BENCHMARKING
BENCHMARKING
Sebuah perusahaan akan ‘mematok’ perusahaan lain
yang mereka anggap sebagai pesaing terberat, lalu bila
dibandingkan, ‘menduga’ perusahaan mereka berada
pada posisi setinggi apa. (Peter Salim)
2. Competitive Benchmarking
Pada generasi ini, selain melakukan benchmarking pada karakteristik produk juga
melakukan benchmarking pada proses untuk menghasilkan produk unggul.
3. Process Benchmarking
Konsep ini melakukan benchmarking dengan cakupan yang lebih luas dari proses
bisnis.
4. Strategic Benchmarking
Dalam konsep ini dibahas hal-hal yang berkaitan dengan arah strategis jangka panjang
(evaluasi alternatif, implementasi strategi bisnis, memperbaiki kinerja).
5. Global Benchmarking
Generasi kelima ini mencakup semua generasi sebelumnya dengan tambahan bahwa
cakupan geografisnya sudah mengglobal.
JENIS-JENIS BENCHMARKING
1. Benchmarking Internal
Pendekatan ini dilakukan dengan membandingkan operasi suatu
bagian dengan bagian internal lainnya dalam satu perusahaan.
2. Benchmarking Kompetitif
Pendekatan ini melakukan perbandingan dengan berbagai pesaing.
3. Benchmarking Fungsional
Perbandingan dilakukan dengan perusahaan-perusahaan yang
berada di berbagai industri.
4. Benchmarking Generik
Perbandingan pada proses bisnis fundamental yang cenderung
sama di setiap industri.
4 PENDEKATAN BENCHMARKING
1. Riset in house
Cara ini, melakukan penilaian terhadap informasi dalam
perusahaan sendiri maupun informasi yang ada di publik.
3. Pertukaran langsung
Pertukaran informasi secara langsung biasanya dilakukan melalui
kuesioner, survey, telepon, dsb.
4. Kunjungan langsung
Cara ini dilaksanakan dengan melakukan kunjungan ke lokasi mitra
benchmarking sehingga dapat melakukan wawancara dan tukar
informasi secara langsung.
14 LANGKAH BENCHMARKING
1. Komitmen manajemen
2. Basis pada proses perusahaan itu sendiri
3. Identifikasi dan dokumentasi kekuatan dan kelemahan proses
perusahaan
4. Pemilihan proses yang akan di benchmarking
5. Pembentukan tim benchmarking
6. Penelitian terhadap objek yang terbaik di kelasnya
7. Pemilihan calon mitra benchmarking
8. Mencapai kesepakatan dengan mitra benchmarking
9. Pengumpulan data
10. Analisis data dan penentuan gap
11. Perencanaan tindakan untuk mengurangi kesenjangan yang ada
12. Implementasi perubahan
13. Pemantauan
14. Memperbaharui dan melanjutkan benchmarking
KODE ETIK
INTERNATIONAL BENCHMARKING CLEARINGHOUSE
• Prinsip Legalitas
Pihak yang terlibat dalam benchmarking harus dapat menghindarkan diri dari tindakan yang
dapat menjadi penghambat perdagangan, persekongkolan harga, permainan lelang, dsb.
• Prinsip Pertukaran
Masing-masing pihak bersedia memberikan informasi yang sebanding.
• Prinsip Kerahasiaan
Perusahaan yang memperoleh informasi diwajibkan untuk merahasiakan informasi tersebut.
• Prinsip Penggunaan
Informasi yang diperoleh digunakan untuk meningkatkan proses operasional perusahaan, bukan
digunakan untuk bahan periklanan atau pemasaran.