Anda di halaman 1dari 116

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 59 TAHUN 2017

TENTANG

PELAKSANAAN PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa Negara Indonesia merupakan salah satu negara


anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa yang berperan aktif
dalam penentuan sasaran Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan sebagaimana tertuang dalam dokumen
Transforming Our World: The 2030 Agenda for Sustainable
Development;

b. bahwa untuk memenuhi komitmen pemerintah dalam


pelaksanaan pencapaian Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan/Sustainable Development Goals, perlu
adanya penyelerasan dengan Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional dan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan
Presiden tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan;

Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik


Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3. Undang- ...
-2-

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana


Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005–2025
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4700);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244) sebagaimana telah
beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-
2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 3);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG PELAKSANAAN


PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN.

Pasal 1
Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan:

1. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable


Development Goals yang selanjutnya disingkat TPB
adalah dokumen yang memuat tujuan dan sasaran global
tahun 2016 sampai tahun 2030.

2. Peta Jalan Nasional TPB adalah dokumen rencana yang


memuat kebijakan strategis tahapan-tahapan dalam
pencapaian TPB tahun 2017 hingga tahun 2030 yang
sesuai dengan sasaran pembangunan nasional.

3. Rencana ...
-3-

3. Rencana Aksi Nasional TPB yang selanjutnya disingkat


RAN TPB adalah dokumen yang memuat program dan
kegiatan rencana kerja 5 (lima) tahunan untuk
pelaksanaan berbagai kegiatan yang secara langsung dan
tidak langsung mendukung pencapaian TPB yang sesuai
dengan sasaran nasional.
4. Rencana Aksi Daerah TPB yang selanjutnya disingkat
RAD TPB adalah dokumen rencana kerja 5 (lima)
tahunan di tingkat provinsi untuk melaksanakan
berbagai kegiatan yang secara langsung dan tidak
langsung mendukung pencapaian TPB yang sesuai
dengan sasaran pembangunan daerah.
5. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesia
yang memegang kekuasaan pemerintahan Negara
Republik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presiden dan
menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
6. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom.

7. Organisasi Kemasyarakatan yang selanjutnya disingkat


Ormas adalah organisasi yang didirikan dan dibentuk
oleh masyarakat secara sukarela berdasarkan kesamaan
aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan,
dan tujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan
demi tercapainya tujuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang berdasarkan Pancasila.
8. Akademisi adalah pendidik profesional dan ilmuwan
dengan tugas utama mentransformasikan,
mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
9. Filantropi ...
-4-

9. Filantropi adalah pihak yang berbagi dukungan dan


sumber daya secara sukarela kepada sesama dan
bertujuan untuk mengatasi masalah sosial kemanusiaan
serta memajukan kepentingan umum dan berkelanjutan.

10. Pelaku Usaha adalah setiap orang perseorangan atau


badan usaha baik yang berbentuk badan hukum
maupun bukan badan hukum yang didirikan dan
berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah
hukum Negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun
bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan
kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.

Pasal 2

(1) Dengan Peraturan Presiden ini ditetapkan sasaran


nasional periode tahun 2017 sampai tahun 2019 dalam
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-
2019, yang selaras dengan TPB sebagaimana tercantum
dalam Lampiran dan merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Presiden ini.

(2) TPB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan


untuk menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi
masyarakat secara berkesinambungan, menjaga
keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, menjaga
kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang
inklusif dan terlaksananya tata kelola yang mampu
menjaga peningkatan kualitas kehidupan dari satu
generasi ke generasi berikutnya.

Pasal ...
-5-

Pasal 3

Sasaran nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat


(1):

a. digunakan sebagai pedoman bagi:

1. Kementerian/Lembaga dalam penyusunan,


pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi RAN TPB
sesuai dengan bidang tugasnya; dan

2. Pemerintah Daerah dalam penyusunan, pelaksanaan,


pemantauan, dan evaluasi RAD TPB; dan

b. sebagai acuan bagi Ormas, Filantropi, Pelaku Usaha,


Akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya yang
akan menyusun perencanaan, pelaksanaan, dan
pemantauan serta evaluasi TPB.

Pasal 4

Dalam rangka pencapaian sasaran nasional yang ditetapkan


sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional menyusun dan
menetapkan Peta Jalan Nasional TPB dan RAN TPB.

Pasal 5

Menteri/Kepala Lembaga merencanakan, melaksanakan,


memantau, dan mengevaluasi TPB sesuai dengan tugas
fungsi, dan kewenangan masing-masing.

Pasal …
-6-

Pasal 6

Dalam rangka mendukung pencapaian TPB,


Kementerian/Lembaga terkait melakukan penyediaan dan
pemutakhiran data.

Pasal 7

Dalam rangka pencapaian TPB, Menteri Perencanaan


Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional mengoordinasikan:

a. fasilitasi dan pendampingan penyusunan RAD TPB 5


(lima) tahunan;

b. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pencapaian TPB


tingkat nasional dan daerah; dan

c. sumber pendanaan yang berasal dari pemerintah serta


sumber lainnya yang sah dan tidak mengikat.

Pasal 8

Dalam rangka pencapaian Tujuan TPB, dibentuk Tim


Koordinasi Nasional yang terdiri atas Dewan Pengarah, Tim
Pelaksana, Kelompok Kerja, dan Tim Pakar.

Pasal 9

(1) Dewan Pengarah bertugas memberikan arahan dalam


pencapaian TPB di Indonesia.

(2) Dewan Pengarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


terdiri atas:

Ketua : Presiden;

Wakil Ketua : Wakil Presiden;


Wakil ...
-7-

Wakil Ketua I : Menteri Koordinator Bidang


Perekonomian;

Wakil Ketua II : Menteri Koordinator Bidang


Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan;

Wakil Ketua III : Menteri Koordinator Bidang


Kemaritiman;

Wakil Ketua IV : Menteri Koordinator Bidang


Politik, Hukum, dan
Keamanan.

Koordinator Pelaksana : Menteri Perencanaan Pem-


merangkap Anggota bangunan Nasional/Kepala
Badan Perencanaan Pemba-
ngunan Nasional.

Anggota : 1. Menteri Luar Negeri;

2. Menteri Dalam Negeri;

3. Menteri Keuangan;

4. Menteri Badan Usaha Milik


Negara;

5. Sekretaris Kabinet;

6. Kepala Staf Kepresidenan.

Pasal 10

(1) Tim Pelaksana bertugas melaksanakan arahan Dewan


Pengarah dalam merumuskan dan merekomendasikan
kebijakan serta mengoordinasikan pelaksanaan
pencapaian TPB.

(2) Tim ...


-8-

(2) Tim Pelaksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


dipimpin secara bersama yang diketuai oleh Deputi
Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dengan
anggota yang terdiri dari unsur-unsur
kementerian/lembaga, Filantropi dan Pelaku Usaha,
Akademisi, dan Ormas.

Pasal 11

Dalam pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 10, Tim Pelaksana dibantu oleh Kelompok Kerja.

Pasal 12

(1) Tim Pakar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8


beranggotakan para ahli dan/atau profesional di bidang
yang berhubungan dengan pelaksanaan TPB.

(2) Tim Pakar memberikan pertimbangan substansi TPB


kepada Tim Pelaksana untuk menjamin tercapainya
pelaksanaan TPB di Indonesia.

Pasal 13

Dalam melaksanakan tugasnya, Tim Koordinasi Nasional


dibantu oleh Sekretariat yang secara fungsional dilakukan
oleh salah satu unit kerja di lingkungan Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional.

Pasal …
-9-

Pasal 14

Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas, tata kerja, tata cara


penetapan susunan Tim Pelaksana, Kelompok Kerja, dan Tim
Pakar diatur dengan Peraturan Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional selaku Koordinator Pelaksana.

Pasal 15

(1) Untuk pencapaian sasaran TPB Daerah, Gubernur


menyusun RAD TPB 5 (lima) tahunan bersama
Bupati/Walikota di wilayahnya masing-masing dengan
melibatkan Ormas, Filantropi, Pelaku Usaha, Akademisi,
dan pihak terkait lainnya.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme koordinasi


penyusunan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan
pelaksanaan RAD TPB 5 (lima) tahunan ditetapkan
dengan Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional.

Pasal 16

(1) Sasaran dan Indikator TPB Nasional dapat dilakukan kaji


ulang berdasarkan evaluasi dan rekomendasi Dewan
Pengarah atas masukan dari Tim Pelaksana dan/atau
pertimbangan Tim Pakar.

(2) Kaji ulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


dikoordinasikan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional bersama dengan Menteri/Kepala Lembaga
terkait paling sedikit 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun
dan sewaktu-waktu bila diperlukan.

Pasal …
- 10 -

Pasal 17

(1) Menteri/Kepala Lembaga menyampaikan setiap tahun


laporan pencapaian atas pelaksanaan sasaran TPB
Nasional kepada Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional.

(2) Gubernur menyampaikan setiap tahun laporan


pencapaian atas pelaksanaan sasaran TPB Daerah
kepada Menteri Dalam Negeri dan Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional.

(3) Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala


Badan Perencanaan Pembangunan Nasional selaku
Koordinator Pelaksana melaporkan pencapaian atas
pelaksanaan sasaran TPB tingkat nasional dan daerah
kepada Presiden 1 (satu) tahun sekali dan sewaktu-waktu
bila diperlukan.

Pasal 18

Hasil pelaksanaan TPB sebagaimana dimaksud dalam Pasal


17 ayat (3) menjadi bahan pelaporan pencapaian TPB
Indonesia pada tingkat regional dan global setiap tahunnya.

Pasal 19

Pendanaan TPB bersumber dari:

a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; dan/atau

c. sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai


dengan ketentuan peraturan perundang-perundangan.

Pasal …
- 11 -

Pasal 20

Pada saat Peraturan Presiden ini mulai berlaku:

a. paling lama 12 (dua belas) bulan, Peta Jalan TPB tahun


2017-2030;

b. paling lama 6 (enam) bulan, RAN TPB tahun 2017-2019;


dan

c. paling lama 12 (dua belas) bulan, RAD TPB tahun 2017-


2019,

telah ditetapkan.

Pasal 21

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara koordinasi,


perencanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan
Pelaksanaan TPB ditetapkan oleh Menteri Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional.

Pasal 22

Peraturan Presiden ini mulai berlaku pada tanggal


diundangkan.

Agar ...
- 12 -

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


pengundangan Peraturan Presiden ini dengan penempatannya
dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 4 Juli 2017

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

JOKO WIDODO

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 10 Juli 2017

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

YASONNA H. LAOLY

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017 NOMOR 136


LAMPIRAN
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2017
TENTANG
PELAKSANAAN PENCAPAIAN TUJUAN
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

PELAKSANAAN PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
I. Mengakhiri segala 1. Pada tahun 2030, 1.1 Menurunnya tingkat kemiskinan pada Kementerian Koordinator Bidang
bentuk kemiskinan di mengurangi setidaknya tahun 2019 menjadi 7-8% (2015: Pembangunan Manusia dan
mana pun. setengah proporsi laki-laki, 11,13%). Kebudayaan; Kementerian
perempuan dan anak-anak Perencanaan Pembangunan
dari semua usia, yang Nasional/Bappenas; Kementerian
hidup dalam kemiskinan di Keuangan; Kementerian Sosial;
semua dimensi, sesuai Kementerian Desa, Pembangunan
dengan definisi nasional. Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi; Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan;
Kementerian Agama;
Pemerintah Daerah Provinsi;
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
2. Menerapkan ...
-2-

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
2. Menerapkan secara 2.1 Meningkatnya persentase penduduk Kementerian Koordinator Bidang
nasional sistem dan upaya yang menjadi peserta jaminan Pembangunan Manusia dan
perlindungan sosial yang kesehatan melalui SJSN Bidang Kebudayaan; Kementerian
tepat bagi semua, Kesehatan menjadi minimal 95% pada Perencanaan Pembangunan
termasuk kelompok yang tahun 2019. Nasional/Bappenas; Kementerian
paling miskin, dan pada Keuangan; Kementerian Sosial;
tahun 2030 mencapai Kementerian Kesehatan; Pemerintah
cakupan substansial bagi Daerah Provinsi;
kelompok miskin dan Pemerintah Daerah
rentan. Kabupaten/Kota.
2.2 Meningkatnya persentase penyandang Kementerian Koordinator Bidang
difabilitas miskin dan rentan yang Pembangunan Manusia dan
menerima bantuan pemenuhan Kebudayaan; Kementerian
kebutuhan dasar pada tahun 2019 Perencanaan Pembangunan
menjadi 17,12% (2015: 14,84%). Nasional/Bappenas; Kementerian
Keuangan; Kementerian Sosial;
Kementerian Kesehatan;
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan; Kementerian Agama;
Pemerintah Daerah Provinsi;
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
2.3 Menurunnya ...
-3-

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
2.3 Menurunnya jumlah keluarga sangat Kementerian Koordinator Bidang
miskin yang mendapatkan bantuan Pembangunan Manusia dan
tunai bersyarat menjadi 2,8 juta pada Kebudayaan; Kementerian
tahun 2019 (2015: 3 juta). Perencanaan Pembangunan
Nasional/ Bappenas; Kementerian
Keuangan; Kementerian Sosial;
Kementerian Kesehatan;
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan; Pemerintah Daerah
Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.

2.4 Meningkatnya ...


-4-

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA

2.4 Meningkatnya Kepesertaan Program Kementerian Koordinator Bidang


Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Perekonomian; Kementerian
Bidang Ketenagakerjaan pada tahun Perencanaan Pembangunan
2019 menjadi 62,4 juta pekerja formal Nasional/Bappenas; Kementerian
dan 3,5 juta pekerja informal (2014: Keuangan; Kementerian
Formal 29,5 juta; Informal 1,3 juta). Ketenagakerjaan; Pemerintah Daerah
Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
3. Pada tahun 2030, 3.1 Meningkatnya cakupan persalinan di Kementerian Koordinator Bidang
menjamin bahwa semua fasilitas pelayanan kesehatan untuk Pembangunan Manusia dan
laki-laki dan perempuan, 40% penduduk berpendapatan Kebudayaan; Kementerian
khususnya masyarakat terbawah pada tahun 2019 menjadi Perencanaan Pembangunan
miskin dan rentan, 70%. Nasional/Bappenas; Kementerian
memiliki hak yang sama Keuangan; Kementerian Kesehatan;
terhadap sumber daya Pemerintah Daerah Provinsi;
ekonomi, serta akses Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
terhadap pelayanan dasar,
kepemilikan dan kontrol
atas tanah dan bentuk

kepemilikan ...
-5-

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
kepemilikan lain, warisan, 3.2 Meningkatnya cakupan imunisasi Kementerian Koordinator Bidang
sumber daya alam, dasar lengkap pada anak usia 12-23 Pembangunan Manusia dan
teknologi baru, dan jasa bulan untuk 40% penduduk Kebudayaan; Kementerian
keuangan yang tepat, berpendapatan terbawah pada tahun Perencanaan Pembangunan
termasuk keuangan mikro. 2019 menjadi 63%. Nasional/Bappenas; Kementerian
Keuangan; Kementerian Kesehatan;
Pemerintah Daerah Provinsi;
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
3.3 Meningkatnya cakupan angka Kementerian Koordinator Bidang
pemakaian kontrasepsi semua cara Pembangunan Manusia dan
pada perempuan usia 15-49 tahun Kebudayaan; Kementerian
untuk 40% penduduk berpendapatan Perencanaan Pembangunan
terbawah pada tahun 2019 menjadi Nasional/Bappenas; Kementerian
65%. Keuangan; Badan Kependudukan
dan Keluarga Berencana Nasional;
Kementerian Kesehatan; Pemerintah
Daerah Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
3.4. Meningkatnya ...
-6-

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
3.4 Meningkatnya akses air minum layak Kementerian Koordinator Bidang
untuk 40% penduduk berpendapatan Perekonomian; Kementerian
terbawah pada tahun 2019 menjadi Perencanaan Pembangunan
100%. Nasional/Bappenas; Kementerian
Keuangan; Kementerian Pekerjaan
3.5 Meningkatnya akses sanitasi layak
Umum dan Perumahan Rakyat;
untuk 40% penduduk berpendapatan
Kementerian Kesehatan; Pemerintah
terbawah pada tahun 2019 menjadi
Daerah Provinsi; Pemerintah Daerah
100%.
Kabupaten/Kota.
3.6 Meningkatnya jumlah rumah tangga
berpendapatan rendah yang dapat
mengakses hunian layak pada tahun
2019 menjadi 18,6 juta untuk 40%
penduduk berpendapatan terbawah.

