Anda di halaman 1dari 71

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan yang pesat dalam rekayasa struktur dalam dua dasa
warsa terakhir ini, telah memungkinkan kita untuk merencanakan bangunanbangunan teknik berskala besar dalam tingkat kerumitan yang tinggi. Dengan
kemajuan rekayasa struktur tersebut, juga pengaruh pembebanan apa pun yang
bekerja pada struktur bangunan seperti gempa, angin, ledakan, akibat
perubahan temperatur dan lain-lain, dapat dianalisis dengan seksama.
Analisis struktur bangunan-bangunan demikian sudah tidak dapat
dilakukan secara manual lagi, sehingga penggunaan komputer sebagai alat
bantu tidak dapat dihindari lagi. Untuk itu harus dipakai perangkat lunak
(program komputer) yang sesuai, yang pilihannya kini banyak terdapat di
pasaran.
Salah satu program komputer canggih yang popular dipakai dalam
praktek perencanaan struktur-struktur kompleks, adalah SAP2000. SAP2000
cukup populer di Indonesia, pemakai program rekayasa dituntut untuk
memahami latar belakang penyelesaian, batasan-batasan penyelesaian
program dan bertanggung jawab penuh atas hasil pemakaiannya.
Metoda analisis yang dipakai dalam program SAP2000 didasarkan
pada metoda elemen hingga, sehingga dapat mencakup segala macam jenis
struktur dengan konfigurasi serumit apa pun. Untuk dapat menggunakan
program SAP2000 dengan baik, diperlukan pemahaman yang mendalam
mengenai programnya itu sendiri dan cara-cara menggunakannya.
Tugas perancangan bangunan inimerupakan aplikasi dari materi kuliah
yang telah diberikan pada mata kuliah Perencanaan Dibantu Komputer.Dalam
tugas ini terdapat analisa struktur rangka bangunan sehingga digunakan
program SAP 2000 versi 14.

Kelompok IV

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

1.2 Tujuan
Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk merencanakan bangunan
ruko dua lantai dengan dibantu software SAP2000 Ver.14.
1.3 Metodologi
Langkah pengerjaan perancangan ini dijelaskan dalam flow chart
berikut :

START

(Input)
-Fungsi Bangunan
- Mutu Bahan
- Lokasi
- Gambar Rencana

Preliminary Desain

(Input SAP)
-Gambar Rencana
- Material
- Pembebanan

(Proses)
SAP 2000

A
Kelompok IV

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

(Output)
Gaya gaya dalam
Lendutan
Translasi

Desain SAP 2000

(Output)
Asperlu

Tidak

Aman

Ya
Pilih salah satu balok
untuk perbandingan

Beton 2000

Manual

Jumlah Tulangan
Gambar

FINISH

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Kelompok IV

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

2.1 Perencanaan Dibantu Komputer


Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari
tentang bagaimana merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung
dan infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup
manusia.Teknik Sipil memiliki cabang-cabang ilmu, diantaranya adalah
bidang struktur.Bidang ini merupakan bidang ilmu Teknik Sipil yang paling
banyak menggunakan perhitungan matematis dalam desain maupun analisis
desainnya.
Seiring dengan lajunya perkembangan teknologi informasi, saat ini
hampir semua bidang pekerjaan memanfaatkan komputer sebagai alat bantu.
Telebih dalam dunia perancangan konstruksi yang membutuhkan keakuratan
tinggi serta waktu yang cukup lama dan berulang-ulang jika diolah secara
manual menggunakan alat hitung biasa sehingga perangkat lunak komputer
sangat dibutuhkan untuk mempercepat proses dan mendapatkan hasil
pekerjaan yang akurat. Komputer juga sangat bermanfaat untuk perhitunganperhitungan sulit yang membutuhkan presisi tinggi, serta memudahkan dalam
pembuatan jadwal. Terlebih dalam perancangan struktur bertingkat banyak
dengan analisis bidang yang cukup rumit, namun dengan perancangan di
bantu komputer akan menjadi lebih mudah dan cepat.
Salah satu program komputer yang biasanya digunakan dalam
melakukan desain teknik dan rancang bangun ini adalah Program SAP
(Structure Analysis Program).
Program komputer rekayasa seperti SAP2000 berbeda dengan program
komputer umum seperti excel, AutoCAD, words, dan sebagainya, karena
pengguna dituntut untuk memahami latar belakang metoda maupun batasan
dari program tersebut. Bahan atau data yang diinput merupakan data yang
didapat langsung dari lapangan, keakurasian data yang diambil akan
berkorelasi terhadap hasil yang akan diperoleh. Untuk mengetahui keakuratan
suatu perencanaan dengan komputer ini biasanya digunakan suatu data
pembanding yaitu hasil perhitungan secara manual.Pada dasarnya hasil
perhitungan dengan aplikasi program analisis SAP ini tergantung bagaimana

Kelompok IV

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

penggunanya dalam menggunakan. Dengan kata lain, brainware sangat


diperlukan untuk perencanaan ini.
Kelebihan yang jelas terlihat dalam perencanaan menggunakan
komputer adalah prosedur perancangan yang hanya memerlukan waktu proses
yang cukup singkat sehingga dapat digunakan untuk mencoba perencanaan
dengan berbagai kemungkinan pembebanan serta berbagai ukuran struktur,
untuk

mendapatkan

struktur

yang

optimal.

Kelebihan

lain

dalam

merencanakan bangunan teknik dengan bantuan komputer dibandingkan


secara manual adalah kemudahan dalam memperbaiki desain ataupun
analisisnya jika ada kesalahan. Jika ada kesalahan dalam menggambar atau
ingin membuat ulang suatu gambar dengan memberikan perubahan, tidak
perlu berulang-ulang mengganti lembar kerja dan membuatnya dari awal,
cukup membuka file yang telah ada lalu melakukan perubahan yang
diinginkan dan disimpan dengan nama file yang baru dengan hasil yang lebih
presisi.
2.2 SAP (Structural Analysis Program)
SAP 2000 merupakan program versi terakhir yang paling lengkap dari
seri-seri program analisis struktur SAP, baik SAP80 maupun SAP90.
keunggulan program SAP2000 antaralain ditunjukan dengan adanya fasilitas
untuk desain elemen, baik untuk material baja maupun beton. Disamping itu
juga adanya fasilitas disain baja dengan mengoptimalkan penampang profil,
sehingga pengguna tidak perlu menentukan profil untuk asing-masing elemen,
tetapi cukup memberikan data profil secukupnya, dan program akan memilih
sendiri profil yang paling optimal atau ekonomis.
Desain struktur adalah proses yang dilakukan sebagai tindak lanjut dari
proses analisis struktur. Gaya dalam yang ada harus mampu ditahan oleh
elemen struktur yang direncanakan. Proses desain struktur dipengaruhi oleh
jenis dan kualitas material (baik baja, beton atau material yang lain) dan
dimensi/penampang material. Semakin besar gaya dalam yang timbul, pada
umumnya

