Anda di halaman 1dari 4

Konsep Ekuivalensi

davisko Kuliah, Parantauan ekonomi teknik, ekuivalensi Leave a comment


Nilai Waktu dari Uang (Time Value of Money)
Pengambilan keputusan pada analisis ekonomi teknik banyak melibatkan dan menentukan apa yang
ekonomis dalam jangka panjang. Dalam hal ini dikenal dengan istilah nilai waktu dari uang (time
value of money). Hal ini disebabkan adanya bunga.
Bunga didefinisikan sebagai uang yang dibayarkan untuk penggunaan uang yang dipinjam. Bunga
juga dapat diartikan sebagai pengembalian yang bisa diperoleh dari investasi modal yang produktif.
Tingkat suku bunga adalah rasio antara total bunga yang dibebankan atau dibayarkan di akhir
periode tertentu dengan uang yang dipinjam pada awal periode tersebut.
Bunga Sederhana (Simple Interest)
Apabila total bunga yang diperoleh berbanding linear dengan besarnya pinjaman awal/pokok
pinjaman, tingkat suku bunga, dan lama periode pinjaman yang disepakati, maka tingkat suku bunga
tersebut dinamakan tingkat suku bunga sederhana (simple interest). Bunga sederhana jarang
digunakan praktik komersial modern.
Total bunga yang diperoleh dapat dihitung dengan rumus :
I=P.i.n
Dimana :
I

= total bunga tunggal

= pinjaman awal

= tingkat suku bunga

= periode pinjaman

Jika pinjaman awal, P, dan tingkat suku bunga, i, adalah suatu nilai yang tetap, maka besarnya
bunga tahunan yang diperoleh ialah konstan. Oleh karena itu, total pembayaran pinjaman yang
harus dilakukan pada akhir periode pinjaman, F, sebesar :
F=P+I
Contoh:

Seseorang meminjam uang sebesar Rp.1000 selama 3 tahun dengan tingkat suku bunga 10% per
tahun. Berapa total pembayaran yang harus dilakukan pada akhir tahun ketiga jika bunga yang
digunakan adalah bunga sederhana?
Penyelesaian:
Total bunga selama 3 tahun adalah : I = 1000 x 0,10 x 3 = 300
Total pembayaran yang harus dilakukan pada akhir tahun ketiga ialah: F = 1000 + 300 = 1300
Dengan demikian, total pembayaran yang harus dilakukan pada akhir tahun ketiga ialahRp.1300.
Bunga Majemuk (Compound Interest)
Apabila bunga yang diperoleh dalam setiap periode yang didasarkan pada pinjaman pokok
ditambah dengan setiap beban bunga yang terakumulasi sampai dengan awal periode tersebut,
maka bunga itu disebut bunga majemuk. Bunga majemuk lebih sering digunakan dalam praktik
komersial modern.
Contoh:
Seseorang meminjam uang sebesar Rp.1000 selama 3 tahun dengan tingkat suku bunga 10% per
tahun. Berapa total pembayaran yang harus dilakukan pada akhir tahun ketiga jika bunga yang
digunakan adalah bunga majemuk?
Penyelesaian:
Bunga pinjaman tahun berjalan akan menambah jumlah pinjaman di awal tahun berikutnya.
Perhitungan total pembayaran yang dilakukan pada akhir tahun ketiga menggunakan bunga
majemuk seperti table dibawah:

[1]

[2]

[3] = [2] x 10%

[4] = [2] + [3]

Tahun

Jumlah Pinjaman
pada awal tahun

Bunga Pinjaman
Tahun Berjalan

Jumlah Pinjaman
pada Akhir Tahun

1000

100

1100

1100

110

1210

1210

121

1331

Dengan demikian, total pembayaran yang harus dilakukan pada akhir tahun ketiga ialah
sebesar Rp.1331.
Konsep Ekuivalensi
Untuk menjelaskan konsep ekuivalensi,missal seseorang meminjam uang sebesarRp.1000 dan
sepakat untuk mengembalikan dalam jangka waktu 4 tahun dengan suku bunga 10%. Terdapat

banyak cara untuk membayarkan kembali pokok pinjaman dan bunga untuk menunjukkan konsep
ekuivalensi. Ekuivalensi disini berarti semua cara pembayaran yang memiliki daya tarik yang sama
bagi peminjam.

Jumlah
Pinjaman
Tahun
pada Awal
Tahun

Bunga
Pinjaman
untuk Tahun
Tersebut

Total
Pinjaman
pada Akhir
Tahun

Pinjaman
Pokok yang
Dibayarkan

Total
Pembayaran
pada Akhir
Tahun

Cara 1 : Pada setiap akhir tahun dibayar satu per empat pinjaman pokok ditambah
bunga yang jatuh tempo
1

1000

100

1100

250

350

750

75

825

250

325

500

50

550

250

300

250

25

275

250

275

2500

250

1000

1250

Cara 2 : Pada setiap akhir tahun dibayar bunga yang jatuh tempo, pinjaman pokok
dibayarkan kembali pada akhir tahun ke-4
1

1000

100

1100

100

1000

100

1100

100

1000

100

1100

100

1000

100

1100

1000

1100

4000

400

1100

1000

1400

Cara 3 : Pada setiap akhir tahun dilakukan pembayaran sama besar, yang terdiri dari
sejumlah pinjaman pokok dan bunga yang telah jatuh tempo
1

1000

100

1100

215,47

315,47

784,53

78,45

862,98

237,02

315,47

547,51

54,75

602,26

260,72

315,47

286,79

28,68

315,47

286,79

315,47

2618,84

261,88

1000

1261,88

Cara 4 : Pokok pinjaman dan bunga dibayarkan dalam satu kali pembayaran di akhir
tahun ke-4
1

1000

100

1100

1100

110

1210

1210

121

1331

1331

133,1

1464,1

1000

1464,1

4641

464,1

1000

1464,1

Meskipun total pembayaran kembali uang pinjaman berbeda menurut caranya, tetapi bisa ekuivalen
satu sama lain merupakan konsep yang penting dalam ekonomi teknik. Ekuivalensi tergantung
pada:
1.

Tingkat suku bunga

2.

Jumlah uang yang terlibat

3.

Waktu penerimaan dan/atau pengembalian uang

4.

Sifat yang berkaitan dengan pembayaran bunga terhadap modal yang ditanamkan dan
modal awal yang diperoleh kembali.

Jika tingkat suku bunga konstan pada 10% untuk cara pembayaran apa pun, maka semua cara
pembayaran tersebut ekuivalen. Seorang bisa secara bebas meminjam dan meminjamkan pada
tingkat suku bunga 10%. Tidak ada bedanya apakah pokok pinjaman dibayarkan dalam umur
pinjaman atau baru dibayar kembali pada akhir tahun ke-4.

Anda mungkin juga menyukai