3.7 Meningkatnya ...


-7-

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
3.7 Meningkatnya Angka Partisipasi Murni Kementerian Koordinator Bidang
SD/MI/ Sederajat pada tahun 2019 Pembangunan Manusia dan
menjadi 94,78% (2015: 91,23%). Kebudayaan; Kementerian
Perencanaan Pembangunan
3.8 Meningkatnya Angka Partisipasi Murni
Nasional/Bappenas; Kementerian
SMP/MTs/ Sederajat pada tahun 2019
Keuangan; Kementerian Pendidikan
menjadi 82,2% (2015: 79,97%).
dan Kebudayaan; Pemerintah
3.9 Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar Daerah Provinsi; Pemerintah Daerah
SMA/SMK/MA/Sederajat pada tahun Kabupaten/Kota.
2019 menjadi 91,63% (2015: 82,42%).
3.10 Kepemilikan akte lahir untuk Kementerian Koordinator Bidang
penduduk 40% berpendapatan Politik, Hukum dan Keamanan;
terbawah pada tahun 2019 menjadi Kementerian Perencanaan
77,4%. Pembangunan Nasional/Bappenas;
Kementerian Keuangan;
Kementerian Dalam Negeri;
Kementerian Kesehatan; Pemerintah
Daerah Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
3.11 Meningkatnya ...
-8-

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
3.11 Meningkatnya akses penerangan Kementerian Koordinator Bidang
untuk penduduk 40% berpendapatan Kemaritiman; Kementerian
terbawah menjadi 100% pada tahun Perencanaan Pembangunan
2019. Nasional/Bappenas; Kementerian
Keuangan; Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral; Kementerian
BUMN; Pemerintah Daerah Provinsi
dan Kabupaten/Kota.
4. Pada tahun 2030, 4.1 Meningkatnya jumlah lokasi penguatan Kementerian Koordinator Bidang
membangun ketahanan pengurangan risiko bencana daerah Pembangunan Manusia dan
masyarakat miskin dan pada tahun 2019 menjadi 39 daerah Kebudayaan; Kementerian
mereka yang berada dalam (2015: 35 daerah). Perencanaan Pembangunan
kondisi rentan, dan Nasional/Bappenas; Kementerian
mengurangi kerentanan Keuangan; Badan Nasional
mereka terhadap kejadian Penanggulangan Bencana;
ekstrim terkait iklim dan Kementerian Sosial; Pemerintah
guncangan ekonomi, Daerah Provinsi; Pemerintah Daerah
sosial, lingkungan, dan Kabupaten/Kota.
bencana.

4.2 Terpenuhinya ...


-9-

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
4.2 Terpenuhinya kebutuhan dasar korban Kementerian Koordinator Bidang
bencana sosial hingga tahun 2019 Pembangunan Manusia dan
menjadi 151 ribu (2015: 43 ribu). Kebudayaan; Kementerian
Perencanaan Pembangunan
Nasional/Bappenas; Kementerian
Keuangan; Kementerian Sosial;
Badan Nasional Penanggulangan
Bencana; Pemerintah Daerah
Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
4.3 Terlaksananya pendampingan Kementerian Koordinator Bidang
psikososial korban bencana sosial Pembangunan Manusia dan
hingga tahun 2019 menjadi 81,5 ribu Kebudayaan; Kementerian
(2015: 21,5 ribu). Perencanaan Pembangunan
Nasional/Bappenas; Kementerian
Keuangan; Kementerian Sosial;
Badan Nasional Penanggulangan
Bencana; Pemerintah Daerah
Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.

4.4 Meningkatnya ...


- 10 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
4.4 Meningkatnya jumlah daerah bencana Kementerian Koordinator Bidang
alam/bencana sosial yang mendapat Pembangunan Manusia dan
pendidikan layanan khusus pada tahun Kebudayaan; Kementerian
2019 menjadi 450 (2015: 100). Perencanaan Pembangunan
Nasional/Bappenas; Kementerian
Keuangan; Kementerian Sosial;
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan; Pemerintah Daerah
Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
4.5 Menurunnya indeks risiko bencana Kementerian Koordinator Bidang
pada pusat-pusat pertumbuhan yang Pembangunan Manusia dan
berisiko tinggi dari 58 menjadi 118,6 di Kebudayaan; Kementerian
133 Kabupaten/Kota (2014:169,4). Perencanaan Pembangunan
Nasional/Bappenas; Kementerian
Keuangan; Badan Nasional
Penanggulangan Bencana;
Kementerian Sosial; Pemerintah
Daerah Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
II. Menghilangkan ...
- 11 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
II. Menghilangkan 1. Pada tahun 2030, 1.1 Menurunnya prevalensi kekurangan Kementerian Koordinator Bidang
kelaparan, mencapai menghilangkan kelaparan gizi (underweight) pada anak balita Pembangunan Manusia dan
ketahanan pangan dan dan menjamin akses bagi pada tahun 2019 menjadi 17% (2013: Kebudayaan; Kementerian
gizi yang baik, serta semua orang, khususnya 19,6 %). Perencanaan Pembangunan
meningkatkan orang miskin dan mereka Nasional/Bappenas; Kementerian
1.2 Menurunnya proporsi penduduk
pertanian yang berada dalam kondisi Keuangan; Kementerian Kesehatan;
dengan asupan kalori minimum di
berkelanjutan. rentan, termasuk bayi, Kementerian Pertanian; Pemerintah
bawah 1400 kkal/kapita/hari pada
terhadap makanan yang Daerah Provinsi; Pemerintah Daerah
tahun 2019 menjadi 8,5 % (2015:
aman, bergizi, dan cukup Kabupaten/Kota.
17,4%).
sepanjang tahun.

2. Pada ...
- 12 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
2. Pada tahun 2030, 2.1 Menurunnya prevalensi stunting Kementerian Koordinator Bidang
menghilangkan segala (pendek dan sangat pendek) pada anak Pembangunan Manusia dan
bentuk kekurangan gizi, di bawah dua tahun/baduta pada Kebudayaan; Kementerian
termasuk pada tahun 2025 tahun 2019 menjadi 28% (2013: Perencanaan Pembangunan
mencapai target yang 32,9%). Nasional/Bappenas; Kementerian
disepakati secara Keuangan; Kementerian Kesehatan;
2.2 Menurunnya prevalensi wasting
internasional untuk anak Kementerian Pertanian; Kementerian
(kurus) pada anak balita pada tahun
pendek dan kurus di bawah Kelautan Perikanan; Pemerintah
2019 menjadi 9,5% (2013: 12%).
usia 5 tahun, dan Daerah Provinsi; Pemerintah Daerah
memenuhi kebutuhan gizi Kabupaten/Kota.
remaja perempuan, ibu
2.3 Menurunnya prevalensi anemia pada Kementerian Koordinator Bidang
hamil dan menyusui, serta
ibu hamil pada tahun 2019 menjadi Pembangunan Manusia dan
manula.
28% (2013: 37,1%). Kebudayaan; Kementerian
Perencanaan Pembangunan
2.4 Persentase bayi usia kurang dari 6
Nasional/Bappenas; Kementerian
bulan yang mendapat ASI eksklusif
Keuangan; Kementerian Kesehatan;
menjadi 50% pada tahun (2013: 38%).
Pemerintah Daerah Provinsi;
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
2.5 Meningkatnya ...
- 13 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
2.5 Meningkatnya kualitas konsumsi Kementerian Koordinator Bidang
pangan yang diindikasikan oleh skor Perekonomian; Kementerian
Pola Pangan Harapan (PPH) mencapai Perencanaan Pembangunan
92,5 (2014: 81,8), dan tingkat Nasional/Bappenas; Kementerian
konsumsi ikan menjadi 54,5 Keuangan; Kementerian
kg/kapita/tahun pada tahun 2019 Pertanian; Kementerian Kelautan
(2015: 40,9 kg/kapita/tahun). Perikanan; Pemerintah Daerah
Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.

3. Pada ...
- 14 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
3. Pada tahun 2030, 3.1 Ditetapkannya kawasan pertanian Kementerian Koordinator Bidang
menjamin sistem produksi pangan berkelanjutan. Perekonomian; Kementerian
pangan yang berkelanjutan Perencanaan Pembangunan
dan menerapkan praktek Nasional/Bappenas; Kementerian
pertanian tangguh yang Keuangan; Kementerian Pertanian;
meningkatkan produksi Kementerian Pekerjaan Umum dan
dan produktivitas, Perumahan Rakyat; Kementerian
membantu menjaga Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
ekosistem, memperkuat Kementerian Kelautan Perikanan;
kapasitas adaptasi Kementerian Agraria dan Tata
terhadap perubahan iklim, Ruang; Pemerintah Daerah Provinsi;
cuaca ekstrim, kekeringan, Pemerintah Daerah
banjir, dan bencana Kabupaten/Kota.
lainnya, serta secara
progresif memperbaiki
kualitas tanah dan lahan.

III. Menjamin ...


- 15 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
III. Menjamin kehidupan 1. Pada tahun 2030, 1.1 Menurunnya angka kematian ibu per Kementerian Koordinator Bidang
yang sehat dan mengurangi rasio angka 100 ribu kelahiran hidup pada tahun Pembangunan Manusia dan
meningkatkan kematian ibu hingga 2019 menjadi 306 (2010: 346). Kebudayaan; Kementerian
kesejahteraan seluruh kurang dari 70 per 100.000 Perencanaan Pembangunan
1.2 Meningkatnya persentase persalinan di Nasional/Bappenas; Kementerian
penduduk semua usia. kelahiran hidup.
fasilitas pelayanan kesehatan pada Keuangan; Kementerian Kesehatan;
tahun 2019 menjadi 85 % (2015: 75%). Pemerintah Daerah Provinsi;
1.3 Meningkatnya persentase persalinan Pemerintah Daerah
oleh tenaga kesehatan terampil pada Kabupaten/Kota.
tahun 2019 menjadi 95 % (2015:
91,51%).
2. Pada tahun 2030, 2.1 Menurunnya angka kematian bayi per Kementerian Koordinator Bidang
mengakhiri kematian bayi 1000 kelahiran hidup pada tahun 2019 Pembangunan Manusia dan
baru lahir dan balita yang menjadi 24 (2012-2013: 32). Kebudayaan; Kementerian
dapat dicegah, dengan Perencanaan Pembangunan
2.2 Meningkatnya persentase kabupaten/ Nasional/Bappenas; Kementerian
seluruh negara berusaha
kota yang mencapai 80% imunisasi Keuangan; Kementerian Kesehatan;
menurunkan Angka
dasar lengkap pada bayi pada tahun Pemerintah Daerah Provinsi;
Kematian Neonatal
2019 menjadi 95% (2015: 71,2%). Pemerintah Daerah
setidaknya hingga 12 per
1.000 KH (Kelahiran Hidup) Kabupaten/Kota.
dan Angka Kematian Balita
25 per 1.000.
3. Pada ...
- 16 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
3. Pada tahun 2030, 3.1 Menurunnya prevalensi HIV pada Kementerian Koordinator Bidang
mengakhiri epidemi AIDS, populasi dewasa tahun 2019 menjadi Pembangunan Manusia dan
tuberkulosis, malaria, dan <0,5% (2014: 0,46%). Kebudayaan; Kementerian
penyakit tropis yang Perencanaan Pembangunan
terabaikan, dan memerangi Nasional/Bappenas; Kementerian
hepatitis, penyakit Keuangan; Kementerian Kesehatan;
bersumber air, serta Kementerian Pendidikan dan
penyakit menular lainnya. Kebudayaan; Kementerian
Ketenagakerjaan; Kementerian
Perhubungan; Kementerian
Pariwisata; Kepolisian Republik
Indonesia; Kementerian
Pertahanan; Komisi
Penanggulangan AIDS Nasional;
Pemerintah Daerah Provinsi;
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.

3.2 Menurunnya ...


- 17 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
3.2 Menurunnya prevalensi Tuberculosis Kementerian Koordinator Bidang
(TB) per 100.000 penduduk pada tahun Pembangunan Manusia dan
2019 menjadi 245 (2013: 297). Kebudayaan; Kementerian
Perencanaan Pembangunan
Nasional/Bappenas; Kementerian
Keuangan; Kementerian Kesehatan;
Pemerintah Daerah Provinsi;
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
3.3 Meningkatnya jumlah kabupaten/kota Kementerian Koordinator Bidang
dengan eliminasi malaria pada tahun Pembangunan Manusia dan
2019 menjadi 300 (2013: 212). Kebudayaan; Kementerian
Perencanaan Pembangunan
Nasional/Bappenas; Kementerian
Keuangan; Kementerian Kesehatan;
Pemerintah Daerah Provinsi;
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.

3.4 Meningkatnya ...


- 18 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
3.4 Meningkatnya jumlah provinsi dengan Kementerian Koordinator Bidang
eliminasi kusta sebanyak 34 provinsi Pembangunan Manusia dan
pada tahun 2019 (2013:20). Kebudayaan; Kementerian
Perencanaan Pembangunan
Nasional/Bappenas; Kementerian
Keuangan; Kementerian Kesehatan;
Pemerintah Daerah Provinsi;
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
3.5 Meningkatnya jumlah kabupaten/kota Kementerian Koordinator Bidang
dengan eliminasi filariasis pada tahun Pembangunan Manusia dan
2019 menjadi 35. Kebudayaan; Kementerian
Perencanaan Pembangunan
Nasional/Bappenas; Kementerian
Keuangan; Kementerian Kesehatan;
Pemerintah Daerah Provinsi;
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.

4. Pada ...
- 19 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
4. Pada tahun 2030, 4.1 Menurunnya persentase merokok pada Kementerian Koordinator Bidang
mengurangi hingga penduduk usia ≤18 tahun pada tahun Pembangunan Manusia dan
sepertiga angka kematian 2019 menjadi 5,4% (2013: 7,2%). Kebudayaan; Kementerian
dini akibat penyakit tidak Perencanaan Pembangunan
menular, melalui Nasional/Bappenas; Kementerian
pencegahan dan Keuangan; Kementerian Kesehatan;
pengobatan, serta Kementerian Pendidikan dan
meningkatkan kesehatan Kebudayaan; Kementerian
mental dan kesejahteraan. Perdagangan; Kementerian
Perindustrian.
4.2 Menurunnya prevalensi tekanan darah Kementerian Koordinator Bidang
tinggi pada tahun 2019 menjadi 24,3% Pembangunan Manusia dan
(2013: 25,8%). Kebudayaan; Kementerian
Perencanaan Pembangunan
Nasional/Bappenas; Kementerian
Keuangan; Kementerian Kesehatan;
Pemerintah Daerah Provinsi;
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.