Kelompok IV

membutuhkan

kualitas

material

yng

lebih

baik

dan

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

dimensi/penampang yang lebih besar. Dengan kata lain, kualitas dan dimensi
material berbanding lurus dengan gaya dalam yang timbul.
Hasil desain struktur dalam struktur beton adalah kebutuhan tulangan
lentur, tulangan geser dan tulangan puntir, sementara hasil desain struktur baja
adalah penampang profil beserta pengakunya.
Menarik untuk dicermati , bahwa desain struktur lebih banyak
dipengruhi oleh gaya dalam yang timbul pada model struktur, bukan pada
besar kecilnya gaya luar/beban.
Hal ini paling tidak dikarenakan 2 hal, yaitu :
1. Meski lebih sering diasumsikan sebagai beban (gaya vertikal/horizontal),
gaya luar tidak selalu berarti beban.
2. Gaya dalam berbanding lurus dengan gaya luar tetapi tidak dengan beban.
Hal ini dikarenakan beban satu ton yang ditempatkan pada tempat berbeda
menimbulkan atau menyebabkan gaya luar yang berbeda. Sebagai contoh,
beban satu ton pada posisi pertama menyebabkan reaksi satu ton gaya
vertical, sementara beban satu ton kedua menimbulakan gaya vertical satu
ton plus X tm momen.
Memodelkan struktur sehingga didapat model yang paling ideal sangat
penting. Hal ini dikarenakan gaya luar yang timbul dalam sebuah masa
bangunan tergantung dari modelnya. Sebagai contoh, bangunan ruko
sederhanapun bisa hanya dikenai beban terdistribusi saja atau dikenai beban
terdistribusi dan terpusat, tergantung dari cara kita memodelkannya.

Kelompok IV

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Secara umum, proses anilisis melalui tahapan berikut:


1. Rencana dan penggambaran model struktur.
2. Penentuan beban yang bekerja sesuai dengan model rencana. (jumlah
beban dan nilai beban yang timbul tergantung darimodel yang kita
rencanakan)
3. Dimensi penampang rencana (dimensi ini menentukan kekakuan sistem
struktur dan juga sangat tergantung dari model yang kita rencanakan).
4. Analisa struktur atau analisis mekanika teknik (Hasil analisis ini
dipengaruhi oleh model, pembebanan (gaya luar dan rencana penampang)
5. Gambar gaya dalam (bidang momen, gaya lintang, gaya normal dan
momen punter) yang bekerja.
Setelah

kita mendapatkan gaya dalam yang bekerja, kita bias

melakukan proses desain struktur dengan mempertimbangan factor-faktor


berikut :
1. Mutu/kualitas material yang digunakan.
2. Kombinasi

beban

rencana

(tetap/sementara)

yang

paling

kritis

(berdasarkan analisis mekanika teknik dan peraturan kombinasi beban


yang digunakan).
3. Faktor reduksi kekuatan sesuai dengan peraturan yang digunakan.
Jadi, apabila kita hanya ingin mengetahui nilai atau besarnya gaya
dalam, mutu bahan/material bisa kita lewatkan. Begitu juga dengan kombinasi
beban dan factor reduksi kekuatan.
Meski nampak sederhana, rencana model struktur, gaya luar yang
ditimbulkan, gaya dalam dan desain struktur bisa sangat kompleks dan rumit.
Karena pokok persoalan dari sebuah analisis dan desain struktur dalah
besarnya gaya luar yang bekerja pada model struktur, sementara gaya luar
yang bekerja pada model struktur tergantung dari model yang direncakana,
maka bisa dibilang pemodelan struktur adalah bagian terpenting dari proses
analisis dan desainstruktur.
Kita beruntung karena saat ini sudah dikembangkan perangkat
komputer baik keras maupun lunak yang sangat canggih sehingga sangat
membantu kita dalam merencanakan model yang ideal.
Kelompok IV

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

2.3 Beton 2000


Beton 2000 merupakan software yang dikembangkan oleh Tri Agung
Widianto dari Universitas Gajah Mada. Sofware ini lebih cocok digunakan
untuk Operasi Sistem Windows Xp, ketika digunakan pada Windows 7
softwareini memiliki sedikit masalah pada menu utama, namun masih dapat
digunakan.
Beton 2000 berupa software sederhana yang digunakan untuk
perancangan maupun analisis suatu penampang beton bertulang. Software ini
mengacu pada peraturan SNI 03-2847-1992. Di dalam software ini terdapat
beberapa bagian seperti Analisa dan Perancangan Untuk Balok, Pondasi, Join,
Kolom, Pelat.
Pengguna dapat dengan mudah menggunakan software ini, karena
pengguna hanya tinggal menginput data yang diperlukan, selain itu didalam
software ini terdapat ptunjuk berupa sketsa gambar yang mempermudah
pengguna untuk memahaminya. Namun sebelumnya pengguna harus
mengerti terlebih dahulu mengenai dasar dasar ilmu struktur beton
bertulang.
Hasil output analisa berupa nilai lentur ataupun geser suatu penampang dari data
yang diinput, sedangkan hasil output perancangan merupakan keamanan
banyaknya tulangan yang digunakan ataupun diameter tulangan yang digunakan.

