Ekonomi Teknik
02
Teknik Teknik Industri 056100009 Annisa Maharani Suyono, S.T., M.M
Abstract Kompetensi
Modul 2 ini menjelaskan tentang Mahasiswa memiliki kemampuan
nilai waktu dari uang, bunga untuk menjelaskan peta kerja dan
sederhana dan bunga majemuk macam-macam peta kerja
Pendahuluan
Dengan demikian, nilai waktu dari uang memperlihatkan imbalan minimum yang masih
dapat diterima seseorang untuk menunda mengkonsumsi uangnya. Dalam kegiatan
investasi dikenal konsep biaya modal yang menjelaskan bahwa modal juga harus
dikenakan biaya. Apabila sumber dana yang digunakan untuk investasi berasal dari kredit
bank, maka perusahaan harus membayar bunga sebagai biaya modal.
Sebagai contoh, seseorang memiliki uang sebesar Rp 100.000,00 (seratus ribu rupiah) dan
uang itu disimpan dalam tabanas dengan suku bunga 15% per tahun. Dengan
demikian,pada akhir tahun orang tersebut akan memperoleh :
= Pokok simpanan + bunga tabanas
= Rp 100.000,00 + 15% x Rp 100.000,00
= (1+0,15) Rp 100.000,00
= Rp 115.000,00
Dari contoh di atas bunga yang diterima orang tersebut besarnya adalah Rp 15.000,00
(lima belas ribu rupiah)
Tingkat suku bunga adalah rasio antara total bunga yang dibebankan atau dibayarkan
diakhir periode tertentu, dengan uang yang dipinjam pada awal periode tersebut. Jadi, jika
bunga sebesar Rp100,- dibayarkan di akhir tahun pertama untuk dipinjam di awal tahun
tersebut sebesar Rp1000,-, tingkat suku bunganya adalah 10% per tahun.
Pengembalian modal dalam bentuk bunga dan laba merupakan bahan esensial dalam
analisis ekonomi teknik, karena:
a) Bunga dan laba terus-menerus memberikan penghasilan kepada para pemberi modal
selama modal digunakan.
b) Bunga dan laba merupakan penghasilan yang diberikan sebagai ganti dari resiko yang
diambil oleh para pemberi modal saat mengijinkan orang lain atau suatu organisasi
menggunakan modalnya.
I = P.i.n
Dimana:
I = Total bunga tunggal
P = Pinjaman Awal
i = Tingkat suku bunga
CONTOH:
Rp. 1.000 dipinjamkan selama tiga tahun pada tingkat suku bunga 10% tiap tahun.
PENYELESAIAN:
Bunga yang diperoleh adalah : I = Rp. 1.000 x 3x 0,10 = Rp. 300
Sedangkan total perolehan pada akhir tiga tahun adalah Rp. 1.000 + Rp. 300 = Rp.
1.300
Perlu diperhatikan bahwa jumlah kumulatif dari bunga yang diperoleh adalah fungsi linier
dari waktu hingga bunga dibayar.
Jika pinjaman awal, P, dan tingkat suku bunga i , adalah suatu nilai yang TETAP, maka
besarnya bunga tahunan yang diperoleh adalah konstan.
Sehingga, total pembayaran pinjaman yang harus dilakukan pada akhir periode pinjaman
F, adalah sebesar:
F=P+I
CONTOH:
Seseorang meminjam uang sebesar Rp. 1.000 selama 3 tahun dengan tingkat suku
bunga 10% per tahun. Berapa total pembayaran yang harus dilakukan pada akhir tahun
ketiga jika bunga yang digunakan adalah bunga sederhana?
PENYELESAIAN:
1. Total bunga selama 3 tahun, adalah:
I = P.i.n I = 1.000 x 10% x 3 = 300
2. Total pembayaran yang harus dilakukan pada akhir
tahun ketiga, adalah:
F = P + I F = 1.000 + 300 = 1.300
Dengan demikian, total pembayaran yang harus dilakukan pada akhir tahun ketiga
adalah sebesar Rp 1.300.