4.3 Tidak ...


- 20 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
4.3 Tidak meningkatnya prevalensi Kementerian Koordinator Bidang
obesitas pada penduduk usia 18 tahun Pembangunan Manusia dan
ke atas pada tahun 2019 menjadi Kebudayaan; Kementerian
15,4% (2013: 15,4%). Perencanaan Pembangunan
Nasional/Bappenas; Kementerian
Keuangan; Kementerian Kesehatan;
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan; Kementerian Pemuda
dan Olah Raga; Pemerintah Daerah
Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
4.4 Meningkatnya jumlah Kabupaten/Kota Kementerian Koordinator Bidang
yang memiliki puskesmas yang Pembangunan Manusia dan
menyelenggarakan upaya kesehatan Kebudayaan; Kementerian
jiwa pada tahun 2019 menjadi 280 Perencanaan Pembangunan
(2015: 80). Nasional/Bappenas; Kementerian
Keuangan; Kementerian Kesehatan;
Pemerintah Daerah Provinsi;
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
5. Memperkuat ...
- 21 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
5. Memperkuat pencegahan 5.1 Meningkatnya jumlah korban Kementerian Koordinator Bidang
dan pengobatan penyalahgunaan NAPZA yang Pembangunan Manusia dan
penyalahgunaan zat, mendapatkan rehabilitasi sosial di Kebudayaan; Kementerian
termasuk penyalahgunaan dalam panti sesuai standar pelayanan Perencanaan Pembangunan
narkotika dan penggunaan pada tahun 2019 menjadi 210 (2015: Nasional/Bappenas; Kementerian
alkohol yang 200) dan di luar panti pada tahun Keuangan; Kementerian Sosial;
membahayakan. 2019 menjadi 4.319 (2015: 1.464). Kementerian Kesehatan; Badan
Narkotika Nasional.
5.2 Meningkatnya jumlah Lembaga Kementerian Koordinator Bidang
Rehabilitasi Sosial Korban Pembangunan Manusia dan
Penyalahgunaan NAPZA yang telah Kebudayaan; Kementerian
dikembangkan/dibantu pada tahun Perencanaan Pembangunan
2019 menjadi 85 (2015: 75). Nasional/Bappenas; Kementerian
Keuangan; Kementerian Sosial;
Kementerian Kesehatan; Badan
Narkotika Nasional.

5.3 Terkendalinya ...


- 22 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
5.3 Terkendalinya laju prevalensi Kementerian Koordinator Bidang
penyalahgunaan narkoba pada akhir Pembangunan Manusia dan
tahun 2019 menjadi angka 0,02% Kebudayaan; Kementerian
(2015: 0,05%). Perencanaan Pembangunan
Nasional/Bappenas; Kementerian
Keuangan; Badan Narkotika
Nasional; Pemerintah Daerah
Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
6. Pada tahun 2020, 6.1 Menurunnya jumlah korban kematian Kementerian Koordinator Bidang
mengurangi hingga setengah dan luka berat akibat kecelakaan lalu Politik, Hukum, dan Keamanan;
jumlah kematian global dan lintas. Kementerian Perencanaan
cedera dari kecelakaan lalu Pembangunan Nasional/Bappenas;
lintas. Kementerian Keuangan; Kepolisian
Republik Indonesia; Kementerian
Perhubungan; Kementerian
Kesehatan; Pemerintah Daerah
Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.

7. Pada ...
- 23 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
7. Pada tahun 2030, 7.1 Menurunnya Total Fertility Rate (TFR) Kementerian Koordinator Bidang
menjamin akses universal pada tahun 2019 menjadi 2,28 Pembangunan Manusia dan
terhadap layanan (2012:2,6). Kebudayaan; Kementerian
kesehatan seksual dan Perencanaan Pembangunan
7.2 Meningkatnya angka prevalensi Nasional/Bappenas; Kementerian
reproduksi, termasuk
pemakaian kontrasepsi suatu cara pada Keuangan; Badan Kependudukan
keluarga berencana,
tahun 2019 menjadi 66% (2012-2013 dan Keluarga Berencana Nasional;
informasi dan pendidikan,
:61,9%). Kementerian Kesehatan;
dan integrasi kesehatan
reproduksi ke dalam 7.3 Meningkatnya angka penggunaan Pemerintah Daerah Provinsi;
strategi dan program metode kontrasepsi jangka panjang Pemerintah Daerah
nasional. (MKJP) cara modern pada tahun 2019 Kabupaten/Kota.
menjadi 23,5% (2012-2013:18,3%).
7.4 Menurunnya angka kelahiran pada
remaja usia 15-19 tahun (age specific
fertility rate/ASFR) pada tahun 2019
menjadi 38 (2012-2013: 48).

8. Mencapai ...
- 24 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
8. Mencapai cakupan 8.1 Menurunnya unmeet need pelayanan Kementerian Koordinator Bidang
kesehatan universal, kesehatan pada tahun 2019 menjadi Pembangunan Manusia dan
termasuk perlindungan 9,91% (2012-2013:11,4%). Kebudayaan; Kementerian
risiko keuangan, akses Perencanaan Pembangunan
8.2 Meningkatnya cakupan Jaminan Nasional/Bappenas; Kementerian
terhadap pelayanan
Kesehatan Nasional (JKN) pada tahun Keuangan; Kementerian Kesehatan;
kesehatan dasar yang baik,
2019 minimal 95% (2015:60%). Pemerintah Daerah Provinsi;
dan akses terhadap obat-
obatan dan vaksin dasar Pemerintah Daerah
yang aman, efektif, Kabupaten/Kota.
berkualitas, dan terjangkau
bagi semua orang.

IV. Menjamin ...


- 25 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
IV. Menjamin kualitas 1. Pada tahun 2030, 1.1 Meningkatnya persentase SD/MI Kementerian Koordinator Bidang
pendidikan yang menjamin bahwa semua berakreditasi minimal B pada tahun Pembangunan Manusia dan
inklusif dan merata anak perempuan dan laki- 2019 menjadi 84,2% (2015:68,7%). Kebudayaan; Kementerian
serta meningkatkan laki menyelesaikan Perencanaan Pembangunan
1.2 Meningkatnya persentase SMP/MTs Nasional/Bappenas; Kementerian
kesempatan belajar pendidikan dasar dan
berakreditasi minimal B pada tahun Keuangan; Kementerian Pendidikan
sepanjang hayat untuk menengah tanpa dipungut
2019 menjadi 81% (2015:62,5%). dan Kebudayaan; Kementerian
semua. biaya, setara, dan
berkualitas, yang mengarah 1.3 Meningkatnya persentase SMA/MA Agama; Kementerian Riset dan
pada capaian pembelajaran berakreditasi minimal B pada tahun Teknologi, dan Pendidikan Tinggi;
yang relevan dan efektif. 2019 menjadi 84,6% (2015:73,5%). Pemerintah Daerah Provinsi;
Pemerintah Daerah
1.4 Meningkatnya Angka Partisipasi Kasar Kabupaten/Kota.
(APK) SD/MI/sederajat pada tahun
2019 menjadi 114,09% (2015: 108%).
1.5 Meningkatnya APK
SMP/MTs/sederajat pada tahun 2019
menjadi 106,94% (2015: 100,7%).
1.6 Meningkatnya APK
SMA/SMK/MA/sederajat pada tahun
2019 menjadi 91,63% (2015: 76,4%).

1.7 Meningkatnya ...


- 26 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
1.7 Meningkatnya rata-rata lama sekolah
penduduk usia di atas 15 tahun pada
tahun 2019 menjadi 8,8 tahun (2015:
8,25 tahun).
2. Pada tahun 2030, 2.1 Meningkatnya APK anak yang Kementerian Koordinator Bidang
menjamin bahwa semua mengikuti Pendidikan Anak Usia Dini Pembangunan Manusia dan
anak perempuan dan laki- (PAUD) pada tahun 2019 menjadi Kebudayaan; Kementerian
laki memiliki akses 77,2% (2015: 70,06%). Perencanaan Pembangunan
terhadap perkembangan Nasional/Bappenas; Kementerian
dan pengasuhan anak usia Keuangan; Kementerian Pendidikan
dini, pengasuhan, dan Kebudayaan; Kementerian
pendidikan pra-sekolah Agama; Pemerintah Daerah Provinsi;
dasar yang berkualitas, Pemerintah Daerah
sehingga mereka siap Kabupaten/Kota.
untuk menempuh
pendidikan dasar.

3. Pada ...
- 27 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
3. Pada tahun 2030, 3.1 Meningkatnya APK SMA/ SMK/ MA/ Kementerian Koordinator Bidang
menjamin akses yang sama sederajat pada tahun 2019 menjadi Pembangunan Manusia dan
bagi semua perempuan dan 91,63 % (2015: 76,4 %). Kebudayaan; Kementerian
laki-laki, terhadap Perencanaan Pembangunan
pendidikan teknik, Nasional/Bappenas; Kementerian
kejuruan dan pendidikan Keuangan; Kementerian Pendidikan
tinggi, termasuk dan Kebudayaan; Kementerian
universitas, yang Agama; Kementerian Riset dan
terjangkau dan berkualitas. Teknologi dan Pendidikan Tinggi;
Pemerintah Daerah Provinsi;
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
3.2 Meningkatnya APK Perguruan Tinggi Kementerian Koordinator Bidang
(PT) pada tahun 2019 menjadi 36,73 % Pembangunan Manusia dan
(2015: 29,9%). Kebudayaan; Kementerian
Perencanaan Pembangunan
Nasional/Bappenas; Kementerian
Keuangan; Kementerian Agama;
Kementerian Riset dan Teknologi dan
Pendidikan Tinggi; Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan;
Pemerintah Daerah Provinsi;
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
4. Pada ...
- 28 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
4. Pada tahun 2030, 4.1 Rasio Angka Partisipasi Murni (APM) Kementerian Koordinator Bidang
menghilangkan disparitas perempuan/laki-laki di SD/MI/paket A Pembangunan Manusia dan
gender dalam pendidikan, yang setara gender pada tahun 2019. Kebudayaan; Kementerian
dan menjamin akses yang Perencanaan Pembangunan
4.2 Rasio APM perempuan/laki-laki di Nasional/Bappenas; Kementerian
sama untuk semua tingkat
SMP/MTs/ Paket B yang setara gender Keuangan; Kementerian Pendidikan
pendidikan dan pelatihan
pada tahun 2019. dan Kebudayaan; Kementerian
kejuruan, bagi masyarakat
rentan termasuk 4.3 Rasio APK perempuan/laki-laki di Agama; Kementerian Pemberdayaan
penyandang cacat, SMA/SMK/MA yang setara gender pada Perempuan dan Perlindungan Anak;
masyarakat penduduk asli, tahun 2019. Pemerintah Daerah Provinsi;
dan anak-anak dalam Pemerintah Daerah
kondisi rentan. Kabupaten/Kota.
4.4 Rasio APK perempuan/laki-laki pada Kementerian Koordinator Bidang
PT dan PTA yang setara gender pada Pembangunan Manusia dan
tahun 2019. Kebudayaan; Kementerian
Perencanaan Pembangunan
Nasional/Bappenas; Kementerian
Keuangan; Kementerian Riset dan
Teknologi dan Pendidikan Tinggi;
Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak.

5. Pada ...
- 29 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
5. Pada tahun 2030, 5.1 Meningkatnya rata-rata angka melek Kementerian Koordinator Bidang
menjamin bahwa semua aksara penduduk usia di atas 15 tahun Pembangunan Manusia dan
remaja dan proporsi pada tahun 2019 menjadi 96,1% (2015: Kebudayaan; Kementerian
kelompok dewasa tertentu, 95,2%). Perencanaan Pembangunan
baik laki-laki maupun Nasional/Bappenas; Kementerian
5.2 Meningkatnya persentase angka melek Keuangan; Kementerian Pendidikan
perempuan, memiliki
aksara penduduk usia dewasa usia 15- dan Kebudayaan; Kementerian
kemampuan literasi dan
59 tahun pada tahun 2019. Agama; Pemerintah Daerah
numerasi.
Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
V. Mencapai kesetaraan 1. Mengakhiri segala bentuk 1.1 Meningkatnya jumlah kebijakan yang Kementerian Koordinator Bidang
gender dan diskriminasi terhadap kaum responsif gender mendukung Pembangunan Manusia dan
memberdayakan kaum perempuan di mana pun. pemberdayaan perempuan pada tahun Kebudayaan; Kementerian
perempuan. 2019 bertambah sebanyak 16 (2015: Perencanaan Pembangunan
19). Nasional/Bappenas; Kementerian
Keuangan; Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak; Pemerintah
Daerah Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
2. Menghilangkan ...
- 30 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
2. Menghilangkan segala 2.1 Menurunnya prevalensi kasus Kementerian Koordinator Bidang
bentuk kekerasan terhadap kekerasan terhadap anak perempuan Pembangunan Manusia dan
kaum perempuan di ruang pada tahun 2019 (2013: 20,48 %). Kebudayaan; Kementerian
publik dan pribadi, Perencanaan Pembangunan
termasuk perdagangan Nasional/Bappenas; Kementerian
manusia dan eksploitasi 2.2 Meningkatnya persentase kasus Keuangan; Kementerian
seksual, serta berbagai kekerasan terhadap perempuan yang Pemberdayaan Perempuan dan
jenis eksploitasi lainnya. mendapat layanan komprehensif pada Perlindungan Anak; Komisi
tahun 2019 menjadi 70% (2015: 50%). Nasional Hak Asasi Manusia;
Komisi Nasional Anti Kekerasan
Perempuan; Komisi Perlindungan
Anak Indonesia, Kepolisian
Republik Indonesia; Pemerintah
Daerah Provinsi; Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota.

3. Menghilangkan ...
- 31 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
3. Menghilangkan semua 3.1 Meningkatnya median usia kawin Kementerian Koordinator Bidang
praktek berbahaya, seperti pertama perempuan (pendewasaan usia Pembangunan Manusia dan
pernikahan anak, kawin pertama) pada tahun 2019 Kebudayaan; Kementerian
pernikahan dini dan paksa, menjadi 21 tahun (2012: 20,1 tahun). Perencanaan Pembangunan
serta sunat perempuan. Nasional/Bappenas;
3.2 Menurunnya ASFR 15-19 tahun pada Kementerian Keuangan;
tahun 2019 menjadi 38 tahun (2012: 48 Kementerian Pemberdayaan
tahun). Perempuan dan Perlindungan
3.3 Meningkatnya APK Anak; Komisi Nasional Anti
SMA/SMK/MA/sederajat pada tahun Kekerasan Perempuan; Komisi
2019 menjadi 91,63% (2015: 75,4%). Perlindungan Anak Indonesia;
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan; Kementerian
Agama; Badan Kependudukan
dan Keluarga Berencana
Nasional; Pemerintah Daerah
Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
4. Menjamin ...
- 32 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
4.Menjamin partisipasi penuh 4.1 Meningkatnya keterwakilan Kementerian Koordinator Bidang
dan efektif, dan perempuan di DPR (Hasil Pemilu 2014: Pembangunan Manusia dan
kesempatan yang sama 16,6%). Kebudayaan; Kementerian
bagi perempuan untuk Perencanaan Pembangunan
memimpin di semua tingkat Nasional/Bappenas; Kementerian
pengambilan keputusan Keuangan; Kementerian
dalam kehidupan politik, Pemberdayaan Perempuan dan
ekonomi, dan masyarakat. Perlindungan Anak; Kementerian
Dalam Negeri; Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi;
Kementerian Ketenagakerjaan;
Kementerian Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah; Komisi
Pemilihan Umum; Badan
Kepegawaian Negara; Pemerintah
Daerah Provinsi; Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota.

4.2 Meningkatnya ...


- 33 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
4.2 Meningkatnya keterwakilan perempuan Kementerian Koordinator Bidang
sebagai pengambil keputusan di Pembangunan Manusia dan
lembaga eksekutif (Eselon I dan II) Kebudayaan; Kementerian
(2014: Eselon I = 20,66% dan Eselon II = Perencanaan Pembangunan
16,39%). Nasional/Bappenas; Kementerian
Keuangan; Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak; Kementerian
Dalam Negeri; Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi;
Kementerian Ketenagakerjaan;
Kementerian Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah; Komisi
Pemilihan Umum; Badan
Kepegawaian Negara; Pemerintah
Daerah Provinsi; Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota.