Kelompok IV

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

BAB III
PERENCANAAN DIBANTU KOMPUTER
3.1 Data Perencanaan
Fungsi bangunan

: Ruko

Lokasi

: Banjarbaru

Jenis Pondasi

: Pondasi Dangkal

Luas Bangunan

: 13.5 x 18 m

Jarak Antar portal

: 4.5m

Panjang Bangunan

: 4.5 x 4.5m

Mutu Bahan
Fc

: 25 Mpa

Fy

: 400 Mpa

Fyh

: 240 Mpa

Dirancang berdasarkan peraturan SNI 03-2847-2002

Kelompok IV

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

3.2 Gambar Struktur bangunan

Gambar 3.1 Denah Pelat lantai

Kelompok IV

10

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Gambar 3.2 Denah Pelat Dak

Kelompok IV

11

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Gambar 3.3 Rangka Portal Melintang 2D

Kelompok IV

12

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Gambar 3.4 Rangka Portal Memanjang 2D

Kelompok IV

13

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Gambar 3.5 Rangka Portal Tiga Dimensi

Kelompok IV

14

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Gambar 3.5 Denah Lantai 1

Kelompok IV

15

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Gambar 3.6 Denah Lantai Dasar

Kelompok IV

16

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Gambar 3.8 Tampak Depan

Kelompok IV

17

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Gambar 3.9 Tampak Samping Kiri

Kelompok IV

18

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Gambar 3.10 Tampak Samping Kanan

3.3 Preliminary Desain


Kelompok IV

19

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

3.3.1 Dimensi Balok


Berdasarkan peraturan SNI-03-2847-2002 tebal minimum balok
non-prategang adalah sebagai berikut:
Tabel tebal minimum balok non-prategang atau pelat satu arah
bila lendutan tidak dihitung
Tebal Minimum, h
Dua tumpuan Satu ujung
Komponen
Struktur

Kedua ujung

Kantilever
sederhana
menerus
menerus
Komponen yang tidak menahan atau tidak disatukan dengan
partisi atau konstruksi lain yang mungkin rusak oleh lendutan
yang besar

Pelat masif
satu arah
Balok atau
pelat rusuk

l/20

l/24

l/28

l/10

l/16

l/18,5

l/21

l/8

satu arah
Catatan
Panjang bentang dalam mm.
Nilai yang diberikan harus digunakan langsung untuk komponen struktur dengan
beton normal (Wc = 2400 kg/m3) dan tulangan BJTD 40. Untuk kondisi lain, nilai
di atas harus dimodifikasikan sebagai berikut :
(a) Untuk Struktur beton ringan dengan berat jebis di antara 1500 kg/m3
sampai 2000 kg/m3, nilai tadi harus dikalikan dengan [1,65-(0,0003)Wc
adalah berat jenis dalam kg/m3 .
(b) Untuk fy selain 400 Mpa, nilainya harus dikalikan dengan (0,4 + fy/700)

Kelompok IV

20

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Portal Melintang A1-A3 D1-D3


Balok Lantai
Untuk balok A1-A2 D1-D2
h=

l
450
=
=24.324
18.5 18.5

2
b= h=16.216
3
Diambil

b 30
=
h 40

Untuk balok A2-A3 D2-D3


h=

l
450
=
=24.324
18.5 18.5

2
b= h=16.216
3
Diambil

b 30
=
h 40

Jadi dimensi balok lantai portal melintang (A1-A3 D1-D3) adalah


30
40

Portal Melintang A1-A3 D1-D3


Balok Dak
h=

l
450
=
=24.324
18.5 18.5

2
b= h=16.216
3
Diambil

Kelompok IV

b 20
=
h 30

21

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Untuk balok A2-A3 D2-D3


h=

l
450
=
=24.324
18.5 18.5

2
b= h=16.216
3
Diambil

b 20
=
h 30

Jadi dimensi balok dak portal melintang (A1-A3 D1-D4) adalah


20
30

Portal Memanjang 1A-1D 3A-3D


Balok Lantai
Untuk balok cantilever
l 200
h= =
=25
8
8
2
b= h=16.67
3
Diambil

b 30
=
h 40

Untuk balok 1A-1B 3A-3B


h=

l 450
=
=21.429
21 21

2
b= h=14.258
3
Diambil

b 30
=
h 40

Untuk balok 1B-1C 3B-3C

Kelompok IV

22

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

h=

l 450
=
=21.429
21 21

2
b= h=14.258
3
Diambil

b 30
=
h 40

Untuk balok 1C-1D 3C-3D


h=

l
450
=
=24.324
21 18,5

2
b= h=16,216
3
Diambil

b 30
=
h 40

Portal Memanjang 1A-1D 3A-3D


Balok Dak
Cantilever
l 200
h= =
=25
8
8
2
b= h=16.67
3
Diambil

b 20
=
h 30

Untuk balok 1A-1B 3A-3B


h=

l 450
=
=21.428
21 21

2
b= h=14.286
3
Diambil
Kelompok IV

b 20
=
h 30
23

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Untuk balok 1B-1C 3B-3C


h=

l 450
=
=21.428
21 21

2
b= h=14.286
3
Diambil

b 20
=
h 30

Untuk balok 1C-1D 3C-3D


h=

l
450
=
=24.324
21 18,5

2
b= h=16,216
3
Diambil

b 20
=
h 30

Jadi dimensi balok dak portal memanjang (1A-1D 3A-3D) adalah


20
30

3.3.2 Dimensi Kolom


Ukuran panjang dan lebar kolom adalah sama dengan atau lebih

dari lebar balok terbesar.Dimensi kolom yang digunakan adalah


untuk semua kolom.

Kelompok IV

24

30
30

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

3.3.3 Perhitungan Tebal Pelat Lantai

Gambar 3.14 Nilai Pada Pelat

Kelompok IV

25

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Lebar Efektif Balok L


Lebar efektif balok L diambil dari nilai yang paling kecil dari kedua
perhitungan B efektif
Ukuran Balok b = 300 mm, h = 400 mm dan tp = 120 mm (Asumsi)
Be = bw + (h-tp)

Be = bw + 4.tp

Be = 300 + (400-120)

Be = 300 + 4.120

Be = 580 mm

Be = 780

Sehingga Be yang digunakan adalah Be = 580 mm

Gambar 3.15 Balok L Pelat Lantai


Lebar efektif balok T
Lebar efektif balok L diambil dari nilai yang paling kecil dari kedua
perhitungan B efektif
Ukuran Balok b = 300 mm, h = 400 mm dan tp = 120 mm (Asumsi)
Be = bw + 2 (h-tp)

Be = bw + 8.tp

Be = 300 + 2 (400-120)

Be = 300 + 8.120

Be = 860 mm

Be = 1260 mm

Sehingga Be yang digunakan untuk balok T adalah Be = 860 mm


Kelompok IV

26

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Gambar 3.16 Balok T Pelat Lantai

Momen Inersia Balok dan flens


2

46.

