BAB I
PENDAHULUAN
Kelompok 7 1
Perancangan Dibantu Komputer
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa mampu dan paham dalam mendesain bangunan bertingkat
dengan menggunakan SAP2000.
2. Menganalisis hasil desain dengan menggunakan SAP2000 sesuai
dengan peraturan SNI 2847-2019 untuk perhitungan beton dan SNI
1727-2020 untuk pembebanan.
1.5. Manfaat
Memberi informasi mengenai penggunaan SAP 2000 untuk
mendesain sebuah struktur dan membandingkannya dengan perhitungan
secara manual.
Kelompok 7 2
Perancangan Dibantu Komputer
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kelompok 7 3
Perancangan Dibantu Komputer
Kelompok 7 4
Perancangan Dibantu Komputer
Kelompok 7 5
Perancangan Dibantu Komputer
Kelompok 7 6
Perancangan Dibantu Komputer
Kelompok 7 7
Perancangan Dibantu Komputer
tulangan yang diperhitungkan hanya sampai saat dicapainya tegangan leleh, hal
ini dikarenakan setelah fase leleh baja akan mengalami strain hardening,
dimana peningkatan tegangan disertai dengan terjadinya deformasi yang sangat
besar.
3. Perilaku material beton yang sesungguhnya saat menerima tegangan
tekan dapat diketahui secara nyata baik dalam hal besaran maupun
distribusinya, yang dapat digambarkan dalam bentuk diagram tegangan-
regangan beton dengan mengacu hasil-hasil penelitian yang telah diakui secara
luas.
4. Beton hanya efektif menahan tegangan tekan, sehingga kekuatan beton
tidak diperhitungkan pada bagian penampang yang menerima tegangan tarik.
5. Regangan maksimum yang dapat dimanfaatkan pada serat tekan beton
terjauh harus diambil sama dengan 0,003.
6. Tegangan pada tulangan yang nilainya lebih kecil daripada kuat leleh fy
harus diambil sebesar Es dikalikan regangan baja. Untuk regangan yang
nilainya lebih besar dari regangan leleh yang berhubungan dengan fy, tegangan
pada tulangan harus diambil sama dengan fy.
7. Hubungan antara distribusi tegangan tekan beton dan regangan beton
boleh diasumsikan berbentuk persegi.
Kelompok 7 8
Perancangan Dibantu Komputer
Kelompok 7 9
Perancangan Dibantu Komputer
Hal ini karena kekuatan menahan geser lebih banyak dari kuat tarik dan tekan
beton dibandingkan oleh tulangan gesernya. Pada struktur beton yang menahan
momen maka keruntuhannya bisa diatur apakah akan bersifat daktail atau tidak,
tergantung pada jumlah tulangan yang dipakai. Besar gaya geser pada balok
atau kolom, umumnya bervariasi sepanjang bentang, sehingga banyaknya
tulangan geser pun bervariasi sepanjang bentang. Tulangan untuk menahan
gaya geser biasa dinamakan tulangan geser atau tulangan sengkang atau
tulangan stirrup. Tulangan geser diperlukan untuk menahan gaya tarik arah
tegak lurus dari retak yang diakibatkan oleh gaya geser. Ada berbagai macam
cara untuk pemasangan tulangan geser yaitu :
Tulangan geser vertikal
Tulangan geser miring / diagonal
Tulangan geser spiral
Tulangan lentur yang dibengkokkan
Retak geser terletak secara diagonal pada badan balok sehingga
perletakan tulangan geser yang paling efektif adalah tulangan geser miring /
diagonal tegak lurus arah retak, sehingga tulangan hanya menahan gaya tarik
saja dari gaya retak tersebut, tetapi tentunya dengan cara ini akan memakan
biaya yang besar dan pemasangan yang lebih sulit.
Demikian juga dengan tulangan geser spiral meskipun efektif dalam
menahan gaya geser tapi sulit pemasangan pemasangannya dan sekaligus lebih
mahal.
Dalam hal ini yang paling disukai dan paling banyak dipakai dalam
perencanaan struktur adalah tulangan geser vertikal.
