Anda di halaman 1dari 16

Jurusan Akuntansi Buku Ajar Akuntansi Biaya

Politeknik Negeri Padang

STANDARD COSTING, TARGET COSTING


KAIZEN COSTING DAN BACKFLUSH COSTING

Isi dan pengorganisasian pembahasan pada bab ini adalah sbb :

Standard costing, target costing,


kaizen costing dan backflush costing

Pengertian Jenis-jenis Jurnal Pengertian Pengertian


standard standard standard target costing backflush
costing Harga pokok costing dan kaizen costing
Kegunaan standar dan costing Jurnal back
standard unit Perbedaan flush costing
costing ekuivalen target Kelemahan
Hubungan Selisih harga costing, backflushcost
antara standar pokok standar kaizen ing
costing dan costing dan
anggaran standard
costing

Pengendalian biaya yang memadai memerlukan perbandingan biaya aktual dengan


target atau jumlah yang ditentukan terlebih dahulu. Dalam bab ini akan dibahas akuntansi
biaya yang tujuan pokoknya untuk pengendalian biaya. Pengendalian biaya memerlukan
patokan atau stansar sebagai dasar yang dipakai untuk pengendalian biaya. Biaya yang
dipakai sebagai tolak ukur pengendalian biaya ini disebut biaya standar.

9.1 PENGERTIAN BIAYA STANDAR (STANDARD COST)


Biaya standar adalah biaya yang ditentukan dimuka (sebelum produksi) yang

Bab 9 Standard Costing, Target Costing, Kaizen Costing dan Backflushcosting


170
Jurusan Akuntansi Buku Ajar Akuntansi Biaya
Politeknik Negeri Padang

merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk.
Biaya standar menyatakan berapa biaya yang seharusnya dicapai dan dapat diterima tetapi
dengan kinerja yang tidak sempurna. Biaya standar ditentukan secara ilmiah dengan
menggunakan studi waktu dan estimasi rancangan teknik. Apabila biaya operasi aktual
melebihi standar maka manajemen perusahaan harus menyelidikai varians yang terjadi. Jadi,
perusahaan menggunakan standar biaya sebagai dasar untuk pengukuran dan perbandingan.
Proses penetapan biaya standar disebut dengan standar costing.

9.2 MANFAAT STANDARD COSTING

Ada beberapa manfaat dari penetapan biaya standar oleh perusahaan :


• Alat pengendalian biaya
• Memotivasi pegawai bekerja secara efisien dalam mencapai standar yang telah
ditetapkan
• Instrumen penilaian kebijakan manajemen
• Memberikan pedoman kepada manajemen berapa biaya yang seharusnya
dikeluarkan dalam suatu kegiatan dan sebagai dasar untuk menetapkan harga
jual
• Alat dalam pengendalian kegiatan perusahaan
Namun demikian kalkulasi biaya standar ini juga memiliki beberapa kelemahan :
• Tingkat keketatan atau kelonggaran standar tidak dapat dihitung dengan tepat
dimana standar yang terlalu longgar melemahkan motivasi pegawai dalam
bekerja dan jika standar terlalu ketat maka pegawai frustasi bekerja karena
memikirkan standar yang tidak masuk akal.
• Standar cenderung untuk menjadi kaku atau tidak fleksibel meskipun dalam
jangka pendek.
• Analisis varians (selisih biaya standar) seringkali mengabaikan tingkat kualitas
dan mengabaikan umpan balik yang berkaitan dengan perbaikan.
Penetapan biaya standar yang tepat adalah penting karena akurasi standar menentukan