Ki =

t
t
be
t
+ 4.
+
1 .( )
h
h
bw
h

be
t
1+
1 .
.
bw
h

() ()(
(

)( )

Balok L
46.
Kl =

Kl =

120
120 2 530
120 3
+4.
+
1 .(
)
400
400
300
400

530
120
1+
1 .
.
300
400

( ) ( )(
(

)( )

1+0,28.( 41,8+0,36+ 0,0252)


1+0,28

Kl = 1,346
Balok T

Kelompok IV

27

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer


2

120
120
960
120
46.
+4.
+
1 .(
)
400
400
300
400

Kt =
860
120
1+
1 .
.
300
400

( ) ( )(
(

Kt =

)( )

1+0,56.( 41,8+0,36+ 0,0504)


1+0,56

Kt = 1,578
Menghitung momen Inersia Balok L dan Balok T
Balok L = Ib1, Ib8, Ib13, Ib4, Ib16, Ib17, Ib12, Ib6, Ib18, lb19, lb20.
bw .h 3
12

Ibl = Kl.

Ibl = 1,346.

300. 400 3
12

Ibl = 2135600000 mm4


Balok T = Ib2, Ib3, Ib4, Ib5, Ib7, Ib9,Ib10,Ib15.
Ibt = Kt.

bw .h 3
12

Ibt = 1,578.

300. 400
12

Ibt = 25254800000 mm4


Menghitung Nilai bentang bersih Ln
Bentang arah melintang
Ln1 = L1 (bw1+bw2)
Ln1 = 4500 (300+300)
Ln1= 4200 mm
Ln2 = L2- (bw2+bw3)
Kelompok IV

28

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Ln2 = 4500 (300+300)


Ln2 = 4200 mm
Bentang arah memanjang
Ln3 = L3 (bw4+bw5)
Ln3 = 4500 (300+300)
Ln3 = 4200 mm
Ln4 = L4 (bw5+bw6)
Ln4 = 4500 (300+300)
Ln4 = 4200 mm
Ln5 = L5 (bw5+bw6)
Ln5 = 4500 (300+300)
Ln5 = 4200 mm

Menghitung nilai
panel 1 =

ln 1
ln3 =

4200
4200

=1

panel 2 =

ln 2
ln3 =

4200
4200

=1

panel 3 =

ln 1
ln 4 =

4200
4200

=1

panel 4 =

ln 2
4200
ln 4 = 4200

=1

panel 5 =

ln 1
ln5 =

4200
4200

=1

panel 6 =

ln 2
ln5 =

4200
4200

=1

Kelompok IV

29

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

panel 7 =

ln 1
2000 =

4200
2000

= 2,1

panel 8 =

ln 1
2000 =

4200
2000

= 2,1

Menentukan Nilai
Momen Inersia Pelat
Untuk L = 4500 mm
I=

1
3
12 (0.5*L) tp

I=

1
3
12 (0.5*4500) 120

I = 324000000 mm4
Nilai untuk 1, 8, 13, 14, 16, 17, 12, 6.
=

Eb . Ib
Es . Is

2135600000
324000000

= 6,591

Nilai untuk 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 15, 11.


=

Eb . Ib
Es . Is

25254800000
324000000

= 7,795

Untuk L = 1500 mm
I=

1
3
12 (0.5*L) tp

I=

1
3
12 (0.5*2000) 120

I = 144000000 mm4
Nilai untuk 18, 19,20.

Kelompok IV

30

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Kelompok IV

Eb . Ib
Es . Is

2135600000
144000000

= 14,831

31

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Tabel3.1 Hasil perhitungan nilai pada lantai


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

m Panel 1

Nilai
6,591
7,795
7,795
7,795
7,795
6,591
7,795
6,591
7,795
7,795
7,795
6,591
6,591
6,591
7,795
6,591
6,591
14,831

No
19
20

19
20

Nilai
14,831
14,831

= (1 + 2 + 3 + 4)
= (6,591+ 7,795 + 7,795 +7,795)
=

m Panel 2

= (3 + 5 + 6 + 7)
= (7,795 + 7,795 +6,591 + 7,795)
= 7,494

m Panel 3

= (2 + 8 + 9 + 10)
= (7,795 + 6,591 + 7,795+ 7,795)
= 7,494

m Panel 4

= (5 + 10 + 11 + 12)
= (7,795 + 7,795 + 7,795 + 6,591)
= 7,494

m Panel 5

= (9 + 13 + 14 + 15)
= (7,795 + 6,591+6,591+7,795)
= 7,195

Kelompok IV

32

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

m Panel 6

= (11 + 15 + 16 + 17)
= (7,795 +7,795 + 6,591+6,591)
= 7,195
= 1/3 (18 + 19 + 4)

m Panel 7

= 1/3 (14,831 + 14,831 + 7,795)


= 12,486
= 1/3 (19 + 20 + 7)

m Panel 8

= 1/3 (14,831 + 14,831 + 7,795)


= 12,486
Berdasarkan SNI 03-2847-2002 Pasal 11.5.3
Untuk m > 2,0 ..... tp min = 9 cm dan = 1
fy
)
1500
36+ 9.

ln(0,8+
h

400
)
1500
36+ 9.1

4200(0,8+
120 mm

120 mm 99,556mm .... Oke!

Untuk m > 2,0 ..... tp min = 9 cm dan = 2,467


fy
)
1500
36+ 9.

ln(0,8+
h

400
)
1500
36+ 9.2,467

4200(0,8+
120 mm

400
)
1500
36+ 9.2,467

4200(0,8+
120 mm

Kelompok IV

33

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

120 mm 76,972 mm .... Oke!

