pembayaran hutang jangka
menengah dan jangka panjang.
PENYUSUNAN RENCANA
BISNIS BUMD
ASUMSI YANG DIGUNAKAN

TIM PENYUSUN
ASUMSI YANG
DIGUNAKAN
PENJELASAN

TIM PENYUSUN
Berdasarkan Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 118 Tahun 2018

RENBIS BUMD – Outline : BAB 7. Asumsi yang dipakai dalam


penyusunan Rencana Bisnis

Asumsi yang dipakai dalam penyusunan rencana bisnis terdiri dari:


a. Asumsi eksternal, antara lain:
1. Pertumbuhan ekonomi
2. Tingkat inflasi
3. Tingkat suku bunga
4. Nilai tukar
5. Perubahan eksternal yang signifikan
b. Asumsi internal, antara lain:
1. Rencana ekspansi bisnis
2. Pertumbuhan karyawan
3. Pertumbuhan pendapatan operasi dan beban operasi
ASUMSI YANG
DIGUNAKAN
CONTOH

TIM PENYUSUN
Contoh Asumsi dalam penyusunan Rencana Bisnis
Penyusunan proyeksi keuangan perlu memperhatikan asumsi yang digunakan
sebagai pedoman atau patokan perhitungan. Asumsi tersebut terdiri dari
asumsi eksternal dan internal yang digunakan untuk penyusunan rencana
bisnis Perusahaan XYZ.
Asumsi eksternal menggunakan asumsi makroekonomi. Asumsi
makroekonomi yang digunakan Perusahaan XYZ antara lain: inflasi, nilai tukar,
pertumbuhan ekspor dan impor, serta suku bunga, seperti terlihat pada tabel
berikut ini:
Lanjutan...
Asumsi internal yang digunakan oleh Perusahaan XYZ untuk rencana bisnis periode 20X1 –
20X5 menggunakan asumsi mikroekonomi, antara lain:
1. Rencana ekspansi bisnis

Asumsi rencana ekspansi bisnis Perusahaan XYZ terdiri dari proyeksi alokasi dan jumlah
investasi adalah sebagai berikut:
Lanjutan...
Asumsi rencana ekspansi bisnis Perusahaan XYZ terdiri dari proyeksi penggunaan laba
bersih adalah sebagai berikut:

2. Pertumbuhan karyawan
Asumsi rencana pertumbuhan karyawan Perusahaan XYZ terdiri dari peningkatan
jumlah pegawai:
Lanjutan...
3. Pertumbuhan pendapatan operasi dan beban operasi
Asumsi rencana ekspansi bisnis Perusahaan XYZ terdiri dari proyeksi pertumbuhan
jumlah klaim seperti yang terlihat dalam tabel berikut:
PENYUSUNAN RENCANA
BISNIS BUMD
PROYEKSI KEUANGAN

TIM PENYUSUN
PROYEKSI KEUANGAN
PENJELASAN

TIM PENYUSUN
Berdasarkan Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 118 Tahun 2018

RENBIS BUMD – Outline : BAB 8. Proyeksi keuangan,


investasi dan penyertaan modal

Proyeksi keuangan, investasi, penyertaan modal BUMD


sekurang-kurangnya memuat:
a. Proyeksi sumber dana dan program investasi setiap tahun
selama 5 (lima) tahun, termasuk didalamnya proyeksi
Penyertaan Modal Daerah.
b. Proyeksi arus kas setiap tahun selama 5 (lima) tahun.
c. Proyeksi laporan posisi keuangan setiap tahun selama 5
(lima) tahun.
d. Proyeksi laba/rugi setiap tahun selama 5 (lima) tahun.
e. Proyeksi rasio keuangan setiap tahun selama 5 (lima)
tahun.
Alat atau Konsep yang digunakan, diantaranya :
Proyeksi Laporan Keuangan
PROYEKSI KEUANGAN
CONTOH

TIM PENYUSUN
Contoh Proyeksi keuangan, investasi dan penyertaan modal

1. Proyeksi sumber dana dan program investasi


Proyeksi pertumbuhan pendapatan atas pengelolaan investasi yang dilakukan
PERUSAHAAN XYZ Tahun 20X1 – 20X5 untuk menghasilkan pendapatan diluar
pendapatan operasional dapat dilihat pada tabel berikut.