5. Menjamin ...
- 34 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
5. Menjamin akses universal 5.1 Menurunnya unmeet need kebutuhan Kementerian Koordinator Bidang
terhadap kesehatan ber-KB pada tahun 2019 menjadi 9,9% Pembangunan Manusia dan
seksual dan reproduksi, (2012-2013: 11,4 %). Kebudayaan; Kementerian
dan hak reproduksi seperti Perencanaan Pembangunan
5.2 Meningkatnya pengetahuan dan Nasional/Bappenas;
yang telah disepakati
pemahaman Pasangan Usia Subur (PUS) Kementerian Keuangan; Badan
sesuai dengan Programme
tentang metode kontrasepsi modern Kependudukan dan Keluarga
of Action of the International
minimal 4 jenis pada tahun 2019 Berencana Nasional;
Conference on Population
menjadi 85% (2012: 79,8 %). Kementerian Pemberdayaan
and Development and the
Beijing Platform serta 5.3 Tersedianya regulasi yang menjamin Perempuan dan Perlindungan
dokumen-dokumen hasil perempuan untuk mendapatkan Anak; Kementerian Kesehatan;
reviu dari konferensi- pelayanan, informasi, dan pendidikan Pemerintah Daerah Provinsi;
konferensi tersebut. terkait keluarga berencana dan Pemerintah Daerah
kesehatan reproduksi. Kabupaten/Kota.

VI. Menjamin ...


- 35 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
VI. Menjamin ketersediaan 1. Pada tahun 2030, 1.1 Meningkatnya akses terhadap layanan Kementerian Koordinator Bidang
serta pengelolaan air mencapai akses universal air minum layak pada tahun 2019 Perekonomian; Kementerian
bersih dan sanitasi yang dan merata terhadap air menjadi 100% (2014: 70%). Perencanaan Pembangunan
berkelanjutan untuk minum yang aman dan Nasional/Bappenas; Kementerian
1.2 Meningkatnya kapasitas prasarana air Keuangan; Kementerian
semua. terjangkau bagi semua.
baku untuk melayani rumah tangga, Pekerjaan Umum dan Perumahan
perkotaan dan industri pada tahun Rakyat, Pemerintah Daerah
2019 menjadi 118,6 m3/detik (2015: Provinsi; Pemerintah Daerah
51,44 m3/detik) dan penyediaan air Kabupaten/Kota.
baku untuk 60 pulau.
2. Pada tahun 2030, 2.1 Meningkatnya akses terhadap sanitasi Kementerian Koordinator Bidang
mencapai akses terhadap yang layak pada tahun 2019 menjadi Perekonomian; Kementerian
sanitasi dan kebersihan 100% (2014: 60,9%). Perencanaan Pembangunan
yang memadai dan merata Nasional/Bappenas; Kementerian
bagi semua, dan Keuangan; Kementerian
menghentikan praktik Pekerjaan Umum dan Perumahan
buang air besar di tempat Rakyat; Kementerian Kesehatan;
terbuka, memberikan Pemerintah Daerah Provinsi;
perhatian khusus Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.

pada ...
- 36 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
pada kebutuhan kaum 2.2 Meningkatnya jumlah desa/kelurahan Kementerian Koordinator Bidang
perempuan, serta kelompok yang melaksanakan Sanitasi Total Pembangunan Manusia dan
masyarakat rentan. Berbasis Masyarakat (STBM) menjadi Kebudayaan; Kementerian
45.000 pada tahun 2019 (2015: 25.000). Perencanaan Pembangunan
Nasional/Bappenas; Kementerian
Keuangan; Kementerian
Kesehatan; Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat; Pemerintah Daerah
Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.

3. Pada ...
- 37 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
3. Pada tahun 2030, 3.1 Terbangunnya infrastruktur air limbah Kementerian Koordinator Bidang
meningkatkan kualitas air dengan sistem terpusat skala kota, Perekonomian; Kementerian
dengan mengurangi polusi, kawasan, komunal pada tahun 2019 di Perencanaan Pembangunan
menghilangkan 438 kabupaten/kota. Nasional/Bappenas; Kementerian
pembuangan, dan Keuangan; Kementerian
meminimalkan pelepasan Pekerjaan Umum dan Perumahan
material dan bahan kimia Rakyat; Kementerian Lingkungan
berbahaya, mengurangi Hidup dan Kehutanan; Pemerin-
setengah proporsi air tah Daerah Provinsi; Pemerintah
limbah yang tidak diolah, Daerah Kabupaten/Kota.
dan secara signifikan 3.2 Peningkatan kualitas pengelolaan air Kementerian Koordinator Bidang
meningkatkan daur ulang, limbah sistem setempat melalui Perekonomian; Kementerian
serta penggunaan kembali peningkatan kualitas pengelolaan Perencanaan Pembangunan
barang daur ulang yang lumpur tinja perkotaan dan Nasional/Bappenas; Kementerian
aman secara global. pembangunan Instalasi Pengolahan Keuangan; Kementerian
Lumpur Tinja (IPLT) di 409 Pekerjaan Umum dan Perumahan
kabupaten/kota. Rakyat; Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan;
Pemerintah Daerah Provinsi;
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.

3.3 Pengelolaan ...


- 38 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
3.3 Pengelolaan kualitas air, baik di sungai, Kementerian Koordinator Bidang
waduk, danau, situ, muara sungai, Perekonomian; Kementerian
pantai termasuk perbaikan sistem Perencanaan Pembangunan
monitoring hidrologis dan kualitas air Nasional/Bappenas; Kementerian
dengan indikator membaiknya kualitas Keuangan; Kementerian
air di 15 danau, 5 wilayah sungai. Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat; Kementerian
3.4 Peningkatan kualitas air sungai sebagai Lingkungan Hidup dan
sumber air baku menuju baku mutu Kehutanan; Pemerintah Daerah
rata-rata air sungai kelas II. Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
4. Pada tahun 2030, secara 4.1 Pengendalian dan penegakan hukum Kementerian Koordinator Bidang
signifikan meningkatkan bagi penggunaan air tanah yang Perekonomian; Kementerian
efisiensi penggunaan air di berlebihan yang diiringi dengan Perencanaan Pembangunan
semua sektor, dan percepatan penyediaan dan pengelolaan Nasional/Bappenas; Kementerian
menjamin penggunaan dan air baku kawasan perekonomian, dan Keuangan; Kementerian
pasokan air tawar yang penerapan kebijakan pengenaan tarif air Lingkungan Hidup dan
berkelanjutan untuk industri yang kompetitif. Kehutanan; Pemerintah Daerah
mengatasi kelangkaan air, Provinsi; Pemerintah Daerah
dan secara signifikan Kabupaten/Kota.
mengurangi jumlah orang
yang menderita akibat
kelangkaan air.
4.2 Pemberian ...
- 39 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
4.2 Pemberian insentif penghematan air Kementerian Koordinator Bidang
pertanian/perkebunan dan industri Perekonomian; Kementerian
termasuk penerapan prinsip reduce, Perencanaan Pembangunan
mengembangkan reuse dan recycle, ser- Nasional/Bappenas; Kementerian
ta pengembangan konsep pemanfaatan Keuangan; Kementerian
air limbah yang aman untuk pertanian Lingkungan Hidup dan
(safe use of astewater in agriculture). Kehutanan; Kementerian
Pertanian; Kementerian
Perindustrian; Pemerintah
Daerah Provinsi; Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota.

5. Pada ...
- 40 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
5. Pada tahun 2030, 5.1 Internalisasi 108 Rencana Pengelolaan Kementerian Koordinator Bidang
menerapkan pengelolaan Daerah Aliran Sungai Terpadu (RPDAST) Perekonomian; Kementerian
sumber daya air terpadu di yang sudah disusun ke dalam Rencana Perencanaan Pembangunan
semua tingkatan, termasuk Tata Ruang Wilayah (RTRW). Nasional/Bappenas;
melalui kerjasama lintas 5.2 Updating dan revitalisasi stasiun Kementerian Keuangan;
batas yang tepat. hidrologi dan klimatologi di 8 Wilayah Kementerian Lingkungan Hidup
Sungai dan Pembentukan jaringan dan Kehutanan; Kementerian
informasi sumber daya air di 8 Wilayah Pekerjaan Umum dan
Sungai. Perumahan Rakyat; Pemerintah
Daerah Provinsi.
5.3 Pembentukan jaringan informasi
sumber daya air di 8 Wilayah Sungai.
5.4 Meningkatnya jumlah Daerah Aliran
Sungai (DAS) yang meningkat jumlah
mata airnya dan 19 DAS yang memiliki
Memorandum of Understanding (MoU)
lintas Negara pada tahun 2019.

5.5 Pemulihan ...


- 41 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
5.5 Pemulihan kesehatan DAS melalui Kementerian Koordinator Bidang
pengembangan Hutan Tanaman Rakyat Perekonomian; Kementerian
(HTR), Hutan Kemasyarakat (HKm), Perencanaan Pembangunan
Hutan Desa (HD), Hutan Adat dan Nasional/Bappenas; Kementerian
Hutan Rakyat (HR) serta peningkatan Keuangan; Kementerian
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) seluas Lingkungan Hidup dan
12,7 Juta Ha. Kehutanan; Kementerian
5.6 Peningkatan partisipasi masyarakat Pekerjaan Umum dan
dalam pengelolaan daerah tangkapan Perumahan Rakyat; Pemerintah
sungai dan danau di 10 Wilayah Sungai. Daerah Provinsi.
5.7 Melanjutkan penataan kelembagaan
sumber daya air, antara lain dengan:
Mensinergikan pengaturan kewenangan
dan tanggung jawab di semua tingkat
pemerintahan beserta seluruh pemang-
ku kepentingan serta menjalankannya
secara konsisten; Meningkatkan ke-
mampuan komunikasi, kerjasama, dan
koordinasi antarlembaga serta antar-
wadah koordinasi pengelolaan sumber
daya air yang telah terbentuk; dan
Meningkatkan kapasitas kelembagaan
pengelolaan sumber daya air.
6. Pada ...
- 42 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
6. Pada tahun 2020, 6.1 Meningkatnya kualitas air pada 15 Kementerian Koordinator Bidang
melindungi dan merestorasi danau pada tahun 2019. Perekonomian; Kementerian
ekosistem terkait sumber Perencanaan Pembangunan
6.2 Meningkatnya 15 danau yang Nasional/Bappenas; Kementerian
daya air, termasuk
pendangkalannya kurang dari 1% pada Keuangan; Kementerian
pegunungan, hutan, lahan
tahun 2019. Lingkungan Hidup dan
basah, sungai, air tanah,
dan danau. 6.3 Meningkatnya danau yang menurun Kehutanan; Kementerian
tingkat erosinya menjadi 15 danau pada Pekerjaan Umum dan
tahun 2019. Perumahan Rakyat; Pemerintah
Daerah Provinsi; Pemerintah
6.4 Mengurangi luasan lahan kritis melalui Daerah Kabupaten/Kota.
rehabilitasi di dalam KPH seluas 5,5 juta
hektar pada tahun 2019.
6.5 Perlindungan mata air dan Pemulihan
kesehatan sungai di 5 DAS Prioritas
(DAS Ciliwung, DAS Citarum, DAS
Serayu, DAS Bengawan Solo dan DAS
Brantas) dan 10 DAS prioritas lainnya
sampai dengan tahun 2019.

VII. Menjamin ...


- 43 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
VII. Menjamin akses energi 1. Pada tahun 2030, 1.1 Meningkatnya rasio elektrifikasi Kementerian Koordinator Bidang
yang terjangkau, andal, menjamin akses universal menjadi 96,6% pada tahun 2019 (2014: Kemaritiman; Kementerian
berkelanjutan, dan terhadap layanan energi 81,5%). Perencanaan Pembangunan
modern untuk semua. yang terjangkau, andal, Nasional/Badan Perencanaan
1.2 Meningkatnya konsumsi listrik per Pembangunan Nasional;
dan modern.
kapita menjadi 1.200 KWh pada tahun Kementerian Keuangan;
2019 (2014: 843 KWh). Kementerian Energi dan Sumber
1.3 Tercapainya jaringan gas 1,1 juta Daya Mineral; Kementerian
sambungan rumah tangga pada tahun BUMN; Pemerintah Daerah
2019 (2014: 200 ribu). Provinsi.
2. Pada tahun 2030, 2.1 Bauran energi terbarukan mencapai Kementerian Koordinator Bidang
meningkatkan secara 10-16% pada tahun 2019. Kemaritiman; Kementerian
substansial proporsi energi Perencanaan Pembangunan
terbarukan dalam bauran Nasional/Badan Perencanaan
energi global. Pembangunan Nasional;
Kementerian Keuangan;
Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral; Pemerintah
Daerah Provinsi; Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota.

3. Pada ...
- 44 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
3. Pada tahun 2030, 3.1. Intensitas energi primer (penurunan Kementerian Koordinator Bidang
meningkatkan dua kali 1% per tahun) menjadi 463,2 SBM pada Kemaritiman; Kementerian
lipat angka perbaikan tahun 2019. Perencanaan Pembangunan
efisiensi energi global. Nasional/Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional;
Kementerian Keuangan;
Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral; Pemerintah
Daerah Provinsi; Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota.