Kelompok IV

34

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

3.3.4Perhitungan Tebal Pelat Dak

Gambar 3.18 Nilai Pada Dak

Kelompok IV

35

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Lebar Efektif Balok L


Lebar efektif balok L diambil dari nilai yang paling kecil dari kedua
perhitungan B efektif
Ukuran Balok b = 300 mm, h = 400 mm dan tp = 100 mm (Asumsi)
Be = bw + (h-tp)

Be = bw + 4.tp

Be = 300 + (400-100)

Be = 300 + 4.100

Be = 600 mm
Be = 700
Sehingga Be yang digunakan adalah Be = 600 mm

Gambar 3.19 Balok L Pada Dak


Lebar efektif balok T
Lebar efektif balok L diambil dari nilai yang paling kecil dari kedua
perhitungan B efektif
Ukuran Balok b = 300 mm, h = 400 mm dan tp = 100 mm (Asumsi)
Be = bw + 8.tp

Be = bw + 2 (h-tp)

Be = 300 + 8.100

Be = 300 + 2 (400-100)

Be = 1100 mm

Be = 900 mm

Sehingga Be yang digunakan untuk balok T adalah Be = 900 mm

Kelompok IV

36

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Gambar 3.20 Balok T Pada Dak

Momen Inersia Balok dan flens


2

be
t
t
t
be
t
1+
1 .
.(46.
+ 4.
+
1 .
)
bw
h
h
h
bw
h

Ki =

)( )

() ()(
be
t
1+(
1) .( )
bw
h

)( )

Balok L
1+

Kl =

Kl =

600
100
100
100 2 600
100 3
1 .
.(46.
+ 4.
+
1 .
)
300
400
400
400
300
400
600
100
1+
1 .(
)
300
400

)( )

( ) ( )(
( )

1+0,25.( 41,5+0,25+ 0,015625)


1+0,25

Kl = 1,353
Balok T

Kelompok IV

37

)( )

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Kt =

1+

Kt =

900
100
100
100
900
100
1 .
.(46.
+4.
+
1 .
)
300
400
400
400
300
400

)( )

( ) ( )(
900
100
1+(
1 ) .(
)
300
400

)( )

1+0,25.( 41,5+0,25+ 0,03125)


1+0,5

Kt = 1,130
Menghitung momen Inersia Balok L dan Balok T
Balok L = Ib1, Ib8, Ib13, Ib4, Ib16, Ib17, Ib12, Ib6, Ib18, lb19, lb20.
Ib32, Ib33, Ib34, Ib35
Ibl = Kl.

b .h
12

Ibl = 1,353.

300. 400 3
12

Ibl = 2164800000 mm4


Balok T = Ib2, Ib3, Ib4, Ib5, Ib7, Ib9,Ib10,Ib15.
Ibt = Kt.

b .h 3
12

Ibt = 1,130.

300. 400 3
12

Ibt = 1808000000 mm4


Menghitung Nilai bentang bersih Ln
Bentang arah melintang
Ln1 = L1 (bw1+bw2)
Ln1 = 4500 (300+300)
Ln1= 4200 mm

Kelompok IV

38

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Ln2 = L2- (bw2+bw3)


Ln2 = 4500 (300+300)
Ln2 = 4200 mm
Bentang arah memanjang
Ln3 = L3 (bw4+bw5)
Ln4 = 4500 (300+300)
Ln4 = 4200 mm
Ln4 = L4 (bw5+bw6)
Ln4 = 4500 (300+300)
Ln4 = 4200 mm
Ln5 = L5 (bw6+bw7)
Ln5 = 4500 (300+300)
Ln5 = 4200 mm

Menghitung nilai
panel 1 =

ln 1
ln3 =

4200
4200

=1

panel 2 =

ln 2
ln3 =

4200
4200

=1

panel 3 =

ln 1
ln 4 =

4200
4200

=1

panel 4 =

ln 2
4200
ln 4 = 4200

=1

panel 5 =

ln 1
ln5 =

4200
4200

=1

panel 6 =

ln 2
ln5 =

4200
4200

=1

Kelompok IV

39

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

panel 7 =

ln 1
2000 =

4200
2000

= 2,1

panel 8 =

ln 1
2000 =

4200
2000

= 2,1

Menentukan Nilai
Momen Inersia Pelat
Untuk L = 4500 mm
I=

1
3
12 (0.5*L) tp

I=

1
3
12 (0.5*4500) 100

I = 187500000 mm4
Nilai untuk 1, 8, 13, 14, 16, 17, 12, 6.

Eb . Ib
Es . Is

21 648 00000
187500000

= 11,546

Nilai untuk 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 15, 11.


=

Eb . Ib
Es . Is

1808 00000 0
187500000

= 9,643

Untuk L = 2000 mm
I=

1
3
12 (0.5*L) tp

I=

1
3
12 (0.5*2000) 100

I = 83333333,33 mm4
Nilai untuk 32, 33,34, 35
Kelompok IV

40

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Kelompok IV

Eb . Ib
Es . Is

21648 00000
83333333,33

= 25,977

41

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Tabel 3.2 Hasil perhitungan nilai pada lanta


No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

m Panel 1

Nilai
11,546
9,643
9,643
9,643
9,643
11,546
9,643
11,546
9,643
9,643
9,643
11,546
11,546
11,546
9,643
11,546
11,546
25,977

No
19
20
21

19
20
21

Nilai
25,977
25,977
25,977

= (1 + 2 + 3 + 4)
= (11,546+ 9,643 + 9,643 +9,643)
= 10,119

m Panel 2

= (3 + 5 + 6 + 7)
= (9,643 + 9,643 + 11,546 + 9,643)
= 10,119

m Panel 3

= (2 + 8 + 9 + 10)
= (9,643 + 11,546 + 9,643+9,643)
= 10,119

m Panel 4

= (5 + 10 + 11 + 12)
= (9,643 + 9,643 + 9,643 + 11,546)
= 10,119

m Panel 5

= (9 + 13 + 14 + 15)
= (9,643 + 11,546+ 11,546 + 9,643)
= 10,594

m Panel 6
Kelompok IV

= (11 + 15 + 16 + 17)
42

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

= (9,643 +9,643 + 11,546+11,546)


= 10,594
= 1/3 (18 + 19 + 4)

m Panel 7

= 1/3 (25,977+ 25,977 + 9,643)


= 20,532
= 1/3 (19 + 20 + 7)

m Panel 8

= 1/3 (25,977 + 25,977 + 9,643)


= 20,532
Berdasarkan SNI 03-2847-2002 Pasal 11.5.3
Untuk m > 2,0 ..... tp min = 9 cm dan = 1
fy
)
1500
36+ 9.

ln(0,8+
h

400
)
1500
36+ 9.1

4200(0,8+
100 mm

400
)
1500
36+ 9.1

4200(0,8+
100 mm

100 mm 99,55 ,703 mm .... Oke!