KETERANGAN 20x1 20x2 20x3 20x4 20x5

Pendapatan Investasi 17,10 20,75 20,35 17,75 17,80


Contoh Proyeksi keuangan, investasi dan penyertaan modal

Untuk tahun 20X1 – 20X5, PERUSAHAAN XYZ memproyeksikan dana yang berasal dari
pendapatan operasional dan pendapatan hasil investasi ke belanja modal (Capital
Expenditures) untuk penambahan aset-aset Aktiva Tetap, yaitu Tanah, Bangunan,
Kendaraan Bermotor, Mesin Kantor, Inventaris Kantor, dan Inventaris Rumah. Selain
belanja modal, PERUSAHAAN XYZ juga melakukan penghapusan aktiva-aktiva yang
sudah habis masa manfaatnya atau aktiva-aktiva yang sudah seluruhnya disusutkan.
Penghapusan aktiva ini dilakukan untuk aset-aset kendaraan bermotor, mesin kantor,
inventaris kantor, dan inventaris rumah. Proyeksi belanja modal tahun 20X1 – 20X5
dapat dilihat pada tabel berikut:
Contoh Proyeksi keuangan, investasi dan penyertaan modal
Contoh Proyeksi keuangan, investasi dan penyertaan modal

Sebagai perusahaan yang ditunjuk untuk menjalankan pelaksanaan asuransi sosial,


PERUSAHAAN XYZ tidak diamanatkan untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya
bagi pemegang saham tetapi perusahaan dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas
pelayanan, melalui peningkatan pengeluaran jumlah santunan dan penanggungan
bencana. Sesuai dengan cita-cita tersebut maka diasumsikan kebijakan Dividend Payout
Ratio (DPR) akan mengalami penurunan setiap tahunnya. Tabel di bawah ini
memperlihatkan kebijakan rasio pembayaran dividen perusahaan terhadap laba bersih.
Contoh Proyeksi keuangan, investasi dan penyertaan modal
2. Proyeksi arus kas
Berikut ini adalah proyeksi arus kas PERUSAHAAN XYZ selama 20X1 -20X5
(menggunakan tahun 20X0 sebagai acuan dasar):
Contoh Proyeksi keuangan, investasi dan penyertaan modal

3. Proyeksi laporan posisi keuangan PERUSAHAAN XYZ:


Berikut ini adalah proyeksi laporan posisi keuangan PERUSAHAAN XYZ selama 20X1 –
20X5 (menggunakan tahun 20X0 sebagai acuan dasar):
Contoh Proyeksi keuangan, investasi dan penyertaan modal

4. Proyeksi laporan laba rugi Perusahaan XYZ


Berikut ini adalah proyeksi laporan posisi keuangan PERUSAHAAN XYZ selama 20X1 -
20X5 (menggunakan tahun 20X5 sebagai acuan dasar):
Contoh Proyeksi keuangan, investasi dan penyertaan modal

5. Proyeksi rasio keuangan PERUSAHAAN XYZ


Berikut ini adalah proyeksi laporan posisi keuangan PERUSAHAAN XYZ selama 20X1 -
20X5 (menggunakan tahun 20X0 sebagai acuan dasar):
Pay Back Period (1)
Contoh :
Sebuah proyek sistem informasi bernilai Rp. 15.000.000,-, pendapatan tiap tahunnya adalah sama yaitu Rp.
4.000.000,-. Maka periode pengembalian investasi ini adalah :
Rp. 15.000.000,- / Rp. 4.000.000,- = 3 ¾ tahun.
Artinya investasi sistem tersebut akan tertutup dalam waktu 3 tahun 9 bulan.