VIII. Meningkatkan ...


- 45 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
VIII. Meningkatkan 1. Mempertahankan 1.1. Meningkatnya Produk Domestik Bruto Kementerian Koordinator Bidang
pertumbuhan pertumbuhan ekonomi per (PDB) per kapita per tahun menjadi Perekonomian; Kementerian
ekonomi yang inklusif kapita sesuai dengan lebih dari Rp 50 juta pada tahun 2019 Perencanaan Pembangunan
dan berkelanjutan, kondisi nasional dan, (2015: Rp 45,2 juta). Nasional/Badan Perencanaan
kesempatan kerja khususnya, setidaknya 7% Pembangunan Nasional;
yang produktif dan pertumbuhan produk Kementerian Keuangan;
menyeluruh, serta domestik bruto per tahun Pemerintah Daerah Provinsi;
pekerjaan yang layak di negara kurang Pemerintah Daerah Kabupaten/
untuk semua. berkembang. Kota.
2. Mencapai tingkat 2.1. Pertumbuhan PDB riil per orang yang Kementerian Koordinator Bidang
produktivitas ekonomi yang bekerja meningkat hingga tahun 2019. Perekonomian; Kementerian
lebih tinggi, melalui Perencanaan Pembangunan
diversifikasi, peningkatan Nasional/Badan Perencanaan
dan inovasi teknologi, Pembangunan Nasional;
termasuk melalui fokus Kementerian Keuangan;
pada sektor yang memberi Kementerian Ketenagakerjaan;
nilai tambah tinggi dan Kementerian Perindustrian;
padat karya. Kementerian Perdagangan;
Kementerian Pertanian;
Kementerian Pariwisata;
Pemerintah Daerah Provinsi;
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
3. Menggalakkan ...
- 46 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
3. Menggalakkan kebijakan 3.1 Persentase tenaga kerja formal Kementerian Koordinator Bidang
pembangunan yang mencapai 51% pada tahun 2019 (2015: Perekonomian; Kementerian
mendukung kegiatan 42,2%). Perencanaan Pembangunan
produktif, penciptaan Nasional/Badan Perencanaan
lapangan kerja layak, 3.2 Akses Layanan Keuangan formal Pembangunan Nasional;
kewirausahaan, kreativitas Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Kementerian Keuangan;
dan inovasi, dan (UMKM) 25% pada tahun 2019 (2014: Kementerian Ketenagakerjaan;
mendorong formalisasi dan 17,8%). Kementerian Koperasi dan Usaha
pertumbuhan usaha mikro, Kecil dan Menengah; Pemerintah
kecil, dan menengah, Daerah Provinsi; Pemerintah
termasuk melalui akses Daerah Kabupaten/Kota.
terhadap jasa keuangan.
4. Pada tahun 2030, 4.1 Terciptanya kesempatan kerja sebesar Kementerian Koordinator Bidang
mencapai pekerjaan tetap 10 juta selama 5 tahun. Perekonomian; Kementerian
dan produktif dan Perencanaan Pembangunan
pekerjaan yang layak bagi Nasional/Badan Perencanaan
semua perempuan dan Pembangunan Nasional;
laki-laki, termasuk bagi Kementerian Keuangan;
pemuda dan penyandang Kementerian Ketenagakerjaan;
difabilitas, dan upah yang Kementerian Perindustrian;
sama untuk pekerjaan Kementerian Perdagangan;
yang sama nilainya. Pemerintah Daerah Provinsi;
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
5. Pada ...
- 47 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
5. Pada tahun 2020, secara 5.1. Meningkatnya keterampilan pekerja Kementerian Koordinator Bidang
substansial mengurangi rentan agar dapat memasuki pasar Perekonomian; Kementerian
proporsi pemuda yang tenaga kerja. Perencanaan Pembangunan
tidak bekerja, tidak Nasional/Badan Perencanaan
menempuh pendidikan Pembangunan Nasional;
atau pelatihan. Kementerian Keuangan;
Kementerian Ketenagakerjaan;
Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan; Pemerintah Daerah
Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
6. Mengambil tindakan cepat 6.1. Menguatnya sistem perlindungan anak Kementerian Koordinator Bidang
dan untuk memberantas termasuk upaya melindungi anak dari Pembangunan Manusia dan
kerja paksa, mengakhiri tindak kekerasan, eksploitasi, Kebudayaan; Kementerian
perbudakan dan penjualan penelantaran, dan perlakuan salah Perencanaan Pembangunan
manusia, mengamankan lainnya. Nasional/Badan Perencanaan
larangan dan penghapusan Pembangunan Nasional;
bentuk terburuk tenaga Kementerian Keuangan;
kerja anak, termasuk Kementerian Pemberdayaan
perekrutan dan Perempuan dan Perlindungan
penggunaan tentara anak- Anak; Kementerian Sosial;
anak, dan pada tahun Kementerian Ketenagakerjaan;
2025 mengakhiri tenaga Pemerintah Daerah Provinsi;
kerja anak dalam segala Pemerintah Daerah
bentuknya. Kabupaten/Kota.
7. Melindungi ...
- 48 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
7. Melindungi hak-hak tenaga 7.1. Terciptanya lingkungan kerja yang Kementerian Koordinator Bidang
kerja dan mempromosikan aman dan sehat. Perekonomian; Kementerian
lingkungan kerja yang Perencanaan Pembangunan
aman dan terjamin bagi Nasional/Badan Perencanaan
semua pekerja, termasuk Pembangunan Nasional;
pekerja migran, khususnya Kementerian Keuangan;
pekerja migran perempuan, Kementerian Ketenagakerjaan;
dan mereka yang bekerja Kementerian Energi dan Sumber
dalam pekerjaan Daya Mineral; Kementerian
berbahaya. Perindustrian; Kementerian
Pertanian; Kementerian
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan; Kementerian
Perhubungan; Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat; Kementerian Kesehatan;
Pemerintah Daerah Provinsi;
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.

8. Pada ...
- 49 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
8. Pada tahun 2030, 8.1. Meningkatnya kontribusi pariwisata Kementerian Koordinator Bidang
menyusun dan menjadi 8% terhadap PDB pada tahun Kemaritiman; Kementerian
melaksanakan kebijakan 2019 (2014: 4,2%). Perencanaan Pembangunan
untuk mempromosikan Nasional/Badan Perencanaan
8.2. Meningkatnya jumlah wisatawan Pembangunan Nasional;
pariwisata berkelanjutan
mancanegara menjadi 20 juta pada Kementerian Keuangan;
yang menciptakan
tahun 2019 (2014: 9 juta). Kementerian Pariwisata;
lapangan kerja dan
mempromosikan budaya Pemerintah Daerah Provinsi;
dan produk lokal. Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
9. Memperkuat kapasitas 9.1. Meningkatnya perluasan akses Kementerian Koordinator Bidang
lembaga keuangan permodalan dan layanan keuangan Perekonomian Kementerian
domestik untuk mendorong melalui penguatan layanan keuangan Perencanaan Pembangunan
dan memperluas akses hingga tahun 2019. Nasional/Badan Perencanaan
terhadap perbankan, Pembangunan Nasional;
asuransi dan jasa Kementerian Keuangan; Bank
keuangan bagi semua. Indonesia; Otoritas Jasa
Keuangan; Pemerintah Daerah
Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.

IX. Membangun ...


- 50 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
IX. Membangun 1. Mengembangkan 1.1. Terbangunnya jalan tol sepanjang Kementerian Koordinator Bidang
infrastruktur yang infrastruktur yang 1.000 km pada tahun 2019 (2014: 820 Perekonomian; Kementerian
tangguh, meningkatkan berkualitas, andal, km). Perencanaan Pembangunan
industri inklusif dan berkelanjutan dan tangguh, Nasional/Badan Perencanaan
1.2. Meningkatnya jumlah dermaga
berkelanjutan, serta termasuk infrastruktur Pembangunan Nasional;
penyeberangan menjadi 275 pada
mendorong inovasi. regional dan lintas batas, Kementerian Keuangan;
tahun 2019 (2014: 954 km).
untuk mendukung Kementerian Pekerjaan Umum
pembangunan ekonomi dan dan Perumahan Rakyat;
kesejahteraan manusia, Pemerintah Daerah Provinsi;
dengan fokus pada akses Pemerintah Daerah
yang terjangkau dan Kabupaten/Kota.
merata bagi semua.
1.3. Bertambahnya panjang jalur kereta api Kementerian Koordinator Bidang
sepanjang 3.258 km pada tahun 2019 Kemaritiman; Kementerian
(2014: 237). Perencanaan Pembangunan
Nasional/Badan Perencanaan
1.4. Meningkatnya jumlah bandara Pembangunan Nasional;
menjadi 252 pada tahun 2019 (2014: Kementerian Keuangan;
210). Kementerian Perhubungan;
1.5. Terbangunnya pelabuhan strategis Pemerintah Daerah Provinsi;
untuk menunjang tol laut pada 24 Pemerintah Daerah
pelabuhan pada tahun 2019. Kabupaten/Kota.

2. Mempromosikan ...
- 51 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
2. Mempromosikan 2.1. Meningkatnya laju pertumbuhan PDB Kementerian Koordinator Bidang
industrialisasi inklusif dan industri manufaktur sehingga lebih Perekonomian; Kementerian
berkelanjutan, dan pada tinggi dari pertumbuhan PDB (2015: Perencanaan Pembangunan
tahun 2030, secara 4,3%). Nasional/Badan Perencanaan
signifikan meningkatkan Pembangunan Nasional;
2.2. Meningkatnya kontribusi industri Kementerian Keuangan;
proporsi industri dalam
manufaktur menjadi 21,6% terhadap Kementerian Perindustrian;
lapangan kerja dan produk
PDB pada tahun 2019 (2015: 20,8%). Kementerian Perdagangan;
domestik bruto, sejalan
dengan kondisi nasional, Kementerian Energi dan Sumber
dan meningkatkan dua kali Daya Mineral; Kementerian
lipat proporsinya di negara Pertanian; Kementerian Kelautan
kurang berkembang. dan Perikanan; Kementerian
Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat; Kementerian
Agraria dan Tata Ruang;
Kementerian Lingkungan Hidup
dan Kehutanan; Kementerian
Perhubungan; Badan Ekonomi
Kreatif; Pemerintah Daerah
Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.

3. Pada ...
- 52 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
3. Pada tahun 2030, 3.1. Berkurangnya emisi CO2 mendekati Kementerian Koordinator Bidang
meningkatkan 26% pada tahun 2019. Perekonomian; Kementerian
infrastruktur dan retrofit Perencanaan Pembangunan
industri agar dapat Nasional/Badan Perencanaan
berkelanjutan, dengan Pembangunan Nasional;
peningkatan efisiensi Kementerian Keuangan;
penggunaan sumberdaya Kementerian Lingkungan Hidup
dan adopsi yang lebih baik dan Kehutanan; Kementerian
dari teknologi dan proses Perindustrian; Kementerian
industri bersih dan ramah Perhubungan; Kementerian
lingkungan, yang Pertanian; Kementerian Energi
dilaksanakan semua dan Sumber Daya Mineral;
negara sesuai kemampuan Kementerian Pekerjaan Umum
masing-masing. dan Perumahan Rakyat;
Pemerintah Daerah Provinsi;
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.

X. Mengurangi ...
- 53 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
X. Mengurangi kesenjangan 1. Pada tahun 2030, secara 1.1. Koefisien Gini pada tahun 2019 Kementerian Koordinator Bidang
intra dan antarnegara. progresif mencapai dan menjadi 0,36 (2014: 0,41). Perekonomian; Kementerian
mempertahankan Koordinator Bidang
pertumbuhan pendapatan Pembangunan Manusia dan
penduduk yang berada di Kebudayaan; Kementerian
bawah 40% dari populasi Perencanaan Pembangunan
pada tingkat yang lebih Nasional/Badan Perencanaan
tinggi dari rata-rata Pembangunan Nasional;
nasional. Kementerian Keuangan;
Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi; Kementerian
Sosial; seluruh
Kementerian/Lembaga;
Pemerintah Daerah Provinsi;
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.

1.2 Tingkat ...


- 54 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
1.2. Tingkat kemiskinan pada tahun 2019
menjadi 7-8% dari jumlah penduduk
(2015:11,13%).
1.3. Jumlah daerah tertinggal yang
terentaskan sebanyak 80 kabupaten
pada tahun 2019.
1.4. Berkurangnya Desa Tertinggal Kementerian Koordinator Bidang
sebanyak 5.000 desa. Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan; Kementerian
1.5. Meningkatnya Desa Mandiri paling Perencanaan Pembangunan
sedikit sebanyak 2.000 desa. Nasional/Badan Perencanaan
1.6. Menurunnya persentase penduduk Pembangunan Nasional;
miskin di daerah tertinggal menjadi Kementerian Keuangan;
14% pada tahun 2019 (2014: 16,64%). Kementerian Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi; Pemerintah Daerah
Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota./Kota.

2. Menjamin ...
- 55 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
2. Menjamin kesempatan 2.1. Meningkatnya Indeks Kebebasan Sipil Kementerian Koordinator Bidang
yang sama dan mengurangi menjadi 87 pada tahun 2019 (2015: Politik, Hukum dan Keamanan;
kesenjangan hasil, 80,3). Kementerian Perencanaan
termasuk dengan Pembangunan Nasional/Badan
menghapus hukum, Perencanaan Pembangunan
kebijakan dan praktik yang Nasional; Kementerian
diskriminatif, dan Keuangan; Kementerian Dalam
mempromosikan legislasi, Negeri; Kementerian Agama;
kebijakan dan tindakan Badan Pusat Statistik;
yang tepat terkait legislasi
Pemerintah Daerah Provinsi;
dan kebijakan tersebut.
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.

3. Mengadopsi ...
- 56 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
3. Mengadopsi kebijakan, 3.1. Meningkatnya kepesertaan Sistem Kementerian Koordinator Bidang
terutama kebijakan fiskal, Jaminan Sosial Nasional bidang Perekonomian; Kementerian
upah dan perlindungan ketenagakerjaan untuk tenaga kerja Perencanaan Pembangunan
sosial, serta secara formal pada tahun 2019 menjadi 62,4 Nasional/Badan Perencanaan
progresif mencapai juta dan tenaga kerja informal pada Pembangunan Nasional;
kesetaraan yang lebih tahun 2019 menjadi 3,5 juta (2014: Kementerian Keuangan;
besar. Formal 29,5 juta; Informal 1,3 juta). Kementerian Ketenagakerjaan;
Pemerintah Daerah Provinsi;
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
4. Memfasilitasi migrasi dan 4.1. Meningkatnya kerjasama dalam Kementerian Koordinator Bidang
mobilitas manusia yang rangka melindungi hak dan Perekonomian; Kementerian
teratur, aman, berkala dan keselamatan tenaga migran. Perencanaan Pembangunan
bertanggung jawab, 4.2. Meningkatnya tata kelola Nasional/Badan Perencanaan
termasuk melalui penyelenggaraan penempatan tenaga Pembangunan Nasional;
penerapan kebijakan migran. Kementerian Keuangan;
migrasi yang terencana dan Kementerian Ketenagakerjaan;
terkelola dengan baik. Kementerian Luar Negeri; Badan
Nasional Penempatan dan
Perlindungan Tenaga Kerja
Indonesia; Pemerintah Daerah
Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
XI. Menjadikan ...
- 57 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
XI. Menjadikan kota dan 1. Pada tahun 2030, 1.1. Tersedianya akses bagi 3,7 juta rumah Kementerian Koordinator Bidang
permukiman inklusif, menjamin akses bagi tangga terhadap hunian yang layak Perekonomian; Kementerian
aman, tangguh, dan semua terhadap dan terjangkau hingga tahun 2019. Perencanaan Pembangunan
berkelanjutan. perumahan yang layak, Nasional/Bappenas; Kementerian
1.2. Terwujudnya pemenuhan standar Keuangan; Kementerian
aman, terjangkau,
pelayanan perkotaan kota yang aman, Pekerjaan Umum dan
termasuk penataan
nyaman dan layak huni pada aspek Perumahan Rakyat; Kementerian
kawasan kumuh, serta
permukiman paling sedikit di 12 Dalam Negeri; Kementerian
akses terhadap pelayanan
Kawasan Perkotaan Metropolitan Agraria dan Tata Ruang;
dasar perkotaan.
hingga tahun 2019. Pemerintah Daerah Provinsi;
1.3. Terwujudnya pemenuhan standar Pemerintah Daerah
pelayanan perkotaan kota yang aman, Kabupaten/Kota.
nyaman dan layak huni pada aspek
permukiman paling sedikit di 20 Kota
Sedang dan 10 Kota Baru hingga tahun
2019.
2. Pada tahun 2030, 2.1. Meningkatnya pangsa pengguna moda Kementerian Koordinator Bidang
menyediakan akses transportasi umum di perkotaan Kemaritiman; Kementerian
terhadap sistem menjadi 32% hingga tahun 2019 (2014: Perencanaan Pembangunan
transportasi yang aman, 23%). Nasional/Bappenas; Kementerian
terjangkau, mudah diakses Keuangan; Kementerian
dan Perhubungan; Pemerintah
Daerah Provinsi; Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota.
berkelanjutan ...
- 58 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
berkelanjutan untuk 2.2. Dikembangkannya sistem angkutan rel Kementerian Koordinator Bidang
semua, meningkatkan di 10 kota besar hingga tahun 2019. Kemaritiman; Kementerian
keselamatan lalu lintas, Perencanaan Pembangunan
terutama dengan Nasional/Bappenas; Kementerian
memperluas jangkauan Keuangan; Kementerian
transportasi umum, Perhubungan; Pemerintah
dengan memberi perhatian Daerah Provinsi; Pemerintah
khusus pada kebutuhan Daerah Kabupaten/Kota.
mereka yang berada dalam
situasi rentan, perempuan,
anak, penyandang
difabilitas dan orang tua.