Bab 9 Standard Costing, Target Costing, Kaizen Costing dan Backflushcosting


171
Jurusan Akuntansi Buku Ajar Akuntansi Biaya
Politeknik Negeri Padang

keberhasilan penggunaan standar cost sebagai alat pengendalian biaya. Pada perusahaan yang
menggunakan standar costing secara tradisional, standar costing dianggap sebagai alat
pengendalian biaya yang utama. Seharusnya standar costing hanyalah salah satu referensi
dalam pengendalian biaya. Semua pihak dalam perusahaan harus bertanggungjawab untuk
memenuhi biaya stadar.
Biaya standar sebagai instrumen pengendalian biaya juga memiliki keterkaitan dengan
proses penganggaran. Perhitungan standar cost digunakan sebagai dasar dalam menetapkan
anggaran. Biaya yang dianggarkan (budgeted cost) adalah biaya standar dikalikan dengan unit
yang diproduksi.

9.3 MACAM –MACAM STANDAR

Para manajer harus membuat keputusan tertentu sebelum menetapkan standar.


Pertama, mereka harus menentukan jumlah unit yang direncanakan, diproduksi dan dijual
perusahaan. Kedua, manajer harus memutuskan bagaimana memperoleh standar yang mereka
inginkan. Tingkat kapasitas yang dipilih berati menunjukkan standar yang dipilih. Kita
menggunakan tingkat kapasitas teoritis, praktis, normal dan kapasitas aktual yang diharapkan
dalam penetapan standar.
Standar dapat digolongkan atas dasar tingkat keketatan dan kelonggaran :
1. Standar teoritis
2. Rata-rata biaya waktu yang lalu
3. Standar normal
4. Standar aktual yang diharapkan
Standar yang ditetapkan berdasarkan kapasitas teoritis adalah standar ideal karena
mencerminkan efisiensi maksimum. Meskipun standar yang ditetapkan berdasarkan kapasitas
teoritis biasanya tidak mungkin dicapai namun dapat bermanfaat untuk memotivasi pegawai.
Rata-rata biaya waktu yang laluditentukan dengan menghitung rata-rata biaya periode
yang lalu. Standar ini cendrung longgar dan mengandung beberapa biaya yang tidak efisien
yang seharusnya tidak dimasukkan sebagai unsur biaya standar. Jenis standar ini berguna pada
saat perusahaan baru pertama kali menetapkan biaya standar.

Bab 9 Standard Costing, Target Costing, Kaizen Costing dan Backflushcosting


172
Jurusan Akuntansi Buku Ajar Akuntansi Biaya
Politeknik Negeri Padang

Standar normal didasarkan atas taksiran biaya dimasa yang akan datang dengan
asumsi keadaan ekonomi normal. Standar ini berguna bagi manajemen dalam perencanaan
kegiatan janka panjang dan dalam pengambilan keputusan jangka pendek.
Standa aktual yang diharapkan adalah standar yang paling banyak digunakan dan
merupakan kriteria yang paling baik untuk menilai pelaksanaan. Standar ini didasarkan pada
tingkat pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai dengan memperhitungkan ketidak efisienan
kegiatan yang tidak dapat dihindari terjadinya.

9.4 KOMPONEN STANDAR COSTING

Ada dua komponen standar costing yaitu standar fisik (physical standard) dan standar harga
(price standard). Kedua komponen standar costing ini digunakan dalam menghitung biaya
bahan baku standar, biaya tenaga kerja langsung standar, dan biaya overhead pabrik standar
Biaya Bahan Baku Standar
Biaya bahan baku standar terdiri dari :
1. Masukan fisik (kuantitas) yang diperlukan untuk memproduksi sejumlah keluaran fisik
tertentu atau lebih dikenal dengan nama kuantitas standar
2. Harga per unit kuatitas tersebut yang disebut juga dengan harga standar.
Kuantitas standar bahan baku dapat ditentukan dengan menggunakan :
a. penyelidikan teknis
b. Analisa catatan masa lalu
Harga yang dipakai sebagai standar dapat berupa :
a. Harga yang diperkirakan akan berlaku dimasa yang akan datang (biasanya 1 tahun)
b. Harga yang berlaku pada saat penyusunan standar
c. Harga yang diperkirakan sebagai harga normal dalam jangka panjang.
Harga yang akan dipilih tergantung jenis dan fluktuasi harga dan tujuan penggunaan biaya
standar. Jika fluktuasi harga tidak dapat diperkirakan maka harga normal tepat digunakan.
Namun jika harga masa yang akan datang dapat diperkirakan dengan tepat maka rata-rata
harga yang berlaku pada saat penyusunan standar dapat digunakan.