Untuk m > 2,0 ..... tp min = 9 cm dan = 2,467


fy
)
1500
36+ 9.

ln(0,8+
h

400
)
1500
36+ 9.2,467

4200(0,8+
100 mm

Kelompok IV

43

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

400
)
1500
36+ 9.2,467

4200(0,8+
100 mm

100 mm 58 ,203 mm .... Oke!

Tabel 3.3 Hasil Preliminary Desain


No Perhitungan
1
2
3
4
5

Balok lantai
Balok dak
Kolom
Pelat Lantai
Pelat Dak

Kelompok IV

Dimensi
B (cm) H (cm)
30
40
20
30
30
30
Tebal = 12 Cm
Tebal = 10 Cm

44

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

3.4 Perhitungan Pembebanan

Kelompok IV

45

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Gambar 3.21 Diagram Pembebanan Pada Pelat Lantai

Perhitungan pembebanan portal arah melintang dan memanjang


Beban pada Balok Lantai
Pembebanan pada pelat dipengaruhi oleh:
Beban mati
Berat sendiri pelat lantai (t=12 cm)

= 0.12 x 2400

= 288 kg/m2

Berat sendiri ubin dan plesteran

= 24 + 21

= 45 kg/m2

Berat plafond + penggantung

= 11 + 7

= 18 kg/m2
qDL

= 351 kg/m2

Beban hidup
= 250 kg/m2 +

Beban hidup untuk ruko


qLL
Beban ultimit yang bekerja pada pelat lantai:
q pelat

= 1,2 qDL + 1,6 qLL


= 1,2 (351) + 1,6 (250)
= 821,2 kg/m2

1. Beban dari pelat lantai


Intensitas beban segitiga
Pelat tipe P1, ukuran 4,5mx4,5m:
q

= q pelat x Lx = (821,2) 4,5

= 1847,7 kg/m

2. Beban dari Cantilever


Intensitas beban segitiga
Pelat tipe P2 ukuran 4,5m x 2m:
q

= q pelat x Lx = (821,2) 2

= 821,2kg/m

Intensitas beban Trapesium


q

= q pelat x Lx = (821,2) 2

3. Beban dinding setengah bata (h=4,5m)


q
= 1,2 (250(4,5-0.35))
4. Berat sendiri balok (30/40)
q
= 1,2 (0.3(0.4-0.12)2400)
Kelompok IV

= 821,2 kg/m
= 1245 kg/m
= 241.92 kg/m
46

= 250 kg/m2

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Beban pada Balok Atap


Pembebanan pada pelat dipengaruhi oleh:
Beban mati
Berat sendiri pelat lantai (t=12 cm)

= 0.12 x 2400

= 288 kg/m2

Berat plafond + penggantung

= 11 + 7

= 18 kg/m2

Waterproofing

= 0.01 x 2200

= 22 kg/m2 +
qDL

= 328 kg/m2

Beban hidup
Beban air hujan

= 40 kg/m2

Beban hidup

= 100 kg/m2 +
qLL

Beban ultimit yang bekerja pada pelat dak:


q pelat

= 1.2 qDL + 1.6 qLL


= 1.2 (328) + 1.6 (140)
= 617,6 kg/m2

1. Beban dari pelat dak


Intensitas beban segitiga
Pelat tipe P1, ukuran 4,5mx4,5m:
q

= q pelat x Lx = (617,6) 4,5

= 1389,6 kg/m

2. Beban dari Cantilever


Intensitas beban segitiga
Pelat tipe P2 ukuran 4,5m x 2m:
q

= q pelat x Lx = (617,6) 2

= 617,6 kg/m

Intensitas beban Trapesium


q

= q pelat x Lx = (617.6) 2

= 617,6 kg/m

3. Berat sendiri balok (20/30)


q
= 1.2 (0.2(0.3-0.10)2400)

Kelompok IV

= 115.2 kg/m

47

= 140 kg/m2

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Gambar 3.22 Rangka Portal Melintang (Portal A1-A3)

Kelompok IV

48

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Pembebanan pada portal tepi arah melintang (Portal A1-A3) dipengaruhi


oleh:
Lantai
1. Beban merata dari dinding dan berat sendiri balok:
qu1 = 1245 + 241.92 = 1486.92 kg/m
2. Beban segitiga dari pelat lantai
qu2 = 1847,7 kg/m
3. Beban dari kantilever
qu3 =821,2 kg/m
Dak
1. Berat sendiri balok:
qu1 = 115.2 kg/m
2. Beban segitiga dari pelat dak
qu2 = 1389,6 kg/m
3. Beban dari kantilever
qu3 = 617,6 kg/m

Kelompok IV

49

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Gambar 3.23 Rangka Portal (Portal D1-D3)

Pembebanan pada portal tepi arah melintang (Portal D1-D2) dipengaruhi


oleh:
Lantai
1. Beban merata dari dinding dan berat sendiri balok:
qu1= 1245 + 241.92 = 1486.92 kg/m
2. Beban segitiga dari pelat lantai
qu2 = 1847,7 kg/m
Dak
1. Berat sendiri balok:
Kelompok IV

50

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

qu1 = 115.2 kg/m


2. Beban segitiga dari pelat dak
qu2 = 1389,6 kg/m

Gambar 3.24 Portal Melintang (Portal B1-B3; C1-C3)

Kelompok IV

51

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Pembebanan pada portal tengah arah melintang (Portal B1-B3; C1-C3 )


dipengaruhi oleh:
Lantai
1. Beban merata dari dinding dan berat sendiri balok:
qu1 = 1245 + 241.92 = 1486.92 kg/m
2. Beban segitiga dari pelat lantai
qu2 = 1847,7 kg/m
3. Beban segitiga dari pelat lantai
qu3 = 1847,7 kg/m
Dak
1. Berat sendiri balok:
qu1 = 115.2 kg/m
2. Beban segitiga dari pelat dak
qu2 = 1389,6 kg/m
3. Beban segitiga dari pelat dak
qu3 = 1389,6kg/m

Kelompok IV

52

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Gambar 3.25 Rangka Portal Memanjang (Portal 1A-1D; 3A-3D)