Kelompok 7 10
Perancangan Dibantu Komputer
Pada perencanan tulangan geser dengan desain ultimit bahan maka gaya
geser yang terjadi akan ditahan oleh dua bahan/material yaitu beton dan baja
dengan cara dihitung dulu kekuatan atau kapasitas beton dalam menahan gaya
geser yang terjadi kemudian sisanya akan dilimpahkan ke baja.
Adapun prosedur perhitungan tulangan geser adalah sebagai berikut:
1. Gaya geser/shear/transversal pada struktur beton
Menghitung gaya geser terfaktor Vu pada sepanjang bentang.
Besar Vu adalah sebagai berikut (bila tidak ada beban gempa):
Vu = 1,2 VD +1,6 VL
Dimana: VD : gaya geser akibat beban mati
VL : gaya geser akibat beban hidup
Dimana:
Vc : kemampuan beton menahan geser (N)
f’c : kuat tekan beton (MPa)
ρw : rasio tulangan pada web = As/bwd
Vu : beban geser terfaktor (N)
Mu : beban momen terfaktor (Nmm)
bw : lebar balok (mm)
d: tinggi balok efektif (mm)
Mengingat harga-harga Vu, Mu dan ρw bervariasi sepanjang bentang
sehingga akan menyulitkan untuk menghitungnya, maka persamaan di atas
disederhanakan dengan persamaan sebagai berikut :
Kelompok 7 11
Perancangan Dibantu Komputer
Dengan :
4. Menghitung sisa gaya geser dari gaya geser kapasitas beton yang harus
ditahan oleh tulangan geser Vs
Vu ≤ Φ Vn
Vn = Vc + Vs
Vu ≤ Φ Vc + ΦVs
maka Vs = (Vu / Φ) – Vc
Kelompok 7 12
Perancangan Dibantu Komputer
6. Bila pada langkah ke 3 menghasilkan ½ΦVc < Vu < ΦVc maka dapat
digunakan tulangan minimum dengan persamaan sebagai berikut :
Kelompok 7 13
Perancangan Dibantu Komputer
Kelompok 7 14
Perancangan Dibantu Komputer
[ ][ ]
b . h . fc ' As .' fy
Pn tekan = 3. h .e + e ≥ Pn
2
+ 1, 18 +0 , 5
d d−d '
Mn tekan = Pn tekan . e ≥ Mn
9. Check apakah nilai faktor reduksi kekuatan ∅ berubah
Untuk keruntuhan Tarik :
Hitung nilai Pr = ∅ . Pn Tarik ≥ Pn
Hitung nilsi Pkol = 0,10.Ag. fc’
Jika Pu > Pkol, maka nilai faktor reduksi kekuatan ∅ tidak berubah
Jika Pu < Pkol, maka nilai faktor reduksi kekuatan ∅ berubah
Untuk keruntuhan tekan :
Hitung nilai Pr = ∅ . Pn Tarik ≥ Pn
Hitung nilsi Pkol = 0,10.Ag. fc’
Jika Pu > Pkol, maka nilai faktor reduksi kekuatan ∅ tidak berubah
Jika Pu < Pkol, maka nilai faktor reduksi kekuatan ∅ berubah
10. Check kondisi leleh tulangan baja :
pn tarik pntekan
a = α= ' atau a = '
0 , 85. fc . b 0 , 85. fc . b
a
c=
β1
c−d '
fs’ = 600. ( )
c
d−c
fs’ = 600. ( )
c
-jika fs’≥ fy , maka tulangan tekan leleh
-jika fs ≥ fy , maka tulangan tarik leleh
11. Tentukan diamaeter tulangan geser minimum
∅ geser min #3 (9,5 mm) untuk diameter tulangan lentur ∅ ut ≤# 10 (32,3 mm)
∅ geser min #4 (12,7 mm) untuk diameter tulangan lentur ∅ ut ≤# 10 (32,3 mm)
12. Tentukan jarak spasi tulangan geser minimum
Ambil nilai terkecil dari :
S1 = 48 ∅ geser
S2 = 16 ∅ ut
S3 = b
Kelompok 7 15
Perancangan Dibantu Komputer
Kelompok 7 16