Bab 9 Standard Costing, Target Costing, Kaizen Costing dan Backflushcosting


173
Jurusan Akuntansi Buku Ajar Akuntansi Biaya
Politeknik Negeri Padang

Pada umumnya harga standar bahan baku ditentukan pada akhir tahun dan pada umumnya
digunakan selama tahun berikutnya. Tetapi harga standar ini dapat dirubah jika terjadi
penurunan atau kenaikan harga yang bersifat luar biasa.

Biaya Tenaga Kerja Langsung


Sama halnya dengan biaya bahan baku standar, biaya tenaga kerja standar terdiri dari dua
unsur yaitu jam tenaga kerja standar dan tarif upah standar.
Jam tenaga kerja standar berlaku jika :
a. Tata letak pabrik efisien dengan peralatan yang modern
b. Aliran proses produksi lancar
c. Pembelian bahan baku ditencanakan dengan baik
d. Standardisasi kerja karyawan dan metode kerja denganinstruksi dan latihan
yang cukup.
Jam tenaga kerja standar dapat dihitung dengan cara :
1. Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan
2. Membuat test-run opeasi produksi dibawah keadaan normal yang diharapkan
3. Mengadakan taksiran yang wajar
Jam tenaga kerja standar ditentukan dengan memperhitungkan kelonggaran watu untuk
istirahat, penundaan kerja yang tak bisa dihindari dan faktor kelelahan kerja.
Tarif upah standar dapat ditentukan atas dasar :
1. Perjanjian dengan organisasi karyawan
2. Data upah masa lalu
3. Perhitungan tarif upah dalam kondisi normal.
Biaya Overhead Pabrik Standar
Tarif overhead standar dihitung dengan membagi jumlah biaya overhead yang dianggarkan
pada kapasitas normal dengan kapasitas normal. Agar tarif overhead standar dapat bermanfaat
untuk pengendalian biaya, maka tarif ini dipisahkan kedalam overhead tetap dan variabel.

9.5 SELISIH (VARIANS) BIAYA STANDAR DENGAN BIAYA AKTUAL

Bab 9 Standard Costing, Target Costing, Kaizen Costing dan Backflushcosting


174
Jurusan Akuntansi Buku Ajar Akuntansi Biaya
Politeknik Negeri Padang

Ada tiga model analisis selisih biaya produksi :


1. Analisis satu selisih (One way Analysis)
2. Analisis dua selisih (Two Way Analysis)
3. Analisis tiga selisih (Three Way analysis)
Analisis Satu Selisih
Pada metode ini selisih antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya digabungkan antara
selisih harga dan selisih kuantitas. Jadi dalam selisih biaya produksi hanay akan dijumpai tiga
selisih : selisih biaya bahan baku, selisih biaya tenaga kerja langsung, dan selisih biaya
overhead pabrik. Analisis ini dapat digambarkan dengan rumus :
St = (HSt x KSt) – (HS x KS)
Dimana :
St = Total selisih
HSt = Harga standar
KSt = Kuantitas standar
HS = Harga sesungguhnya
KS = Kuantitas sesungguhnya
Analisis dua selisih
Dalam analisis ini dipisahkan menjadi dua macam selisih :
1. Selisih Harga
Dirumuskan dengan : SH = (HSt – HS) x KS
Dimana :
SH = Selisih harga
HSt = Harga Standar
HS = Harga Sesungguhnya
KS = Kuantitas Standar