3. Pada tahun 2030, 3.1. Optimalisasi sedikitnya 20 kota sedang Kementerian Koordinator Bidang
memperkuat urbanisasi di luar Jawa yang diarahkan sebagai Perekonomian; Kementerian
yang inklusif dan pengendali (buffer) arus urbanisasi dan Perencanaan Pembangunan
berkelanjutan, serta sebagai pusat pertumbuhan utama Nasional/Bappenas; Kementerian
kapasitas partisipasi, yang mendorong keterkaitan kota dan Keuangan; Kementerian
perencanaan penanganan desa. Pekerjaan Umum dan Perumah-
permukiman yang an Rakyat; Kementerian Agraria
berkelanjutan dan dan Tata Ruang; Kementerian
terintegrasi di semua Dalam Negeri; Pemerintah
negara. Daerah Provinsi; Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota.
3.2. Terwujudnya ...
- 59 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
3.2. Terwujudnya pembangunan 5 Kementerian Koordinator Bidang
Metropolitan baru di Luar Jawa sebagai Perekonomian; Kementerian
Pusat Kegiatan Nasional (PKN) hingga Perencanaan Pembangunan
tahun 2019 (2014: 2). Nasional/Bappenas; Kementerian
Keuangan; Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat; Kementerian Agraria dan
Tata Ruang; Kementerian Dalam
Negeri; Pemerintah Daerah
Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
3.3. Meningkatnya peran swasta, Kementerian Koordinator Bidang
organisasi masyarakat dan organisasi Politik, Hukum dan Keamanan;
profesi secara aktif, dalam Forum Kementerian Perencanaan
Dialog Perencanaan dan Pembangunan Pembangunan
Kota Berkelanjutan. Nasional/Bappenas; Kementerian
Keuangan; Kementerian Dalam
Negeri; Pemerintah Daerah
Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
3.4. Tersedianya ...
- 60 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
3.4. Tersedianya lembaga pembiayaan Kementerian Koordinator Bidang
infrastruktur. Perekonomian; Kementerian
Perencanaan Pembangunan
Nasional/Bappenas; Kementerian
Keuangan; Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat.
4. Memperkuat upaya untuk 4.1. Terwujudnya kota dan kawasan per- Kementerian Koordinator Bidang
melindungi dan menjaga kotaan layak huni melalui Perekonomian; Kementerian
warisan budaya dunia dan pengembangan kota pusaka berbasis Perencanaan Pembangunan
warisan alam dunia. karakter sosial budaya (heritage city) di Nasional/Bappenas; Kementerian
kawasan perkotaan metropolitan, kota Keuangan; Kementerian
besar, sedang, dan kecil, hingga tahun Pekerjaan Umum dan Perumahan
2019. Rakyat; Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan; Kementerian
Pariwisata; Pemerintah Daerah
Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.

5. Pada ...
- 61 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
5. Pada tahun 2030, secara 5.1. Menurunnya Indeks Risiko Bencana Kementerian Koordinator Bidang
signifikan mengurangi (IRB) mencapai 30% hingga tahun Pembangunan Manusia dan
jumlah kematian dan 2019. Kebudayaan; Kementerian
jumlah orang terdampak, Perencanaan Pembangunan
dan secara substansial 5.2. Meningkatnya kapasitas masyarakat Nasional/Bappenas;
mengurangi kerugian dan kelembagaan dalam membangun Kementerian Keuangan; Badan
ekonomi relatif terhadap ketahanan kota terhadap perubahan Nasional Penanggulangan
PDB global yang iklim dan bencana (urban resilience). Bencana; Kementerian Pekerjaan
disebabkan oleh bencana, Umum dan Perumahan Rakyat;
termasuk bencana yang Kementerian Sosial; Pemerintah
berhubungan dengan air, Daerah Provinsi; Pemerintah
dengan fokus melindungi Daerah Kabupaten/Kota.
orang miskin dan orang- 5.3. Tersedianya sistem peringatan dini Kementerian Koordinator Bidang
orang dalam situasi rentan. cuaca dan iklim serta kebencanaan. Kemaritiman; Kementerian
Perencanaan Pembangunan
Nasional/Bappenas;
Kementerian Keuangan; Badan
Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika; Kementerian Sosial;
Badan Nasional Penanggulangan
Bencana.
6. Pada ...
- 62 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
6. Pada tahun 2030, 6.1. Meningkatnya cakupan penanganan Kementerian Koordinator Bidang
mengurangi dampak sampah perkotaan menjadi 80% pada Perekonomian; Kementerian
lingkungan perkotaan per tahun 2019 (2013: 46%). Perencanaan Pembangunan
kapita yang merugikan, Nasional/Bappenas; Kementerian
termasuk dengan memberi Keuangan; Kementerian
perhatian khusus pada Pekerjaan Umum dan Perumahan
kualitas udara, termasuk Rakyat; Pemerintah Daerah
penanganan sampah kota. Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
6.2. Terwujudnya kota hijau yang Kementerian Koordinator Bidang
berketahanan iklim dan bencana Perekonomian; Kementerian
melalui pengembangan dan penerapan Perencanaan Pembangunan
green water, green waste (pengelolaan Nasional/Bappenas; Kementerian
sampah dan limbah melalui reduce- Keuangan; Kementerian
reuse-recycle), green transportation Lingkungan Hidup dan
khususnya di 7 kawasan perkotaan Kehutanan; Kementerian
metropolitan, hingga tahun 2019. Perhubungan; Pemerintah
Daerah Provinsi; Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota.

7. Pada ...
- 63 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
7. Pada tahun 2030, 7.1. Terwujudnya kota hijau yang Kementerian Koordinator Bidang
menyediakan ruang publik berketahanan iklim, melalui Perekonomian; Kementerian
dan ruang terbuka hijau penyediaan ruang terbuka hijau, paling Perencanaan Pembangunan
yang aman, inklusif dan sedikit di 12 kawasan perkotaan Nasional/Bappenas; Kementerian
mudah dijangkau terutama metropolitan dan 20 kota sedang, Keuangan; Kementerian
untuk perempuan dan hingga tahun 2019. Pekerjaan Umum dan Perumahan
anak, manula dan Rakyat; Kementerian Lingkungan
penyandang difabilitas. Hidup dan Kehutanan;
Pemerintah Daerah Provinsi;
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.

XII. Menjamin ...


- 64 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
XII. Menjamin pola produksi 1. Melaksanakan the 10-Year 1.1 Tersusunnya konsep kebijakan rencana Kementerian Koordinator Bidang
dan konsumsi yang Framework of Programmes operasional pola konsumsi dan produksi Perekonomian; Kementerian
berkelanjutan. on Sustainable Consumption berkelanjutan dan pengembangan Perencanaan Pembangunan
and Production Patterns, sistem pendukungnya berupa kolaborasi Nasional/Bappenas; Kementerian
dengan semua negara tematik quick wins program hingga Keuangan; Kementerian
mengambil tindakan, tahun 2019. Lingkungan Hidup dan
dipimpin negara maju, Kehutanan; Kementerian
dengan mempertimbangkan Perindustrian; Kementerian
pembangunan dan Pekerjaan Umum dan
kapasitas negara Perumahan Rakyat; Kementerian
berkembang. Pariwisata; Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah; Pemerintah Daerah
Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.

2. Pada ...
- 65 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
2. Pada tahun 2020 mencapai 2.1 Meningkatnya pengelolaan limbah B3 Kementerian Koordinator Bidang
pengelolaan bahan kimia menjadi 150 juta ton pada tahun 2019 Perekonomian; Kementerian
dan semua jenis limbah (2015: 100 juta ton). Perencanaan Pembangunan
yang ramah lingkungan, di Nasional/Bappenas; Kementerian
sepanjang siklus hidupnya, Keuangan; Kementerian
sesuai kerangka kerja Lingkungan Hidup dan
internasional yang Kehutanan; Kementerian
disepakati dan secara Perindustrian; Pemerintah
signifikan mengurangi Daerah Provinsi; Pemerintah
pencemaran bahan kimia Daerah Kabupaten/Kota.
dan limbah tersebut ke
udara, air, dan tanah untuk
meminimalkan dampak
buruk terhadap kesehatan
manusia dan lingkungan.

3. Pada ...
- 66 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
3. Pada tahun 2030, secara 3.1 Meningkatnya pengelolaan sampah Kementerian Koordinator Bidang
substansial mengurangi terpadu (reduce, reuse, and recycle/3R) Perekonomian; Kementerian
produksi limbah melalui melalui beroperasinya 115 unit recycle Perencanaan Pembangunan
pencegahan, pengurangan, center skala kota dengan kapasitas 20 Nasional/Bappenas; Kementerian
daur ulang, dan penggunaan ton per hari hingga tahun 2019 (2015: 1 Keuangan; Kementerian
kembali. unit). Lingkungan Hidup dan
Kehutanan; Kementerian
Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat; Pemerintah Daerah
Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
4. Mendorong perusahaan, 4.1 Meningkatnya jumlah perusahaan yang Kementerian Koordinator Bidang
terutama perusahaan besar menerapkan sertifikasi SNI ISO 14001 Perekonomian; Kementerian
dan transnasional, untuk (Sistem Manajemen Lingkungan/SML) Perencanaan Pembangunan
mengadopsi praktek-praktek hingga tahun 2019. Nasional/Bappenas; Kementerian
berkelanjutan dan Keuangan; Kementerian
mengintegrasikan informasi Lingkungan Hidup dan
keberlanjutan dalam siklus Kehutanan; Badan Standarisasi
pelaporan mereka. Nasional; Pemerintah Daerah
Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
5. Meningkatkan ...
- 67 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
5. Meningkatkan praktek 5.1 Dikembangkannya produk ramah Kementerian Koordinator Bidang
pengadaan publik yang lingkungan berupa kategori/kriteria Perekonomian; Kementerian
berkelanjutan, sesuai dengan produk yang teregister dalam pengadaan Perencanaan Pembangunan
kebijakan dan prioritas publik (Green Public Procurement, GPP) Nasional/Bappenas; Kementerian
nasional. hingga tahun 2019. Keuangan; Kementerian
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan; Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah; Pemerintah Daerah
Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
XIII. Mengambil tindakan 1. Memperkuat kapasitas 1.1 Menurunnya Indeks Risiko Bencana Kementerian Koordinator Bidang
cepat untuk ketahanan dan adaptasi melalui strategi pengurangan risiko Pembangunan Manusia dan
mengatasi perubahan terhadap bahaya terkait iklim bencana tingkat nasional dan daerah Kebudayaan; Kementerian
iklim dan dampaknya. dan bencana alam di semua hingga tahun 2019. Perencanaan Pembangunan
negara. Nasional/Bappenas; Kementerian
Keuangan; Badan Nasional
Penanggulangan Bencana;
Kementerian Dalam Negeri;
Pemerintah Daerah Provinsi;
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.

2. Mengintegrasikan ...
- 68 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
2. Mengintegrasikan tindakan 2.1 Terwujudnya penyelenggaraan Kementerian Koordinator Bidang
antisipasi perubahan iklim inventarisasi Gas Rumah Kaca (GRK), Perekonomian; Kementerian
ke dalam kebijakan, strategi serta monitoring, pelaporan dan Perencanaan Pembangunan
dan perencanaan nasional. verifikasi Emisi GRK yang dilaporkan Nasional/Bappenas; Kementerian
dalam dokumen Biennial Update Report Keuangan; Kementerian
(BUR) ke-3 hingga tahun 2019 (2015: Lingkungan Hidup dan
dokumen BUR ke-1). Kehutanan; Pemerintah Daerah
Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
XIV. Melestarikan dan 1. Pada tahun 2020, 1.1 Terwujudnya tata kelola pemanfaatan Kementerian Koordinator Bidang
memanfaatkan secara mengelola dan melindungi sumber daya kelautan melalui Kemaritiman; Kementerian
berkelanjutan sumber ekosistem laut dan pesisir ketersediaan kebijakan, kerangka Perencanaan Pembangunan
daya kelautan dan secara berkelanjutan untuk hukum, dan instrumen terkait penataan Nasional/Bappenas; Kementerian
samudera untuk menghindari dampak buruk ruang laut nasional, serta terkelolanya Keuangan; Kementerian Kelautan
pembangunan yang signifikan, termasuk 11 wilayah pengelolaan perikanan (WPP) dan Perikanan; Pemerintah
berkelanjutan. dengan memperkuat secara berkelanjutan hingga tahun 2019 Daerah Provinsi; Pemerintah
ketahanannya, dan (2015: 5 WPP). Daerah Kabupaten/Kota.
melakukan restorasi untuk
mewujudkan lautan yang
sehat dan produktif.

2. Pada ...
- 69 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
2. Pada tahun 2020, secara 2.1 Meningkatnya produksi perikanan Kementerian Koordinator Bidang
efektif mengatur tangkap menjadi 6.982.560 ton pada Kemaritiman; Kementerian
pemanenan dan tahun 2019 (2015: 6.299.290 ton). Perencanaan Pembangunan
menghentikan penangkapan Nasional/Bappenas; Kementerian
ikan yang berlebihan, Keuangan; Kementerian Kelautan
penangkapan ikan ilegal dan Perikanan; Pemerintah
dan praktek penangkapan Daerah Provinsi; Pemerintah
ikan yang merusak, serta Daerah Kabupaten/Kota.
melaksanakan rencana
pengelolaan berbasis ilmu
pengetahuan, untuk
memulihkan persediaan
ikan secara layak dalam
waktu yang paling singkat
yang memungkinkan,
setidaknya ke tingkat yang
dapat memproduksi hasil
maksimum yang
berkelanjutan sesuai
karakteristik biologisnya.

3. Pada ...
- 70 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
3. Pada tahun 2020, 3.1 Bertambahnya luasan kawasan Kementerian Koordinator Bidang
melestarikan setidaknya konservasi perairan seluas 20 juta ha Kemaritiman; Kementerian
10% dari wilayah pesisir sampai dengan tahun 2019 (2015: 17,3 Perencanaan Pembangunan
dan laut, konsisten dengan juta Ha). Nasional/Bappenas;
hukum nasional dan Kementerian Keuangan;
internasional dan berdasar- Kementerian Kelautan dan
kan informasi ilmiah terbaik Perikanan; Kementerian
yang tersedia. Lingkungan Hidup dan
Kehutanan; Kementerian Dalam
Negeri; Pemerintah Daerah
Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
4. Pada tahun 2020, melarang 4.1 Terkendalinya Illegal, Unreported, Kementerian Koordinator Bidang
bentuk-bentuk subsidi Unregulated (IUU) fishing dan kegiatan di Kemaritiman; Kementerian
perikanan tertentu yang laut yang merusak ditandai dengan Perencanaan Pembangunan
berkontribusi terhadap kepatuhan sebanyak 87% pelaku usaha Nasional/Bappenas;
kelebihan kapasitas dan pada tahun 2019 (2015: 66 %). Kementerian Keuangan;
penangkapan ikan Kementerian Kelautan dan
berlebihan, menghilangkan Perikanan; Pemerintah Daerah
subsidi yang berkontribusi Provinsi; Pemerintah Daerah
terhadap penangkapan ikan Kabupaten/Kota.
ilegal,

yang ...
- 71 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
yang tidak dilaporkan dan
tidak diatur dan menahan
jenis subsidi baru, dengan
mengakui bahwa perlakuan
khusus dan berbeda yang
tepat dan efektif untuk
negara berkembang dan
negara kurang berkembang
harus menjadi bagian
integral dari negosiasi
subsidi perikanan pada the
World Trade Organization.

