= pinjaman awal
= periode pinjaman
Jika pinjaman awal, P, dan tingkat suku bunga, i, adalah suatu nilai yang tetap, maka besarnya
bunga tahunan yang diperoleh ialah konstan. Oleh karena itu, total pembayaran pinjaman yang
harus dilakukan pada akhir periode pinjaman, F, sebesar :
F=P+I
Contoh:
Seseorang meminjam uang sebesar Rp.1000 selama 3 tahun dengan tingkat suku bunga 10% per
tahun. Berapa total pembayaran yang harus dilakukan pada akhir tahun ketiga jika bunga yang
digunakan adalah bunga sederhana?
Penyelesaian:
Total bunga selama 3 tahun adalah : I = 1000 x 0,10 x 3 = 300
Total pembayaran yang harus dilakukan pada akhir tahun ketiga ialah: F = 1000 + 300 = 1300
Dengan demikian, total pembayaran yang harus dilakukan pada akhir tahun ketiga ialahRp.1300.
Bunga Majemuk (Compound Interest)
Apabila bunga yang diperoleh dalam setiap periode yang didasarkan pada pinjaman pokok
ditambah dengan setiap beban bunga yang terakumulasi sampai dengan awal periode tersebut,
maka bunga itu disebut bunga majemuk. Bunga majemuk lebih sering digunakan dalam praktik
komersial modern.
Contoh:
Seseorang meminjam uang sebesar Rp.1000 selama 3 tahun dengan tingkat suku bunga 10% per
tahun. Berapa total pembayaran yang harus dilakukan pada akhir tahun ketiga jika bunga yang
digunakan adalah bunga majemuk?
Penyelesaian:
Bunga pinjaman tahun berjalan akan menambah jumlah pinjaman di awal tahun berikutnya.
Perhitungan total pembayaran yang dilakukan pada akhir tahun ketiga menggunakan bunga
majemuk seperti table dibawah:
[1]
[2]
Tahun
Jumlah Pinjaman
pada awal tahun
Bunga Pinjaman
Tahun Berjalan
Jumlah Pinjaman
pada Akhir Tahun
1000
100
1100
1100
110
1210
1210
121
1331
Dengan demikian, total pembayaran yang harus dilakukan pada akhir tahun ketiga ialah
sebesar Rp.1331.
Konsep Ekuivalensi
Untuk menjelaskan konsep ekuivalensi,missal seseorang meminjam uang sebesarRp.1000 dan
sepakat untuk mengembalikan dalam jangka waktu 4 tahun dengan suku bunga 10%. Terdapat
banyak cara untuk membayarkan kembali pokok pinjaman dan bunga untuk menunjukkan konsep
ekuivalensi. Ekuivalensi disini berarti semua cara pembayaran yang memiliki daya tarik yang sama
bagi peminjam.
Jumlah
Pinjaman
Tahun
pada Awal
Tahun
Bunga
Pinjaman
untuk Tahun
Tersebut
Total
Pinjaman
pada Akhir
Tahun
Pinjaman
Pokok yang
Dibayarkan
Total
Pembayaran
pada Akhir
Tahun
Cara 1 : Pada setiap akhir tahun dibayar satu per empat pinjaman pokok ditambah
bunga yang jatuh tempo
1
1000
100
1100
250
350
750
75
825
250
325
500
50
550
250
300
250
25
275
250
275
2500
250
1000
1250
Cara 2 : Pada setiap akhir tahun dibayar bunga yang jatuh tempo, pinjaman pokok
dibayarkan kembali pada akhir tahun ke-4
1
1000
100
1100
100
1000
100
1100
100
1000
100
1100
100
1000
100
1100
1000
1100
4000
400
1100
1000
1400
Cara 3 : Pada setiap akhir tahun dilakukan pembayaran sama besar, yang terdiri dari
sejumlah pinjaman pokok dan bunga yang telah jatuh tempo
1
1000
100
1100
215,47
315,47
784,53
78,45
862,98
237,02
315,47
547,51
54,75
602,26
260,72
315,47
286,79
28,68
315,47
286,79
315,47
2618,84
261,88
1000
1261,88
Cara 4 : Pokok pinjaman dan bunga dibayarkan dalam satu kali pembayaran di akhir
tahun ke-4
1
1000
100
1100
1100
110
1210
1210
121
1331
1331
133,1
1464,1
1000
1464,1
4641
464,1
1000
1464,1
Meskipun total pembayaran kembali uang pinjaman berbeda menurut caranya, tetapi bisa ekuivalen
satu sama lain merupakan konsep yang penting dalam ekonomi teknik. Ekuivalensi tergantung
pada:
1.
2.
3.
4.
Sifat yang berkaitan dengan pembayaran bunga terhadap modal yang ditanamkan dan
modal awal yang diperoleh kembali.
Jika tingkat suku bunga konstan pada 10% untuk cara pembayaran apa pun, maka semua cara
pembayaran tersebut ekuivalen. Seorang bisa secara bebas meminjam dan meminjamkan pada
tingkat suku bunga 10%. Tidak ada bedanya apakah pokok pinjaman dibayarkan dalam umur
pinjaman atau baru dibayar kembali pada akhir tahun ke-4.