2. Selisih Kuantitans (Volume)


Dirumuskan dengan : SK = (KSt – KS) x HSt
Dimana :

Bab 9 Standard Costing, Target Costing, Kaizen Costing dan Backflushcosting


175
Jurusan Akuntansi Buku Ajar Akuntansi Biaya
Politeknik Negeri Padang

SK = Selisih Kuantitas
KSt = Kuantitas Standar
KS = Kuantitas Sesungguhnya
HSt = Harga standar
Contoh :
“PT. Waspadalah” menggunakan system biaya standar. Perusahaan menetapkan biaya bahan
baku standar per unit produk sebesar 100.000 kg@Rp.500. Biaya bahan baku sesungguhnya
untuk memproduksi 1000 unit produk bulan ini adalah 90.000 kg@Rp.550
Maka selisih harga untuk biaya bahan baku adalah :
SH = (HSt-HS) x KS
= (500-550) x 90.000
= Rp.4.500.000
Sedangkan selisih kuantitas adalah :
SK = (KSt-KS) x HSt
= (100.000-90.000) x 500
= Rp.5.00.000
Metode Tiga Selisih
Dalam etode ini selisih antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya dipecah menjadi tiga
macam selisih :
1. Selisih Harga
2. Selisih Kuantitas
3. Selisih Gabungan (Harga / Kuantitas)
SHK = (HSt – HS) x (KSt-KS)
Dengan menggunakan contoh soal diatas dapat dihitung :
SHK = (500-550) x (100.000-90.000)
= Rp.500.000
Selisih Biaya Overhead Pabrik
Perhitungan selisih biaya overhead pabrik berbeda dengan selisih biaya bahan baku dan
tenaga kerja langsung. Perhitungan tarif BOP dilakukan menggunakan kapasitas normal

Bab 9 Standard Costing, Target Costing, Kaizen Costing dan Backflushcosting


176
Jurusan Akuntansi Buku Ajar Akuntansi Biaya
Politeknik Negeri Padang

sedangkan pembebanannya dengan menggunakan kapasitas sesungguhnya yang dapat dicapai.


Jadi ada empat metode analisis BOP : analisis satu selisih, dua selisih, tiga selisih, dan empat
selisih

Analisis satu selisih


Selisih BOP = BOP dengan tarif standar pada kapasitas standar – BOP sesungguhnya
Analisis dua selisih
a. Selisih terkendali
Selisih BOP = BOP sesungguhnya – BOP dianggarkan pd kapasitas standar
b. Selisih volume
Selisih BOP = BOP dianggarkan pada jam standar – BOP dibebankan pd kap st
Analisis tiga selisih
1. Selisih pengeluaran
Selisih BOP = BOP sesungguhnya – BOP BOP dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya
2. Selisih kapasitas
Selisih BOP = Bop dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya – BOP dibebankan pada
kapasitas sesungguhnya
3. Selisih efisiensi
Selisih BOP = Tarif BOP x (Kapasitas standar – Kapasitas Sesungguhnya)
Contoh soal :
Data biaya produksi Standar per Satuan :
Biaya bahan baku 5 kg@Rp.1.000 Rp. 5.000
Biaya tenaga kerja 20 jam @ Rp.500 Rp.10.000
BOP :
Variabel 20 jam@ Rp.400 Rp. 8.000
Tetap 20 jam @ Rp.300 Rp. 6.000
Total Rp.29.000
Kapasitas produksi per bulan direncanakan 5200 jam tenaga kerja langsung
Transaksi yang terjadi selama bulan agustus :