Pembebanan pada portal tepi arah memanjang (Portal 1A-1D ; 3A-3D)


dipengaruhi oleh:
Kelompok IV

53

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Lantai
1. Beban merata dari dinding dan berat sendiri balok:
qu1 = 1245 + 241.92 = 1486.92 kg/m
2. Beban segitiga dari pelat lantai
qu2 = 1847,7kg/m
3. Beban dari kantilever
qu3 =821,2 kg/m
4. Beban titik dari kantilever
P = 1000.8375 kg
Dak
1. Berat sendiri balok:
qu1 = 115.2 kg/m
2. Beban segitiga dari pelat dak
qu2 = 1389,6 kg/m
3. Beban dari kantilever
qu3 = 617,6 kg/m
4. Beban titik dari kantilever
P= 752.7 kg

Gambar 3.26 Rangka Portal Memanjang (Portal 2A-2D)

Kelompok IV

54

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Pembebanan pada portal tengah arah memanjang (Portal 2A-2D)


dipengaruhi oleh:
Lantai
1. Beban merata dari dinding dan berat sendiri balok:
qu1 = 1245 + 241.92 = 1486.92 kg/m
2. Beban segitiga dari pelat lantai
qu2 = 1847,7 kg/m
3. Beban segitiga dari pelat lantai
qu3 = 1847,7kg/m
4. Beban dari kantilever
qu4 = 821,2 kg/m
Dak
1. Berat sendiri balok:
qu1 = 115.2 kg/m
2. Beban segitiga dari pelat dak
qu2 = 1389,6 kg/m
3. Beban segitiga dari pelat dak
qu3 = 1389,6kg/m
4. Beban dari kantilever
qu4 = 617,6 kg/m

Kelompok IV

55

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

3.5 erhitungan Analisa Struktur Menggunakan SAP 2000 Versi 14


3.5.1

Asumsi Asumsi Dasar dalam Analisa Struktur


menggunakanSoftware SAP 2000 Versi 14
a. Pada perhitungan analisa struktur menggunakan bantuan software
SAP 2000 Versi 14, portal dianalisa sebagai dua dimensi, dan
diambil bentang tengah baik melintang maupun memanjang,
karena pada bentang tengah tersebut merupakan pembebanan yang
paling besar sehingga tentunya akan mengakibatkan nilai momen
yang terbesar.
b. Digunakan hanya satu Load Pattern yaitu Ultimit Load dan tidak
dicantumkan Modal pada Load Case. Pada Load Combination
hanya terdapat satu kombinasi yaitu Ultimit Load dengan Intensitas
1. Dasar dari pengambilan asumsi tersebut dikarenakan pada
perhitungan sebelumnya telah dilakukan perhitungan mengenai
pembebanan yang mencakup berat balok itu sendiri, beban mati
dan beban hidup yang bekerja (telah difaktorkan).
c. Pada input Section Properties diasumsikan bahwa untuk balok nilai
ds = 40 mm, diameter tulangan sengkang = 10 mm, diameter
tulangan utama = 16 mm
d. Pada input Section Properties diasumsikan bahwa untuk kolom
nilai ds = 40 mm, diameter tulangan sengkang = 10 mm, diameter
tulangan utama = 16 mm dan jarak antar sengkang = 150 mm.

Kelompok IV

56

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

3.5.2 Langkah Analisa Struktur Menggunakan SAP 2000 Versi 14


Langkah pengerjaan perancangan ini adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Membentuk geometri
Menentukan bahan/material
Menentukan bentuk penampang yang digunakan
Menentukan kondisi pembebanan
Mengaplikasikan penampang pada geometri
Mengaplikasikan pembebanan.
Running
Membaca Output
*Langkah-langkah pengerjaan menggunakan SAP dapat dilihat pada
Lampiran

3.6 Hasil Output Analisis Struktur


Hasil Output Analisis Struktur yang didapatkan berupa nilai Joint
Output, Frame Output, Element Output, yang selengkapnya akan ditampilkan
pada lampiran.

Hasil Output gaya-gaya dalam :

Gambar 3.29 Diagram Momen Portal Melintang


Satuan dalam KNm
Kelompok IV

57

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Gambar 3.30 Diagram Lintang Portal Melintang


Satuan Dalam KNm

Gambar 3.31 Diagram Normal Portal Melintang


Satuan Dalam KNm

Kelompok IV

58

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Gambar 3.32 Reaksi Perletakan Portal Melintang


Satuan Dalam KNm

Gambar 3.33 Deformasi Portal Melintang


Satuan Dalam KNm

Kelompok IV

59

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Gambar 3.34 Diagram Momen Portal Memanjang


Satuan dalam KNm

Gambar 3.35 Diagram Lintang Portal Memanjang


Satuan dalam KNm

Kelompok IV

60

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Gambar 3.36 Diagram Normal Portal Memanjang


Satuan dalam KNm

Gambar 3.37 Reaksi Pe rletakan Portal Melintang


Satuan Dalam KNm

Kelompok IV

61

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Gambar 3.38 Deformasi Portal Melintang


Satuan Dalam KNm

Kelompok IV

62

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

3.7 Desain Beton Bertulang Menggunakan SAP 2000 Versi 14


3.7.1 Asumsi Asumsi Dasar dalam perancangan dengan Software SAP 2000
Versi 14
Pada View/Revise Preference digunakan peraturan ACI 318-99
karena peraturan perencanaan di Indonesia (SNI 03-2847-2002)
mengadopsi pperauturan tersebut. Terdapat bebarapa nilai yang diubah
yaitu Phi (Bending - Tension) = 0,8 , Phi (Compression Tied) = 0,65 ,
Phi (Compression Spiral) = 0,7 , Phi (Shear) = 0,75.
3.7.2 Langkah Desain Menggunakan SAP 2000 Versi 14
Langkah pengerjaan perancangan ini adalah:
1.

Run Analisis

2.

View/Revise Preference

3.

Select All

4.

View/Revise Overwrites (pilih Sway Ordinary)

5.

Start Desain

6.

Verify All Members passed


7. Jika poin 4 tidak terpenuhi, maka perlu dilakukan perubahan
padaframe section

3.8 Hasil Output Desain


Hasil Output desain berupa AS perlu tulangan yang diperlukan, yang
selengkapnya akan ditampilkan pada lampiran.