Bila pemasukan tiap tahunnya tidak sama, maka harus dihitung satu per satu. Misalnya nilai proyek adalah
Rp. 15.000.000,- umur ekonomis proyek adalah 4 tahun dan pemasukan tiap tahunnya adalah :
Tahun 1 sebesar Rp. 5.000.000,-
Tahun 2 sebesar Rp. 4.000.000,-
Tahun 3 sebesar Rp. 4.500.000,-
Tahun 4 sebesar Rp. 6.000.000,-
Maka Payback periode dapat dihitung sebagai berikut :
Nilai investasi = Rp. 15.000.000,-
Pemasukan tahun 1 = Rp. 5.000.000,- Sisa investasi tahun 2 = Rp. 10.000.000,-
Pemasukan tahun 2 = Rp. 4.000.000,- Sisa investasi tahun 3 = Rp. 6.000.000,-
Pemasukan tahun 3 = Rp. 4.500.000,- Sisa investasi tahun 4 = Rp. 1.500.000,-
Sisa investasi tahun ke 4 tertutup dengan pemasukan tahun ke 4, sebagian dari sebesar Rp. 6.000.000,-,
yaitu Rp. 1.500.000,-/Rp. 6.000.000,- = 1/4 bagian. Jadi payback period investasi ini adalah 3 tahun 3 bulan.
Pay Back Period (2)

Biaya investasi adalah Rp. 173.000.000,-

Manfaat tahun ke 1 = Rp 68.000.000,-


Manfaat tahun ke 2 = Rp 88.000.000,-
Manfaat tahun ke 3 = Rp 113.000.000,-
Manfaat tahun ke 4 = Rp 125.500.000,-
+
Total manfaat = Rp 394.500.000,-

Sedang total biaya operasional yang dikeluarkan adalah :


Biaya tahun ke 0 = Rp 173.000.000,-
Biaya tahun ke 1 = Rp 12.200.000,-
Biaya tahun ke 2 = Rp 13.500.000,-
Biaya tahun ke 3 = Rp 15.800.000,-
Biaya tahun ke 4 = Rp 17.050.000,-
+
Total biaya = Rp 231.550.000,-

ROI untuk proyek tersebut adalah sebesar :

Rp 394.500.000,- – Rp 231.550.000,-
ROI = ---------------------------------------------------------- x 100% = 70,373%
Rp 231.550.000,-
Net Present Value (NPV)

Biaya investasi adalah Rp. 173.000.000,-

Tahun ke 1 : Manfaat = Rp 68.000.000,- (-) Biaya = Rp 12.200.000,- = Rp 55.800.000,-


Tahun ke 2 : Manfaat = Rp 88.000.000,- (-) Biaya = Rp 13.500.000,- = Rp 74.500.000,-
Tahun ke 3 : Manfaat = Rp 113.000.000,- (-) Biaya = Rp 15.800.000,- = Rp 97.200.000,-
Tahun ke 4 : Manfaat = Rp 125.500.000,- (-) Biaya = Rp 17.050.000,- = Rp 108.450.000,-

Tingkat bunga diskonto yang diperhitungkan adalah sebesar 18% pertahun. Berapakah NPV
Investasi tersebut ?
+
55.800.000 74.500.000 97.200.000 108.450.000
NPV = - 173.000.000 + + + + = Rp 42.889.098,6
1+0,18 1 1+0,18 2 1+0,18 3 1+0,18 4
Internal Rate of Return

Biaya investasi adalah Rp. 173.000.000,-

Tahun ke 1 : Manfaat = Rp 68.000.000,- (-) Biaya = Rp 12.200.000,- = Rp 55.800.000,-


Tahun ke 2 : Manfaat = Rp 88.000.000,- (-) Biaya = Rp 13.500.000,- = Rp 74.500.000,-
Tahun ke 3 : Manfaat = Rp 113.000.000,- (-) Biaya = Rp 15.800.000,- = Rp 97.200.000,-
Tahun ke 4 : Manfaat = Rp 125.500.000,- (-) Biaya = Rp 17.050.000,- = Rp 108.450.000,-

Berapa nilai IRR investasi tersebut ?


+
55.800.000 74.500.000 97.200.000 108.450.000
NPV = - 173.000.000 + + + + = Rp 0
1+𝑖𝑟𝑟 1 1+𝑖𝑟𝑟 2 1+𝑖𝑟𝑟 3 1+𝑖𝑟𝑟 4
IRR = 28,84%
Pembuktian :
55.800.000 74.500.000 97.200.000 108.450.000
NPV = - 173.000.000 + + + + = Rp 0
1+0,2884 1 1+0,2884 2 1+0,2884 3 1+0,2884 4
INFORMASI :
ANDRIAN : 08121076840
FADLY : 088210716066
HENDRA : 082299732245
BAMBANG : 087836152240

Anda mungkin juga menyukai