Bab 9 Standard Costing, Target Costing, Kaizen Costing dan Backflushcosting


177
Jurusan Akuntansi Buku Ajar Akuntansi Biaya
Politeknik Negeri Padang

1. Jumlah bahan baku yang dibel 1500 kg@ Rp.1.100


2. Jumlah produk yang diproduksi dan selesai diproses adalah 250 satuan dengan biaya
produksi sesungguhnya :
a. BBB 1.050 kg @ Rp.1.100 Rp. 1.155.000
b. BTK 5100 jam @ Rp.475 Rp.2.422.500
c. BOP Rp.3.650.000
Buatlah analisis selisih biaya produksi :
1. Biaya Bahan Baku
a. Analisis satu selisih
Selisih BBB = (HSt x KSt) – (HS x KS)
(1.000 x 1.250) – (1100 – 1050) = Rp.95.000 L

b. Analisis dua selisih


Selisih harga BBB = (HSt-HS) x KS
= (1.000-1.100) x 1050 = Rp.105.000 R
Selisish Kuantitas BBB = (KSt-KS) x HSt
= (1.250-1050) x Rp.1000 = Rp.200.000 L
Total selisih BBB Rp. 95.000 L

c. Analisis tiga selisih


Selisih harga BBB = Rp.105.000 R
Selisih kuantitas BBB = Rp.200.000 L
Selisih Harga/Kuantitas BBB = Rp.0
Total selisih BBB Rp.95.000 L

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung


a. Analisis satu selisih
Selisih BTKL = (Tarif upah standar x Jam kerja standar) – (Tarif upah sesunggunya x Jam
kerja sesungguhnya)

Bab 9 Standard Costing, Target Costing, Kaizen Costing dan Backflushcosting


178
Jurusan Akuntansi Buku Ajar Akuntansi Biaya
Politeknik Negeri Padang

= (500 x 5.000) – (475 x 5100) = Rp.77.500 L

b. Analisis dua selisih


Selisih tarif upah = (TUSt-TUS) x JKS
= (500-475) x 5100 jam = Rp.127.500 L
Selisih upah efisiensi = (JKSt – JKS) x TUSt
= (5000-5100) x Rp.500 = Rp. 50.000 R
Total selisih BTKL = Rp. 77.500 L

c. Analisis tiga selisih


Selisih tarif upah = Rp.125.000
Selisih efisiensi upah = Rp. 47.500
Selisih harga/efisiensi = Rp. 0
Total selisih BTKL Rp.77.500

3. Biaya Overhead Pabrik


a. Analisis satu selisih
Selisih total BOP = (BOP sesungguhnya) – (BOP dibebankan)
= (Rp.3.650.000) - (250 x 20 x Rp.700)
= Rp. 150.000 R

b. Analisis dua selisih


Selisih terkendali :
BOP sesungguhnya = Rp.3.650.000
BOP tetap pada kapasitas normal (5200*300) = Rp.1.560.000
BOP variable sesungguhnya = Rp.2.090.000
BOP variable pada jam standar (5000*400) = Rp.2.000.000
Selisih terkendali = Rp. 90.000 R

Bab 9 Standard Costing, Target Costing, Kaizen Costing dan Backflushcosting


179
Jurusan Akuntansi Buku Ajar Akuntansi Biaya
Politeknik Negeri Padang

Selisih volume :
Jam tenaga kerja pada kapasitas normal = 5.200 jam
Jam tenaga kerja standar = 5.000 jam
Selisih volume 200 jam
Selisih volume = 200 jam x Tarif BOP tetap = 200 x Rp.300 = Rp.60.000 R
Total selisih BOP = Rp.150.000 R

c. Analisis tiga selisih


Selisih pengeluaran :
BOP sesungguhnya = Rp.3.650.000
BOP tetap pada kapasitas normal (5200x300) = Rp.1.560.000
BOP variable sesungguhnya = Rp.2.090.000
BOP variable dianggarkan pd jam sesungguhnya (5100 x 400) = Rp.2.040.000
Selisih pengeluaran Rp.50.000
Selisih kapasitas :
Kapasitas normal = 5200 jam
Kapasitas sesungguhnya = 5100 jam
Kapasitas yang tidak terpakai = 100 jam
Selisih kapasitas = Kapasitas tidak terpakai x tarif BOP tetap = (100 x Rp.300) Rp.30.000
Selisih efisiensi :
Jam standar = 5000
Jam sesungguhnya = 5100
Selisih efisiensi = 100 jam
Selisih efisiensi = Selisih jam efisiensi x Tarif BOP = (100 x Rp.700) Rp.70.000
Total selisih BOP = Rp.150.000