CONTOH:
Seseorang meminjam uang sebesar Rp 1.000 selama tiga tahun dengan suku bunga
10% per tahun. Berapa total pembayaran yang harus dilakukan pada akhir tahun
ketiga jika bunga yang digunakan adalah bunga majemuk?
PENYELESAIAN:
Bunga pinjaman tahun berjalan akan menambah jumlah pinjaman di awal tahun
berikutnya. Perhitungan total pembayaran yang harus dilakukan pada akhir tahun
ketiga dengan menggunakan bunga majemuk adalah sebagai berikut:
Dengan demikian, total pembayaran yang harus dilakukan pada akhir tahun ketiga
adalah sebesar Rp 1.331.
Dimana :
i = Tingkat bunga
r = Tingkat bunga
a. Metode Efektif
Metode ini menghitung bunga yang harus dibayar setiap bulan sesuai dengan saldo pokok
pinjaman bulan sebelumnya. Rumus perhitungan bunga adalah :
Bunga = SP x i x (30/360)
Dimana :
SP = saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya.
i = suku bunga per tahun.
30 = jumlah hari dalam 1 bulan.
360 = jumlah hari dalam 1 tahun.
Bunga efektif 1:
= Rp 24.000.000,00 x 10 % x (30/360 hari)
= Rp 200.000,00
b. Metode Anuitas
Merupakan modifikasi dari metode efektif. Metode ini mengatur jumlah angsuran pokok
dan bunga yang dibayar agar sama setiap bulan. Rumus perhitungan bunga sama dengan
metode efektif yaitu :
Bunga = SP x i x (30/360)
Dimana:
SP = saldo pokok pinjaman bulan sebelumnya.
I = suku bunga per tahun.
30 = jumlah hari dalam 1 bulan.
360 = jumlah hari dalam 1 tahun.
Biasanya Bank memiliki aplikasi software yang secara otomatis menghitung bunga
anuitas. Dalam kasus di atas, tabel perhitungan akan muncul sebagai berikut :
Terlihat bahwa angsuran bulan kedua sama dengan angsuran bulan pertama dan seterusnya
dimana besarnya angsuran akan tetap sama sampai dengan selesainya jangka waktu kredit.
c. Metode Flat
Dalam metode ini, perhitungan bunga selalu menghasilkan nilai bunga yang sama setiap
bulan, karena bunga dihitung dari : prosentase bunga dikalikan pokok pinjaman awal.
Rumus perhitungannya adalah :
Dimana :
P = pokok pinjaman awal
I = suku bunga per tahun
T = jumlah tahun jangka waktu kredit
Jb = jumlah bulan dalam jangka waktu kredit.
Karena bunga dihitung dari pokok awal pinjaman, maka biasanya suku bunga flat lebih
kecil dari suku bunga efektif. Dalam contoh kasus di atas misalkan bunga flat sebesar
5,3739 % per tahun.
Bunga flat tiap bulan selalu sama
= (Rp 24.000.000,00 x 5,3739% x 2) : 24
= Rp 107.478,00 Angsuran Pinjaman bulan
6. Hukum 72
Untuk mengetahui perkiraan waktu yang diperlukan agar nilai investasi tunggal berjumlah
dua kali lipat pada suatu tingkat suku bunga majemuk tertentu, gunakan hukum 72.
Cara perhitungannya adalah membagi angka 72 dengan tingkat suku bunga yang
digunakan.
72
nperkiraan i
CONTOH
Berapa perkiraan waktu yang diperlukan untuk menggandakan uang sebesar Rp 1.000.000
menjadi Rp 2.000.000 pada tingkat suku bunga 15% per tahun?
PENYELESAIAN
72
nperkiraan 15
4 ,8
Diperlukan waktu sekitar 4,8 tahun untuk menggandakan uang pada tingkat suku bunga
15% per tahun. Dengan perhitungan yang akan dijelaskan pada
Pujawan, I Nyoman, 2009, Ekonomi Teknik, Edisi Kedua Jilid Pertama, Guna Widya,
Surabaya.
Paul Degarmo, William G. Sullivan, dkk. Ekonomi Teknik,. Engineering Economy Tenth
Edition, Jilid 1, PT. Prenhallindo, Jakarta,. Anggota IKAPI 286/PKI