Kelompok IV

63

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Gambar 3.9.1 Hasil Desain Portal Melintang


Satuan dalam Nmm

Gambar 3.9.2 Hasil Desain Portal Memanjang


Satuan Dalam Nmm

Kelompok IV

64

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

3.9 Perhitungan Jumlah Tulangan


Pada perhitungan penulanganhanya diambil satu balok, sehingga
dipilih balok lantai tepi pada portal melintang. Telah disebutkan sebelumnya
jika pada desain akan didapatkan As perlu penulangan, selanjutnya untuk
menghitung jumlah tulangan yang dipakai.
As perlu

= 3974,2 mm2

Diameter tulangan (t)

= 16 mm (asumsi awal)

Perhitungan jumlah tulangan :


n

As Perlu
0,25. . t 2

354
0,25. .16 2

= 1,76 buah tulangan

Sehingga n yang digunakan = 2 buah tulangan


As terpasang

= 2. 0,25..t2
= 2. 0,25..162
= 402,124 mm2

Kontrol Kapasitas Momen


Kt =

Ast
fy
.
b .d 0,85. fc '

Kt =

402,124
400
.
300.3974,2 0,85.25

Kt = 0,00635
Mnt = Ast.fy.d.(1- .k)
Mnt = 402,124.400.3974,2(1- .0,00635)
Mnt = 637218866,4 Nmm
Mnt = 637,218 KNm > 33,57 KNm. (OKE!)

Kelompok IV

65

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

3.10 Perhitungan Perbandingan dengan Cara Manual


Pada perhitungan secara manual, perlu didapatkan terlebih dahulu
momen desain, yaitu :
Mdesain = Mult 1/6.Q.a
Dimana :
Mult

= Momen ultimit (KN.m)

= Gaya Lintang (KN)

= 0,3 (Konstanta)

b = 450 mm
h = 450 mm
h = d + penutupbeton
d = h penutupbeton
= 450 50 . 16 = 342
= 392 mm
Mdesain = 192900000 1/6.704000000 .0,3
= 159100000
a. Menghitungnilai 1
1 = 0.85 ;untuk fc30 MPa
b. Menentukanmomen nominal maksimum (Mn1)
- Menghitungnilaikmaks
600
0,75( 1
)
kmaks=
600+ fy
=

0,75(0,85

600
)
600+400

= 0,3825
-

Menghitungkapasitasmomen Mn1
Mn1

Kelompok IV

1
2
(1 k maks)
0,85.
fc
.
b
.
d
.
k
maks
=
.
2

66

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer


2

= 0,85.25 .450. 392 . 0,3825.(1- 0,3825)


-

=454558010,3Analisisapakahperlutulanganrangkap
Menghitungnilaimomen nominal (Mn)
Mu (momen desain)
Mn
=

159100000
0,8

= 198875000
Mn2

= Mn Mn1
= 198875000-454558010,3
= 255683010,3

Mn2<0 ;cukupdipakaitulangantunggal
c. Menghitungnilaikperlu
2 Mn
kperlu = 1 1 0.85 . f c ' . b . d 2

2. 159100000
= 1 1 0.85 .25.300 . 3422
= 0,036

d. Menghitungluastulangantarikperlu (Asperlu)
Mn
Asperlu

fy . d .( 1

k perlu
)
2

159100000
= 400.342.(1 0,036 )
2
= 3997,4
e. PilihtulangandengansyaratAstAsperlu
Digunakantulangan D16
Kelompok IV

67

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

As perlu
1
. .d 2
4

3997,4
= 1 . .162
4
=87,6 = 90
Jadidigunakan3D16 ;Ast = 4374,3
Ast Asperlu (oke!)
f. Menghitungperlu
Ast
perlu = b .d
=

4374,3
300.392

= 0,00934
g. Menghitungnilairasiotulanganmaksimum
maks = 0.75b
b

0.85. fc'
600
. 1 .(
)
fy
600+ f y

0.85.25
600
.0,85.(
)
400
600+ 400

= 0,0314
maks = 0,75.0,0314
=0,02355
h. Menghitungnilairasiotulangan minimum
- Untuk fc30 MPa
1.4
min = f y
1.4
= 400

Kelompok IV

68

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

= 0,0035
erlu>min ; maka :
4

* = 3 perlu
=

4
. 0,00587
3

= 0,00783
* >perlu
Jadi = 0,00783

i. Kontrolkapasitasmomen, syarat: MntMn


Ast
fy
fy
x
kt = b .d 0.85. fc = 0.85. fc'
400
= 0,00783 0.85. 29
= 0,0127
kt
(1
)
Mnt = Ast.fy.d.
2
= 602,88.400.342.(1-0.0127/2)
= 81950274,2 Nmm
Mnt>Mn
81950274,2>56916329,26(Oke!)
h. Kontrolsyaratdaktalitas
min maks
0,0035 0,007830,0942 (Oke!)
Pada perbandingan perhitungan secara manual didapatkan As perlu
= 3997,4mm2, nilai tersebut lebih kecil dari pada nilai As perlu yang
dihasilkan oleh perhitungan menggunakan SAP2000 yaitu = 3974,2 mm 2.
Hal tersebut seharusnya tidak terjadi, pada perhitungan manual ataupun
input data mungkin terjadi sedikit kesalahan, namun jumlah tulangan yang
digunakan tetap sama yaitu berjumlah 90 buah.
Kelompok IV

69

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
SAP 2000 merupakan program versi terakhir yang paling lengkap
dari seri-seri program analisis struktur SAP, baik SAP80 maupun SAP90.
keunggulan program SAP2000 antara lain ditunjukan dengan adanya
fasilitas untuk desain elemen, baik untuk material baja maupun beton.
Penggunaan SAP2000 dapat mempermudah perancangan suatu
bangunan, dan hasil yang didapat dari perhitungannya cukup akurat, dalam
perhitungan sebelumnya terdapat pembuktian mengenai hal ini, meskipun
terjadi sedikit perbedaan mengenai As perlu namun jumlah tulangan yang
digunakan tetap sama.
4.2 Saran
Pada desain dengan menggunakan bantuan software SAP2000 harus
diperhatikan mengenai preference, harus disesuaikan dengan peraturan
pembangunan yang berlaku (SNI 03-3847 -2002).

Kelompok IV

70

Laporan Perencanaan Dibantu Komputer

Momen yang dihasilkan pada perhitungan anakisa struktur dalam


SAP merupakan momen ultimit sehingga harus difaktorkan lagi untuk
mencari momen desain apabila hendak dilakukan perhitungan secara
manual untuk mendapatkan nilai ASperlu.

Kelompok IV

71

Anda mungkin juga menyukai