d. Analisis empat selisih


Selisih pengeluaran = Rp.50.000 R
Selisih kapasitas = Rp.30.000 R

Bab 9 Standard Costing, Target Costing, Kaizen Costing dan Backflushcosting


180
Jurusan Akuntansi Buku Ajar Akuntansi Biaya
Politeknik Negeri Padang

Selisih efisiensi :
Selisih efisiensi variable 100 jam x Rp.400 = Rp.40.000 R
Selisih efisiensi tetap 100 jam x Rp 300 = Rp.30.000 R
Total selisih BOP = Rp.150.000 R
9.6 PERBEDAAN STANDAR COSTING, TARGET COSTING DAN KAIZEN
COSTING

Biaya target adalah biaya yang ditentukan yang merupakan perkiraan biaya yang mampu
dibayar oleh konsumen. Target costing adalah metode penetapan biaya target. Biaya target
dirumuskan dengan :
Biaya target = Target harga – target Laba
Perusahaan harus merancang produk dengan biaya yang tidak melebihi biaya target. Jika
harga produk yang didesain melebihi target biaya maka perusahaan tidak akan memproduksi
produk tersebut. Jadi dengan target costing pengurangan biaya dilakukan pada tahap
pengembangan dan perancangan / desain produk baru.
Jika pada target costing metode perencanaan biayanya menekankan pada pengendalian
spesifikasi rancangan dan teknik produksi maka pada standar costing pengendalian biaya
dilakukan berdasarkan analisis internal atas proses produksi.
Kaizen costing adalah metode pengurangan biaya selama tahap atau proses produksi dengan
memastikan adanya perbaikan berkesinambungan (continouse improvement). Jadi
pengurangan biaya yang telah dilakukan dengan target costing pada tahap pengembangan dan
perancangan produk dilanjutkan dengan pengurangan biaya pada kaizen costing pada tahap
proses produksi.
Kaizen costing dapat digunakan dalam hal :
1. Jika terdapat perbedaan besar antara biaya sesungguhnya dengan biaya target setelah
memproduksi produk baru selama beberapa bulan
2. Menggunakan kaizen costing secara terus-menerus untuk memastikan perbaikan
berkesinambungan.

9.7 BACKFLUSH COSTING

Bab 9 Standard Costing, Target Costing, Kaizen Costing dan Backflushcosting


181
Jurusan Akuntansi Buku Ajar Akuntansi Biaya
Politeknik Negeri Padang

Backflush costing adalah system yang mengurangi jumlah kejadian yang diukur dan dicatat
dalam akuntansi. Sistem ini biasanya diterapan pada perusahaan yang menerapkan konsep
Just In Time. Ciri-ciri atau karakteristik backflush costing :
• Akun persediaan tidak disesuaikan selama periode akuntansi untuk mengetahui biaya
produksi tetapi saldo akan dikoreksi pada akhir periode
• Tidak ada catatan yang detail tentang unit barang dalam proses
• Tidak ada persediaan produk jadi karena produk jadi langsung terjual
• Bahan baku sampai diperusahaan pada saat akan diproses saja dalam jumlah yang
sesuai dengan kebutuhan
• Tidak ada persediaan produk jadi, persediaan barang dalam proses jadi semua biaya
tidak dibebankan ke produk jadi tapi langsung ke harga pokok penjualan. Karena hasil
produksi pasti terjual semuanya.
Jadi untuk menghitung biaya-biaya maka dilakukan perhitungan mundur (flashback).