XV. Melindungi, ...


- 72 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
XV. Melindungi, 1. Pada tahun 2020, 1.1 Meningkatnya kualitas lingkungan Kementerian Koordinator Bidang
merestorasi, dan menjamin pelestarian, hidup melalui peningkatan tutupan Perekonomian; Kementerian
meningkatkan restorasi dan pemanfaatan lahan/hutan hingga tahun 2019. Perencanaan Pembangunan
pemanfaatan berkelanjutan dari Nasional/Bappenas;
berkelanjutan ekosistem daratan dan Kementerian Keuangan;
ekosistem daratan, perairan darat serta jasa Kementerian Lingkungan Hidup
mengelola hutan secara lingkungannya, khususnya dan Kehutanan; Pemerintah
lestari, menghentikan ekosistem hutan, lahan Daerah Provinsi.
penggurunan, basah, pegunungan dan
memulihkan degradasi lahan kering, sejalan
lahan, serta menghenti- dengan kewajiban
kan kehilangan berdasarkan perjanjian
keanekaragaman hayati. internasional.

2. Pada ...
- 73 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
2. Pada tahun 2020, 2.1 Tercapainya luas kawasan konservasi Kementerian Koordinator
meningkatkan pelaksanaan terdegradasi yang dipulihkan kondisi Bidang Perekonomian;
pengelolaan semua jenis ekosistemnya seluas 100.000 ha hingga Kementerian Perencanaan
hutan secara berkelanjutan, tahun 2019 (2015:10.000 ha). Pembangunan Nasional/
menghentikan deforestasi, Bappenas; Kementerian
merestorasi hutan yang Keuangan; Kementerian
terdegradasi dan Lingkungan Hidup dan
meningkatkan secara Kehutanan; Pemerintah Daerah
signifikan aforestasi dan Provinsi.
reforestasi secara global. 2.2 Meningkatnya usaha pemanfaatan hasil Kementerian Koordinator
hutan kayu restorasi ekosistem seluas Bidang Perekonomian;
500.000 ha hingga tahun 2019 (2015: Kementerian Perencanaan
100.000 ha). Pembangunan Nasional/
Bappenas; Kementerian
Keuangan; Kementerian
Lingkungan Hidup dan
Kehutanan; Pemerintah Daerah
Provinsi.

3. Pada ...
- 74 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
3. Pada tahun 2020, 3.1 Berkurangnya luasan lahan kritis Kementerian Koordinator
menghentikan melalui rehabilitasi seluas 5,5 juta hektar Bidang Perekonomian;
penggurunan, memulihkan di dalam Kesatuan Pemangkuan Hutan Kementerian Perencanaan
lahan, dan tanah kritis, (KPH) dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Pembangunan Nasional/
termasuk lahan yang Prioritas hingga tahun 2019 (2015: 1,25 Bappenas; Kementerian
terkena penggurunan, juta hektar). Keuangan; Kementerian
kekeringan dan banjir, dan Lingkungan Hidup dan
berusaha mencapai dunia Kehutanan; Kementerian
yang bebas dari lahan Pekerjaan Umum dan
terdegradasi. Perumahan Rakyat; Pemerintah
Daerah Provinsi.

4. Melakukan ...
- 75 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
4. Melakukan tindakan cepat 4.1 Meningkatnya 10% populasi 25 jenis Kementerian Koordinator
dan signifikan untuk satwa terancam punah pada tahun 2019 Bidang Perekonomian;
mengurangi degradasi (2015: 2%). Kementerian Perencanaan
habitat alami, Pembangunan Nasional/
menghentikan kehilangan Bappenas; Kementerian
keanekaragaman hayati, Keuangan; Kementerian
dan pada tahun 2020, Lingkungan Hidup dan
melindungi dan mencegah Kehutanan; Lembaga Ilmu
lenyapnya spesies yang Pengetahuan Indonesia;
terancam punah. Pemerintah Daerah Provinsi.
5. Melakukan tindakan cepat 5.1 Meningkatnya persentase penyelesaian Kementerian Koordinator
untuk mengakhiri tindak pidana lingkungan hidup sampai Bidang Perekonomian;
perburuan dan dengan P21 sebesar 5% per tahun dari Kementerian Perencanaan
perdagangan jenis flora dan jumlah kasus yang terjadi hingga tahun Pembangunan Nasional/
fauna yang dilindungi serta 2019 (2015: 5%/tahun). Bappenas; Kementerian
mengatasi permintaan dan Keuangan; Kementerian
pasokan produk hidupan Lingkungan Hidup dan
liar secara ilegal. Kehutanan; Pemerintah Daerah
Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.

6. Pada ...
- 76 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
6. Pada tahun 2020, 6.1 Meningkatnya sistem karantina dan Kementerian Koordinator Bidang
memperkenalkan langkah- keamanan hayati melalui pelaksanaan Perekonomian; Kementerian
langkah untuk mencegah tiga kebijakan terkait pada tahun 2019 Perencanaan Pembangunan
masuknya dan secara (2015: 3). Nasional/Bappenas; Kementerian
signifikan mengurangi Keuangan; Kementerian Pertanian;
dampak dari jenis asing Kementerian Lingkungan Hidup
invasif pada ekosistem dan Kehutanan; Kementerian
darat dan air, serta Kelautan dan Perikanan; Lembaga
mengendalikan atau Ilmu Pengetahuan Indonesia;
memberantas jenis asing Pemerintah Daerah Provinsi;
invasif prioritas. Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
7. Pada tahun 2020, 7.1 Meningkatnya pemanfaatan Kementerian Koordinator Bidang
mengintegrasikan nilai- keanekaragaman hayati untuk Perekonomian; Kementerian
nilai ekosistem dan mendukung pertumbuhan ekonomi, Perencanaan Pembangunan
keanekaragaman hayati ke daya saing nasional dan kesejahteraan Nasional/Bappenas; Kementerian
dalam perencanaan masyarakat hingga tahun 2019. Keuangan; Kementerian
nasional dan daerah, Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
proses pembangunan, Kementerian Kelautan dan
strategi dan penganggaran Perikanan; Kementerian Pertanian;
pengurangan kemiskinan. Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia; Pemerintah Daerah
Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.

XVI. Menguatkan ...


- 77 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
XVI. Menguatkan 1. Secara signifikan 1.1 Meningkatnya upaya keberlanjutan Kementerian Koordinator Bidang
masyarakat yang mengurangi segala bentuk pembangunan sosial yang ditandai Pembangunan Manusia dan
inklusif dan damai kekerasan dan angka dengan terkendalinya kekerasan Kebudayaan; Kementerian
untuk pembangunan kematian dimana pun. terhadap anak, perkelahian, Kekerasan Koordinator Bidang Politik,
berkelanjutan, Dalam Rumah Tangga (KDRT), dan Hukum, dan Keamanan;
menyediakan akses meningkatnya keamanan yang tercermin Kementerian Perencanaan
keadilan untuk dalam rendahnya konflik horizontal dan Pembangunan Nasional/
semua, dan rendahnya tingkat kriminalitas. Bappenas; Kementerian
membangun Keuangan; Kementerian
kelembagaan yang Pemberdayaan Perempuan dan
efektif, akuntabel, dan Perlindungan Anak; Kepolisian
inklusif di semua Negara Republik Indonesia;
tingkatan. Kementerian Sosial; Kementerian
Dalam Negeri; Kementerian
Hukum dan HAM; Komisi
Nasional HAM; Kejaksaan RI;
Mahkamah Agung; Komisi
Nasional Anti Kekerasan
Perempuan; Pemerintah Daerah
Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.

2. Menghentikan ...
- 78 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
2. Menghentikan perlakuan 2.1 Menurunnya prevalensi kekerasan Kementerian Koordinator Bidang
kejam, eksploitasi, terhadap anak pada tahun 2019 (2013: Pembangunan Manusia dan
perdagangan, dan segala 38,62% untuk anak laki-laki dan 20,48% Kebudayaan; Kementerian
bentuk kekerasan dan untuk anak perempuan). Koordinator Bidang Politik,
penyiksaan terhadap anak. Hukum, dan Keamanan;
Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional/
Bappenas; Kementerian
Keuangan; Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak; Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
Kementerian Sosial;
Kementerian Luar Negeri;
Kementerian Hukum dan HAM;
Komisi Perlindungan Anak
Indonesia; Pemerintah Daerah
Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
3. Menggalakkan ...
- 79 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
3. Menggalakkan kedaulatan 3.1 Jumlah orang atau kelompok Kementerian Koordinator Bidang
hukum di tingkat nasional masyarakat miskin yang memperoleh Politik, Hukum, dan Keamanan;
dan internasional dan bantuan hukum litigasi sebanyak 3.021 Kementerian Perencanaan
menjamin akses yang sama orang dan non litigasi sebanyak 3.645 Pembangunan Nasional/
terhadap keadilan bagi orang pada tahun 2019. Bappenas; Kementerian
semua. Keuangan; Kementerian Hukum
dan HAM; Kejaksaan RI;
Kepolisian Negara Republik
Indonesia; Mahkamah Agung;
Komisi Nasional HAM; Komisi
Nasional Anti Kekerasan
Perempuan; Pemerintah Daerah
Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota

3.2 Jumlah ...


- 80 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
3.2 Jumlah pelayanan peradilan bagi Kementerian Koordinator Bidang
masyarakat miskin melalui sidang di Politik, Hukum, dan Keamanan;
luar gedung pengadilan pada tahun Kementerian Perencanaan
2019: 55.665 perkara; pembebasan Pembangunan Nasional/Bappenas;
biaya perkara pada tahun 2019: 3.200 Kementerian Keuangan; Mahkamah
perkara; dan Pos Layanan Hukum Agung; Kejaksaan RI; Kepolisian
pada tahun 2019: 96.500 perkara. Negara Republik Indonesia; Komisi
Nasional HAM; Komisi Nasional Anti
Kekerasan Perempuan; Pemerintah
Daerah Provinsi; Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota.
4. Secara substansial 4.1 Meningkatnya Indeks Perilaku Anti Kementerian Koordinator Bidang
mengurangi korupsi dan Korupsi (IPAK) menjadi 4,0 pada tahun Politik, Hukum, dan Keamanan;
penyuapan dalam segala 2019 (2015: 3,6). Kementerian Perencanaan
bentuknya. Pembangunan Nasional/Bappenas;
Kementerian Keuangan; Komisi
Pemberantasan Korupsi; seluruh
Kementerian/Lembaga; Pemerintah
Daerah Provinsi; Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota.

5. Mengembangkan ...
- 81 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
5. Mengembangkan lembaga 5.1 Meningkatnya persentase opini Wajar Kementerian Koordinator Bidang
yang efektif, akuntabel, dan Tanpa Pengeculian (WTP) atas laporan Politik, Hukum, dan Keamanan;
transparan di semua keuangan pada tahun 2019 untuk Kementerian Perencanaan
tingkat. Kementerian/Lembaga: 95%, Provinsi: Pembangunan Nasional/
85%, Kabupaten:60%, Kota: 65% (2015 Bappenas; Kementerian
untuk K/L: 74%, Provinsi: 52%, Keuangan; Kementerian
Kabupaten: 30%, Kota:41%). Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi;
Badan Pengawas Keuangan dan
Pembangunan; Badan
Pemeriksa Keuangan; seluruh
Kementerian/Lembaga;
Pemerintah Daerah Provinsi;
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.

5.2 Meningkatnya ...


- 82 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
5.2 Meningkatnya persentase Skor B atas Kementerian Koordinator Bidang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Politik, Hukum, dan Keamanan;
Pemerintah (SAKIP) untuk Kementerian Perencanaan
Kementerian/Lembaga: 85%, Provinsi: Pembangunan
75%, Kabupaten/Kota: 50% pada tahun Nasional/Bappenas;
2019 (2015: K/L: 60,24%, Provinsi: Kementerian Keuangan;
30,30%, Kabupaten/Kota: 2,38%). Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi; seluruh Kementerian/
Lembaga; Pemerintah Daerah
Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.

5.3 Meningkatnya ...


- 83 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
5.3 Meningkatnya penggunaan E- Kementerian Koordinator Bidang
procurement terhadap belanja pengadaan Politik, Hukum, dan Keamanan;
menjadi 80% pada tahun 2019 (2013: Kementerian Perencanaan
30%). Pembangunan Nasional/
Bappenas; Kementerian
Keuangan; Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah; seluruh
Kementerian/Lembaga;
Pemerintah Daerah Provinsi;
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.

5.4 Meningkatnya ...


- 84 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
5.4 Meningkatnya persentase instansi Kementerian Koordinator Bidang
pemerintah yang memiliki nilai Indeks Politik, Hukum, dan Keamanan;
Reformasi Birokrasi Baik untuk Kementerian Perencanaan
Kementerian/Lembaga menjadi 75%, Pembangunan Nasional/
Provinsi: 60%, Kabupaten/Kota: 45% Bappenas; Kementerian Keuangan;
pada tahun 2019 (2015: untuk K/L: Kementerian Pendayagunaan
47%, Provinsi: NA, Kabupaten/Kota: Aparatur Negara dan Reformasi
NA). Birokrasi; seluruh Kementerian/
Lembaga; Pemerintah Daerah
Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
5.5 Meningkatnya persentase Kepatuhan Kementerian Koordinator Bidang
pelaksanaan UU Pelayanan Publik Politik, Hukum, dan Keamanan;
untuk Kementerian: 100%, Lembaga: Kementerian Perencanaan
100%, Provinsi: 100%, Pembangunan Nasional/Bappenas;
Kabupaten/Kota: 80% pada tahun Kementerian Keuangan;
2019. Ombudsman; Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi; seluruh
Kementerian/Lembaga; Pemerintah
Daerah Provinsi; Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota.
6. Menjamin ...
- 85 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
6. Menjamin pengambilan 6.1 Meningkatnya keterwakilan perempuan Kementerian Koordinator Bidang
keputusan yang responsif, di DPR dan DPRD (Hasil Pemilu 2014 Politik, Hukum, dan Keamanan;
inklusif, partisipatif dan untuk DPR: 16,6%). Kementerian Koordinator Bidang
representatif di setiap Pembangunan Manusia dan
tingkatan. Kebudayaan; Kementerian
Perencanaan Pembangunan
Nasional/Bappenas;
Kementerian Keuangan;
Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan
Anak; Kementerian Dalam
Negeri; Komisi Pemilihan Umum;
Pemerintah Daerah Provinsi;
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.

6.2 Meningkatnya ...


- 86 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
6.2 Meningkatnya keterwakilan perempuan Kementerian Koordinator Bidang
sebagai pengambil keputusan di lembaga Politik, Hukum, dan Keamanan;
eksekutif (Eselon I dan II) (2014: Eselon I Kementerian Perencanaan
= 20,66% dan Eselon II = 16,39%). Pembangunan Nasional/
Bappenas; Kementerian
Keuangan; Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak;
Kementerian Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi; Badan
Kepegawaian Negara;
Pemerintah Daerah Provinsi;
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
6.3 Meningkatnya Indeks Lembaga Kementerian Koordinator Bidang
Demokrasi menjadi 71 pada tahun 2019 Politik, Hukum, dan Keamanan;
(2015: 66,87). Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional/
Bappenas; Kementerian
Keuangan; Kementerian Dalam
Negeri; Komisi Pemilihan Umum;
Badan Pengawas Pemilu; Badan
Pusat Statistik; Pemerintah
Daerah Provinsi; Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota.
6.4 Meningkatnya ...
- 87 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
6.4 Meningkatnya Indeks Kebebasan Sipil Kementerian Koordinator Bidang
menjadi 87 pada tahun 2019 (2015: Politik Hukum dan Keamanan;
80,30). Kementerian Koordinator Bidang
Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan; Kementerian
Perencanaan Pembangunan
Nasional/Bappenas;
Kementerian Keuangan;
Kementerian Dalam Negeri;
Kementerian Agama; Badan
Pusat Statistik; Pemerintah
Daerah Provinsi; Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota.