Bab 9 Standard Costing, Target Costing, Kaizen Costing dan Backflushcosting


182
Jurusan Akuntansi Buku Ajar Akuntansi Biaya
Politeknik Negeri Padang

RANGKUMAN :
1. Biaya standar adalah biaya yang ditentukan dimuka (sebelum produksi) yang merupakan
jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk. Biaya
standar menyatakan berapa biaya yang seharusnya dicapai dan dapat diterima tetapi
dengan kinerja yang tidak sempurna. Biaya standar ditentukan secara ilmiah dengan
menggunakan studi waktu dan estimasi rancangan teknik.

2. Ada beberapa manfaat dari penetapan biaya standar oleh perusahaan :


• Alat pengendalian biaya
• Memotivasi pegawai bekerja secara efisien dalam mencapai standar yang telah
ditetapkan
• Instrumen penilaian kebijakan manajemen
• Memberikan pedoman kepada manajemen berapa biaya yang seharusnya
dikeluarkan dalam suatu kegiatan dan sebagai dasar untuk menetapkan harga
jual
• Alat dalam pengendalian kegiatan perusahaan
Namun demikian kalkulasi biaya standar ini juga memiliki beberapa kelemahan :
• Tingkat keketatan atau kelonggaran standar tidak dapat dihitung dengan tepat
dimana standar yang terlalu longgar melemahkan motivasi pegawai dalam
bekerja dan jika standar terlalu ketat maka pegawai frustasi bekerja karena
memikirkan standar yang tidak masuk akal.
• Standar cenderung untuk menjadi kaku atau tidak fleksibel meskipun dalam
jangka pendek.
• Analisis varians (selisih biaya standar) seringkali mengabaikan tingkat kualitas
dan mengabaikan umpan balik yang berkaitan dengan perbaikan.

Bab 9 Standard Costing, Target Costing, Kaizen Costing dan Backflushcosting


183
Jurusan Akuntansi Buku Ajar Akuntansi Biaya
Politeknik Negeri Padang

3. Standar dapat digolongkan atas dasar tingkat keketatan dan kelonggaran :


• Standar teoritis
• Rata-rata biaya waktu yang lalu
• Standar normal
• Standar aktual yang diharapkan

4. Ada dua komponen standar costing yaitu standar fisik (physical standard) dan standar
harga (price standard). Kedua komponen standar costing ini digunakan dalam menghitung
biaya bahan baku standar, biaya tenaga kerja langsung standar, dan biaya overhead pabrik
standar
5. Ada tiga model analisis selisih biaya produksi :
1. Analisis satu selisih (One way Analysis)
2. Analisis dua selisih (Two Way Analysis)
3. Analisis tiga selisih (Three Way analysis)

6. Biaya target adalah biaya yang ditentukan yang merupakan perkiraan biaya yang mampu
dibayar oleh konsumen. Target costing adalah metode penetapan biaya target. Biaya
target dirumuskan dengan :
Biaya target = Target harga – target Laba

7. Kaizen costing adalah metode pengurangan biaya selama tahap atau proses produksi
dengan memastikan adanya perbaikan berkesinambungan (continouse improvement). Jadi
pengurangan biaya yang telah dilakukan dengan target costing pada tahap pengembangan
dan perancangan produk dilanjutkan dengan pengurangan biaya pada kaizen costing pada
tahap proses produksi.
8. Backflush costing adalah system yang mengurangi jumlah kejadian yang diukur dan
dicatat dalam akuntansi. Sistem ini biasanya diterapan pada perusahaan yang menerapkan
konsep Just In Time.

Bab 9 Standard Costing, Target Costing, Kaizen Costing dan Backflushcosting


184
Jurusan Akuntansi Buku Ajar Akuntansi Biaya
Politeknik Negeri Padang

Bab 9 Standard Costing, Target Costing, Kaizen Costing dan Backflushcosting


185

Anda mungkin juga menyukai