6.5 Meningkatnya ...


- 88 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
6.5 Meningkatnya Indeks Hak-hak Politik Kementerian Koordinator Bidang
menjadi 68 pada tahun 2019 (2015: Politik, Hukum dan Keamanan;
70,63). Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional/
Bappenas; Kementerian
Keuangan; Kementerian Dalam
Negeri Komisi Pemilihan Umum;
Badan Pengawas Pemilu; Badan
Pusat Statistik; Pemerintah
Daerah Provinsi; Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota.

7. Pada ...
- 89 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
7. Pada tahun 2030, 7.1 Meningkatnya cakupan pelayanan Kementerian Koordinator Bidang
memberikan identitas yang dasar kepemilikan akte lahir untuk Politik, Hukum dan Keamanan;
sah bagi semua, termasuk penduduk 40% berpendapatan terbawah Kementerian Perencanaan
pencatatan kelahiran. menjadi 77,4% pada tahun 2019. Pembangunan Nasional/
Bappenas; Kementerian
Keuangan; Kementerian Dalam
Negeri; Kementerian Kesehatan;
Pemerintah Daerah Provinsi;
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
7.2 Meningkatnya persentase anak yang Kementerian Koordinator Bidang
memiliki akte kelahiran menjadi 85% Politik, Hukum dan Keamanan;
pada tahun 2019 (2015: 75%). Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional/
Bappenas; Kementerian
Keuangan; Kementerian Dalam
Negeri; Kementerian Kesehatan;
Pemerintah Daerah Provinsi;
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.

8. Menjamin ...
- 90 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
8. Menjamin akses publik 8.1 Terwujudnya penghormatan, Kementerian Koordinator Bidang
terhadap informasi dan perlindungan, dan pemenuhan HAM, Politik Hukum dan Keamanan;
melindungi kebebasan yang ditunjukkan dengan meningkatnya Kementerian Koordinator Bidang
mendasar, sesuai dengan penanganan pengaduan pelanggaran Pembangunan Manusia dan
peraturan nasional dan HAM. Kebudayaan; Kementerian
kesepakatan internasional. Perencanaan Pembangunan
Nasional/Bappenas;
Kementerian Keuangan;
Kementerian Hukum dan HAM;
Komisi Nasional HAM; Komisi
Nasional Anti Kekerasan
Perempuan; Dewan Pers;
Kementerian Sosial;
Kementerian Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan
Anak; Kepolisian Negara
Republik Indonesia; Kejaksaan
RI; Pemerintah Daerah Provinsi;
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.

8.2 Terukurnya ...


- 91 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
8.2 Terukurnya Badan Publik dalam Kementerian Koordinator Bidang
menjalankan kewajiban sebagaimana Politik Hukum dan Keamanan;
diatur dalam UU No. 14 Tahun 2008 Kementerian Perencanaan
tentang Keterbukaan Informasi Publik, Pembangunan Nasional/
yang ditunjukkan dengan meningkat- Bappenas; Kementerian
nya indikator kewajiban mengumum- Keuangan; Kementerian
kan informasi publik, menyediakan Komunikasi dan Informatika;
informasi publik, mengelola dan Komisi Informasi Pusat;
mendokumentasikan informasi publik, Kementerian Dalam Negeri;
serta informasi publik. Pemerintah Daerah Provinsi;
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
8.3 Terlaksananya proses penyelesaian Kementerian Koordinator Bidang
sengketa informasi publik melalui Politik Hukum dan Keamanan;
mediasi dan/atau ajudikasi non litigasi Kementerian Perencanaan
dengan persentase 85% register per Pembangunan Nasional/
tahun berjalan. Bappenas; Kementerian
Keuangan; Komisi Informasi
Pusat; Kementerian Komunikasi
dan Informatika; Pemerintah
Daerah Provinsi; Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota
8.4 Meningkatnya ...
- 92 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
8.4 Meningkatnya kualitas Pejabat Kementerian Koordinator Bidang
Pengelola Informasi dan Dokumentasi Politik Hukum dan Keamanan;
(PPID) dalam menjalankan tugas dan Kementerian Perencanaan
fungsi sebagaimana diatur dalam Pembangunan Nasional/
peraturan perundang-undangan yang Bappenas; Kementerian
ditandai dengan adanya sertifikasi PPID. Keuangan; Komisi Informasi
Pusat; Pemerintah Daerah
Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.

XVII. Menguatkan ...


- 93 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
XVII. Menguatkan sarana 1. Memperkuat mobilisasi 1.1 Tercapainya rasio penerimaan Kementerian Koordinator Bidang
pelaksanaan dan sumber daya domestik, perpajakan terhadap PDB di atas 12% Perekonomian; Kementerian
merevitalisasi termasuk melalui dukungan per tahun (2015: 10,7%). Perencanaan Pembangunan
kemitraan global internasional kepada negara Nasional/Bappenas; Kementerian
untuk pembangunan berkembang, untuk Keuangan; Pemerintah Daerah
berkelanjutan. meningkatkan kapasitas Provinsi; Pemerintah Daerah
lokal bagi pengumpulan Kabupaten/Kota.
pajak dan pendapatan
lainnya.
2. Meningkatkan kerjasama 2.1 Meningkatnya pelaksanaan kerjasama Kementerian Koordinator Bidang
Utara-Selatan, Selatan- pembangunan Selatan-Selatan dan Politik Hukum dan Keamanan;
Selatan dan kerjasama Triangular. Kementerian Perencanaan
triangular secara regional Pembangunan Nasional/
dan internasional dan akses Bappenas; Kementerian
terhadap sains, teknologi dan Keuangan; Kementerian Luar
inovasi, dan meningkatkan Negeri; Kementerian Sekretariat
berbagi pengetahuan Negara; semua
berdasar kesepakatan timbal Kementerian/Lembaga teknis
balik, termasuk melalui pelaksana KSST.
koordinasi yang lebih baik
antara mekanisme yang telah
ada,
khususnya ...
- 94 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
khususnya di tingkat 2.2 Tersedianya jaringan tulang punggung Kementerian Koordinator Bidang
Perserikatan Bangsa-bangsa serat optik nasional yang Politik Hukum dan Keamanan;
(PBB), dan melalui mekanisme menghubungkan seluruh pulau besar Kementerian Perencanaan
fasilitasi teknologi global. dan kabupaten/kota yang menjangkau Pembangunan Nasional/
100% kabupaten/kota pada tahun 2019 Bappenas; Kementerian
(2015: 82% kabupaten/kota). Keuangan; Kementerian
Komunikasi dan Informatika;
Pemerintah Daerah Provinsi;
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
2.3 Meningkatnya penetrasi akses tetap Kementerian Koordinator Bidang
pita lebar (fixed broadband) pada tahun Politik Hukum dan Keamanan;
2019 di: Kementerian Perencanaan
- Perkotaan (20 Mbps) menjangkau Pembangunan Nasional/
71% rumah tangga (2015: 38%) dan Bappenas; Kementerian
30% populasi (2015: 16%). Keuangan; Kementerian
- Perdesaan (10 Mbps) menjangkau Komunikasi dan Informatika;
49% rumah tangga (2015: 26%) dan Pemerintah Daerah Provinsi;
6% populasi (2015: 3%). Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
2.4 Meningkatnya ...
- 95 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
2.4 Meningkatnya penetrasi akses bergerak Kementerian Koordinator
pita lebar (mobile broadband) dengan Bidang Politik Hukum dan
kecepatan 1 Megabyte per second (Mbps) Keamanan; Kementerian
pada tahun 2019 di: Perencanaan Pembangunan
- Perkotaan menjangkau 100% Nasional/Bappenas;
populasi. Kementerian Keuangan;
- Perdesaan menjangkau 52% Kementerian Komunikasi dan
populasi. Informatika; Pemerintah Daerah
Provinsi; Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
3. Mengoperasionalisasikan 3.1 Tersedianya jangkauan layanan akses Kementerian Koordinator
secara penuh bank teknologi telekomunikasi universal dan internet Bidang Politik Hukum dan
dan sains, mekanisme mencapai 100% di wilayah Universal Keamanan; Kementerian
pembangunan kapasitas Service Obligation (USO), dengan Perencanaan Pembangunan
teknologi dan inovasi untuk prioritas daerah terpencil, terluar, dan Nasional/Bappenas;
negara kurang berkembang perbatasan. Kementerian Keuangan;
pada tahun 2017 dan Kementerian Komunikasi dan
meningkatkan penggunaan Informatika; Pemerintah Daerah
teknologi yang Provinsi; Pemerintah Daerah
memampukan, khususnya Kabupaten/Kota.
teknologi informasi dan
komunikasi.
4. Meningkatkan ...
- 96 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
4. Meningkatkan dukungan 4.1 Menguatnya peran Indonesia dalam Kementerian Koordinator
internasional untuk Kerja Sama Selatan-Selatan dan Bidang Politik Hukum dan
melaksanakan pembangunan Triangular (KSST). Keamanan; Kementerian
kapasitas yang efektif dan Perencanaan Pembangunan
terarah di negara-negara Nasional/Bappenas;
berkembang untuk Kementerian Keuangan; seluruh
mendukung rencana nasional Kementerian/Lembaga terkait.
guna melaksanakan seluruh
tujuan pembangunan
berkelanjutan, termasuk
melalui kerjasama Utara-
Selatan, Selatan-Selatan dan
triangular.
5. Menggalakkan sistem perda- 5.1 Menurunnya rata-rata tarif terbobot di Kementerian Koordinator
gangan multilateral yang negara Free Trade Agreement (FTA) mitra Bidang Perekonomian;
universal, berbasis aturan, (6 negara) menjadi 6,78 pada tahun Kementerian Perencanaan
terbuka, tidak diskriminatif 2019 (2015: 9,05). Pembangunan Nasional/
dan adil di bawah the World Bappenas; Kementerian
Trade Organization termasuk Keuangan; Kementerian
melalui kesimpulan dari Perdagangan.
kesepakatan di bawah Doha
Development Agenda.
6. Secara ...
- 97 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
6. Secara signifikan 6.1 Meningkatnya pertumbuhan ekspor Kementerian Koordinator Bidang
meningkatkan ekspor dari produk non migas 5% pada tahun 2019 Perekonomian; Kementerian
negara berkembang, (2015: -9,8%). Perencanaan Pembangunan
khususnya dengan tujuan Nasional/Bappenas; Kementerian
meningkatkan dua kali lipat Keuangan; Kementerian
proporsi negara kurang Perdagangan; Pemerintah Daerah
berkembang dalam ekspor Provinsi; Pemerintah Daerah
global pada tahun 2020. Kabupaten/Kota.
7. Meningkatkan stabilitas 7.1 Tersedianya dashboard makroekonomi. Kementerian Koordinator Bidang
makroekonomi global, Perekonomian; Kementerian
termasuk melalui koordinasi Perencanaan Pembangunan
kebijakan dan keterpaduan Nasional/Bappenas; Kementerian
kebijakan. Keuangan; Bank Indonesia.

8. Meningkatkan ...
- 98 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
8. Meningkatkan kemitraan 8.1 Meningkatnya kualitas kerja sama Kementerian Koordinator Bidang
global untuk pembangunan global untuk membangun saling Politik Hukum dan Keamanan;
berkelanjutan, dilengkapi pengertian antarperadaban, dan Kementerian Perencanaan
dengan kemitraan berbagai perdamaian dunia, dan mengatasi Pembangunan Nasional/
pemangku kepentingan yang masalah-masalah global yang Bappenas; Kementerian
memobilisasi dan membagi mengancam umat manusia. Keuangan; Kementerian Luar
pengetahuan, keahlian, Negeri.
teknologi dan sumber daya
keuangan, untuk
mendukung pencapaian
Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan di semua
negara, khususnya di negara
berkembang.

9. Mendorong ...
- 99 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
9. Mendorong dan 9.1 Tersedianya alternatif pembiayaan Kementerian Koordinator Bidang
meningkatkan kerjasama untuk pembangunan melalui skema Perekonomian; Kementerian
pemerintah-swasta dan Kerjasama Pemerintah Swasta Keuangan; Kementerian
masyarakat sipil yang efektif, (KPS)/Kerjasama Pemerintah dengan Perencanaan Pembangunan
berdasarkan pengalaman dan Badan Usaha Dalam Penyediaan Nasional/Bappenas; seluruh
bersumber pada strategi Infrastruktur (KPBU). Kementerian/Lembaga;
kerjasama. Pemerintah Daerah Provinsi;
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
9.2 Tersedianya alokasi dana APBN untuk Kementerian Koordinator Bidang
penyiapan, transaksi dan dukungan Perekonomian; Kementerian
Pemerintah bagi proyek KPS/KPBU. Perencanaan Pembangunan
Nasional/Bappenas; Kementerian
Keuangan; seluruh
Kementerian/Lembaga;
Pemerintah Daerah Provinsi;
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.

10. Pada ...


- 100 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
10. Pada tahun 2020, 10.1 Meningkatnya ketersediaan data dan Kementerian Koordinator Bidang
meningkatkan dukungan informasi statistik yang berkualitas. Politik Hukum dan Keamanan;
pengembangan kapasitas Kementerian Perencanaan
untuk negara berkembang, Pembangunan Nasional/
termasuk negara kurang Bappenas; Kementerian
berkembang dan negara Keuangan; Badan Pusat
berkembang pulau kecil, Statistik; seluruh Kementerian/
untuk meningkatkan secara Lembaga; Pemerintah Daerah
signifikan ketersediaan data Provinsi; Pemerintah Daerah
berkualitas tinggi, tepat Kabupaten/Kota.
waktu dan dapat dipercaya,
yang terpilah berdasarkan
pendapatan, gender, umur,
ras, etnis, status migrasi,
difabilitas, lokasi geografis
dan karakteristik lainnya
yang relevan dengan konteks
nasional.

11. Pada ...


- 101 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
11. Pada tahun 2030, 11.1 Meningkatnya kompetensi Sumber Daya Kementerian Koordinator
mengandalkan inisiatif yang Manusia (SDM) statistik yang profesional, Bidang Politik Hukum dan
sudah ada, untuk integritas, dan amanah 2019. Keamanan; Kementerian
mengembangkan Perencanaan Pembangunan
pengukuran atas kemajuan Nasional/Bappenas;
pembangunan berkelanjutan Kementerian Keuangan; Badan
yang melengkapi Produk Pusat Statistik; seluruh
Domestik Bruto, dan Kementerian/Lembaga;
mendukung pengembangan Pemerintah Daerah Provinsi;
kapasitas statistik di negara Pemerintah Daerah
berkembang. Kabupaten/Kota.
11.2 Meningkatnya kualitas, kuantitas dan Kementerian Koordinator
penggunaan sarana dan prasarana Bidang Politik Hukum dan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Keamanan; Kementerian
dalam kegiatan statistik. Perencanaan Pembangunan
Nasional/Bappenas;
Kementerian Keuangan; Badan
Pusat Statistik; seluruh
Kementerian/Lembaga;
Pemerintah Daerah Provinsi;
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.

11.3 Meningkatnya ...


- 102 -

TUJUAN GLOBAL SASARAN GLOBAL SASARAN NASIONAL RPJMN 2015-2019 INSTANSI PELAKSANA
11.3 Meningkatnya ketersediaan dan kualitas Kementerian Koordinator
data dan informasi pembangunan yang Bidang Politik Hukum dan
akurat dan tepat waktu, serta Keamanan; Kementerian
pemanfaatan data dan informasi untuk Perencanaan Pembangunan
perencanaan dan evaluasi hasil-hasil Nasional/Bappenas;
pembangunan. Kementerian Keuangan; Badan
Pusat Statistik; Kementerian
Dalam Negeri; Kementerian
Kesehatan; seluruh
Kementerian/Lembaga;
Pemerintah Daerah Provinsi;
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.
Salinan sesuai dengan aslinya
SEKRETARIAT KABINET RI JOKO WIDODO
Deputi Bidang Perekonomian,

Agustina Murbaningsih

Anda mungkin juga menyukai